• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Untuk Mengetahui pengertian dari Model Maket . 2. Untuk Mengetahui Jenis-jensi Model Maket.

3. Untuk Mengetahui Funngsi , Tujuan dan Kegunaan Model Maket.

4. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Model Maket dalam Bahan AJAR

5. Untuk Mengetahui Langkah-langkah Pemnuatan Model Maket yang Efektif

6. Untuk mengetahui Contoh Pembuatan Model Maket

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Model (Maket)

Dalam Kamus Basar Bahasa Indonesia (2010) disebutkan bahwa model adalah barang tiruan yang kecil dengan bentuk (rupa) persis seperti yang ditiru.

Sedangkan maket adalah bentuk tiruan (gedung, kapal, pesawat terbang, dan sebagainya)dalam bentuk tiga dimensi dan skala kecil biasanya dibuat dari kayu, kertas, tanah liat, dan lain sebagainya. Dari arti secara bahasa tersebut dapat kita mengerti bahwa kedua istilah itu (model dan maket) memiliki arti yang hampir sama atau bahkan bisa disebut sama.

Sementara itu, sudjana dan rivai (2005) , mengungkapkan bahwa model adalah tiruan tiga dimensi dari beberapa benda nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, atau terlalu sulit dibawa ke kelas dan dipelajari peserta didik dalam bentuk aslinya. Dari pandangan tersebut dapat kita pahami bahwa model (maket) sebagai bahan ajar tiga dimensi adalah tiruan benda nyata untuk menjembantani berbagai kesulitan yang bisa ditemui, apabila menghadirkan objek atau benda tersebut langung ke dalam kelas. Dengan demikian nuansa asli dari benda tersebut masih bisa dirasakan oleh peserta didik, tanpa mengurangi struktur aslinya, sehingga pembelajaraan mejadi lebih bermakna.

B. Jenis-Jenis Model (Maket)

Bahan ajar model (maket) dapat dikelompokan ke dalam enam karegori, yaitu : 1. Model Padat (Solid Model)

Model padat merupakan jenis model yang memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek (benda). Selain itu, dalam model ini, bagian-bagian yang membingungkan ide utama dari bentuk,warna dan susunannya sering kali dibuang. Contohnya, miniature binatang dengan lilin, boneka dengan baju adat, miniature rumah adat, miniature pesawat, dan sebagainya :

a. Bentuk boneka, semisal dalam pakaian sejarah atau pakaian macam-macam bangsa.

b. Berbagai bendera, semisal dari berbagai Negara ASEAN, Eropa, Afrika dan Sebagainya.

c. Bermacam-macam makanan, semisal sepotong daging, buah-buahan, sayur-sayuran dan sebagainya.

d. Peralatan dan perkakas rumah tangga, semisal dari zaman yang berbeda dan tempat yang berlainan (singgasana raja-raja, tempat tidur berkaki empat, cerek untuk memasak, bajak dan sebagainya.

e. Bentuk geometris, semisal kerucut, bola, kubus, polyhedron dan sebagainya.

f. Tonggak-tonggak sejarah, semisal monument, menara, piramida, dan sebagainya.

g. Sejarah persenjataan, semisal senapan, meriam, kapak, batu, lembing, tombak, pedang, dan sebagainya.

h. Anatomi manusia dan binatang, semisal tengkorak, otak, hati, bola mata, tulang rusuk, sederet gigi, dan sebagainya.

i. Aneka ragaam alat angkutan, semisal pedati, perahi atau kapal api, kereta api, pesawat udara, dan sebagainya.

j. Lapisan tanah, semisal jenis bukit, erosi, delta, muara sungai, permukaan jalan dan sebagainya.

2. Model Penampang (Cutaway Model)

Model penampang adalah jenis model yang memperlihatkan bagaimanaa suatu objek itu terlihat, jika bagian permukaannya di angkat untuk mengetahui suasana bagian dalam.

Contohnya, model bola mata yang dibesarkan, model torsa separuh badan, model jantung, model lapisan bumi, dan sebagainya. Adapun contoh model penampang melintang lainnya sebagai berikut :

a. Bangunan, semisal rumah tempat tinggal, gedung pencakar langit, bangunan industry (pabrik makanan, konveksi, pakaian) dan sebagainya.

b. Lapisan bumi, semisal lapisan di bawah sumur minyak, daerah-daerah pengunungan, daerah pertambakan, dan sebagainya.

c. Mesin-mesin, semisal pompa bensin, mesin gas, mesin uap, motor listrik, dan sebagainya.

d. Anatomi tubuh manusia dan hewan, semisal gigi, mata, kepala, otak, tulang-belulang, jantung, paru-paru, ginjal, dan sebagainya.

e. Ragam transportasi, semisal kapal selam, kapal barang, kereta api, kapal terbang, mobil, truk, dan sebagainya.

f. Kehidupan tumbuh-tumbuhan, semisal daun, batang, tangkai, akar, biji, tunas, buga, buah-buahan, dan sebagainya.

3. Model Susan (Built-up Model)

Model susan adalah jenis model yang terdiri atas beberapa bagian objek (benda) yang lengkap atau sedikitnya syatu bangunan pokok dari objek tersebut.

Contohnya, model torso untuk memahami anatomi tubuh manusia, seperti mata, telinga, jantung, tenggorokan, otak, dan sebagainya. Contoh lainnya adalaah bentuk geometri, seperti memperlihatkan pecahan dari bagian atau ukuran; seta mesin atau peralatan, seperti senapan, tabung vakim, pompa dan sebagainya.

4. Model Kerja (Working Sheet)

Model kerja adalah jenis model yang serupa tiruan dari suatu objek (benda) yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli (sebenarnya), dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Contoh model kerja yaitu mobil-mobilan, kereta api yang di putar, kereta listrik, alat perlengkapan untuk membuat jalan dan lain-lain. Adapun contoh model kerja ini, jika dikelompokkan sebagai berikut:

a. Penemuan-penemuan misalnya, telegraf, telepon, kapal angin dan sebagainya.

b. Alat-alat matematika mislanya mistar sorong, busur derajat, dan sebagainya.

c. Alat angkutan dan mesin-mesin misalnya kapal layar, pesawat udara dan mesin penggaruk tanah.

d. Peralatan musik mislanya, suling, gitar drum dan sebagainya.

e. Alat-alat mikrokopis misalnya mikroskop persikop dan sebagainya.

f. Bagian mekanik gedung dan bangunan misalnya jembatan gantung, tiang-tiang bendera, pintu air bangunan, dan sebagainya.

5. Mock-ups

Mock-up adalah Jenis model yang serupa suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwer. susunan nyata dari bagian-bagian utama itu diubah, sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dipahami oleh pesert didik. Contohnya Mock-up untuk menjelaskan tentang kontruksi radio serta cara kerja dan lain sebagainya. Adapun contoh model mock-up jika dikelompokkan sebagai berikut:

a. Prinsip-prinsip, misalnya tenaga pemecahan nuklir penggunaan susunan penangkap tikus tenaga dorg jer, penggunaan sebuah balon udara dan sebagainya.

b. Sistem-sistem semisal sistem bahan bakar untuk mesin gas, sistem telepon, jaringan listrik untuk bangunan atau rumah, sistem pemasangan pipa-pipa air dan sebagainya.

6. Diorama

Diorama adalah jenis model berupa sebuah pemandangan tiga dimens mini untuk menggambarkan pemandangan yang sebenarnya. Pada umum nnya diorama terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek (benda) yang di tempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan.

Adapun contoh-contoh diorama adalah sebagai berikut:

a. Persitiwa bersejarah, misalnya ditemukannya beberapa negara maju, ilmu kedokteran dan ilmu pengetahuan.

b. Ilmu bumi, misalnya interior pada gua, pemandangan suatu padang pasir, hutan belantara dengan binatang dan sebagainya.

c. Ilmu produksi pabrik dan perindutrian, misalnya roda baja, penggergajian, pabrik gelas, industri pembuatan mobil dan sebagainya. Adegan cerita, Peristiwa pokok dari suatu cerita atau sandiwara yag menggambarkan urutan kejadian dari cerita, misalnya bisa digambarkan dalam suatu rangkaian diorama.

7. Torso

Torso menggambarkan bagian-bagian tubuh manusia secara konkret. Bagian-bagian tubuh ini kemudian dipampang dalam kondisi dapat diamati langsung dan diberi warna yang menarik sesuai dengan kondisi tubuh manusia pada aslinya.

Torso adalah tiruan bagian-bagian tubuh manusia yang biasanya terbuat dari plastik yang diberi nomor/label disertai keterangan. Torso manusia adalah model untuk mempelajari morfologi dan anatomi manusia.

Torso ini mempunyai bentuk dan warna alat-alat tubuh yang sesuai dengan yang sebenarnya dan terpasang tegak di atas

sebuah alas dari papan. Setengah belahan tubuhnya tidak berkulit sehingga kelihatan otot dan pembuluh darah. Bagian depan badannya dapat dibuka sehingga kelihatan alat-alat tubuh bagian dalam seperti paru-paru, jantung, lambung, hati, usus, dan ginjal. Bagian-bagian alat dalam tubuh juga dapat dilepaskan untuk melihat rongga tubuh ke arah punggung (ventral). Torso dapat dilihat dari gambar di samping ini.

Secara khusus torso dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Terdiri dari warna dan tekstur yang berperan penting menunjukkan bentuk-bentuk bagian tertentu pada anggota tubuh manusia.

2. Memiliki bagian-bagian yang dapat dilepas dan digabungkan kembali. Hampir setiap bagian anggota tubuh yang terdapat pada torso dapat dilepas dan digabungkan kembali.

8. Pop Up-Book

Media Pop-Up Book adalah media berbentuk buku yang mempunyai unsur tiga dimensi dan gerak. Materi pada Pop-Up Book disampaikan dalam bentuk gambar yang menarik karena terdapat bagian yang apabila dibuka dapat bergerak atau berubah bentuk. Media ini juga memberikan kejutan-kejutan dalam setiap

halamannya yang dapat mengundang kekaguman ketika halamannya dibuka dan memberikan kesan tersendiri karena warnanya yang coulorfull. Di sudut tiap halaman yang muncul akan ada penjelasan lebih lanjut mengenai gambar-gambarnya.

Penggunaan Pop-Up Book sangat cocok untuk memberikan variasi pembelajaran. Media Pop-Up Book masih jarang digunakan oleh guru disekolah untuk membelajarkan materi terutama pada sekolah yang terletak di perdesaan.

Hal ini terjadi karena ketidaktahuan pihak guru dan kurangnya sosialisasi tentang pembuatan maupun penggunaan media Pop-Up Book. Ini merupakan suatu kesempatan untuk memperkenalkan media Pop-Up Book ke sekolah-sekolah agar dapat dipergunakan semanamestinya.

Nantinya diharapkan siswa akan tertarik untuk belajar apabila guru mengajar dengan media ini karena siswa sebelumnya tidak pernah melihatnya dan akan memberikan pengalaman baru kepada para siswa. Media Pop-Up Book juga dapat meningkatkan keterlibatkan siswa dalam pembelajaran. Guru tidak hanya sendirian menggunakan media tersebut untuk menjelaskan materi, tetapi siswa diberikan kesempatan untuk ikut memanipulasi sehingga terlibat aktif menggunakan media tersebut.

Penggunaan Pop-Up Book memungkinkan kita untuk menyampaikan berbagai jenis materi pembelajaran seperti mata pelajaran bahasa Indonesia, menampilkan gambar huruf-huruf untuk mengajari siswa sekolah dasar untuk membaca. Pop-Up Book juga dapat menampilkan materi sains seperti benda-benda luar angkasa dengan sangat menarik dan menampilkan materi matematika seperti macam-macam bangun ruang. Ini merupakan keunggulan dari media Pop-Up Book yang mampu memuat berbagai macam materi-materi pembelajaran sehingga dapat dikatakan fleksibel. Media ini mampu mencangkup materi yang banyak tanpa memerlukan ruang yang besar ataupun luas, selain itu media ini juga praktis untuk dibawa kemanapun sehingga tidak usah risau untuk membawanya ketempat terpencil sekalipun.

C. Memahami Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Model (Maket)

Model atau maket sebagai bahan ajar, jika disiapkan dan dibuat secara baik, maka akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi proses pembelajaran. Oleh karena itu, model yang digunakan dalam proses pembelajaran hendaknya dibuat oleh pendidik atau para peserta didik. Sebab, model atau maket dapat memberikan makna yang hampir sama dengan benda aslinya. Weidermann mengungkapkan bahwa dengan melihat dan berinteraksi dengan benda aslinya, yang berarti dapat dipegang, maka peserta didik akan lebih mudah mempelajarinya. Hal ini sebenarnya juga tidak terlepas dari manfaat besar yang bisa ditimbulkan oleh bahan ajar ini bagi proses pembelajaran, yaitu menciptakan pembelajaran yang bermakna dan mengesankan.

Sebagai contoh, penggunaan model penampang struktur kulit bumi di SD/MI.

Dengan model itu, peserta didik dapat melihat secara langsung bagian-bagian struktur kulit bumi. Pada umumnya, model semacam ini dibuat dalam bentuk miniaturnya, artinya benda yang dilihat memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari benda aslinya. Hal ini mengingat bumi memiliki ukuran yang teramat besar dan mustahil dihadirkan di kelas. Nah, jika peserta didik dapat mengamati struktur bumi pada model yang menyerupai aslinya (meskipun dalam bentuk yang mini), maka hal itu akan mempermudah peserta didik untuk memahami dan menangkap informasi yang terkandung dalam pelajaran itu.

1. Tujuan dan Fungsi Model (Maket)

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat kita pahami bahwa penggunaan model sebagai bahan ajar memiliki beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut:

a. Menyederhanakan objek atau benda yang terlalu sulit, terlalu besar, terlalu jarang, terlalu jauh, terlalu kecil, atau terlalu mahal jika dihadirkan di kelas secara langsung dalam bentuk aslinya. Contohnya, bumi, planet, tengkorak manusia, dan lain sebagainya.

b. Memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik terhadap suatu objek atau benda, meskipun hanya dalam bentuk tiruannya.

c. Memudahkan penjelasan tentang suatu objek atau benda dengan menunjukkan tiruan benda aslinya.

Sementara itu, fungsi model dalam kegiatan pembelajaran antara lain menjadi tiruan objek atau benda aslinya dalam bentuk tiga dimensi, serta menjembatani kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul jika objek atau benda asli didatangkan ke kelas untuk diobservasi peserta didik.

2. Kegunaan Model (Maket)

Secara umum, kegunaan model dalam kegiatan pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu kegunaan bagi peserta didik dan kegunaan bagi penduduk.

a. Kegunaan bagi Peserta Didik

Bagi peserta didik, dengan adanya model atau maket, maka mereka dapat belajar dengan lebih mudah. Mereka dapat mengamati objek atau benda secara langsung. Penjelasan-penjelasan secara oral yang disampaikan oleh pendidik pun dapat dicerna secara langsung oleh mereka dengan membandingkannya dengan model yang mereka amati atau buat sendiri. Hal-hal yang bersifat abstrak menjadi konkret ketika model ada di depan mereka. Selain itu, mereka juga mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dari kegiatan yang mereka lakukan, sehingga mereka memperoleh banyak hal yang mengesankan. Padahal, seperti kita ketahui, jika suatu kegiatan pembelajaran mampu memberi kesan mendalam bagi peserta didiknya, berarti pembelajaran itu bermakna bagi mereka. Jika proses pembelajaran tersebut bermakna, maka kegiatan pembelajaran itu telah berjalan secara efektif.

Sementara itu, menurut jenisnya, kegunaan model bagi peserta didik adalah sebagai berikut:

1) Untuk model padat (solid model), kegunaannya adalah:

a) dapat mengembangkan konsep realisme peserta didik;

b) dapat menjadi tantangan bagi peserta didik untuk memcahkan masalah-masalah pengajaran dalam berbagai bidang studi yang dipelajarinya; dan c) hasil belajar akan lebih mendalam dan lebih mantap.

2) Untuk model kerja penampang (cutaway model), kegunaannya adalah:

a) dapat menggantikan objek atau benda sesungguhnya; dan

b) dapat memperjelas objek atau benda yang sebenarnya karena dapat diperbesar atau diperkecil.

3) Untuk model kerja (working model), kegunaannya adalah:

a) dapat mendorong kengintahuan peserta didik; dan

b) dapat meningkatkan ketertarikan peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran.

4) Untuk mock-up, kegunaannya adalah:

a) membantu peserta didik dalam membaca diagram (gambar di atas kertas) atau objek dua dimensi dan memindahkannya ke dalam objek yang sesungguhnya; serta

b) dapat membantu membacaa objek atau benda yang sebagaimana terdapat pada objek atau benda aslinya.

5) Untuk diorama, kegunaannya adalah:

a) sangat cocok untuk pengajaran mata pelajaran ilmu biologi, sejarah, dan berbagai macam mata pelajaran lainnya; serta

b) dapat memberikan gambaran situasi (kondisi) objek seperti aslinya, sehingga peserta didik mudah dalam menghayatinya.

b. Kegunaan bagi Pendidik

Bagi pendidik, keberadaan model memiliki beberapa kegunaan, antara lain:

1) membantu pendidik dalam memberikan penjelasan tentang suatu objek atau benda yang rumit dan/atau asing bagi peserta didik;

2) membantu pendidik dalam menjelaskan sesuatu yang abstrak menjadi sesuatu yang konkret;

3) menyajikan proses pembelajaran yang bermakna dan berkesan;

4) menampilkan proses pembelajaran yang menarik dan inovatif;

5) menjadi tantangan untuk menguji kompetenssi dan kreativitas sebagai seorang pendidik; serta

6) menjadi sumber penghasilan baru.

Itulah kegunaan model bagi kita sebagai pendidik. Apabila kita mampu membuat model yang baik, variasi, itu dapat dipasarkan secara langsung ke

sekolah-sekolah, perguruaan tinggi, ataupun secara online melalui internet.

Dengan cara itu, uang akan dengan sendirinya membanjiri kita. Sebab, setiap sekolah, madrasah, ataupun perguruan tinggi rata-rata membutuhkan model sebagai salah satu bahan ajarnya. Sementara, sekarang ini masih jarang para pebisnis yang mau menekuni bisnis pembuatan model.

D. Unsur-Unsur Model (Maket) sebagai Bahan Ajar

Pada bahan ajar berbentuk model (maket), strukturnya memiliki kemiripan dengan bahan ajar berbentuk foto atau gambar. Struktur model terdiri atas lima unsur, meliputi judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas ataua langkah kerja, dan penilaian. Namun, perlu dicatat bahwa keempat unsur terakhir (dimulai dari kompetensi dasar atau materi pokok hingga penilaian) terdapat pada lembaran kertas lain.

Bahan ajar model tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus dibantu dengan bahan tertulis agar memudahkan pendidik dalam mengajar maupun peserta didik dalam belajar. Dalam memanfaatkan model (maket) sebagai bahan ajar, kita harus menggunakan kompetensi dasar dalam kurikulum sebagai pedomannya.

E. Langkah-Langkah Pembuatan Model (Maket) yang Efektif

Untuk membuat sebuah model (maket), ada beberapa langkah efektif yang perlu kita ketahui, sebagaimana ditunjukkan dalam Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (Diknas, 2004) berikut ini.

1. Judul diturunkan dari kompetensi dasar atas materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi.

2. Membuat rancangan sebuah model yang akan dibuat, baik substansinya ataupun bahan yang akan digunakan sebagai model. Misalnya, kardus, karton, bubur kertas, bubur kertas crepe, kayu, tanah liat, malam atau lilin, plaster paris, dan bahan metal

3. Informasi pendukung diterangkan secara jelas, padat, dan menarik pada selembar kertas. Karena, tidak mungkin sebuah model memuat informasi tertulis, kecuali keterangan-keterangan singkat saja. Gunakan sebagai sumber

yang bisa memperkaya informasi, contohnya buku, majalah, internet, dan jurnal hasil penelitian,

4. Supaya hasil yang didapatkan memuaskan, sebaiknya pembuatan model atau maket dikerjakan oleh orang yang memiliki keterampilan untuk membuatnya.

Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan kita semua untuk belajar dan mengasainya. Kemudian, bahan yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan kemudahan dalam mencarinya. Bahkan, sangat dianjurkan jika kita mampu untuk memanfaatkan berbagai limbah rumah tangga atau perkantoran, sehingga bisa dibuat menjadi model atau maket. Hal ini tentunya juga akan sangat mendukung program PBB maupun pemerintah untuk menyelamatkan bumi dari dampak buruk rumah kaca.

5. Tugas dapat diberikan pada akhir penjelasan sebuah model dengan memberikan pertanyaa-pertanyaan oral. Selain itu, tugas juga dapat ditulis dalam lembar lain, contohnya beberapa tugas menjelaskan secara tertulis tentang struktur lempeng bumi (mata pelajaran IPA). Tugas dapat kita berikan secara individu atau kelompok.

6. Penilaian dapat dilakukan terhadap jawaban secara lisan atau tertulis dari pertanyaan yang kita berikan.

F. Contoh Pembuatan Model (Maket)

Dalam pembuatan model, kita dapat memanfaatkan berbagai bahan yang ada disekitar kita. Sebab, sesungguhnya bahan-bahan tersebut sangat banyak. Namun, sering kali kekurangan atau kekurangjelian kita dalam memanfaatkan, menjadikan bahan-bahan tersebut tidak termanfaatkan.

Hal ini pula yang menjadi salah satu biang kendala tidak majunya dunia pendidikan di negeri kita. Sebagaimana diungkapkan oleh Sudjana dan Rivai (2005), bahan-bahan untuk pembuatan model ajar meliputi kertas dan karton, kayu dan kardus, bubur kertas, bubur kertas crepe, kayu, tanah liat, malam atau lilin, plaster paris, bahan metal, serta bahan dan perangkat konstruksi.

Berikut beberapa contoh model yang dibuat dari beberapa bahan tersebut.

1. Model Berbahan Kertas dan Karton Langkah-langkahnya sebagai berukut:

a. Kumpulkan foto-foto, gambar-gambar, serta gambaran keseluruhan dari benteng bersejarah tersebut atau teliti langsung ke lokasi benteng itu berada.

b. Berdasarkan data tersebut, kemudian buatlah sketsa model benteng bersejarah itu. Untuk penggambarannya, dapat digunakan tiga sudut pandang, yakni depan, samping, dan atas. Yang jelas, di antara kettiga posisi objek tersebut, tentu bagian-bagiannya tidak sama. Oleh karena itu, perlu pula ditambahkan sketsa imbuhan pandangan dari bagian belakang dan mungkin juga bagian bawahnya.

c. Tentukan berapa banyak unsur-unsur yang akan dimasukkan sebagai bagian terpenting dari model benteng bersejarah itu. Unsur-unsur tersebut diperoleh dari hasil penggambaran yang telah kita lakukan sebelumnya.

d. Kumpulkan bahan-bahan, terutama kertas dan karton, yang dibutuhkan sebagai bahan utama pembuatan model benteng bersejarah. Bahan tambahan lainnya yang perlu disiapkan adalah cat, spidol, atau cat semprot.

Sementara, untuk peralatannya, perlu disiapkan pensil, penghapus, pisau, gunting, staples, isolasi, penggaris, jangka, lem kertas, kuas, dan tiner.

e. Susunlah bahan-bahan sesuai dengan sketsa benteng bersejarah yang telah dibuat. Dalam proses tersebut, ada berbagai macam kegiatan, seperti mengukur, memotong, menempelkan atau merekatkan, hingga pengecatan kertas dan karton untuk proses finishing dari model tersebut.

f. Susunlah informasi pendukung dalam selembar kertas untuk menjelaskan secara lebih detai tentang model tersebut.

g. Siapkan tugas untuk peserta didik secara tertulis.

h. Buatlah kriteria penilaian dari tugas yang diberikan kepada peserta didik.

2. Model Berbahan Kertas dan Kardus

Ada berbagai macam model yang bisa dibuat dengan menggunakan bahan kertas dan kardus, seperti miniatur mabel rumah, pohon, bunga, papan lalu lintas,

kapal, mobil, truk, kereta api, pesawat terbang, topi, boneka, pakaian, bendera, mesin sederhana, dan sebagainya.

Berikut ini adalah contoh langkah-langkah pembuatan mmodel miniatur rumah tangga.

a. Kumpulkan gambar-gambar tentang mabel rumah tangga.

b. Buatlah sketsa untuk masing-masing mabel rumah tangga tersebut. Dalam penggambarannya, tampilkan bagian depan, samping, atas, belakang, dan bawah.

c. Kumpulkan bahan-bahan untuk membuat miniatur mabel rumah tangga, terutama kertas dan karton. Untuk bahannya, antara lain spidol, krayon atau cat, serta kawat. Sedangkan untuk alatnya, antara lain pensil, penggaris, busur, jangka, gunting, pisau, isolasi, lem bakar, lem kertas dan tang.

d. Buatlah kerangka miniatur mabel rumah tangga dengan kawat yang telah

d. Buatlah kerangka miniatur mabel rumah tangga dengan kawat yang telah

Dokumen terkait