• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG POLITIK NEGERI

A. Politik Luar Negeri Amerika Serikat

2. Tujuan Politik Luar Negeri Amerika Serikat

Interaksi antarnegara dalam paradigma hubungan internasional banyak ditentukan oleh politik luar negeri negara tersebut. Politik luar negeri tersebut merupakan kebijaksanaan suatu negarau ntuk mengatur hubungan luar negerinya. Menurut Rosenau, pengertian kebijakan luar negeri yaitu upaya suatu negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya untuk mengatasi dan memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya.19

Tujuan politik luar negeri merupakan mewujudkan kepentingan nasional negaranya. Tujuan tersebut memuat gambaran atas keadaan negara di masa mendatang dan kondisi masa depan yang diinginkan.

Dalam sistem internasional, pola interaksi yang terjadi antara negara-negara pada umumnya dilandasi oleh adanya kepentingan-kepentingan tertentu yang ingin dicapai oleh setiap negara. Masing-masing negara

dalam sistem internasional berkewajiban memberikan tanggapan-tanggapan atas situasi internasional dalam berbagai tujuan nasional yang diinginkan sesuai dengan kepentingan nasionalnya masing-masing.

Dalam hal ini Amerika Serikat mempunyai pandangan, cara, serta konsep tersendiri terhadap politik internasionalnya. Amerika Serikat juga sama halnya dengan Negara-negara lain di dunia yang mempunyai landasan dan sumber-sumber dalam setiap kebijakannya.

Politik Luar Negeri Amerika Serikat dibawah Pemerintahan Donald Trump Dalam yang pada masa kepemimpinan yang tidak jauh berbeda dari presiden sebelumnya, yang mengesankan dirinya sebagai orang yang hanya mau tahu apa yang ada dalam benaknya sendiri, apa yang ia inginkan, dan bagaimana itu diwujudkan apa pun alasannya, bahkan ketika alasan itu pun terbukti ketidakbenarannya.

Semenjak terpilih menjadi Presiden Donald Trump mengubah arah kebijakan luar negeri Amerika Serikat berbeda dengan pemerintahan sebelumnya. Donald Trump terlihat mulai menggeser arah kebijakan politik luar negerinya dari unsur-unsur Multilateralisme dalam menjalin hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan negara-negara lainnya di dunia.

Donald Trump menekankan pada kerjasama bilateral yang mengedepankan diplomasi untuk menjaga dan mengamankan kepentingan Amerika Serikat di wilayah-wilayah tertentu. Donald Trump lebih mengedepankan untuk kembali membangun

aliansi, persekutuan, dan institusi yang dibutuhkan untuk mengatasi ancaman serta memperketat keamanan. Terkait masalah aliansi Amerika Serikat membutuhkan kerjasama yang tetap atau konstan dan diperlukan revisi jika persekutuan tersebut ingin tetap efektif dan relevan.

Selain itu Amerika Serikat pada masa pemerintahan Donald Trump juga menjunjung tinggi nilai kebebasan. Khususnya kebebasan individu, dimana kebebasan individu merupakan hak-hak yang terpatri dalam diri sejak lahir dan tidak dapat diambil oleh siapapun, penerapannya bersifat universal yang tidak memandang ras, gender, atau status apapun. Tugas Amerika Serikat sebagai negara Liberal adalah mempromosikan dan mengembangkan standar moral universal yang mengacu pada kebebasan individu. Untuk memperbaharui kepemimpinan Amerika Serikat di dunia, Donald Trump akan memperkuat keamanan umum dengan menginvestasikan dana pada bidang kemanusiaan.

Demi menciptakan Amerika serikat yang lebih baik yang mencerminkan kelakuan baik dan menjadi aspirasi masyarakat Amerika Serikat. Amerika Serikat juga berkomitmen untuk memperkuat pilar dari masyarakat dunia yang adil.

Pada masa presiden sebelumnya mempromosikan hak asasi manusia adalah kepentingan nasional yang terbilang menjadi prioritas, maka

1. Mempromosikan penghormatan yang lebih besar terhadap hak asasi manusia, termasuk kebebasan berekspresi, kebebasan pers, hak-hak perempuan, dan perlindungan minoritas.

2. Mempromosikan aturan hukum, mencari akuntabilitas, dan mengubah budaya impunitas (memberikan pembebasan atau pengecualian dari tuntutan atau hukuman atau kerugian kepada seseorang yang telah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manuisa).

3. Membantu upaya reformasi dan memperkuat kapasitas kelembagaan kantor komisi tinggi PBB tentang hak asasi manusia.

4. Mengkoordinasikan kegiatan hak asasi manusia dengan sekutu penting, termasuk Uni Eropa, dan organisasi regional .

Pada masa presiden sebelumnya Promosi Hak Asasi Manusia dan demokrasi tidak hanya di dalam negeri, namun juga dipromosikan di berbagai negara oleh karena nya Hak Asasi Manusia selalu memainkan peran dalam kebijakan luar negeri sepanjang sejarah Amerika Serikat pada masa presiden sebelumnya yang mana Amerika Serikat memegang peran utama dalam pendirian Perserikatan bangsa-bangsa dan penyusunan pernyataan Umum Tentang Hak-Hak Asasi Manusia.

Sebagian besar pernyataan umum tentang Hak Asasi Manusia mengambil model sebagian dari U.S Bill of Right. Amerika Serikat berusaha memajukan Hak Asasi Manusia dengan cara yang cukup efektif, yaitu dengan cara menawarkan langkah-langkah kepada Uni

Eropa agar menetapkan standar Hak Asasi Manusia sebagai persyaratan keanggotaan untuk negara-negara yang ingin bergabung dengan NATO dan Uni Eropa .

Hak Asasi Manusia menjadi salah satu kunci Politik Luar Negeri Amerika Serikat, selain itu tujuan Politik Luar Negeri Amerika Serikat dan juga menjadi tantangan bagi Amerika Serikat adalah bagaimana menangani Hak Asasi Manusia dan demokrasi tanpa membuat hubungan terlalu tegang antara pemerintah Amerika Serikat dengan pemerintah negara lain.

Tantangan kedua bagi Amerika Serikat adalah menerapkan kebijakan hak asasi manusia di tengah-tengah kebijakan prioritas yang lain seperti kepentingan politik, militer, dan ekonomi yang bertentangan dengan tindakan pada hak asasi manusia(Cohen, 2008).Serangan terorisme 11 September 2001 membuat promosi demokrasi menjadi elemen penting dalam pembuatan kebijakan luar negeri AS di Timur tengah. Tak lama setelah serangan tersebut muncul berbagai pandangan bahwa terorisme Islamis adalah ancaman utama AS.

Kepentingan Amerika Serikat di wilayah Asia Timur tidak semata-mata perihal ideologi lagi. Sebagai negara adikuasa Amerika Serikat mempunyai kepentingan untuk memajukan perekonomian negara-negara di wilayah Asia Timur tersebut. Amerika Serikat meyakini bahwa

akan memberikan keuntungan tersendiri bagi Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Samudera Pasifik yang sebagian besar berbatasan langsung dengan negara-negara Asia Timur merupakan wilayah yang memberikan dampak perekonomian tersendiri bagi Amerika Serikat.

Kebijakan-kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat yang diterapkan di wilayah Asia-Pasifik sejatinya berdasarkan pada tiga variabel utama. Variabel pertama adalah adanya kondisi pasca Perang Dingin dimana Amerika Serikat mengklaim dirinya sebagai pemimpin global yang membawa pada indikasi bahwa Amerika Serikat menjadi perlu untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan sistem ekonomi pasar pada seluruh negara di dunia, terutama negara yang sebelumnya tidak mengenal sistem tersebut seperti negara-negara di kawasan Asia Timur .20

Variabel yang kedua adalah ketatnya peran dan kebijakan Amerika Serikat di wilayah Asia-Pasifik adalah atas dasar persepsi bahwa wilayah Samudera Pasifik sejatinya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Amerika Serikat sendiri. Hal ini berimplikasi pada adanya sentimensi yang tinggi dari Amerika Serikat saat ada isu yang muncul di wilayah Samudera Pasifik termasuk negara-negara yang berbatasan langsung dengan wilayah tersebut seperti kawasan Asia Timur. Variabel yang ketiga adalah kurangnya arah kebijakan yang pasti serta sistem politik di Amerika Serikat sendiri yang sangat rumit. Banyaknya aktor dan

20 Jorn, Dosch “The United States in the Asia Pacific” in Michael K Connors, Remy. 2004 Hal 24

kepentingan yang dibawa dalam setiap pembahasan kebijakan-kebijakan luar negeri Amerika Serikat terkait wilayah Asia Timur membuat kebijakan yang dihasilkan menjadi sangat lemah dan terkesan tidak konsisten.21

Dalam upaya untuk memperjuangkan kepentingannya, Amerika Serikat menggunakan kekuatan baik hard power maupun soft power untuk mencapai tujuan politiknya. Sejak pasca Perang Dingin, tampilnya Amerika Serikat sebagai negara hegemon tentu juga membawa indikasi bahwa secara kekuatan militer pasti angkatan bersenjata Amerika Serikat sangat tangguh apabila sewaktu-waktu diperlukan kekuatan hard power untuk mencapai tujuan politiknya. Dalam konteks untuk mencapai kepentingan politik di Asia-Pasifik, Amerika serikat menggunakan US Navy sebagai komponen utamanya.

Sementara dalam menggunakan kekuatan berbasis soft power nya, Amerika Serikat mengedepankan kepada aspek ideologi demokrasinya, kebudayaan seperti musik, film-film Hollywood serta Multinational Corporation-nya seperti Mc Donald dan sebagainya untuk menancapkan pengaruh yang kuat di setiap negara di seluruh belahan dunia demi untuk mencapai tujuan negara dan kepentingannya tersebut. 22

Berdasarkan penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa Amerika Serikat memang memiliki kepentingan yang sangat besar terhadap negara-negara di wilayah Asia Timur. Kepentingan-kepentingan tersebut

diantaranya adalah ideologi, ekonomi serta untuk menjaga kestabilan kondisi keamanan di wilayah Samudera Pasifik. Dalam upaya untuk mencapai kepentingannya tersebut, Amerika Serikat menggunakan berbagai macam strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan dan kepentingannya di kawasan Asia-Pasifik tersebut.

B. Kawasan Asia Timur

Dokumen terkait