• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESEJAHTERAAN ANGGOTA PINJAMAN DANA BERGULIR DI DESA TERUSAN

Lampiran 7. Tulisan Tematik

Catatan Tematik

Kondisi Ekonomi

Masyarakat Desa Terusan masih tergolong ke dalam masyarakat yang masih hidup berada di bawah garis kemiskinan. Mata pencaharian masyarakat Desa Terusan mayoritas bekerja di bidang pertanian, yakni sebagai petani atau hanya sebagai buruh tani. Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya lahan pertanian yang terdapat di Desa Terusan. Penghasilan yang didapatkan juga tidaklah menentu, hanya berkisar antara Rp 800.000,00 – Rp 1.000.000,00/bulan. Dengan penghasilan yang minim tersebut membuat sebagian masyarakat mencari penghasilan tambahan dengan cara berdagang. Menurut salah satu penuturan warga yang bergabung dengan Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir mengatakan bahwa “saya sudah lama mengikuti kegiatan ini, dahulu saya hanya mendapatkan penghasilan dari suami saya yang hanya bekerja sebagai buruh tani,penghasilan tersebut tidak cukup mbak, namun perekonomian keluarga saya terbantu setelah saya ikut kegiatan ini, saya bisa bekerja di rumah dengan berjualan makanan”.

Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir

Menurut penuturan salah satu informan dalam penelitian ini yakni Bapak Bulhadi, selaku Ketua UPK Kecamatan Sindang yang mengutarakan bahwa Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir ini diadakan sudah sejak lama, dan saat itu kegiatan ini bernama UEP atau Usaha Ekonomi Produktif. UEP ini dilaksanakan sejak tahun 1999. Pada pelaksanaan UEP ini banyak terdapat kendala, salah satunya yaitu banyaknya masyarakat Kecamatan Sindang yang mengikuti kegiatan ini menunggak dan tidak bisa melunasi dana pinjaman. Selain itu pula, kebanyakan yang menunggak adalah warga yang berjenis kelamin laki-laki. Dengan kejadian tersebut maka diubahlah kegiatan UEP ini menjadi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan atau yang dikenal dengan sebutan SPP. Kegiatan SPP ini dikhususkan untuk warga yang berjenis kelamin perempuan. Mengapa hanya warga yang berjenis kelamin perempuan saja yang diperbolehkan meminjam? Beliau menjelaksan bahwa perempuan itu lemah, kemungkinan tidak akan lari dari tanggung jawabnya untuk melunasi pinjamannya. Pada pelaksanaan Kegiatan SPP ini mengalami kemajuan, hanya sedikit yang mengalami kendala tidak dapat melunasi dana pinjamannya. Pada tahun 2007, Kegiatan SPP ini diganti kembali namanya menjadi Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir yang 100% anggotanya hanyalah warga dengan jenis kelamin perempuan.

Bapak Bulhadi juga menjelaskan terkait dengan sistem dalam Kegiatan Pinjaman Dana Begulir. Kegiatan ini hanya boleh diikuti oleh masyarakat yang tergolong ke dalam kategori menengah kebawah, atau yang bisa dibilang keadaan memprihatinkan atau miskin. Namun pada kenyataannya masih saja ada warga

yang tergolong ke dalam kategori menengah turut ikut di dalam kegiatan ini tetapi kegiatan ini masih didominasi oleh masyarakat miskin. Beliau juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya jika terdapat kendala seperti penunggakan maka pihaknya akan melakukan turun langsung mendatangi anggota yang menunggak untuk dimintai keterangan dan dana pinjaman yang belum bisa dilunasi tersebut ditanggung secara bersama dengan kelompoknya. Karena menurutnya Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir ini memiliki sistem yakni tanggung renteng.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini secara langsung sudah bisa dikatakan efektif jika dilihat berdasarkan tujuan. Karena tujuan dari Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir ini yaitu untuk memberikan pinjaman dan meningkatkan pendapatan sehingga keluarga menjadi semakin sejahtera. Kesejahteraan ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya pendapatan masyarakat yang mengikuti kegiatan ini dikarenakan mereka memiliki usaha lain sebagai pendapatan mereka, contohnya yaitu berdagang makanan ringan, atau kosmetik dan cicil baju. Selain itu pula bisa dilihat dari keadaan rumah tempat tinggal mereka yang semakin baik. Pada awalnya tidak memiliki WC, sekarang sudah memiliki, dan masih banyak lainnya. Namun efektif atau tidaknya jika dilihat berdasarkan sasaran dan ketepatan waktu, masih belum dapat dikatakan efektif.

Pada saat ini Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir yang terdapat di Desa Terusan tidak lagi diberikan dana dari pusat, melainkan mencairkan dana sendiri. Dana tersebut diperoleh dari tabungan atau kas dari masyarakat selama kegiatan ini berlangsung. “tahun ini UPK Kecamatan Sindang termasuk ke dalam 5 kecamatan yang tidak memperoleh dana dari pusat, karena kas kami mencapai 2

Milyar rupiah”.

Dampak Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir

Dampak dari Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir ini sudah memberikan efek atau perubahan yang baik kepada warganya yang mengikuti Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir ini. Dampaknya itu bisa dilihat dari sumber pendapatan yang meningkat, fasilitas tempat tinggal warga yang mengikuti kegiatan ini menjadi lebih baik, dan timbulnya kesadaran akan pendidikan dan menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi dari pendidikan orang tuanya. Menurut sekretaris desa, ia mengatakan bahwa “kegiatan ini cukup bagus dan bermanfaat, selain dapat meningkatkan pendapatan keluarga, kesadaran akan menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi-pun sudah ada, hal itu berkat adanya pendapatan yang lebih, saya sangat mendukung adanya kegiatan ini, semoga kedepannya kegiatan ini semakin baik agar banyak yang ikut bergabung dengan kegiatan ini”.

Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat dalam Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir ini bisa dibilang cukup tinggi. Pada awal kegiatan ini banyak sekali masyarakat yang bergabung pada Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir. Kegiatan ini juga didirikan berkat adanya kesepakatan dari pihak UPK Kecamatan Sindang, pihak Desa Terusan, dan warga desa yang sama-sama membentuk kegiatan ini. Pada awal pembentukan kegiatan ini, terdapat pelatihan yang diberikan oleh pihak UPK Kecamatan Sindang. Pelatihan tersebut berupa pembelajaran bersama terkait dengan hal pembukuan, evaluasi, dan pemberian pengetahuan terkait dengan kreatifitas seperti pelatihan menjahit, pembuatan kue, dan kerajinan tangan lainnya. Namun, pada saat ini pelatihan tersebut tidak terlaksana kembali. Menurut penuturan salah satu ketua kelompok, ia menjelaksan bahwa “dulu memang ada pelatihan, tapi sekarang tidak ada lagi mbak, hal tersebut sangat disayangkan sekali, padahal seharusnya tetaplah diadakan pelatihan, karena mungkin saja ada ketua kelompok yang baru bergabung membentuk kelompok

namun ia tidak mengetahui bagaimana cara mengelola kegiatan ini”.

Berdasarkan dampak atau pemanfaatan hasil yang saat ini didapatkan dari anggota penerima Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir ini, maka hasil yang didapatkan berupa peningkatan pendapatan, memiliki jaringan yang luas antar kelompok kegiatan, pengetahuan baru, dan lain sebagainya. Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari kegiatan ini. Hal tersebut dirasakan oleh salah satu ketua kegiatan yang menuturkan bahwa “dulu anggota dalam kegiatan ini hanya 15 orang mbak, tetapi setelah melihat banyak yang diuntungkan dari kegiatan ini maka kelompok saya sekarang sudah mencapai 20 orang, menurut saya sih kegiatan ini sudah bisa dinilai cukup berhasil dalam mengentaskan kemiskinan, karena dengan peningkatan pendapatan seseorang maka sedikit mengangkat derajat kesejahteraan keluarganya juga”.

Pelaksanaan Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir

Dalam pelaksanaan kegiatan ini jika dilihat berdasarkan ketepatan sasaran maka dapat dikatakan kegiatan ini kurang tepat sasaran. Hal tersebut dikarenakan masih saja terdapat anggota kelompok yang bergabung namun mereka tergolong ke dalam ketegori kelas menengah. Padahal, jelas dikatakan bahwa Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir ini diperuntukkan bagi masyarakat yang tergolong ke dalam kategori miskin dan tercatat dalam daftar keluarga miskin. Hal tersebut sesuai dengan yang diutarakan oleh Ketua UPK Kecamatan Sindang yang mengatakan bahwa “dalam kegiatan ini banyak sekali warga yang bergabung namun mereka berasal dari keluarga yang mampu, saya sebagai ketua UPK tidak bisa melarang mereka yang berasal dari keluarga menengah untuk ikut bergabung, karena mungkin saja mereka mengikuti kegiatan ini dikarenakan ada

hal yang sangat mendesak sehingga mengharuskan mereka bergabung, yang

penting bisa melunasi pinjaman sih tidak masalah” begitulah tuturnya.

Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir ini jika dilihat berdasarkan ketepatan waktu maka dapat dikatakan kurang tepat, karena masih saja terdapat anggota kelompok yang belum bisa mengembalikan uang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan adanya dana tabungan yang selama ini dikumpulkan oleh ketua kelompok. Dana tersebut sewaktu-waktu dapat digunakan untuk menutupi anggota yang belum dapat melunasi dana pinjaman. Sedangkan jika dilihat berdasarkan ketepatan tujuan, maka masih banyak anggota kelompok yang mengikuti kegiatan ini tanpa mengetahui tujuan umum dan spesifik dari adanya Kegiatan Pinjaman Dana Bergulir ini. Kebanyakan dari mereka hanya mengikuti kegiatan saja, tanpa tahu tujuan awalnya.

Dokumen terkait