• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASI DAN PEMBAHASAN

4.4 Pemanfaatan Tumbuhan berdasarkan Kelompok Kegunaan

4.4.5 Tumbuhan untuk upacara adat

Dalam upacara adat tumbuhan merupakan bagian yang tak mungkin dipisahkan, karena tumbuhan merupakan syarat dalam suatu upacara adat, hal ini

berkaitan dengan kepercayaan masyarakat untuk memberi keberkatan setiap segala sesuatu acara di lakukan, ini juga berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap leluhur dan nenek moyang mereka, dalam setiap upacara adat di setiap masyarakat selalu disediakan tepak sirih untuk memberi kehormatan kepada tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut tepak sirih juga digunakan dalam acara pertunangan, sampai acara akat nikah, isi dari tepak sirih adalah daun sirih, pinang, kapur, gambir, cengkeh. Pada upacara perkawinan buah kelapa tua yang sudah dikupas kulit luarnya saja, (U Lason) sebagai bawaan pengantin pria kerumah pengantin wanita diisi didalam keranjang buah-buahan segar, dan U Timoh

(a) (b) (c)

yaitu kelapa yang telah bertunas (biasanya 2 lembar) sebagai perlambang bahwa hari ini adalah titik awal membina bahtera keluarga dan diharapkan dapat tumbuh laksana tumbuhnya pohon kelapa dimana setiap bagiannya memiliki manfaat dan tidak ada yang sia-sia, sedangkan janur di pasang pada pintu pagar rumah pesta untuk memberi tanda kepada para undangan yang hadir, seperti pada Gambar 5 berikut:

Gambar 6. (a) Utimoh (b) Tepak sirih (c) Janur.

Tumbuhan yang digunakan pada upacara adat dalam masyarakat Aceh di Kecamatan Gandapura dapat dilihat pada Tabel 7 berikut :

Tabel 7. Tumbuhan bahan upacara adat di Kecamatan Gandapura No Nama Ilmiah Bagian yang digunakan Kegunaannya

1 Areca catechu Buah Tepak sirih.

2 Cocos nucifera Buah, daun U lason, U timoh, janur.

4.4.6 Tumbuhan hias

Tumbuhan hias merupakan tumbuhan yang menarik dipandang dan menjadi penyejuk baik dijalanan maupun dipekarangan rumah, pada pekarangan rumah masyarakat di Kecamatan Gandapura yang tinggal dipegunungan maupun di pesisir pantai mereka banyak menanam tanaman penghasil pangan yang juga menurut mereka menjadi tanaman hias disamping dapat menghasilkan buah juga indah dipandang seperti mangga, klengkeng, jambu, pinang dan kelapa, terdapat juga tanaman hias jenis palem seperti yang tercantum pada Tabel 8 :

Tabel 8. Beberapa tumbuhan hias yang ada di Kecamatan Gandapura. No Nama Ilmiah Bagian yang

digunakan

Kegunaanya

1 Caryota Daun, buah batang Tanaman hias

2 Chrysalidocarpus lutescens Daun, buah, batang Tanaman hias

3 Cyrtostachys lakka Daun, buah, batang Tanaman hias

4 Hyophorb lagenicaulis Daun, buah, batang Tanaman hias

5 Licuala grandis . Daun, buah, batang Tanaman hias

Tanaman hias bukanlah sekedar hiasan, tanaman hias juga mempunyai fungsi sebagai peneduh. Masyarakat Aceh di Kecamatan Gandapura menanam tanamam hias yang mempunyai nilai hias baik hias bunga, cabang, batang, buah maupun aroma dan biasanya dibudidayakan untuk dinikmati keindahannya. Adapun tumbuhan hias yang sering dibudidayakan oleh masyarakat diantaranya jenis palem, seperti pada Gambar 5 berikut:

(a) (b)

(c) (d)

Gambar 5. (a) Palem kuning (b) Palem merah (c) Palas payung (d) Palem botol. Pada masyarakat Aceh di Kecamatan Gandapura Sarai raja (Caryota) (Gambar 6) hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias sebab niranya sedikit sekali dibandingkan dengan aren, makanya buah yang sudah masak rontok sendiri pada batangnya, dan setelah tandannya kering dibuang begitu saja. Palem ini kurang dikenal karena sampai saat ini dianggap kurang bermanfaat (LIPI, 1978).

Gambar 6. Sarai Raja (Caryota)

Untuk mengetahui tingkat kepentingan tiap jenis tumbuhan digunakan ICS

(Index of Cultural Significance), pada masing-masing kelompok umur, seperti

pada Tabel berikut ini :

Tabel 11. Index of Cultural Significance (ICS) di Kecamatan Gandapura. No Jenis Tumbuhan ICS Umur 20-35 tahun ICS Umur 36-50 tahun Umur >50 tahun 1 Arenga pinnata 111 101 94 2 Areca cetachu 113 91 89 3 Borassus flabellifer 30 30 18 4 Caryota 8 8 8 5 Corypha utan 79 63 59 6 Cocos nucifera 293 272 192 7 Chrysalidocarpus lutescens 6 6 6 8 Cyrtoschys lakka 6 6 6 9 Elaeis guineensis 93 62 50 10 Hyophorb lagenicaulis 6 6 6 11 Licuala grandis 6 6 6 12 Metroxylon sagu 34 34 36 13 Nipa frutica 53 37 47

Dari hasil analisis nilai ICS yang paling besar adalah pada tumbuhan Cocos

nucifera. 293 pada kelompok umur 20-35 tahun, 272 pada kelompok umur 36-50

tahun, dan 192 pada kelompok umur >50 tahun, ini menunjukkan bahwa tumbuhan ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat Aceh yang tinggal di Kecamatan Gandapura, pada tumbuhan Elaeis guineensis nilai tertinggi pada

dua kelompok umur yaitu kelompok umur 20-35 tahun dengan nilai 85,5, dan kelompok umur 36-50 tahun dengan nilai ICS 62,5, peningkatan pengetahuan pada kedua kelompok ini dikarenakan diantara sekian banyak mereka bekerja di pabrik minyak kelapa sawit dan dikebun kelapa sawit milik perusahaan swasta, dengan demikian dengan sendirinya mereka lebih banyak mengetahui pemanfaatan jenis palem ini. Sedangkan nilai terkecil terdapat pada kelompok umur >50 tahun dengan nilai ICS hanya 50, ini disebabkan karena tumbuhan kelapa sawit di daerah Kecamatan Gandapura merupakan tumbuhan yang baru dikenal dalam pemanfaatannya.

Pada tumbuhan Arenga pinnata, Areca catechu, Corypha utan, nilai ICS tertinggi pada kelompok umur 20-35 tahun, sedangkan nilai ICS pada kelompok umur 36-50 tahun tidak terlalu jauh beda dengan kelompok umur 20-35 tahun. Bila dibandingkan dengan kelompok umur >50 tahun nilai ICSnya jauh perbedaannya. Penyebab terjadinya peningkatan nilai ICS pada kelompok umur 20-35 tahun karena pada kelompok tersebut sudah aktif bekerja terutama dalam memanfaatkan tumbuhan, dengan sendirinya pengetahuan mereka lebih banyak dan ada sebahagian penduduk yang sudah merantau juga memanfaatkan tumbuhan secara luas dengan cara membuka klinik pegobatan herbal di daerah tempat tinggalnya, seperti daerah Bandung, Jokja, dan semarang. Mereka mengambil bahan utama pengobatan herbal dari daerah Aceh dengan bantuan masyarakat yang tinggal di desa yang umumnya berumur <50 tahun, dengan demikian pemahaman pemanfaatan tumbuhan untuk obat-obatan menjadi lebih tinggi pada kelompok umur tersebut, dan menurut Suman et al., (2001) minat seseorang untuk mengetahui alam sekitar termasuk minat mempelajari pemanfaatan jenis tumbuh-tumbuhan juga berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan.

Pada kelompok umur 36-50 tahun mereka lebih lama berdomisili di daerah tersebut, dengan demikian pengetahuan merekapun semakin banyak. Faktor yang diduga berpengaruh terhadap lamanya berdomisili akan menyebabkan seseorang menguasai alam sekitarnya lebih baik dibandingkan dengan waktu domisili lebih singkat Suman et al., (2001) Sedangkan pada kelompok umur >50 tahun

pemanfaatan tumbuhan yang mereka ketahui belum seluas seperti pada kelompok umur dibawah <50 tahun dan mereka tidak aktif lagi dalam bekerja atau melakukan aktifitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam memanfaatkan tumbuhan untuk kebutuhannya, dengan demikian kemungkinan mereka tidak begitu mengigat tentang manfaat tumbuhan terutama untuk pengobatan. Faktor pendidikan juga mempengaruhi penggunaan tumbuhan dalam kehidupan sehari-harinya pada masyarakat di Kecamatan Gandapura. Sedangkan pada tumbuhan jenis Metroxylon sagu dan Nypa fruticans pemanfaatan tumbuhan ini dulunya dikuasai kelompok umur diatas 50 tahun.

Pada tumbuhan Caryota, Cyrtostachys lakka, Chrysalidocarpus lutescens, Licuala

grandis dan Hyophorb lagenicaulis nilai ICS sangat rendah, karena tanaman

tersebut tidak mempunyai manfaat untuk kebutuhan pangan tetapi hanya untuk kesenangan atau keindahan. Sistem pemanfaatan keanekaragaman jenis tumbuhan dapat diketahui dengan menganalisis tingkat kepentingan suatu jenis tumbuhan bagi masyarakat yaitu dengan mengukur index of cultural Significance (ICS). Index of Cultural Significance (ICS) merupakan hasil dari analisis etnobotani kuantitatif yang menunjukkan nilai kepentingan tiap-tiap jenis tumbuhan berguna yang didasarkan kepada keperluan masyarakat, dimana angka ICS menunjukkan tingkat kepentingan tiap jenis tumbuhan berguna oleh masyarakat (Purba dan Rahayu 2013).

Dokumen terkait