• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tuturan Penolakan Langsung dengan Kalimat Memberitahukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Bentuk Tuturan Penolakan dalam Interaksi Masyarakat Batak Toba

4.1.1 Tuturan Penolakan Langsung

4.1.1.1 Tuturan Penolakan Langsung dengan Kalimat Memberitahukan

Rosdelita: Eda, jadi do marsuan tu hami hari kamis on kan?

Eda, hari kamis ini jadikan menanam padi ke kami?

Tioner: Dang boi au eda, alana ngasanga marbukka utanghu di dongan.

Aku tidak bisa eda, karena utangku sudah ditunggu teman.

Analisis data: Penolakan yang dilakukan oleh Tioner adalah penolakan secara langsung dengan tuturan dang boi au eda, alana ngasanga marbukka utanghu di

dongan (aku tidak bisa eda, karena utangku sudah ditunggu teman). Tioner

menolak permintaan dari Rosdelita untuk menanam padi di sawahnya. Penolakan yang dilakukan oleh Tioner adalah penolakan secara langsung dengan modus

memberitahukan. Peristiwa tutur terjadi di halaman rumah pada pagi hari pukul 10.20 yang dilakukan oleh Rosdelita dan Tioner. Ketika Tioner sedang menyapu halaman depan rumah.

Data (2)

Rumingan: Inang Arta ise dapotan julo-julo boras mingguon? Siapa yang narik jula-jula beras minggu ini Inang Arta? Arta : Eda ondo dapotan mingguon namboru tuimana ma lean hamu!

Eda ini yang menang minggu ini sama dialah kamu kasih bibi!

Sarti : Mahua nakni inang Rumingan? Kenapa rupanya inang Rumingan?

Rumingan : Au ma jolo dapotan mak Sarti alana lagi butuh hian au tu parsikkola on!

Akulah duluan mak Sarti karena saya lagi butuh kali untuk anak sekolahku ini!

Sarti : Dang olo au inang, alana au pe lagi butuh hian do mambayar utang koperasian, alana nga hampir tolu bulan dang hubayar bungana jadi balga hian nungnga dendaku.

Tidak mau inang, karena aku lagi butuh kali membayar utang ke koperasi sana, soalnya sudah hampir tiga bulan tidak kubayar bunganya jadi dendaku besar kali.

Analisis data: Penolakan yang dilakukan oleh Sarti adalah penolakan secara langsung dengan modus memberitahukan dengan tuturan dang olo au inang,

alana au pe lagi butuh hian do mambayar utang koperasian, alana nga hampir tolu bulan dang hubayar bungana jadi balga hian nungnga dendaku (tidak mau

inang, karena aku lagi butuh kali membayar utang ke koperasi sana, soalnya sudah hampir tiga bulan tidak kubayar bunganya jadi dendaku besar kali).

Peristiwa tutur terjadi di halaman rumah pada siang hari pukul 12.20 yang dilakukan oleh Rumingan, Arta, dan Sarti ketika mereka sedang berbincang-bincang di warung mie ayam milik Arta.

Data (3)

Dendry: Tudia ho kak annon? Dongani jo au tu pakkat mangalap sira dah! Kak kemana nanti kamu ? Temani aku ke pakkat beli garam yah! Purnama: Dang olo au, lagi haccit sude daginghu alani marsuani nantuari.

Tidak mau, badanku lagi sakit semua karna menanam padi kemarin itu. Analisis data: Penolakan yang dilakukan Purnama adalah penolakan secara langsung dengan modus memberitrahukan dalam tuturan dang olo au, lagi haccit

sude daginghu alani marsuan nantuari. Peristiwa tutur terjadi di teras rumah pada

sore hari jam 14.20 saat itu Dendry sedang asyik bermain handphone dan Purnama menghampirinya untuk mengajaknya pergi ke Pakkat untuk membeli garam. Namun Dendry menolak ajakan tersebut dengan alasan sakit badan.

Data (4)

Ita: Eda, boi jo dohot hamu tu au marsuan manogot? Eda, bisa kamu ikut ke sawahku menanam padi besok?

Merti: Ehh..tahe eda, dang boi au kale alana dang dope sidung sabakku hu suan.

Ehh..eda ini, aku tidak bisa ikut karena sawahku belum selesai ku tanam.

Analisis data: Penolakan yang dilakukan oleh Merti adalah penolakan secara langsung dengan modus memberitahukan dalam tuturan ehh..tahe eda, dang boi

rumah pada malam hari pukul 19.20 saat itu Merti baru selesai makan malam bersama keluarganya.

Data (5)

Mak Waslan: Eda.., dison do hamu? (sambil mengetok pintu rumah dari luar)

Eda.., masih dirumah ya?

Mak Agus: Olo, aha hian? (membuka pintu rumah)

Iya, apa kian?

Mak Waslan: Ari jumahaton rappak hita mangallang juhut ni berem da tu Siniang.

Eda hari jumat depan ini bareng kita makan karna ada pesta beremu menikah ke Siniang.

Mak Agus: Dang boi au edaku alana manjalo piso partogi hami tu Temba.

Tidak bisa edaku karena kami menerima piso partogi ke Temba. piso martogi: menerima adat atau sesuatu

Analisis data: Penolakan yang dilakukan oleh mak Agus adalah penolakan secara langsung dengan modus memberitahukan dalam tuturan dang boi au edaku alana

manjalo piso partogi hami tu Temba. Peristiwa tutur terjadi di dalam rumah pada

malam hari pukul 19.20 saat itu mak Agus baru datang dari sawahnya.

Data (6)

Op. Gaby : Bohado manabung ma hita ate asa mardalani?

Bagaimana kalau diadakan nabung buat piknik?

Op. Esra: Unang pala, palelenghu paitteon manabung. Tidak usah saja, kelamaan kalau nungguin nabung.

Analisis data : Penolakan dilakukan oleh Op. Esra ketika Op. Gaby menginformasikan untuk diadakannya nabung buat piknik karena terlalu lama.

Penolakan dilakukan secara langsung dengan kalimat berita. Maksud tuturan tersebut bermaksud memberitahukan terlalu lama kalau diadakan nabung. Penolakan tuturan secara langsung ini terlihat pada tuturan unang pala,

palelenghu paitteon manabung. Peristiwa tutur terjadi ketika acara arisan keluarga

sudah dimulai. Pada sore hari pukul 15.30 di rumah ketua arisan.

Data (7)

Mak Andre: Hei,,nai Des tusabakku jo hita marsogot da!

Hei,,,mak Des besok kesawahku dulu kita kerja yah!

Mak Desli: Dang tuahakkui, didokkon nai kembar pir hian sabam jadi dang boi au. Tidak mau, kata mak kembar sawahmu keras jadi tidak bisa aku.

Analisis data : Penolakan dilakukan oleh Mak Desli ketika Mak Andre mengajaknya untuk kerja di sawahnya. Namun mak Desli menolaka ajakan tersebut dengan secara langsung dan memberitahu mak Andre bahwa dia tidak bersedia membantunya. Penolakan dilakukan secara langsung dengan modus berita. Maksud tuturan tersebut bermaksud memberitahukan bahwa mak Desli tidak bersedia ikut karena diinformasikan oleh mak kembar bahwa sawah mak Andre keras. Peristiwa tutur terjadi ketika mak Desli sedang dijalan berjalan kaki menuju sawahnya pada pagi hari pukul 7.30.

Data (8)

Mak mita: Namboru, dia jo hupinjam andurimu nai! Bibi, pinjam dulu tampi kalian!

Mak Agus: Dang adong inang, tinggal hape disaba dibaen sianak boruan hape ngahudokkon diboan nattuari tu huta las lupa do imana mamboan.

Tidak ada inang, tinggal dibuat si anak gadisku di sawah padahal sudah kuingatkan supaya dibawanya kerumah kemarin tapi akhirnya lupa juganya dia.

Analisis data : Penolakan dilakukan oleh mak Agus ketika mak Mita meminta tampian beras namun mak Agus menolak permintaannya dengan memberitahukan bahwa tampian beras ketinggalan disawah terlihat dalam tuturan dang adong

inang, tinggal hape disaba dibaen sianak boruan hape ngahudokkon diboan nattuari tu huta las lupa do imana mamboan. Peristiwa tutur terjadi ketika mak

Agus sedang memberikan ayamnya makan pagi disamping rumah pada pukul 8.40.

Data (9)

Mak Olin: Nantulang, sadia poteon?

Nantulang, berapa harga pete ini?

Op. Ida: Sadia di ho? molo saikkat sappulu lima ribu rupiah.

Berapa banyak yang kamu butuhkan? Kalau satu ikat lima belas ribu rupiah.

Mak Olin: Arga nai i.., moru jo baen!

Mahal sekali.., kurangi dulu!

Op. Ida: Dang boi be kale. Nga harga pas arga ni i.

Tidak bisa lagi. Sudah harga pas harganya itu.

Mak Olin: Dang olo au, ingkon moru do baenonmu nantulang. Lomom agia murukan ho tua. Alana naeng oleh-oleh doon tu pangaranto na di Medan an.

Tidak mau aku, pokoknya harus kamu kurangi harganya nantulang! Terserah marah pun kamu samaku. Karena ini untuk oleh-oleh buat anak rantau yang di Medan sana.

Analisis data: Penolakan dilakukan oleh mak Olin ketika op. Ida mempertahankan harga pete yang dijualnya dengan memberitahukan bahwa pete yang mau dibelinya itu untuk oleh-oleh anaknya yang merantau di Medan. Dan pada akhirnya op. Ida menerima permintaan mak Olin tersebut karena ada pemaksaan sedikit.

Data (10)

Mak Odi: On inang sadia sa kilo dekke sihutti batuon?

Inang ikan kepala batu ini berapa satu kilo?

Op.ida: Sappulu pitu ribu molo ni i.

Yang itu tujuh belas ribu.

Mak Odi: Jadi molo dekke maning an inang?

Jadi kalau ikan maning yang sana?

Op.ida: Sappulu dua ribu sakilo.

Dua belas ribu sekilo.

Mak Odi: Arga hian ma inang..

Mahal sekali inang..

Op.Ida: Antong butimai baen ma sihutti batu i sappulu onom, maning on sappulu sada.

Kalau begitu aku kurangi ikan kepala batunya enam belas ribu saja, ikan maningnya sebelas.

Mak Odi: Pa arga hu inang, dang di au molo nasai do alana tommat dope dohot lasina situhoron dison gabe dang tarbagi sukkup si tuhoron niba.

Terlalu mahal inang, aku tidak mau kalau harganya segitu karena aku juga mau beli tomat dan cabe lagi disini jadi uangnya gak cukup untuk dibagi-bagikan beliin belanjaan.

Analisis data: Penolakan dilakukan oleh mak Odi karena harga ikan yang di jual op.Ida terlalu mahal dan hanya mengurangi seribu rupiah dari harga ikan yang dia tawar. Sedangkan uang yang dimilikinya hanya pas-pasan padahal mak Odi masih mau membeli tomat, cabe serta keperluan dapur lainnya. Kemudian mak Odi menolaknya dengan memberitahukan ketidaksanggupannya dalam tuturan pa

arga hu inang, dang di au molo nasai do alana tommat dope dohot lasina situ horon dison gabe dang tarbagi sukkup si tuhoron niba. Peristiwa tutur pada data

(9) dan data (10) terjadi di warung grosir op.Ida pada sore hari pukul 16.40. Pada saat itu op. Ida baru pulang belanja barang dari pasar Doloksanggul. Uraian singkat tentang bentuk penolakan langsung dengan kalimat deklaratif dapat dipahami melalui tabel dan analisis data berikut ini:

No Daftar data

Penolakan Langsung dengan Kalimat Berita

Keterangan

1 Data (1) Dang boi au eda, alana ngasanga marbukka utanghu di dongan.

Aku tidak bisa eda, karena utangku sudah ditunggu teman.

Penolakan

dilakukan oleh lawan tutur dengan maksud

menginformasikan bahwa utangnya juga sudah ditunggu temannya.

2 Data (2) Dang olo au inang, alana au pe lagi butuh hian do mambayar utang koperasian, alana nga hampir tolu bulan dang hubayar bungana jadi balga hian nungnga dendaku.

Tidak mau inang, karena aku lagi butuh kali membayar utang ke koperasi sana, soalnya sudah hampir tiga bulan tidak kubayar bunganya jadi dendaku besar kali.

Penolakan dilakukan olehlawan tutur dengan alasan untuk membayar utang sekaligus menginformasikan bahwa utangnya sudah lama tidak diangsur.

3 Data (3) Dang olo au, lagi haccit sude daginghu alani marsuani nantuari.

Tidak mau, badanku lagi sakit semua karna menanam padi kemarin itu.

Penolakan dilakukan oleh lwan tutur menggunakan kalimat deklaratif dengan mengatakan dia sakit setelah menanam padi sbelumnya.

4 Data (4) Ehh..tahe eda, dang boi au kale alana dang dope sidung sabakku hu suan.

Ehh..eda ini, aku tidak bisa ikut karena sawahku belum selesai ku

Penolakan yang dilakukan oleh lawan tutur bersifat menginformasikan

tanam. kepada penutur atas ketidaksediaannya

untuk bkrja padanya.

5 Data (5) Dang boi au edaku alana manjalo piso partogi hami tu Temba.

Tidak bisa edaku karena kami menerima piso partogi ke Temba.

piso martogi: menerima adat atau sesuatu Penolakan ini dilakukan oleh lawan tutur terhadap penutur dengan memberitahukan bahwa dia juga memiliki undangan pesta yang sama pada hari tersebut. Data (6) Unang pala, palelenghu paitteon

manabung.

Tidak usah saja, kelamaan kalau nungguin nabung.

Penolakan yang dilakukan oleh mitra tutur bersifat menginformasikan juga,apabila

mereka menunggu menabung itu akan memakan waktu yang lama.

pir hian sabam jadi dang boi au. Tidak

mau, kata mak kembar sawahmu keras jadi tidak bisa aku.

dilakukan atas informasi dari lawan tuturnya, kemudian si lawan tutur menginformasikan lagi terhadap penutur alasan ketidak ikutsertaannya 8 Data (8) Dang adong inang, tinggal hape disaba

dibaen sianak boruan hape ngahudokkon diboan nattuari tu huta las lupa do imana mamboan.

Tidak ada inang, tinggal dibuat si anak gadisku di sawah padahal sudah kuingatkan supaya dibawanya kerumah kemarin tapi akhirnya lupa juganya dia.

Penolakan

dilakukan dengan memberitahukan alasan lawan tutur

tidak bisa memenuhi

permintaan penutur.

9 Data (9) Dang olo au, ingkon moru do baenonmu nantulang. Lomom agia murukan ho tua. Alana naeng oleh-oleh doon tu pangaranto na di Medan

Penolakan ini dilakukan oleh lawan tutur dengan cara memaksa

an.

Tidak mau aku, pokoknya harus kamu kurangi harganya nantulang! Terserah marah pun kamu samaku. Karena ini untuk oleh-oleh buat anak rantau yang di Medan sana.

supaya penutur mengiyakan

keinginannya

karena dia sudah memberitahukan tujuan

dilakukannya hal seperti itu.

10 Data (10) Pa arga hu inang, dang di au molo nasai do alana tommat dope dohot lasina situhoron dison gabe dang tarbagi sukkup si tuhoron niba.

Terlalu mahal inang, aku tidak mau kalau harganya segitu karena aku juga mau beli tomat dan cabe lagi disini jadi uangnya gak cukup untuk dibagi-bagikan beliin belanjaan.

Penolakan ini dilakukan oleh lawan tutur dengan cara memaksa supaya penutur mengiyakan

keinginannya

karena dia sudah memberitahukan tujuan

dilakukannya hal seperti itu. Data (9) dan data (10) memiliki lokasi tutur yang sama.

4.1.1.2 Tuturan Penolakan Langsung Dengan Kalimat Perintah

Dokumen terkait