• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sampel (sel/ml) A1 (260) A2 (280) Ab (320) Rasio [DNA] ng/µl [Protein] ng/µl 105 0,015 0,012 0,011 4,5556 0,0997 -0,1935 106 0,034 0,020 0,008 2,1626 0,1006 -0,4282 107 0,036 0,022 0,009 2,1085 0,2255 -1,7081 108 0,043 0,025 0,009 2,1296 1,2303 -1,0546

43

Lampiran 1a. Proses pembuatan larutan pengencer NaCl 0,85%

Ditimbang seksama 4,25 g NaCl

Dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml

Ditambahkan 250 ml milliQ sedikit demi sedikit hingga larutan NaCl

homogen

Ditambahkan milliQ sampai tanda tera

Lampiran 1b. Proses pembuatan lisozim

Lampiran 1c. Proses pembuatan proteinase K

Ditambahkan 10 mM larutan Tris.HCl pH 8,0 perlahan-lahan

Ditimbang seksama 10 mg/ml lisozim

Dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml

Dikocok dengan membolak-balikkan labu ukur sampai terbentuk lar. jernih

Ditambahkan 10 mM lar. Tris.HCl pH 8,0 sampai tanda tera

Lisozim

Ditimbang dengan seksama 10 mg/ml proteinase K

Dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml

Ditambahkan 10 mM larutan Tris.HCl pH 8,0 perlahan-lahan

Tambahkan 10 mM lar. Tris.HCl pH 8,0 sampai tanda tera

Proteinase K

Dikocok dengan membolak-balikkan labu ukur sampai terbentuk lar. jernih

45

Lampiran 1d. Proses pembuatan CTAB

Ditimbang seksama 10 g CTAB; 4 g NaCl; 7,87 g Tris.HCl

Dimasukkan ke dalam gelas beaker 500 ml

Diaduk dengan batang pengaduk

Diukur dengan pH meter

Ditambahkan NaOH sampai menghasilkan pH 8

Ditambahkan 20 ml larutan EDTA 0,5 M pH 8,0

Dituang larutan ke dalam Erlenmeyer 500 ml

Ditambahkan air sampai tanda tera

Dihomogenkan dengan vortex sampai larut

Dihilangkan gas dalam larutan (degassing)

Disaring

Larutan disterilkan pada suhu 121oC, selama 15’

Disimpan pada suhu ruang (25oC)

CTAB

Lampiran 1e. Proses pembuatan buffer TE pH 8,0

Dipipet 5 ml Tris HCl 1 M pada pH 8,0

Dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml

Dihomogenkan Ditambahkan 1 ml EDTA 0,5 M

Ditambahkan milliQ sampai tanda tera

47

Lampiran 2a. Proses pembuatan media HIB

Ditimbang seksama 18,5 g HIB

Dimasukkan ke labu erlenmeyer 500 ml 100 ml

Diaduk sampai homogen Ditambahkan 500 ml aquades

Dipipet 5 ml larutan

Ditutup dengan kapas dan aluminium foil

Media HIB

Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121oC, selama 15 menit

Dikeluarkan dari autoklaf

Didinginkan pada suhu kamar (25oC) Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Lampiran 2b. Proses pembuatan media XLDA

Ditimbang dengan seksama 27,75 g XLDA

Dimasukkan ke labu erlenmeyer 500 ml

Dipanaskan di atas hot plate sampai mendidih dan larut sempurna

Ditambahkan 500 ml aquades

Diaduk sesekali

Media XLDA

Dikocok perlahan-lahan hingga homogen Didinginkan sampai suhu ±50oC

49

Lampiran 3.

Proses isolasi/ekstraksi DNA metode pendidihan (Rahayu et al.

2009)

(sampel) 2X

Didinginkan dalam es dengan segera

Disentrifugasi (14.000 rpm, 5’)

Supernatan dipindahkan ke mikrosentrifus baru

Isolat DNA disimpan pada suhu-20oC

Ditambah 100µl lisozim, dihomogenisasi dengan vorteks

Diinkubasi T ruang (25oC), selama 15’

Ditambah 100 µl proteinase K Dimasukkan 1 ml suspensi bakteri/sampel pangan ke dalam tabung

mikrosentrifus

Supernatan dibuang Disentrifugasi 14.000 rpm, 10’ menit

Pelet diresuspensi dengan 500 µl Buffer TE

Disentrifugasi (14.000 rpm, 3’)

Pelet diresuspensi dengan 500µl Buffer TE, dihomogenisasi dengan vorteks

Dihomogenisasi dengan vorteks

Diinkubasi (55oC, 1 jam)

Diinkubasi (100oC, 15’)

Didinginkan dalam es dengan segera

Lampiran 4. Proses

isolasi/ekstraksi DNA metode kit komersial

(Berdasarkan QIAamp® DNA Blood Mini Kit Handbook

dengan modifikasi Bioteknologi PROM)

Disentrifugasi 10.000 rpm selama 2 menit Dihomogenkan, diinkubasi 65oC 20 menit Ditambahkan 500 µl etanol (96-100%)

Dicampur hingga homogen Dicampurkan hingga homogen

Diinkubasi 10 menit T = 65oC pada

water bath

Ditambahkan 300µl dapar AL 1 ml kultur murni bakteri/sampel

spike dimasukkan ke dalam tabung mikrosentrifus

Ditambahkan CTAB 1 ml, dihomogenisasi dengan vortex

Disentrifugasi 13000 rpm 1 menit

Supernatan dibuang dengan mensisakan 200 µl Ditambah proteinase K 30µl

Dipipet semua cairan ke dalam kolom mini yang sudah dipasang

pada collection tube

Disentrifugasi 8.000 rpm selama 1 menit

Disentrifugasi 8.000 rpm selama 1 menit

Kolom mini dipindahkan ke

collection tube baru

Dipipet 500 µl dapar AW2 ke dalam kolom mini

Disentrifugasi 13.000 rpm, 5 menit

Kolom mini dipindahkan lagi ke

collection tube baru

Disentrifugasi 13.000 rpm, 1 menit

Kolom mini dipindahkan ke tabung steril 1,5 ml

Dipipet 500 µl dapar AW1 ke dalam kolom mini

Ditambahkan 80 µl dapar AE ke dalam kolom mini

Disentrifugasi 8.000 rpm, 1 menit

DNA hasil isolasi disimpan pada suhu -20oC (freezer)

51

Lampiran 5.

Jumlah bakteri Salmonella Typhimurium dan Shigella sonnei

dengan penghitungan petroff-hausser

Kotak 0,04 mm2 Jumlah Bakteri ST (sel) Jumlah Bakteri SS (sel) Penghitungan ke-1 Penghitungan ke-2 Penghitungan ke-2

1 74 8 17 2 79 6 9 3 91 3 16 4 134 8 20 5 103 11 15 6 98 10 12 7 106 19 22 8 147 24 22 9 153 17 30 10 144 22 34 Rata-rata 112,9 12,8 19,7 Sel/ml 1,4 x 108 1,6 x 107 2,5 x 107

Ket: ST (Salmonella Typhimurium); SS (Shigella sonnei); Penghitungan ke-1 adalah penghitungan petroff- hausser mikroba untuk isolasi DNA menggunakan metode kit komersial; Penghitungan ke-2 adalah penghitungan mikroba untuk isolasi DNA menggunakan metode pendidihan

Jumlah sel/ml sampel = Jumlah sel/kotak besar x 25 kotak x 1/0,02 x 103

Jumlah sel/mm2

Jumlah sel/mm2

Jumlah sel/cm3 (ml) Jumlah sel per ml sampel = Jumlah sel/kotak besar x 1,25 x 106

= 112,9 x 1,25 x 106 = 1,4 x 108

Hasil perhitungan tersebut kemudian diencerkan hingga diperoleh pengenceran 105 sel/ml Salmonella

Lampiran 6.

Jumlah koloni awal (a) dan akhir (b) Salmonella Typhimurium

pada sampel susu UHT dengan media XLDA

(a)

Pengenceran Sampel Susu UHT

Jumlah Koloni

Penghitungan ke-1 Penghitungan ke-2 cawan 1 cawan 2 cawan 1 cawan 2

100 0 0 0 0

10-1 0 0 0 0

10-2 0 0 0 0

Ket:Penghitungan ke-1 adalah penghitungan mikroba untuk isolasi DNA menggunakan metode kit komersial; Penghitungan ke-2 adalah penghitungan mikroba untuk isolasi DNA menggunakan metode pendidihan

(b)

Pengenceran Sampel Susu UHT Spike

Jumlah Koloni

Penghitungan ke-1 Penghitungan ke-2 cawan 1 cawan 2 cawan 1 cawan 2

10-3 36 41 12 26

10-4 1 0 0 1

10-5 0 0 0 0

10-6 0 0 0 0

Ket: Penghitungan ke-1 adalah penghitungan mikroba untuk isolasi DNA menggunakan metode kit komersial; Penghitungan ke-2 adalah penghitungan mikroba untuk isolasi DNA menggunakan metode pendidihan

53

Lampiran 7.

Kurva amplifikasi (a) dan kurva pelelehan (melt curve) (b)

penentuan konsentrasi primer isolat/template DNA kultur

murni Salmonella Typhimurium

(a)

(b)

Lampiran 8

.

Kurva puncak pelelehan (melt peak curve) (a) dan tabel suhu

pelelehan (Tm) (b) penentuan konsentrasi primer isolat/

template DNA kultur murni Salmonella Typhimurium

(a)

55

Lampiran 9.

Kurva amplifikasi (a) dan kurva pelelehan (melt curve) (b)

penentuan konsentrasi primer isolat/template DNA 10

3

sel/ml

Salmonella Typhimurium

(a)

(b)

0,125 µM (A)

Lampiran 10. Kurva puncak pelelehan (melt peak curve) (a) dan tabel suhu

pelelehan (Tm) (b) penentuan konsentrasi primer isolat/

template DNA 10

3

sel/ml Salmonella Typhimurium

(a)

57

Lampiran 11. Kurva amplifikasi (a) dan kurva pelelehan (melt curve) (b)

penentuan konsentrasi primer isolat/template DNA sampel susu

UHT spike Salmonella Typhimurium

(a)

(b)

0,025 µM (H) 0,125 µM (F)

Lampiran 12. Kurva puncak pelelehan (melt peak curve) (a) dan tabel suhu

pelelehan (Tm) (b) penentuan konsentrasi primer isolat/

template DNA sampel susu UHT spike Salmonella

Typhimurium

(a)

59

Lampiran 13. Tabel hasil kesesuaian sekuen nukleotida primer dengan bakteri

lain (a) dan kesesuaian dengan gen InvA (b)

pada Salmonella

Typhimurium strain 14028 Basic Local Alignment Search Tool

(BLAST)

(a)

Lampiran 14. Tabel nilai Threshold Cycle (Ct) (a) dan kurva amplifikasi (b)

isolat/template DNA Salmonella

Typhimurium metode

pendidihan dalam pembuatan kurva standar

(a)

61

Lampiran 15. Kurva pelelehan (melt curve) (a), kurva puncak pelelehan (melt

peak curve) (b) dan tabel suhu pelelehan (Tm) (c) isolat/

template DNA Salmonella Typhimurium metode pendidihan

dalam pembuatan kurva standar

(a)

(b)

Lampiran 16. Tabel kemurnian isolat/template DNA Salmonella

Typhimurium metode pendidihan dalam pembuatan kurva

standar

Konsentrasi (sel/ml) A1 (260) A2 (280) Ab (320) Rasio [DNA] ng/µl [Protein] ng/µl 103 0,002 0,001 0,000 2,3333 0,0997 -0,1935 104 0,001 -0,001 -0,001 2,8571 0,1006 -0,4282 105 0,015 0,012 0,011 4,5556 0,2255 -1,7081 106 0,034 0,020 0,008 2,1626 1,2303 -1,0546

63

Lampiran 17.

Tabel nilai Threshold Cycle (Ct) (a) dan kurva amplifikasi (b)

isolat/template DNA Salmonella

Typhimurium metode kit

komersial dalam pembuatan kurva standar

(a)

Lampiran 18.

Kurva pelelehan (melt curve) (a), kurva puncak pelelehan (melt

peak curve) (b) dan tabel suhu pelelehan (Tm) (c) isolat/template

DNA

Salmonella Typhimurium metode kit komersial dalam

pembuatan kurva standar

(a)

(b)

65

Lampiran 19. Tabel kemurnian isolat/template DNA Salmonella

Typhimurium metode kit komersial dalam pembuatan kurva

standar

Sampel (sel/ml) A1 (260) A2 (280) Ab (320) Rasio [DNA] ng/µl [Protein] ng/µl 105 0,015 0,012 0,011 4,5556 0,0997 -0,1935 106 0,034 0,020 0,008 2,1626 0,1006 -0,4282 107 0,036 0,022 0,009 2,1085 0,2255 -1,7081 108 0,043 0,025 0,009 2,1296 1,2303 -1,0546

Dokumen terkait