BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.3.1. Uji Analisis Data
4.3.1.1. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas
4.3.1.1.1.Uji Validitas
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2006 : 50)
Berdasarkan dari hasil uji validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.6, sebagai berikut :
Tabel. 4.6. Hasil Uji Validitas
Nilai r hitung Variabel Item
(Corrected Item - Total Correlation)
r tabel Ket
Proses Belajar (X1) Butir_1 0,952 Valid
Butir_2 0,943 Valid Butir_3 0,969 Valid Butir_4 0,947 Valid Butir_5 0,928 Valid Butir_6 0,971 Valid Butir_7 0,932 Valid Butir_8 0,953 Valid Butir_9 0,931 Valid Butir_10 0,964 Valid
Motivasi (X2) Butir_1 0,940 Valid
Butir_2 0,949 Valid
Butir_3 0,967 Valid
Butir_4 0,966 Valid
Butir_5 0,979 Valid
Butir_6 0,979 Valid
Kepribadian (X3) Butir_1 0,985 Valid
Butir_2 0,984 Valid
Butir_3 0,970 Valid
Butir_4 0,980 Valid
Butir_5 0,973 Valid
Butir_6 0,950 Valid
Persepsi Manajer Atas Butir_1 0,914 Valid
Informasi Akuntansi Butir_2 0,909 Valid
Keuangan (X4) Butir_3 0,856 Valid
Butir_4 0,907 Valid Butir_5 0,916 Valid Butir_6 0,939 Valid Butir_7 0,824 Valid Butir_8 0,871 Valid Butir_9 0,936 Valid Butir_10 0,849 Valid
Keberhasilan Butir_1 0,911 Valid
Perusahaan (Y) Butir_2 0,939 Valid
Butir_3 0,924 Valid Butir_4 0,935 Valid Butir_5 0,967 Valid Butir_6 0,932 0,412 Valid
Sumber : Lampiran. 6 – 10 dan Lampiran. 14
Berdasarkan pada tabel 4.6, di atas dapat diketahui bahwa seluruh butir atau item pertanyaan kuesioner yang terdiri dari 38 item
pernyataan, mempunyai nilai r hitung > r tabel, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa butir atau item pertanyaan tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian
4.3.1.1.2.Uji Reliabilitas
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2006 : 46)
Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.7, sebagai berikut :
Tabel. 4.7. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai
Cronbach Alpha Ket
Proses Belajar (X1) 0,990 Reliabel
Motivasi (X2) 0,989 Reliabel
Kepribadian (X3) 0,992 Reliabel
Persepsi Manajer Atas Informasi Akuntansi Keuangan (X4)
0,977 Reliabel
Keberhasilan Perusahaan (Y) 0,980
0,60
Reliabel
Sumber : Lampiran 6 - 10
Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik X1, X2, X3, X4, dan Y lebih besar dari 0,60, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel baik X1, X2, X3, X4, dan Y tersebut adalah reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.
4.3.1.1.3.Uji Normalitas
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal(Sumarsono, 2004 :40)
Berdasarkan dari hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.8. sebagai berikut :
Tabel. 4.8. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual N 81 Mean .0000000 Normal Parametersa Std. Deviation 6,28610522 Absolute 0,172 Positive 0,172
Most Extreme Differences
Negative -0,074
Kolmogorov-Smirnov Z 0,751
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,625
Sumber : Lampiran 11
Berdasarkan pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) sebesar 0,625 lebih besar dari 5%, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, X3, X4, dan Y tersebut adalah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.
4.3.2. Teknik Analisis
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh langung dan tidak langsung (dengan melalui persepsi manajer atas
informasi akuntansi keuangan) dari faktor proses belajar, motivasi, dan kepribadian terhadap keberhasilan perusahaan, maka teknik analisis yang digunakan dalam adalah Analisis Pemetaan Jalur (Path Analysis).
Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows, dapat digambarkan kedalam sebuah paradigma dalam bentuk diagram jalur, yang disajikan pada gambar 4.2, sebagai berikut
Gambar. 4.2 Diagram Jalur Path Analisis
= 0,303 = 0,302 = 0,232 = 0,447 = 0,363 = 0,457 = - 0,449 Proses Belajar (X1) Kepribadian (X3) Persepsi Manajer (X4) Keberhasilan Perusahaan (Y) Motivasi (X2)
Sumber ; Lampiran. 12 dan Lampiran. 13
Berdasarkan pada gambar 4.2. diagram jalur di atas dapat diinterprestasikan,: sebagai berikut :
1. Persamaan struktural untuk diagram jalur I :
Berdasarkan gambar 4.2. diagram jalur di atas, dapat diketahui bahwa untuk diagram jalur I, dapat diketahui nilai koefisien jalur dari variabel proses belajar dengan variabel persepsi manajer adalah sebesar 0,032, sedangkan untuk variabel motivasi dengan variabel persepsi manajer adalah sebesar 0,447, dan untuk variabel keprobadian dengan variabel persepsi manajer adalah sebesar 0,457.
Setelah diketahui nilai koefisien jalur dari masing masing variabel, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel kepribadian mempunyai nilai koefisien jalur yang paling besar dengan Variabel persepsi manajer dibandingkan dengan variabel lainnya dan berdasarkan nilai koefisien jalur tersebut, dapat dibentuk persamaan jalur, yaitu :
X4 = 0,302 X1 + 0,447 X2 + 0,457 X3
2. Persamaan struktural untuk diagram jalur II :
Berdasarkan gambar 4.2. diagram jalur di atas, dapat diketahui bahwa untuk diagram jalur II, dapat diketahui nilai koefisien jalur dari variabel proses belajar dengan variabel keberhasilan perusahaan adalah sebesar 0,232, sedangkan untuk variabel motivasi dengan keberhasilan perusahaan adalah sebesar 0,303, dan untuk variabel kepribadian dengan variabel keberhasilan perusahaan adalah sebesar -0,449, selanjutnya untuk variabel persepsi manajer dengan variabel keberhasilan perusahaan adalah sebesar 0,363
Setelah diketahui nilai koefisien jalur dari masing masing variabel, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel persepsi manajer mempunyai nilai koefisien jalur yang paling besar dengan Variabel keberhasilan perusahaan dibandingkan dengan variabel lainnya dan berdasarkan nilai koefisien jalur tersebut, dapat dibentuk persamaan jalur, yaitu :
4.3.3. Uji Hipotesis
Dari hasil uji Analisis Pemetaan Jalur (Path Analysis) dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows, dapat dilihat pada tabel 4.9, yaitu sebagai berikut
Tabel 4.9 : Hasil Analisis Pemetaan Jalur (Path Analysis)
Diagram Jalur I Diagram Jalur II Variabel Koefisien (K1) Sig Koefisien (K2) Sig (K1) x (K2) Persepsi manager (X4) 2,228 0,043 Proses Belajar (X1) 2,270 0,038 2,380 0,032 5,403 Motivasi (X2) 2,350 0,033 2,158 0,049 5,071 Kepribadian (X3) 2,407 0,029 -3,181 0,007 -7,657
Sumber ; Lampiran. 12 dan Lampiran. 13
Berdasarkan dari tabel 4.9 di atas dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Variabel Proses Belajar (X1)
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien jalur dari variabel proses belajar dengan variabel persepsi manajer adalah sebesar 2,270, dengan taraf signifikan 0,038 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini menunjukkan adanya pengaruh langsung signifikan dan positif terhadap variabel persepsi manajer.
Sedangkan nilai koefisien jalur dari variabel proses belajar dengan variabel keberhasilan perusahaan adalah sebesar 2,380, dengan taraf signifikan 0,032 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini menunjukkan adanya pengaruh langsung signifikan dan positif terhadap variabel keberhasilan perusahaan, sehingga hipotesis 1, teruji kebenarannya.
Dari tabel 4.9 di atas juga dapat diketahui bahwa variabel proses belajar mempunyai pengaruh tidak langsung signifikan terhadap keberhasilan perusahaan dengan melalui persepsi manajer, yaitu sebesar (2,270) X (2,380) = 5,403, hal ini berarti bahwa variabel proses belajar mempunyai pengaruh tidak langsung signifikan terhadap keberhasilan perusahaan dengan melalui persepsi manajer yaitu sebesar 5,403, sehingga hipotesis 2, teruji kebenarannya..
2. Untuk Variabel Motivasi (X2)
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien jalur dari variabel motivasi dengan variabel persepsi manajer adalah sebesar 2,350, dengan taraf signifikan 0,033 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini menunjukkan adanya pengaruh langsung signifikan dan positif terhadap variabel persepsi manajer.
Sedangkan nilai koefisien jalur dari variabel motivasi dengan variabel keberhasilan perusahaan adalah sebesar 2,158, dengan taraf signifikan 0,049 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini menunjukkan adanya pengaruh langsung signifikan dan positif terhadap variabel keberhasilan perusahaan, sehingga hipotesis 3, teruji kebenarannya.
Dari tabel 4.9 di atas juga dapat diketahui bahwa variabel motivasi mempunyai pengaruh tidak langsung signifikan terhadap keberhasilan perusahaan dengan melalui persepsi manajer, yaitu
sebesar (2,350) X (2,158) = 5,071, hal ini berarti bahwa variabel motivasi mempunyai pengaruh tidak langsung signifikan terhadap keberhasilan perusahaan dengan melalui persepsi manajer yaitu sebesar 5,071, sehingga hipotesis 4, teruji kebenarannya..
3. Untuk Variabel Kepribadian (X3)
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien jalur dari variabel kepribadian dengan variabel persepsi manajer adalah sebesar 2,407, dengan taraf signifikan 0,029 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini menunjukkan adanya pengaruh langsung signifikan dan positif terhadap variabel persepsi manajer.
Sedangkan nilai koefisien jalur dari variabel kepribadian dengan variabel keberhasilan perusahaan adalah sebesar -3,181, dengan taraf signifikan 0,007 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini menunjukkan adanya pengaruh langsung signifikan dan negatif terhadap variabel keberhasilan perusahaan, sehingga hipotesis 5, tidak teruji kebenarannya.
Dari tabel 4.9 di atas juga dapat diketahui bahwa variabel kepribadian mempunyai pengaruh tidak langsung signifikan terhadap keberhasilan perusahaan dengan melalui persepsi manajer, yaitu sebesar (2,407) X (-3,181) = 5,071, hal ini berarti bahwa variabel kepribadian mempunyai pengaruh tidak langsung signifikan terhadap keberhasilan perusahaan dengan melalui persepsi manajer yaitu sebesar - 7,657, sehingga hipotesis 6, teruji kebenarannya..
4. Untuk Variabel Persepsi Manajer (X4)
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien jalur dari variabel persepsi manajer dengan variabel keberhasilan perusahaan adalah sebesar 2,228, dengan taraf signifikan 0,043 (lebih kecil dari 0,05), sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka hal ini menunjukkan adanya pengaruh langsung signifikan dan positif terhadap variabel keberhasilan perusahaan..