• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.2. Uji Analisis Data

Suatu cara pengolahan data dalam memudahkan analisis terhadap pokok permasalahan yang diteliti berdasarkan pada teori-teori yang ada. Konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu reliabilitas dan validitas. Uji reliabilitas dan validitas dibutuhkan dalam memberikan kesimpulan ataupun dalam memberikan alasan terhadap hubungan antara variabel bahkan secara luas reliabilitas dan validitas mencakup seluruh proses pengumpulan data, sejak konsep diharapkan sampai data siap untuk dianalisis.

3.4.2.1. Uji Validitas

Uji validitas (Sumarsono, 2004:31) dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan.valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total masing-masing pertanyaan signifikan lebih kecil dari 0,5 , maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.

Uji validitas bertujuan untuk menguji sampai sejauh mana alat ukur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan jalan menghitung koefisien korelasi dari skor msing-masing item pertanyaan dengan skor total. Masing-masing butir pertanyaan dari setiap variable diharapkan memiliki nilai r atau koefisin korelasi lebih besar atau sama dengan 0,30 sehingga items pertanyaan tersebut dapat memenuhi syarat validitas (Sugiyono, 2002).

3.4.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah alat ukur yang digunakan cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengukuran reliabilitas menggunakan tehnik cronbach alpha, suatu kuesioner dikatakan reliabel bila memiliki nilai cronbrach alpha lebih besar dari 0,60 (Ghozali, 2006: 45).

a. Menentukan alpha

Nilai alpha diketahui dari angka alpha yang terdapat pada akhir output.

b. Pengambilan keputusan

Jika alpha > 0,6 (reliabilitas minimum) maka butir atau butir variabel tersebut reliabel.

Jika alpha < 0,6 (reliabilitas minimum) maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel.

3.4.2.3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang telah diperoleh dan yang akan digunakan dalam analisa data mengikuti distribusi normal ataukah tidak. Data yang baik adalah jika data tersebut mengikuti distribusi normal atau mendekati normal. Uji statistic yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan Kolmogrov-Smirnov Test. Dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5% atau 0,05 dimana jika tingkat signifikansi dari nilai Z (nilai Kolmogrov-Smirnov) yang diperoleh lebih dari 5% (0,05), maka data tersebut mengikuti distribusi normal (Sumarsono, 2004:40).

3.4.2.4. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi harus bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias. Utuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi antara tiga asumsi dasar yang tidak boleh dialnggar oleh regresi linear yaitu :

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel Konsekuensi yang sangat penting bagi model regresi yang mengandung mulitikolinearitas adalah bahwa kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan

bertambahnya variabel independen., tingkat signifikan yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan profitabilitas menerima hipotesis yang salah (kesalahan) juga akan semakin besar. Akibatnya model regresi yang diperoleh tidak valit untuk menaksir variabel nilai independen (Algifari, 2002:84).

Ada tidaknya multikolineartas dapat dilakukan dengan menghitung Variance Invlection Faktor (VIF) :

VIF = 1/1 – R2

Pedoman suatu model referensi yang bebas multikolinieritas adalah :

a. Mempunyai nilai VIF ≤ 10

b. Mempunyai angka toleransi diatas 0,10

Tujuan dari pengujian asumsi klasik multikolinearitas ini adalah untuk mendeteksi hubungan atau korelasi antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi yang dihasilkan. Apabila dalam model

regresi, korelasi antar variabel independen yang dihasilkan nilai VIF ≤ 10

dan angka tolerance diatas 0,10 maka korelasi antar variabel independen dalam model regresi bebas dari multikolinearitas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji apakah

terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji Durbin-Watson (DW-Test). Mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi perlu dilihat tabel Durbin Watson (Lampiran 6) dengan jumlah variabel bebas (k) dan jumlah data

(n) sehingga diketahui ࢊ dan ࢊ maka dapat diperoleh daerah keputusan

(Gujarati, 1995:216).

Gambar 3 : Distribusi Daerah Keputusan Autokorelasi

c. Uji Heteroskedasitas

Heteroskedasitas berarti terdapat beberapa varians yang tidak sama dalam kesalahan pengganggu. Pendeteksiannya dilakukan dengan metode Rank Spearman. Konsekuensinya dari adanya heterokedasitas dalam model regresi adalah penaksiran (estimator) yang diperoleh tidak efisien, baik dalam model sampel kecil maupun dalam sampel besar (Algifari, 2000:85). Ada autokorelasi positif Daerah keragu-raguan Daerah keragu-raguan

Tidak ada autokorelasi positif & negatif

Ada autokorelasi

negatif

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu pengamatan kepengamatan lain. Hal ini dapat diidentifikasikan dengan menghitung korelasi Rank Spearman antara residual degan seluruh variabel bebas diperoleh tingkat signifikansi koefisien korelasi Rank spearman untuk

semua variabel bebas terhadap residual harus > 0,05 supaya tidak terjadi heterokedasitas, yang artinya tidak adanya variabel bebas yang bias.

3.5. Uji Hipotesis

3.5.1. Uji Kecocokan Model

Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi

yang dihasilkan guna melihat pengaruh kualitas jasa pelayanan, tarif

terhadap pendapatan pada Puskesmas Tambak Rejo dengan prosedur sebagai berikut :

1. H0 : β1 = β2, = 0 (artinya model regresi yang dihasilkan tidak cocok

guna melihat pengaruh kualitas jasa pelayanan dan tarif terhadap pendapatan)

H1 : β1 ≠ β2, ≠ 0 (artinya model regresi yang dihasilkan cocok guna

melihat pengaruh kualitas jasa pelayanan dan tarif terhadap pendapatan).

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05.

3. Dengan F hitung sebesar :

F hitung =

1 2

1

2    R n k k R ( Sugiyono, 2006: 223 ) Dimana :

F hitung = F hasil perhitungan

R² = Koefisien determinasi

k = jumlah variabel independent

n = jumlah sampel

4. Kriteria pengujian sebagai berikut :

a. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Dokumen terkait