• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.3. Uji Asumsi Klasik

5.1.3.1. Pengujian multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas, sebagaimana dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.3. Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Z(SQ_CR) .168 5.968 Z(SQ_QR) .205 4.885 Z(SQ_ROI) .105 9.560 Z(SQ_ROE) .112 8.907 Z(SQ_NPM) .691 1.448 Z(SQ_DAR) .549 1.823 Z(SQ_RP) .818 1.222 a. Dependent Variable: Z(SQ_KK)

Dari tabel yang ada, terlihat bahwa model penelitian ini tidak terkena gejala multikolinearitas, di mana nilai VIF untuk kesemua variabel independen tidak ada yang lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance juga tidak ada yang lebih kecil dari 0,1.

5.1.3.2. Pengujian heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik Scatterplot dan menggunakan uji statistik salah satunya adalah dengan menggunakan uji Glejser (Lampiran 3). Uji dengan grafik dapat dilihat pada Gambar 5.2 yang disajikan, dapat dilihat dari grafik yang ada bahwa model penelitian terbebas dari heteroskedastisitas, di mana pada grafik diperlihatkan bahwa seluruh titik-titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk suatu pola secara jelas serta tersebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y. Adapun bentuk grafik Scatterplot ditunjukkan seperti berikut:

Gambar 5.2. Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Untuk meyakinkan atas pengujian grafik, maka dapat dilihat uji statistik atas uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser yang diperlihatkan oleh tabel berikut:

Tabel 5.4. Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .226 .035 6.399 .000 Z(SQ_CR) .026 .102 .112 .250 .805 Z(SQ_QR) .033 .077 .174 .430 .671 Z(SQ_ROI) .182 .207 .499 .881 .388 Z(SQ_ROE) -.098 .118 -.453 -.830 .416 Z(SQ_NPM) .070 .039 .389 1.767 .091 Z(SQ_DAR) .087 .049 .440 1.779 .089 Z(SQ_RP) .018 .051 .071 .353 .727

a. Dependent Variable: AbsUt

Angka-angka yang ada pada Tabel 5.4, menunjukkan secara jelas bahwa tidak ada satupun yang berpengaruh signifikan terhadap variabel Ut (Glejser), dengan demikian dapat dikatakan bahwa model penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

5.1.3.3. Pengujian autokorelasi

Uji Autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW), sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 5.5. Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .510a .261 .025 .26733577 1.622

a. Predictors: (Constant), Z(SQ_RP), Z(SQ_ROI), Z(SQ_NPM), Z(SQ_CR), Z(SQ_DAR), Z(SQ_QR), Z(SQ_ROE)

Setelah melihat Tabel 5.5 terlihat bahwa nilai DW sebesar 1,622 berada di antara -2 dan +2, yang artinya bahwa model penelitian ini tidak terjadi Autokorelasi, kriteria ini sebagaimana dikatakan oleh Santoso (2001) bahwa secara umum bisa diambil patokan:

a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

b. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

5.1.4. Pengujian Hipotesis

5.1.4.1. Pengujian hipotesis satu a. Koefisien Determinasi

Hasil uji hipotesis yang menyatakan Informasi Akuntansi (CR, QR, ROI, ROE, NPM dan DAR) mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Kredit (KK), untuk meyakinkan hubungan atau tingkat kekuatan hubungan variabel-variabel itu dapat dilihat uji koefisien determinasi berikut:

Tabel 5.6. Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .540a .292 .122 .26035428 1.627

a. Predictors: (Constant), Z(SQ_DAR), Z(SQ_ROE), Z(SQ_NPM), Z(SQ_QR), Z(SQ_CR), Z(SQ_ROI)

Tabel 5.6 memperlihatkan bahwa nilai R2 (R Square) sebesar 0,292 atau 29,2%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen CR, QR, ROI, ROE, NPM dan DAR terhadap Keputusan Kredit sebesar nilai Coefisien Determinasi yang ada, yaitu 29,2%. sedangkan sisanya sebesar 70,8% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

b. Uji ANOVA atau Uji F atau Uji Simultan

Untuk menguji apakah parameter koefisien R2 (R Square) signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95%. Kriteria pengujian adalah dapat menggunakan cara dengan melihat probabilitasnya, jika probabilitas < dari taraf signifikansi (á 0,05), maka model diterima (Pratisto, 2009). Uji F dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.7. Uji F atau Uji Simultan ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .699 6 .116 1.718 .158a

Residual 1.695 25 .068

Total 2.393 31

a. Predictors: (Constant), Z(SQ_DAR), Z(SQ_ROE), Z(SQ_NPM), Z(SQ_QR), Z(SQ_CR), Z(SQ_ROI) b. Dependent Variable: Z(SQ_KK)

Dari hasil uji ANOVA atau F Test, didapat F hitung sebesar 1,718 dengan tingkat signifikan 0,158. Berhubung karena probabilitas 0,158 jauh lebih besar dari alpha 0,05 yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa variabel CR, QR, ROI,

ROE, NPM dan DAR secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit.

c. Uji t atau Uji Parsial

Untuk melihat pengaruh variabel CR, QR, ROI, ROE, NPM dan DAR terhadap pengambilan keputusan kredit secara parsial atau satu per satu, maka dapat dilihat dengan uji t sebagai berikut:

Tabel 5.8. Uji t atau Uji Parsial

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .073 .067 1.094 .285 Z(SQ_CR) -.241 .180 -.524 -1.338 .193 Z(SQ_QR) .035 .130 .087 .268 .791 Z(SQ_ROI) -.212 .403 -.279 -.526 .603 Z(SQ_ROE) .147 .231 .328 .640 .528 Z(SQ_NPM) -.188 .075 -.581 -2.502 .019 Z(SQ_DAR) -.166 .096 -.398 -1.728 .096

a. Dependent Variable: Zscore(SQ_KK)

Dari tabel coefficients dapat diambil persamaan berikut:

KK = 0,73 – 0,241 CR + 0,035 QR – 0,212 ROI + 0,147 ROE – 0,188 NPM – 0,166 DAR + e

Melihat hasil uji t dapat dijelaskan bahwa variabel independan yang mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Kredit hanya variabel NPM, sedangkan

variabel CR, QR, ROI, ROE dan DAR tidak mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit.

5.1.4.2. Pengujian hipotesis dua a. Koefisien Determinasi

Tabel 5.9. Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .138a .019 -.008 .15162

a. Predictors: (Constant), RP

Tabel 5.9 memperlihatkan bahwa nilai R sebesar 0,138 atau 13,8%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen Rasio Pinjaman (RP) terhadap Keputusan Kredit (KK) sebesar nilai Coefisien Determinasi yang ada, yaitu 13,8%. Sedangkan sisanya sebesar 86,2% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

b. Hubungan Variabel

Untuk melihat pengaruh hubungan bukan informasi akuntansi terhadap keputusan kredit yang mana indikator yang diambil hanya satu variabel, maka pengujian dilakukan dengan menggunakan regresi sederhana, dan hasilnya terlihat pada tabel berikut:

Tabel 5.10. Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .905 .049 18.579 .000

RP .021 .025 .138 .845 .403

a. Dependent Variable: Keput_kredit

Dari hasil pengujian yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel Rasio Pinjaman yang merupakan bukan informasi akuntansi terhadap Keputusan Kredit tidak mempunyai pengaruh, di mana terlihat bahwa nilai signifikan RP sebesar 0,403 yang jauh lebih besar dari nilai alpha yang telah ditentukan sebesar 0,05. Dari hasil ini dapat diambil rumus:

KK = 0,905 + 0,021 RP + e 5.1.4.3. Pengujian hipotesis tiga

a. Koefisien Determinasi

Hasil Uji Hipotesis yang menyatakan Informasi Akuntansi (CR, QR, ROI, ROE, NPM dan DAR) mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Kredit (KK), untuk meyakinkan hubungan atau tingkat kekuatan hubungan variabel-variabel itu dapat dilihat uji Koefisien Determinasi berikut:

Tabel 5.11. Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .510a .261 .025 .26733577 1.622

a. Predictors: (Constant), Z(SQ_RP), Z(SQ_ROI), Z(SQ_NPM), Z(SQ_CR), Z(SQ_DAR), Z(SQ_QR), Z(SQ_ROE)

b. Dependent Variable: Z(SQ_Y)

Tabel 5.11 memperlihatkan bahwa nilai R2 (R Square) sebesar 0,261 atau 26,1%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen CR, QR, ROI, ROE, NPM, DAR dan RP terhadap Keputusan Kredit sebesar nilai Coefisien Determinasi yang ada, yaitu 26,1%. Sedangkan sisanya sebesar 73,9% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

b. Uji ANOVA atau Uji F atau Uji Simultan

Untuk menguji apakah parameter koefisien R2 (R Square) signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95%. Kriteria pengujian adalah dapat menggunakan cara dengan melihat probabilitasnya, jika probabilitas < dari taraf signifikansi (á 0,05), maka model diterima (Pratisto, 2009). Uji F dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.12. Uji F atau Uji Simultan ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .554 7 .079 1.107 .393a

Residual 1.572 22 .071

Total 2.126 29

a. Predictors: (Constant), Z(SQ_RP), Z(SQ_ROI), Z(SQ_NPM), Z(SQ_CR), Z(SQ_DAR), ZSQ_QR), Z(SQ_ROE)

b. Dependent Variable: Z(SQ_KK)

Dari hasil uji ANOVA atau F Test, didapat F hitung sebesar 1,107 dengan tingkat signifikan 0,393. Berhubung karena probabilitas 0,393 jauh lebih besar dari alpha 0,05 yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa variabel CR, QR, ROI, ROE, NPM, DAR dan RP secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap keputusan kredit.

c. Uji t atau Uji Parsial

Untuk melihat pengaruh variabel CR, QR, ROI, ROE, NPM, DAR dan RP terhadap Keputusan Kredit secara parsial atau satu per satu, maka dapat dilihat dengan uji t sebagai berikut:

Tabel 5.13. Uji t atau Uji Parsial Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .090 .071 1.262 .220 Z(SQ_CR) -.237 .207 -.514 -1.148 .263 Z(SQ_QR) .028 .155 .074 .182 .857 Z(SQ_ROI) -.154 .417 -.209 -.368 .716 Z(SQ_ROE) .111 .239 .255 .467 .645 Z(SQ_NPM) -.173 .080 -.479 -2.171 .041 Z(SQ_DAR) -.173 .099 -.430 -1.738 .096 Zscore(SQ_RP) .042 .102 .083 .409 .687

a. Dependent Variable: Zscore(SQ_KK)

Dari tabel coefficients dapat diambil persamaan berikut:

KK = 0,90 – 0,237 CR + 0,028 QR – 0,154 ROI + 0,111 ROE – 0,173 NPM – 0,173 DAR + 0,042 RP + e

Melihat hasil uji t dapat dijelaskan bahwa variabel independan yang mempunyai pengaruh terhadap Keputusan Kredit hanya variabel NPM, di mana NPM mempunyai nilai signifikansi masih di bawah nilai alpha 5% yang telah ditentukan, sedangkan variabel CR, QR, ROI, ROE, DAR dan RP tidak mempunyai pengaruh terhadap keputusan kredit.

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil yang hipotsis satu bahwa secara statistik variabel informasi akuntansi current ratio, quick ratio, return on investment, return on equity net profit

tidak berpengaruh terhadap keputusan kredit modal kerja pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji ANOVA atau F Test, didapat F hitung sebesar 1,718 dengan tingkat signifikan 0,158. Berhubung karena probabilitas 0,158 jauh lebih besar dari alpha 0,05 yang telah ditetapkan.

Sedangkan secara parsial hanya variabel NPM yang berpengaruh terhadap keputusan kredit modal kerja. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t di mana tingkat signifikan untuk NPM sebesar 0,019 di bawah Ü = 0.05.

Berdasarkan hasil yang hipotesis kedua bahwa secara statistik variabel informasi bukan akuntansi yaitu rasio pinjaman tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit modal kerja pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil dari hasil pengujian yang dilakukan, di mana terlihat bahwa nilai signifikan rasio pinjaman sebesar 0,403 yang jauh lebih besar dari nilai alpha yang telah ditentukan sebesar 0,05.

Berdasarkan hasil yang hipotesis ketiga bahwa secara statistik variabel informasi akuntansi yang terdiri dari current ratio, quick ratio, return on investment,

return on equity net profit margin dan debt to equity ratio secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap keputusan kredit modal kerja pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji ANOVA atau F Test, didapat F hitung sebesar 1,107 dengan tingkat signifikan 0,393. Berhubung karena probabilitas 0,393 jauh lebih besar dari alpha 0,05 yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa variabel CR, QR, ROI, ROE, NPM, DAR dan RP secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap keputusan kredit.

Sedangkan secara parsial hanya variabel NPM yang berpengaruh terhadap persetujuan kredit modal kerja, dan variabel current ratio, quick ratio, return on

equity, debt to asset ratio dan rasio pinjaman tidak mempunyai pengaruh dalam

pengambilan keputusan kredit modal kerja. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t di mana tingkat signifikan untuk NPM sebesar 0,041 di bawah Ü = 0.05.

Jadi dari hasil ketiga hipotesis tersebut dapat diketahui bahwa penelitian ini kontradiktif dengan penelitian Ustadi (1993), Suroso (2003) dan Arbaian (2008) hal ini disebabkan variabel, objek dan tahun penelitian yang dilakukan berbeda seperti telah dijelaskan pada Tabel 2.1 yang terdapat di halaman 21 sampai dengan 22 dan mendukung penelitian Gulo (2005) secara simultan bahwa informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi tidak berpengaruh terhadap keputusan kredit tetapi kontradiktif secara parsial karena penelitian ini secara parsial informasi akuntansi yaitu variabel net profit margin berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan kredit dan informasi bukan akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit, sedangkan penelitian Gulo (2005) informasi bukan akuntansi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit.

Dari pihak perusahaan yang diteliti bahwa selain variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini maka setiap calon debitor yang mengajukan permohonan kredit modal kerja harus melampirkan laporan keuangan yang merupakan salah satu persyaratan formal yang harus dipenuhi. Laporan keuangan yang diserahkan ini harus disesuaikan dengan format yang diinginkan oleh pihak PT. Bank SUMUT Cabang Utama Medan.

Laporan keuangan yang diserahkan debitor ada yang audited dan ada juga

non audited. Terhadap setiap laporan keuangan yang diserahkan debitor yang non

audited, maka pihak bank akan melakukan verifikasi mengenai data-data yang disampaikan. Verifikasi ini dilakukan melalui wawancara atau juga kunjungan ke lokasi usaha. Laporan keuangan ini kemudian dianalisis oleh analis kredit dalam rangka pemberian persetujuan kredit modal kerja.

Yang menjadi pertimbangan dalam persetujuan pemberian kredit tidak sepenuhnya bersumber dari informasi akuntansi yang disampaikan oleh debtor, dan terdapat aspek lain yang diperhatikan oleh PT. Bank SUMUT Cabang Utama Medan yang dikenal sebagai aspek 5C yaitu character, capacity, capital, collateral dan

condition of economic.

BAB VI

Dokumen terkait