PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI
BUKAN AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT
CABANG IMAM BONJOL MEDAN
T E S I S
Oleh
SASTRA KARO-KARO
087017031/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2011
SE K
O L A H
P A
S C
A S A R JA N
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI
BUKAN AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT
CABANG IMAM BONJOL MEDAN
T E S I S
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Oleh
SASTRA KARO-KARO
087017031/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI BUKAN AKUNTANSI TERHADAP
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT CABANG IMAM BONJOL
MEDAN
Nama Mahasiswa : Sastra Karo-Karo
Nomor Pokok : 087017031
Program Studi : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA) (Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak)
Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Direktur,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA) (Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE)
Telah diuji pada
Tanggal : 18 Februari 2011
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA
Anggota : 1. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak
2. Drs. Rasdianto, MA, Ak
3. Drs. Iskandar Muda, M.Si, Ak
4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan tesis yang berjudul: “Pengaruh Informasi
Akuntansi dan Informasi Bukan Akuntansi terhadap Pengambilan Keputusan Kredit
Modal Kerja pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Medan”.
Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan
secara benar dan jelas.
Medan, Februari 2011 Yang membuat pernyataan
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI BUKAN AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT
PADA PT. BANK SUMUT CABANG IMAM BONJOL MEDAN
Sastra Karo-Karo, Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA dan Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu, karena hasil pengujian sebelumnya yang mencoba menguji antara informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi untuk pengambilan keputusan kredit masih belum menyakinkan. Populasi penelitian ini adalah seluruh debitur yang kredit modal kerjanya disetujui tahun 2008 pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol Medan, berjumlah 307 (tiga ratus tujuh) orang, sedangkan jumlah sampelnya adalah sebesar 39 (tiga puluh sembilan) debitur.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji informasi akuntansi yang terdapat didalam laporan keuangan debitur yang meliputi current ratio, quick ratio, return on
investment dan return on equity, net profit margin dan debt to asset ratio dan
informasi bukan akuntansi yaitu rasio pinjaman terhadap keputusan kredit pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Imam Bonjol Medan.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi liner berganda menghasilkan kesimpulan bahwa secara simultan informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol Medan sedangkan secara partial hanya variabel net profit margin yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol Medan.
ACCOUNTING INFORMATION AND NON-ACCOUNTING INFORMATION INFLUENCE TO MAKE A DECISION OF CREDIT AT PT. BANK SUMUT
IMAM BONJOL BRANCH MEDAN
Sastra Karo-Karo, Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA and Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak
ABSTRACT
This study is the replication of several previous studies because none of the test result of the previous studies trying to test between accounting and non- accounting based information to make a decision of credit extension was convincing. The populations of this study were all of the 307 (three hundred seven) debtors whose credit of working capital at. PT. Bank Sumut. Imam Bonjol Branch, Medan were approved in 2008, and 39 (thirty nine) of them were selected to be the samples for this study.
This study was intended to test the accounting based information stated in the financial report of the debtor including current ratio, quick ratio, return on investment, return on equity, net profit margin an debt to asset ration, and the non accounting based information such as debt ratio towards the decision of credit extension made at PT. Bank Sumut, Imam Bonjol Branch, Medan.
The result of data processing throught multiple linear regression analysis showed a conclusion that simultaneously the accounting and non-accounting based information had no influence on the decision making of credit extension made at PT. Bank Sumut, Imam Bonjol Branch, Medan, and partially, only the variable of net profit margin which had influence on the decision of credit extension made at PT. Bank, Sumut, Imam Bonjol Branch, Medan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
rahmatNya dan pertolonganNya, saya dapat menyelesaikan tesis yang berjudul:
“Pengaruh Informasi Akuntansi dan Informasi Bukan Akuntansi terhadap
Pengambilan Keputusan Kredit pada PT. Bank Sumut Cabang Imam Bonjol Medan”.
Tesis ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Sains
(MSi) Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara Medan.
Penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam
penyusunan tesis ini, oleh karena itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc, (CTM), Sp.A(K)., selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, CPA, selaku Ketua Program Studi
Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
sekaligus sebagai Ketua Komisi Pembimbing dalam penulisan tesis ini.
4. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah
banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberikan saran-saran
5. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, MSi, Ak, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Akuntansi dan sekaligus sebagai Dosen Pembanding yang telah banyak
memberikan saran-saran kepada penulis di dalam penyusunan tesis ini.
6. Drs. Rasdianto, MA, Ak, sebagai Dosen Pembanding yang telah banyak
memberikan saran-saran dan petunjuk-petunjuk serta bimbingan kepada
penulis di dalam penyusunan tesis ini.
7. Drs. Iskandar Muda, MSi, Ak, sebagai Dosen Pembanding yang telah banyak
memberikan saran-saran dan arahan besesrta bimbingan kepada penulis
di dalam penyusunan tesis ini.
8. Bapak Direksi PT. BANK SUMUT dan Pimpinan beserta seluruh Karyawan
Cabang Utama Bank Sumut Jl. Imam Bonjol Medan yang telah memberikan
ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di bank tersebut.
9. Ir. Zulkifli Lubis, M.I. Komp selaku Direktur Politeknik Negeri Medan yang
telah memberikan dana dan kesempatan bagi penulis untuk melanjutkan
perkuliahan ke jenjang Magister.
10. Istriku yang tercinta dan tersayang Dra. Rosida Br. Sembiring Meliala dan
ketiga Putraku yang kusayangi dan kubanggakan yaitu Reynaldo Masaro
Surbakti, Romario Masaro Surbakti dan Imanta Pilipi Masaro Surbakti yang
setia dan senantiasa memberikan semangat untuk terus berkarya dan
berprestasi dan kiranya tesis ini juga sebagai pendorong bagi ketiga putraku
tersebut untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi dari apa yang ayah telah
11. Kedua Orang tuaku E. Karo-Karo (Alm) dan E. Br. Perangin-angin (Alm) dan
kedua Mertuaku T. Sembiring (Alm) dan K. Br. Sinuhaji (Alm) atas-atas
jasa-jasanya dan anugrahnya penulis bisa menyelesaikan pendidikan di jenjang
Magister.
12. Rekan-rekan mahasiswa Sekolah Pascasarjana USU Ilmu Ekonomi khususnya
Staf Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi yang telah memberikan
dukungan, perhatian, dan saran-saran sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
13. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Sekolah Pascasarjana ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan
pengetahuan penulis, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Februari 2011 Penulis,
RIWAYAT HIDUP
Nama : Sastra Karo-Karo, S.E, Ak
Tempat/Tanggal Lahir : Kutabuluh, Karo/8 Juli 1959
Nama Istri : Dra. Rosida Br. Sembiring Meliala
Nama Putra : Reynaldo Masaro Surbakti
Romario Masaro Surbakti
Imanta Pilipi Masaro Surbakti
Agama : Protestan
Nama Orang Tua : E. Karo-Karo (Alm) dan E. Br. Perangin-angin (Alm)
Nama Mertua : T. Sembiring (Alm) dan K. Br. Sinuhaji (Alm)
Pekerjaan : Dosen Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi
dari 1986 sampai dengan sekarang.
Pendidikan :
SD Negeri No. 2 Kutabuluh : Kutabuluh, Karo Lulus 1972
SMP Negeri 1 Tiganderket : Tiganderket, Karo Lulus 1975
SMA Negeri 1 Kabanjahe : Kabanjahe, Karo Lulus 1979
D3. PAAP FE USU Medan : Medan, Lulus 1984
S1 FE Universitas Sumatera Utara : Medan, Lulus 2000
DAFTAR ISI
2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 18
BAB III. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 23
3.1. Kerangka Konseptual... 23
3.2. Hipotesis……….. 25
4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel... 30
4.5.2. Variabel Bebas………... 30
4.5.2.1. Variabel informasi akuntansi……… 31
4.5.2.2. Variabel informasi bukan akuntansi…………. 32
4.6. Model Analisis Data dan Teknik Analisis Data... 34
4.6.1. Perumusan Model... 34
4.6.2. Pengujian Normalitas Data... 35
4.6.3. Pengujian Asumsi Klasik... 35
4.6.3.1. Uji multikolinearitas... 35
4.6.3.2. Uji heteroskedastisitas... 36
4.6.3.3. Uji autokorelasi... 36
5.1.1. Statistik Deskriptif... 41
5.1.2. Pengujian Normalitas Data... 44
5.1.3. Uji Asumsi Klasik... 46
5.1.3.1. Pengujian multikolinearitas... 46
5.1.3.2. Pengujian heteroskedastisitas... 47
5.1.3.3. Pengujian autokorelasi... 49
5.1.4. Pengujian Hipotesis... 50
5.1.4.1. Pengujian hipotesis satu... 50
5.1.4.2. Pengujian hipotesis dua... 52
5.1.4.3. Pengujian hipotesis tiga... 54
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1. Kredit Macet Perbankan 1997 – Pebruari 1999 (dalam Miliar
Rupiah)... ... 1
2.1. Review Penelitian Terdahulu... 21
4.1. Definisi Operasional Variabel... 33
5.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian... 41
5.2. Uji Normalitas dengan Kolmogorov -Smirnov... .. 46
5.3. Uji Multikolinearitas... 47
5.4. Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser... 48
5.5. Uji Autokorelasi... 49
5.6. Koefisien Determinasi... 50
5.7. Uji F atau Uji Simultan... 51
5.8. Uji t atau Uji Parsial... 52
5.9. Koefisien Determinasi... 52
5.10. Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen... 53
5.11. Koefisien Determinasi... 54
5.12. Uji F atau Uji Simultan... 55
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
3.1. Kerangka Konseptual... 23
4.1. Diagram Durbin - Watson... 37
5.1. Uji Normalitas dengan Grafik Histogram... 45
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Variabel Informasi Akuntansi dan Variabel Informasi
Bukan Akuntansi... 66
2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... ... 67
3. Uji Asumsi Klasik... 68
4. Uji Hipotesis... 72
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN INFORMASI BUKAN AKUNTANSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT
PADA PT. BANK SUMUT CABANG IMAM BONJOL MEDAN
Sastra Karo-Karo, Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA dan Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu, karena hasil pengujian sebelumnya yang mencoba menguji antara informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi untuk pengambilan keputusan kredit masih belum menyakinkan. Populasi penelitian ini adalah seluruh debitur yang kredit modal kerjanya disetujui tahun 2008 pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol Medan, berjumlah 307 (tiga ratus tujuh) orang, sedangkan jumlah sampelnya adalah sebesar 39 (tiga puluh sembilan) debitur.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji informasi akuntansi yang terdapat didalam laporan keuangan debitur yang meliputi current ratio, quick ratio, return on
investment dan return on equity, net profit margin dan debt to asset ratio dan
informasi bukan akuntansi yaitu rasio pinjaman terhadap keputusan kredit pada PT. Bank Sumut Cabang Utama Imam Bonjol Medan.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi liner berganda menghasilkan kesimpulan bahwa secara simultan informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol Medan sedangkan secara partial hanya variabel net profit margin yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol Medan.
ACCOUNTING INFORMATION AND NON-ACCOUNTING INFORMATION INFLUENCE TO MAKE A DECISION OF CREDIT AT PT. BANK SUMUT
IMAM BONJOL BRANCH MEDAN
Sastra Karo-Karo, Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA and Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak
ABSTRACT
This study is the replication of several previous studies because none of the test result of the previous studies trying to test between accounting and non- accounting based information to make a decision of credit extension was convincing. The populations of this study were all of the 307 (three hundred seven) debtors whose credit of working capital at. PT. Bank Sumut. Imam Bonjol Branch, Medan were approved in 2008, and 39 (thirty nine) of them were selected to be the samples for this study.
This study was intended to test the accounting based information stated in the financial report of the debtor including current ratio, quick ratio, return on investment, return on equity, net profit margin an debt to asset ration, and the non accounting based information such as debt ratio towards the decision of credit extension made at PT. Bank Sumut, Imam Bonjol Branch, Medan.
The result of data processing throught multiple linear regression analysis showed a conclusion that simultaneously the accounting and non-accounting based information had no influence on the decision making of credit extension made at PT. Bank Sumut, Imam Bonjol Branch, Medan, and partially, only the variable of net profit margin which had influence on the decision of credit extension made at PT. Bank, Sumut, Imam Bonjol Branch, Medan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1977 sangat terasa dampaknya pada
segala bidang kegiatan perekonomian, sosial dan politik di Indonesia. Akibat krisis
tersebut banyak perusahaan mengalami kebangkrutan dan berdampak lebih lanjut
pada sektor perbankan, khususnya di bidang perkreditan, yaitu dalam bentuk kredit
bermasalah, begitu juga ketika krisis kredit perumahan sederhana (subprime
mortgage) terjadi di Amerika Serikat, Agustus 2007 lalu. Dari peristiwa tersebut
banyak sekali pelajaran yang dapat ditarik manfaatnya, terutama adanya suatu
kesimpulan bahwa pemberian kredit yang dilaksanakan haruslah secara hati-hati
(prudential).
Berikut ini adalah daftar kredit macet perbankan pada saat krisis tersebut.
(Bank Indonesia, 1999 dalam Rachbini, 2003: 133).
Tabel 1.1. Kredit Macet Perbankan 1997 – Pebruari 1999 (dalam miliar Rupiah)
Kelompok Bank 1997 1998 Jan 1999 Peb 1999
Bank Pemerintah 6.367 44.170 58.655 65.706
Bank Swasta Nasional 1.540 71.888 82.023 86.879
Bank Pembangunan Daerah 481 957 1.227 1.672
Bank Asing dan Campuran 633 11.290 14.035 15.239
Seluruh Bank 9.021 128.305 155.940 169.496
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa untuk dapat melaksanakan
prinsip-prinsip perkreditan yang sehat perlulah kiranya para karyawan bank atau para
pengelola bank yang berhubungan dengan bidang perkreditan perlu memahami seluk
beluk kegiatan perkreditan secara menyeluruh, agar bank terhindar dari berbagai
resiko yang mungkin timbul di dalam pemberian kredit kepada nasabah. Ada 4
(empat) jenis risiko yang akan dihadapi oleh suatau bank dalam melakukan bisnis
perbankan yaitu: risiko bunga, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko nilai tukar
(Raflus Rax, ALCO, 1996 dalam Suroso, 2005).
Risiko bunga adalah risiko yang akan timbul apabila sebuah bank memberikan
kredit kepada debitur dengan tingkat bunga yang lebih kecil dari pada tingkat bunga
yang harus dibayar oleh bank kepada para penyimpan dana. Misalkan tingkat suku
bunga kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur sebesar 8.8% pertahun
sedangkan tingkat suku bunga tabungan sebesar 11.5% pertahun. Jadi apabila hal ini
yang terjadi maka pihak bank akan mengalami kerugian. Risiko ini terjadi akibat
persaingan antar bank dalam menghimpun dana sehingga mendorong naiknya suku
bunga dana, sedangkan di sisi lain, bank kesulitan menaikkan suku bunga kredit.
Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi jika pihak debitur tidak
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kewajibannya dalam hal menyelesaikan
kreditnya atau dengan kata lain terjadinya kredit macet di pihak debitur. Yang
termasuk risiko jenis ini yaitu terdapatnya kemacetan pembayaran oleh perusahaan
yang dijamin oleh bank kepada pihak lain, sehingga pihak lain mengadakan klaim
pembayaran kepada bank atas piutangnya kepada perusahaan yang dijamin (sesuai
Risiko likuiditas yaitu risiko yang terjadi jika bank tidak mapu
mengembalikan dana yang dihimpun, ketika diminta oleh para pemilik dana yang
menyimpankan uangnya di bank. Kejadian ini pernah dialami oleh beberapa bank
terutama saat krisis tahun 1997-1998, dan bahkan beberapa diantara bank tersebut
sudah tidak operasional saat ini. Risiko ini potensi terjadi karena struktur jangka
waktu penempatan dana oleh nasabah dengan struktur jangka waktu pemberian kredit
oleh bank pada umumnya tidak sama.
Risiko nilai tukar adalah risiko akibat perubahan nilai tukar (kurs) satu mata
uang dengan mata uang lain. Risiko ini potensi dialami oleh bank yang produknya
dalam beberapa mata uang. Ini juga merupakan faktor dominan yang menyebabkan
kehancuran bank-bank saat krisis ekonomi terjadi. Untuk mengatasi risiko bisnis
perbankan yang demikian kompleks, bank harus teliti, cermat dan akurat dalam
memperhitungkan tentang kemungkinan terjadinya berbagai risiko.
Perhitungan tersebut dapat berupa evaluasi terhadap setiap keputusan
pemberian kredit kepada calon debitur, baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif. Evaluasi kredit secara kualitatif merupakan proses penilaian terhadap
kualitas manajemen calon debitur tentang strategi pemasaran, rencana jangka pendek
dan panjang. Selain hal tersebut di atas unsur ketaatan terhadap peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku seperti: segala bentuk perizinan usaha yang
dimiliki calon debitur, ketaatan membayar pajak serta referensi dari bank lain atau
bank sebelumnya juga turut dievaluasi dalam prinsip kehati-hatian bisnis bank.
keuangan perusahaan calon debitur. Laporan keuangan tersebut dapat berupa laporan
keuangan masa yang lalu, sekarang maupun proyeksi masa yang akan datang.
Laporan keuangan calon debitur tesebut dianalisis dengan menggunakan teknik rasio
keuangan. Angka-angka rasio dari laporan keuangan calon debitur dapat digunakan
oleh pihak bank untuk menilai kondisi perusahaan. Penilaian ini penting untuk
mengetahui tentang kondisi dari aspek keuangan, sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan kredit. Pada proses evaluasi ini para pejabat kredit dituntut untuk bertindak
secara cermat dan hati-hati sebelum kredit diputuskan. Dengan demikian informasi
laporan keuangan diperlukan oleh para analisis kredit dan pejabat pengambil
keputusan kredit.
Bank SUMUT sebagai bank yang fokus di bidang pembiayaan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah untuk pembangunan daerah Sumatera Utara, harus secara
cermat dalam mengelola setiap risiko yang ada khususnya dalam hal ini yaitu risiko
kredit, karena dari penyaluran kredit, bank memperoleh pendapatan yang cukup
signifikan, sehingga dibutuhkan kemampuan pengelolaan yang baik, dan bahwa
informasi akuntansi dan bukan informasi akuntansi merupakan objek penganalisaan
dalam setiap pemrosesan permohonan kredit, maka penulis melakukan penelitian
tentang Pengaruh Informasi Akuntansi dan Informasi Bukan Akuntansi
terhadap Pengambilan Keputusan Kredit pada PT. BANK SUMUT Kantor
Cabang Imam Bonjol Medan.
Hasil penelitian Ustadi (1993) menemukan secara parsial hanya variabel
terhadap pengambilan keputusan kredit dan secara simultan seluruh variabel
informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit pada
PT. Bank BRI (Persero) Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Suroso (2003) mengembangkan penelitian Ustadi (1993) dengan menambah
variabel independen informasi bukan akuntansi dalam pengambilan keputusan kredit.
Penelitian Suroso (2003) menyebutkan terdapat pengaruh informasi akuntansi dan
informasi non akuntansi dalam pengambilan keputusan kredit, baik secara simultan
maupun secara parsial. Penelitian diatas dikembangkan oleh Gulo (2005) dan
ditemukan bahwa secara simultan informasi akuntansi dan informasi non akuntansi
tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan kredit Yasa Griya
sedangkan secara parsial informasi akuntansi tidak memiliki pengaruh terhadap
persetujuan kredit Yasa Griya dan informasi non akuntansi memiliki pengaruh
terhadap persetujuan kredit Yasa Griya pada PT. Bank BTN (Persero) Cabang
Medan. Hasil penelitian Arbaian (2008) menemukan hasil yang kontradiktif dengan
penelitian Gulo (2005). Arbaian (2008) melakukan penelitan di Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Syariah Medan dan menyimpulkan bahwa secara simultan
informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembiayaan
mudharabah dan murabahah pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Syariah Medan. Secara parsial current ratio berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembiayaan mudharabah dan murabahah pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Syariah Medan, sedangkan quick ratio, cash ratio,
berpengaruh negatif dan tidak signifikan serta return on equity berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap keputusan pembiayaan mudharabah dan murabahah
pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Syariah Medan.
Fenomena ketidakkonsistenan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan
sebagaimana diuraikan di atas, merupakan daya tarik peneliti untuk melakukan
replikasi penelitian dengan melakukan penelitian yang sama pada PT. Bank SUMUT,
Cabang Imam Bonjol Medan.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah, maka
terdapat aspek yang perlu dianalisis untuk melihat pengaruhnya terhadap
pengambilan keputusan kredit. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini,
yaitu:
Apakah informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi berpengaruh
terhadap keputusan kredit modal kerja pada PT. Bank SUMUT Cabang Imam Bonjol
Medan, baik secara parsial maupun simultan?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi akuntansi dan informasi
bukan akuntansi berpengaruh terhadap keputusan kredit modal kerja pada PT. Bank
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Perusahaan/Bank
Khususnya PT. Bank SUMUT Cabang Imam Bonjol Medan, hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan bagi pembuat
kebijakan maupun pengambil keputusan kredit.
b. Calon Peneliti
Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya terutama yang berminat
untuk mengkaji tentang pengaruh informasi akuntansi dan informasi bukan
akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit dalam ruang lingkup yang
berbeda.
c. Nasabah/Calon Nasabah
Pentingnya penyediaan informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi
sebagai salah satu syarat guna mendapatkan fasilitas pembiayaan kredit.
1.5.Originalitas
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Gulo (2005). Gulo melakukan
penelitian di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan dan variabel
informasi akuntansi yang digunakan yaitu (current ratio, quick ratio, cash ratio, debt
to equity ratio, current liabilities to networth, sales margin, net operating margin,
return on investment, on equity) dan variabel informasi bukan akuntansi yang
perusahaan, reputasi bisnis dan pengalaman manajemen). Perbedaan penelitian yang
penulis lakukan dengan penelitian tersebut adalah objek penelitiannya yang berbeda
yaitu peneliti melakukan penelitian di PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam
Bonjol Medan dan juga tahun penelitian tahun 2008 serta variabel indikator informasi
akuntansi yang digunakan terbatas hanya: Current Ratio, Quick Ratio (Acid Test
Ratio), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin
(NPM), Debt To Asset Ratio, dan variabel informasi bukan akuntansi yang digunakan
yaitu rasio pinjaman (pembiayaan).
1.6. Batasan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan batasan-batasan:
1. Data populasi yang diambil adalah seluruh permohonan fasilitas kredit modal
kerja yang disetujui pada tahun 2008.
2. Penelitian ini hanya dilakukan pada PT. Bank SUMUT Cabang Imam Bonjol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi adalah informasi yang berasal dari laporan keuangan
perusahaan, sedangkan informasi non akuntansi adalah informasi yang tidak terdapat
dalam laporan keuangan perusahaan (Nasirwan, 2000, dalam Helen Sulistio, 2005).
SFAC No. 1 Objective of Financial Reporting by Business Enterprises (FSAB,
1978) menjelaskan bahwa tujuan pertama laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang bermanfaat kepada investor, kreditor, dan pemakai lainnya baik yang
sekarang maupun yang potensial dalam pembuatan investasi, kredit, dan keputusan
sejenis yang rasional. Kata ‘rasional’ menunjukkan bahwa tujuan pelaporan
keuangan, menggunakan pendekatan economic decision investor theory (Scott, 1977).
Tujuan lain pelaporan keuangan adalah mengandung makna bahwa investor
menginginkan informasi tentang hasil dan risiko atas investasi yang dilakukan, sesuai
dengan pendekatan theory of investment (Scott, 1977).
SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information
menjelaskan bahwa salah satu karakteristik kualitatif yang harus dimiliki oleh
informasi akuntansi agar tujuan pelaporan keuangan dapat tercapai adalah
kemampuan prediksi (FASB, 1980). Hal ini menunjukkan bahwa informasi akuntansi
seperti yang tercantum dalam pelaporan keuangan dapat digunakan oleh investor
dividen dan bunga di masa yang akan datang. Deviden yang akan diterima oleh
investor akan tergantung pada jumlah laba yang diperoleh perusahaan di masa yang
akan datang. Oleh karena itu, prediksi laba perusahaan dengan menggunakan
informasi laporan keuangan menjadi sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara
memprediksi laba perusahaan adalah dengan menggunakan rasio keuangan.
2.2. Manfaat Informasi Akuntansi
Informasi Akuntansi dalam bentuk laporan keuangan banyak memberikan
manfaat bagi pengguna, apabila laporan tersebut dianalisis lebih lanjut sebelum
dimanfaatkan sebagai alat bantu pembuatan keputusan. Dari laporan keuangan,
informasi tentang perusahaan dapat diperoleh kinerja (performance), aliran kas
perusahaan dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena
itu, laporan keuangan sangat diperlukan dalam memahami informasi keuangan suatu
perusahaan (Lev dan Thiagaraja, 1993; Tuasikal, 2002: 365).
Pengujian manfaat laporan keuangan selain untuk menguji laba juga dapat
dilakukan melalui penggunaan item lain laporan keuangan selain laba dalam bentuk
analisis rasio keuangan. Beberapa temuan empiris menunjukkan bahwa rasio
keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan (Altman, 1968; Sinkey,
1975; Dambolena dan Khoury, 1980; Thomson, 1991), memprediksi keuntungan
saham (O’Conner, 1973; Ou dan Penman, 1989). memprediksi pertumbuhan laba
Analisis rasio bagi kreditur jangka pendek (Brewer, et al., 2008: 593-599)
seperti supplier yang menginginkan pembayaran tepat waktu, sehingga mereka
berfokus kepada arus kas perusahaan dan modal kerjanya karena sumber utama
jangka pendek perusahaan adalah kas. Yang dimaksud modal kerja merupakan selisih
antara harta lancar dengan hutang lancar. Modal kerja yang tersedia merupakan
jaminan kepada kreditur jangka pendek yang dapat dibayarkan oleh perusahaan.
Adapun rasio yang biasa digunakan untuk kreditur jangka pendek antara lain:
1. Current ratio.
2. Acid test ratio (quick ratio).
3. Account receivable turnover.
4. Inventory turnover.
Sedangkan analisis rasio untuk kreditur jangka panjang adalah:
1. Time Interest Earned Ratio.
2. Debt to Equity Ratio.
(Brewer, et al., 2008: 593-599)
Berdasarkan rasio ini pihak pemakai memperoleh informasi yang dalam hal
ini mengenai informasi akuntansi. Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari rasio
tersebut yaitu informasi mengenai kemampuan dan pengelolaan arus kas, kemampuan
menangani hutang, omset penjualan dan kemampuan menghasilkan laba.
Laporan keuangan lebih bermakna setelah adanya penilaian mengenai rasio
keuangan, baik komponen dari satu jenis laporan keuangan atau kombinasi dengan
komponen dari laporan keuangan jenis lainnya.
Van Horne (1995) dalam Arbaian menyatakan bahwa dari laporan keuangan
yang disajikan manajemen dapat dilakukan pengelompokkan rasio keuangan yaitu
likuiditas (current ratio, cash ratio), pengungkit (debt to equity ratio), pencakupan
(time interest earned ratio), aktivitas (accounts receivable turnover, inventory
turnover, assets turnover) dan keuntungan (net profit ratio on sales, return on
investment).
Untuk keperluan analisa rasio keuangan, Riyanto (1998) mengklasifikasikan
rasio keuangan menjadi 4 (empat) golongan besar, yaitu:
1. Ratio Likuiditas.
2. Ratio Leverage (Solvabilitas).
3. Ratio Aktivitas (Efisiensi).
4. Ratio Profitabilitas (Rentabilitas).
Ad.1. Rasio Likuiditas
Dengan likuiditas dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan tepat waktu. Rasio-rasio ini
meliputi:
a. Current Ratio
Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka
b. Acid Test/Quick Ratio
Acid test atau quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar di luar
persediaan dengan jumlah hutang lancar.
c. Cash Ratio
Cash ratio berguna untuk mengukur beberapa sesungguhnya kemampuan
perusahaan untuk melunasi semua hutang jangka pendeknya dengan alat-alat
likuiditas yang benar-benar lancar seperti: Kas Bank Surat Berharga atau
saham-saham yang dapat diperjualbelikan secara lancar.
Ad.2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
melunasi semua hutang yang menjadi beban perusahaan apabila dilikuidasi. Sebagai
pokok masalah atas analisa rasio solvabilitas yaitu apakah dengan komposisi modal
yang ada perusahaan akan sanggup melunasi semua hutang dalam arti bahwa proporsi
antara kekayaan yang dimiliki perusahaan masih terdapat saldo lebih bila dibanding
dengan jumlah hutangnya, sehingga perusahaan mampu membayar semua hutang
apabila dilikuidasi.
Adapun jenis rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk melunasi semua hutang dalam rasio solvabilitas, meliputi: total debt to total
assets ratio, total debt to equity ratio dan long term debt to equity.
a. Total Debt to Total Assets Ratio (TDTA)
Total Debt to Total Assets Ratio adalah perbandingan antara total hutang
adalah dengan membandingkan antara jumlah hutang jangka pendek ditambah hutang
jangka panjang dengan kekayaan (harta) perusahaan dikalikan seratus persen.
b. Total Debt to Equity Ratio (TDE)
Total Debt to Equity Ratio adalah perbandingan antara jumlah hutang dengan
modal sendiri (net worth).
c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDE)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan modal
sendiri untuk menopang hutang jangka panjang perusahaan. Cara menghitung rasio
long term debt to equity, yaitu dengan jalan membagi total hutang jangka panjang
dengan modal sendiri kemudian dikalikan dengan seratus persen.
Ad.3. Rasio Aktivitas (Efisiensi)
Rasio ini dipergunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktivitas
perusahaan dalam menggunakan dana yang ada secara efektif dan efisien. Macam-
macam rasio ini antara lain sebagai berikut:
a. Total Assets Turnover (TATO)
Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam aktiva berputar suatu periode
tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue
(pendapatan).
b. Inventory Turnover (ITO)
Inventory turnover adalah perbandingan antara harga pokok penjualan dengan
persediaan rata-rata. Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam
c. Average Days Inventory (ADI)
Rasio ini digunakan untuk mengukur periode rata-rata persediaan barang
berada di gudang. Makin pendek periode hari yang dibutuhkan berarti dana yang
tertanam dalam inventory (barang persediaan) makin efisien, sehingga menunjukkan
rasio aktivitas yang lebih tinggi.
Ad.4. Rasio Profitabilias (Rentabilitas)
Rasio Profitabilitas (Profitabily Ratios), yaitu mengukur keberhasilan
manajemen sebagaimana ditunjukan oleh laba yang dihasilkan oleh penjualan dan
investasi. Rasio-rasio ini meliputi:
a. Gross Profit Margin (GPM)
Gross profit margin adalah laba bruto per rupiah penjualan.
b. Operating Income Ratio (OIR)
Operating income ratio adalah laba operasi sebelum bunga dan pajak (Net
Operating Income) dari setiap rupiah penjualan.
c. Rate of Return on Investment (ROI)
Rate of return on Investment adalah kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih
(setelah dikurangi beban pajak).
d. Rate of Return on Equity (ROE)
Rate of Return on Equity (ROE) adalah kemampuan dari modal sendiri yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi
2.3. Informasi Akuntansi sebagai Alat Pemberian Kredit Bank
Bank-bank mempunyai kebijakan dasar yang berbeda dalam hal risiko.
Sebagian bank menjalankan praktik pemberian pinjaman yang relatif konservatif,
sementara yang lain melakukan apa yang disebut sebagai “praktik perbankan yang
kreatif”. Kebijakan ini mencerminkan sikap pribadi dari pejabat bank yang
bersangkutan maupun sifat dari kewajiban deposito bank tersebut. Jadi, suatu bank
yang mempunyai jumlah deposito yang berfluktuasi dalam suatu masyarakat statis
akan cenderung konservatif dalam memberikan kredit, sedangkan bank yang jumlah
depositonya terus bertambah dengan sedikit gangguan, kebijakan kreditnya akan
lebih longgar. Dengan melakukan diversifikasi ke berbagai wilayah dan melayani
berbagai jenis industri, sebuah bank yang besar dapat memperoleh manfaat dengan
menggabungkan dan merata-ratakan risiko. Jadi, risiko kredit marjinal yang sulit
ditanggung oleh bank-bank kecil maupun bank-bank yang terspesialisasi dapat
dikumpulkan oleh suatu sistem perbankan bercabang yang besar untuk mengurangi
keseluruhan risiko sekelompok piutang marjinal.
Pejabat kredit dari sejumlah bank aktif dalam memberikan penyuluhan dan
mendorong pengembangan kredit kepada perusahaan yang diharapkan akan tumbuh,
sehingga nantinya dapat menjadi nasabah yang penting bagi bank tersebut. Para
pejabat dari departemen tersebut dapat memberikan penyuluhan yang sangat
bermanfaat bagi nasabah. Penanganan dalam menangani banyak perusahan dalam
kondisi pertumbuhan memungkinkan mereka menemukan masalah dalam
2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan ini merupakan pengembangan dari penelitian
Ustadi (1993). Dalam penelitiannya Ustadi (1993) meneliti pengaruh informasi
akuntansi terhadap pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank BRI (Persero)
Cabang Yogyakarta. Informasi akuntansi dalam penelitian tersebut diartikan sebagai
rasio-rasio keuangan, dengan indikator rasio-rasio keuangan, yang meliputi: current
ratio, quck ratio, inventory turnover, fixed assets turn over, profit margin, return on
assets, rentabilitas ekonomi, return on net worth, debt to equity ratio, time interestst
earned ratio, account receivable ratio dan total assets to debt ratio. Ustadi
menemukan bahwa secara parsial hanya variabel penelitian fixed asset turnover dan
total assets to debt ratio tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan
dan secara simultan seluruh variabel informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap
pengambilan keputusan kredit pada PT. Bank BRI (Persero) Kantor Wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Suroso (2003) menyebutkan terdapat pengaruh informasi akuntansi dan
informasi non akuntansi dalam pengambilan keputusan kredit.
Gulo (2005) menemukan bahwa secara simultan informasi akuntansi dan
informasi non akuntansi tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan persetujuan
kredit Yasa Griya sedangkan secara parsial informasi akuntansi tidak memiliki
pengaruh terhadap persetujuan kredit Yasa Griya dan informasi non akuntansi
memiliki pengaruh terhadap persetujuan kredit Yasa Griya pada PT. Bank BTN
Arbaian (2008) menemukan bahwa secara simultan informasi akuntansi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembiayaan mudharabah dan murabahah
pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Syariah Medan. Secara
parsial current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembiayaan mudharabah dan murabahah pada PT. Bank Nasional Indonesia (Persero)
Tbk Cabang Syariah Medan, sedangkan quick ratio,cash ratio, total debt to equity
ratio, current liabilities to networking capital dan profit margin berpengaruh negatif
dan tidak signifikan serta return on equity berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap keputusan pembiayaan mudharabah dan murabahah pada PT. Bank Nasional
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Syariah Medan.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Gulo (2005). Perbedaan
penelitian yang penulis lakukan dengan kedua penelitian tersebut, selain objek
penelitiannya yang berbeda, yaitu PT. Bank SUMUT Cabang Medan Cabang Imam
Bonjol Medan, juga tahun penelitiannya yaitu tahun 2008 dan variabel indikator
informasi akuntansi yang digunakan terbatas hanya: Current Ratio, Quick Ratio (Acid
Test Ratio), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM), Debt To Asset/Debt To Worth, dan variabel informasi bukan
akuntansi yang digunakan yaitu rasio pinjaman. Adapun tabel review penelitian
Tabel 2.1. Review Penelitian Terdahulu
Nama Judul Penelitian Variabel yang Digunakan Kesimpulan
1. Ustadi ratio, time interestst earned ratio, account receivable ratio dan total assets to debt ratio. variabel adalah: current ratio
(x1), quick ratio (x2),
inventory turn over (x3), Fixed assets turn over (x4), profit margin (x5), return to total assets (x6), rentabilitas
ekonomis (x7), return on net
-Informasi akuntansi dan
informasi non akuntansi baik secara parsial maupun secara
3. indikator variabel adalah:
jaminan (x10), porsi liabilities to networth ratio, net profit margin, return on equity.
- Pengambilan keputusan kredit (Y).
- Secara simultan informasi
akuntansi dan informasi non
akuntansi tidak memiliki
pengaruh terhadap pengambilan persetujuan kredit Yasa Griya,
sedangkan secara parsial
informasi akuntansi tidak
memiliki pengaruh terhadap
persetujuan kredit Yasa Griya dan informasi non akuntansi
memiliki pengaruh terhadap
persetujuan kredit Yasa Griya pada PT. Bank BTN (Persero) secara partial hanya current
ratio yang berpengaruh positif
memiliki pengaruh terhadap pembiayaan mudharabah dan murabahah keputusan kredit.
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat dikemukakan kerangka
konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Dari kerangka konseptual tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 2 variabel
yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
Adapun variabel terikat ini adalah keputusan kredit, sedangkan variabel bebas
terdiri dari informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi. Informasi Akuntansi.
Current ratio (X1) Quick ratio (X2) Return on invesment (X3) Return on equity (X4) Net profit margin (X5)
Debt to assets ratio (X6)
Keputusan Kredit (Y) Informasi Bukan Akuntansi
Variabel terikat
Variabel terikat ini adalah keputusan kredit yang diukur dengan
membandingkan jumlah kredit yang disetujui dengan jumlah kredit yang diusulkan
oleh calon debitur (Surat Edaran Direktur PT. Bank Sumut No.
036/DIR/DKR-KR/SE/2004).
Variabel bebas
Dalam variabel bebas ini informasi akuntansi diukur berdasarkan rasio- rasio
keuangan yang terdiri dari:
d. Current Ratio
Current Ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang jangka
pendeknya yang jatuh tempo dengan dana yang tertanam dalam aktiva lancar.
e. Acid Test/Quick Ratio
Acid test atau quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar di luar
persediaan dengan jumlah hutang lancar.
c. Rate of Return on Investment (ROI)
Adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva
untuk menghasilkan keuntungan bersih (setelah dikurangi beban pajak).
d. Rate of Return on Equity (ROE)
Adalah kemampuan dari modal sendiri yang diinvestasikan dalam keseluruhan
e. Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Rasio ini kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih operasi
terhadap total penjualan. Semakin besar rasio semakin baik karena semakin besar
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
f. Rasio Kewajiban Jangka Panjang atas Harta (Debt to Asset Ratio)
Rasio ini merupakan gambaran tentang berapa banyak (%) dana perusahaan
yang berasal dari utang jangka panjang dibandingkan dengan harta perusahaan.
Variabel informasi bukan akuntansi
Variabel ini diukur melalui indikator rasio pinjaman yaitu perbandingan
antara jumlah kredit dimohonkan dengan jumlah jaminan atau agunan.
3.2. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep di atas maka, hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian ini adalah:
Informasi akuntansi yang terdiri dari current ratio, quick ratio, return on
invesment, return on equity, net profit margin, debt to assets ratio dan informasi
bukan akuntansi yaitu rasio pinjaman berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
kredit modal kerja pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol, baik secara
parsial maupun secara simultan.
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian hubungan sebab akibat
(causal research), di mana dari data dan fakta-fakta yang diperoleh akan dibuktikan
secara empiris pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain (Erlina, 2008).
Rancangan variabel yang mempengaruhi atau disebut dengan variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel informasi akuntansi dan variabel
informasi bukan akuntansi. Variabel informasi akuntansi diukur melalui 6 (enam)
indikator, yaitu: current ratio, quick ratio/acid test ratio, return on invesment, return
on equity, net profit margn, debt to total assets ratio, dan variabel informasi bukan
akuntansi diukur melalui indikator rasio pinjaman (perbandingan antara jumlah kredit
yang disetujui dengan jumlah jaminan atau agunan), sedangkan variabel yang
dipengaruhi oleh informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi atau disebut
dengan variabel terikat adalah keputusan kredit.
Rancangan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang pada waktu 1 (satu) tahun yaitu tahun 2008. Data dihimpun secara langsung
di PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol Medan.
Rancangan analisis dilakukan dengan pendekatan regresi linier berganda
(multiple regression analysis). Untuk ketepatan penghitungan sekaligus mengurangi
pengolahan data statistik, yaitu program SPSS versi 15 dengan tingkat signifikansi
pada confidence level 95% atau = 0.05.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun objek penelitian yang dipilih adalah PT. Bank SUMUT Cabang
Utama Imam Bonjol Medan. Di dalam mendapatkan data sekunder maupun
informasi-informasi yang berkenaan dengan kebutuhan penulisan tesis ini, langsung
dilakukan pada PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol Medan.
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol
dan dilakukan mulai bulan Oktober 2009 sampai dengan Desember 2009.
4.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian adalah seluruh permohonan kredit modal kerja yang
disetujui oleh PT. Bank Sumut Cabang Utama Imam Bonjol Medan. Berdasarkan
data yang diperoleh dari PT. Bank Sumut Cabang Utama Imam Bonjol Medan,
diketahui bahwa jumlah permohonan kredit modal kerja yang disetujui periode
Januari sampai dengan Desember 2008 berjumlah 307 (tiga ratus tujuh) debitur.
Dengan pertimbangan keterbatasan waktu dan biaya, sehingga peneliti tidak
melakukan penelitian terhadap seluruh populasi, tetapi dilakukan secara sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
random sampling (random sederhana) yaitu setiap elemen populasi mempunyai
peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Pengambilan jumlah sampel
representatif yang jumlah populasinya diketahui, maka penulis menggunakan rumus
berikut ini.
n= 2 1 Ne
N
(Slovin dalam Kriyantono Rachmat, 2006)
Di mana:
Jadi dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 39 debitur kredit
4.4. Metode Pengumpulan Data
Metode peumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Wawancara (Interview)
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menginterview bagian kredit untuk mendapatkan bagaimana awal sampai
akhir proses kredit modal kerja.
b. Studi dokumentasi yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data melalui
dokumen-dokumen laporan keuangan debitur yang kredit modal kerjanya
telah disetujui oleh PT. Bank SUMUT Cabang Utama Imam Bonjol Medan
pada tahun 2008.
4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Untuk memudahkan penganalisaan terhadap pengambilan keputusan
pemberian kredit, maka perlu ditentukan terlebih dahulu jenis dari setiap variabel.
4.5.1. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan kredit. Variabel ini
diukur dengan membandingkan jumlah kredit yang disetujui dengan jumlah kredit
yang diusulkan oleh calon debitur.
4.5.2. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian adalah informasi akuntansi dan informasi
4.5.2.1. Variabel informasi akuntansi
Variabel ini diukur berdasarkan rasio-rasio keuangan yang terdiri dari:
a. Current Ratio
Current ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar.
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang
jangka pendeknya yang jatuh tempo dengan dana yang tertanam dalam aktiva
lancar. Current ratio diukur degan membandingkan total aktiva lancar dengan
total hutang lancar.
b. Acid Test/Quick Ratio
Acid test atau quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar di luar
persediaan dengan jumlah hutang lancar. Rasio ini diukur dengan
membandingkan total aktiva lancar dikurang persediaan dengan hutang lancar.
c. Rate of Return on Invesment (ROI)
Adalah kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih (setelah dikurangi beban pajak).
d. Rate of Return on Equity (ROE)
Adalah kemampuan dari modal sendiri yang diinvestasikan dalam keseluruhan
aktiva dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi para pemegang saham.
e. Rasio Laba Bersih atas Penjualan (Net Profit Margin)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
f. Rasio Kewajiban Jangka Panjang atas Harta (Debt to Asset Ratio)
Rasio ini merupakan gambaran tentang berapa banyak (%) dana perusahaan
yang berasal dari utang jangka panjang dibandingkan dengan harta
perusahaan.
4.5.2.2. Variabel informasi bukan akuntansi
Sesuai Surat Edaran Direktur PT. Bank Sumut No.
036/DIR/DKR-KR/SE/2004, variabel ini diukur melalui indikator rasio pinjaman yang mana rasio ini
diukur antara jumlah kredit yang ditetapkan dengan jumlah agunan (jaminan).
Adapun matriks definisi operasional dan skala pengukuran dari masing-
Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel
Penelitian Definisi Parameter
Net Profit
4.6. Metode Analisis Data dan Teknik Analisis Data
4.6.1. Perumusan Model
Model dan teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis). Gujarati, alih bahasa Sumarno
Zain (1999) menyebutkan sebelum dilakukannya suatu uji regresi linier berganda,
4.6.2. Pengujian Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu
variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat
dengan Nilai Skewness (kecondongan) kurang dari -1 dan 1 atau sebaran Plot pada
Graph P-P Plot berbentuk linier dan tertumpu di sekitar garis diagonal P-P Plot.
4.6.3. Pengujian Asumsi Klasik
Ghozali (2002) menyebutkan terdapat 4 (empat) uji yang dilakukan dalam
menguji asumsi klasik, yaitu uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji
heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
4.6.3.1. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal
adalah variabel bebas yang korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.
Salah satu indikator yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi dilakukan dengan melihat nilai tolerance
dan variance inflation factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai
4.6.3.2. Uji heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Untuk menguji heteroskedastisitas suatu instrumen pengamatan, dilakukan uji
Glejser dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil regresi nilai absolut residual
sebagai variabel terikat dengan variabel dimensi informasi akuntansi. Deteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan melihat ada atau
tidaknya pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) pada grafik
plot (scatterplot) antara nilai prediksi variabel terkait (ZPRED) dengan residualnya
(SRESID).
4.6.3.3. Uji autokorelasi
Digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya
autokorelasi, yaitu dengan Durbin Watson (DW), yaitu dengan membandingkan nilai
DW statistic dengan DW table. Apabila nilai DW statistic terletak pada daerah no
autocorrelation berarti telah memenuhi asumsi klasik regresi.
Untuk mengetahui posisi tersebut terlebih dahulu dilakukan perhitungan
dengan menentukan nilai Durbin-Watson dengan rumus: 4-du dan 4-dl. Untuk
mencari nilai du dan dl dilakukan dengan melihat table dw. Lebih jelasnya
Sumber: Gunawan Sumodiningrat, 2001
Gambar 4.1. Diagram Durbin - Watson
Dari gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Jika d< dl atau d> (4-dl), maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alterinatif
diterima, berarti terdapat autokorelasi.
b. Jika d terletak diantara du dan (4-du), maka hipotesis nol diterima yang berarti
tidak ada autokorelasi.
4.6.4. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji data (uji normalitas dan uji asumsi klasik statistik),
selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan persamaan regresi linier
berganda. Uji statistik ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel
independen (X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7) dengan variabel dependen (Y). Uji
persamaan regresi linier berganda terhadap variabel-variabel di atas, di uji secara
parsial maupun secara simultan.
Teknik perhitungan dilakukan dengan menggunakan formulasi statistik yang
menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dalam Ho diterima (no serial
correlation)
Autokorelasi (+) Autokorelasi (-)
4 4-dl
(4-du) du
satu model prediktif tunggal sesuai dengan hipotesis yang diuji dalam penelitian ini
yang diadopsi dari model yang dikembangkan dalam penelitian Frucot dan Shearon
(1991), Nur Indriantoro (1993), Bambang S (1998) dengan persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = â0 + â1X1+ â2X2+ â3X3 + â4X4+ â5X5+ â6X6 +â7X7 +
Di mana:
Y = Keputusan Kredit
X1 = Current Ratio
X2 = Quick Ratio
X3 = Return On Investment
X4 = Return On Equity
X5 = Net Profit Margin
X6 = Debt to Asset Ratio
X7 = Rasio Pinjaman
â = Nilai Intercept
= Nilai Residual Variabel Bebas
Untuk membuktikan hipotesis maka digunakan alat uji sebagai
berikut:
4.6.4.1. Uji F (simultan)
Uji F untuk maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan
95% (=0,05).
Hipotesis untuk perumusan ini adalah sebagai berikut:
Ho : bi = 0 (Informasi Akuntansi yang terdiri dari current ratio, quick
to asset ratio) dan informasi bukan akuntansi yaitu rasio pinjaman
secara simultan tidak berpengaruh terhadap keputusan kredit pada PT.
Bank Sumut Cabang Utama Imam Bonjol Medan.
Ha : bi ± 0 (Informasi Akuntansi yang terdiri dari current ratio, quick
ratio, return on invesment, return on equity, net profit margin dan debt
to asset ratio) dan informasi bukan akuntansi yaitu rasio pinjaman
secara simultan berpengaruh terhadap keputusan kredit pada PT. Bank
Sumut Cabang Utama Imam Bonjol Medan.
Untuk menguji hipotesis seraca serempak digunakan statistik F (F test)
dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai F hitung > nilai F tabel maka H0 ditolak artinya koefisien regresi
signifikan.
Jika nilai F hitung≤ nilai F tabel maka H0 diterima artinya koefisien regresi tidak
signifikan.
Atau jika nilai signifikan F hitung > 0.05, maka H0 diterima dan jika nilai
signifikan F hitung ≤0.05 H0 ditolak.
4.6.4.2. Uji t (parsial)
Uji t digunakan untuk menguji signifikan secara parsial pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen dalam model regresi yang
sudah dihasilkan. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 5% (Ü =
Hipotesis untuk perumusan masalah ini adalah sebagai berikut:
Ho : bi = 0 (Informasi Akuntansi yang terdiri dari current ratio, quick
ratio, return on invesment, return on equity, net profit margin dan debt
to asset ratio) dan informasi bukan akuntansi yaitu rasio pinjaman
secara parsial tidak berpengaruh terhadap keputusan kredit pada PT.
Bank Sumut Cabang Utama Imam Bonjol Medan.
Ha : bi ± 0 (Informasi Akuntansi yang terdiri dari current ratio, quick
ratio, return on invesment, return on equity, net profit margin dan debt
to asset ratio) dan informasi bukan akuntansi yaitu rasio pinjaman
secara parsial berpengaruh terhadap keputusan kredit pada PT. Bank
Sumut Cabang Utama Medan.
Kriteria pengujian t adalah sebagai berikut:
Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka H0 ditolak artinya koefisien regresi
signifikan.
Jika nilai t hitung≤ nilai t tabel maka H0 diterima artinya koefisien regresi tidak
signifikan, atau jika nilai signifikan t hitung > 0.05, maka H0 diterima dan jika
nilai signifikan
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Statistik Deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
informasi akuntansi dan informasi bukan akuntansi terhadap keputusan kredit pada
PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan. Secara deskriptif penelitian ini
menggunakan 7 (tujuh) variabel bebas sebagai indikator variabel informasi akuntansi
dan informasi bukan akuntansi sebagai variabel yang mempengaruhi keputusan
persetujuan kredit modal kerja yaitu: current ratio, quick ratio, return on investment,
return on equity, net profit margin, debt to asset ratio dan rasio pinjaman kemudian
1 (satu) variabel yang terpengaruh yaitu keputusan kredit.
Statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian ini ditunjukkan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 5.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
No. Variabel Penelitian N Minimum Maximum Rata-rata Std Deviasi
1. Keputusan kredit 39 0,80 1 0,96 0,07
2. Current ratio 39 1,12 8,41 2,63 1,53
3. Quick ratio 39 0,43 8,41 2,14 1,51
4. Return on Invest- ment 39 0,03 2,05 0,16 0,31
5. Return on Equity 39 0,03 1 0,17 0,17
6. Net profit margin 39 0,03 0,36 0,17 0,07
7. Debt to asset ratio 39 0,03 2,15 0,30 0,35
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa rata-rata perbandingan jumlah keputusan
kredit yang disalurkan dengan yang dimohonkan sebesar 0. 96 dengan standar deviasi
0.07, nilai terendah 0.80 dan tertinggi 1.00. Nilai rata-rata 0.96 menunjukkam bahwa
sebagian besar pengajuan kredit modal kerja yang diajukan/dimohonkan oleh debitur
disalurkan atau rata-rata plafon kredit modal kerja yang dimohonkan oleh debitur
kepada Bank Sumut Cabang Utama Medan yang disetujui adalah sebesar 96%.
Rata-rata kemampuan debitur untuk melunasi hutang jangka pendeknya yang
jatuh tempo dengan dana yang tertanam dalam aktiva lancar digunakan untuk
memprediksi keputusan persetujuan kredit modal kerja sebesar 2.63 dengan standar
deviasi 1.53. Nilai current ratio terendah 1.12 dan tertinggi 8.41. Ini berarti bahwa
rata-rata pembiayaan kredit modal kerja yang disalurkan kepada debitur yang
memiliki komposisi setiap Rp. 1,- hutang lancar dijamini Rp. 2.63,- aktiva lancar.
Rata-rata kemampuan debitur untuk melunasi hutang jangka pendeknya yang
jatuh tempo dengan dana yang tertanam dalam aktiva lancar di luar persediaan
digunakan untuk memprediksi keputusan persetujuan kredit modal kerja sebesar 2.41
dengan standard deviasi 1.51. Nilai quick ratio terendah 0.43 dan tertinggi 8.41. Ini
berarti bahwa rata-rata pembiayaan kredit modal kerja yang disalurkan kepada
debitur yang memiliki komposisi setiap Rp. 1,- hutang lancar dijamini Rp. 2.41,-
aktiva lancar di luar persediaan.
Rata-rata kemampuan debitur terhadap total investasi dalam menghasilkan
laba bersih setelah pajak bagi para pemegang saham digunakan untuk memprediksi