i
ABSTRAK
Suatu proses yang terjadi di pantai dan perlu diperhatikan adalah angkutan sedimen sejajar pantai (longshore sediment transport). Proses angkutan sedimen sejajar pantai dapat mengakibatkan perubahan garis pantai. Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan pembangkit utama gelombang dan juga menjadi penentu arah angkutan sedimen. Jumlah sedimen yang di bawa oleh arus juga dipengaruhi oleh karakteristik sedimen itu sendiri. Pantai Pondok Permai merupakan pantai yang akan ditinjau jumlah angkutan sedimennya, khususnya pada kondisi sepanjang garis pantai (longshore transport sediment).
Tahapan yang dilakukan dalam studi angkutan sedimen sejajar pantai di Pantai Pondok Permai adalah tinjauan kepustakaan, pengambilan data primer yang berupa sampel sedimen, pengumpulan data sekunder dari pihak yang pernah meneliti sebelumnya, kemudian pengolahan dan analisa data. Dalam menganalisa data digunakan dua metode, yaitu: metode Energi Fluks untuk menganalisa jumlah angkutan sedimen pada daerah surfzone dan metode Integral untuk menganalisa jumlah angkutan sedimen di daerah offshore. Banyaknya angkutan sedimen sejajar pantai adalah penjumlahan hasil analisa angkutan sedimen dengan metode Energi Fluks dan metode Integral. Analisa data selain dengan rumusan numerik juga dilakukan dengan uji laboratorium untuk mendapatkan parameter konsentrasi sedimen.
Hasil uji konsentrasi sedimen yang dilakukan dengan pengujian di laboratorium akan digunakan dalam Metode Integral untuk mendapatkan jumlah angkutan sedimen. Selain konsentrasi sedimen, parameter gelombang seperti tinggi, periode dan gelombang pecah juga akan dianalisa dengan rumus numerik dan bantuan grafik peramalan gelombang. Kemudian nilai tinggi gelombang pecah akan digunakan dalam menghitung kedalaman air pada saat gelombang pecah
Dari hasil analisa data dapat diketahui untuk daerah Pantai Pondok Permai, tinggi gelombang (H) adalah 0,8 m; periode (T) adalah 4,7 detik serta gelombang pecah terjadi pada kedalaman (hb) adalah 1,089 m dengan tinggi gelombang pecah (Hb) sebesar 0,85 m. Besarnya angkutan sedimen rata-rata dengan menggunakan metode Fluks Energi untuk pantai berlumpur dan berpasir masing-masing adalah 0,043 kg/dtk dan 0,024 kg/dtk, sedangkan dengan metode Integral angkutan sedimen adalah 0,093 kg/dtk. Jadi, jumlah angkutan sedimen sejajar pantai di Pantai Pondok Permai adalah 0,136 kg/dtk. Jumlah angkutan sedimen tersebut cukup besar jika dibandingkan dengan jumlah angkutan sedimen di Pantai Punggur Malaysia yang hanya 1/1000 dari jumlah angkutan sedimen di Pantai Pondok Permai. Tetapi hal tersebut dapat diantisipasi dengan membangun bangunan pelindung pantai.
Kata Kunci : Longshore sediment transport, angin, gelombang, surfzone, offshore, garis pantai, bangunan pelindung pantai