ii
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002
TENTANG HAK CIPTA
PASAL 72
KETENTUTAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan,
iii
Takut akan Tuhan
iv
Buku Paket Kontekstual Papua
Untuk mencapai Tujuan Nasional Pendidikan
Hak Cipta © 2016 pada
Yayasan Kristen Wamena
Judul
:
Buku Paket Kontekstual Papua
Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia
Kelas 2 Semester 1
Edisi II
Tim Penyusun
:
Tim Buku Paket Kontekstual Papua
Koordinator : Martijn van Driel
Penyusun Utama Buku Ini : Ruth Moria, M.Pd, Sintike Bahabol, S.Pd,
Angota Tim Penyusun : T. Puji Suryanti, M.pd, L. Sri Rejeki Haulian Ginting, S.Pd Ravita Devi, S.TP, , Rita Christina Oktaviani, SH (Akta IV) Penggambar : Jefri Loho, Kefas Hubi, Maria Tifany Yonasta, S.Pd, Roy
Kombian, Yanto Gombo
Editor : Donny Dwi. H. Mandabayan, Fangnania T Rumthe, M.Pd, Netha Valentin Boseren, Sulastri Ambarita, Amd, Yesaya Ompusunggu
Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Yayasan Kristen Wamena.
© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Penerbit : Yayasan Kristen Wamena (YKW) ISBN buku ini : 978-602-7772-03-8
v
DAFTAR ISI
Prakata Gubernur Papua
Rekomendasi Dinas P&K Provinsi Papua Kata pengantar
Cara penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua Isi dan tujuan
Bulan 1
- Garis besar - Dinding bahasa
- Rencana pembelajaran
Bulan 2
- Garis besar - Dinding bahasa
- Rencana pembelajaran
Bulan 3
- Garis besar - Dinding bahasa
- Rencana pembelajaran
Bulan 4
- Garis besar - Dinding bahasa
- Rencana pembelajaran
Bulan 5
- Garis besar - Dinding bahasa
- Rencana pembelajaran
vi
PRAKATA
GUBERNUR PAPUA
Pertama-tama saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang karena atas karunia dan
rahmat-Nya kita bisa mempersembahkan Buku Paket Kontekstual Papua yang konten
maupun konteksnya sudah diselaraskan dan diadaptasikan dengan latar belakang
sosial budaya, tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar peserta didik di kelas
1, 2 dan 3 pada jenjang Pendidikan Dasar di Tanah Papua. Penyelarasan dan
pengadaptasian konten serta konteks buku ini telah dilakukan secara cermat dan
tepat dengan tetap mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan (Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar) yang dipersyaratkan bagi kelulusan setiap peserta didik
pada kelas awal Sekolah Dasar sebagaimana tercantum dalam Standar Nasional
Pendidikan.
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) merupakan terobosan dan menjadi sebuah
langkah strategis dalam mendukung penyelenggaraan program strategis
pendidikan, terutama dalam rangka “Tuntas Baca,
Tulis dan Hit
ung (CALISTUNG)” kelas awal pada
jenjang Sekolah Dasar yang menjadi salah satu
indikator mutu pendidikan di Provinsi Papua. Melalui
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi
Papua; maka Tuntas Baca, Tulis dan Hitung telah
ditetapkan sebagai salah satu indidkator kunci
keberhasilan
penyelenggaraan
pembangunan
pendidikan di Provinsi Papua pada tahun 2018.
Peneribitan BPKP ini sudah sangat sejalan dan
mendukung kebijakan Gubernur Papau dalam rangka pengembangan Sekolah
Model pada satuan pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP melalui Gerakan Papua
Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh Masyarakat Papua (GERBANG MAS
HASRAT
PAPUA).
BPKP merupakan salah satu solusi yang tepat dalam rangka peningkatan presentasi
Selaku Gubernur Papua
saya
menyarankan
agar
Kabupaten/Kota
menyediakan
BPKP
untuk
mendukung
vii
angka melek aksara dan berhitung yang merupakan salah satu indikator
pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain indikator rata-rata lama
sekolah. Dengan demikian pencepatan tuntas CALISTUNG akan memberikan
dampak yang cukup signifikan terhadap percepatan peningkatan capaian IPM di
Provinsi Papua yang saat in menjadi juru kunci dalam posisi IPM di Indonesia. BPKP
adalah jembatan transisi yang sangat adapatif dan dapat diandalkan sebagai materi
pembelajaran utama dalam rangka mempersiapkan kemampuan dasar akademik
(
basic academic capacity)
peserta didik di kelas awal pada jenjang Pendidikan SD
menuju pemanfaatan buku-buku nasional yang cenderung lebih sulit dipahami oleh
para peserata didik pada kelas 1,2 dan 3 SD di Provinsi Papua.
Selain Buku Siswa, telah diterbitkan juga Buku Pegangan Bagi Guru kelas 1, 2 dan 3
SD yang telah disusun cukup lengkap, sederhana, serta sangat praktis dan akan
membantu para guru SD dalam menyusun perencanaan pelajaran yang interaktif,
inovatif dan kontekstual. Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengisyaratkan bahwa
setiap peserta didik SD wajib memiliki buku Bahasa Indonesia dan Matematika.
Selaku Gubernur Papua saya menyarankan agar Kabupaten/Kota menyediakan
BPKP untuk mendukung kegiatan belajar para peserta didik kelas 1, 2 dan 3 SD
dengan tujuan mutu pendidikan di wilayah pedalaman, pinggiran dan terpencil
dapat ditingkatkan.
Selamat dan sukses dalam penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua bagi kelas 1,
2 dan 3 SD di Provinsi Papua.
Tuhan memberkati.
viii
Rekomendasi Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua
Nomor : 421/33Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan akses dan mutu pendidikan di Provinsi Papua, khususnya untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Papua, melalui kerja sama yang sangat intensif dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Yayasan Kristen Wamena melalui Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Wamena, USAID-Serasi tahun 2011-2012, USAID PRIORITAS, UNICEF dan fasilitasi yang berkelanjutan dari program ACDP Indonesia di Tanah Papua, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua telah berhasil mengembangkan Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP). Penulisan awal dan pengembangan buku tersebut dimulai sejak tahun 2011. Penyusunan BPKP ini memenuhi syarat Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 2 Tahun 2013, Pasal 30 ayat 3, “bahwa kurikulum dan bahan ajar pendidikan bagi anak Papua dipadukan dan disesuaikan dengan keanekaragaman fisik, hayati, bahasa, dan sosial budaya Papua.
Menurut hemat kami, buku tersebut sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak di kelas awal, yang belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa Melayu-Papua yang sangat dipahami dengan baik oleh anak-anak asli Papua, khususnya mereka yang berada di wilayah pedalaman, akan sangat membantu dalam memahami isi dan makna dari setiap wacana di dalam buku tersebut. Terlebih lagi materi dan contoh-contoh maupun gambar yang ditampilkan, benar-benar telah disesuaikan dengan lingkungan hidup dan kebutuhan anak-anak. Oleh sebab itu, kami pun akan terus mendukung agar BPKP ini juga dapat digunakan oleh anak-anak di kelas awal di seluruh Papua, baik di wilayah perkotaan, pinggiran dan di pedalaman. Dalam pelaksanaannya para pengguna buku tersebut secara kreatif dapat menyesuaikan materi dan isi pelajarannya dengan kebutuhan dan bahasa daerah/ibu masing-masing.
Kebijakan Pendidikan Multi-Bahasa Berbasis Bahasa Ibu, dijamin oleh Pemerintah Provinsi Papua, melalui Peraturan Daerah Khusus Nomor 3 - 2013, tentang Pelayanan Pendidikan Bagi Komunitas Adat Terpencil, Pasal 22 Ayat 1, “bahwa bahasa pengantar Pendidikan Dasar untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Papua adalah Bahasa Indonesia”, dan pada Pasal 22 Ayat 2, “Namun sejauh Bahasa Indonesia belum dapat digunakan sebagai pengantar dalam penyelenggaraan pendidikan maka sekolah-sekolah formal dan nonformal dapat menggunakan bahasa daerah/ibu”. Kami berharap upaya ini akan menjadi dukungan dan kontribusi positif usaha dan pemikiran kita bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pelajaran membaca, menulis dan berhitung (CALISTUNG) bagi para peserta didik yang duduk di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) tersebut.
Oleh sebab itu, dengan bangga kami mendukung keberadaan Buku Paket Kontekstual Papua ini yang penyusunannya mengaca pada Kompetensi Dasar Kurikulum Nasional (Standar Pendidikan Nasional), menggunakan bahasa Melayu Papua, yang secara adaptif telah disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan pengembangan pendidikan di Provinsi Papua baik materi pembelajaran, maupun bahasanya. Upaya tersebut ditempuh untuk menarik dan membangkitkan minat belajar anak agar dengan cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya.
Buku Paket Kontekstual Papua dilengkapi juga dengan Buku Panduan Guru yang sekaligus dapat digunakan sebagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP. Sehingga BPKP ini menjadi sangat praktis dan mudah digunakan serta sangat membantu guru dalam menyusun perencanaan pelajaran yang terperinci, interaktif dan kontekstual.
ix
Kata Pengantar
Tim Penyusun Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kekuatan dan hikmat selama proses penyusunan BPKP. Kami terus berdoa agar hasil dari program ini akan menjadi berkat bagi guru dan siswa di Indonesia, khususnya di Papua.
BPKP disusun karena melihat kondisi pendidikan di Papua yang memprihatinkan. Persentase buta huruf dan siswa putus sekolah semakin meningkat serta partisipasi siswa di sekolah semakin menurun. Banyak guru kurang bisa mengadopsi dan mengimplementasikan buku paket dari pusat dalam proses pembelajaran. Latar belakang pendidikan guru dan kondisi siswa yang kurang menguasai Bahasa Indonesia serta tidak mengikuti pendidikan di Taman Kanak-Kanak menjadi faktor penghambat.
BPKP ingin membantu menjawab permasalahan di atas. Metode BPKP yang banyak menggunakan permainan, lagu-lagu dan pengulangan materi diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Disamping itu, penjelasan yang bertahap melalui langkah-langkah kecil di dalam panduan guru akan sangat membantu guru dalam mengajar. Kecepatan dalam belajar memang lebih lambat dibandingkan buku paket lainnya. Namun, pada akhirnya akan mencapai tujuan-tujuan Pendidikan Nasional.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yayasan Kristen Wamena (YKW) yang menaungi program BPKP.
2. Kepada Dinas P & K Provinsi Papua beserta staf yang memberi masukan dan dukungan kepada Tim.
3. USAID, melalui partnernya SERASI sebagai donatur untuk edisi yang pertama. USAID mencetak edisi pertama untuk 350 sekolah di Pegunungan Tengah pada tahun 2012.
4. UNICEF, melalui dinas P & P Jayawijaya dan Stichting HOP (Belanda) yang mendanai revisi edisi pertama menjadi buku edisi kedua yang ada di depan anda sekarang.
Edisi kedua BPKP menjawab kepada tujuan Pendidikan Nasional seperti contohnya dicantumkan di Kurikulum 2013. Kompetensi Dasar dicantumkan pada bab “Isi dan Tujuan” dan di setiap RPP.
Besar harapan kami, BPKP dapat menjadi salah satu alat yang membantu guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang lebih kondusif. Akhirnya, kondisi pendidikan di Papua pun berubah dan potensi setiap siswa dapat dimaksimalkan.
Wamena, 2016
x
Cara Penggunaan Buku Paket
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bertujuan agar dapat digunakan dan dimengerti oleh para guru dan siswa, secara khusus di daerah Papua. Tata bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di daerah pinggiran kota dan di pedalaman. Melihat tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di pinggiran kota dan pedalaman maka tata bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup sederhana. Anda tidak akan menemui kata “memperkenalkan” di dalam buku siswa kelas 1 atau 2! Kata tersebut terlalu rumit serta membutuhkan tingkat kemampuan membaca dan pemahaman kata yang tinggi.
Tata bahasa yang digunakan dalam buku panduan guru juga sederhana dan mudah dimengerti. Bahasa memang sederhana bahkan hampir tidak baku tetapi langkah demi langkah dijabarkan dan sudah dalam bentuk Rencana Proses Pembelajaran yang terbagi dalam P1 (Pembukaan), P2 (Penjelasan), P3 (Pelatihan), P4 (Penutup). Walaupun buku ini menggunakan bahasa yang sederhana, sampai kadang tidak baku, namun memiliki cara penjelasan yang sangat unik dibandingkan dengan buku paket lainnya di Indonesia!
Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pelajaran inti di tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, pelajaran tersebut perlu mendapat jam pelajaran lebih banyak dari pelajaran lain. Tiap pelajaran di BPKP (Matematika dan Bahasa Indonesia) memuat 100 pelajaran per semester dan membutuhkan waktu 70 menit per pelajaran. Jumlah jam tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan di luar negeri. Hal ini untuk membantu siswa dalam menguasai pelajaran dengan lebih baik. Cara ini dapat menolong guru untuk menjelaskan dengan lebih baik dan menyediakan latihan yang sesuai untuk anak. Guru hanya perlu satu buku saja, karena buku kerja untuk anak juga dicetak dalam buku panduan guru. Buku panduan guru juga sudah memiliki kunci jawaban dari setiap latihan untuk anak.
Setiap pelajaran kesepuluh adalah tes untuk anak. Hal ini bertujuan membantu guru dalam mengetahui anak-anak yang membutuhkan bimbingan. Setiap tahun guru punya catatan tentang tes anak. Selain itu, hal ini juga menolong untuk standarisasi tes. Keberhasilan anak di tahun sekarang dapat dibandingkan dengan keberhasilan anak di tahun ajaran lalu. Standar penilaian akan menolong guru dalam membandingkan siswa dengan siswa di tempat yang lain atau di tingkat gugus sekolah. Pada akhirnya, setiap tahun sekolah dapat terus mencapai keberhasilan proses pembelajaran.
Di sisi lain, tes tersebut juga dapat dijadikan tolak ukur untuk kenaikan kelas. Siswa bisa naik kelas jika dapat mencapai tingkat prestasi 60 ke atas dengan tes yang tersedia dalam buku tes. Jika siswa belum mencapai tingkat prestasi tersebut, sebaiknya mengulang materi daripada naik kelas. Siswa yang naik kelas dengan kemampuan di bawah standar, membuat siswa tersebut sulit mengikuti pelajaran di kelas selanjutnya. Siswa akan merasa rendah diri dan cenderung putus sekolah.
Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia memiliki kegiatan khusus, yaitu “Dinding Bahasa” dan “Dinding Matematika”. Isi kegiatan ini adalah mengulang hal-hal dasar dan melatih hal-hal yang baru. Selain itu, guru mengajukan pertanyaan “Mengapa” tentang materi yang dipelajari. Dalam kegiatan ini terjalin banyak interaksi dan pembicaraan antara guru dan siswa.
Para guru disarankan untuk melibatkan orang tua dalam latihan membaca dan matematika dasar. Guru juga diharapkan dapat membantu anak menyelesaikan lembar latihan di kelas sebelum dia pulang. Hal ini dilakukan jika orang tua tidak dapat menolong anaknya di rumah.
Siswa perlu mengikuti perintah guru dengan penuh perhatian. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus guru saat memberi penjelasan (pada bagian P2). Anak akan belajar dengan lebih baik pada lingkungan yang teratur dan nyaman. Karena itu, guru perlu membuat suasana belajar yang positif. Di kelas 1 kami sarankan menggunakan “kapten” sebagai tokoh identifikasi yang bisa membawa anak-anak ke arah yang positif. Silakan sesuaikan kata “kapten” kalau ada kata lain yang lebih kontekstual di daerah Anda.
Siswa-siswi SD perlu melihat hal-hal yang ada di lingkungan mereka termuat dalam buku karena akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Buku Paket Kontekstual Papua mencoba memenuhinya dengan:
- penggunaan bahasa yang sederhana
- pemakaian gambar dari kehidupan sehari-hari - diambil dari kehidupan sehari-hari anak
- membangun nilai-nilai positif
- pengulangan hal dasar dengan cara yang menyenangkan
xi
Setiap buku punya format yang sama:
P3. PELATIHAN
20MENIT
RPP 4
TUJUAN
MENDENGAR : Anak dengar dan mengerti cerita yang dibaca guru (KD: 3.4) : Anak mendengar dan mengerti kosakata baru yang ada dalam cerita
KOSAKATA : nama, saya, masuk, sekolah, ramai, sampai, dengar, suara, lonceng, bunyi, guru, kelas, berdiri, depan, minta, kami, baris, dalam, lihat, atas, kecil, duduk, senang, panggil, malu
ALAT & BAHAN : Bacaan “Pergi ke Sekolah” & poster kosakata bulan 1. Guru siapkan papan tulis dengan kosakata baru.
WAKTU : Dinding bahasa (35 menit) + pelajaran selanjutnya (35 menit) Tujuan dari
-Kosakata baru ditulis urut ke bawah. Tulis kosakata baru di bagian kiri. Tulis arti di bagian kanan.
* Guru minta anak sebut kosakata baru dalam cerita -Guru, “Lihat kata-kata yang ada di papan!
Itu adalah kata baru dari cerita. Tolong sebut kata baru dari cerita tadi.”
-Guru tunjuk kata baru yang ada di papan saat anak jawab
* Guru minta anak sebut arti dari kosakata baru dalam cerita -Guru, ”Sekarang coba sebut arti kata itu!”
-Guru catat arti yang anak sebut di papan (di sebelah kosakata)
-Guru dapat buat gerakan untuk beri tahu arti ke anak Warna merah:
lihat pakai mata untuk
xii
Standar Penilaian
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) sudah menyediakan standar minimal untuk penilaian, yaitu 60. Kami memberi rekomendasi untuk tetap menggunakan standar tersebut. Sekolah-sekolah di kota bisa menggunakan standar yang lebih tinggi.
Menurut penelitian tim BPKP standar tersebut harus digunakan untuk mengukur perkembangan prestasi murid. Jika ada murid yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan di tes-tes, artinya murid tersebut memang belum bisa menghadapi pelajaran di bulan selanjutnya.
Terus terang, Anda bisa dongkrak nilai, tetapi tidak bisa dongkrak pengetahuan. Kalau murid anda tidak lolos di tes pertama, maka murid tersebut belum siap menghadapi tes selanjutnya, karena tes selanjutnya lebih susah dipahami dari pada yang sebelumnya.
Tabel-tabel yang dicetak di buku tes murid menjadi pegangan untuk guru. Guru hanya perlu menghitung berapa yang benar, dan melihat jumlah poin-poin yang dihasilkan oleh murid.
Contoh:
Kalau murid mampu menjawab 9 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 40 poin untuk pertanyaan itu.
Kalau murid mampu menjawab 7 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 25 poin untuk pertanyaan itu.
Kalau murid hanya mampu menjawab 4 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia hanya mendapatkan 0 poin untuk pertanyaan itu.
Dari warna merah anda bisa melihat, bahwa 7 soal yang benar dari 10 sudah berarti „kurang‟. Disebut kurang, karena soal-soal di tes memang sesuai dengan apa yang murid pelajari. Yang berarti, dia seharusnya sudah terampil dan memahaminya.
Dari penelitihan tim BPKP sudah terbukti bahwa ini standar yang memang bisa dicapai murid-murid, kalau guru mengajar sesuai dengan buku paket tersebut.
Jumlah poin dari setiap soal dijumlahkan untuk menentukan nilai total dari tes murid. Contoh:
benar 10 9 8 7 6 5 4-0
poin 50 40 30 25 15 5 0
benar 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10-0
poin 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0
poin 25 22 18 15 12 9 6 3 0
benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0
poin 25 22 18 15 12 9 6 3 0 Soal 1:
Benar 17
Soal 2: Benar 8
xiii
Isi dan Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1
Sesuai Tujuan Pendidikan Nasional
Standar kompetensi/Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) disusun untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Menurut tim penulis, perlu ada tujuan yang lebih detil dan spesifik. Tujuan yang lebih detil di dalam BPKP diwujudkan dalam kolom Kegiatan Pembelajaran dengan kode. Contoh (KD: 3.6, 4.6)
Dapat terlihat bahwa Buku Paket Khusus Papua bertujuan untuk mencapai keterampilan yang lebih dalam dan spesifik dibandingkan dengan yang terdapat dalam buku yang lain. Tabel berikut sesuai Kompetensi Dasar Kurikulum 2013.
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
3.1 Memahami ungkapan, ajakan, perintah,
penolakan yang terdapat dalam teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup rukun
Mengidentifikasi ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat dalam teks cerita atau lagu yang menggambarkan sikap hidup rukun
Mengucapkan kembali ungkapan, ajakan, perintah, penolakan dalam cerita atau lagu anak-anak dengan bahasa yang santun sesuai yang dicontohkan guru
Membuat kalimat berisi ungkapan, ajakan, perintah, penolakan dengan bahasa yang santun
Detil/Tambahan BPKP: -Memohon dengan sopan -Buat akhir cerita
-Cerita kembali isi cerita dengan urut -Bermain drama
-Mengerti bacaan berita di radio -Mengerti instruksi
Mengamati kosakata dan konsep tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya yang disajikan melalui teks tulis, lisan dan visual dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah
Mengidentifikasi kosakata dan konsep tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya yang disajikan melalui teks tulis, lisan dan visual dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah
Menggunakan kosakata yang tepat dalam
menyampaikan hasil pengamatan tentang keragaman benda berdasarkan bentuk dan wujudnya dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual (gambar, film)
Detil/Tambahan BPKP: -Sinonim
-Buat akhir cerita -Bermain drama -Menulis jurnal
-Mengerti bacaan berita di radio -Pilih arti kata/kalimat yang tepat -Mengerti instruksi teks tulis, lisan, dan visual (gambar, film)
Mengamati kosakata dan konsep tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di
lingkungan sekitar melalui teks tulis, lisan, dan visual (gambar, film)
Mengidentifikasi kosakata dan konsep tentang
xiv
Menggunakan kosakata yang tepat dalam
menyampaikan laporan hasil pengamatan tentang lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di
lingkungan sekitar dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual (gambar, film)
Detil/Tambahan BPKP: -Sinonim
-Buat akhir cerita -Bermain drama
-Mengerti bacaan berita di radio -Cerita kembali isi cerita dengan urut -Pilih arti kata/kalimat yang tepat -Mengerti instruksi
Mengamati kosakata dan konsep tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan melalui teks tulis, lisan, dan visual (gambar, film)
Mengidentifikasi kosakata dan konsep tentang
lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan melalui teks tulis, lisan, dan visual (gambar, film)
Menggunakan kosakata yang tepat dalam
menyampaikan hasil pengamatan tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat di lingkungan sekitar serta cara menjaga kesehatan lingkungan dalam bentuk teks tulis, lisan, dan visual (gambar, film)
Detil/Tambahan BPKP: -Sinonim
-Buat akhir cerita -Bermain drama
-Cerita kembali isi cerita dengan urut -Pilih arti kata/kalimat yang tepat -Mengerti instruksi teks tulis, lisan, dan visual (gambar, film)
Mengamati puisi anak melalui teks tulis dan lisan Membacakan teks puisi anak tentang alam dan lingkungan dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri
4.5 Membacakan teks
Mengamati budaya santun (permintaan maaf/tolong) sebagai gambaran sikap hidup rukun dalam kemajemukan masyarakat Indonesia melalui ungkapan yang disajikan dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
Mengulang kembali ungkapan-ungkapan santun (menggunakan kata “maaf”, “tolong”) untuk hidup rukun dalam kemajemukan sesuai yang dicontohkan guru
xv
(menggunakan kata “maaf”, “tolong”) dalam kehidupan sehari-hari
Mengidentifikasi tulisan tegak bersambung dalam cerita dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan dan hari, nama orang) serta mengenal tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya
Menyajikan tulisan tegak bersambung dengan
menggunakan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama diri) serta tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya dengan benar
Menggunakan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama diri) serta tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya dalam setiap sajian tertulis
Detil/Tambahan BPKP:
-Menulis huruf kapital dan tanda titik (latihan tulis, nama orang, tempat, hari, bulan, hari raya)
4.7 Menulis dengan tulisan tegak bersambung
menggunakan huruf
kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama diri) serta tanda titik pada hidup rukun dari teks lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan
Mengamati dongeng binatang (fabel) yang
menggambarkan sikap hidup rukun dari teks lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan
Menjelaskan alur dongeng binatang (Fabel) berdasarkan waktu atau peristiwanya secara runtut
Menceritakan kembali isi dongeng binatang (fabel) yang menggambarkan sikap hidup rukun yang telah dibaca secara nyaring sebagai bentuk ungkapan diri
Detil/Tambahan BPKP:
-Cerita kembali cerita dengan urut -Buat akhir cerita
Mengamati kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis
Membandingkan ciri kata sapaan dan yang bukan kata sapaan dalam dongeng
Menggunakan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis
• Detil/Tambahan BPKP: -Cerita kembali cerita dengan urut -Buat akhir cerita
-Bermain drama 4.9 Menirukan kata
xvi
Mengidentifikasi huruf kapital (nama Tuhan, nama orang, nama agama) serta tanda titik dan tanda tanya dalam kalimat yang disajikan
Menggunakan huruf kapital (nama Tuhan, nama agama, nama orang), serta tanda titik dan tanda tanya pada akhir kalimat dengan benar
• Detil/Tambahan BPKP:
-Menulis huruf kapital dan tanda titik (latihan tulis, nama, tempat, hari, bulan, hari raya)
-Menulis jurnal 4.10 Menulis teks dengan
menggunakan huruf kapital (nama Tuhan, nama agama, nama orang), serta tanda titik dan tanda tanya pada akhir kalimat
Membedakan kata kerja dan bukan kata kerja Awalan mem-, meng- dan men-
Membuat kalimat dengan kata ulang Belajar fungsi akhiran –nya
Mengerti kata dengan akhiran –an Mengerti awalan ter-
Belajar kata ganti orang
Kata tunjuk (ini, itu, di sana, begini) Belajar kata penghubung
Belajar antonim
Mengeja kata dengan au/ai/ny/ng
Membedakan hal penting/kurang penting Sebut urutan kejadian
Menebak/menjelaskan perasaan tokoh cerita
Mengaitkan pengalaman sendiri dengan cerita dan refleksi Menilai teks, apakah suka, dan beri alasan
Memberi pendapat tentang peristiwa Menulis penjelasan di samping gambar Menukar informasi
Cara diskusi yang baik Melatih wawancara Menulis hasil wawancara Membuat kesimpulan cerita Mengerti sebab-akibat
Sebut langkah-langkah prosedur melakukan sesuatu Membaca pesan pendek
xvii
Dinding Bahasa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Bahasa Indonesia Kelas 2 Semester 1 2
Garis Besar Bahasa Indonesia
Bulan Pertama (RPP 1
–
20)
Minggu 1 & 3 Minggu 2 & 4
Fokus = kata kerja dan bukan kata kerja, menulis jurnal, cerita kembali
Fokus = kata kerja dan bukan kata kerja, awalan me- dan ber-
mendengar dan membaca cerita
menjawab pertanyaan lisan
cerita kembali isi cerita dengan urut
sebut dan buat kalimat dari kosakata baru
menulis kosakata baru dengan ejaan yang benar
RPP 7 & 17
cerita kembali isi cerita dengan urut
menulis kosakata baru dengan ejaan yang benar
melatih menulis me- dan ber-
RPP 3 & 13
dinding bahasa
mendengar dan membaca cerita
menjawab pertanyaan lisan
menulis jawaban dari pertanyaan cerita
belajar kata kerja dan bukan kata kerja
RPP 8 & 18
dinding bahasa
membaca cerita
menjawab pertanyaan lisan
menulis jawaban dari pertanyaan cerita
RPP 4 & 14
belajar kata kerja dan bukan kata kerja
bermain drama dan sebut kosakata baru
belajar kata kerja dan bukan kata kerja
RPP 9 & 19
bermain drama dan sebut kosakata baru
menulis ejaan kosakata baru dengan benar
belajar kata kerja dan bukan kata kerja
belajar awalan me- dan ber-
3 Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1
BULAN 1
DINDING BAHASA
TUJUAN:
- Guru dorong anak untuk senang membaca.
- Guru mendorong anak untuk membuat cerita sendiri.
* Guru membaca cerita
- Guru pilih cerita dari buku. Kalau tidak ada buku, ambil dari RPP yang sudah lewat.
- Guru, “Guru akan baca cerita. Kalian dengar cerita yang guru baca. Nanti guru akan tanya urutan kejadian, perasaan tokoh di cerita, kalian harus beri pendapat tentang cerita dan kalian juga akan cerita tentang pengalaman kalian.”
- Guru membaca cerita dengan suara jelas.
*Anak sebut urutan kejadian dari cerita
- Guru, “Siapa tahu arti urutan?” (Apa yang terjadi pertama, lalu yang berikut, sampai terakhir.) - Guru, “Kita akan sebut urutan cerita. Siapa tahu? Urutan kejadian dari cerita yang guru baca?” - Anak-anak jawab urutan kejadian yang mereka dengar dari cerita.
*Anak jelaskan perasaan tokoh dalam cerita
- Guru, “Siapa tahu arti tokoh dalam cerita? (Orang-orang yang ada dalam cerita.)Bagus, siapa saja yang ada dalam cerita yang guru baca?”
- Anak-anak sebut nama-nama tokoh dalam cerita.
- Guru, “Siapa tahu perasaan punya arti apa?” (Apa yang orang pikir/rasa.)
- Guru, “Siapa bisa jelaskan perasaan tokoh dari cerita yang guru baca?” (Anak-anak jelaskan perasaan tokoh sedih/senang.)
- Guru tanya, “Mengapa dia sedih/ bahagia?”
*Anak beri pendapat dan alasan tentang cerita
- Guru, “Siapa tahu pendapat punya arti apa?” (Kita beri tahu apa yang kita pikir.) - Guru, “Bagaimana pendapat kalian tentang cerita yang guru baca?”
- Anak-anak beri pendapat mereka. Anak beri alasan kenapa dia suka atau tidak suka.
*Anak cerita pengalaman sehari-hari
- Guru, “Baik, pengalaman punya arti apa? (Semua hal yang kami sudah alami.) Benar, guru sudah baca cerita dan kita sudah belajar beberapa hal dari cerita. Siapa mau cerita? Apakah ada yang pernah alami kejadian yang sama dengan cerita yang guru baca?”
- Satu anak cerita pengalaman pribadi.
- Guru bisa tanya anak yang lain tentang perasaan, urutan kejadian dari cerita yang teman baca. TUJUAN:
Mendengar cerita Belajar kosakata baru Kata kerja
KOSAKATA: : Kosakata bulan 1
ALAT & BAHAN : Potongan kertas/ kartu dengan sinonim (mama=ibu, segera=cepat, baik,=bagus, saya=aku, pas=cocok)
WAKTU : Setiap hari Senin dan Rabu selama 35 menit
Guru pilih 2 atau 3 hal yang mau dilakukan saat dinding bahasa.Tidak semua anak harus mengerti pada pertemuan pertama. Guru buat suasana yang positif dan bangun percaya diri anak.
Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1 4 TUJUAN:
- Anak ingat dan pakai kosakata yang telah dipelajari.
- Anak bisa buat kaliamat dan cerita pakai kosakata baru.
* Guru ajak anak baca kosakata baru - Guru sudah tempel atau tulis kosakata baru
selama satu minggu.
- Guru, “Hari ini kita akan belajar tentang
kosakata baru. Kosakata kalian pelajari bulan ini.”
- Guru ajak anak baca kosakata baru.
* Guru minta anak tebak kata
- Guru, “Hari kita akan main tebak kata. Satu anak akan maju dan pilih kosakata. Teman-teman punya tugas untuk bertanya. Contoh; siapa mau pilih kata di depan (saya)Bagus, pilih dan tidak sebut guru akan coba tebak kata apa itu. Contoh anak pilih kata lonceng. Guru akan tebak kata itu. Apakah kita bisa makan? (tidak)Apakah bisa diinjak? (tidak) Apakah orang bisa buat itu? (bisa)apakah ada bunyi? (ada)Apakah itu lonceng?” (ya) - Guru, “Terima kasih, sekarang siapa mau maju
dan pilih kata dan teman-teman akan tebak kata apa itu?”
- Satu maju dan anak pikir 1 kata dari kosakata baru. Contoh anak pikir kata “duduk”. - Anak yang pikir kata “duduk” hanya boleh jawab dengan ya atau tidak.
- Guru beri kesempatan pada anak lain.
- Anak lain harus tebak kata itu dengan pertanyaan.
Anak lain di kelas bisa tanya: Contoh pertanyaan anak. 1. Apa orang bisa buat itu? 2. Itu buat sakit?
* Guru ajak anak-anak main
- Guru, “Kita akan main kosakata baru. Satu kelompok 5 anak. Guru minta satu kelompok pilih satu kosakata dan buat satu cerita pakai kosakata itu. Kalau sudah buat satu cerita, masing-masing main drama dengan cerita yangb kalian buat. Jadi sebentar kalau kalian buat cerita kalian juga harus pikir tentang cara main drama. Terakhir kelompok yang duduk harus tebak kata apa yang teman-teman pakai untuk main drama. Apakah sudah jelas?”
* Guru minta anak-anak untuk buat satu kalimat
- Guru, “Kalian sudah baca kosa kata baru. Pilih satu kata dan buat satu kalimat pakai kata itu.” - Anak-anak buat satu kalimat.
- Guru, “Sudah selesai? Siapa mau baca kalimat?” - Anak-anak membaca kalimat.
Contoh: 1. Nama saya Ronal. 2. Saya senang makan telur. 3. Setiap pagi Salo ke sekolah.
* Guru minta anak untuk cerita kembali
- Guru, “Kalianmasih ingat cerita yang guru baca? Siapa mau cerita kembali untuk kita semua?” - Satu anak maju dan cerita kembali.
5 Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1 TUJUAN:
- Anak dapat bedakan kata kerja dengan bukan kata kerja.
* Guru jelaskan kata kerja
- Guru, “Ada kata kerja. Kata kerja punya arti: kata yang bisa buat gerak atau aksi. Contoh: guru tulis di papan. Artinya guru tidak tinggal diam. Semua kata yang kita bisa buat aksi atau gerak kita sebut sebagai kata kerja. Contoh: makan, minum, lari, main, tendang. Siapa bisa sebut kata yang lain?” (mandi, gali, bakar, cuci, tanam, dayung, tulis, hapus, sapu)
* Guru ajak anak main kata kerja dan bukan kata kerja
- Guru, “Anak-anak, kita akan main. Main kata kerja dan bukan kata kerja. Cara main: saat guru sebut kata kerja kalian harus lompat satu kali. Kalau guru sebut bukan kata kerja kalian tidak perlu lompat. Apakah sudah jelas?”
Cara main:
- Anak berbaris rapi di garis mulai/ tempat awal.
- Anak harus dengar dengan baik kata yang guru sebut. - Setiap anak harus lompat 1 kali kalau guru sebut kata kerja dan diam di tempat kalau guru sebut yang bukan kata kerja. - Anak yang salah harus kembali dari garis mulai / tempat awal. - Anak yang sampai di garis paling jauh itu menang
dan guru bisa beri ces ke anak itu.
- Guru siapkan daftar kata kerja dan bukan kata kerja. - Guru bisa pakai kata kerja di bawa ini!
3. KATA KERJA
Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1 6
* Guru jelaskan kelompok kata
- Guru, “Kita akan belajar hal baru. Kita belajar kelompok kata Kelompok kata punya arti; Ada hubungan antara kata. Kita belajar ini supaya nanti bisa tulis cerita dengan baik.
Cara begini: Kita buat gambar macam pohon. Bagian pohon ada apa saja? (Ada batang, ada cabang, ada ranting, ada daun, ada buah, dan ada bunga.) Benar, kalau kita lihat hasil gambar kelompok kata, itu seperti pohon. Kita akan buat macam pohon. yang ada batang, ada cabang, ada ranting, ada daun. Mari kita sama-sama buat kelompok kata dari kata „kelas‟.”
Catatan untuk guru: abu-abu guru tidak perlu tulis di papan, tetapi itu hanya untuk ingatkan anak bahwa kelompok kata yang kita buat adalah macam pohon. Ada batang yang tebal, ada cabang, ada ranting, dan ada daun.
- Guru, “Siapa mau maju isi di daun alat tulis?” (Anak-anak maju tulis pensil dan bolpoin.) - Guru, “Siapa mau tulis di daun orang-orang dalam kelas?” (Anak maju tulis siswa.)
* Guru ajak periksa sama-sama
- Guru, “Kita akan periksa sama sama. Anak-anak di batang ada kata apa? (kelas) Betul, cabang ada berapa? (ada dua)Ada apa di cabang? (Ada orang-orang dalam kelas dan alat-alat dalam kelas.) Benar, ranting alat-alat dalam kelas ada berapa? (Ada dua: alat tulis dan buku.) Bagus, ada berapa daun dari ranting alat-alat tulis? (Ada dua: pensil dan bolpoin.)Bagus, di daun orang-orang dalam kelas ada apa saja?” (siswa dan guru)
Kalau ada waktu. Guru, “Terima kasih, siapa punya ide buat kelompok kata?” Anak-anak ambil satu kata dan bersama-sama bentuk kelompok kata.
4. KELOMPOK KATA
* Guru jelaskan tentang wawancara
- Guru, “Kita akan belajar tentang wawancara. Wawancara: tanya kepada orang. Tanya dengan kalimat tanya. Contoh: guru tanya kepada kalian: Siapa yang tadi pagi sudah makan? (saya) Bagus, siapa yang tadi pagi sudah mandi? (saya)Bagus, Siapa yang tadi pagi sudah berdoa? (saya)Bagus, jadi saat guru tanya kalian jawab, itu kita sebut apa? (wawancara) Saat tanya kita harus pakai kata tanya. Kata tanya ada: siapa, di mana, apa, mengapa, kapan, dan
bagaimana?”
- Guru, “Sekarang kalian punya tugas untuk wawancara teman. Guru tulis pertanyaan dan guru minta kalian untuk tanya teman, pakai pertanyaan itu. Guru juga akan bagi kertas. Kertas untuk tulis jawaban teman. Pertanyaan adalah:”
- Guru minta anak untuk duduk berdua dan tanya teman.
- Kalau sudah selesai minta dua anak untuk maju dan tanya jawab dengan teman di depan. - Guru, “Terima kasih, jadi wawancara punya arti apa? (Tanya kepada orang.)Benar, ada orang
yang tanya dan ada orang yang jawab.”
5. WAWANCARA
1. Siapa nama kamu? 2. Di mana rumah kamu?
7 Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1 TUJUAN:
- Anak mengerti ejaan kata pakai –ng-. - Anak bisa baca kata dengan ejaan –ng-.
* Guru ajar hal baru: ejaan kata pakai –ng- - Guru sudah tempel atau tulis kata-kata dengn
ejaan –ng-.
- Guru, “Hari ini kita akan belajar hal baru tentang ejaan kata pakai –ng-. Siapa tahu bagaimana bunyi huruf n? (Anak-anak sebut bunyi huruf n.) Bagus, bagaimana bunyi huruf g? (Anak-anak sebut bunyi huruf g.) Bagus, kalau digabung bunyi bagaimana?” (Anak-anak sebut bunyi huruf ng kalau digabung.) Bunyi huruf -ng- digabung bunyi huruf keluar dari leher. Kadang ada yang baca eng, tetapi yang benar tidak ada bunyi huruf e di depan.
- Guru, “Kalian sering dengar katakata pakai -ng-. Siapa bisa sebut?” (jagung, yang, bangku, bawang, bunga)
- Guru, “Terima kasih, ejaan kata pakai -ng- biasa ada di depan, ada di tengah dan akhir kata. Contoh; jagung. Kata dengan -ng ada di mana? (ada di belakang) Benar, kalau guru tulis bangku –ng- ada di mana?” (ada di tengah)
- Guru ajak anak baca kata dengan ejaan -ng-.
- Guru, “Di depan ada kata-kata dengan ejaan -ng-. mari kita baca sama-sama.”
* Guru baca cerita
- Guru bisa baca cerita dari RPP sebelumnya atau dari RPP yang sudah leawat.
- Guru, “Anak-anak, guru akan baca cerita. Saat guru baca cerita, kalau kalian dengar kata yang ada ejaan –ng- tolong angkat tangan. Tidak boleh bersuara. Kalian hanya angkat tangan dan sebut kata yang kalian dengar. Apakah sudah jelas?”
- Guru baca cerita.
6. EJAAN KATA PAKAI
–
ng-* Guru jelaskan tentang tanda baca
- Guru, “Siapa ingat cara baca tanda titik.?” (Hitung 1, 2 dalam hati, tarik nafas, baru lanjut baca kalimat berikut.)
- Guru, “Siapa ingat cara baca tanda koma?” (Hitung 1 dalam hati, lalu baca sisa kalimat.) - Guru, “Siapa ingat cara baca kalimat kalau ada ,tanda ?, di kalimat?” (Kalau baca kalimat ini,
harus pakai suara bertanya. Nada bertanya.)
* Anak membaca satu cerita
- Guru pilih satu cerita dari buku kerja. Minta anak untuk membuka cerita itu. - Guru minta anak-anak untuk membaca cerita.
- Guru, “Semua baca cerita. Ingat kalau ada tanda baca.” - Guru bisa minta satu anak untuk maju baca cerita.
- Guru, “Siapamau maju membaca cerita untuk kita semua?” - satu anak maju membaca cerita.
Bahasa Indonesia kelas 2 semester 1 8 TUJUAN:
- Anak mengerti ejaan kata pakai –ny-. - Anak bisa baca kata dengan ejaan –ny-.
* Guru ajar hal baru: ejaan kata pakai –ny- - Guru sudah tempel atau tulis kata-kata dengn
ejaan –ny-.
- Guru, “Hari ini kita akan belajar hal baru tentang ejaan kata pakai –ny-. Siapa tahu bangaimana bunyi huruf n? (Anak-anak sebut bunyi huruf n.) Bagus, bagaimana bunyi huruf y? (Anak-anak sebut bunyi huruf g.) Bagus, kalau digabung bunyi bagaimana?” (Anak-anak sebut bunyi huruf ng kalau digabung.) Bunyi huruf -ny- digabung bunyi huruf keluar dari leher. Kadang ada yang baca eng, tetapi yang benar tidak ada bunyi huruf e di depan.
- Guru, “Kalian sering dengar katakata pakai -ng-.Siapa bisa sebut?” (jagung, yang, bangku, bawang, bunga)
- Guru, “Terima kasih, ejaan kata pakai -ng- biasa ada di depan, ada di tengah dan akhir kata. Contoh; jagung. Kata dengan -ng ada di mana? (ada di belakang) Benar, kalau guru tulis bangku –ng- ada di mana?” (ada di tengah)
- Guru ajak anak baca kata dengan ejaan -ng-. - Guru, “Di depan ada katakata dengan ejaan
-ng-. mari kit abaca sama-sama.”
* Guru baca cerita
- Guru bisa baca cerita dari RPP sebelumnya atau dari RPP yang sudah lewat. - Guru juga bisa minta anak baca cerita yang ada dalam buku kerja anak.
- Guru, “Anak-anak, guru akan baca cerita. Saat guru baca cerita, kalau kalian dengar kata yang ada ejaan –ng- tolong angkat tangan. Tidak boleh bersuara. Kalian hanya angkat tangan dan sebut kata yang kalian dengar. Apakah sudah jelas?”
- Guru baca cerita.
9 Bahasa Indonesia Kelas 2 Semester 1
RPP 1 BULAN 1
MENDENGAR CERITA + KOSAKATA
* Guru beri salam ke anak-anak
Disiplin: Guru ingatkan anak-anak untuk melipat tangan dan kunci mulut.
*Guru mengajar Dinding Bahasa selama 35 menit
Hari ini guru mengajar pokok: 1 (mendengar cerita), 2 (kosakata baru), dan 7 (tanda baca)
P1. PEMBUKAAN
35 MENIT TUJUAN
MENDENGAR : Anak mendengar dan mengerti cerita yang dibaca guru
KOSAKATA : Anak mendengar dan mengerti kosakata baru yang ada dalam cerita (KD: 3.1, 4.1, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.11, 4.11)
KOSAKATA : nama, saya, masuk, sekolah, ramai, sampai, dengar, suara, lonceng, bunyi, guru, kelas, berdiri, depan, minta, kami, baris, dalam, lihat, atas, kecil, duduk, senang, panggil, malu
ALAT & BAHAN : Bacaan “Pergi ke Sekolah” & poster kosakata bulan 1. Guru siapkan papan tulis dengan kosakata baru
WAKTU :Dinding Bahasa (35 menit) + pelajaran selanjutnya (35 menit)
-Guru tulis kosakata baru di papan sebelum pelajaran mulai. Kata tidak dihapus selama 1 minggu. Tujuan: anak-anak akan ingat dan mengerti kosakata baru.
-Guru lihat P3 untuk cara tulis kosakata baru di papan.
* Guru baca cerita “Pergi ke Sekolah” dengan suara jelas dan lambat * Guru baca sebanyak 2 kali
- Guru, “Anak-anak, guru akan baca cerita. Cerita ini tentang anak yang pergi ke sekolah. Tolong dengarkan cerita ini dengan baik!”
n
Kata dengan garis bawah adalah kosakata baru.
Guru bisa pakai bahasa baku kalau anak-anak sudah bisa pakai Indonesia.
P2. PENJELASAN
10MENIT
Pergi ke Sekolah
Nama saya Ronal. Saya masuk sekolah hari ini. Sekolah sudah ramai saat saya sampai. Saya dengar suara lonceng sekolah bunyi. Itu tanda masuk sekolah. Guru kelas dua sudah berdiri di depan kelas. Dia minta kami baris sebelum masuk kelas. Saya masuk ke dalam kelas. Saya lihat ada papan kecil di atas meja. Ada papan kecil di atas meja murid. Saya lihat ada nama saya di atas meja. Itu adalah meja saya. Meja itu ada di depan. Saya duduk dengan seorang teman. Dia punya rambut yang panjang dan lurus. Nama dia Rini. Saya senang punya teman di sekolah.
Ibu Seli adalah guru kelas dua. Ibu Seli sapa semua anak di kelas. Ibu Seli
berkata “Selamat pagi, anak-anak!” Ibu Seli mulai panggil nama kami. Ibu Seli panggil nama saya. Tiba-tiba kami dengar suara ayam. Ada suara ayam berkokok. Kelas dua jadi ribut. Semua murid tertawa. Saat guru panggil nama saya, kami dengar suara ayam. Muka saya jadi merah karena malu. Rini juga tertawa. Ibu Seli minta semua murid untuk diam. Ibu Seli panggil nama saya lagi.
Sejak hari itu saya punya nama baru. Teman-teman panggil saya dengan sebutan baru. Teman-teman panggil saya Kokok. Kokok itu artinya suara ayam berkokok.
Bahasa Indonesia Kelas 2 Semester 1 10 * Guru tanya anak-anak sudah belajar apa hari ini
- Guru, “Ada yang mau cerita tadi kita belajar apa?” - Anak cerita kembali tentang pelajaran hari ini.
P3. PELATIHAN
saya tunjuk ke diri sendiri
masuk datang ke dalam
sekolah tempat belajar
ramai ada banyak orang
sampai datang
dengar pakai telinga untuk dengar
suara bunyi
lonceng bel
bunyi suara
guru orang yang ajar murid
kelas tempat belajar di sekolah
berdiri tidak duduk
depan (Guru kasih contoh)
minta mau sesuatu
kami (Guru kasih beberapa
contoh kepada
anak-anak.)
baris berdiri rapi
dalam tidak di luar
lihat pakai mata untuk
perhatikan
atas tempat lebih tinggi
kecil tidak besar
duduk taruh tubuh di bangku
senang tidak sedih
panggil sebut nama
malu rasa tidak enak
- Kosakata baru ditulis urut ke bawah. - Tulis kosakata baru di bagian kiri. - Tulis arti di bagian kanan.
* Guru minta anak sebut kosakata baru dalam cerita
- Guru, “Lihat kata-kata yang ada di papan! Itu adalah kata baru dari cerita. Tolong sebut kata baru dari cerita tadi.”
- Guru tunjuk kata baru yang ada di papan saat anak jawab
* Guru minta anak sebut arti dari kosakata baru dalam cerita
- Guru, ”Sekarang coba sebut arti kata itu!” - Guru catat arti yang anak sebut di papan (di
sebelah kosakata)
Guru dapat buat gerakan untuk beri tahu arti ke anak.
* Guru buat contoh kalimat
- Guru, “Guru mau buat kalimat. Coba dengar kalimat ini!”
Contoh kalimat:
1. Pasar itu sangat ramai. 2. Saya duduk di depan.
3. Semua murid kelas dua baris dengan rapi. 4. Adik saya masuk ke dalam rumah.
5. Ronal rasa malu karena tidak buat PR.
* Guru minta anak buat kalimat dari kosakata baru
- Guru, “Siapa bisa buat kalimat dengan kata di papan?”
- Anak jawab secara lisan. Guru tidak perlu tulis jawaban anak.
- Guru kasih lihat poster kosakata ke anak saat kegiatan ini.
RPP 1
Catatan tambahan untuk kata depan dan kami.
Kata depan : Paling depan atau utama. Guru bisa pakai contoh sesuai dengan cerita.
11 Bahasa Indonesia Kelas 2 Semester 1
RPP 2 BULAN 1 CERITA KEMBALI + KOSAKATA BARU
* Guru beri salam ke anak-anak
Disiplin: Guru ingatkan anak-anak untuk melipat tangan dan kunci mulut.
* Guru ajak anak main kosakata baru dari papan
- Guru, “Sekarang kita mau main kosakata. Yang lempar bola harus sebut kosakata baru. Yang dapat bola harus buat kalimat dari kata itu. Dia lempar lagi bola ke teman lain. Begitu terus. Mari kita coba!”
Guru siapkan 1 bola untuk 5 anak bermain permainan. Setiap anak harus dapat giliran untuk lempar bola.
P1. PEMBUKAAN
20 MENIT TUJUAN
MENDENGAR : Anak mendengar dan mengerti cerita yang guru baca
BERBICARA : Anak cerita kembali, serta menjawab pertanyaan guru secara lisan MENULIS : Anak menulis kosakata baru dengan ejaan yang benar
(KD: 3.1, 4.1, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.11, 4.11)
KOSAKATA : nama, saya, masuk, sekolah, ramai, sampai, dengar, suara, lonceng, bunyi, guru, kelas, berdiri, depan, minta, kami, baris, dalam, lihat, atas, kecil, duduk, senang, panggil, malu ALAT & BAHAN : Bacaan “Pergi ke Sekolah”
WAKTU : 70 menit
* Guru baca cerita “Pergi ke Sekolah”
- Guru, “Anak-anak, guru akan baca cerita.”
- Guru,“Siapa ingat cara baca tanda titik. ?” (Hitung 1, 2 dalam hati, tarik nafas, baru lanjut baca kalimat berikut.)
- Guru,“Siapa ingat cara baca tanda koma?” (Hitung 1 dalam hati, lalu baca sisa kalimat.) - Guru,“Siapa ingat cara baca kalimat kalau ada ,tanda ?, di kalimat?” (Kalau baca kalimat ini,
harus pakai suara bertanya. Nada bertanya.) Guru lihat cerita di RPP 1.
* Guru tanya pada anak
- Guru tanya sesuai pengalaman anak (tanya secara lisan).
Pertanyaan guru Jawaban anak
(yang diharapkan) “Siapa nama tokoh di cerita yang guru baca?” Ronal. Dan juga Rini dan guru. “Suara apa yang jadi tanda masuk sekolah?” Lonceng
“Siapa pernah dengar suara lonceng di sekolah? “ Anak jawab
“Seperti apa suara lonceng?” Anak jawab
“Apa yang Ronal lihat di atas meja dia?” Papan kecil “Siapa punya rambut seperti Rini teman Ronal?” Anak jawab
“Bagaimana cara panggil teman dengan baik?” Sebut nama dia
“Siapamau jadi teman yang baik?” Anak jawab
“Apakah teman-teman Ronal sudah jadi teman yang baik?”
Tidak, mereka ejek Ronal. Mereka sebut dia “kokok”
“Siapa pernah ejek teman?” Anak jawab
“Apa kamu rasa kalau teman ejek kamu?” Anak jawab
“Kalau kamu ejek teman. Apa akibat?” Buat orang lain sedih.
P2. PENJELASAN
15MENIT
Bahasa Indonesia Kelas 2 Semester 1 12 * Guru minta anak baca kosakata di
buku kerja 2
- Guru, “Semua lihat buku kerja 2! Coba
baca kosakata di dalam kotak?”
- Guru tunjuk beberapa anak untuk baca.
- Anak baca kosakata yang ada di buku kerja 2.
* Guru minta anak tulis kosakata di papan
- Guru, “Sekarang saya minta 4 anak maju dan tulis kosakata yang guru sebut.” Guru sebut 1 kosakata: 4 anak maju dan tulis. Anak di kelas cek apakah benar. Kalau salah: jangan ada yang ejek teman. Guru minta saja anak yang tadi tulis salah perbaiki kata.
* Guru minta anak tulis kosakata di buku kerja 2
- Guru, “Sekarang lihat bagian 2. Kalian harus tulis kosakata dengan ejaan yang benar! Ada garis yang masih kosong.Kalian harus isi dengan huruf yang benar. Bisa lihat kembali kosakata di dalam kotak.” - Guru beri contoh ke anak.
- Anak tulis kosakata dengan ejaan yang benar.
* Guru bahas bersama anak buku kerja 2
- Guru, “Sekarang lihat nomor 1. Siapa mau coba jawab?”
- Guru mengucapkan, “Terima kasih” setelah anak menjawab. Jika jawaban anak benar guru lanjutkan ke nomor selanjutnya. Jika jawaban anak belum benar, guru tanya, “Siapa yang mau bantu teman?” Guru jaga supaya suasana kelas selalu membangun. - Guru, “Jangan lupa buat tanda silang kalau jawaban
kamu salah. Tulis jawaban yang benar.” * Guru minta anak buat tugas 2
- Guru, “Sekarang kita akan latih tulis huruf. Buka tugas 2. Kalian harus tulis huruf kembali seperti contoh.”
Tugas 2 punya tujuan supaya anak bisa belajar tulis huruf yang benar.
13 Bahasa Indonesia kelas 2 Semester 1
RPP 3 BULAN 1
KATA KERJA dan BUKAN KATA KERJA
* Guru beri salam ke anak-anak
Disiplin: Guru ingatkan anak-anak untuk melipat tangan dan kunci mulut.
* Guru mengajar Dinding Bahasa selama 20 menit
Hari ini guru mengajar pokok: 6 (ejaan kata pakai -ng), 8 (ejaan kata –ny-), dan 4 (kelompok kata)
P1. PEMBUKAAN
20 MENIT TUJUAN
MENDENGAR : Anak mendengar dan mengerti cerita yang guru baca TATA BAHASA : Anak mengerti beda kata kerja dan bukan kata kerja
(KD: 3.11, 4.11)
KOSAKATA : nama, saya, masuk, sekolah, ramai, sampai, dengar, suara, lonceng, bunyi, guru, kelas, berdiri, depan, minta, kami, baris, dalam, lihat, atas, kecil, duduk, senang, panggil, malu
ALAT & BAHAN : Bacaan “Pergi ke Sekolah”
WAKTU : Dinding Bahasa (20 menit) + pelajaran selanjutnya (50 menit)
* Guru jelaskan kata kerja dan bukan kata kerja
- Guru, “Kata-kata bisa dibagi dalam 2 kelompok. Ada kata kerja dan bukan kata kerja. Apa itu kata kerja?”
- Anak, Kata kerja adalah kalau kita bisa buat gerakan atau buat aksi - Guru,“Siapa yang bisa beri contoh?” (berdiri, lihat, duduk)
- Guru tulis contoh anak-anak di papan. - Guru, “Sekarang kamu harus buat gerakan”
- Anak buat gerakan dari kata kerja yang sudah dia sebut.
- Guru, “Ada cara lain untuk tahu apakah satu kata adalah kata kerja. Begini:
Kamu bisa coba isi kata kerja di titik-titik. Kalau kalimat-kalimat benar dan sesuai, berarti kata itu kata kerja. Contoh:
Isi kata lompat.Saya lompat. Kamu lompat. Kita lompat.Bisa? (bisa) Apakah kamu bisa buat gerakan lompat? (bisa) Berarti lompat adalah kata kerja.
Contoh: Isi kata panggil.Saya panggil. Kamu panggil. Kita panggil. Bisa?(bisa) Apakah kamu bisa buat gerakan mimpi? (tidak bisa) Tetapi karena bisa buat Saya mimpi. Dia mimpi. Kita mimpi. Kata itu tetap kata kerja.
Contoh: Isi kata kelas.Saya kelas. Kamu kelas. Kita kelas. Bisa?(tidak bisa) Apakah kamu bisa buat gerakan mimpi? (tidak bisa) Karena tidak bisa buat kalimat dan tidak bisa buat gerakan, dia bukan kata kerja. Kata itu bukan kata kerja.”
- Guru, “Siapa lagi yang bisa sebut kata yang bukan kata kerja? (Anak jawab. Contoh: guru, nama, saya, kami, atas, kecil) Bagus, karena tidak bisa buat kalimat dan tidak bisa buat gerakan, dia bukan kata kerja. Kata itu bukan kata kerja.”
P2. PENJELASAN
15MENIT
RPP 3
Saya ... Kamu …... Kita ……
Bahasa Indonesia kelas 2 Semester 1 14 * Guru bahas buku kerja 3 bersama anak
- Guru, “Di pelajaran 3 kamu sudah warnai kata apa saja?” (Anak baca kata kerja yang di warnai.)
- Guru, “Kata apa yang muncul setelah semua kata kerja dapat warna?” (OKE)
P4. PENUTUP
10MENIT
* Guru tulis kata kerja dan bukan kata kerja di papan
* Guru beri kartu dengan macam-macam kata
- Guru, “Kamu akan dapat potongan kertas. Di kertas itu ada kata yang sudah kita pelajari. Kamu harus diskusi dengan teman sebangku. Diskusi apakah itu kata kerja atau bukan kata kerja.” - Guru beri 1 potongan kertas kepada 1 anak. Pakai kosakata dari teks bacaan hari pertama.
* Main: Guru minta tiap anak berdiri sesuai kata yang ada di kartu
- Guru, “Anak yang dapat kartu dengan „kata kerja‟ harus berdiri di depan. Berdiri di kotak kiri. Anak yang dapat kartu „bukan kata kerja‟ juga harus berdiri di depan. Berdiri di kotak kanan.”
- Anak mulai berdiri di depan sesuai kata yang mereka dapat - Guru,“Apakah semua sudah berdiri di tempat yang benar?”
- Guru panggil tiap anak. Guru, “Tolong baca kata yang kamu dapat!” Anak baca kata yang mereka dapat.
* Guru bahas bersama anak
- Guru, “Apakah teman sudah berdiri di tempat yang benar?”Guru pakai kartu yang ada di dinding.
- Anak jawab benar atau salah. Guru, “Kenapa benar/salah?” Anak beri alasan mengapa benar atau salah.
- Guru tulis tiap kata di papan bagian kata kerja atau bukan kata kerja.
P3. PELATIHAN
25 MENIT
kata kerja bukan kata kerja
* Guru minta anak buat gerakan dari kata kerja - Guru, “Tiap anak yang dapat kata kerja harus buat
gerakan. Kamu harus kasih lihat ke teman lain gerakan dari kata kerja yang kamu dapat.”
- Anak yang dapat kata kerja buat gerakan (kalau bisa. Kalau tidak bisa buat 3 kalimat dengan kata tersebut: Saya ..., Kamu ...., Kita ...
* Guru minta anak kerja pelajaran 3
- Guru, “Di pelajaran 3 ada banyak kata. Setiap kata kerja kalian beri warna.”
15 Bahasa Indonesia kelas 2 Semester 1
RPP 4 BULAN 1
MAIN DRAMA + AWALAN ME- DAN BER-
* Guru beri salam ke anak-anak
Disiplin: Guru ingatkan anak-anak untuk melipat tangan dan kunci mulut.
* Guru baca cerita “Pergi ke Sekolah”
- Guru, “Guru akan baca cerita lagi. Kalian harus dengar dengan baik.” - Guru baca cerita RPP 1.
* Guru minta anak sebut kosakata baru dari papan
- Guru, “Lihat kata-kata yang ada di papan! Siapa bisa sebut kata baru dalam cerita yang guru sudah baca?”
- Guru tunjuk kata baru yang ada di papan saat anak jawab.
* Guru ajak anak main sebut kosakata
- Guru, “Kita akan main sebut kosakata. Dalam 1 kelompok ada 3 atau 5 anak. Anak 1 harus sebut 1 kata. Anak 2 harus ulangi kata yang tadi teman sebut dan dia harus sebut 1 kata lagi. Anak 3 harus ulangi kata yang tadi teman 1 dan 2 sebut, lalu dia harus sebut 1 kata lagi. Begitu terus.”
Tujuan permainan ini supaya anak belajar ingat kosakata yang sudah dipelajari. Anak harus ingat dan sebut kembali kosakata dari teman sebelumnya. Setelah itu, dia juga harus sebut 1 kosakata.
P1. PEMBUKAAN
20MENIT TUJUAN
BERBICARA : Anak sebut beberapa kosakata baru dalam drama kelompok TATA BAHASA : Anak mengerti kata kerja dan bukan kata kerja
(KD: 3.2, 4.2, 3.3, 4.3, 3.8, 4.8, 3.11, 4.11)
KOSAKATA : nama, saya, masuk, sekolah, ramai, sampai, dengar, suara, lonceng, bunyi, guru, kelas, berdiri, depan, minta, kami, baris, dalam, lihat, atas, kecil, duduk, senang, panggil, malu
ALAT & BAHAN : Bacaan “Pergi ke Sekolah”
WAKTU : 70 menit
RPP 1
RPP 4
A
B
C
Cara main:
1. Anak A sebut 1 kosakata. Contoh dia sebut dengar.
2. Anak B ulang apa yang anak A sebut dan dia harus sebut 1
kosakata lain. Contoh dia sebut dengar dan baris.
3. Anak C ulang apa yang anak A dan B sebut. Lalu dia harus
sebut 1 kosakata lain. Contoh dia sebut dengar, baris, dan
ramai.
4. Main seperti itu terus. Jika sudah sampai anak terakhir, ulang
Bahasa Indonesia kelas 2 Semester 1 16 * Guru tanya anak-anak sudah belajar apa hari ini
- Guru, “Ada yang mau cerita tadi kita belajar apa?”
P4. PENUTUP
5MENIT * Guru jelaskan drama ke anak
- Guru, “Saat main drama harus bisa kasih lihat wajah dan tubuh harus bergerak.”
- Guru beri contoh saat sedih. Guru kasih lihat wajah yang sedih. Guru juga kasih lihat gerakan orang menangis.
- Guru, “Lihat contoh yang guru buat. Itu saat sedih. Guru kasih lihat wajah orang sedih. Guru juga kasih lihat tubuh gerak saat sedih, seperti tutup mata karena menangis.”
* Guru beri contoh lain ke anak
- Guru, “Siapa bisa kasih lihat kalau dia senang ke sekolah?” - Anak beri contoh dengan gerakan dan wajah senang. - Guru bisa minta anak buat contoh yang lain.
* Guru beri waktu pada anak untuk diskusi drama
- Guru bagi anak dalam kelompok (tiap kelompok 3 anak – Ronal, Rini, guru).
- Guru, “Sekarang kalian akan main drama. Main drama seperti cerita yang guru sudah baca. Tiap anak akan jadi Ronal, Rini, dan guru. Jangan lupa kasih lihat wajah dan tubuh harus bergerak saat main drama.” Anak diskusi dalam kelompok drama.
* Guru beri kesempatan pada anak untuk main drama
- Guru, “Kelompok mana yang mau main drama lebih dulu? Kelompok yang lain harus tenang dan dengarkan!”
- Guru beri kesempatan pada kelompok yang tidak rebut. - Anak bermain drama dalam kelompok.
P3. PELATIHAN
30MENIT
* Guru tanya kembali tentang „kata kerja‟ dan „bukan kata kerja‟ - Guru, “Apa itu kata kerja?”(Bisa buat gerakan atau buat aksi.) - Guru tulis bisa buat gerakan atau buat aksi.
- Guru,“Siapa yang bisa beri contoh?”(lompat, lari, duduk) - Guru tulis contoh anak-anak di papan.
- Guru, “Sekarang kamu harus buat gerakan.”
- Anak buat gerakan dari kata kerja yang sudah dia sebut.
- Guru, “Ada cara lain untuk tahu apakah satu kata adalah kata kerja. Begini:
Kamu bisa coba isi kata kerja di titik-titik. Kalau kalimat-kalimat benar dan sesuai, berarti kata itu kata kerja. Contoh:
Isi kata lompat. Saya lompat. Kamu lompat. Kita lompat. Bisa? (bisa) Apakah kamu bisa buat gerakan lompat? (bisa) Berarti lompat adalah kata kerja.
Contoh: Isi kata mimpi. Saya mimpi. Kamu mimpi. Kita mimpi. Bisa? (bisa) Apakah kamu bisa buat gerakan mimpi? (tidak bisa) Tetapi karena bisa buat Saya mimpi. Dia mimpi. Kita mimpi. Kata itu tetap kata kerja. Contoh: Isi kata kursi. Saya kursi. Kamu kursi. Kita kursi. Bisa? (tidak bisa) Apakah kamu bisa buat gerakan mimpi? (tidak bisa) Karena tidak bisa buat kalimat dan tidak bisa buat gerakan, dia bukan kata kerja. Kata itu bukan kata kerja.”
- Guru, “Siapa lagi yang bisa sebut kata yang bukan kata kerja? (Anak jawab. Contoh: meja, pintu, biru, merah, jauh, dekat.) Bagus, karena tidak bisa buat kalimat dan tidak bisa buat gerakan, dia bukan kata kerja. Kata itu bukan kata kerja.”
17 Bahasa Indonesia kelas 2 Semester 1
RPP 5 BULAN 1
MENULIS JURNAL
* Guru beri salam ke anak-anak
Disiplin: Guru ingatkan anak-anak untuk melipat tangan dan kunci mulut.
*Guru minta anak sebut kosakata baru dalam cerita
- Guru, “Lihat kata-kata yang ada di papan! Siapa bisa buat kalimat dengan kata baru dalam cerita yang guru sudah baca?”
contoh: anak pilih “ramai”
dia buat kalimat: “Di lapangan bola ramai sekali, karena banyak orang nonton bola.” - Guru tunjuk kata baru yang ada di papan saat anak jawab.
P1. PEMBUKAAN
10MENIT TUJUAN
MEMBACA : Anak membaca cerita dengan lancar dan mengerti
MENDENGAR : Anak mendengar penjelasan tentang jurnal MENULIS : Anak menulis jawaban dari pertanyaan cerita
(KD: 3.1, 4.1, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.10, 4.10, 3.11, 4.11)
KOSAKATA : nama, saya, masuk, sekolah, ramai, sampai, dengar, suara, lonceng, bunyi, guru, kelas, berdiri, depan, minta, kami, baris, dalam, lihat, atas, kecil, duduk, senang, panggil, malu
ALAT & BAHAN : Bacaan “Pergi ke Sekolah”
WAKTU : 70 menit
*Guru jelaskan hal baru “jurnal”
- Guru, “Hari ini kita akan belajar hal baru, yaitu jurnal Apakah diantara kalian sudah ada yang pernah dengar tentang jurnal? (Kalau ada anak yang pernah dengar dan bisa jelaskan, guru kasih kesempatan.).”
- Guru, “Terima kasih, jurnal itu isinya tentang; laporan harian tentang semua hal yang kita dengar atau alami. Misalnya kegiatan belajar di dalam kelas.”
- Guru, “Siapa masih ingat kemarin kita sudah belajar tentang apa?” (Kita belajar kata kerja dan bukan kata kerja, main drama dengan kosakata baru.)
- Guru, “Terima kasih, jadi kalau kalian tulis semua yang guru jelaskan tentang pelajaran itu kita sebut sebagai jurnal. Nanti akhir minggu guru bisa minta kalian untuk lapor apa saja yang sudah kalian pelajari.”
Tujuan jurnal adalah untuk melihat atau mengingat tentang aktivitas atau kesan tentang apa yang di minta oleh guru kepada anak untuk menulis jurnal.
* Guru minta anak baca cerita “Pergi ke Sekolah”
- Guru, “Anak-anak, semua lihat buku kerja pelajaran 5. Sekarang kalian akan baca sendiri cerita. Tetapi sebelumnya guru mau tanya.”
- Guru,“Siapa ingat cara baca tanda titik.?” (Hitung 1, 2 dalam hati, tarik nafas, baru lanjut baca kalimat berikut.)
- Guru,“Siapa ingat cara baca tanda koma?” (Hitung 1 dalam hati, lalu baca sisa kalimat.) - Guru,“Siapa ingat cara baca kalimat kalau ada ,tanda ? , di kalimat?” (Kalau baca kalimat ini,
harus pakai suara bertanya. Nada bertanya.)
- Guru,“Siapa bisa baca cerita dan beri contoh yang pas tentang cara baca . , ? .” - Satu atau dua anak maju membaca cerita.
- Anak-anak baca cerita sesuai dengan tanda baca.
P2. PENJELASAN
25MENIT