ii
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002
TENTANG HAK CIPTA
PASAL 72
KETENTUTAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan,
iii
Takut akan Tuhan
iv
Buku Paket Kontekstual Papua
Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional
Hak Cipta © 2016 pada
Yayasan Kristen Wamena & Stichting HOP
Judul
:
Buku Paket Kontekstual Papua
Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia
Kelas 3 Semester 1
Edisi I
Tim Penyusun
:
Tim Buku Paket Kontekstual Papua
Koordinator : Martijn van Driel
Penyusun Utama Buku Ini : Sintike Bahabol, S.Pd, Sabrina Bayage
Angota Tim Penyusun : Netha Valentin Boseren, S.Pd, Emi Sarang’nga, S.Pd, T. Puji Suryanti, M.pd,
Penggambar : Nency Imelda Nahuway, S.Pd, Marlinde Verton Editor : Rina Samba, S.Th, Ravita Devi, S.TP
Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari
Yayasan Kristen Wamena dan/atau Stichting HOP
© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Penerbit : Yayasan Kristen Wamena (YKW) ISBN buku ini : 978-602-7772-30-4
v
Kata Pengantar
Tim Penyusun Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kekuatan dan hikmat selama proses penyusunan BPKP. Kami terus berdoa agar hasil dari program ini akan menjadi berkat bagi guru dan siswa di Indonesia, khususnya di Papua.
BPKP menjawab kepada tujuan Pendidikan Nasional seperti dicantumkan di Kurikulum Nasional. Kompetensi Dasar dicantumkan pada bab “Isi dan Tujuan”, di garis besar materi dan di setiap RPP.
BPKP disusun karena melihat kondisi pendidikan di Papua yang memprihatinkan. Selain itu banyak guru kurang bisa mengadopsi dan mengimplementasikan buku paket dari pusat dalam proses pembelajaran. Latar belakang pendidikan guru dan kondisi siswa yang kurang menguasai bahasa Indonesia serta tidak mengikuti pendidikan di Taman Kanak-Kanak menjadi faktor penghambat.
BPKP ingin membantu menjawab permasalahan di atas. Buku Paket BPKP berfungsi sebagai jembatan antara situasi hidup sehari-hari anak di rumah ke buku cetak nasional. Kalau anak-anak dipersiapkan dengan BPKP dari kelas 1-3, maka mereka siap menghadapi buku cetakan nasional. BPKP adalah story based yang berarti cerita-cerita adalah pusat dalam memahami tujuan pelajaran baru. BPKP yang banyak menggunakan permainan, lagu-lagu dan pengulangan materi diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Disamping itu, penjelasan yang bertahap melalui langkah-langkah kecil di dalam panduan guru akan sangat membantu guru dalam mengajar.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.Yayasan Kristen Wamena (YKW) yang menaungi program BPKP.
2.Kepada Dinas P & K Provinsi Papua beserta staf yang memberi masukan dan dukungan kepada Tim.
3.Stichting HOP (Belanda) yang mendanai penyusunan buku kelas 3.
Besar harapan kami, BPKP dapat menjadi salah satu alat yang membantu guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif. Akhirnya, diharapkan kondisi pendidikan akan berubah dan potensi setiap siswa dapat dimaksimalkan.
Wamena, 2016
vi
PRAKATA
GUBERNUR PAPUA
Pertama-tama saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang karena atas karunia dan
rahmat-Nya kita bisa mempersembahkan Buku Paket Kontekstual Papua yang konten
maupun konteksnya sudah diselaraskan dan diadaptasikan dengan latar belakang
sosial budaya, tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar peserta didik di
kelas 1, 2 dan 3 pada jenjang Pendidikan Dasar di Tanah Papua. Penyelarasan dan
pengadaptasian konten serta konteks buku ini telah dilakukan secara cermat dan
tepat dengan tetap mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan (Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar) yang dipersyaratkan bagi kelulusan setiap peserta
didik pada kelas awal Sekolah Dasar sebagaimana tercantum dalam Standar
Nasional Pendidikan.
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) merupakan terobosan dan menjadi sebuah
langkah strategis dalam mendukung penyelenggaraan program strategis
pendidikan, terutama dalam rangka
“Tuntas Baca, Tulis dan Hitung (CALISTUNG)”
kelas awal pada jenjang Sekolah Dasar yang menjadi salah satu indikator mutu
pendidikan di Provinsi Papua. Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Provinsi Papua; maka Tuntas Baca, Tulis dan Hitung telah ditetapkan sebagai
salah satu indidkator kunci keberhasilan penyelenggaraan pembangunan
pendidikan di Provinsi Papua pada tahun 2018. Peneribitan BPKP ini sudah sangat
sejalan dan mendukung kebijakan Gubernur Papau dalam rangka pengembangan
Sekolah Model pada satuan pendidikan jenjang PAUD, SD dan SMP melalui
Gerakan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera Harapan Seluruh Masyarakat
Papua
(GERBANG
MAS
HASRAT
PAPUA).
rata-vii
rata lama sekolah. Dengan demikian pencepatan tuntas CALISTUNG akan
memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap percepatan peningkatan
capaian IPM di Provinsi Papua yang saat in
menjadi juru kunci dalam posisi IPM di
Indonesia. BPKP adalah jembatan transisi yang
sangat adapatif dan dapat diandalkan sebagai
materi pembelajaran utama dalam rangka
mempersiapkan kemampuan dasar akademik
(basic academic capacity) peserta didik di kelas
awal pada jenjang Pendidikan SD menuju
pemanfaatan
buku-buku
nasional
yang
cenderung lebih sulit dipahami oleh para
peserata didik pada kelas 1,2 dan 3 SD di
Provinsi Papua.
Selain Buku Siswa, telah diterbitkan juga Buku Pegangan Bagi Guru kelas 1, 2 dan
3 SD yang telah disusun cukup lengkap, sederhana, serta sangat praktis dan akan
membantu para guru SD dalam menyusun perencanaan pelajaran yang interaktif,
inovatif dan kontekstual. Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengisyaratkan
bahwa setiap peserta didik SD wajib memiliki buku Bahasa Indonesia dan
Matematika. Selaku Gubernur Papua saya menyarankan agar Kabupaten/Kota
menyediakan BPKP untuk mendukung kegiatan belajar para peserta didik kelas 1,
2 dan 3 SD dengan tujuan mutu pendidikan di wilayah pedalaman, pinggiran dan
terpencil dapat ditingkatkan.
Selamat dan sukses dalam penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua bagi kelas
1, 2 dan 3 SD di Provinsi Papua.
Tuhan memberkati.
Jayapura, 2 Mei 2016
Selaku Gubernur Papua
saya menyarankan agar
Kabupaten/Kota
men-yediakan BPKP untuk
mendukung
kegiatan
belajar
para
peserta
didik kelas 1, 2 dan 3 SD
dengan
tujuan
mutu
viii
Rekomendasi Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua
Nomor : 421/33Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan akses dan mutu pendidikan di
Provinsi Papua, khususnya untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan proses
pembelajaran di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) Sekolah Dasar (SD) di Provinsi
Papua, melalui kerja sama yang sangat intensif dengan berbagai pemangku
kepentingan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten
Jayawijaya, Yayasan Kristen Wamena melalui Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Kristen Wamena, USAID-Serasi tahun 2011-2012, USAID PRIORITAS,
UNICEF dan fasilitasi yang berkelanjutan dari program ACDP Indonesia di Tanah
Papua, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua telah berhasil
mengembangkan Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP). Penulisan awal dan
pengembangan buku tersebut dimulai sejak tahun 2011. Penyusunan BPKP ini
memenuhi syarat Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 2 Tahun 2013, Pasal 30
ayat 3, “bahwa
kurikulum dan bahan ajar pendidikan bagi anak Papua dipadukan dan
disesuaikan dengan keanekaragaman fisik, hayati, bahasa, dan sosial budaya Papua.
Menurut hemat kami, buku tersebut sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak di
kelas awal, yang belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Bahasa Melayu-Papua yang sangat dipahami dengan baik oleh anak-anak asli
Papua, khususnya mereka yang berada di wilayah pedalaman, akan sangat
membantu dalam memahami isi dan makna dari setiap wacana di dalam buku
tersebut. Terlebih lagi materi dan contoh-contoh maupun gambar yang ditampilkan,
benar-benar telah disesuaikan dengan lingkungan hidup dan kebutuhan anak-anak.
Oleh sebab itu, kami pun akan terus mendukung agar BPKP ini juga dapat digunakan
oleh anak-anak di kelas awal di seluruh Papua, baik di wilayah perkotaan, pinggiran
dan di pedalaman. Dalam pelaksanaannya para pengguna buku tersebut secara
kreatif dapat menyesuaikan materi dan isi pelajarannya dengan kebutuhan dan
bahasa daerah/ibu masing-masing.
ix
Oleh sebab itu, dengan bangga kami mendukung keberadaan Buku Paket
Kontekstual Papua ini yang penyusunannya mengaca pada Kompetensi Dasar
Kurikulum Nasional (Standar Pendidikan Nasional), menggunakan bahasa Melayu
Papua, yang secara adaptif telah disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan
pengembangan pendidikan di Provinsi Papua baik materi pembelajaran, maupun
bahasanya. Upaya tersebut ditempuh untuk menarik dan membangkitkan minat
belajar anak agar dengan cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh
gurunya.
Buku Paket Kontekstual Papua dilengkapi juga dengan Buku Panduan Guru yang
sekaligus dapat digunakan sebagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Sehingga BPKP ini menjadi sangat praktis dan mudah digunakan serta sangat
membantu guru dalam menyusun perencanaan pelajaran yang terperinci, interaktif
dan kontekstual.
x
Cara Penggunaan Buku
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bertujuan agar dapat digunakan dan dimengerti oleh para guru dan siswa, secara khusus di pulau Papua. Tata bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di daerah pinggiran kota dan di pedalaman. Buku ini berfungsi menjadi jembatan antara situasi hidup anak-anak di Papua ke buku belajar nasional yang dicetak untuk anak-anak yang besar di kota-kota metropolitan di Indonesia. Pada tingkat kelas 1 bahasa sangat sederhana, tetapi dalam buku kelas 3 ini, BPKP sudah menggunakan bahasa Indonesia yang mendekati Ejaan Yang Disempurnakan. Buku Paket Kontekstual Papua dari kelas 1 sampai 3 memenuhi tuntutan dan tujuan nasional pendidikan.
Buku siswa ini dapat digunakan dengan baik, kalau digunakan bersamaan dengan buku panduan guru. Guru akan sulit mengajar dari buku siswa saja, karena penjelasan tentang materi diberikan secara lengkap dalam buku panduan guru. Di buku siswa hanya berisi sekitar setengah dari semua bahan yang perlu diajarkan. Buku panduan memuat penjelasan, kunci jawaban, permainan, lagu, dan ide mengajar yang lainnya.
Tata bahasa yang digunakan dalam buku panduan guru sederhana dan juga mudah dimengerti oleh orang yang biasanya menggunakan bahasa daerah. Bahasa memang sederhana bahkan hampir tidak baku, tetapi langkah demi langkah dijabarkan dan sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terbagi dalam P1 (Pembukaan), P2 (Penjelasan), P3 (Pelatihan), P4 (Penutup). Walaupun gunakan bahasa yang sederhana, namun buku ini memiliki cara penjelasan yang sangat berkualitas dan unik dibandingkan dengan buku paket lainnya di Indonesia. Buku panduan guru juga sudah memiliki kunci jawaban dari setiap latihan untuk anak.
Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pelajaran inti di tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, pelajaran tersebut perlu mendapat jam pelajaran lebih banyak dari pelajaran lain. Tiap pelajaran di BPKP (Matematika dan Bahasa Indonesia) memuat 95 pelajaran per semester dan membutuhkan waktu 70 menit per pelajaran. Jumlah jam tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan di luar negeri. Hal ini untuk membantu siswa dalam menguasai pelajaran dengan lebih baik.
xi Siswa yang naik kelas dengan kemampuan di bawah standar, akan membuat siswa tersebut sulit mengikuti pelajaran di kelas selanjutnya. Anak-anak yang belum belajar atau menguasai bahan Buku Paket Kontekstual Papua dari kelas 1 dan 2 mungkin perlu penjelasan tambahan untuk konsep-konsep yang akan diulangi di kelas 3. Selain itu di kelas 1 dan 2 anak-anak dipersiapkan untuk bisa baca paling kurang 50 kata per menit. Kalau anak-anak di kelas Bapak/Ibu belum bisa baca secepat itu, mereka belum bisa menerima bahan kelas 3, karena mereka akan mengalami kesulitan dengan bahan bacaan. Siswa seperti itu akan merasa rendah diri dan cenderung putus sekolah.
Para guru disarankan untuk melibatkan orang tua dalam latihan membaca dan matematika dasar. Guru juga diharapkan dapat membantu anak menyelesaikan lembar latihan di kelas sebelum siswa pulang. Hal ini dilakukan karena tidak semua orangtua dapat menolong anaknya di rumah.
Siswa-siswi SD perlu melihat hal-hal yang ada di lingkungan mereka dalam buku kerja karena akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Buku Paket Kontekstual Papua memenuhinya dengan:
- Penggunaan bahasa yang sederhana
- Gambar-gambar sesuai lingkungan di Papua
- Menggunakan tema dari sejarah, budaya, cerita rakyat, dan lain-lain - Pengulangan hal dasar dengan cara yang menyenangkan
- Membangun nilai-nilai positif
xii
Penjelasan tentang format Buku Panduan
Buku Siswa dilengkapi dengan Buku Panduan yang bersifat seperti berikut:
-Semua pelajaran sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
-RPP dalam tingkat bahasa yang sangat sederhana, dapat menolong guru untuk fokus ke praktik mengajar dan menghemat waktu administrasi kelas.
-Sesuai dengan konteks lingkungan hidup, cerita dan budaya Papua. -Menggunakan langkah-langkah mengajar yang sederhana dan kreatif.
BPKP memenuhi tujuan Nasional Pendidikan
Informasi proses pembelajaran
Setiap pelajaran dibagi dalam empat bagian
Warna merah: hal yang guru harus ucapkan
Latar belakang hitam: Guru perlu tulis di papan
Warna biru: langkah-langkah proses pembelajaran
Latar belakang abu-abu: Penanganan kelas atau masukan organisasi buat
xiii Lembar kerja siswa dalam ukuran kecil, sekaligus kunci jawaban
BPKP menggunakan cara belajar PAKEM (Pelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan) Download buku Panduan dari alamat website:
xiv
Isi dan Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia
Di bawah ini garis besar TOPIK-TOPIK Kelas 2B dan 3A dan 3B termasuk kompetensi
tambahan yang ada di BPKP.
Kompetensi-kompetensi telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) disusun untuk mencapai kompetensi dan tujuan akhir Pendidikan Nasional. Menurut tim penulis, perlu ada tujuan yang detil dan spesifik seperti yang dicantumkan dalam tabel di bawah ini.
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran 3.1 Menggali informasi tentang
konsep perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film)
Mencari dan menemukan informasi penting tentang konsep perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film)
Menyampaikan hasil temuan berdasarkan
informasi tentang konsep perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari secara lisan, tulis, dan visual (gambar, film) dengan menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif
Detil/Tambahan BPKP:
-Melatih hal terkait cerita (kosakata, cerita ulang isi cerita, perasaan tokoh, urutan kejadian, sebab-akibat, memberikan pendapat, menjalankan diskusi, membedakan hal penting dari yang tidak penting)
-Bisa mengelompokkan kata -Mencari tahu tujuan tulisan -Mengerti teks prosedur 4.1 Menyajikan hasil informasi
tentang konsep perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk lisan, tulis, dan visual menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif Tema ini paling jelas di RPP 41-60, dan 101-140.
3.2 Menggali informasi tentang sumber dan bentuk energi yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film)
Mencari dan menemukan informasi penting tentang sumber dan bentuk energi yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film)
Mempresentasikan hasil penggalian informasi tentang konsep sumber dan bentuk energi dalam bentuk tulis dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
Detil/Tambahan BPKP:
-Menggunakan: dari mana, di mana, ke mana. -Menggunakan kata tanya.
-Tahu istilah kata, kalimat, paragraf dan tanda baca
4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi tentang konsep sumber dan bentuk energi dalam bentuk tulis dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif Tema ini paling jelas di RPP 1-20 3.3 Menggali informasi tentang perubahan cuaca dan pengaruh-nya terhadap kehidup-an
manusia yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual
Mencari informasi penting tentang perubahan cuaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film)
Mempresentasikan hasil penggalian informasi tentang konsep perubahan cuaca dan
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam bentuk tulis dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
Tema ini paling jelas di RPP 1-20 4.3 Menyajikan hasil penggalian
xv hidup yang ada di lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film)
Menggali dan menemukan kosakata dalam teks tentang konsep, ciri-ciri, kebutuhan
(makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di
lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual (gambar, film)
Menggunakan kosakata dalam teks tentang konsep, ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan
makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat dalam bentuk lisan dan tulisan
Mempresentasikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
• Detil/Tambahan BPKP: -Mendeskripsikan hewan -Mendeskripsikan ciri-ciri fisik 4.4 Menyajikan laporan tentang
konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
Tema ini paling jelas di RPP 21-60 dan 141-121-60
3.5 Menggali informasi tentang cara-cara perawatan tumbuhan dan hewan melalui wawancara
Mengidentifikasi informasi tentang cara-cara perawatan tumbuhan dan hewan melalui wawancara
Menemukan informasi penting tentang cara-cara perawatan tumbuhan, lingkungan dan hewan melalui wawancara
Mempresentasikan hasil wawancara tentang cara-cara perawatan tumbuhan dan hewan dalam bentuk tulis dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
Detil/Tambahan BPKP:
-Belajar cara wawancara dan lapor hasilnya -Mengilustrasikan cerita yang didengarkan -Bisa berdialog teleponan
4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang cara-cara perawatan tumbuhan dan hewan dalam bentuk tulis dan visual (gambar, film) menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
Tema ini paling jelas di RPP 21-60 dan 141-121-60
Mengidentifikasi isi teks informasi tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat
Menemukan informasi penting tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat
berdasakan sajian tertulis
Menyusun informasi penting menjadi sebuah ringkasan tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi di lingkungan setempat secara tertulis
Detil/Tambahan BPKP:
xvi
3.7 Mencermati informasi tentang konsep delapan arah mata angin dan pemanfaatannya dalam denah dalam teks lisan, tulis, dan visual(gambar, film)
Mengidentifikasi informasi tentang konsep delapan arah mata angin dan pemanfaatannya dalam denah yang disajikan secara lisan, tulis, dan visual(gambar, film)
Menyajikan konsep delapan arah mata angin dan pemanfaatannya dalam denah dalam bentuk tulis dan visual(gambar, film)dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
Detil/Tambahan BPKP:
-Mengilustrasikan cerita yang didengarkan -Bisa mengerti jurnal
4.7 Menjelaskan konsep delapan arah mata angin dan
pemanfaatannya dalam denah dalam bentuk tulis dan visual (gambar, film) menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan visual (gambar, film) dengan tujuan untuk kesenangan
Mengidentifikasi pesan dalam dongeng yang disajikan secara lisan, tulis, dan visual (gambar, film) dengan tujuan untuk kesenangan
Menyajikan pesan yang terdapat dalam dongeng sebagai bentuk ungkapan diri dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
Menerapkan isi pesan yang terdapat dongeng dalam kehidupan sehari-hari
Detil/Tambahan BPKP: -Belajar introduksi, isi, penutup -Menulis paragraf
-Menentukan judul untuk cerita
-Menyebutkan hal yang tidak tertulis dalam cerita berdasarkan konteks kosakata baku dan kalimat efektif Tema ini paling jelas di RPP 81-95
3.9 Mencermati lambang/simbol (rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang negara) beserta artinya dalam teks lisan, tulis, dan visual(gambar, film)
Mengidentifikasi lambang/simbol (rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang negara) beserta artinya dalam teks lisan, tulis, dan visual(gambar, film)
Mempresentasikan hasil identifikasi tentang lambang/simbol (rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang negara) beserta artinya dalam bentuk visual (gambar, film) dan tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif
Menanggapi presentasi kelompok lain untuk menguatkan pengetahuannya
4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang lambang/simbol (rambu lalu lintas, pramuka, dan
lambang negara) beserta artinya dalam bentuk visual (gambar, film) dan tulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif Tema ini paling jelas di RPP 121-140
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah
(sederhana) dalam teks tulis.
Mengidentifikasi ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) dalam teks tulis.
Menggunakan ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) sebagai bentuk ungkapan diri dengan
xvii
4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat saran, masukan, dan penyelesaian masalah (sederhana) sebagai bentuk ungkapan diri menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif yang dibuat sendiri
Tema ini paling jelas di RPP 1-20, 61-80, 161-195
yang dibuat sendiri
Detil/Tambahan BPKP:
-Menceritakan pengelaman pribadi
-Mendeskripsikan sifat dan karakter tokoh cerita -Menggunakan kalimat sapaan
-Membaca cerita dengan intonasi yang baik -Bisa prediksi akhir cerita
-Bisa tulis akhir cerita yang mengejutkan -Bisa membedakan fakta dan opini
-Bisa membedakan saran dan pendapat -Menentukkan masalah-solusi
-Mengerti kata kerja dengan di- dan ter- -Mengerti kata kerja dengan meny- -Mengerti kata kerja dengan –kan
-Mengerti kata kerja dengan menye-, meng-, -kan, dan -i
-Mengerti kata kerja dengan akhiran –an, yang membentuk kata benda
-Mengerti kata kerja dalam bentuk: sudah terjadi, sedang, akan
-Menggunakan akhiran –nya
-Mengerti kata ganti milik dengan tambahan -ku dan -mu
-Mengerti -kan, -lah dan kah -Mengerti kata dengan awalan pe- -Mengerti ajakan ayo, mari, yuk
-Mengerti kata: ingin, harap, minta, mohon, mau -Mengerti kata ulang tidak murni (bauh-buahan) -Menggunakan kata ganti orang (kami, kita, mereka, aku, dong, dsb.)
-Memasukan kata sifat ke dalam kalimat
-Mengerti kata intensitas (selalu, kadang, jarang) -Memakai kata penghubung (dan, atau, tetapi, dsb) -Mengerti kata urutan (pertama, kedua, terakhir) -Tahu beberapa sinonim-antonim
-Mengerti beberapa idiom/peri bahasa -Mengerti arti puisi
-Mengerti struktur puisi (akronim, bebas, pantun) -Bisa persingkat/perpanjang kalimat
-Menggunakan huruf kapital -Mengerti fungsi tanda kutip ,”…”
-Menulis kalimat langsung tanpa tanda kutip -Bisa mengeja kata dengan au/ai, ng/ny, -h -Mampu membaca 75 kata per menit pada akhir semester 1
xviii
Dapat terlihat bahwa Buku Paket Kontekstual Papua bertujuan untuk mencapai keterampilan yang dalam dan spesifik.
Kompetensi yang telah diajarkan pada kelas 2, semester 2 Bulan 6 Buat akhir cerita.
Bedakan hal penting/kurang penting. Huruf kapital pada nama orang. Mengeja kata dengan ny/ng.
Bulan 7: Menebak/menjelaskan perasaan tokoh cerita.
Sebut urutan kejadian.
Belajar mind mapping (kelompok kata) Memohon dengan sopan.
Belajar antonim.
Kenalkan istilah: kata, kalimat, paragraf, tanda baca, judul. Mengerti kalimat pasif.
Huruf kapital pada nama tempat. Mengeja kata dengan -h / tanpa -h.
Bulan 8: Mendengar puisi.
Mengaitkan pengalaman sendiri dengan cerita + refleksi.
Menilai teks, apakah suka, dan beri alasan.
Pilih arti kata/kalimat yang tepat.
Huruf kapital pada nama hari dan bulan. Tulis penjelasan di samping gambar. Melatih wawancara.
Menulis hasil wawancara. Huruf kapital di hari raya. Awalan -ter.
Kata tunjuk (ini, itu, di sana, begini). Kata kerja dengan awalan meng-. Bulan 10: Bisa baca cepat (>40 kata per menit)
Mengerti bacaan berita di radio.
Mengerti instruksi menggunakan alat transportasi.
Kompetensi yang termuat dalam buku ini, kelas 3, semester 1
Setelah bulan 1 hanya pokok baru disebut. Hal lama tetap diulang berlahan-lahan.
Bulan 1
(tema: lingkungan)
Membaca cerita-cerita dengan pengertian penuh.
Melatih hal terkait cerita (kosakata, cerita ulang isi cerita, perasaan tokoh, urutan kejadian, sebab-akibat,
memberikan pendapat, menjalankan diskusi, membedakan hal penting dari yang tidak penting.)
Bisa mengelompokkan kata.
Menggunakan: dari mana, di mana, ke mana. Menggunakan kata tanya. Tahu istilah kata,kalimat, paragraf, dan tanda baca.
Mengerti kata dengan di-.
Mengerti kata kerja dengan akhiran -an, yang membentuk kata benda. Menggunakan akhiran -nya,
Bulan 2
(tema: tumbuhan)
Tentukan ide utama per paragraf. Menggunakan huruf kapital.
Bisa mengeja kata dengan au/ai. Belajar introduksi, isi, penutup.
Anak tahu pembuka, isi dan penutup dalam teks bacaan.
Memberikan saran. Bisa mengeja kata dengan ng/ny.
Mengerti kata ganti milik dengan tambahan -ku dan -mu.
xix
Belajar wawancara dan lapor hasilnya. Memperkenalkan bentuk surat. Menggunakan kalimat sapaan. Mengajar kata kerja dengan awalan meny-.
Bulan 5
(tema: budaya, cerita rakyat)
Menyebut hal-hal yang tidak tertulis dalam cerita berdasarkan konteks. Main drama.
Mendiskusikan pesan moral.
Membaca cerita dengan intonasi yang baik.
Mengerti fungsi tanda kutip, “....”
Kompetensi yang termuat dalam buku berikut, kelas 3, semester 2 Bulan 6
Mengerti kata kerja dengan -kan. Bisa mengeja kata yang pakai -h.
Menggunakan kata ganti orang (kami, kita, mereka, aku, dong, dsb).
Mengerti kata intensitas (selalu,
Bisa bedakan fakta dan opini. Mengerti teks prosedur.
Bisa bedakan saran dan pendapat.
Mengerti kata urutan (pertama, kedua, terakhir)
Mengerti kata kerja dengan menye-, meng- dan -kan.
Mengerti -kan, -lah dan kah. Mengerti ajakan ayo, mari, yuk. Mengerti kata dengan awalan pe-. Bulan 9
(tema: bekerja untuk hidup )
Tulis akhir cerita yang mengejutkan. Bisa berdialog teleponan.
Membedakan kata kerja dalam bentuk: sudah terjadi, sedang, akan. Mengerti kata: ingin, harap, minta, mohon, mau.
Tahu beberapa sinonim-antonim. Mengerti kata ulang tidak murni (buah-buahan)
Mengerti kata kerja dengan di- dan ter-.
xx
Standar Penilaian
Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) sudah menyediakan standar minimal untuk penilaian, yaitu 60. Kami memberi rekomendasi untuk tetap menggunakan standar tersebut. Sekolah-sekolah di kota bisa menggunakan standar yang lebih tinggi.
Menurut penelitian tim BPKP standar tersebut harus digunakan untuk mengukur perkembangan prestasi murid. Jika ada murid yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan di tes-tes, artinya murid tersebut memang belum bisa menghadapi pelajaran di bulan selanjutnya.
Terus terang, Anda bisa dongkrak nilai, tetapi tidak bisa dongkrak pengetahuan. Kalau murid anda tidak lolos di tes pertama, maka murid tersebut belum siap menghadapi tes selanjutnya, karena tes selanjutnya lebih susah dipahami dari pada yang sebelumnya.
Tabel-tabel yang dicetak di lembar tes murid menjadi pegangan untuk guru. Guru hanya perlu menghitung berapa yang benar, dan melihat jumlah poin-poin yang dihasilkan oleh murid.
Contoh:
Kalau murid mampu menjawab 9 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 40 poin untuk pertanyaan itu.
Kalau murid mampu menjawab 7 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 25 poin untuk pertanyaan itu.
Kalau murid hanya mampu menjawab 4 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia hanya mendapatkan 0 poin untuk pertanyaan itu.
Dari warna biru anda bisa melihat, bahwa 7 soal yang benar dari 10 sudah berarti ‘kurang’. Disebut kurang, karena soal-soal di tes memang sesuai dengan apa yang murid pelajari. Yang berarti, dia seharusnya sudah terampil dan memahaminya.
Dari penelitihan tim BPKP sudah terbukti bahwa ini standar yang memang bisa dicapai murid-murid, kalau guru mengajar sesuai dengan buku paket tersebut.
Jumlah poin dari setiap soal dijumlahkan untuk menentukan nilai total dari tes murid. Contoh:
benar 10 9 8 7 6 5 4-0
poin 50 40 30 25 15 5 0
benar 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10-0
poin 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0
poin 25 22 18 15 12 9 6 3 0
benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0
poin 25 22 18 15 12 9 6 3 0 Soal 1:
Benar 17
Soal 2:
Benar 8
Soal 3:
xxi
Dinding Bahasa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lembar-lembar Tes
[Type text]
1 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1
BULAN 1 DINDING BAHASA
TUJUAN (KD: 3.1, 4.1, 3.3, 3.3, 3.11, 4.11) Tema lingkungan
Mengerti cerita
Belajar arti kosakata baru Belajar tanda baca
KOSAKATA : Kosakata yang dipelajari pada bulan 1
ALAT & BAHAN : Potongan kertas/ kartu dan benda-benda yang ada di lingkungan WAKTU : Setiap hari Senin dan Rabu (35 menit)
Guru pilih 2 atau 3 hal yang mau dilakukan saat Dinding Bahasa. Tidak semua anak harus mengerti pada pertemuan pertama. Guru buat suasana yang positif dan bangun percaya diri anak.
TUJUAN
- Untuk memberitahukan kepada anak-anak tentang tema bulan 1. - Anak-anak tahu apa saja yang ada di lingkungan.
- Anak tahu bagaimana cara menjaga lingkungan.
* Guru jelaskan tentang tema “Lingkungan”
- Guru, “Anak-anak, di sekitar kita ada apa saja? (Pohon, rumput, pisang, burung, manusia.) Anak-anak bisa jawab lebih dari ini. Sesuai dengan apa yang ada di sekitar mereka. Bagus, yang tadi kalian sebut adalah hewan, tumbuhan dan manusia. Itu semua ada di sekitar kita.”
- Guru, “Sekarang kita sudah masuk di bulan kedua. Tema kita bulan ini adalah lingkungan. Apa itu
lingkungan?” (Tempat manusia, hewan dan tumbuhan hidup.)Kalau anak tidak tahu guru bisa bantu. - Guru, “Benar, kita hidup di dunia ini. Di lingkungan kita contohnya ada; kota, kebun, kali, hutan,
danau, laut, dll. Kita akan belajar lebih banyak tentang bagaimana kita bisa jaga lingkungan kita supaya dia tetap baik untuk kita tinggal. Kita perlu belajar bagaimana kita bisa jaga lingkungan, supaya kita tidak kena masalah seperti air yang kotor, banjir, tanah yang tidak subur, dll.”
* Guru mengajak anak-anak keluar kelas
- Guru, “Anak-anak, sekarang kita semua akan keluar kelas dan gambar satu hal yang ada di
lingkungan sekolah yang perlu kita jaga.”
- Guru, “Kalau sudah kalian tulis bagaimana cara kita menjaga itu. Kalian bisa tulis ide-ide yang baik, supaya apa yang kalian gambar itu tetap terjaga.”
- Guru minta anak untuk tulis atau gambar yang ada di lingkungan sekolah yang ada kaitan dengan perlindungan lingkungan (hewan, tumbuhan, manusia, pohon, gunung, kali, kebun dan gedung).
- Semua yang anak tulis perlu ada hubungan dengan bagaimana cara menjaga lingkungan. - Masuk dan minta anak-anak untuk baca hasil.
- Anak-anak membaca ide-ide mereka.
- Guru bisa memberi PR untuk hal yang sama di tempat tinggal mereka yang ada kaitannya dengan perlindungan terhadap lingkungan.
1.
Tema LINGKUNGAN
Huruf kapital
Belajar hal penting dan tidak penting Kalimat pasif
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1 2 TUJUAN
- Guru mendorong anak-anak untuk senang membaca.
* Guru membaca cerita
- Guru pilih cerita dari buku. Kalau tidak ada buku cerita, ambil dari RPP yang sudah lewat. - Selain guru yang membaca cerita. Guru bisa minta anak-anak untuk membaca.
- Guru, “Guru akan baca cerita. Kalian dengar dengan baik cerita yang guru baca. Sebentar guru akan tanya urutan kejadian, perasaan tokoh di cerita, kalian harus beri pendapat tentang cerita
dan kalian juga akan cerita tentang pengalaman kalian.” Guru membaca satu cerita.
* Anak-anak sebut urutan kejadian di cerita
- Guru, “Siapa bisa sebut urutan kejadian dari cerita yang sudah saya baca?” (Anak sebut urutan cerita.) Anak-anak jawab urutan kejadian yang mereka dengar dari cerita.
* Guru bertanya perasaan tokoh di cerita
- Guru, “Anak-anak, siapa saja tokoh/ orang dalam cerita? (Anak-anak sebut.) Bagus, siapa tahu bagaimana perasaan tokohtersebutdalam cerita? Guru sebut nama orang dalam cerita. (Anak-anak cerita tentang perasaan tokoh.) Tanya (Anak-anak-(Anak-anak, “Bagaiman kalian bisa tahu kalau (sebut nama tokoh) sedih atau senang. Ada di paragraf berapa?” Anak sebut paragraf berapa, kasih alasan. Bagus.”
- Guru tanya, “Mengapa dia sedih/ mengapa dia bahagia?”
* Guru tanya anak tentang karakter tokoh dalam cerita
- Karakter artinya sifat atau kepribadian orang dalam cerita. Orangnya keras/sabar/tukang menangis/tidak mudah menyerah/kerja keras/rajin dan lain-lain. Contoh; Pulang sekolah Ronal bantu bapak tanam pohon. Jadi karakter Ronal dalam kalimat ini dia anak yang rajin dan suka membantu orangtua. Dia sayang lingkungan karena dia mau tanam pohon.
- Guru, “Bagus, sekarang saya akan tanya tentang sifat tokoh yang kalian sebut dalam cerita. orang itu sifatnya bagaimana?” (Anak-anak bisa menjawab: Dia rajin selalu kasih bersih halaman rumah.)
- Guru, “Bagus, mengapa kalian sebut dia rajin?” (Anak-anak memberikan alasan. Karena…)
* Anak-anak memberikan pendapat dan alasan tentang cerita
- Guru, “Bagaimana pendapat kalian tentang cerita?” (Menurut saya cerita ini……… )
- Guru, “Apakah kalian setuju dengan … .” Pertanyaan ini untuk tindakan tokoh dalam cerita. Contoh: Apakah kalian setuju dengan tindakan Erik dan teman-teman tanam pohon? Kalau anak-anak jawab setuju / tidak setuju, tanya anak mengapa mereka setuju? Kenapa tidak setuju? Minta alasan kepada anak-anak. - Anak-anak kasih pendapat. Guru hanya perlu dengar. Kalau ada yang kurang, guru bisa minta
siswa lain untuk tambahkan atau beri penguatan atas pendapat anak-anak.
* Anak-anak cerita pengalaman sehari-hari
- Guru, “Siapa yang punya pengalaman yang sama dengan cerita?” (Anak-anak cerita tentang pengalaman mereka yang sesuai dengan cerita.)
* Guru memberikan pekerjaan rumah
- Guru, “Sekarang kalian punya tugas rumah. Tugas kalian adalah tulis satu cerita tentang pengalaman kalian yang yang paling berkesan tentang lingkungan.”
3 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1
TUJUAN
- Anak bisa menggunakan tanda baca dengan baik.
* Guru jelaskan tanda baca . , ?
- Guru, “Tanda baca ada apa saja?” (Tanda titik, tanda koma, tanda tanya.)
- Guru, “Bagus, siapa bisa maju tulis tanda baca di depan? . , ? Bagus sekali, teman tulis tanda apa saja?” (Tanda titik, tanda koma, tanda tanya.)
- Guru, “Bagus, tanda titik ada di mana? (Akhir kalimat.)Terima kasih, kalau ada tanda titik kita harus bagaimana? (Kita berhenti, hitung, 1, 2, baru baca lagi.) Kalau ada tanda koma kita harus bagaimana?” (Kita berhenti, hitung, 1, 2, baru baca lagi.)Fungsi tanda koma adalah untuk kita bisa baca dan mengerti kalimat yang panjang dengan baik. Contoh: Ibu pergi ke pasar beli jeruk, markisa, wortel, sawi dan bayam. Semua baca kalimat yang saya tulis!”
Anak-anak baca kalimat setiap ada tanda koma mereka berhenti sedikit.
- Guru, “Bagus, siapa tahu tanda tanya ada di mana” (Ada di akhir kalimat tanya.) - Guru, “Sekarang lihat ada kalimat: Di mana rumah Seli?Semua baca.” Anak-anak baca.
- Guru baca kalimat dengan nada tanya, “Sekarang tulis kalimat yang saya baca; Bagaimana cara tanam sayur?” Anak-anak tulis dan periksa sama-sama. Cek apakah mereka pakai tanda baca?
- Guru, “Siapa mau maju dan tulis kalimat di papan? Anak tulis Bagaimana cara tanam sayur?
Terima kasih, ini kalimat apa? (Kalimat tanya.)Mengapa kalian sebut ini kalimat tanya? (Karena akhir kalimat ada tanda tanya dan awal kalimat ada kata tanya „bagaimana‟.)Benar,
bagaimana nada baca kalimat tanya?” (Suara agak naik sedikit di akhir kalimat.)
- Guru, “Bagus, jadi kalimat tanya selalu ada apa? (Kata tanya dan tanda tanya.)Bagus, nada baca harus bagaimana?” (Suara agak naik sedikit di akhir kalimat.)
* Guru jelaskan tanda seru “!”
- Guru, “Sekarang kita akan belajar tanda baca baru ! Semua tulis di udara. Anak tulis. Tanda ini punya nama tanda seru tanda apa? (Tanda seru.) Seperti tanda titik dan tanda tanya, tanda seru juga dipakai di kalimat. Coba semua baca kalimat yang ada di papan.” Anak-anak baca.
1. Mari kita tanam pohon bersama! 2. Jangan tangkap ikan pakai bom! 3. Bunga ini indah sekali!
- Guru, “Di tiga kalimat ini fungsi tanda seru adalah untuk kasih tekanan, kasih tunjuk emosi yang kuat. Guru akan tulis 3 kalimat lain dan kalian pikir apa fungsi tanda seru untuk kalimat-kalimat ini.”
Erik, cepat mandi!
Buang sampah ini sekarang! Jangan main terus, bantu mama!
- Guru, “Kira-kira apa fungsi tanda seru untuk 3 kalimat itu? (Menyuruh kita lakukan sesuatu/ perintah.) Betul, sekarang guru akan tulis yang lain lagi.”
Ayo! Mari! Hei! Semangat! Merdeka! Aduh! Wao! Asik! Hore!
- Guru, “Untuk yang ini apa kira-kira fungsi tanda seru di kata-kata itu? (Ajak, kaget, teriak, senang.)
Bagaimana dengan yang ini? Indah sekali gunung itu! Cantiknya! (Kagum/heran.)
- Guru, “Coba sekarang kalian sebut kata-kata yang guru sudah tulis di papan. Kalian harus kasih tekanan, tidak bisa dikatakan seperti kita bicara biasa. Guru akan sebut dulu lalu kalian ikut.”
Guru serukan kata-kata yang ditulis di papan.
-Guru bisa minta anak berdua-dua praktek pakai kata-kata yang ditulis di papan. Misalnya: Sam dan Linus. Sam ajak Linus main. “Ayo Linus, kita main!” Tangan kanan Sam beri gerak ajakan. Atau 1 anak maju ke depan, dia pura-pura jadi kapten tim bola yang kasih semangat teman-teman.
Sambil kepalkan tangan dia berseru,”Semangat!” Teman-teman lain sambung, “Semangat!” Atau 1 anak pura-pura jadi mama dan 1 anak lagi jadi anak mama. Mama suruh anak, “Cuci piring!
Jangan main terus!”
-Setelah praktek lisan kata-kata/kalimat seruan, anak tulis kalimat perintah di buku tulis dulu, baru guru pilih 3-5 anak untuk tulis di papan.
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1 4 TUJUAN
- Anak tahu cara tulis huruf kapital.
- Anak bisa pakai huruf kapital dalam kalimat.
* Guru tanya anak-anak tentang huruf kapital
- Guru, “Siapa masih ingat huruf kapital ada di mana saja?” (Awal kalimat, nama orang, nama tempat, nama hari, nama bulan, nama hari raya/ hari besar.)
- Guru, “Benar, saya tulis kalimat erik dan lia tanam bunga hari sabtu Apakah sudah benar? (Masih salah.) Mengapa? Apa yang salah?” (Karena tidak pakai huruf kapital di awal kalimat, nama orang, nama hari dan tidak ada tanda titik.)
- Guru, “Siapa bisa maju tulis kalimat yang benar? Anak tulis Erik dan Lia tanam bunga hari Sabtu.
Bagus sekali, apakah sudah ditulis benar? (Benar.)Mengapa benar?” (Karena sudah pakai huruf kapital pada awal kalimat, nama orang, nama hari dan akhir kalimat pakai tanda titik.)
* Guru melatih kalimat
- Guru, “Saya akan baca kalimat. Sebentar saya akan minta dua anak untuk maju tulis kalimat. Kita
akan cek bersama. Kita cek apakah teman sudah menggunakan tanda baca atau belum.”
- Guru hanya baca kalimat nomor satu dan minta dua anak untuk maju tulis di papan. - Guru, “Semua tulis kalimat yang say abaca. Nomor 1. Meri senang sapu halaman.” - Guru, “Terima kasih, siapa mau maju tulis kalimat di papan?” Dua anak maju dan tulis.
- Guru, “Semua lihat di papan. Teman-teman sudah tulis kalimat nomor satu. Kita akan cek bersama. Menurut kalian apakah mereka sudah tulis kalimat dengan benar?”
(Sudah karena mereka sudah pakai huruf kapital pada awal kalimat, tanda titik.) Kalau ada yang tulis salah. Guru dan anak-anak perbaiki bersama.
- Kalau sudah selesai, guru bisa lanjut dengan kalimat nomor 2-3. Tanya anak-anak dengan cara yang sama seperti kalimat nomor satu.
2. Kakak Lia tanam bunga anggrek.
3. Pada hari Jumat Erik ikut bapak bersihkan lingkungan rumah. - Guru bisa tulis contoh kalimat yang lain untuk melatih anak-anak.
4.
HURUF KAPITAL dan KALIMAT
TUJUAN
- Anak bisa bedakan hal penting dan kurang penting.
* Guru mengajar tentang hal penting dan kurang penting
- Guru, “Siapa tahu hal penting punya arti apa?” (Hal yang kita tidak boleh kasih hilang/hal yang utama. Kalau ini tidak ada di cerita, cerita akan berbeda. Orang tidak akan mengerti.)
- Guru, “Siapa tahu hal kurang penting artinya apa?” (Hal yang boleh kita kasih hilang dari cerita.) - Guru, “Jadi, hal penting adalah hal yang kita tidak boleh kasih hilang/hal yang utama. Kalau ini
tidak ada di cerita, cerita akan berbeda. Orang tidak akan mengerti. Hal kurang penting adalah hal yang boleh kita kasih hilang dari cerita.”
* Guru mengajak anak untuk latihan hal penting dan kurang penting - Guru tidak baca semua kalimat. Guru hanya baca satu paragraf.
- Guru bisa minta anak untuk baca cerita dan minta mereka untuk cari hal penting dari cerita. - Kalau anak sudah tahu hal penting minta anak untuk sebut hal yang tidak penting.
- Kalau sudah selesai, tanya anak, “Menurut kalian mengapa itu penting?” Anak-anak kasih alasan kenapa mereka sebut kalimat itu penting. Tanya dengan cara yang sama untuk hal tidak penting.
5 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1
TUJUAN
- Anak bisa beri arti pada kalimat pasif.
- Anak bisa rubah kalimat pasif ke kalimat aktif.
* Guru mengulang kata kerja
- Guru, “Ada cara untuk tahu apakah satu kata adalah kata kerja dengan cara:
Kamu bisa coba isi kata kerja di titik-titik. Kalau kalimat-kalimat benar dan sesuai, berarti kata itu kata kerja. Contoh:
Isi kata lompat.Saya lompat. Kamu lompat. Kita lompat.Bisa? (Bisa.) Apakah kamu bisa buat gerakan lompat? (Bisa.) Berarti lompat adalah kata kerja.”
* Guru minta anak temukan kata kerja dasar
- Guru, “Guru akan baca kata kerja. Tetapi kata kerja itu sudah pakai awalan di. Kita akan cari kata kerja yang biasa saja.”
- Guru, “Siapa bisa dapat kata kerja biasa dari kata diajak? (Ajak.) Apa itu, ajak orang?” (Minta orang ikut.)
- Guru, “Siapa bisa dapat kata kerja biasa dari kata dicari? (Cari.) Apa itu cari bola?” (Coba dapat bola yang kita tidak lihat.)
Anak-anak latih yang lain. Setiap kali mereka dapat kata kerja biasa, mereka coret bagian ‘di’.
* Guru mengajak anak-anak bermain
- Guru, “Kita akan main. Cara main, saya akan baca kata-kata. Saya akan baca kata kerja dan bukan kata kerja. Kalau saya baca kata kerja semua buat gerakan kata itu (Macam main drama kecil.), tetapi kalau saya sebut kata benda (bukan kata kerja) kalian harus berdiri tenang dan diam. Apakah sudah jelas?”
- Untuk main guru bisa pakai kata benda: batu, buku, tanah, baterai, meja, bangku, gelas, piring, papan, pensil, sepatu, tempat sampah, plastik, botol, kaleng.
- Untuk main guru pakai kata kerja dari yang sudah ada di kotak papan hitam.
- Guru, “Bagus sekali, kalian semua sudah main dengan baik. Tadi mengapa kalian buat gerakan arti kata kerja itu? (Karena guru baca kata kerja, jadi kami buat gerakan.) Bagus sekali, jadi kalau kata kerja kita bisa buat apa (Gerakan.) Mengapa kalian tidak buat gerakan, waktu saya baca kata yang lain?” (Karena itu bukan kata kerja. Kita tidak bisa buat gerakan.)
* Guru minta anak-anak beri arti pada kalimat pasif
- Guru, “Bagus sekali, ada kalimat Burung elang ditembak Doni. Apa arti kalimat ini? (Doni tembak burung elang.) Bagus, ada kalimat Bunga dicabut Lia. Apa arti kalimat ini? (Lia cabut bunga.) Benar, siapa bisa buat gerakan tanam bunga? Satu anak maju dan buat gerak sedang cabut bunga. - Guru, “ Terima kasih, sekarang kita akan belajar tentang kalimat pasif. Kalimat yang selalu ada
kata kerja dan di pada kata kerja.”
- Guru, “Ada kalimat Daun disapu Meri. Ini kalimat pasif, bagaimana kalau kita ubah menjadi kalimat aktif? (Meri sapu daun.) Meri sapu daun. Bagus, apakah ada perbedaan antara kalimat pasif dan aktif?” (Susunan kalimat berubah. Pada kalimat pasif di depan kata kerja ada di-, tetapi di kalimat aktif sudah tidak ada.)
- Guru latih anak dengan kalimat yang lain.
- Guru mengajar kalimat pasif lalu tanya anak-anak arti kalimat itu. Artinya guru mulai dari kalimat pasif dan anak-anak jawab kalimat aktif.
- Guru juga bisa mulai mengajar anak dari kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Contoh kalimat aktif: Meri petik buah. Diubah menjadi kalimat pasif menjadi: Buah dipetik Meri.
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1 6 TUJUAN
- Anak mengerti sebab-akibat. - Anak bisa menulis sebab-akibat.
* Guru bertanya tentang sebab-akibat
- Guru, “Anak-anak, kalau sebab kalian tidak buang plastik sembarang di lingkungan, akibat yang kalian dapat apa? (Akibat yang kita dapat, lingkungan bersih.) Bagus, sebab kalau kita buang sampah sembarang. Akibat yang kita dapat apa? (Lingkungan yang kotor dan bau.) Jadi supaya lingkungan kita tetap bersih, kita harus bagaimana?” (Kita tidak boleh buang sampah sembarang.)
- Guru, “Apakah kalian masih ingat sebab-akibat? (Masih.) Bagus, apa arti sebab? (Apa yang kita buat.) Benar, apa arti akibat? (Apa yang kita dapat dari apa yang kita buat.) Bagus.”
* Guru meminta anak-anak untuk membaca cerita
- Contoh guru minta anak untuk baca cerita pelajaran 5 dengan suara pelan.
- Guru, “Ada cerita dengan judul „Beli Koran’ Baca cerita itu dengan suara pelan. Nanti saya akan tanya tentang sebab-akibat. Sebab Sintia tidak makan, akibat apa? (Dia merasa lapar.) Bagus, sebab Sintia beli koran akibat apa?” (Sintia tidak beli makan dan dia merasa lapar./Sintia baca koran tentang sekolahnya.)
- Guru, “Sebab halaman sekolah SD Negeri 3 Abepura bersih. Akibat yang mereka dapat apa?” (Mereka mendapat penghargaan dari kementrian pemerintah pusat.)
- Guru, “Bagus sekali, jadi apa arti sebab? (Apa yang kita buat.) Benar, apa arti akibat? (Apa yang kita dapat dari apa yang kita buat.) Bagus.”
- Guru bisa pakai cerita yang lain untuk mengajar sebab-akibat.
* Guru memberikan tugas kepada anak-anak
- Guru bagi anak dalam kelompok. Satu kelompok ada 4 anak. - Masing-masing kelompok dapat tugas yang sama.
- Guru tentukan satu tugas contoh buang sampah sembarang, “Tugas kalian adalah kalian harus diskusi dalam kelompok tentang buang sampah sembarang. Diskusi dengan teman sebab orang buang sampah sembarang dan apa akibat kalau orang buang sampah sembarang?” - Kegiatan ini bisa jadi diskusi dalam kelas atau pekerjaan rumah, lalu dalam pertemuan DB
selanjutnya bisa jadi diskusi dalam kelas.
- Guru memberi tugas sesuai dengan tema lingkungan. Ini topik-topik yang bisa guru berikan: tanam pohon, tebang pohon, angkat sampah, buang sampah sembarang, buang sampah di tempat sampah, sapu halaman (sekolah, rumah), buang luda pinang sembarang, coret tembok, tembak burung, tangkap ikan pakai bom, buang sampah di kali, buang sampah di laut.
7 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1
RPP 1 BULAN 1
CERITA + KOSAKATA + PERASAAN TOKOH
* Guru memberi salam ke anak-anak
* Guru mengajar Dinding Bahasa selama 35 menit
- Guru mengajar: 1 (tema lingkungan), 3 (tanda baca), 4 (huruf kapital)
P1. PEMBUKAAN
35MENIT TUJUAN (KD: 3.1, 4.1, 3.3, 4.3, 3.4, 4.4)
MENDENGAR : Anak mendengar cerita yang guru baca
KOSAKATA : Anak mengerti kosakata baru yang ada dalam cerita BERBICARA : Anak jelaskan perasaan tokoh
KOSAKATA : Raja Ampat, bercerita, membangun, anggrek, warna-warni, menjauh, tanaman, plastik, lingkungan, suhu, acara, ragu-ragu, program, pemerintah, pegawai, ide, 1000, bibit, bersorak-sorak, gampang, biji, jambu, avokad, cemara, pinggir-pinggir, sejuk
ALAT & BAHAN : Bacaan “Tanam Pohon”, kosakata baru
WAKTU : Dinding Bahasa (35 menit) + pelajaran selanjutnya (35 menit)
- Disiplin: Guru ingatkan anak-anak untuk lipat tangan dan kunci mulut. Angkat tangan kalau mau bicara.
* Guru membaca cerita dengan suara jelas dan tempo lambat
- Guru menulis kosakata baru di papan sebelum pelajaran mulai. Kata tidak dihapus selama 1 minggu. Tujuan: anak-anak akan ingat dan mengerti kosakata baru.
- Guru, “Anak-anak, saya akan baca cerita „Tanam Pohon‟. Kalian bisa baca dalam buku pelajaran. Saya akan baca bersuara, kalian baca dalam hati.”
- Tulisan (1) dalam warna biru = untuk tunjuk paragraf dalam cerita.
- Cerita untuk guru hanya ada satu paragraf di sini karena tempat tidak cukup.
* Guru minta anak-anak sebut kosakata baru - Guru baca kosakata baru.
- Guru, “Mari kita baca kata-kata yang ada di papan. Guru tunjuk kata, lalu kalian baca kata yang guru tunjuk.”
* Guru mengajak anak-anak bermain kosakata baru - Sebelum main guru ajak anak baca kata baru lagi.
- Guru, “Anak paling depan akan hafal 3 kosakata baru. Dia akan bisikkan kata itu ke teman di belakangnya. Sebentar tidak ada yang lihat ke papan dan tidak boleh ada yang buka mata. Setiap anak sebut 3 kosakata baru yang teman sudah bisik kepada teman di belakang dia. Kalau semua bisa, semua dapat poin. Kalau ada yang lupa, tidak dapat poin. Setelah satu kali main, main dengan kata yang lain. Kelompok yang bisa dapat 5 poin paling pertama dia yang menang.” Guru keliling kelas dan awasi anak-anak kerja dengan baik.
P2. PENJELASAN
15MENIT
Tanam PohonPohon
(1) Erik dan teman-teman tinggal di kota Waisai, Raja Ampat. Di sana, ada tete
bernama Obet. Pada hari Rabu sore, Erik dan teman-teman bertemu tete Obet di jalan. Erik tanya, “Tete dari mana?” Tete jawab, “Saya dari kali, tete mandi di kali karena udara panas sekali.” Tete bercerita tentang kota Waisai waktu dulu, sebelum banyak orang membangun rumah-rumah. Dulu ada banyak pohon besar. Ada juga anggrek
warna-warni, burung, kupu-kupu dan hewan lain.
- Untuk sisa cerita bisa baca dari buku siswa. Kata yang tebal adalah kosakata baru.
Raja Ampat : nama tempat dekat Sorong bercerita : cerita tentang sesuatu
- Kosakata baru di tulis di papan selama 1 minggu. - Guru baca kosakata baru dari
Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1 8 * Guru bertanya tentang isi cerita
- Guru, “Saya sudah baca, sekarang kalian bisa baca cerita dengan suara pelan. Ingat kalau ada tanda baca.” Guru kasih waktu kepada anak-anak.
- Guru, “Apakah sudah selesai? (Sudah.) Bagus, sekarang saya akan tanya kalian. Bagaimana keadaan kota Waisai dulu? (Anak-anak cerita, kalau dulu ada pohon besar, anggrek dan hewan dan cuaca tidak sama panas.)Bagus, mengapa hewan-hewan menjauh dari kota Waisai? (Anak-anak jawab karena pohon ditebang.)Apakah kalian setuju kalau orang-orang tebang pohon?
(Kami tidak setuju.)Mengapa kalian tidak setuju? (Anak-anak kasih alasan.)Bagus, di kota ada sampah apa saja? (Kaleng, plastik, kertas.)Apa program pemerintah? (Tanam pohon banyak-banyak.) Apakah kalian setuju dengan tindakan Erik dan teman-teman untuk tanam pohon?
(Setuju.) Kenapa kalian setuju?” (Anak-anak memberi alasan.)
* Guru bertanya tentang perasaan tokoh
- Guru, “Siapa masih ingat tentang pokok perasaan tokoh? (perasaan orang di cerita atau apa yang orang di cerita rasa.)Bagaimana perasaan tete melihat kota Waisai yang makin panas?
(Tete merasa sedih karena udara makin panas dan orang-orang tebang pohon sembarang.)
Bagaimana perasaan Erik dan teman-teman mendengar cerita dari tete? (Mereka sedih/mereka heran, lalu mereka mulai pikir untuk tanam pohon.) Bagaimana perasaan Erik dan teman-teman setelah terima bibit pohon dari dinas? (Mereka sangat senang.)Bagus.”
* Guru meminta anak-anak membaca cerita - Guru, “Semua buka
buku pelajaran 1. Sekarang semua baca cerita itu dengan suara pelan. Ingat kalian harus baca dengan nada baca dan ingat juga kalau ada tanda baca.”
* Guru mengajak anak-anak bermain kosakata baru Cara bermain:
1. Minta anak untuk baris. Muka menghadap ke belakang. 2. Semua anak harus tutup mata.
3. Beri potongan kertas ke anak paling depan untuk baca dan ingat kosakata. 4. Guru kasih tanda mulai.
5. Anak depan buka mata, balik dan bisik kosakata kepada teman di belakang. 6. Teman depan cek apakah ada teman yang salah.
7. Teman pertama yang salah bisik harus duduk di barisan mereka. 8. Kelompok yang menang adalah kelompok yang semua masih berdiri.
P3. PELATIHAN
15MENIT
P4. PENUTUP
59 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1
RPP 2 BULAN 1
TANDA BACA/KAPITAL + KALIMAT TANYA
* Guru tanya anak-anak tentang cerita
Disiplin: Guru ingatkan anak-anak untuk lipat tangan dan kunci mulut. Angkat tangan kalau mau bicara.
- Guru, “Siapa tahu arti kata lingkungan? (Segala sesuatu yang ada di sekitar kita.) Bagus, ada apa saja di sekitar kita?” (Ada kota, kebun, kali dan lain-lain.) Anak-anak bisa sebut lebih dari ini.
- Guru,“Semua buka buku pelajaran 1. Ada cerita, saya akan baca dengan suara keras. Kalian
baca dalam hati.” Guru baca cerita dengan nada baca yang baik dan tempo lambat.
- Guru, “Kalian sudah dengar cerita yang guru baca. Sekarang saya mau tanya. Di kota Waisai dulu
ada apa? (Ada pohon besar, anggrek, burung, kupu-kupu.) Bagaimana keadaan kota Waisai setelah orang-orang bangun rumah? (Burung terbang menjauh, tanaman anggrek tidak ada lagi, kupu-kupu pergi jauh. Orang-orang tebang pohon, tapi mereka tidak tanam kembali. Di kota, sampah di mana-mana. Cuaca jadi panas.) Bagus, apa yang harus kita buat, supaya lingkungan kita tetap bagus?” Anak-anak kasih ide, sesuai dengan yang mereka pikir dan beri alasan.
* Guru mengajar tanda baca
- Guru, “Siapa masih ingat tanda bacaada apa saja? (Tanda titik, tanda koma, tanda tanya.) . , ? Bagus sekali, tanda titik ada di mana? (Akhir kalimat.) Tanda koma ada di mana? (Ada di tengah kalimat.) Tanda tanya ada di mana? (Ada di akhir kalimat tanya.) Bagus, siapa bisa buat kalimat pakai tanda baca? Ada kata: tanam?” Contoh anak buat kalimat: 1. Saya senang tanam pohon.
* Guru mengajar huruf kapital
- Guru, “Siapa masih ingat huruf kapitalada di mana? (Awal kalimat, nama orang dan nama tempat, nama hari raya.) Semua tulis kalimat yang saya baca: Bapak baru pulang dari Biak. Anak-anak tulis dalam buku mereka. Kalau sudah, siapa mau maju tulis di papan?
Satu anak maju tulis. Bapak baru pulang dari Biak.Terima kasih, kita cek sama-sama. Huruf kapital ada di mana? (Awal kalimat dan nama tempat pakai huruf kapital.) Benar, akhir kalimat ada apa? (Tanda titik.) Bagus, tulis kalimat yang saya baca: Di rumah Salo ada bunga matahari.” Guru tanya dengan cara seperti di atas.
- Guru,“Bagus, jadi awal kalimat, nama hari raya, nama orang dan nama tempat pakai apa?
(Huruf kapital.) Akhir kalimat pakai tanda apa?” (Tanda titik.)
* Guru mengajar kalimat tanya
- Guru baca kalimat dengan nada baca kalimat tanya.
- Guru, “Semua tulis kalimat yang saya baca. Di mana tempat buang sampah yang benar? Anak-anak tulis. Apakah semua sudah selesai? Semua baca kalimat yang sudah kalian tulis? (Di mana tempat buang sampah yang benar?) Terima kasih, siapa mau maju dan tulis di papan? Satu anak maju dan tulis di papan.Di mana tempat buang sampah yang benar?Terima kasih, sekarang kita akan cek sama-sama. Siapa tahu ini kalimat apa? (Kalimat tanya.) Kenapa kalian sebut ini kalimat tanya? (Karena ada kata tanya ‘di mana’ dan ‘tanda tanya’ di akhir kalimat.) Benar sekali.”
* Guru beri salam ke anak-anak
* Guru mengajak anak-anak membaca kosakata baru yang ada di papan
- Guru, “Anak-anak, baca kosakata yang ada di papan.” (Anak baca kosakata baru bersama.)
P1. PEMBUKAAN
5MENIT TUJUAN (KD: 3.1, 3.2, 4.2, 3.3, 4.3)
BERBICARA : Anak membaca cerita dan baca kalimat tanya MENULIS : Anak menulis kalimat tanya
KOSAKATA : Raja Ampat, bercerita, membangun, anggrek, warna-warni, menjauh, tanaman, plastik, lingkungan, suhu, acara, ragu-ragu, program, pemerintah, pegawai, ide, 1000, bibit, bersorak-sorak, gampang, biji, jambu, avokad, cemara, pinggir-pinggir, sejuk
ALAT & BAHAN : Cerita dan buku pelajaran 2 WAKTU : 70 menit
P2. PENJELASAN
25Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1 10 * Guru menjelaskan cara menjawab pelajaran 2
- Guru,“Semua lihat bagian A, ada 6
kalimat. Tetapi kalimat itu masih salah. Susun menjadi kalimat yang benar. Ingat tanda baca dan huruf kapital.”
- Guru,“Semua lihat bagian B, tentang
kalimat tanya. Kalimat tanya masih salah, jadi kalian tulis ulang menjadi kalimat tanya yang benar. Apakah sudah jelas?”
- Kalau anak-anak belum jelas, guru bisa jelaskan ulang.
- Guru keliling saat anak-anak kerja. Supaya bisa bantu anak-anak yang alami kesulitan.
* Guru bertanya ulang
- Guru, “Anak-anak, tanda baca ada apa saja?” (Tanda titik, tanda koma, tanda tanya.)
- Guru, “Kita akan buat kesimpulan dari cerita. Anak-anak, supaya udara di lingkungan kita tidak panas lagi, kita harus bagaimana?” (Kalau kita mau tebang pohon, kita juga harus tanam pohon baru.)
P4. PENUTUP
10MENIT
- Guru, “Siapa tahu ini tanda apa? ? (Tanda tanya.) Tanda tanya ada di mana? (Ada di akhir kalimat tanya.) Siapa masih ingat kata tanya ada apa saja? (Apa, di mana, kenapa, bagaimana, siapa) Bagus, ada kalimat tanam kenapa pohon Apakah sudah benar? (Belum/tidak benar.) Apa yang salah? (Susunan kata salah.) Kalau begitu kalimat yang benar bagaimana? (Kenapa tanam pohon?) Siapa bisa maju tulis?” Anak tulisKenapa tanam pohon?
- Guru, “Apakah kalimat sudah benar?” (Sudah, susunan kata sudah benar dan di akhir kalimat ada tanda tanya.)
* Guru melatih tanda baca, huruf kapital dan kalimat tanya
- Guru, “Siapa bisa tulis kalimat yang benar, pakai tanda baca, huruf kapital? Ada kata-kata: ide, pemerintah, acara, bibit, siapa, menjauh Contoh: 1. Bapak kasih bibit bunga. 2. Siapa senang makan sayur? Kalau sudah selesai ajak anak periksa: kapital, tanda baca, dan kalimat tanya.
P3. PELATIHAN
3011 Bahasa Indonesia Kelas 3 Semester 1
RPP 3 BULAN 1
SEBAB-AKIBAT + KATA TANYA
* Guru beri salam ke anak-anak
Disiplin : Guru ingatkan anak-anak untuk melipat tangan dan kunci mulut. Angkat tangan kalau mau bicara.
* Guru mengajar Dinding Bahasa selama 35 menit
- Guru mengajar: 3 (tanda baca), 4 (kapital dan kalimat), 6 (kalimat pasif)
P1. PEMBUKAAN
35 MENIT TUJUAN (KD: 3.1, 4.1, 3.2, 4.2)
MENDENGAR : Anak mendengar sebab-akibat
MEMBACA : Anak membaca cerita dan kalimat tanya BERBICARA : Anak diskusi tentang pertanyaan di LKS
KOSAKATA : Raja Ampat, bercerita, membangun, anggrek, warna-warni, menjauh, tanaman, plastik, lingkungan, suhu, acara, ragu-ragu, program, pemerintah, pegawai, ide, 1000, bibit, bersorak-sorak, gampang, biji, jambu, avokad, cemara, pinggir-pinggir, sejuk
ALAT & BAHAN : Buku Pelajaran 3
WAKTU :Dinding bahasa (35 menit) + pelajaran selanjutnya (35 menit)
* Guru minta anak-anak untuk membaca cerita
- Guru, “Semua buka buku kerja pelajaran 1. Semua baca cerita ‘Tanam Pohon’ dengan suara pelan! Ingat tanda titik dan koma saat membaca cerita.” Guru kasih waktu untuk anak baca cerita.
* Guru mengajar sebab-akibat
- Guru, “Anak-anak, kalian sudah baca cerita. Mengapa orang-orang di kota Waisai selalu merasa panas? (Karena mereka sudah tebang pohon sembarang.) Bagus, sebab mereka tebang pohon. Apa akibat yang mereka dapat? (Mereka merasa panas.) Sebab kita tanam pohon. Apa akibat yang akan kita dapat?” (Kita tidak akan merasa panas. atau banyak hewan akan hidup.)
- Guru, “Bagus, siapa masih ingat sebab-akibat? (Masih.) Apa itu sebab? (Sebab itu apa yang kita buat.) Apa itu akibat?” (Akibat itu apa yang kita dapat.)
- Guru, “Terima kasih, apa yang terjadi lebih dulu sebab atau akibat? (Sebab.) Setelah sebab? (Akibat.) Semua lihat cerita dengan judul ‘Tanam Pohon’. Cari kalimat yang sebab-akibat!” - Guru tulis jawaban anak-anak di papan. contoh:
1. Sebab orang-orang tebang pohon sembarang. Akibatnya udara panas di kota Waisa. 2. Sebab di lapangan sekolah tidak ada pohon. Akibatnya di lapangan sekolah juga panas. - Guru bisa minta anak untuk baca saja kalau waktu tidak cukup. Contoh siapa bisa baca sebab dari cerita?
(anak jawab) Apa akibatnya? (anak jawab)
- Guru, “Bagus, jadi sebab adalah apa yang kita buat. Akibat adalah apa yang kita dapat. Jadi kalau kita buat hal baik, kita akan dapat yang baik.
* Guru mengajar kata tanya
- Guru, “Siapa masih ingat kata tanya ada apa saja? (Kenapa, di mana, siapa, apa, bagaimana.) Bagus, siapa bisa buat kalimat tanya? Pakai kata tanya siapa?”
Contoh anak buat: Siapa nama kamu? / Siapa nama dia?
- Guru, “Terima kasih, mari kita periksa sama-sama. Teman tulis kalimat apa? (Kalimat tanya.) Benar, teman pakai kata tanya apa? (Siapa.) Akhir kalimat tanya ada tanda apa? (Tanda tanya.) Bagus sekali. Jadi kalau kita bertanya pada orang harus pakai kelimat apa? (kalimat tanya) Mengapa kalau kita tanya orang harus pakai kata tanya?” (Supaya orang yang kita tanya bisa
jawab./Mengerti bahwa orang lain tanya sesuatu.)