Interaksi sosial asosiatif
A.
Kerja sama
Kerja sama merupakan bentuk utama dari proses
interaksi social karena pada dasarnya interaksi
social yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi
kepentingan atau kebutuhan bersama. Mulai dari
Kerja sama dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaitu :
1. Kerja sama spontan yaitu kerja sama yang timbul secara spontan.
2. Kerja sama langsung yaitu kerja sama yang terjadi karena adanya perintah atasan atau penguasa.
3. Kerja sama kontrak yaitu kerja sama yang berlangsung atas dasar ketentuan tertentu yang disetujui bersama untuk jangka waktu tertentu.
Pada masyarakat perdesaan ,pola kerja sama didorong oleh motivasi untuk :
1. Menghadapi tantangan alam yang masih “ keras”
2. Melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga massal
3. Melaksanakan upacara yang sifatnya sakral
4. Menghadapi serangan musuh dari luar
Pada masyarakat kota yang sudah begitu kompleks struktur kemasyarakatannya motivasi kerjanya :
5. Memperoleh keuntungan ekonomis secara efektif dan efisien
6. Menghindari persaingan bebas maka dibentuklah semacam asosiasi atau perserikatan ,baik di bidang
ekonomi,politik,kesenian,keolahragaan.
Menurut James D.Thomson dan William J.Mc Ewen ada lima bentuk kerja sama yaitu :
1. Bargaining : pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barangdan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih. 2. Kooptasi : proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan ataupelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya
kegoncangan dalam stabilitas organisasi yangbersangkutan. 3. Koalisi : gabungan dua kelompok atau lebih yang berusaha mencapai tujuansama.
4. Joint venture : bentuk kerjasama yang dilakukan oleh dua organisasi(perusahaan) dalam melaksanakan suatu pekerjaan (proyek).
B. Akomodasi
Akomodasi memiliki dua aspek pengertian berikut ini :
1. Upaya untuk mencapai penyelesaian suatu konflik atau pertikaian. Jadi pengertian ini mengarah kepada prosesnya.
2. Keadaan atau kondisi selesainya suatu konflik atau pertikaian
tersebut. Jadi , mengarah kepada suatu kondisi berakhirnya pertikaian. Tujuan akomodasi adalah :
3. Mengurangi perbedaan pandangan, politik, atau permusuhan antarsuku atau antarnegara.
4. Mencegah terjadinya ledakan konflik yang mengarah pada benturan fisik.
5. Mengupayakan terjadinya akomodasi di antara masyarakat yang dipisahkan oleh system kelas atau kasta.
C. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga masing masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama. Asimilasi akan terjadi apabila :
1. Ada perbedaan kebudayaan antara kedua belah pihak
2. Ada interaksi intensif antara kedua pihak
3. Ada proses saling menyesuaikan.
Beberapa faktor yang dapat mempermudah terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut :
4. Sikap dan kesedihan saling bertoleransi
5. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaan
6. Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang
7. Keterbukaan golongan penguasa.
8. Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya
9. Perkawinan campuran
Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi , ada pula faktor yang menghambat antara lain sebagai berikut :
1. Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok.
2. Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan kelompok lain.
3. Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain.
4. Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu.
5. Adanya perbedaan ciri ciri badaniah.
6. Adanya perasaan in-group yang kuat.
7. Adanya diskriminasi.
D. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
Bangsa Indonesia paling tidak telah mengalami tiga kontak kebudayaan asing yag besar yaitu sebagai berikut :
1. Kontak pada kebudayaan Hindu-Buddha pada zaman kuno (abad ke 1-15).
2. Kontak dengan kebudayaan Islam pada zaman madya (abad ke 15-17).
3. Kontak dengan kebudayaan Barat pada zaman baru (abad ke 17-20). Masing masing kontak kebudayaan tersebut telah menghasilkan proses akulturasi berikut ini :
4. Akulturasi Indonesia-Hindu/Buddha.
5. Akulturasi Indonesia-Islam.