• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAMPEL BPKP Bahasa 1A Panduan Guru RPP 1 10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SAMPEL BPKP Bahasa 1A Panduan Guru RPP 1 10"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 19 TAHUN 2002

TENTANG HAK CIPTA

PASAL 72

KETENTUTAN PIDANA

SANKSI PELANGGARAN

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)

2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan,

(3)

iii

Takut akan Tuhan

(4)

iv

Buku Paket Kontekstual Papua

Untuk mencapai tujuan akhir KTSP 2006

Hak Cipta © 2012 pada

Yayasan Kristen Wamena

Buku Paket Kontekstual Papua disusun oleh dreamteam:

Penyusun

:

Ravita Devi, S.TP

Rita Christina Oktaviani, SH (Akta IV)

Ruth Moria, M.Pd

Sintike Bahabol, S.Pd

L. Sri Rejeki Haulian Ginting, S.Pd

Martijn van Driel, S.Pd

Penyusun utama: Rita Christina Oktaviani, SH (Akta IV)

Penggambar :

Jefri Loho

Kefas Hubi

Roy Kombian

Yanto Gombo

Editor

:

Netha Valentin Boseren

Sulastri Ambarita, Amd

Yesaya Ompusunggu

Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin

Buku Paket Kontekstual Papua

Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional

Hak Cipta © 2015 pada Yayasan Kristen Wamena

Judul

:

Buku Paket Kontekstual Papua

Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia

Kelas 1, Semester 1

Edisi III

Tim Penyusun

:

Tim Buku Paket Konstektual Papua

Koordinator : Martijn van Driel

Penyusun Utama Buku Ini : T. Puji Suryanti, M.pd, Netha Valentin Boseren S.Pd

Angota Tim Penyusun : L. Sri Rejeki Haulian Ginting, S.Pd, Rita Christina Oktaviani, SH, Ruth Moria, M.Pd, Sintike Bahabol, S.Pd,

Penggambar : Jefri Loho, Kefas Hubi, Maria Tifany Yonasta, S.Pd,Roy Kombian, Yanto Gombo, Nency Imelda Nahuway, S.Pd Editor : Rina Samba, S.Th, Ravita Devi, S.TP

Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Yayasan Kristen Wamena.

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang

Penerbit : Yayasan Kristen Wamena (YKW) ISBN buku ini : 978-602-7772-01-4

(5)

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Dinas P&K Provinsi Papua

Kata pengantar

Cara penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua

Contoh Isi Buku Panduan

Standar penilaian

Isi dan tujuan

Bulan Pertama:

Garis Besar Bahasa Indonesia Bulan Pertama

Kosakata Bulan Pertama

Dinding Bahasa Bulan Pertama RPP 1 – 20

Formulir Registrasi Hasil Tes Kecil RPP 10 dan 20

Bulan Kedua:

Garis Besar Bahasa Indonesia Bulan Kedua

Kosakata Bulan Kedua

Dinding Bahasa Bulan Kedua RPP 21 – 40

Formulir Registrasi Hasil Tes Kecil RPP 30 dan 40

Bulan Ketiga:

Garis Besar Bahasa Indonesia Bulan Ketiga

Kosakata Bulan Ketiga

Dinding Bahasa Bulan Ketiga RPP 41 – 60

Formulir Registrasi Hasil Tes Tengah Semester RPP 50

Formulir Registrasi Hasil Tes Kecil RPP 60

Bulan Keempat:

Garis Besar Bahasa Indonesia Bulan Keempat

Kosakata Bulan Keempat

Dinding Bahasa Bulan Keempat RPP 61 – 80

Formulir Registrasi Hasil Tes Kecil RPP 70 dan 80

Bulan Kelima:

Garis Besar Bahasa Indonesia Bulan Kelima

Kosakata Bulan Kelima

Dinding Bahasa Bulan Kelima RPP 81 – 100

Formulir Registrasi Hasil Tes Akhir Semester RPP 100

Lampiran-lampiran

(6)

vi

PRAKATA

GUBERNUR PAPUA

Pertama-tama saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur

ke hadirat Tuhan Yang Maha Kasih dan Penyayang karena atas karunia dan

rahmat-Nya kita bisa mempersembahkan Buku Paket Kontekstual Papua yang

konten maupun konteksnya sudah diselaraskan dan diadaptasikan dengan latar

belakang sosial budaya, tingkat perkembangan dan kebutuhan belajar peserta

didik di kelas 1, 2 dan 3 pada jenjang Pendidikan Dasar di Tanah Papua.

Penyelarasan dan pengadaptasian konten serta konteks buku ini telah

dilakukan secara cermat dan tepat dengan tetap mengacu pada Standar

Kompetensi Kelulusan (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar) yang

dipersyaratkan bagi kelulusan setiap peserta didik pada kelas awal Sekolah

Dasar sebagaimana tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.

(7)

vii

capaian IPM di Provinsi Papua yang saat in menjadi juru kunci dalam posisi IPM

di Indonesia. BPKP adalah jembatan transisi yang sangat adapatif dan dapat

diandalkan sebagai materi pembelajaran utama dalam rangka mempersiapkan

kemampuan dasar akademik (basic academic

capacity) peserta didik di kelas awal pada jenjang

Pendidikan SD menuju pemanfaatan buku-buku

nasional yang cenderung lebih sulit dipahami

oleh para peserata didik pada kelas 1,2 dan 3 SD

di Provinsi Papua.

Selain Buku Siswa, telah diterbitkan juga Buku

Pegangan Bagi Guru kelas 1, 2 dan 3 SD yang

telah disusun cukup lengkap, sederhana, serta

sangat praktis dan akan membantu para guru SD dalam menyusun

perencanaan pelajaran yang interaktif, inovatif dan kontekstual. Standar

Pelayanan Minimal (SPM) mengisyaratkan bahwa setiap peserta didik SD wajib

memiliki buku Bahasa Indonesia dan Matematika. Selaku Gubernur Papua saya

menyarankan agar Kabupaten/Kota menyediakan BPKP untuk mendukung

kegiatan belajar para peserta didik kelas 1, 2 dan 3 SD dengan tujuan mutu

pendidikan di wilayah pedalaman, pinggiran dan terpencil dapat ditingkatkan.

Selamat dan sukses dalam penggunaan Buku Paket Kontekstual Papua bagi

kelas 1, 2 dan 3 SD di Provinsi Papua.

Tuhan memberkati.

Jayapura, 2 Mei 2016

Selaku Gubernur Papua

saya

menyarankan

agar

Kabupaten/Kota

menyediakan

BPKP

untuk

mendukung

(8)

viii

Rekomendasi Dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua

Nomor : 421/33

Sebagai salah satu upaya untuk terus meningkatkan akses dan mutu pendidikan di Provinsi Papua, khususnya untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Papua, melalui kerja sama yang sangat intensif dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, khususnya Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayawijaya, Yayasan Kristen Wamena melalui Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen Wamena, USAID-Serasi tahun 2011-2012, USAID PRIORITAS, UNICEF dan fasilitasi yang berkelanjutan dari program ACDP Indonesia di Tanah Papua, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua telah berhasil mengembangkan Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP). Penulisan awal dan pengembangan buku tersebut dimulai sejak tahun 2011. Penyusunan BPKP ini memenuhi syarat Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 2 Tahun 2013, Pasal 30 ayat 3, “bahwa kurikulum dan bahan ajar pendidikan bagi anak Papua dipadukan dan disesuaikan dengan keanekaragaman fisik, hayati, bahasa, dan sosial budaya Papua.

Menurut hemat kami, buku tersebut sangat relevan dengan kebutuhan anak-anak di kelas awal, yang belum mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa Melayu-Papua yang sangat dipahami dengan baik oleh anak-anak asli Papua, khususnya mereka yang berada di wilayah pedalaman, akan sangat membantu dalam memahami isi dan makna dari setiap wacana di dalam buku tersebut. Terlebih lagi materi dan contoh-contoh maupun gambar yang ditampilkan, benar-benar telah disesuaikan dengan lingkungan hidup dan kebutuhan anak-anak. Oleh sebab itu, kami pun akan terus mendukung agar BPKP ini juga dapat digunakan oleh anak-anak di kelas awal di seluruh Papua, baik di wilayah perkotaan, pinggiran dan di pedalaman. Dalam pelaksanaannya para pengguna buku tersebut secara kreatif dapat menyesuaikan materi dan isi pelajarannya dengan kebutuhan dan bahasa daerah/ibu masing-masing.

Kebijakan Pendidikan Multi-Bahasa Berbasis Bahasa Ibu, dijamin oleh Pemerintah Provinsi Papua, melalui Peraturan Daerah Khusus Nomor 3 - 2013, tentang Pelayanan Pendidikan Bagi Komunitas Adat Terpencil, Pasal 22 Ayat 1, “bahwa bahasa pengantar Pendidikan Dasar untuk Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Papua adalah Bahasa Indonesia”, dan pada Pasal 22 Ayat 2, “Namun sejauh Bahasa Indonesia belum dapat digunakan sebagai pengantar dalam penyelenggaraan pendidikan maka sekolah-sekolah formal dan nonformal dapat menggunakan bahasa daerah/ibu”. Kami berharap upaya ini akan menjadi dukungan dan kontribusi positif usaha dan pemikiran kita bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pelajaran membaca, menulis dan berhitung (CALISTUNG) bagi para peserta didik yang duduk di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3) tersebut.

Oleh sebab itu, dengan bangga kami mendukung keberadaan Buku Paket Kontekstual Papua ini yang penyusunannya mengaca pada Kompetensi Dasar Kurikulum Nasional (Standar Pendidikan Nasional), menggunakan bahasa Melayu Papua, yang secara adaptif telah disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan pengembangan pendidikan di Provinsi Papua baik materi pembelajaran, maupun bahasanya. Upaya tersebut ditempuh untuk menarik dan membangkitkan minat belajar anak agar dengan cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh gurunya.

Buku Paket Kontekstual Papua dilengkapi juga dengan Buku Panduan Guru yang sekaligus dapat digunakan sebagai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP. Sehingga BPKP ini menjadi sangat praktis dan mudah digunakan serta sangat membantu guru dalam menyusun perencanaan pelajaran yang terperinci, interaktif dan kontekstual.

(9)

ix

Kata Pengantar

Tim Penyusun Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kekuatan dan hikmat selama proses penyusunan BPKP. Kami terus berdoa agar hasil dari program ini akan menjadi berkat bagi guru dan siswa di Indonesia, khususnya di Papua.

BPKP menjawab kepada tujuan Pendidikan Nasional seperti dicantumkan di Kurikulum Nasional. Kompetensi Dasar dicantumkan pada bab

“Isi dan Tujuan”, di garis besar materi dan di setiap RPP.

BPKP disusun karena melihat kondisi pendidikan di Papua yang memprihatinkan. Selain itu banyak guru kurang bisa mengadopsi dan mengimplementasikan buku paket dari pusat dalam proses pembelajaran. Latar belakang pendidikan guru dan kondisi siswa yang kurang menguasai bahasa Indonesia serta tidak mengikuti pendidikan di Taman Kanak-Kanak menjadi faktor penghambat.

BPKP ingin membantu menjawab permasalahan di atas. Buku Paket BPKP berfungsi sebagai jembatan antara situasi hidup sehari-hari anak di rumah ke buku cetak nasional. Kalau anak-anak dipersiapkan dengan BPKP dari kelas 1-3, maka mereka siap menghadapi buku cetakan nasional. BPKP adalah story based yang berarti cerita-cerita adalah pusat dalam memahami tujuan pelajaran baru. BPKP yang banyak menggunakan permainan, lagu-lagu dan pengulangan materi diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Disamping itu, penjelasan yang bertahap melalui langkah-langkah kecil di dalam panduan guru akan sangat membantu guru dalam mengajar.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Yayasan Kristen Wamena (YKW) yang menaungi program BPKP.

2. Kepada Dinas P & K Provinsi Papua beserta staf yang memberi masukan dan dukungan kepada Tim.

3. USAID, melalui partnernya SERASI, sebagai donatur untuk edisi yang pertama. USAID mencetak edisi pertama untuk 350 sekolah di Pegunungan Tengah pada tahun 2012.

4. UNICEF, melalui dinas P & P Jayawijaya yang mendanai revisi edisi pertama menjadi buku edisi kedua dan Stichting HOP (Belanda) yang mendanai edisi ketiga yang ada sekarang.

Besar harapan kami, BPKP dapat menjadi salah satu alat yang membantu guru dan siswa dalam menciptakan proses pembelajaran yang kondusif. Akhirnya, diharapkan kondisi pendidikan akan berubah dan potensi setiap siswa dapat dimaksimalkan.

(10)

x

Cara Penggunaan Buku Paket

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) bertujuan agar dapat digunakan dan dimengerti oleh para guru dan siswa, secara khusus di daerah Papua. Tata bahasa

yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di daerah pinggiran kota dan di pedalaman. Melihat tingkat kemampuan anak-anak di Papua, khususnya di pinggiran kota dan pedalaman maka tata bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup sederhana. Anda tidak akan

menemui kata “memperkenalkan” di dalam buku siswa kelas 1 atau 2! Kata tersebut terlalu rumit serta membutuhkan tingkat kemampuan membaca dan pemahaman kata yang lebih tinggi.

Tata bahasa yang digunakan dalam buku panduan guru juga sederhana dan mudah dimengerti. Bahasa memang sederhana, dan langkah demi langkah dijabarkan dan sudah dalam bentuk Rencana Proses Pembelajaran yang terbagi dalam P1 (Pembukaan), P2 (Penjelasan), P3 (Pelatihan), P4 (Penutup). Walaupun buku ini menggunakan bahasa yang sederhana, namun memiliki cara penjelasan yang sangat unik dibandingkan dengan buku paket lainnya di Indonesia.

Keunikan pertama adalah BPKP menggunakan bunyi huruf daripada nama huruf untuk anak-anak kelas 1. Kalau kita pakai nama huruf anak akan belajar membaca lambat sekali.

- Contoh yang benar, (pakai bunyi huruf): sss-aaa-t-uuu. Anak baca satu.

g-iii-t-aaa-rrr. Anak baca gitar.

- Contoh yang salah, (pakai nama huruf): es-a-te-u. Anak baca esateu bukan satu.

ge-i-te-a-er. Anak baca geiteaer.

Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia merupakan pelajaran inti di tingkat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, pelajaran tersebut perlu mendapat jam pelajaran lebih banyak dari pelajaran lain. Tiap pelajaran di BPKP (Matematika dan Bahasa Indonesia) memuat 100 pelajaran per semester dan membutuhkan waktu 70 menit per pelajaran. Jumlah jam tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan di luar negeri. Hal ini untuk membantu siswa dalam menguasai pelajaran dengan lebih baik.

Cara ini dapat menolong guru untuk menjelaskan dengan lebih baik dan menyediakan latihan yang sesuai untuk anak. Guru hanya perlu satu buku saja karena buku kerja untuk anak juga dicetak dalam buku panduan guru. Buku panduan guru juga sudah memiliki kunci jawaban dari setiap latihan untuk anak.

(11)

xi kat gugus sekolah. Pada akhirnya, setiap tahun sekolah dapat terus mencapai keberhasilan proses pembelajaran.

Di sisi lain, tes tersebut juga dapat dijadikan tolak ukur untuk kenaikan kelas. Siswa bisa naik kelas jika dapat mencapai tingkat prestasi 60 ke atas dengan tes yang tersedia dalam buku tes. Jika siswa belum mencapai tingkat prestasi tersebut, sebaiknya mengulang materi daripada naik kelas. Siswa yang naik kelas dengan kemampuan di bawah standar, akan membuat siswa tersebut sulit mengikuti pelajaran di kelas selanjutnya. Siswa akan merasa rendah diri dan cenderung putus sekolah.

Pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia memiliki kegiatan khusus, yaitu “Dinding Bahasa” dan “Dinding Matematika”. Isi kegiatan ini adalah mengulang hal-hal dasar dan melatih hal-hal yang baru. Selain itu, guru mengajukan pertanyaan “Mengapa” tentang materi yang dipelajari. Dalam kegiatan ini terjalin banyak interaksi antara guru dan siswa.

Para guru disarankan untuk melibatkan orang lain dalam latihan membaca dan matematika dasar. Guru juga diharapkan dapat membantu anak menyelesaikan lembar latihan di kelas sebelum dia pulang. Hal ini selalu harus dilakukan jika orangtua tidak dapat menolong anaknya di rumah.

Sangat bagus, kalau guru melibatkan orang yang sudah bisa membaca untuk bimbing anak-anak kelas 1. Paling baik dari bulan 4. Orangtua atau anak yang sudah bisa baca, membimbing anak yang belum bisa baca sekitar 15 menit per hari. Contohnya tiap siswa kelas 6 bimbing 1 anak di kelas 1. Pembimbing hanya perlu beri dorongan dan pujian.

Siswa perlu mengikuti perintah guru dengan penuh perhatian. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus guru saat memberi penjelasan (pada bagian P2). Anak akan belajar dengan lebih baik pada lingkungan yang teratur dan nyaman. Karena itu, guru perlu membuat suasana belajar yang positif. Di kelas 1 kami sarankan menggunakan “kapten” sebagai tokoh identifikasi yang bisa membawa anak-anak ke arah yang positif. Silahkan sesuaikan kata “kapten” kalau ada kata lain yang lebih kontekstual di daerah Anda.

Siswa-siswi SD perlu belajar dari hal-hal yang ada di lingkungan mereka yang dimuat dalam buku karena akan meningkatkan motivasi belajar siswa. Buku Paket Kontekstual Papua mencoba memenuhinya dengan:

- Menggunakan bahasa yang sederhana

- Menggunakan gambar yang ada di lingkungan anak - Mengambil cerita dari kehidupan sehari-hari anak - Membangun nilai-nilai positif

- Pengulangan hal-hal dasar dengan cara yang menyenangkan

(12)

xii

(KD: 3.1, 4.1, 3.2, 4.2, 3.3, 4.3)

Contoh Isi Buku Panduan

Buku Siswa dilengkapi dengan Buku Panduan seperti berikut:

- Semua pelajaran sudah dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

- RPP dalam tingkat bahasa yang sangat sederhana, dapat menolong guru untuk fokus ke praktik mengajar dan menghemat waktu administrasi kelas.

- Sesuai dengan konteks lingkungan hidup, cerita dan budaya Papua. - Menggunakan langkah-langkah mengajar yang sederhana dan kreatif.

BPKP memenuhi tujuan Nasional Pendidikan.

Informasi proses pembelajaran.

Setiap pelajaran dibagi dalam empat bagian.

Warna merah: hal yang guru harus ucapkan.

Warna biru: langkah-langkah proses pembelajaran.

Latar belakang abu-abu: Penanganan kelas atau masukan organisasi buat

guru.

Jawaban yang benar dalam kurung. Cerita diambil dari

lingkungan, agar menolong anak menghafal huruf (n), kata kunci (nanas) dan

(13)

xiii

Latar belakang hitam dan tulisan putih: Hal yang perlu guru tulis

di papan.

Lembar kerja siswa dalam ukuran kecil,

sekaligus kunci jawaban.

BPKP menggunakan cara belajar PAKEM (Pelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif dan Menyenangkan). Download buku Panduan dari alamat website:

www.bukupaketkontekstualpapua.com atau

Facebook: Buku Paket Kontekstual Papua

Cerita Nanas ditampilkan dalam versi

sederhana. Anak-anak tidak diharapkan sudah dapat membaca cerita,

tetapi ini tantangan tambahan untuk

(14)

xiv

Standar Penilaian

Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) sudah menyediakan standar minimal untuk penilaian. Kami memberi rekomendasi untuk tetap menggunakan standar tersebut. Sekolah-sekolah di kota bisa menggunakan standar yang lebih tinggi.

Menurut penelitian tim BPKP standar tersebut harus digunakan untuk mengukur perkembangan prestasi murid. Jika ada murid yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan di tes-tes, artinya murid tersebut memang belum bisa menghadapi pelajaran di bulan selanjutnya.

Terus terang, Anda bisa dongkrak nilai, tetapi tidak bisa dongkrak pengetahuan. Kalau murid anda tidak lolos di tes pertama, maka murid tersebut belum siap menghadapi tes selanjutnya, karena tes selanjutnya lebih susah dipahami dari pada yang sebelumnya.

Tabel-tabel yang dicetak di buku tes murid menjadi pegangan untuk guru. Guru hanya perlu menghitung berapa yang benar, dan melihat jumlah poin-poin yang dihasilkan oleh murid.

Contoh:

Kalau murid mampu menjawab 9 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 40 poin untuk pertanyaan itu.

Kalau murid mampu menjawab 7 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia dapat 25 poin untuk pertanyaan itu.

Kalau murid hanya mampu menjawab 4 soal dengan benar dari 10 soal, maka dia hanya mendapatkan 0 poin untuk pertanyaan itu.

Dari warna merah anda bisa melihat, bahwa 7 soal yang benar dari 10 sudah berarti ‘kurang’. Disebut kurang, karena soal-soal di tes memang sesuai dengan apa yang murid pelajari. Yang berarti, dia seharusnya sudah terampil dan memahaminya.

Dari penelitihan tim BPKP sudah terbukti bahwa ini standar yang memang bisa dicapai murid-murid, kalau guru mengajar sesuai dengan buku paket tersebut.

Jumlah poin dari setiap soal dijumlahkan untuk menentukan nilai total dari tes murid. Contoh:

benar 10 9 8 7 6 5 4-0

poin 50 40 30 25 15 5 0

benar 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10-0

poin 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0

benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0

poin 25 22 18 15 12 9 6 3 0

benar 10 9 8 7 6 5 4 3 2-0

poin 25 22 18 15 12 9 6 3 0

Soal 1: Benar  17

Soal 2: Benar  8

(15)

xv

Isi dan Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1

Sesuai Tujuan Pendidikan Nasional

Standar kompetensi/Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar telah ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Buku Paket Kontekstual Papua (BPKP) disusun untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Menurut tim penulis, perlu ada tujuan yang lebih detil dan spesifik. Tujuan yang lebih detil di dalam BPKP diwujudkan dalam kolom Kegiatan Pembelajaran dengan kode. Contoh (KD: 3.6, 4.6)

Dapat terlihat bahwa Buku Paket Khusus Papua bertujuan untuk mencapai keterampilan yang lebih dalam dan spesifik dibandingkan dengan yang terdapat dalam buku yang lain. Tabel berikut sesuai Kompetensi Dasar Kurikulum 2013.

Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

3.1 Memahami

 Mengamati kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang) sesuai yang disajikan guru  Memeragakan kegiatan persiapan membaca permulaan

dengan cara yang benar sesuai dengan yang

dicontohkan oleh guru (duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya yang terang)  Melakukan kegiatan persiapan membaca permulaan

yang benar berdasarkan pengalaman peserta didik untuk menguatkan pembiasaan yang benar

 Detil/Tambahan BPKP:

-Pisahkan kata menjadi bunyi: kaki  k a k i -Sambung bunyi-bunyi: k a k i  kaki

-Pisahkan kata ke dalam suku kata: kaki ka-ki -Sambungkan suku kata: ka-ki  kaki

-Bacakan cerita ke anak

-Menirukan gerakan, permainan dan lagu

-Mengaktifkan pengetahuan awal sebelum membaca teks -Mendengarkan cerita sesuai dengan kata-kata kunci yang akan dipelajari

-Mendengar isi dongeng

-Hubungan gambar dan cerita -Cerita sesuai gambar seri

-Menggunakan gambar dan judul untuk menebak isi teks bacaan

-Menentukan urutan gambar-gambar dengan memberi pendapat

-Menentukan bagaimana kalimat akan berakhir -Menentukan bagaimana cerita akan berakhir - Selesaikan cerita pendek

(16)

xvi

-Tanya-jawab

-Belajar sebab-akibat

-Menyebut toko dalam cerita -Menirukan toko dalam cerita

-Buat kalimat lebih panjang/singkat dengan menghilangkan/tambah kata-kata

-Fungsi kata tunjuk ini dan itu -Fungsi kata ‘yang’

-Fungsi kata ‘lebih’

-Mampu membaca 7 kata per menit pada akhir semester 1 -Mampu membaca 15 kata per menit pada akhir semester 2 3.2 Memahami kegiatan

 Mengamati dan memeragakan kegiatan persiapan menulis permulaan (cara duduk, cara memegang pensil, cara meletakkan buku, jarak antara mata dan buku,

gerakan tangan atas-bawah, kiri-kanan, latihan pelenturan gerakan tangan dengan gerakan menulis di udara/pasir/ meja, melemaskan jari dengan mewarnai, menjiplak, menggambar, membuat garis tegak, miring, lurus, dan lengkung, menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf di tempat bercahaya terang) sesuai yang dicontohkan guru

 Detil/Tambahan BPKP:

-Menirukan gerakan, permainan dan lagu

-Mengingat dan membentuk huruf dengan mengerakkan badan

-Menulis huruf

-Menulis kata kunci yang diajarkan -Menulis kalimat berdasarkan gambar -Selesaikan pesan/cerita pendek -Membuat wordstar (kelompok kata)

-Menulis kata/kalimat yang didiktekan guru -Menyalin kosakata dan kalimat

-Menulis kalimat

-Menulis kalimat dengan kosakata baru -Menulis kalimat tanya bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa

Indonesia atau bahasa daerah

 Mengamati dan mengenali bentuk lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah yang disajikan oleh guru

 Menulis lambang bunyi vokal dan konsonan dengan cara menebalkan dan menirukan huruf yang sudah

disajikan oleh guru 4.3 Melafalkan bunyi vokal

dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah

 Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dengan

artikulasi dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah sesuai contoh yang diperdengarkan

 Detil/Tambahan BPKP:

-Mengeja bunyi-bunyi huruf di papan nama yang diberikan guru

(17)

xvii -Mengingat dan membentuk huruf dengan menggerakkan badan

-Kata kunci: aki, kaki, ikan, saku, ubi, bola, oke, laki, ekor, mama, tali, hati, celana, nanas, dasi, jalan, perut, roda, gitar, foto, yunus, wortel, voli, zig-zag, huruf q, huruf x

-membedakan, mendengarkan dan mempraktikkan cara bunyi huruf

-membaca huruf, suku kata, kata-kata kunci, kosakata -melatih kata dengan bentuk: su-ku, a-cak, ka-pa-l, ba-k, bak-ti, bau, doa, tua, datang, atau, pantai

-membaca nama teman, benda, dll

-memilih kata yang tepat dengan gambar

-Pisahkan kata menjadi bunyi: kaki  k a k i -Sambung bunyi-bunyi: k a k i  kaki

-Pisahkan kata ke dalam suku kata: kaki ka-ki -Sambungkan suku kata: ka-ki  kaki

 Mengenali kosakata anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, slogan sederhana, dan/atau syair lagu) yang disajikan.

 Menunjukkan anggota tubuh dan panca indra serta perawatannya dengan kosakata bahasa Indonesia  Menyebutkan kosakata yang tepat dalam

menjelaskan anggota tubuh dan pancaindra serta

perawatannya (berupa gambar dan tulisan) dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis

 Detil/Tambahan BPKP:

-Bermain drama -Tanya-jawab

-Mengerti teks yang dibaca

-Menjawab pertanyaan dari cerita yang ada 4.4 Menyampaikan

penjelasan dengan kosakata yang tepat tentang anggota tubuh dan panca indra serta perawatannya (berupa

 Mengamati kosakata tentang cara memelihara

kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, dan slogan sederhana) yang disajikan

 Mengidentifikasi kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, dan slogan sederhana) yang disajikan

 Menggunakan kosakata Bahasa Indonesia dan pelafalan yang tepat dalam menjelaskan tentang cara memelihara kesehatan secara lisan

 Detil/Tambahan BPKP:

-Tanya-jawab

-Mengerti teks yang dibaca

-Menjawab pertanyaan dari cerita yang ada 4.5 Mengemukakan

 Mengamati kosakata tentang berbagai jenis benda di lingkungan sekitar melalui teks pendek (berupa

gambar, slogan sederhana, tulisan, dan/atau syair lagu) yang disajikan

(18)

xviii

 Menggunakan kosakata bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat tentang berbagai jenis benda di lingkungan sekitar dalam teks tulis sederhana

 Detil/Tambahan BPKP:

-Tanya-jawab

-Mengerti teks yang dibaca

-Menjawab pertanyaan dari cerita yang ada

3.7 Memahami kosakata

 Mengamati kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks pendek (gambar, tulisan, dan/atau syair lagu)

 Mengidentifikasi kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks pendek (gambar, tulisan, dan/atau syair lagu)

 Menggunakan kosakata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat tentang peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar

 Detil/Tambahan BPKP:

-Tanya-jawab

-Mengerti teks yang dibaca

-Menjawab pertanyaan dari cerita yang ada -Lihat di Matematika KD 3.8, 4.8, 3.9 dan 4.9 4.7 Menyampaikan

penjelasan dengan kosakata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar

 Mengamati ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain yang disajikan dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulis

 Mengidentifikasi ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain yang disajikan dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulis

 Menggunakan ungkapan terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, dengan

menggunakan bahasa yang santun kepada orang lain secara lisan dan tulis

 Detil/Tambahan BPKP:

-Memiliki perilaku santun, jujur dan sikap kasih sayang -Memberi salam saat sebelum/sesudah pelajaran

-Mendengar pendapat dan alasan teman -Memberi pendapat

-Meyakinkan orang melalui pembicaraan dan alasan -Mengenal teks terima kasih

-Bisa menentukan suasana dalam cerita -Ceritakan motivasi tokoh dalam cerita -Mengungkapkan perasaan

-Belajar akibat dari pilihan kata dan intonasi

-Mengamati sesuatu dan ceritakan tentang hal tersebut 4.8 Mengucapkan ungkapan

terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian pujian, dengan

menggunakan bahasa yang santun kepada orang lain secara lisan dan tulis

3.9 Memahami kosakata dan ungkapan perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah

 Mengamati kosakata dan ungkapan perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah

(19)

xix

tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah

 Mengucapkan kosakata dan ungkapan yang tepat untuk perkenalan diri, keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya secara sederhana dalam bentuk lisan dan tulis

 Detil/Tambahan BPKP:

-Memberi alasan memilih cita-cita -Tanya-jawab

-Mengerti teks yang dibaca

-Menjawab pertanyaan dari cerita yang ada 3.10 Memahami kosakata

 Mengidentifikasi kosakata tentang hubungan kekeluargaan melalui gambar/bagan silsilah keluarga yang disajikan dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah

 Menggunakan kosakata yang tepat terkait hubungan kekeluargaan dalam percakapan  Melakukan percakapan terkait hubungan

kekeluargaan dengan menggunakan kosakata yang tepat

 Detil/Tambahan BPKP:

-Tanya-jawab

-Mengerti teks yang dibaca

-Menjawab pertanyaan dari cerita yang ada 4.10 Menggunakan kosakata

 Mengidentifikasi puisi anak/syair lagu yang diperdengarkan dengan tujuan untuk kesenangan  Mengamati pembacaan puisi anak atau syair lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) sebagai bentuk ungkapan diri

 Membacakan puisi anak atau syair lagu sebagai bentuk ungkapan diri

 Melakukan atau mengulang percakapan sederhana dengan menggunakan ungkapan kekaguman,

kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan berdasarkan isi puisi dan syair lagu yang disajikan

 Detil/Tambahan BPKP:

-Tanya-jawab

-Mengerti puisi yang dibaca

(20)
(21)

Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1 2

Garis Besar Bahasa Indonesia

Bulan Pertama (RPP 1

20)

1

:

Hari Pertama Sekolah + bunyi-bunyi

2

:

Kegiatan sebelum abjad

3

: Kegiatan sebelum abjad

4

: Kegiatan sebelum abjad

5

: Kenalkan kata kunci aki + huruf a

6

: Kata aki + huruf a + huruf k + kata kaki + DB

7

: Kenalkan kata kunci ikan dan huruf i

8

: Ulang a, k, i + DB

9

: Ulang pelajaran sebelumnya

10 : Tes

11 : Ulang pelajaran + DB

12 : Kenalkan kata kunci saku + huruf s

13 : Ulang a, k, i, s + kosakata +DB

14 : Kenalkan kata kunci ubi + huruf u

15 : Ulang a, k, i, s, u

16 : Ulang a, k, i, s, u + DB

17 : Kenalkan kata kunci bola + huruf b

18 : Ulang + DB

19 : Persiapan Tes

20 : Tes

Tema: Sekolah

Pelajaran 1 sampai dengan pelajaran 4 adalah materi dasar yang perlu

dikuasai anak sebelum masuk ke materi pokok membaca dan menulis.

Guru harus cek kemampuan anak-anak, jika anak-anak sudah

mengerti, guru bisa lanjut mengajar pelajaran kelima.

(22)

3 Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1

Kosakata Bulan Pertama

ada

cukup

karena

sabtu

aduh

dalam

kasih

sakit

akan

dan

kata

saku

aki

dapat

ke

sama

ambil

dari

kecil

sampai

angka

datang

keluar

sedikit

apa

dengar

kenapa

sekolah

bagus

depan

kursi

semua

baik

di

lagi

setelah

bakar

dua

lagu

sudah

bangku

duduk

laki-laki

suka

bantu

gambar

lampu

tahu

banyak

guru

lapar

tanam

bapak

hapus

lari

tangan

barang

huruf

lebih

tanya

bekerja

ikan

lihat

tapi

belajar

ikut

main

tas

belanja

isi

makan

teman

berapa

itu

malam

terima

besar

jalan

mama

tidak

besok

jari

mari

tiga

bicara

jawab

mau

tuhan

binatang

juga

meja

tulis

bisa

kakak

mereka

ubi

bola

kaki

nomor

untuk

buat

kali

pagi

buka

kalian

pakai

buku

kami

perempuan

bunyi

kamu

pergi

cari

kantor

rumah

(23)

Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1 4

DINDING BAHASA BULAN 1

* Guru menjelaskan cara bermain

- Guru menyiapkan dadu kata aki, kaki, ikan/suku kata/huruf-huruf kunci: a, k, i.

- Bagi anak dalam kelompok yang terdiri dari 3 orang anak.

- Guru, “Kita akan main satu anak melempar satu dadu (lempar dadu bergiliran) Anak yang melempar dadu, menjawab huruf atau kata yang muncul di dadu. Kalau anak yang melempar dadu salah tebak huruf atau kata yang muncul, berarti teman di sebelah dia punya giliran untuk

menjawab. Kalau teman menjawab benar, dia yang dapat poin. Siapa yang paling cepat dapat 5 poin, dia yang menang. Apakah sudah jelas?”

TUJUAN UMUM DINDING BAHASA:

- Menyiapkan anak-anak untuk materi yang akan diajar selanjutnya - Melatih konsep baru dan mengulang konsep lama

- Menghafal hal-hal yang perlu diingat karena terus diulang

- Waktu atau kesempatan yang baik untuk anak dan guru bertanya “mengapaTUJUAN KHUSUS:

- Mengulang kata kunci dan huruf kunci yang anak-anak sudah pelajari

- Melatih anak untuk baca kata atas dasar huruf-huruf yang anak sudah pelajari - Memakai kosakata-kosakata baru lewat pembicaraan

- Menulis macam-macam garis dan huruf-huruf baru

- Anak berpikir akhir dari cerita - Membuat cerita atas dasar gambar - Guru membaca cerita untuk anak-anak

- Kerja sama dengan siswa lain dan menghargai teman yang bicara

(KD: 3.1, 4.1, 3.2, 4.2, 3.3, 4.3, 3.8, 4.8, 3.9, 4.9)

KOSAKATA : Melihat daftar 100 kosakata baru bulan pertama dan kedua

ALAT & BAHAN : Menggambar kata kunci baru yang ada di dinding

WAKTU : Setiap hari Senin dan hari Rabu Waktu per pelajaran 35 menit

Guru memilih 2-3 pokok bahan untuk dipakai di Dinding Bahasa

Tidak semua anak harus mengerti pada pertemuan pertama. Guru tidak perlu stres. Ciptakan suasana yang positif dan bangun percaya diri anak-anak.

1.

MENGULANG KATA + HURUF

KUNCI

* Guru mengajarkan anak tentang beberapa ungkapan

- Guru mengajarkan anak untuk memberi salam sebelum dan sesudah pelajaran.

- Guru mengajarkan anak untuk berperilaku santun, jujur dan sikap kasih sayang, serta memberitahukan alasan mengapa anak perlu melakukan hal-hal tersebut.

- Guru membiasakan anak untuk mendengarkan pendapat, jawaban, atau alasan teman dengan cara tidak berbicara saat teman lain sedang berbicara. Angkat tangan tanpa suara bila ingin berbicara.

- Guru mengajarkan anak tentang kapan harus mengucapkan terima kasih, minta maaf dan minta tolong dengan intonasi yang tepat, serta minta anak membuat kalimat dari kata terima kasih, minta maaf dan minta tolong.

- Guru mengajak anak untuk bisa menentukan suasana dalam cerita, menceritakan motivasi tokoh dalam cerita, dan perasaan tokoh dalam cerita.

- Guru mengajarkan anak mengamati sesuatu dan menceritakan hal tersebut. Contoh: Anak mengamati seorang guru dan menceritakan sifat-sifat atau kebiasaan guru yang diketahui oleh anak. Anak mengamati pohon, bunga yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

- Guru mengajarkan anak bagaimana cara memperkenalkan diri, memperkenalkan keluarga, dan orang-orang di tempat tinggalnya baik secara lisan maupun tulisan (Dapat dibantu dengan bahasa daerah.).

(24)

5 Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1 - Kata yang pendek dulu: ssss e mmmm = sem

- Jika anak sulit mengerti, guru bisa mengambil contoh yang nyata atau benda konkret yang bisa ditunjuk. Lalu guru memberi contoh bunyi dari huruf-huruf pada kata tersebut.

(contoh: guru menunjukkan “batu” dan menyembunyikan b.. a.. t .. u.. = batu - Menyambung bunyi-bunyi yang terpisah:

Contohnya: k… a… l… i… = kali, i… k… a… n… = ikan

- Menghilangkan satu bunyi huruf. Bunyi apa yang akan tertinggal setelah itu? Contohnya: mama = ama, batu = atu, bola = ola

- Anak yang memisahkan bunyi-bunyian dalam satu kata. Contohnya: ubi = u.. b.. i.. - Anak biasa mengalami kesulitan di bagian ini, jadi anak perlu berlatih lebih banyak.

- Guru dan anak berlatih mengucapkan huruf sesuai bunyi huruf dari pada nama huruf. - Bunyi huruf yang dilatih dalam dinding bahasa bulan ini : a,k,i,s,u,b

5. MENGUCAPKAN BUNYI HURUF

3. MEMBUAT KATA DARI BUNYI HURUF

* Guru bertanya kepada anak-anak tentang susunan kalimat

- Guru membaca 1 kalimat. Anak menyebutkan kata pertama atau terakhir.

- Bisa juga guru membaca 1 kalimat yang terdiri dari tiga kata dan anak yang mencari kata yang ada di tengah.

- Contoh : Eli baca buku.

2. AWAL, TENGAH ATAU AKHIR

“Kata apa yang ada di akhir kalimat? (Buku.) Kata apa yang ada di awal kalimat? (Eli.) Kata apa yang ada di tengah kalimat?” (Baca.)

* Guru mengajar anak menghilangkan satu huruf di depan kata - Guru memakai kata-kata kunci

- Guru, “Sekarang kita akan belajar menghilangkan huruf di depan kata. Ada kata saku ini kata apa?” (Saku.) Benar, guru mencoret huruf s. Sekarang huruf apa yang guru coret? (s) Benar, guru coret huruf yang ada di belakang atau di depan? (Di depan.) Sekarang tinggal kata apa?” (Aku.)

* Guru ajar anak menghilangkan satu huruf di belakang kata

- Guru memakai kata-kata kunci untuk menghilangkan satu bunyi di belakang kata.

- Guru, “Sekarang kita akan belajar memberi huruf di belakang kata. Ada kata aki. Ini kata apa? (Aki.) Benar, guru mencoret satu huruf aki i Huruf apa yang guru coret? (i) Bagus, guru mencoret huruf yang ada di belakang atau di depan? (Di belakang.) Benar, sekarang tinggal kata apa?” (Ak.)

Guru bisa memakai kata lain dengan cara yang sama, tetapi hanya kata-kata yang mempunyai bunyi: a, k, i. Guru bisa memilih kata dari kosakata atau kata kunci.

4. MENGHILANGKAN SATU BUNYI

HURUF

_saku _

Kalau tidak ada dadu, setiap anak dapat potongan kertas dengan kata/huruf kunci. Tiap anak punya kemampuan yang berbeda:

- Atur anak yang cepat mengerti untuk bermain melawan anak yang cepat mengerti juga. - Anak-anak boleh bermain dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Ini urutannya:

1. Pertama: anak-anak bermain dengan huruf-huruf kunci

(25)

Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1 6

* Guru melatih beberapa lagu kepada anak-anak

Guru bisa memilih lagu sesuai dengan materi yang diajarkan pada saat itu.

7. LAGU-LAGU

aki

(Nada lagu: Tanganku Kerja Buat Tuhan)

a, a, a, a… aki

k, k, k, k… aki

i, i, i, i… aki

a, k, i… aki

Huruf U

(Nada lagu: Tanganku Kerja Buat Tuhan) u, u, u, untung ada uang

Guru bisa memilih dari RPP yang ada. Guru juga bisa memilih cerita dari RPP yang sudah lewat.

Guru membacakan buku cerita kepada anak-anak. Mereka akan belajar banyak karena: - Sering melihat guru suka membaca. Hal ini akan membangun semangat belajar membaca

untuk mereka.

- Sering mendengar sesuatu yang baru . - Sering mendengar tentang tempat baru. - Sering mendengar kosakata baru.

- Guru bisa bertanya kepada anak setelah membaca cerita dengan kata tanya: Kenapa? Di mana? Bagaimana?

Contoh, “Kenapa kita perlu belajar?” (Anak-anak memberi alasan.) - Anak-anak bisa belajar percaya diri untuk berbicara.

* Guru menanyakan akhir cerita kepada anak-anak

- Setelah guru membaca cerita, guru bisa menanyakan akhir cerita kepada anak-anak. - Guru menjelaskan akhir cerita, “Anak-anak, akhir cerita itu adalah cerita yang kita baca dari

pertama sampai terakhir. Yang terakhir itu kita bisa sebut akhir cerita.”

- Guru bisa membaca ulang cerita dan meminta mereka untuk Menyebut akhir cerita yang mereka dengar. “Anak-anak, kalian sudah mendengar cerita yang guru baca. Siapa mau menjelaskan akhir cerita? “Anak-anak menjelaskan akhir cerita yang mereka dengar.

6. MEMBACA CERITA

Siapa Punya Saku (Nada lagu: Dua Mata Saya)

Siapa ada saku? …. Siapa ada saku? Saku untuk simpan …. Simpan bola kecil Tujuan:

* Guru mengajak anak bermain tepuk suku kata

- Bermain tepuk suku kata. Anak-anak tepuk tangan sesuai dengan jumlah suku kata di kata. - Guru, ”Sekarangkita main. Kalian dengar kata dan kita tepuk tangan.”

(Guru memberi contoh dengan satu kata sambil tepuk tangan sesuai suku kata.

- contoh: Sekolah. Waktu sebut Se... tepuk 1 kali, waktu sebut ko... tepuk 1 kali. Waktu sebut lah... tepuk 1 kali )

- Guru, ”Kalian dengar kata, ikut saya bicara dan tepuk tangan.”Guru menyebutkan salah satu kata untuk contoh (misalkan: saya). sa... , ya...

- Buat yang sama dengan kata lain. Minta anak mengikuti. Ulangi sebanyak 2 kali. Guru bisa memakai kata dari kosakata bulan satu.

Tujuan: mengajarkan bunyi huruf b.

Dua Kaki Saya Dua kaki saya, yang kiri dan kanan Dua kaki saya, pakai untuk jalan

Tujuan: mengajarkan kata kunci kaki.

(26)

7 Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1

* Guru mengulang kosakata Variasi:

1. Bermain, tebak apa yang saya lihat

- Guru melihat sesuatu (contoh buku). Guru minta anak menebak apa yang dia lihat. Tapi, guru hanya memberitahu 1 ciri dari benda itu dengan berkata di awal permainan, “Saya melihat benda yang bisa dibaca.” Anak bisa bertanya lebih lanjut ciri-ciri dari benda itu. Guru hanya bisa

memberi jawaban ya, atau tidak sampai anak menebak benda itu. Contoh: Anak : Apakah benda itu di ruangan ini?

Guru : “Ya”

Anak : Apakah benda itu besar? Guru : “Tidak”

- Kalau anak menebak, bisa meminta anak lain untuk mencari kata yang baru dan main. Permainan yang sama dengan kosakata baru. Guru bisa memakai kata dari daftar kosakata di halaman 3.

2. Tebak apa yang saya lihat

Satu anak memilih satu kata dari daftar kosakata bulan pertama. Dia tidak memberitahukan kata yang dia pilih kepada orang lain.

Anak yang lain akan bertanya untuk menebak kata yang dia pilih. Anak yang menyimpan kata

hanya boleh menjawab dengan „ya‟ atau „tidak‟ untuk pertanyaan yang diberikan teman

-temannya. Kalau ada anak yang bisa menjawab, dia yang sekarang mendapat giliran untuk memilih kata dari daftar kosakata bulan pertama.

3. Guru menyebut satu kata

- Guru menjelaskan arti dari kata itu. Kadang dia menjelaskan benar, kadang salah. Anak-anak harus memilih. Kalau mereka rasa penjelasan guru benar, mereka berdiri. Kalau merasa penjelasan salah: mereka tetap duduk.

- Contoh, “batu” Guru berkata, “Keras” Anak-anak akan berdiri karena batu memang keras. Tetapi kalau guru berkata, “Bisa saya makan” Anak-anak akan duduk karena tidak bisa makan batu.

4. Membuang kata yang tidak cocok dalam kelompok

- Guru menyebut 3 kata. Tapi, ada satu kata yang tidak cocok dengan dua kata yang lain. Guru bertanya, “Anak-anak, Kata mana yang tidak pas dengan kata yang lain?”

(Contoh: sekolah, kelas, rumah. Yang tidak pas adalah „rumah‟, karena tidak terkait dengan

sekolah.

- Guru, “Kaki, tangan, batu. Yang tidak pas adalah? (Batu.) Kenapa kata batu tidak cocok? (Karena kaki dan tangan adalah anggota tubuh, dan batu bukan bagian tubuh.) Benar sekali, batu bukan anggota tubuh, karena itu batu adalah kata yang tidak pas.”

- Guru bisa memakai kata-kata dalam daftar ini. Kata yang tebal adalah kata yang tidak cocok. tulis

Guru bisa menyebut arti kata itu dalam bahasa daerah atau membuat kalimat dengan kata-kata itu, kalau anak tidak tahu arti kata-kata-kata-kata dalam daftar.

5. Membuat gerakan dari kalimat dan kata

- Guru menyebut kata-kata baru yang ada dalam cerita / kata yang di garis bawahi.

- Guru meminta anak membuat gerakan dari kata yang guru sebut atau menunjuk benda yang guru sebut.

- Guru meminta anak membuat kalimat dari kata yang guru sebut tadi.

Contoh: Guru menyebut kata “ambil” (dari cerita saku Seli) “Anak-anak membuat gerakan ambil (Contoh: Anak pegang pensil yang ada di atas meja) Siapa bisa membuat kalimat dari kata ambil?” (Contoh: Saya ambil pensil di atas meja, dia ambil buku saya)

(27)

Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1 8 - Guru perlu memasang gambar dan kata kunci di depan kelas.

- Guru memasang tali nilon di atas papan tulis di dinding.

- Guru memasang tiga tali. Jarak 65, 40 dan 20 cm di atas papan tulis.

- Guru memasang semua gambar kunci dengan isolasi ke nilon. Urutan memasang gambar-gambar: aki, kaki, ikan, saku, ubi, bola, oke, laki, ekor, mama, tali, hati, celana, nanas, dasi, jalan, perut, roda, gitar, foto, yunus, wortel, voli, zig-zag, q, x

- Jika anak-anak sudah belajar semua huruf-huruf di TK, guru memasang semua kata dan huruf di awal tahun. kalau belum pernah belajar huruf, pasang kata dan huruf sesuai tahap di RPP. Pada waktu akan mengajar kata atau huruf baru, guru memasang kata dan huruf tersebut di dinding. Foto awal:

Foto setelah RPP 19:

10. CARA MEMASANG DI DINDING

BAHASA

aki

kaki

ikan

saku

ubi

bola

(28)

9 Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1

RPP 1 Bulan 1

HARI PERTAMA SEKOLAH

* Guru memperkenalkan peraturan dan memperkenalkan diri

- Guru, “Anak-anak, karena kita dengan banyak anak-anak, kita memakai peraturan ini di sekolah: lipat tangan bagaimana itu? (Anak melakukan.), nanti guru tanya angkat tangan. Kalau tahu jawaban, kamu boleh angkat tangan, tetapi tanpa suara. Kalau guru sudah menunjuk atau menyebut nama anak baru bisa menjawab.”

- Guru, “Nama saya…. Kalian bisa memanggil saya,ibu/bapak guru…. Rumah saya di…”

- Guru, “Siapa bisa ulang menyebut? Ingat: angkat tangan tanpa suara!” (Nama ibu/bapak guru

….)

- Guru, “Benar, lalu siapa mau maju untuk memberi tahu nama? Ingat: angkat tangan tanpa

suara!

Guru tunjuk 1 anak yang mau.

P1. PEMBUKAAN

5

MENIT

TUJUAN : - Anak belajar kalau setiap huruf punya bunyi yang berbeda

- Anak mampu melakukan tepuk suku kata - Anak berani menjawab pertanyaan dari guru - Anak tepuk nama dan melingkari gambar - Anak menulis bentuk

(KD: 3.1, 4.1, 3.2, 4.2, 3.3, 4.3, 3.9, 4.9)

KOSAKATA : nama, huruf, bunyi

ALAT & BAHAN : buku kerja anak, papan nama, 15 kartu gambar

WAKTU : 70 menit bahasa Indonesia

* Guru mengajak anak menyanyi

- Guru, “Tema kita bulan ini adalah ‘Sekolah.”

- Guru, “Anak-anak, sebelum mulai belajar, kita belajar lagu baru. Saya akan mulai dulu, baru kalian nyanyi.”(Iya.)

Guru akan menyanyi lagu baru ini sebanyak tiga kali. Lalu guru mengajak anak-anak untuk ikut menyanyi.

Guru dan anak menyanyi lagu ini dengan nama anak-anak. Kalau sudah mulai bosan, lanjut mengajar.

* Guru memberi motivasi

- Guru, “Selamat pagi Kapten!”

- Guru, “Siapa yang senang datang ke sekolah?” (Saya.)

- Guru, “Bagus. Siapa yang mau bisa menulis dan membaca?”(Saya.)

- Guru, “Siapa tahu apa yang membuat kita bisa membaca dan menulis?”(Belajar di sekolah.)

- Guru, “Benar. Pertama belajar, memang susah. Tapi kalau kalian masuk terus bagaimana kah?”

(Pasti bisa membaca dan menulis.)

- Guru, “Benar. Dan kalau malas datang, bagaimana kah?”(Tidak bisa membaca dan menulis.)

- Guru, “Saya mau semua akan bisa membaca dalam tahun ini.” * Guru membagi papan nama

Sebelum mulai pelajaran, guru memberi kartu dengan nama panggilan anak. Nama anak ditulis di kertas atau kardus. Lipat dan bentuk jadi segitiga. Guru memanggil nama anak 1 per 1. Minta anak maju ke depan untuk mengambil kertas. Lalu minta anak menaruh di meja dia. Contoh:

Nada lagu “Mana Yulince.. Yulince (pakai juga nama

anak-anak di kelas)

siapa nama kamu?... siapa nama kamu?

Kasih tahu… kasih tahu

(29)

Bahasa Indonesia Kelas 1 Semester 1 10

P2. PENJELASAN

25

MENIT

*Guru mengajak membuat bunyi-bunyi

- Guru, “Anak-anak, hari ini kita akan belajar bunyi-bunyi. Kalau kalian tahu bunyi itu, kalian bisa

menjawab tapi harus angkat tangan tanpa suara, nama disebut baru jawab.”

1. Guru memperlihatkan gambar satu per satu dan bertanya kepada anak.

anjing kambing ayam ular burung

- Guru, “Siapa tahu ini gambar apa?” Angkat 1 gambar saja. (Anjing.)

- Guru, “Benar. Siapa bisa membuat bunyi anjing. Bagaimana kah? Ingat: angkat tangan tanpa

suara!(Anak membuat bunyi anjing.)

- Guru, “Siapa tahu ini gambar apa? Ingat: angkat tangan tanpa suara!” Angkat 1 gambar saja.

(Ayam.)

- Guru, “Benar. Siapa bisa membuat bunyi ayam. Bagaimanakah? Ingat: angkat tangan tanpa

suara!” (Anak membuat bunyi ayam.) Guru membuat hal sama untuk binatang yang lain.

* Guru membuat kesimpulan dari bunyi-bunyi

- Guru, “Anak-anak, hari ini kita sudah membuat banyak bunyi. Setiap binatang punya bunyi yang berbeda. Seperti itu juga huruf-huruf. Setiap huruf punya bunyi yang berbeda. Bunyi tidak bisa ditukar. Ada bunyi huruf aaaaa, ada bunyi huruf kkkkkk pakai bunyi huruf, jangan bilang kakakakaka,

ada bunyi huruf eeeeeee. Setiap huruf berbeda dan tidak bisa ditukar. Kenapa?” (Karena kita juga

tidak bisa menukar bunyi ayam dengan kambing.)

2. Guru memperlihatkan gambar satu per satu bunyi dari: tiup, tertawa, menangis, teriak, dan tepuk tangan.

tiup tertawa menangis teriak tepuk tangan

- Guru, “Siapa tahu ini gambar apa?” Angkat 1 gambar saja. (Tertawa.)

- Guru, “Benar. Siapa bisa buat bunyi tertawa. Bagaimana kah?”(Anak membuat bunyi tertawa.)

- Guru, “Siapa tahu ini gambar apa?” Angkat 1 gambar saja. (Tepuk tangan.)

- Guru, “Benar. Siapa bisa buat bunyi tepuk tangan. Bagaimana kah?”(Anak membuat bunyi tepuk

tangan.) Guru membuat hal yang sama dari bunyi orang lain.

* Guru membuat kesimpulan dari bunyi-bunyi

- Guru, “Anak-anak, hari ini kita sudah membuat banyak bunyi. Setiap orang membuat bunyi yang berbeda. Seperti itu juga huruf-huruf. Setiap huruf punya bunyi yang berbeda. Tidak bisa ditukar. Ada bunyi huruf aaaaa, ada bunyi huruf bbbbbbbb pakai bunyi huruf, jangan bilang bebebebebe, ada

bunyi huruf iiiiiiiiii. Setiap huruf berbeda dan tidak bisa ditukar. Kenapa? Ingat: angkat tangan tanpa

(30)

11 Bahasa Indonesia Kelas 1 Semester 1

* Guru menjelaskan cara kerja pelajaran 1 - Guru bagikan buku kerja siswa.

- Guru, “Anak-anak, kalian harus menjaga buku kerja baik-baik! Tidak boleh rusak dan tidak boleh hilang.” Minta anak membuka buku kerja siswa pelajaran 1.

- Guru, “Untuk pelajaran 1a, bagian 1, anak-anak melingkari gambar yang punya bunyi.” - Guru, “Untuk pelajaran 1b, bagian 2, anak-anak latihan tulis, buat garis, ikuti garis yang ada.”

3. Guru memperlihatkan gambar satu per satu dan bertanya kepada anak.

hujan dua batu angin kapak gitar

- Guru, “Siapa tahu ini gambar apa?” Angkat 1 gambar saja. (Hujan.)

- Guru, “Benar. Siapa bisa membuat bunyi hujan? Ingat: angkat tangan tanpa suara!” (Anak

membuat bunyi hujan.)

- Guru, “Siapa tahu ini gambar apa?” Angkat 1 gambar saja. (Angin.)

- Guru, “Benar. Siapa bisa membuat bunyi angin? Ingat: angkat tangan tanpa suara!” (Anak

membuat bunyi angin.) Guru membuat hal sama untuk benda yang lain.

* Guru membuat kesimpulan dari bunyi-bunyi

- Guru, “Anak-anak, hari ini kita sudah membuat banyak bunyi. Setiap benda mempunyai bunyi yang berbeda. Seperti itu juga huruf-huruf. Setiap huruf mempunyai bunyi yang berbeda. Tidak bisa ditukar.

Ada bunyi huruf mmmm, ada bunyi huruf ppppp (Pakai bunyi huruf, jangan bilang pepepepe.) Ada bunyi huruf oooo. Setiap huruf berbeda dan tidak bisa ditukar. Karena kita juga tidak bisa menukar bunyi hujan dengan gitar.”

P3. PELATIHAN

10

(31)

Bahasa Indonesia Kelas 1 Semester 1 12

Catatan untuk guru:

- Pelajaran 1 soal nomor 1, itu tentang bunyi. Guru bisa diskusi dengan anak-anak dengan

bertanya kepada mereka, “Anak-anak selain gambar yang sudah kalian jawab, apakah ada

gambar lain yang bisa mengeluarkan bunyi?”

- Anak-anak bisa jawab: jam, orang yang melempar bola.

- Setelah itu, guru minta anak-anak untuk praktek bunyi masing-masing gambar.

*Guru mengajak anak –anak untuk tepuk nama

Bermain tepuk nama. Anak-anak tepuk tangan sesuai dengan jumlah suku kata di nama.

- Guru, ”Sekarangkita main. Kamu dengar nama dan kita tepuk tangan.”

(Guru memberi contoh dengan nama anak sambil tepuk tangan sesuai suku kata. Contoh:

Yulianus. Waktu sebut Yu... tepuk 1 kali, waktu sebut li... tepuk 1 kali, waktu sebut a... tepuk 1 kali, waktu sebut nus... tepuk 1 kali. )

- Guru, ”Kamu dengar nama, ikuti saya bicara dan begini (tepuk tangan).” Guru menyebut nama

salah satu anak untuk contoh (contoh: Asa). A... , sa... )

- Buat yang sama dengan nama anak yang lain yang ada di kelas. Minta anak untuk mengikuti. Ulangi sebanyak 2 kali.

*Guru bertanya tentang pelajaran hari ini

- Guru, “Anak-anak, hari ini kita sudah belajar apa? Ingat: angkat tangan tanpa suara!” (Bunyi dan

tepuk nama.)

- Guru, “Itu pelajaran kita hari ini. Besok kita belajar yang lain. Jadi, besok kalian semua datang lagi ya.”

P4. PENUTUP

5

(32)

13 Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1

RPP 2 Bulan 1

KEGIATAN SEBELUM ABJAD

* Guru menunjukkan gambar dan anak menghitung jumlah suku katanya

Guru menunjukkan gambar ayam dan meminta anak untuk menyebutkan gambar apa itu. Setelah anak menjawab, guru akan menyebut kata ayam dan tepuk tangan sesuai dengan suku katanya. Waktu sebut a…. tepuk satu kali, waktu sebut yam….. tepuk satu kali.

Lakukan kegiatan yang sama dengan gambar yang lain. Guru, “Berapa suku kata?” (dua,

a…yam…)

P2. PENJELASAN

20

MENIT

TUJUAN : - Anak belajar kalau semua huruf punya bunyi yang berbeda

- Anak mampu hitung jumlah suku kata

- Anak berani berbicara di depan kelas dan beri salam - Anak berani menjawab pertanyaan

- Anak tulis bentuk (KD: 3.1, 4.1, 3.2, 4.2, 3.3, 4.3, 3.9, 4.9)

KOSAKATA : bunyi, huruf, nama

ALAT & BAHAN : buku kerja anak dan gambar

WAKTU : 70 menit

* Guru menyapa anak-anak: “Selamat pagi Kapten!”Karakter: Kapten - orang yang bertanggung jawab. (Selamat pagi Bapak/Ibu guru. Selamat pagi anak-anak.)

* Guru bertanya kepada anak:Ingatkan siswa tentang disiplin: dengar baik-baik.

- Guru,“Bagaimana kabar kalian hari ini?”(Baik)

- Guru,“Siapa tahu kemarin kita sudah belajar apa?”(Setiap binatang punya bunyi yang berbeda. Seperti itu juga huruf-huruf. Setiap huruf punya bunyi yang berbeda. Tidak bisa ditukar.)

* Guru memperlihatkan gambar dan meminta anak membuat bunyinya

anjing kambing gitar

tertawa menangis

Guru membuat kesimpulan dari kegiatan ini.

- Guru, “Setiap benda punya bunyi yang berbeda. Seperti itu juga huruf-huruf. Setiap huruf punya bunyi yang berbeda. Tidak bisa ditukar. Ada bunyi huruf r r r r ada bunyi huruf kkkk (pakai bunyi huruf,

jangan bilang er er er) ada bunyi huruf oooo. Setiap huruf punya bunyi yang berbeda dan tidak bisa

ditukar. Kenapa?” (Karena kita juga tidak bisa tukar bunyi menangis dengan tepuk tangan.)

* Guru membuat bunyi dan anak menebak gambarnya

Guru menyembunyikan kartu gambar. Lalu guru akan membuat bunyi dari gambar yang guru sembunyikan. Anak akan menebak gambar apa yang disembunyikan guru. Jika benar, guru menunjukkan gambar ke anak-anak.

Contoh: Guru menyembunyikan gambar gitar. Guru membuat bunyi, “jreng, jreng, jreng.” Anak menebak. (Gitar.)

Guru membuat kesimpulan dari kegiatan ini, “Setiap benda punya bunyi yang berbeda. Seperti itu juga huruf-huruf. Setiap huruf punya bunyi yang berbeda. Tidak bisa ditukar. Ada bunyi huruf m, m, m, ada bunyi huruf l, l, l, pakai bunyi huruf, jangan bilang el, el, el ada bunyi huruf oooo. Setiap huruf punya bunyi yang berbeda dan tidak bisa ditukar. Karena kita juga tidak bisa tukar bunyi menangis dengan tepuk tangan.”

P1. PEMBUKAAN

15

(33)

Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1 14

*Guru mengajak menyanyi lagu ’Nama Saya’

* Guru mengajak anak-anak bermain tepuk nama

Bermain tepuk nama. Anak-anak tepuk tangan sesuai dengan jumlah suku kata di nama. - Guru, ”Sekarangkita main. Kalian dengar nama dan kita tepuk tangan.”

- (Guru memberi contoh dengan nama anak sambil tepuk tangan sesuai suku kata. Contoh :

Mince. Waktu sebut Min... tepuk 1 kali, waktu sebut ce... tepuk 1 kali )

- Guru, ”Kamu dengar nama, ikut saya bicara dan begini” (tepuk tangan).Guru menyebut nama salah satu anak untuk contoh (misalkan: seki). Se... ,ki...

- Buat yang sama dengan nama anak yang lain yang ada di kelas. Minta anak mengikuti. Ulangi sebanyak 2 kali.

* Guru bertanya, Anak-anak, hari ini kita sudah belajar apa?”

titik di papan tulis sesuai dengan jumlah suku kata dari kata pintu.

Ulangi contoh pintu sebanyak 2 kali.

*Guru mengerjakan soal bersama anak-anak

- Guru, “Untuk pelajaran 2a soal 1, di kotak pertama ada gambar apa? (Pensil.) Bilang kata pensil sama-sama, tetapi dengan cara lambat dan tarik. (Pen-sil.) Bagus, sekarang lagi dengan tepuk tangan (pen sil ) berapa jumlah suku kata kamu dengar? Suku kata arti potongan kata.

(2: pen-sil) Berarti kita kasih titik di dua kotak. Macam tadi di papan dengan kata pintu. Anak-anak isi dua titik di buku kerja.”

Guru membuat 2 lagi dengan anak-anak. Setelah anak mengerti, guru dan anak masih kerja sama, tetapi anak jawab di buku dulu, kemudian guru gambar di papan. Cek sama-sama lalu ke soal berikut. Guru dan anak mengucapkan dengan lambat dan tepuk tangan. Setiap gambar 3 kali, baru anak mengisi di buku kerja.

- Guru,“Untuk pelajaran 2b, latihan menulis. Anak-anak, buat garis. Ikut garis yang sudah ada.”

nama saya… nama saya

Yulince.. Yulince pakai juga nama anak-anak di kelas

siapa nama kamu?... siapa nama kamu?

(34)

15 Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1

RPP 3 Bulan 1

KEGIATAN SEBELUM ABJAD

* Menghitung jumlah suku kata

Mengingatkan siswa tentang disiplin: dengar baik-baik

- Guru mengajak anak untuk bermain tepuk kata. Guru menyebutkan satu kata dan anak akan tepuk tangan sesuai jumlah suku katanya. Misalnya guru menysebutkan, “rumah”. Anak akan menyebutkan “rumah” sambil tepuk tangan. Waktu bilang ru... tepuk satu kali, dan waktu bilang mah ... tepuk satu kali.

- Guru minta anak menyebutkan nama benda yang ada di dalam kelas. Lalu guru mengajak anak untuk tepuk tangan sesuai dengan jumlah suku kata.

Misalnya, “meja”  waktu bilang me ... tepuk satu kali. Waktu bilang ja... tepuk satu kali.

- Jika anak-anak sudah menyebutkan banyak kata dari benda di dalam kelas, guru dapat meminta anak untuk menyebutkan nama teman sekelasnya.

Misalnya, “nelince”  waktu bilang ne ... tepuk satu kali. Waktu bilang lin... tepuk - Anak mampu menghitung jumlah suku kata

- Anak berani berbicara di depan kelas dan memberi salam - Anak berani menjawab pertanyaan dari guru

- Anak menulis bentuk

(KD: 3.1, 4.1, 3.2, 4.2, 3.3, 4.3, 3.9, 4.9)

KOSAKATA : saya, ke, sekolah, jalan, kaki, kelas, SD, punya, teman, nama, guru, kami, baik, kata, aki, dan, gambar, besar, rumah, ada, untuk, lampu, malam, hari, mama, baca, buku, dengar

ALAT & BAHAN : buku kerja anak dan gambar

WAKTU : 70 menit

* Guru menyapa anak-anak: “Selamat pagi Kapten!

(Selamat pagi Bapak/Ibu guru. Selamat pagi teman-teman.)

* Guru bertanya kepada anak,“Bagaimana kabar kalian hari ini?(Baik.) Siap untuk belajar?(Siap.)

Bagus.”

* Guru mengajak anak-anak bermain tebak gambar

- Guru minta satu anak maju ke depan. Guru memperlihatkan gambar ”menangis” kepada anak itu. Anak tersebut akan membuat bunyi sesuai gambar. Anak-anak yang lain akan menebak gambar apa yang guru sembunyikan. Anak yang berhasil menebak, akan maju ke depan kelas dan membuat bunyi seperti anak sebelumnya.

- Guru akan menunjukkan gambar yang lain kepada anak yang baru terpilih. Anak tersebut akan membuat bunyi dari gambar yang ditunjukkan guru. Anak-anak yang lain akan menebak gambar yang disembunyikan guru. Anak yang bisa menjawab akan maju dan melakukan kegiatan yang sama.

* Guru mengajak anak-anak membuat kesimpulan

- Guru mengajak anak membuat kesimpulan. Guru bertanya, ”Siapa yang bisa memberi tahu apa tujuan dari permainan ini?” Setelah anak mencoba menjawab pertanyaan, guru mengulang kesimpulan dari permainan ini bahwa setiap benda punya bunyi yang berbeda. Seperti itu juga huruf-huruf. Setiap huruf punya bunyi yang berbeda. Tidak bisa ditukar. Ada bunyi huruf m, m, m, ada bunyi huruf l, l, l, pakai bunyi huruf, jangan bilang el, el, el ada bunyi huruf oooo. Setiap huruf punya bunyi yang berbeda dan tidak bisa ditukar.

P1. PEMBUKAAN

(35)

Bahasa Indonesia kelas 1 semester 1 16

*Guru memberitahu cara kerja lembar latihan

- Guru menggambar celana di papan tulis. Guru tanya, “Ini

gambar apa? (Celana.) Ayo tepuk kata celana!"

“ce… la… na… ”

- Guru memberi titik di papan tulis. Guru,“Tadi ada

berapa tepuk?”(Tiga.) Saya akan menggambar tiga titik di kotak-kotak ini.”

Ulangi contoh celana sebanyak 2 kali.

* Guru mengerjakan soal bersama anak-anak

- Guru,“Di kotak pertama ada gambar apa?” (Bola.)

- Guru,“Untuk pelajaran 3b, latihan menulis. Anak-anak, buat garis. Ikut garis yang sudah ada.”

*Guru membaca cerita

Kata yang ada garis adalah kata baru untuk anak

- Guru,“Siapa tahu orang yang punya aki?” (Anak-anak jawab.)

P3. PELATIHAN

25 MENIT

P4. PENUTUP

10 MENIT

Aki

Saya ke sekolah. Saya jalan kaki ke sekolah. Saya kelas 1. Saya kelas 1 SD. Saya punya teman. Nama teman saya Seki. Nama guru kami Sisi. Guru kami baik.

Guru tulis kata aki. Saya dan Seki gambar aki di kelas. Kami gambar aki besar.

Di rumah saya ada aki. Aki untuk lampu malam hari. Mama baca buku malam. Saya dengar mama baca buku.

- Guru,”Bilang kata bola sama-sama, tetapi dengan cara lambat dan tarik (Bo-la.) Bagus, sekarang lagi dengan tepuk tangan”(bo la )

Gambar

gambar lampu
gambar lain yang bisa mengeluarkan bunyi?”
gambar apa? (Celana.) Ayo tepuk kata celana!"
Gambar aki besar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Begitu status menjadi “SUDAH DIVERIFIKASI” maka anda telah resmi terdaftar p ada Ujian Tersebut sehingga anda dapat mencetak (Klik Disini untuk download kartu Ujian) bukti

KESENIAN GENYE SEBAGAI BAHAN AJAR SENI BUDAYA PADA TINGKAT SMP DI KABUPATEN PURWAKARTA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

12/ PPBJ- D.Per indag/ Vediotr on/ III/ 13 tanggal 27 M ar et 2013, ber sama ini diumumkan Pemenang Pelelangan Seder hana dengan Pascakualifikasi Peker jaan Pengadaan Papan

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah yang?. menjadi dasar untuk mengatur lebih lanjut kegiatan

Dengan kata lain, pemilik sertifikat Berkaitan dengan sertifikat sebagai tanda bukti hak yang bersifat kuat,. sertifikat yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan

Tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di desa penulis (desa Bakalan Kalinyamatan Jepara) dan juga di masyarakat Jawa pada umumnya dalam menghadapi peristiwa kematian, hampir

[r]

[r]