• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Penelitian ini menggunakan alat uji runs test untuk menguji ada tidaknya autokorelasi. Dari hasil pengujian ini dapat dilihat ada tidaknya autokorelasi berdasarkan pada nilai asymp. sig dalam uji run test. Apabila asymp. sig. lebih besar dari 5%, maka tidak terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika asymp. sig. lebih kecil 5% maka terjadi gejala aoutokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini disajikan hasil uji runs test untuk mengindikasikan asumsi autokorelasi dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

commit to user Tabel IV.12

Uji Autokorelasi untuk LNFV sebagai Variabel Dependen melalui Uji Runs Test (Persamaan 1)

Unstandardized Residual

Test Valuea -0.18109

Cases < Test Value 65

Cases >= Test Value 66

Total Cases 131

Number of Runs 60

Z -1.140

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.254

a. Median

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.12 menunjukkan hasil pengujian runs test pada persamaan 1 menunjukkan bahwa Asymp. Sig. sebesar 0,254. Berdasarkan ketentuan yang berlaku umum, apabila nilai asymp sig > 5% maka dapat dinyatakan tidak terdapat autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi dalam model persamaan 1.

Tabel IV.13

Uji Autokorelasi untuk LNFV sebagai Variabel Dependen melalui Uji Runs Test (Persamaan 2)

Unstandardized Residual

Test Valuea -0.21100

Cases < Test Value 65

Cases >= Test Value 66

Total Cases 131

Number of Runs 58

Z -1.490

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.136

a. Median

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.13 menunjukkan hasil pengujian runs test pada persamaan 2 menunjukkan bahwa Asymp. Sig. sebesar 0,136. Berdasarkan ketentuan yang berlaku umum, apabila nilai asymp sig > 5% maka dapat dinyatakan tidak terdapat

commit to user

autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi dalam model persamaan 2.

Tabel IV.14

Uji Autokorelasi untuk LNFV sebagai Variabel Dependen melalui Uji Runs Test (Persamaan 3)

Unstandardized Residual

Test Valuea -0.02294

Cases < Test Value 65

Cases >= Test Value 66

Total Cases 131

Number of Runs 56

Z -1.841

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.066

a. Median

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.14 menunjukkan hasil pengujian runs test pada persamaan 3 menunjukkan bahwa Asymp. Sig. sebesar 0,066. Berdasarkan ketentuan yang berlaku umum, apabila nilai asymp sig > 5% maka dapat dinyatakan tidak terdapat autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi dalam model persamaan 3.

Tabel IV.15

Uji Autokorelasi untuk LNFV sebagai Variabel Dependen Dengan KM sebagai Pemoderasi melalui Uji Runs Test (Persamaan 4)

Unstandardized Residual

Test Valuea -0,15644

Cases < Test Value 65

Cases >= Test Value 66

Total Cases 131

Number of Runs 56

Z -1,841

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,066

a. Median

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.15 menunjukkan hasil pengujian runs test pada persamaan 4 menunjukkan bahwa Asymp. Sig. sebesar 0,066. Berdasarkan ketentuan yang berlaku umum Apabila nilai asymp sig > 5% maka dapat dinyatakan tidak terdapat

commit to user

autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi dalam model persamaan 4.

Tabel IV.16

Uji Autokorelasi untuk LNFV sebagai Variabel Dependen Dengan KM sebagai Pemoderasi melalui Uji Runs Test (Persamaan 5)

Unstandardized Residual

Test Valuea -0.17550

Cases < Test Value 65

Cases >= Test Value 66

Total Cases 131

Number of Runs 64

Z -0.438

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.661

a. Median

Sumber:Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.15 menunjukkan hasil pengujian runs test pada persamaan 5 bahwa Asymp. Sig. sebesar 0,661. Berdasarkan ketentuan yang berlaku umum Apabila nilai asymp sig > 5% maka dapat dinyatakan tidak terdapat autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi dalam model persamaan 5

Tabel IV.17

Uji Autokorelasi untuk LNFV sebagai Variabel Dependen Dengan KM sebagai Pemoderasi melalui Uji Runs Test (Persamaan 6)

Unstandardized Residual

Test Valuea -0.15418

Cases < Test Value 65

Cases >= Test Value 66

Total Cases 131

Number of Runs 56

Z -1.841

Asymp. Sig. (2-tailed) 0.066

a. Median

Sumber:Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.17 menunjukkan hasil pengujian runs test pada persamaan 6 bahwa Asymp. Sig. sebesar 0,066. Berdasarkan ketentuan yang berlaku umum Apabila nilai

commit to user

asymp sig > 5% maka dapat dinyatakan tidak terdapat autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala autokorelasi dalam model persamaan 6. 4. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Penelitian ini menggunaan alat uji glejser untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas.

Tabel IV.18

Uji Heterokedastisitas untuk LNFV sebagai Variabel Dependen melalui Uji Glejser (Persamaan 1, 2 dan 3)

Variabel Sig Kriteria Keterangan

ROE 0.070

Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas

ROA 0.165

Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas

LNEPS 0.058

Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.18 menunjukkan hasil pengujian heterokedastisitas pada melalui uji glejser. Menunjukkan bahwa nilai sig untuk variabel independen ROE dalam persamaan 1 adalah sebesar 0,070, variabel ROA pada persamaan 2 sebesar 0,165 dan variabel LNEPS pada persamaan 3 sebesar 0,058. Hasil uji tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian karena seluruh variabel independen dalam persamaan 1,2 dan 3 telah memenuhi kriteria nilai probabilitas (Sig) > 0,05.

commit to user Tabel IV.19

Uji Heterokedastisitas untuk LNFV sebagai Variabel Dependen Dengan Kmsebagai Pemoderasi melalui Uji Glejser (Persamaan 4)

Variabel Sig Kriteria Keterangan

ROE 0.318 Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas KM 0.461 Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas MOD_ROE_KM 0.756 Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.19 merupakan hasil pengujian heterokedastisitas pada persamaan 4 melalui uji glejser di atas menunjukkan bahwa nilai sig untuk variabel independen ROE dalam persamaan ini adalah sebesar 0,318, variabel KM sebesar 0,461 dan variabel Mod_ROE_KM sebesar 0,756. Hasil uji tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian karena seluruh variabel independen dalam persamaan 4 telah memenuhi kriteria nilai probabilitas (Sig) > 0,05.

Tabel IV.20

Uji Heterokedastisitas untuk LNFV sebagai Variabel Dependen Dengan KM sebagai Pemoderasi melalui Uji Glejser (Persamaan 5)

Variabel Sig Kriteria Keterangan

ROA 0.101 Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas KM 0.184 Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas MOD_ROA_KM 0.493 Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.20 merupakan hasil pengujian heterokedastisitas pada persamaan 5 melalui uji glejser di atas menunjukkan bahwa nilai sig untuk variabel independen ROA dalam persamaan ini adalah sebesar 0,101, variabel KM sebesar 0,184 dan variabel Mod_ROA_KM sebesar 0,493. Hasil uji tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas pada persamaan regresi yang digunakan dalam

commit to user

penelitian karena seluruh variabel independen dalam persamaan 5 telah memenuhi kriteria nilai probabilitas (Sig) > 0,05.

Tabel IV.21

Uji Heterokedastisitas untuk LNFV sebagai Variabel Dependen melalui Uji Glejser (Persamaan 6)

Variabel Sig Kriteria

Keterangan

LNEPS

0.194 Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas

KM

0.423 Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas

MOD_LNEPS_KM 0.150

Sig>0,05 Tidak terjadi Heterokedastisitas Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.21 menunjukkan hasil pengujian heterokedastisitas pada persamaan 6 melalui uji glejser di atas bahwa nilai sig untuk variabel independen LNEPS dalam persamaan ini adalah sebesar 0,194, variabel KM sebesar 0,423 dan variabel Mod_LNEPS_KM sebesar 0,150. Hasil uji tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian karena seluruh variabel independen dalam persamaan 6 telah memenuhi kriteria nilai probabilitas (Sig) > 0,05.

Dokumen terkait