• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Instrumen Penelitian

2. Uji Coba Instrumen

Untuk instrumen tes uji coba instrumen dilakukan guna melihat kualitas soal yang digunakan. Instrumen tes dalam penelitian ini harus memiliki 4 kriteria kelayakan yaitu: validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Adapun penjelasan mengenai uji coba instrumen tes diantaranya sebagai berikut: Instrumen penelitian diuji coba terlebih dahulu pada kelas 5 yang terdiri dari 42 siswa. pengujian instrumen dilakukan dikelas 5 karena sudah mempelajari materi hubungan khusus antarmahluk hidup.

a. Uji Validitas instrumen

Validitas berasal dari kata Validity, yang berarti tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes

4

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010) H, 193

tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa indonesia “valid” disebut dengan istilah “sahih”.5

Peneliti menggunakan program ANATES (lihat lampiran) untuk mengetahui validitas setiap butir soal, Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen peneliitian, dari 30 soal yang diujicobakan diperoleh 23 soal yang valid.

b) Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berasal dari kara rely dan ability atau reliability, yaitu keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsitensi, dapat pula diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena insterumen tersebut sudah baik. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program AnatestV4.

Tabel 3.1 Indeks Reliabilitas Soal

Keterangan

< 0,20 Tidak Ada Reliabilitas 0,21 – 0,40 Reliabilitas Rendah 0,41 – 0,70 Reliabilitas Sedang 0,71 – 0,90 Reliabilitas Tinggi 0,90 – 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi

1,00 Reliabilitas Sempurna

Untuk mengetahui reliabilitas butir soal peneliti menggunakan program ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen, diperoleh sebesar 0,75. Hal ini berarti instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi dan memenuhi persyaratan instrumen yang baik.

5

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), H.64

c. Taraf Kesukaran Butir Soal

Taraf kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Tingkat kesukaran dari suatu tes digunakan untuk mengetahui apakah tiap butir soal termasuk dalam kategori mudah, sedang atau sukar.Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Adapun rumus untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah sebagaii berikut:

Rumus mencari P adalah6 :

Dimana :

P = Indeks Kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal benar JS = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes Klasifikasi taraf kesukaran sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

Indeks tingkat kesukaran Kriteria

0 – 0.30 Sukar 0.31 – 0.70 Sedang 0.71 – 1.00 Mudah

>1.00 Sangat mudah

Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal peneliti menggunakan program ANATES Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian, diperoleh 3 butir soal dengan tingkat kesulitan “sukar”, 20 butir soal dengan tingkat kesulitan “sedang”, 4 butir soal dengan tingkat kesulitan “mudah”.dan 3 butir soal dengan tingkat kesulitan “sangat mudah”

6

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara. 1995) H,208

d. Daya Pembeda

Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang pandai. Perhitungan daya pembeda pada penelitian ini menggunakan program ANATESTV4. Adapuan rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah:

daya pembeda

= Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar = Banyaknya peserta kelompok atas

= Banyaknya peserta kelompok bawah

= = proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar = = proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.3 Klasifikasi daya pembeda7

Klasifikasidayabeda Kriteria 0,00 – 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 1,00 D< 0 Jelek Cukup Baik Baik Sekali Soal dibuang

Untuk mengetahui daya pembeda butir soal peneliti menggunakan program ANATES. Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda butir soal intrumen,

7

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara. 1995) H, 223

diperoleh 1 butir soal dengan daya beda “sangat jelek”, 6 butir soal dengan daya beda “jelek”, 15 butir soal dengan daya beda “cukup”, 7 butir soal dengan daya beda “baik”. dan 1 butir soal dengan daya beda “sangat baik”. Berdasrkan hasil perhitungan uji validitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran dari tiap soal dapat dilihat rekapitulasi analisis butir soal. Dari 30 soal yang telah diuji coba, diperoleh 20 soal yang valid, dengan reliabilitas 0,75.

Tabel 3.4 Rekapitulasi Analisis Butir Soal

No Soal Nilai Validitas Validitas Keterangan

1 0,317 Valid Digunakan

2 0,185 Tidak Valid Tidak digunakan

3 0,351 Valid Digunakan

4 -0,122 Tidak Valid Tidak digunakan

5 0,393 Valid Digunakan

6 0,390 Valid Digunakan

7 0,377 Valid Digunakan

8 0,393 Valid Digunakan

9 0,058 Tidak Valid Tidak digunakan

10 0,425 Valid Digunakan

11 0,321 Valid Digunakan

12 0,312 Valid Digunakan

13 0,389 Valid Digunakan

14 0,319 Valid Digunakan

15 0,105 Tidak Valid Tidak digunakan

16 0,335 Valid Digunakan

17 0,141 Tidak Valid Tidak digunakan

18 0,585 Valid Digunakan

19 0,332 Valid Digunakan

20 0,304 Valid Digunakan

21 0,358 Valid Digunakan

22 0,114 Tidak Valid Tidak digunakan

23 0,371 Valid Digunakan

24 0,393 Valid Digunakan

25 0,314 Valid Digunakan

26 0,304 Valid Digunakan

27 0,378 Valid Digunakan

28 0,161 Tidak Valid Tidak digunakan

29 0,393 Valid Digunakan

Peneliti hanya menggunakan 20 butir soal. Hal ini berdasarkan pada proporsi keterwakilan masing-masing indikator, untuk soal nomor 2,4,9,15,17,22,dan 28 tidak digunakan karena soal tersebut tidak valid sehingga soal tersebut tidak mengukur apa yang seharusnya diukur. Oleh sebab itu peneliti hanya menggunakan soal no 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16 ,18, 19, 20, 21,23, 24, 25, 26, 27, 29,30 untuk mengukur kemampuan siswa. Namun butir soal nomor 12 tidak digunakan karena daya pembedanya jelek, sama dengan soal nomor 25 dan 26 soal tidak digunakan karena indikator untuk soal nomor 25dan 26 sudah terwakili

Tabel 3.5 Kisi- Kisi Instrumen Yang Sudah Valid

No Indikator Tingkat kemampuan Jumlah

Soal C1 C2 C3 1. Menjelaskan pengertian Simbiosis 1, 2*, 4*, 5 3 5 soal 2. Mengidentifikasi perbedaan antara simbiosis 7,8 9*,10, 11,13 6, 12 8 soal 3. Menjelaskan manfaat dan

kerugian yang terjadi akibat hubungan antar makhluk hidup.

14 1 soal

4. Menjelaskan perbedaan rantai makanan dan jaring-jaring makanan

15*,16, 17*,18, 19

5 soal

5. Menjelaskan unsur-unsur yang terdapat pada rantai makanan

24,25, 26, 28* 20,21, 22*,23, 27 9 soal

6. Mendeskripsikan contoh rantai makanan di sawah, di kebun dan di laut

29, 30 2 soal

Jumlah total 15 12 3 30 soal

Keterangan: * menunjukan soal tidak valid.

Dokumen terkait