BAB III METODOLOGI PENELITIAN
H. Uji Coba Instrumen
Menurut Nana Syaodih, “validitas instrument menunjukkan hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur”.15 Jadi dengan kata lain pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh mana data yang terdapat dalam angket dapat mengukur tingkat kevaliditasan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner mampu mengunggapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut16 :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ [ ∑ ∑ ]
Keterangan :
= koefisien korelasi
n = banyaknya subyek
∑ = jumlah nilai setiap butir soal
∑ = jumlah nilai total
∑ = jumlah hasil perkalian tiap – tiap skor asli dari x dan y
15 Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2006), Cet. II, h. 228.
16 Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), Cet. X, h. 72.
Kriteria penilaian instrumen dikatakan valid apabila lebih besar dari pada dan sebaliknya apabila lebih kecil dari pada maka instrumen dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) untuk membantu dalam perhitungan uji validitas instrumen.
2. Uji Realibilitas
Menurut Nana Syaodih, “realibilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran”.17
Uji realibilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat realibitas instrumen dengan tes pernyataan, rumus yang digunakan adalah rumus Alpha (alpha cronbach) sebagai berikut18:
[ ][ ∑ ]
Keterangan :
= realibilitas yang dicari
= banyaknya butir soal yang valid ∑ = jumlah varian skor tiap–tiap item
= varian total
Hasil penelitian dengan menggunakan rumus tersebut digolongkan dalam pedoman interperetasi koefisien korelasi menurut Sugiyono sebagai berikut :
Tabel 3.5
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi (sumber: Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif & R&D)) Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 0,20 - 0,399 0,40 - 0,599 0,60 - 0,799 0,80 - 1,00 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
17Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 229. 18Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 109.
Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar 0,600 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,600 berarti tidak reliabel.
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum pada tahap pengujian hipotesis untuk memenuhi persyaratan perlu adanya uji prasyarat, yaitu uji normalitas, dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah populasi dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Alat yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data sangat banyak modelnya. Salah satunya dengan menggunakan statistik Kolmogrov-Smirnov. Untuk menguji normalitas data peneliti mengunakan program SPSS 20.
Kriteria penilaian data yang mempunyai distribusi normal jika nilai signifikansi ≥ 0,05 pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dan sebaliknya jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka data tersebut dikatakan tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas data, digunakan uji ANOVA dalam program SPSS 20.
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama.
2. Analisis Pengujian Hipotesis
Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis korelasi. Analisis digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara minat belajar mahasiswa (variabel X) terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi (variabel Y), maka peneliti menggunakan rumus dari Pearson sebagai teknik analisanya. Adapun rumus Product Moment sebagai berikut19:
√ Keterangan :
= koefisien korelasi N = banyaknya subyek ∑ = jumlah nilai prediktor ∑ = jumlah nilai kriterium
∑ = jumlah hasil perkalian tiap – tiap nilai dari x dan y
Selanjutnya dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap
angka indeks korelasi “r” product moment ), pada umumnya
dipergunakan pedoman sebagai berikut20 :
Tabel 3.6
Angka indeks korelasi product moment
Interval Koefisien Interpretasi
0,00-0,20 Antara variabel X dan variable Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y).
0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
19 Anas Sudijono, op. cit., h. 206. 20
Setelah mengetahui koefisien korelasi tahap berikutnya memberikan interpretasi terhadap hasil analisis data tersebut dengan cara sebagai berikut:
1) Memberikan interpretasi secara kasar atau sederhana dengan jalan
berkonsultasi pada nilai “r” product moment. Hal ini dilakukan guna menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan dengan jalan
membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang
tercantum pada , pada taraf signifikansi 5%, namun terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degree of freedom (df) dengan rumus sebagai berikut:
df=N-2
Keterangan :
df : degree of freedom
N : Jumlah subjek penelitian (sampel) 2 : Angka konstan
Apabila lebih besar dari pada , maka penelitian ini akan
memperoleh korelasi, yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Akan tetapi sebaliknya, jika dalam penelitian ini lebih kecil dari
pada , maka Ha ditolak dan Ho diterima sehingga tidak terdapat
korelasi antar vaiabel.
2) Menentukan keberartian dari koefisien korelasi(uji t)
Uji koefisien korelasi digunakan untuk menentukan apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y dengan rumus sebagai berikut:
t =
√Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ha : Ada hubungan secara signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kemudian nilai tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga
pada taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria pengujian jika
signifikansi ≥ 0,05 maka Ha diterima sebaliknya jika signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak.
3) Mencari kontribusi variabel X dengan Y
Mencari kontribusi variabel X dengan Y untuk mengetahui seberapa persentase minat belajar mempengaruhi hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi dengan menggunkan rumus sebagai berikut:
KD = r2 x 100 %