• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Hipotesis a. Uji T

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH: BELLA OKTALIA (Halaman 135-197)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum Nagari Siguntur

E. Hasil Analisis Data

5. Uji Hipotesis a. Uji T

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Berikut ini adalah hasil dari uji t berdasarkan dengan pengujian menggunakan SPSS versi 16:

Tabel 4.60 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.276 4.603 -.060 .952

Tingkatpemahaman_X 1

.297 .083 .313 3.586 .001

Religiusitas_X2 .496 .118 .382 4.200 .000

TingkatPendapatan_X3 .215 .085 .211 2.536 .013

a. Dependent Variable: Preferensi_Y

Langkah-langkah pengujian Uji t sebagai berikut:

a. Variabel X1 (Tingkat Pemahaman)

Berdasarkan hasil uji t di atas diperoleh nilai ttabel variabe Tingkat Pemahaman sebesar 1,984 (diperoleh dengan cara mencari nilai df = α/2 ; n-3-1 = 0,05 2 ; 90-3-1=86 = 0,025 ; 86) dan nilai thitung sebesar 7,453 . Karena nilai thitung >

ttabel yaitu 3.586 > 1.98793. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang berarti bahwa tingkat pemahaman secara parsial berpengaruhsignifikan terhadap preferensi menabung di bank syari’ah. Serta berdasarkan signifikasi t sebesar

0,001yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05. Maka 0,001<

0,05 dengan demikian H0 ditolak.

b. Varibel X2 (Religiusitas)

Berdasarkan hasil uji t di atas diperoleh nilai ttabel variabel Religiuisitas (X2) sebesar 1,984 (diperoleh dengan cara mencari nilai df = α/2 ; n-3-1 = 0,05 2 ; 90-3-1=86 = 0,025 ; 86) dan nilai thitung sebesar 7,453 . Karena nilai thitung > ttabel yaitu 4.200 > 1.98793.. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang berarti bahwa tingkat pemahaman secara parsial berpengaruh signifikanterhadap preferensi menabung di bank syari’ah. Serta berdasarkan signifikasi t sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05. Maka 0,000 < 0,05 dengan demikian H0 ditolak.

c. Varibel X3 (Tingkat Pendapatan )

Berdasarkan hasil uji t di atas diperoleh nilai ttabel variabel Religiuisitas (X2) sebesar 1,984 (diperoleh dengan cara mencari nilai df = α/2 ; n-3-1 = 0,05 2 ; 90-3-1=86 = 0,025 ; 86) dan nilai thitung sebesar 7,453 . Karena nilai thitung> ttabel yaitu 2.536 > 1.98793. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang berarti bahwa tingkat pendapatan secara parsial berpengaruhsignifikanterhadap preferensi menabung di bank syari’ah. Serta berdasarkan

signifikasi t sebesar 0,013 yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05. Maka 0,013< 0,05 dengan demikian H0 ditolak.

b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan terhadap variabel terikat). Berikut adalah hasil dari pengujian uji F:

Tabel 4.61 Hasil uji F ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1029.864 3 343.288 25.077 .000a

Residual 1177.292 86 13.689

Total 2207.156 89

a. Predictors: (Constant), TingkatPendapatan_X3, Tingkatpemahaman_X1, Religiusitas_X2

b. Dependent Variable: Preferensi_Y

Berdasarkan tabel di atas, didapat nilai Fhitung sebesar 25,077 dan Ftabel sebesar 2,70 (k ; n-k-1 = 3 ;90-3-1= 86= 3;86) maka, Fhitung > Ftabel yaitu 25,077 > 2,71. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu Tingkat Pemahaman, Tingkat Relegiusitas, dan Tingkat Pendapatan berpengaruh signifikan

secara simultan (bersama-sama) terhadap preferensi masyarakat menabung di bank syariah. Serta berdasarkan signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai α 0,05, maka 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa Tingkat Pemahaman, Religiusitas dan Tingkat Pendapatan berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap Preferensi Masyarakat Menabung di Bank Syariah.

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil penyebaran angket kuesioner yang telah dilakukan di siguntur mengenai pengaruh tingkat pemahaman, religiusitas, dan tingkat pendapatan terhadap preferensi masyarakat menabung di bank syariah di siguntur . Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh tingkat pemahaman, religiusitas , dan tingkat pendapatan terhadap preferensi masyarakat menabung di bank syariah baik secara parsial maupun simultan.

Untuk menjawab dan membuktikan hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan, yaitu dengan penyebaran angket kepada responden. Total angket yang disebarkan berjumlah 90 rangkap. Setelah seluruh data informasi berhasil dikumpulkan, proses klasifikasi hasil penyebaran angket dilakukan secara manual dengan bantuan Excel dan SPSS.

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis linear berganda karena variabel independen lebih dari satu.

Analisis ini digunakan untuk memperkirakan atau menghitung variabel X1

(Tingkat Pemahaman) dan X2 (Religiuisitas ), dan X3(tingkat pendapatan) yang mempengaruhi variabel Y (Tingkat Preferensi Masyarakat Menabung di bank syaria’ah), setelah analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan Y = + 0,297X1 + 0,416X2+ 0,215+ e.

1. Pengaruh Tingkat Pemahaman terhadap Preferensi menabung masyarakat di bank syariah

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan pengaruh tingkat pemahaman bernilai positif yaitu sebesar 0,267 yang menyatakan bahwa setiap penambahan nilai 1 satuan pada variabel tingkat pemahaman akan meningkatkan nilai pada tingkat prefrensi masyarakat menabung di bank syariah sebesar 0,267 dan sebaliknya, dengan asumsi bahwa variabel independen yang lainnya tetap.

Penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Preferensi masyarakat menabung di bank syariah pada perbankan syariah Terbukti dari hasil uji t dengan nilai thitung sebesar Karena nilai thitung > ttabel yaitu 4.200> 1.98793.

Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang berarti bahwa . sedangkan nilai ttabel dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,98793.

Sehingga perbandingannya adalah thitung > ttabel (4,200 > 1,9882), maka H0 ditolak yang berarti mempengaruhi secara parsial terhadap Tingkat Preferensi Menabung bank syariah . Untuk taraf signifikansi t sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0

ditolak yang berarti Tingkat Pemahaman berpengaruh signifikan terhadap tingkat preferensi masyarakat menabung di perbankan syariah

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang di lakukan Amena Kristiani Sitanggang yang berjudul “ Analisis tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan di Deli Serdang menyatakan bahwa Tingkat pemahaman masyarakat akan produk keuangan yang ditawarkan perbankan menunjang preferensi masyarakat untuk menggunakan produk-produk keuangan perbankan.

Maka melalui kuesioner yang telah diisi oleh 100 responden didapat pemahaman akan produk keuangan oleh masyarakat.

Pada produk keuangan tabungan 75 responden mengatakan paham, 20 responden pernah tahu dan 5 orang tidak paham dari 100 responden mengenai produk tabungan. Kemudian untuk produk Deposito 44 masyarakat mengatakan paham, 38 responden pernah tahu dan 18 responden mengatakan tidak paham. Sementara untuk produk simpanan giro 49 orang responden mengatakan paham, 35 responden mengatakan pernah tahu dan 16 orang tidak paham akan produk simpanan giro. Untuk Sertifikat deposito dari 100 responden didapat 25 orang mengatakan paham mengenai produk sertifikat deposito, 48 orang pernah tahu dan 27 orang tidak paham. Dari keseluruhan hasil data yang didapat pada tabel diatas dapat dilihat bahwa masih banyak responden yang tidak memahami produk penyimpanan yang ditawarkan perbankan selain tabungan. Dengan data yang diperoleh diubah menjadi

data nominal dengan melihat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk penyimpanan.45

2. Pengaruh Religiusitas Terhadap Tingkat Preferensi masyarakat menabung di perbankan syariah

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan pengaruh Religusitas bernilai positif yaitu sebesar 0,496 yang menyatakan bahwa setiap penambahan nilai 1 satuan pada variabel religusitas akan meningkatkan nilai pada tingkat prefrensi masyarakat menabung di bank syariah sebesar 0,496 dan sebaliknya, dengan asumsi bahwa variabel independen yang lainnya tetap.

Penelitian ini menunjukkan bahwa Religiusitas berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Preferensi masyarakat menabung di bank syariah pada perbankan syariah Terbukti dari hasil uji t dengan nilai thitung sebesar Karena nilai thitung > ttabel yaitu 4,200> 1.98793.

Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang berarti bahwa . sedangkan nilai ttabel dengan tarafsignifikansi 0,05 sebesar 1,98793.

Sehingga perbandingannya adalah thitung > ttabel (4,200 > 1,9882), maka H0 ditolak yang berarti mempengaruhi secara parsial terhadap Tingkat Preferensi Menabung bank syariah . Untuk taraf signifikansi t sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0

45Amena Kristiani, dkk “ Analisis tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan di Deli Serdang”Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol.2 No.7, H.50

ditolak yang berarti Religiusitas berpengaruh signifikan terhadap tingkat preferensi masyarakat menabung di perbankan syariah.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Muhammad Amim “ Analisis kepercayaan dan religiusitas terhadap preferensi masyarakat menabung di bank syariah di kabupaten boyolali Dari hasil uji ttest nilai t dapat diketahui bahwa tingkat probalitas signifikansi variabel religiusitas sebesar 0,001 < 0,05 dan t hitung sebesar 3.350 < nilai t tabel 1,209 sehingga dari hasil uji hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa variabel Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Preferensi Masyarakat secara parsial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 mendukung artinya semakin baik religiusitas akan meningkatkan preferensi masyarakat menabung di bank syariah.46

3. Pengaruh Tingkat Pendapatan terhadap tingkat preferensi masyarakat menabung di perbankan syariah

Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan pengaruh Tingkat Pendapatan bernilai positif yaitu sebesar 0,215 yang menyatakan bahwa setiap penambahan nilai 1 satuan pada variabel Tingkat Pendapatan akan meningkatkan nilai pada tingkat prefrensi masyarakat menabung di bank syariah sebesar 0,215 dan sebaliknya, dengan asumsi bahwa variabel independen yang lainnya tetap.

46Muhammad Amim “ Analisis kepercayaan dan religiusitas terhadap preferensi masyarakat menabung di bank syariah di kabupaten boyolali”, skripsi , Salatiga :2018, h. 100

Penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Preferensi masyarakat menabung di bank syariah pada perbankan syariah Terbukti dari hasil uji t dengan nilai thitung sebesar Karena nilai thitung > ttabel yaitu 2,536> 1.98793. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang berarti bahwa . sedangkan nilai ttabel dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,9882.

Sehingga perbandingannya adalah thitung > ttabel (2,536>

1,9882), maka H0 ditolak yang berarti mempengaruhi secara parsial terhadap Tingkat Preferensi Menabung bank syariah . Untuk taraf signifikansi t sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak yang berarti Tingkat Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap tingkat preferensi masyarakat menabung di perbankan syariah.

Hasil Ini Sejalan dsengan Penelitian yang di lakukanRakrian Yuda MuktiH3: Tingkat pendapatan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat menabung di BRI Syariah Karanganyar. Pendapatan adalah suatu hasil yang di dapatkan oleh seseorang setelah melakukan pekerjaan walaupun hasil yang dicapainya masih rendah ataupun sudah cukup tinggi yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan.

Berdasarkan tabel IV.9, hasil penelitian menunjukan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,006 artinya lebih kecil dari 0,05. Jadi penelitian ini menunjukan bahwa variabel tingkat pendapatan terbukti

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung di Bank Syariah, apabila tingkat pendapatan meningkatkan maka minat menabung di BRI Syariah meningkat dengan asumsi pelayanan dan religiusitas konstan. Tingkat pendapatan bekaitan dengan minat menabung dapat dijelaskan, semakin tinggi tingkat pendapatan individu kecenderungan individu untuk menabung atau menginvestasikan uang akan meningkat.47

4. Pengaruh Tingkat Pemahaman, tingkat religiusitas , dan tingkat pendapatan terhadap preferensi menabung masyarakat siguntur di perbankan syariah.

Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan regresi linear berganda, dapat dilihat dari hasil uji F yang menunjukkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap depedent dengahn hasil 0, 077 dan Ftabel sebesar 2,70 (k ; n-k-1 = 3 ;90-3-1=

86= 3;86) maka, Fhitung > Ftabel yaitu 25,077 > 2,71. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel independen yaitu Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan.

berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap Preferensi Masyarakat Menabung Di Bank Syariah. Serta berdasarkan signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai α 0,05, maka 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa Tingkat Pemahaman, Religiusitas

47 Rakrian Yuda Mukti ,“Pengaruh Pelayanan, Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan Terhadap Minat Menabung 2019 (Studi Kasus Bank BRI Syariah Palur Karanganyar)”, Jurnal Akuntansi ISSN : 2337-5221 (cetak) VOL 6, NO 1 (2019), h.157

dan Tingkat Pendapatan berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap Preferensi Menabung di Bank Syariah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aris Purwanto (2016) tentang Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan Terhadap Minat Masyarakat Menabung Di Bank Syariah Boyolali.Dimana dalam penelitian tersebut di dapatkan hasil yang sama yaitu variabel Tingkat pemahaman, Tingkat Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Preferensi Masyarakat Menabung Di Perbankan Syariah.

a. Analisis syariah pemahaman

Tingkat pemahaman dalam kajian Islam bukanlah suatu hal yang baru, berikut ini ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pemahaman dalam prespektif Islam, yaitu terdapat dalam Surat An-Nisa’ ayat 29.

Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, Jangan kamu memakan harta-harta saudaramu dengan cara yang batil, kecuali harta itu diperoleh dengan jalan dagang yang ada saling kerelaan dari antara kamu. Dan jangan kamu membunuh

diri-diri kamu, karena sesungguhnya Allah Maha Pengasih kepadamu”

Dimana ayat diatas melarang tegas mengenai memakan harta orang lain atau hartanya sendiri dengan jalan bathil.

Memakan harta sendiri dengan jalan batil adalah membelanjakan hartanya pada jalan maksiat. Memakan harta orang lain dengan cara batil ada berbagai cara, seperti memakannya dengan cara riba, judi, menipu dan mengeniaya. Akan tetapi dibolehkan bagi kalian untuk mengambil harta milik selainmu dengan cara dagang yang lahir dari keridhaan dan keikhlasan hati antara dua belah pihak.

Pemahaman masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah diantaranya dapat diwakili dengan pandangan masyarakat terhadap perbankan syariah. Dimana kesan umum yang ditangkap masyarakat tentang perbankan syariah adalah perbankan syariah identik dengan sistem bagi hasil dan perbankan syariah adalah bank Islam.

Dari penjelasan ayat diatas dapat dipahami bahwasannya dengan adanya tingkat pemahaman masyarakat terhadap perbankan syariah dan juga sudah paha mengenai tentang haramnya riba, maka kita sebagai seorang muslim hendak nya menggunakan atau bertransaksi dengan menggunakan bank syariah karena ayat diatasmelarang kita seperti memakannya dengan cara riba, atau bertransaksi dengan menggunakan yang namanya riba.

b. Analisis syariah religiusitas

Tingkat pemahaman dalam kajian Islam bukanlah suatu hal yang baru, berikut ini ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang religiusitas dalam prespektif Islam, yaitu terdapat dalam Surat Ar-Rad Ayat 28:

Artinya:”( yaitu orang0orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa umat islam diminta untuk beragama secara penuh atau tidak setengah-setengah. Di dalam aktivitasnya sehari-hari, umat Islam diharapkan untuk selalu berislam atau apapupun yang dilakukannnya dalam rangka beribadah kepada Allah.

Sebagaimana kita ketahui bahwa keberagamaan dalam Islam bukan hanya diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual saja, tetapi juga dalam aktivitas-aktivitas lainnya. Sebagai sistem yang menyeluruh, Islam mendorong pemeluknya untuk beragama secara menyeluruh baik dalam berpikir, bersikap maupun bertindak harus berdasarkan pada prinsip penyerahan diri dan pengabdian secara total kepada Allah, kapan dan dimanapun dan dalam keadaanpun.

c. Analisis syariah pendapatan

Kesejahteraan dalam Islam tidak hanya diukur dari terpenuhinya kebutuhan materi saja. Tetapi juga terpenuhinya kebutuhan spiritual. Manusia dalam menjalani kehidupannya tentu tidak boleh hanya terfokus kepada pencarian rezeki dan pendapatansaja saja sampai melakukan ibadahnya dan menjauh dari Allah SWT, karena sesungguhnya yang memberikan manusia rezeki dan pendapatan adalah Allah. Allah sama sekali tidak membutuhkan rezeki apapun dari manusia.

Pendapatan dalam kajian Islam bukanlah suatu hal yang baru, berikut ini ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pendapatan dalam prespektif Islam, yaitu terdapat dalam Surat Al-Isra’ ayat 29:

Artinya:”Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemuruh) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.

Maksud dari ayat diatas Allah SWT memberikan peringatan kepada kita bahwa agar tidak pelit dalam penyaluran atau sebaliknya terlalu boros dalam pengeluaran, karena keduanya

bisa berujung pada penyesalan. Dan dimana kita juga harus menyisihkan sebagian uang untuk ditabungkan.

Dalam mengelola keuangan atau pendapatan kita yaitu dengan cara senantiasa cermat dalam melakukan pencatatan.

Ketidak cermatan serta kekurang telitian dapat berakibat kita menderita kerugian. Sudah menajadi dasar tabiat manusia adalah terkadang lupa dan terkadang salah. Manusia juga terkadang ada yang pelik dan ada kala yang jujur dalam bermuamalah.

137 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Nagari Siguntur, maka dapat dikemukakan kesimpulan bahwa pengaruh tingkat pemahaman, tingkat religiusitas, dan tingkat pendapatan terhadap preferensi menabung masyarakat di perbankan syariah sebagai berikut:

1. Dimana dapat diketahui bahwasannya nilai signifikan 0,001 < 0,05 berarti Tingkat Pemahaman memiliki arah positif yang berpengaruh signifikan terhadap preferensi menabung masyarakat di perbankan syariah. Berarti H1 diterima H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat nilai Tingkat Pemahaman maka akan meningkatkan nilai preferensi menabung masyarakat di perbankan syariah dan sebaliknya dengan asumsi bahwa variabel independen yang lainnya tetap.

2. Dimana dapat diketahui bahwasannya nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Tingkat Pendapatan memiliki arah positif yang berpengaruh signifikan terhadap preferensi menabung masyarakat di perbankan syariah. Berarti H1 diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat nilai Tingkat Religiusitas maka akan meningkatkan nilai preferensi menabung masyarakat di perbankan syariah dan sebaliknya dengan asumsi bahwa variabel independen yang lainnya tetap.

3. Dimana dapat diketahui bahwasannya nilai signifikan 0,013 < 0,05 berarti Tingkat Pendapatan memiliki arah positif yang berpengaruh signifikan terhadap preferensi menabung masyarakat di perbankan syariah. Berarti H1 diterima H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat nilai Tingkat Religiusitas maka akan meningkatkan nilai preferensi menabung masyarakat di perbankan syariah dan sebaliknya dengan asumsi bahwa variabel independen yang lainnya tetap.

4. Dari hasil Uji F dapat dijelaskan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti H1 diterima dimana Tingkat Pemahaman, Tingkat Relegiusitas, dan Tingkat Pendapatan berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap preferensi masyarakat menabung di bank syariah. Hal ini membuktikan bahwa ketika Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan dilakukan secara bersama-sama maka akan mempengaruhi preferensi menabung masyarakat di perbankan syariah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi perbankan

Memberikan layanan terbaik dan meningkatkan kinerja pelaku perbankan syariah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, mensosialisasikan perbankan syariah dengan memperkenalkan produk

dan jasa melalui media massadan media elektronik, atau ceramah kepada masyarakat.

2. Untuk pihak akademik

Penelitian ini merupakan temuan pertama yang dilakukan oleh peneliti dalam meneliti preferensi masyarakat menabung di bank syariah. Hendaknya temuan ini menjadikan referensi dan sumber keilmuan bagi pihak akademik. Karena dalam dunia perbankan semua variabel yang diangkat dalam penelitian ini menjadi pentig untuk di praktikkan terkhusus untuk pengembangan dunia perbankan syariah.

3. Untuk peneliti lanjutan

Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya untuk memperluas penelitian sehingga diperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi menabung masyarakat di bank syariah, mengingat dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel saja pemahaman, religiusitas, pendapatan. Pemahaman variabel baru perlu dilakukan untuk penelitian yang akan datang agar menghasilkan gambaran penelitian yang lebih luas tentang masalah penelitian yang sedang diteliti.

Selain pemahaman, religiusitas, pendapatan masih banyak faktor lain yang dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya, maka dari itu peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya menggunakan faktor lain untuk dengan menambah variabel yang belum dipakai oleh peneliti, agar penelitian ini semakin berkembang.

4. Dan sebaliknya peneliti mencoba menambahkan variabel baru yang belum digunakan di dalam model penelitian ini dan mencoba memperluas objek penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. (2013). Skematika, Teori dan Terapan. (Jakarta: PT Bumi Aksara) Ahma, Abu. (2009). Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: PT Rineka Cipta)

Amim , Muhammad. (2018). “ Analisis kepercayaan dan religiusitas terhadap preferensi masyarakat menabung di bank syariah di kabupaten boyolali”, skripsi , Salatiga

Aviyah E, Dkk. (2014), Religiusitas Kontrol Diri dan Kenakalan Remaja, Jurnal Psikologi Indonesia, Vol.3, No.02

Bilson, Simamora. (2003). Panduan Riset Perilaku Konsumen. (Kakarta: PT Gramedia)

Dister, Nikko Syukur. (1989). Psikologi Agama. ( Yogyakarta: Kanisius) Fajar M, Dkk. (2019), “pengaruh pengetahuan, reputasi, lingkungan dan

Religiusitas terhadap minat pelajar sekolah menengah kejuruan prodi perbankan syariah dalam menabung di Bank Syariah”, jurnal Ekonomi Islam Vol.10 No.1

Handayani R, Dkk. (2018), “pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku Memilih Bank Syariah Melalui Kepercayaan Merek”, Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Vol. 6, No. 2

Harikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

(Jakarta: Bumi Aksara)

Hasanah, Fadhilatul. (2019). “Pengaruh Tingkat Religiusitas, Pengetahuan, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Preferensi Menabung Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang Pada Bank Syariah” Vol. 4 No.1

Ismail. (2011), Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana Prenada Media Grub) Kapadia, Mahase. (2001). Daya Ingat Bagaimana Mendapatkan Yang Terbaik,

(Jakarta:Pustaka Populer Obot)

Karim, Adiwarman. (2008). Ekonomi Mikro Islam Ed. 5. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)

Koentjoroningrat. ( 2000). Pengantar Ilmu Antropologi. (Jakarta: Rineka Cipta)

Komari N. (2015), “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar Siswa SMK Keseluruhan Di Kota Tengerang”, Jurnal Pujangga, Vol. 1 No. 2

Kristiani, Amena, dkk. “ Analisis tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk keuangan di Deli Serdang”Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol.2 No.7

Listyana R, Dkk. (2015), “Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Penanggalan Jawa dalam Penentuan Waktu Pernikahan (Studi Kasus Desa Jonggrang Kecamatan Barat Kabupaten Mageta Tahun 203)”, Jurnal Agastya Vol. 5, No. 5

Maisur, Dkk. (2015), “Pengaruh Prinsip Bagi Hasil, Tingkat Pendapatan, Religiusitas, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Pada Bank Syariah di Aceh”, Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol. 4, No. 2

Marimin A, Dkk. (2015), “Perkembangan Bank Syariah di Idonesia”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 01, No. 02, 2015

Muhamad. (2014), Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)

Muhamad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)

Mukti, Rakrian Yuda. (2019). “Pengaruh Pelayanan, Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan Terhadap Minat Menabung 2019 (Studi Kasus Bank BRI Syariah Palur Karanganyar)”, Jurnal Akuntansi ISSN : 2337-5221 (cetak) VOL 6, NO 1

Noor, Juliansa. (2011). Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Prenada Media Group)

Nurdin, Ismail dkk, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya: Media

Perdana, Echo. (2016). Olah Data Skripsi Dengan SPSS 22. (Bangka Belitung:

Lab Kom Manajemen FE UBB)

Pratomo. (2005). “Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Keuangan di Deli Serdang”, Jurnal Ekonomi, vol.2, No.7

Rivai V, Dkk. (2010), Islamic Banking (Jakarta: PT Bumi Aksara)

Robert T. (1995), Pengantar Psikolog Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)

Setiadi N. (2013), Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motif Tujuan, dan Keinginan Konsumen (Jakarta: Prenada Media Group) Sharaswati, Dewi et al. (2013). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Minat Menabung Masyarakat pada PT.Bank Indonesia TBK Cabang Bangkalan, Vol 8 No. 2

Siregar, Syofian. (2014). Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif.

(Jakarta: PT Bumi Aksara)

Sitanggang, Kristiani Amena, Dan Wahyu Ario Pratomo, “Analisis Tingkat

Sitanggang, Kristiani Amena, Dan Wahyu Ario Pratomo, “Analisis Tingkat

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH: BELLA OKTALIA (Halaman 135-197)

Dokumen terkait