• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI OLEH: BELLA OKTALIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI OLEH: BELLA OKTALIA"

Copied!
197
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus Masyarakat Nagari Siguntur )

SKRIPSI

OLEH:

BELLA OKTALIA 3317.060

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

TAHUN 2021

(2)
(3)

Skripsi atas Bella Oktalia NIM 3317060 dengan judul “Pengaruh Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan Terhadap Preferensi Menabung Masyarakat Di Perbankan Syariah (Studi Kasus Nagari Siguntur)”. Memandang bahwa skripsi yang bersangkutan telah memenuhi pernyataan ilmiah dan dapat disetujui untuk dianjurkan mengikuti sidang munaqasah.

Demikian persetujuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Bukittinggi, 14 Juli 2021 Dosen pembimbing

H.Harfandi, SE,M.si

NIP:196211101999031001

(4)

Motto:

“jadilah lebih baik dari hidupmu yang kemarin”

“Semangatlah dalam meraih cita-cita untuk mendapatkan keinginan yang sudah kita impikan”

Alhamdulillah... Alhamdulillahirabbilalamin.

Sujud syukur kusembahkan kepada-Mu Tuhan yang Maha Agung nan Maha Tinggi nan Maha Adil nan Maha Penyayang, atas takdir-Mu telah Engkau jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, berilman, dan bersabardalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.

Lantunan Al-Fatihah beriring shalawat dalam silahku merintih, men nadahkan do’a dalam syukur yang tiada terkira, terimakasihku untukmu.

Kupersembahkan sebuah karya kecil ini untuk Ayahanda (Zakaria) dan Ibundaku ( Rabi’ah) tercinta, yang tiada pernah hentinya selama ini memberiku semangat, do’a, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan yang membuatku sampai saat ini selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada dihadapanku. Ayah dan Ibu terimalah bukti kecil ini sebagai baktiku untuk membalas semua pengorbananmu, dalam hidup yang engkau jalani demi anak-anakmu engkau ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar berjuang separuh nyawa, dalam letih dan lelah tetap tersenyum dan memberikan perhatian yang tak terkira, tak pernah sedikitpun engkau mengeluh walaupun penat tersirat diwajahmu, walaupun letih telah berada disekujur tubuhmu. Ayah dan Ibu apapun yang aku berikan tidak akan pernah mampu membalas semua pengorbananmu bahkan hadiah kecil ini tidak akan mampu membalas setetes keringatmu. Maafkan putrimu Ayah dan Ibu, masih saja putri kecilmu ini menyusahkanmu.

Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan mimpi dan harapan-

harapan yang engkau impikan padaku wahai Ayah Ibu, meski belum semua

kuraih InsyaAllah atas dukungan, do’a dan restu yang engkau berikan semua

mimpi itu akan terpenuhi di masa penuh kehangatan nanti. Untuk itu tetaplah

(5)

Saputra ) serta seluruh keluargaku. Terimakasih atas segala dukungan, do’a dan motivasi yang diberikan selama ini kepadaku.

Dosen pembimbingku bapak H.Harfandi, SE,.M.Si terimakasih untuk saran, masukan, bimbingan serta motivasi yang diberikan, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan Ibu dengan pahala yang berlipat ganda.

Keluarga besar Perbankan Syariah B 2017 dan sahabat seperjuanganku (Dian Putri, Lona Vionika, Liza Putri, Nadia Putri) terimakasih atas segala dukungan, semangat, motivasi dan waktu selama ini yang telah diberikan kepadaku sehingga aku bisa menyelesaikan sampai tahap ini, tanpa kalian semua maka cerita masa kuliahku gak akan berwarna, sekali lagi aku ucapkan terimakasih dan aku sayang kalian.

Spesial untuk seorang sahabat terbaik Muhammad Rafki yang selalu ada disampingku, mendengarkan keluh kesahku selama perkuliahan dan memberikan solusi serta tindakan disetiap permasalahan yang sedang aku hadapi, selalu mendukung keinginanku dan tak lupa memberikan semangat serta ikut bahagia atas setiap pencapaian yang aku peroleh, yang dengan sabar menghadapi sifat manja dan cengengku ketika aku mulai jatuh, terimakasih untuk 5 tahun ini yang sangat indah. Semoga impian kita berdua segera terwujud pada tahun berikutnya. InsyakAllah kamu akan menjadi pilihan untuk teman hidupku nanti.

Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai dan jutaan impian yang akan dikejar maka jangan hanya puas untuk satu pencapaian, teruslah belajar, teruslah berusaha dan teruslah berdo’a kepada sang pencipta.

Hari ini berjuang, besok raih kemenangan !!!

Bella Oktalia

(6)

Bella Oktalia dengan Nim:3317060, Jurusan SI Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Yang melatar belakangi penulis memilih judul ini dikarenakan preferensi menabung di perbankan syariah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas, Dan Tingkat Pendapatan serta terjadinya kenaikan penurunan persentasi nasabah masyarakat Nagari Siguntur yang menabung di bank syariah pada tahun 2017 terkait dengan preferensi menabung di bank syariah yang dimungkinkan ada hubungan dengan Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas, Dan Tingkat Pendapatan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengkaji apakah Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas, Tingkat Pendapatan berpengaruh terhadap Preferensi Menabung Di Perbankan Syariah pada Nagari Siguntur.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif. Data dikumpul melalui hasil kuesioner. Sedangkan teknik analisa data yang dipakai adalah kuantitatif yaitu dengan menggunakan uji pra penelitian, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, analisis korelasi, koefisien determinasi (R2), uji t dan uji f dengan pengelolahan data menggunakan spss.

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada masyarakat Nagari Siguntur, maka dapat dikemukakan bahwa pengaruh tingkat pemahman, tingkat religiusitas, dan tingkat pendapatan masyarakat terhadap preferensi menabung masyarakat di perbankan syariah yaitu: Y= -0,276 + 0,297X

1

+ 0,496X

2

+ 0,215X

3

+ e. Berdasarkan hasil Uji T menunjukkan bahwa variabel Tingkat Pemahaman secara persial berpengaruh terhadap preferensi menabung di bank syariah dengan nilai t

hitung

> t

tabel

(3.586>1.98793) sehingga H

0

ditolak. Pada variabel Tingkat Religiusitas berpegaruh terhadap preferensi menabung di bank syariah dibuktikan dengan nilai t

hitung

> t

tabel

(4.200 > 1.98793), sehingga H

0

ditolak. Pada variabel Tingkat Pemahaman berpengaruh terhadap preferensi menabung di bank syariah dibuktikan dengan nilai t

hitung

> t

tabel

(2.536 >

1.98793) sehingga H

0

ditolak. Dan pada Uji F diketahui bahwa variabel Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Preferensi Menabung Di Perbankan Syariah. Dengan nilai f

hitung

sebesar 25,077 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dimana nilainya lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 <

0,05.

Kata kunci : Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas, Tingkat

Pendapatan, Preferensi Menabung Di Perbankan Syariah

(7)

Segala puji dan syukur penulis ucapkan Kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehungga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang berjudul “PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN, TINGKAT RELIGIUSITAS, DAN TINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT TERHADAP PREFERENSI MASYARAKAT MENABUNG DI PERBANKAN SYARIAH (Studi Kasus: Masyarakat Nagari Siguntur)”. Sekaligus menyelesaikan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Kemudian shalawat dan salam penulis tunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menyampaikan risalah nya bagi umat manusia untyk menempuh jalan hidup yang di ridhai-Nya.

Dengan selesainya skripsi ini, sudah sepatutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr.Ridha Ahida, M.Hum selaku rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi yang telah memberikan fasilitas kepada penulis dalam menuntut dan menimba ilmu pengetahuan.

2. Bapak Dr. Iiz Izmuddin, MA sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

3. Bapak Dr. H. Ismail, M.Ag selaku Pembimbing Akademik (PA) yang telah memberikan bimbingan dab motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.

4. Bapak H.Harfandi,SE.,M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

(8)

memberi tempat penelitian dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Kepada kedua orang tua penulis Bapak Zakaria dan Ibu Rabi’ah beserta keuarga besar, masyarakat dan sahabat-sahabat yang telah membantu dalam proses penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi in.

Akhirnya, penulis ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penyususnan karya ilmiah ini. Mudah-mudahan dapat berguna sebagai suatu amal jariyah di sisi Allah SWT, serta semoga jerih payah dari semua pihak tersebut dibalasi dengan pahala berlipat ganda.

Amiiin Yaa Rabbal’alamiin

Bukitinggi,13 Juli 2021

Penulis

(9)

HALAMAN PERSEMBAHAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ... 1

B. Identifikasi masalah ... 6

C. Batasan masalah ... 7

D. Rumusan masalah ... 7

E. Tujuan penelitian ... 7

F. Kegunaan penelitian ... 8

G. Penjelasan judul ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Pemahaman Masyarakat ... 12

1. Pengertian pemahaman masyarakat ... 12

2. Bentuk-bentuk pemahaman ... 14

3. Macam-macam masyarakat ... 14

B. Religiusitas ... 15

1. Pengertian religiusitas ... 15

2. Dimensi-dimensi religiusitas ... 17

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas ... 19

C. Pendapatan ... 20

1. Pengertian pendapatan ... 20

2. Hubungan antara pendapatan dan konsumsi ... 22

3. Hubungan antara pendapatan dan tabungan ... 22

4. Pengaruh tingkat pendapatan terhadap keputusan menabung nasabah pada bank syariah ... 23

D. Preferensi menabung di bank syariah ... 24

1. Pengertian preferensi ... 24

2. Preferensi dalam islam ... 26

3. Macam-macam preferensi ... 27

E. Bank syariah ... 28

1. Pengertian bank syariah ... 28

2. Perbedaan bank konvensional dan bank syariah ... 30

3. Produk-produk bank syariah ... 32

(10)

A. Jenis penelitian ... 47

B. Lokasi dan waktu penelitian ... 47

C. Jenis dan sumber data ... 47

D. Populasi dan sampel ... 48

E. Variabel penelitian ... 49

F. Instrumen penelitian ... 50

G. Uji instrumen penelitian ... 55

H. Teknik pengumpulan data ... 59

I. Teknik analisis data ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum nagari siguntur ... 63

1. Sejarah nagari siguntur... 63

2. Kondisi geografis nagari siguntur ... 65

3. Visi dan misi ... 65

4. Kondisi ekonomi ... 66

5. Potensi unggulan ... 66

6. Demografi... 68

7. Struktur organisasi ... 69

B. Profil responden ... 70

C. Hasil uji instrumen penelitian ... 75

1. Uji validitas ... 75

2. Uji realibilitas ... 76

3. Uji asumsi kalsik... 79

a. Uji normalitas ... 80

b. Uji multikolinearitas ... 83

c. Uji heterokedasitas ... 84

d. Uji autokorelasi... 85

D. Deskripsi variabel penelitian... 87

E. Hasil analisis data ... 113

1. Regresi linear berganda ... 113

2. Analisis korelasi ... 116

3. Koefisien determinasi ... 120

4. Uji hipotesis ... 120

a. Uji T ... 121

b. Uji f ... 124

(11)

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

2.3 Daftar instrumen penelitian ... 50

4.1 karakteristik responden berdasarkan gender ... 71

4.2 karakteristik responden berdasarkan usia ... 71

4.3 karakteristik responden berdasarkan pekerjaan... 72

4.4 karakteristik responden berdasarkan pendidikan ... 73

4.5 karakteristik responden berdasarkan pendapatan ... 73

4.6 hasil uji validitas ... 75

4.7 hasil uji realibilitas tingkat pemahaman ... 77

4.8 hasil uji realibilitas tingkat religiusitas ... 77

4.9 hasil uji realibilitas tingkat pendapatan ... 78

4.10 hasil uji realibilitas tingkat preferensi... 78

4.11 Hasil keputusan uji reliabilitas ... 79

4.12 Uji normalitas kolmogrov-smirnov ... 82

4.13 Hasil uji multikolonieritas ... 83

4.14 Hasil uji autokolerasi ... 86

4.15 Jawaban responden terhadap pernyataan 1 ... 90

4.16 Jawaban responden terhadap pernyataan 2 ... 90

4.17 Jawaban responden terhadap pernyataan 3 ... 91

4.18 Jawaban responden terhadap pernyataan 4 ... 91

4.19 Jawaban responden terhadap pernyataan 5 ... 92

4.20 Jawaban responden terhadap pernyataan 6 ... 93

4.21 Jawaban responden terhadap pernyataan 7 ... 93

4.22 Jawaban responden terhadap pernyataan 8 ... 94

4.23 Jawaban responden terhadap pernyataan 9 ... 94

4.24 Jawaban responden terhadap pernyataan 10 ... 95

4.25 Jawaban responden terhadap pernyataan 11 ... 95

4.26 Jawaban responden terhadap pernyataan 12 ... 96

4.27 Jawaban responden terhadap pernyataan 13 ... 97

4.28 Jawaban responden terhadap pernyataan 14 ... 97

4.29 Jawaban responden terhadap pernyataan 15 ... 98

4.30 Jawaban responden terhadap pernyataan 16 ... 98

4.31 Jawaban responden terhadap pernyataan 17 ... 99

4.32 Jawaban responden terhadap pernyataan 18 ... 100

4.33 Jawaban responden terhadap pernyataan 19 ... 100

4.34 Jawaban responden terhadap pernyataan 20 ... 101

(13)

4.40 Jawaban responden terhadap pernyataan 26 ... 104

4.41 Jawaban responden terhadap pernyataan 27 ... 105

4.42 Jawaban responden terhadap pernyataan 28 ... 105

4.43 Jawaban responden terhadap pernyataan 29 ... 106

4.44 Jawaban responden terhadap pernyataan 30 ... 106

4.45 Jawaban responden terhadap pernyataan 31 ... 107

4.46 Jawaban responden terhadap pernyataan 32 ... 108

4.47 Jawaban responden terhadap pernyataan 33 ... 108

4.48 Jawaban responden terhadap pernyataan 34 ... 109

4.49 Jawaban responden terhadap pernyataan 35 ... 109

4.50 Jawaban responden terhadap pernyataan 36 ... 110

4.51 Jawaban responden terhadap pernyataan 37 ... 111

4.52 Jawaban responden terhadap pernyataan 38 ... 111

4.53 Jawaban responden terhadap pernyataan 39 ... 112

4.54 Jawaban responden terhadap pernyataan 40 ... 112

4.55 Hasil uji regresi linear berganda ... 114

4.56 Tingkat korelasi dan kekuatan hubungan ... 117

4.57 Hasil uji analisis korelasi ... 118

4.58 Hasil uji koefisien korelasi ... 120

4.59 Hasil uji koefisien determinasi ... 121

4.60 Hasil uji T... 122

4.61 Hasil uji F ... 124

(14)

Gambar 4.3 hasil uji heteroskedastisitas ... 85

(15)

1

Perbankan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan baik, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia menunjukkan tingkat perkembangan yang begitu pesat, dengan fasilitas kantor bank yang berkembang di Indonesia bukan hanya bank konvensional saja tetapi bank syariah sekarang ini sudah banyak ditemukan.

1

Bank syariah yaitu lembaga keuangan yang menjalankan fungsi perantara (intermediary) dalam penghimpunan dana masyarakat serta menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip syariah. Bank syariah tidak hanya bebas bunga, tetapi memiliki orientasi pencapaian kesejahteraan.

2

Bank islam atau disebut dengan Bank Syariah merupakan Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Syariah

1

Fajar Mujaddid, Pandu Tezar Adi Nugroho, “pengaruh pengetahuan, reputasi, lingkungan dan Religiusitas terhadap minat pelajar sekolah menengah kejuruan prodi perbankan syariah dalam menabung di Bank Syariah”, jurnal Ekonomi Islam Vol.10 No.1, 2019, hlm 15

2

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm 3

(16)

merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting untuk menjalankan operasionalnya yang berdasarkan prisip- prinsip Syariah dalam Islam

3

. Dimana salah satu prinsipnya yang diterapkan oleh perbankan syariah adalah larangan riba. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang terdapat dalam surat Ali-Imran ayat 130:

Artinya: hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

Pada Perkembangan bank syariah masih banyak mempunyai banyak problem. Seperti problem hukum merupakan salah satu dari beberapa peoblem yang dihadapi oleh Bank Syariah, disamping problem- problem lain seperti pemahaman, religiusitas dan pendapatan yang masih cenderung menyamakan bank syariah dengan bank konvensional.

Pengetahuan tentang syariah masyarakat yang masih terbatas baik sumber daya manusia, dan teknologi yang masih mengacu pada sistem konvensional dan sebaginya.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di duga bahwa tingkat pemahaman masyarakat mengenai perbankan syariah sangat tergolong rendah. Dengan masih terbatasnya pemahaman masyarakat mengenai kegiatan usaha jasa keuangan perbankan syariah, menyebabkan banyak

3

Veithzel Rivai dan Arviyan Arivin, Islamic Banking (Jakarta: PT Bumi Aksara: 2010),

hlm. 31.

(17)

masyarakat yang memiliki persepsi yang kurang tepat mengenai operasional bank syariah. Dimana Mereka hanya mengatakan bank syariah hanya sekedar perbankan konvensional yang dimana hanya menambah label syariah dan beranggapan bahwa dengan tidak dijalankannya sistem bunga. Maka bank syariah tidak memperoleh pendapatan. Jadi konsekuensinya adalah bank syariah akan sulit untuk bertahan.

Masalah yang dihadapi oleh lembaga keuangan syariah saat ini yaitu bagaimana bisa mempunyai banyaknya nasabah dan bisa mempertahankannya. Bank syariah harus bisa menarik perhatian masyarakat dengan memperhatikan faktor parilaku masyarakat. Perilaku masyarakat bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain seperti faktor keluarga, pekerjaan, komunitas dan gaya hidup.

4

Selain dari beberapa faktor tersebut ada faktor pemahaman masyarakat dan pendapatan yang dapat mempengaruhinya.

Pada dasarnya pemahaman atau pandangan seseorang terhadap sesuatu dihasilkan dari informasi yang mereka dapatkan. Hasil informasi tersebut dipahami selanjutnya konsumen akan menarik kesimpulan sehingga menciptakan sebuah penilaian terhadap sesuatu tersebut.

Penumbuhan minat konsumen guna untk menarik konsumen untuk menggunakan jasa yang dipromosikan maka harus bisa menimbulkan persepsi yang positif terhadap produk yang ditawarkan.

4

Nugroho J Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motif Tujuan, dan

Keinginan Konsumen (Jakarta: Prenada Media Group: 2013), hlm 12

(18)

Selain faktor-faktor yang berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen yang di atas, maka religiusitas juga merupakan faktor pembentuk perilaku konsumen. Karena dalam Islam perilaku seorang konsumen harus ada mencerminkan hubungan dirinya dengan Allah SWT.

Konsumen muslim lebih memilih jalan yang dibatasi Allah dengan tidak memilih barang haram, dan tidak tamak supaya kehidupannya selamat baik di dunia maupun di akhirat. Kemudian secara tidak langsung tabungan masyarakat ditentukan oleh besarnya pendapatan dan juga besarnya konsumsi.

Kegiatan menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh agama, maka terdapat dalam Al- Qur’an surat Al-Baqarah ayat 266:

Artinya: “apakah ada salah seorang diantaramu yang ingin mempunyai

kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-

sungai, dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buag-

buahan, kemudian datanglah masa tua orang itu sedang dia

mepunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu

ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah.”

(19)

tabel 1.1

Jumlah Nasabah Masyarakat Nagari Siguntur Yang Menabung Di Bank syariahPeriode 2015-2019

Tahun Σ Nasabah Naik/Turun

Σ %

2015 20 - -

2016 36 16 0,8

2017 50 14 0,7

2018 68 18 0,9

2019 90 22 1,1

Sumber: Wawancara masyarakat Nagari Siguntur (data diolah)

Dimana berdasarkan hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah nasabah yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, kenaikan nasabah dari 20 pada 2015 menjadi 36 pada 2016 sebanyak 16 orang dan sebesar 0,8%, selanjutnya kenaikan nasabah dari 125 pada 2016 menjadi 50 pada 2017 sebanyak 14 orang dan sebesar 0,7%, selanjutnya kenaikan nasabah dari 50 pada 2017 menjadi 68 pada 2018 sebanyak 18 orang dan sebesar 0,9%, dan kenaikan nasabah 68 pada 2018 menjadi 90 pada 2019 sebanyak 90 orang dan sebesar 1,1%. Ini membuktikan bahwa terdapat kenaikan jumlah nasabah yang menurun pada 2017 walaupun pada 2019 terdapat kenaikan yang cukup signifikan.

Dimana terjadinya kenaikan/penurunan terkait dengan minat

menabung diperbankan syariah yang kemungkinan ada hubungannya

(20)

dengan pemahaman, religiusitas, dan pendapatan, sehingga berdasarkan penjelasan diatas penulis termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang apakah pemahaman, tingkat religiusitas dan pendapatan dapat mempengaruhi minat menabung masyarakat siguntur di perbankan syariah dilihat dari jumlah nasabah masyarakat nagari siguntur pada bank syariah. Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan Masyarakat Terhadap Preferensi Menabung Masyarakat Di Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Masyarakat Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya). ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Terjadinya kenaikan penurunan persentasi nasabah masyarakat Nagari Siguntur yang menabung di bank syariah pada tahun 2017.

2. Masyarakat Nagari Siguntur belum sepenuhnya menggunakan bank syariah.

3. Masyarakat Nagari Siguntur yang mayoritas muslim sebagian besar menggunakan bank konvensional.

4. Masih ditemukan beberapa kendala yang menyebabkan masyarakat

Nagari Siguntur belum menggunakan bank syariah.

(21)

C. Batasan Masalah

Ruang lingkup pada pembahasan dalam penelitian ini dibatasi pada Pengaruh Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan Masyarakat Terhadap Preferensi Menabung Masyarakat Di Perbankan Syariah Pada Masyarakat Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya untuk 5 tahun terakhir.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh tingkat pemahaman terhadap preferensi menabung di Perbankan Syariah?

2. Bagaimana pengaruh tingkat religiusitas terhadap preferensi menabung di Perbankan Syariah?

3. Bagaimana pengaruh Tingkat pendapatan terhadap preferensi menabung di Perbankan Syariah?

4. Bagaimana pengaruh tingkat pemahaman, tingkat religiusitas, dan tingkat pendapatan terhadap preferensi menabung di Perbankan Syariah?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian sebagai berikut:

1. Menganalisis tingkat pemahaman dapat berpengaruh terhadap

preferensi menabung di perbankan syariah.

(22)

2. Menganalisis tingkat religiusitas dapat berpengaruh terhadap preferensi menabung di perbankan syariah.

3. Menagnalisis tingkat pendapatan dapat berpengaruh terhadap preferensi menabung di perbankan syariah.

4. Menganalisis tingkat pemahaman, tingkat religiusitas, dan tingkat pendapatan secara bersamaan dapat berpengaruh terhadap preferensi menabung di perbankan syariah.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan di antaranya:

1. Sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Istitut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

2. Adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan dari kenyataan yang ada di lapangan yang sangat berharga untuk diaplikasikan dengan pengetahuan yang selama ini diperoleh peneliti selama berada di dunia kuliah.

3. Bagi akademik, dapat menambah ilmu dan pengetahuan serta informasi yang digunakan dalam penulisan penelitian.

4. Sebagai bahan bagi penelitian selanjutnya pada jurusan Perbankan Syariah.

G. Penjelasan Judul

Sebelum penelitian menjelaskan secara keseluruhan isi dari skripsi

ini, maka terlenih dahulu peneliti akan mejabarkan bagian-bagian yang

(23)

dimaksud dari judul proposal ini. Agar menghindari kesalahpahaman didalam pembahasan dan memahami judul skripsi yang diajukan, adapun judul skripsi ini yaitu:

“Pengaruh Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas dan Pendapatan Masyarakat Terhadap Preferensi Menabung di Perbankan Syariah (Studi Kasus Masyarakat Nagari Siguntur Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya)”

Pengaruh:sesuatu yang mendatangkan akibat baik itu secara negative atau positif sehingga akan menyebabkan perubahan yang berarti dalam momentum sistem yang mengalaminya. Didalam penelitian ini akan mengkaji bagaimana pengaruh dari persepsi, tingkat religiusitas dan pendapatan masyarakat terhadap minat menabung di Perbankan Syariah.

Pemahaman:yaitu kemampuan seseorang untuk menerangkan dan menginterprestasikan sesuatu, ini berarti bahwa seseorang yang telah memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mapu menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang ia terima. Selain itu, bagi merea yang telah memahami tersebut, maka ia mampu memberikan interprestasi atau menafsirkan secara luas sesuai dengan keadaan yang ada disekitarnya.

5

5

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2013), hlm 7

(24)

Masyarakat: sekumpulan orang yang terdiri dari berbagai kalangan dan tinggal di dalam satu wilayah. Kalangan bisa terdiri dari kalangan orang mampu hingga yang tidak mampu, masyarakat yang sesungguhnya adalah sekumpulan orang yang telah memiliki hukum adat, norma-norma dan berbagai peraturan yang siap untuk ditaaati.

6

Religiusitas:internalisasi nilai-nilai agama dalam diri seseorang, internalisasi di sini berkaitan dengan kepercayaan terhadap ajran-ajaran agama baik di dalam hari maupun dalam ucapan.

Kepercayaan ini kemudian diaktualisasikan dalam perbuatan dan tingkah laku sehari-hari.

7

Pendapatan:adalah gambaran terhadap posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat. Pendapatan merupakan uang yang diterima seseorang dalam perusahaan dalam bentuk gaji, upah dan sebagainya.

Preferensi : adalah sebagai pilihan suka atau tidak sukanya oleh seseorang terhadap suatu produk, barang atau jasa yang dikonsumsi atau yang dipergunkan.

Menabung:Suatu yang dilakukan untuk menyisihkan pendapatan atau uang kita dengan jumlah tergantung kemampuan kita, dan sewaktu-waktu dapat diambil dalam keadaan mendesak.

6

Abdulsyani, Skematika, Teori dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm 30

7

Evi Aviyah, Muhammad Farid, Religiusitas Kontrol Diri dan Kenakalan Remaja, Jurnal

Psikologi Indonesia, Mei 2014, Vol.3, No.02, hlm 126

(25)

Bank Syariah: adalah suatu bank yang kegiatannya mengacu pada hukum-hukum islam, dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepdada nasabah.

8

Berdasarkan istilah-istilah diatas, maka dengan demikian dapat disimpulkan yang dimaksud dengan judul secara operasional adalah bagaimana Pengaruh Tingkat Pemahaman, Tingkat Religiusitas dan Pendapatan Masyarakat Terhadap Preferensi Menabung di Perbankan Syariah.

8

Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana Prenada Media Grub, 2011), hlm 32

(26)

12 BAB II

LANDASAN TEORI A. Pemahaman Masyarakat

1. Pengertian pemahaman Masyarakat

Menurut Ahmad Susanto pemahaman yaitu kemampuan untuk menerangkan dan menginterpretasikan sesuatu, ini berarti bahwa seseorag yang telah memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah ia terima. Selain itu, bagi mereka yang telah memahami tersebut, maka ia mampu memberikan interprestasi atau menafsirkan secara luas sesuai dengan keadaan yang ada disekitarnya, ia mampu menghubungkan dengan kondisi yang ada saat ini dan yang akan datang

9

. Masyarakat merupakan suatu kesatuan manusia yang saling berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan saling terikat oleh suatu rasa dan identitas yang sama dalam dirinya.

10

Pemahaman masyarakat yakni semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan konsumen mempengaruhi keputusan konsumen melakukan pembelian atau penggunaan produk atau jasa,. Semakin paham seorang konsumen

9

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta,:Kencana Prenada Media Group, 2013), hlm 7

10

Koentjoroningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm 144

(27)

terhadap produk dan jasa keuangan maka semakin mepermudah konsumen dalam memilih produk dan jasa yang tepat untuk kebutuhan kelancaran kegiatan lalu lintas pembayaran yang berguna untuk kelancaran usaha maupun kegiatan sehari-hari masyarakat.

11

Maka adapun proses interaksi tidak dapat dilepaskan dari cara pandang atau persepsi satu individu terhadap individu yang lainnya, sehingga memunculkan apa yang dinamakan persepsi masyarakat.

Persepsi masyarakat akan menghasilkan suatu penilaina terhadap sikap, perilaku atau tindakan seseorang di dalam kehidupan bermasyarakat.

12

Pemahaman konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai barbagai macam produk dan jasa serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagi konsumen. Pengetahuan konsumen mempengaruhi keputusan konsumen melakukan pembeli atau penggunaan produk atau jasa. Semakin seorang konsumen terhadap produk dan jasa keuangan maka semakin mempermudah konsumen dalam memilih produk dan jasayang tepat untuk kebutuhan kelancaran

11

Pratomo, “Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Keuangan di Deli Serdang”, Jurnal Ekonomi, vol.2, No.7, 2015

12

Rohmaul Listyana, Yudi Hartono, “Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap

Penanggalan Jawa dalam Penentuan Waktu Pernikahan (Studi Kasus Desa Jonggrang

Kecamatan Barat Kabupaten Mageta Tahun 2013) ”, Jurnal Agastya Vol. 5, No. 5, 2015, hlm 121

(28)

kegiatan lalu lintas pembayaran yang berguna untuk kelancaran usaha maupun kegiatan sehari-hari masyarakat.

13

2. Bentuk-bentuk pemahaman

Dimana pemahaman dapat dibagi menjadi dua yaitu:

(1.) Pemahaman (instructional understanding) pada tingkatan ini dapat dilatakan bahwa masyarakat baru berada ditahap tahu atau hafal tetapi masyarakat tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi. Dimana masyarakat dapat tahapan ini juga belum tahu atau tidakbisa menerapkan hal tersebut pada keadaan baru yang berkaitan.

(2.) Pemahaman relasional (relation understanding) pada tingkat ini masyarakat tidak hanya sekedar tahu dan hafal tentang suatu hal, tatapi dia juga tahu bagaimana dan mengapa hal itu dapat terjadi.

Lebih lanjutnya, ia dapat menggunakannya untuk meyelesaikan masalah yang terkait pada situasi lain.

14

3. Macam-macam masyarakat

Dimana dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).

15

13

Amena Kristiani Sitanggang Dan Wahyu Ario Pratomo, “Analisis Tingkat Pemahaman Masyarakat Teradap Produk Keuangan Di Deli Serdang(Studi Kasus Tanjung Morawa) ”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol.2, No.7, hlm 414

14

Mahase Kapadia, Daya Ingat Bagaimana Mendapatkan Yang Terbaik, (Jakarta:Pustaka Populer Obot, 2001), hlm 12-13

15

Abu Ahmad, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), hlm 99

(29)

a. Masyarakat sederhana

Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.

b. Masyarakat modern

Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai organisasi kemasyarakatan.

Berdasarkan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat adalah kesanggupan dari beberapa atau kelompok orang yang memberikan penjelasan atau memberikan uraian lebih rinci tentang apa yang ditanyakan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Sehingga dalam hal ini penjelasan tentang perbanakan syariah.

B. Religiusitas

1. Pengertian Religiusitas

Menurut Harun Nasution agama berasal dari kata al-Din,

religi, (relagere, religare) dan agama. Al-Din (semit) berarti undang-

undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa arabnya, kata ini

mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, dan kebiasaan.

(30)

Sedangkan dari kata religi atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca. Religiusitas menurut Islam adalah menjalankan ajaran agama secara menyeluruh. Allah berfirman dalam Al- Qur’an surat Al- Baqarah ayat 208:

Artinya: “hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu tarut langkah- langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.

16

Dari kutipan ayat diatas pnulis ingin menyampaikan setiap individu dalam menjalankan ibadah tidak hanya diwujudkan dalam aspek ritual saja, akan tetapi dalam segala aktivitasnya dikehidupan sehari-hari. Supaya apa yang dilaksanakan dan dijalankan tetap mendapatkan keridhoan dari Allah SWT.

Religiusitas adalah bentuk aspek religi yang dimana telah dihayati oleh individu di dalam hati. Makna religiusitas digambarkan dalam beberapa aspek-aspek yang dimana harus dipenuhi sebagai petunjuk mengenai bagaimana cara menjalankan hidup dengan benaragar manusia dapat mencapai kebahagian, baik di dunia dan diakhirat. Religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan termasuk aspek ekonomi, pada zaman modren ini kegiatan perekonomian idak akan sempurna tanpa adanya lembaga perbankan.

16

Nikko Syukur Dister, Psikologi Agama, ( Yogyakarta: Kanisius 1989), hlm 10

(31)

Lembaga perbankan tersebut termasuk kedalam aspek syariat yang berhubungan dengan kegiatan muamalah. Dan sebagaimana dalam kegiatan bermuamalah, perlu diperhatikan bahwa semua transaksi di bolehkan kecuali yang diharamkan ileh syariat. Ada pun penyebabnya terlarang sebuah transaksi menurut syariat dikarenakan adanya faktor haram zatnya, dan tidak sah.

17

2. Dimensi-dimensi Religiusitas

Diman dalam penelitian ini pilihan sikap dan perilaku yang akan diteliti adalah pilihanpilihan sikap dan perilaku dalam pengambilan keputusan menabung di bank syariah. Menurut Glock dan Stark dimensi-dimensi religiusitas terdiri dari lima macam yaitu:

18

(a.) Keyakinan atau ideologis

Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang yang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut, secara terminologi disamakan dengan keimanan, yang menunjukkan pada seberapa tingkat keyakinan seseorang terhadap kebenaran ajaran agamanya yang bersifat fundamentalis dan dogmatis.

17

Handayani R, Sri Darwin, Eka Agustiani, Imanuella, “pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku Memilih Bank Syariah Melalui Kepercayaan Merek”, Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Vol. 6, No. 2, 2018, hlm 49-50

18

Fadhilatul Hasanah, “Pengaruh Tingkat Religiusitas, Pengetahuan, Kualitas Produk

dan Kualitas Pelayanan Terhadap Preferensi Menabung Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Palembang Pada Bank Syariah” Vol. 4 No.1,2019, hlm 488-489

(32)

(b.) Praktik ibadah atau ritualistik

Dimensi praktik ibadah tingkatan sejauh mana seseorang mengerjakan kewajiba-kewajiban ritual dalam agamanya. Wujud dari dimensi ini adalah perilaku masyarakat pengikut agama tertentu dalam menjalankan ritus-ritus yang berkaitan dengan agama. Dimensi praktik dalam agama Islam dapat dilakukan dengan menjalankan ibadah shalat, puasa, zakat, haji, atau praktek muamalah lainnya.

(c.) Pengalaman atau eksperinsial

Dimensi ini mengacu identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari kehari yang menunjukkan seberapa patuh tingkat ketaatan seorang muslim dalam mengerjakan kegiatan keagamaan yang dinajurkan dan pada agamanya.

(d.) Pengetahuan agama atau intelektual

Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang menerangkan seberapa jauh seseorang mengetahui tentang ajaran-ajaran agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci manapun yang lainnya.

(e.) Konsekuensi atau pengalaman

Dimensi konsekuensi adalah dimensi yang mengukur sejauh

mana perilaku seseorang dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya

(33)

dalam kehidupan sosial, seperti apakah ia menolong orang yang kesulitan, mendermakan hartanya dan sebagainya.

3. Faktot-faktor yang mempengaruhi Religiusitas

Adapun menurut Thouless terdapat empat macam faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan, adalah sebagai berikut ini:

19

(1.) Pengaruh pendidikan atau pengajaran pada berbagai tekanan

sosial

Faktor ini mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembagan keagamaan dan termasuk pendidikan dari orang tua, mengenai tradisi-tradisi sosialnya, dan tekanan dari lingkungan sosial dalam menyusuaikan diri dengan berbagai pendapatan dan sikap yang disepakati oleh lingkungan itu sendiri.

(2.) Faktor pengalaman

Yang berkaitan dengan jenis pengalaman yang membentuk sikap keagamaan. Terutama pengalaman mengenai keindahan, konflik moral dan pengalaman emosional keagamaan. Faktor ini pada umumnya berupa pengalaman spiritual yang secara cepat dapat mempengaruhi perilaku individu.

(3.) Faktor kehidupan

(a) Kebutuhan akan keamanan atau keselamatan (b) Kebutuhan akan cinta kasih

(c) Kebutuhan untuk memperoleh harga diri

19

Thouless, H. Robert, Pengantar Psikolog Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1995), hlm 34

(34)

(d) Kebutuha yang timbul karena adanya ancaman kematian (4.) Faktor intelektual

Yang berkaitan dengan berbagai jenis proses penalaran verbal atau rasionalisasi. Jadi berdasarkan penjelasan yang ada di atas dapat disimpulkan bahwa setiap individu yang berbeda-beda tingkat religiusitasnya dan dipengaruhi oleh dua macam faktor secara garis besarnya yaitu internal dan eksternal. Faktor internal ini yang dapat mempengaruhi religiusitas seperti adanya pengalaman-pengalaman emosional keagamaan, dan kebutuhan individu yang mendesak untuk dipenuhi seperti kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih dan sebagainya. Sedangkan pengaruh eksternalnya yaitu seperti pendididkan formal, pendidikan agama dalam keluarga.

C. Pendapatan

1. Pengertian pendapatan

Pendapatan merupakan seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu.

Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sangat penting artinya bagi

(35)

kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara langsung maupun tidak langsung.

20

Menurut Munandar (2006) pendapatan adalah suatu pertambahan asset yang mengakibatkan bertambahnya (owners equity), tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula merupakan pertambahan asset yang disebabkan karena bertambahnya liabilities. Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah gambaran terhadap posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat, oleh karenanya setiap orang yang bergelut dalam suatu jenis pekerjaan tertentu termasuk pekerjaan di sektor informal atau perdagangan, berupaya untuk selalu meningkatkan pendapatan dari hasil usahanya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan sedapat mungkin pendapatan yang diperoleh dapat meningkatkan taraf hidup keluarganya.

20

Soediyono, Pengantar Analisa Pendapatan (Yogyakarta: UPP STIMYKPN, 2007), hlm

54

(36)

2. Hubungan antara pendapatan dan konsumsi

Diman ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi.

Diantaranya Keynes menyatakan bahwa konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan disposibel. Pendapatan disposibel yang digunakan untuk menabung merupakan pendapatan yang tersisa karena tidak habis digunakan untuk konsumsi. Secara tidak langsung tabungan masyarakat ditentukan oleh besarnya pendapatan dan juga besarnya konsumsi. Hubungan diantara pendapatan, konsumsi, dan tabungan dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:

Y

d

=C + S

Dimana:Yd adalah pendapatan disposible C adalah konsumsi rumah tangga S adalah tabungan rumah tangga 3. Hubungan antara pendapatan dan tabungan

Menurut Keynes tabungan masyarakat dipengaruhi oleh pendapatan. Secara matematika teori tabungan Keynes dapat dituliskan sebagai berikut:

S=Y-C

Dimana:S : saving (tabungan) Y : pendapatan C : pengeluaran

Secara teori hubungan antara tabungan dengan pendapatan

adalah positif. Peningkatan pendapatan akan meningkatkan

(37)

kemampuan masyarakat untuk menabung. Jikan tingkat pendapatan meningkat maka tingkat tabungan juga akan meningkat dan begutu jyga sebaliknya. Dimana pengertian tabungan yaitu bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan pada periose yang sama.

Tingginya tingkat tabungan bergantung kepada besar kecilnya pendapatan yang siap dibelanjakan.sehingga besar kecilnya tabungan dipengaruhi secara positif oleh besar kecilnya pendapatan.

21

4. Pengaruh tingkat pendapatan terhadap keputusan menabung nasabah pada bank syariah

Dimana tidak semua pendapatan yang diperoleh masyarakat dibelanjakan untuk barang dan jasa, tetapi sebagian akan ditabungkan.

Tingginya tingkat tabungan tergantung kepada besar kecilnya pendapatan yang siap dibelanjakan. Oleh karena itu hasrat menabung akan meningkat sesuai dengan tingkat pendapatan. Sehingga besar kecilnya tabungan dipengaruhi secara positif oleh besar kecilnya pendapatan. Sedangkan menurut mainstream Keynesian pendapatan adalah motor penggerak tabungan. Karenanya semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin tinggi jumlah tabungan. Pendapatan memberikan efek yang positif terhadap suatu tabungan.

22

21

Dewi Sharaswati et al, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung Masyarakat pada PT.Bank Indonesia TBK Cabang Bangkalan, Vol 8 No. 2, (2013), 156-171.

22

Maisur, Muhammad Arfan, dan M. Shabri, “Pengaruh Prinsip Bagi Hasil, Tingkat

Pendapatan, Religiusitas, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menabung Nasabah Pada

Bank Syariah di Aceh ”, Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol. 4,

No. 2, 2015, hlm 3

(38)

D. Preferensi Menabng di bank syariah 1. Pengertian preferensi

Secara estimologi minat adalah perhatian, kecenderungan hati kepada sesuatu keinginan. Sedangkan menurut istilah adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tetentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Preferensi adalah (hak untuk) didahulukan atau diutamakan dengan yang lain.

Perioritas, pilihan, kecenderungan, kesukaan.

23

Preferensi adalah pilihan-pilihan yang dibuat oleh para konsumen atas produk-produk yang dikonsumsi. Kekuatan preferensi konsumen akan menentukan prduk-produk apa yang mereka beli dan pendapatan mereka yang terbatas, dan juga pemintaan untuk produkproduk.

Dimana teori preferensi bisa digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan bagi konsumen, misalnya bila seseorang ingin mengkonsumsi atau menggunakan sebuah produk atau jasa dengan sumber daya yang terbatas maka ia harus memilih alternatif sehingga nilai guna atau utilitas yang diperoleh mencapai optimal. Preferensi atau selera adalah sebuah konsep yang dapat digunakan dalam ilmu sosial, khususnya ekonomi.

23

Tim Penyususn Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm 787

(39)

Preferensi yang berarti minat atau kesukaan atau pengganti.

Jadi preferensi atau minat merupakan motivasi yang mendorong orang untuk melakukannya yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Dimana setiap minat akan memuaskan suatu kebutuhan.

Dalam melakukan fungsinya kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan .

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat diartkan bahwa preferensi merupakan minat yakni suatu gambaran keinginan setiap konsumen mengenai barang maupun jasa yang akan dikonsumsi.

Minat merupakan suatu yang penting bagi seseorang dalam melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan, minat bukan saja mewarnai perilaku seseorang, tetapi lebih dari pada itu minat bisa mendorong orang untuk melakukan kegiatan dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian dan merelakan dirinya untuk terikat pada suatu kegiatan.

24

Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan atau nilai penting pada setiap produk atau jasa.

Dimana penilaian terhadap produk atau jasa menggambarkan sikap konsumen terhadap produk atau jasa tersebut, sehingga dapat mencerminkan preferensi konsumen dalam menggunakan atau

24

Noor Komari Pratiwi, “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua dan Minat

Belajar Siswa SMK Keseluruhan Di K ota Tengerang”, Jurnal Pujangga, Vol. 1 No. 2, 2015, hlm

88

(40)

mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Menurut Simamora

25

ada beberapa langkah yang harus dilalui sampai konsumen membentuk preferensi yaitu:

a. Diansumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai sekumpulan atribut.konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam atribut apa yang paling penting.

b. Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing.

c. Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut.

d. Tingkat kepuasa konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut.

e. Konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi.

Preferensi konsumen jelas berhubungan erat dengan permasalahan penetapan pilihan, sikap dasar yang digunakan untuk menerangkan pilihan menentukan tingkah laku individu dalam masalah penetapan pilihan.

2. Preferensi dalam Islam

Preferensi seseorag terhadap suatu barang atau jasa sangat beragam dimana sangat dipengaruhi oleh tingkat keyakinan dan pemahaman penggunanya. Dalam islam sudah jelas dan cukup

25

Simamora Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Kakarta: PT Gramedia, 2003),

hlm 88

(41)

rinci mengklarifikasi mana barang halal dan barang haram. Islam juga melarang untuk menghalalkan apa yang sudah ditetapkan haram dan mengharamkan apa-apa yang sudah menjadi halal.

Ajaran yang penting berkaitan dengan konsumsi, misalnya adalah anjuran untuk bersikap sederhana dalam membelanjakan harta kekayaan Allah SWT berfirman dalam Surat AL-Furqan ayat 67. Dimana ayat ini mengisyaratkan bahwa hamba-hamba Allah itu memilki harta benda sehingga mereka bernafkah dan bahwa harta itu mencukupi kebutuhan mereka sehingga mereka dapat menyisihkan sedikit atau banyak dari harta tersebut.

26

3. Macam-macam preferensi a. Preferensi individu

Preferensi ini sekumpulan benda atau jasa apa saja itu tentang apa saja bisa berbeda-beda. Walaupun berbeda-beda, dasar keputusan manusia atas pilihan-pilihan yang berbeda itu adalah sama.

b. Preferensi sosial

Diman terdapat kerjasama bersyarat itu patut digolongkan sebagai preferensi sosial. Pokok yang disebut belakangan ini terkait dengan bagaimana orang menyusun urutan atau ranking

26

Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam Ed. 5, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada,2008), hlm 29

(42)

untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain, saat berhadapan dengan urusan pembagian materi yang berbeda-beda.

27

E. Bank syariah

1. Pengertian bank syariah

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting sebagai perantara keuangan di dalam perekonomian suatu negara. Selain sebagai twmpat penyimpanan deposito, tabungan, giro dan sebagainya tempat meminjam dana, saat ini bank menjadi sebuah lembaga yang dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat hampir di seluruh dunia. Diantara fungsi lain bank dalam dunia modern adalah sebagai penyedia layanan pembayaran belanja elektronik.

Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonmian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lain-lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

28

27

Sumarwan, Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 132

28

Agus Marimin, Abdul Haris Romdhoni, dan Tira Nur Fitria, “Perkembangan Bank

Syariah di Idonesia”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol. 01, No. 02, 2015, hlm 76-77

(43)

Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit saha syariah, menvakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses melaksanakan kegiatan usahanya. Bank syariah memiliki fungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi dari piha pemilik dana.

Fungsinya untuk menyalurkan dan kepada pihak lain yang membutuhkan dana dalam bentuk jual beli maupun kerja sama usaha.

Pada Perkembangan bank syariah masih banyak mempunyai banyak problem. Seperti problem hukum merupakan salah satu dari beberapa peoblem yang dihadapi oleh Bank Syariah, disamping problem-problem lain seperti persepsi, religiusitas dan pendapatan yang masih cenderung menyamakan bank syriah dengan bank konvensional. Pengetahuan tentang syariah masyarakat yang masih terbatas baik sumber daya manusia, dan teknologi yang masih mengacu pada sistem konvensional dan sebaginya.

Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 yang mendukung

operasional bank syariah, bank syariah dipahami sebagai bank bagi

hasil namun dengan berjalannya perkembangan zaman, sebagian

problem hukum bank syariah dapat diatasi. Namun, dalam

pelaksanaanya nanti masih perlu menelaah beberapa hal yang

mengandung potensi adanya problem hukum lainnya yang perlu

mendapat pemecahan.

(44)

2. Perbedaan bank konvensional dan bank syariah

Dimana disini bank konvensional menerapkan bunga menjadi bagian integral dari seluruh kegiatan bisnisnya, sedangkan bank syariah melarang penerapan bunga dalam semua transaksiperbankan.

Jumhur ulama mengatakan bahwa bunga bank hukumnya sama dengan riba, yakni haram, ssuai dengan firman Allah SWT dalam A- Qu’an surat Al-Baqarah ayat 276-278 yang berbunyi:

Artinya: 276 “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.”

277“sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapatkan pahala di sisi Tuhannya, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati

278 “hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada

Allah dan tinggalkan sisia riba (yang belum dipungut)

jika kamu orang-orang yang beriman

(45)

Berdasarkan pada prinsip kedua bank itu, maka secara operasional, terdapat perbedaan-perbedaan yang substantif antara bank syariah dan bank konvensional sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perbedaan Bank Syariah Dengan Bank Konvensional

Bank syariah Bank konvensional

Melakukan investasi-investasi yang halal saja

Investasi yang halal dan haram

Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa

Memakai perangkat bunga

Berorientasi pada keuntungan (profit oriented) dan

kemakmuran dan kebahagian dunia akhirat

Profit oriented

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan

Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitor

Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawasan Syariah

Tidak terdapat dewan sejenis

(46)

3. Produk-produk bank syariah

Dimana produk bank syariah itu dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu produk penyaluran dana, produk penghimpunan dana, dan produk jasa yang diberikan bank kepada nasabahnya

29

. (1.) Produk penyaluran dana dan pembiayaan

(a.) Prinsip jual beli (Ba’i)

Jual beli dilaksanakan karena adanya pemindahan kepemilikan barang. Keuntungan bank disebitkan di depan dan termasuk harga dari harga yang dijual. Tedapat tiga jenis jual beli dalam pembiayaan konsumtif, modal kerja dan investasi dalam bank syariah yaitu:

(i.) Ba’i Al-Murabahah

Jual beli dengan harga asal ditambahkeuntungan yang disepakati antara pihak bank dengan nasabah, dalam hal ini bank menyebutkan harga barang kepada nasabah yang kemudian bank memberikan laba dalam jumlah tertentu sesuai dengan kesepakatan.

(ii.) Ba’i As-Salam

Dalam jual beli ini nasabah sebagai pembeli dan pemesan memberikan uangnya di tempat akad sesuai dengan harga barang yang dipesan dan sifat barang telah disebutkan sebelumnya. Uang yang tadi

29

Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), 2014

hlm 29-32

(47)

diserahkan menjadi tanggungan bank sebagai penerima pesanan danpembayaran dilakukan dengan segera.

(iii.) Ba’i Al-Istishna’

Merupakan bagian dari Ba’i As-salam namun Ba’i Al- Istishna’ biasa digunakan dalam bidang manufaktur.

Seluruh ketentuan Ba’i Al-Istishna’ mengikuti Ba’i As- salam namun pembayaran dapat dilakukan beberapa kali pembayaran.

(b.) Prinsp sewa

Ijarah adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa. Dalam hal ini bank menyewakan peralatan kepada nasabah dengan biaya yang telah ditetapkan secara pasti sebelumnya.

(c.) Prinsip bagi hasil

Dalam prinsi bagi hasil terdapat dua macam produk, yaitu:

(i.) Musyarakah

Adalah salah satu produk bank syariah yang mana

terdapat dua pihak atau lebih yang bekerja sama untuk

meningkatkan aset yang dimiliki bersama di mana

seluruh pihak memadukan sumber daya yang mereka

miliki baik yang berwujud maupun yang tidak

berwujud. Dalam hal ini seluruh pihak yang bekerja

(48)

sama memberikan kontribusi yang dimiliki baik itu dana , barang dan skill

(ii.) Mudharabah

Adalah kerja sama dua orang atau lebih dimana pemilik modal memberikan mempercayakan sejumlah modal keapada pengelola dengan perjanjian pembagian keuntungan. Perbedaan yang mendasar antara musyarakah dengan mudharabah adalah kontribusi atas manajemen dan keuangan pada musyarakah diberikan dan dimiliki dua orang atau lebih, sedangkan pada mudharabah modal hanya dimiliki satu pihak saja.

(2.) Produk penghimpunan dana

Produk penghimpunan dana pada bank syariah meliputi giro, tabungan, dan deposito. Prinsip yang diterapkan dalam bank syariah adalah:

(a.) Prinsip wadiah

Penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah wadiah yad dhamanah yang diterapkan pada rekening produk giro.

Berbeda dengan wadiah amanah, dimana pihak yang dititipi bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.

Sedangkan pada wadiah amanah harta titipan tidak boleh

dimanfaatkan oleh yang dititipi.

(49)

(b.) Prinsip mudharabah

Dalam prinsip mudharabah penyimpanan atau deposan bertindak sebagai pemilik modal sedangkan bank bertindak sebagai pengelola. Dana yang tersimpan kemudian oleh bank digunakan untuk melakukan pembiayaan, dalam hal ini apabila bank menggunakannnya untuk pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin terjadi. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan, maka prinsip mudharabah dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

(i.) Mudharabah mutlaqah, prinsipnya dapat berupa tabungan dan deposito, sehingga ada dua jenis yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Tidak ada pembatasan bagi bank untuk menggunakan dana yang telah terhimpun.

(ii.) Mudharabah muqayyadah on balance sheet, jenis ini adalah simpanan khusus dan pemilik dapat menetapkan syarat-syarat khusus yang harus dipatuhi oleh bank, sebagai contoh disyaratkan untuk bisnis tertentu, atau untuk akad tertentu.

(iii.) Mudharabah muqayyadah off balance sheet, yaitu

penyaluran dana langsung kepada pelaksana usaha dan

bank sebagai perantara pemilik dana dengan

(50)

pelaksanaan usaha. Pelaksanaan usaha juga dapat mengajukan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi bank untuk menentukan jenis usaha dan pelaksanaan usahanya.

(3.) Produk jasa perbankan

Selain dapat melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga dapat menberikan jasa kepada nasabah dengan mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut antara lain:

(a.) Sharf (jual beli valuta asing)

Adalah jual beli mata uang yang tidak sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama (spot). Bank mengambil keuntungan untuk jasa jual beli tersebut.

(b.) Ijarah (sewa)

Kegiatan ijarah ini adalah menyewakan simpanan (safe deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian) dalam hal ini bank mendapatkan imbalan sewa dari jasa tersebut.

(c.) Hawalah

Pengaliha utang dari orang yang bertang kepada orang lain

yang wajib menaggungnya. Dalam istilah islam merupakan

pemindahan beban utang dari muhil (orang yang berutang)

(51)

menjadi tanggungan muhal ‘alaih atau orang yang berkewajiban membayar utang.

(d.) Kafalah

Adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung ( makfuul ‘anhu ‘ashil).

(e.) Wakalah

Pemberian kuasa atau sebagai suatu perjanjian dimana seseorang mendelegasikan atau menyerahkan sesuatu wewenang (kekuasaan) kepada seseorang yang lain untuk menyelenggarakan sesuatu ursan dan orang laintersebut menerimanya, dan melaksanakannya untuk dan atas nama pemberi kuasa.

F. Landasan syariah

1. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 29 yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Jangan kamu

memakan harta-harta saudaramu dengan cara yang

batil, kecuali harta itu diperoleh dengan jalan dagang

yang ada saling kerelaan dari antara kamu. Dan

jangan kamu membunuh diri-diri kamu, karena

sesungguhnya Allah Maha Pengasih kepadamu”.

(52)

2. Allah SWT Berfirman dalam Surah Al-Baqarah Ayat 208 yang berbunyi:

Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa umat islam diminta untuk beragama secara penuh atau tidak setengah-setengah. Di dalam aktivitasnya sehari-hari, umat Islam diharapkan untuk selalu berislam atau apapupun yang dilakukannnya dalam rangka beribadah kepada Allah.

3. Allah SWT Berfirman dalam Surah Al-Baqarah Ayat 279 yang berbunyi:

Artinya: “Maka jika kamu tidak megerjakannya (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan rasul-nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiya (dirugikan)”

4. Allah SWT Berfirman dalam Surah Al-Baqarah Ayat 267 yang

berbunyi:

Referensi

Dokumen terkait

Perkenalkan, saya Deana Nawang Wulan, mahasiswa Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah Politeknik Negeri Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dalam

Dengan ini saya Nurul Amaliah NIM 170101060655 mahasiswi S1 Perbankan Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Antasari Banjarmasin memohon kesedian bapak/ibu,

Responden yang terhormat, bersama ini saya mohon kesediaan Bapak, Ibu atau Saudara/i untuk mengisi data kuesioner mengenai pengaruh kualitas layanan dan nilai nasabah

Lampiran 5 Informed Consent Kepada Yth, Bapak/Ibu /Saudara/Saudari Hal : Permohonan Menjadi Responden Dengan hormat, saya mahasiswi program S1 Keperawatan Universitas Nasional UNAS :

Bapak/Ibu, Saudara/i Dengan Hormat, Sehubung dengan penyelesaian tugas akhir skripsi yang sedang saya lakukan di Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan

Bapak/Ibu, Saudara/iHal: Pengisian Kuesioner Dengan Hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir skripsi yang sedang saya lakukan di Program Studi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Umum Kepada responden yang terhormat, dengan ini saya memohon ketersediaannya Bapak/ibu/saudara/saudari untuk berpatisipasi dalam mengisi seluruh butir pertanyaan yang terdapat pada

Bapak, Ibu atau Saudara/i yang terhormat, bersama ini saya mohon kesediaan Bapak, Ibu, atau Saudara/i untuk mengisi data kuesioner mengenai Pengaruh Pemasaran Digital Digital Marketing,