• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS, dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi objek penelitian serta analisis data dan interpretasi hasil

METODE PENELITIAN

D. Analisis data 1. Uji Instrumen

4. Uji Hipotesis

a. Pengaruh Spiritualitas di Tempat Kerja terhadap Motivasi Kerja (Intrinsik)

X1 → Z = 0,264

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil nilai t hitung

untuk variabel Spiritualitas di Tempat Kerja (X1) sebesar 2,723 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,009 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga membuktikan bahwa Spiritualitas di Tempat Kerja (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja Intrinsik (Z). Oleh karena itu, hipotesis 1 didukung atau diterima.

Spiritualitas di tempat kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja intrinsik artinya semakin baik spiritualitas di tempat kerja pada Bank BTN Syariah KC Semarang maka akan

72

semakin meningkatkan motivasi kerja intrinsik para karyawan Bank BTN Syariah KC Semarang. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Oki Mardiawan dan Ali Mubarok (2012) menyatakan bahwa spiritualitas memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap motivasi kerja.

Karyawan yang memiliki spiritualitas di tempat kerja baik, juga memiliki motivasi kerja intrinsik yang baik. Hal ini akan berguna bagi manajemen Bank. Ketika manajemen ingin meningkatkan motivasi kerja intrinsik dari para karyawan, maka dapat dilakukan dengan meningkatkan spiritualitas di tempat kerja karyawan.

b. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Motivasi Kerja (Intrinsik)

X2 → Z = 0,626

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil nilai t hitung

untuk variabel Pemberdayaan Karyawan (X2) sebesar 6,444 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga membuktikan bahwa Pemberdayaan Karyawan (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Motivasi Kerja Intrinsik (Z). Oleh karena itu hipotesis 2 didukung atau diterima.

Pemberdayaan karyawan berpengaruh secara positif dan signifikan artinya semakin baik pemberdayaan karyawan di Bank BTN Syariah KC Semarang akan meningkatkan motivasi kerja intrinsik karyawan Bank BTN Syariah KC Semarang. Hasil penelitin ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vivi Meliana Dewi (2013) yang

73

menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pemberdayaan karyawan dengan motivasi kerja.

Pemberdayaan karyawan yang selama ini dilakukan oleh manajemen Bank BTN Syaraiah KC Semarang ternyata berfungsi untuk meningkatkan motivasi kerja intrinsik karyawan di Bank BTN Syariah KC Semarang.

c. Pengaruh Spiritualitas di Tempat Kerja terhadap Kinerja Karyawan

X1 →Y= 0,007

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil nilai t hitung

untuk variabel Spiritualitas di Tempat Kerja (X1) sebesar 0,171 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,865 yang lebih besar dari 0,05, sehingga membuktikan bahwa Spiritualitas di Tempat Kerja (X1) berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Oleh karena itu hipotesis 3 tidak didukung atau ditolak. Spiritualitas di tempat kerja tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, oleh karenanya H3 tidak didukung. Artinya semakain baik spiritualitas di tempat kerja pada Bank BTN Syariah KC Semarang, belum tentu akan meningkatkan kinerja karyawan Bank BTN Syariah KC Semarang. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Habibollah Javanmard (2012) yang menyatakan bahwa spiritualitas di tempat kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Tidak didukungnya H3 mungkin disebabkan karena karyawan yang kurang menjiwai pekerjaannya, sehingga kurang

74

maksimal dalam melaksanakan pekerjaan. Hal lain yang mungkin menjadi penyebab tidak didukungnya H3 adalah karena karyawan hanya mengejar terpenuhinya absensi dalam melakukan kegiatan kerohanian yang dijadwalkan oleh Bank BTN Syariah KC Semarang. Sehingga kegiatan kerohanian yang diharapkan oleh pihak Bank dapat meningkatkan semangat kerja dan juga kinerja karyawan menjadi kurang teroptimalkan hasilnya.

Spiritualitas di tempat kerja para karyawan Bank BTN Syariah KC Semarang ternyata tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini menjadi koreksi bagi pribadi para karyawan agar lebih mengoptimalkan spiritualitas di tempat kerja mereka agar nantinya mampu meningkatkan kinerjanya.

d. Pengaruh Pemberdayaan Karyawan terhadap Kinerja Karyawan X2 → Y = 0,360

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil nilai t hitung

untuk variabel Pemberdayaan Karyawan (X2) sebesar 7,482 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga membuktikan bahwa Pemberdayaan Karyawan (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Oleh karena itu hipotesis 4 didukung atau diterima.

Pemberdayaan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin baik pemberdyaan karyawan di Bank BTN Syariah KC Semarang akan meningkatkan kinerja karyawan Bank BTN Syariah KC Semarang. Hasil penelitian

75

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fendy Levy Kambey (2013) yang menyatakan bahwa pemberdayaan karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Pemberdayaan yang dilakukan sesuai dengan kondisi para karyawan Bank BTN Syariah KC Semarang mampu memberikan dampak positif berupa meningkatnya kinerja karyawan.

e. Pengaruh Motivasi Kerja (intrinsik) terhadap Kinerja Karyawan

Z → Y = 0,663

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil nilai t hitung

untuk variabel Motivasi Kerja Intrinsik (Z) sebesar 13,275 dengan taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, sehingga membuktikan bahwa Motivasi Kerja Intrinsik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Oleh karena itu hipotesis 5 didukung atau diterima.

Motivasi kerja intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan artinya semakin baik motivasi kerja intrinsik pada Bank BTN Syariah KC Semarang akan meningkatkan kinerja karyawan Bank BTN Syariah KC Semarang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukam oleh M. Mudjib musta’in, Anwar Sanusi, dan Abdul Manan (2014) yang menyatakan bahwa motivasi kerja intrinsik berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. 5. Uji Analisis jalur (Path Analisys)

Hasil uji analisis jalur dengan bantuan komputer program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi adalah sebagai berikut:

76 a. Pengujian Path Analysis Pertama

Hasil persamaan pertama analisis Jalur dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Path Analysis Pertama Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate 1 .815a .664 .652 1.2664 a. Predictors: (Constant), X2, X1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.417 3.324 1.630 .109 X1 .259 .095 .264 2.723 .009 X2 .594 .092 .626 6.444 .000 a. Dependent Variable: Z

Sumber: Data primer yang diolah (2017)

Berdasarkan Tabel 4.13 menunjukkan bahwa:

1) Nilai koefisien Spiritualitas di tempat kerja (X1) sebesar 0,264 dengan signifikansi 0,009 yang berarti < 0,05 sehingga Spiritualitas di tempat kerja (X1) mempengaruhi Motivasi kerja (Z). Nilai koefisien 0,264 merupakan nilai jalur path P2.

2) Nilai koefisien Pemberdayaan karyawan (X2) sebesar 0,626 dengan signifikansi 0,000 yang berarti < 0,05 sehingga

77

Pemberdayaan karyawan (X2) mempengaruhi Motivasi kerja Intrinsik (Z) . Nilai koefisien 0,626 merupakan nilai jalur path P2. 3) Besarnya nilai √(

b. Hasil persamaan kedua analisis Jalur dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Path Analysis Kedua Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .976a .953 .951 .4438 1.854 a. Predictors: (Constant), Z, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.710 1.192 3.113 .003 X1 .006 .035 .007 .171 .865 X2 .318 .042 .360 7.482 .000 Z .616 .046 .663 13.275 .000 a. Dependent Variable: Y

Sumber: Data primer yang diolah (2017)

Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa:

1) Nilai koefisien Spiritualitas di tempat kerja (X1) sebesar 0,007 dengan signifikansi 0,865 yang berarti > 0,05 sehingga Spiritualitas

78

di tempat kerja (X1) tidak mempengaruhi Kinerja karyawa (Y). Nilai koefisien 0,007 merupakan nilai jalur path P1.

2) Nilai koefisien (X2) sebesar 0,360 dengan signifikansi 0,000 yang berarti < 0,05 sehingga Pemberdayaan karyawan (X2) mempengaruhi Kinerja karyawan (Y). Nilai koefisien 0,360 merupakan nilai jalur path P1.

3) Nilai koefisien Motivasi kerja intrinsik (Z) sebesar 0,663 dengan signifikansi 0,000 yang berarti < 0,05 sehingga Motivasi kerja intrinsik (Z) mempengaruhi Kinerja karyawan (Y). Nilai koefisien 0,663 merupakan nilai jalur path P3.

4) Besarnya nilai √(

Secara lengkap hasil analisis jalur dalam penelitian ini dijelaskan secara rinci pada Gambar:

Gambar 4.3 Hasil Analisis Jalur

Sumber: Data Primer yang diolah 2017

79

1. Pengaruh spiritualitas di tempat kerja terhadap kinerja karyawan

Dokumen terkait