• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI HIPOTESIS

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 34-39)

Tabel 4.12 UJI T MODEL 1 Variabel Coefficient Prob

C 86.70159 0.0000

GB 9.941922 0.0007

FB 9.379784 0.0000

SIZE -0.326129 0.4413

LDR = 86.70159 + 9.941922*GB + 9.379784*FB - 0.326129*SIZE

Hasil uji T regresi, disimpulkan bahwa kepemilikan bank yang diukur melalui variabel dummy memiliki pengaruh positif signifikan terhadap perilaku kehati – hatian bank (LDR) dengan nilai signifikansi 5%. Semakin tinggi tingkat kehati – hatian bank maka semakin baik bank tersebut. Nilai probabilitas untuk government bank dan foreign bank sebesar 0.0007 dan 0.0000, dimana nilai probabilitas lebih kecil daripada nilai signifikansi (prob < 0.05). Sementara itu variabel kontrol yang diukur melalui ukuran bank (Size Bank) memiliki pengaruh negatif terhadap variabel perilaku kehati - hatian (LDR) dengan nilai signifikansi sebesar 5%. Sehingga

Random Effect Model Prob < 0.05 = 0.0436

35 semakin besar ukuran bank maka perilaku kehati – hatian bank akan semakin tinggi. Nilai probabilitas untuk size sebesar 0.4413, dimana probabilitas lebih besar daripada nilai signifikansi (prob > 0.05).

Gambar 4.8 UJI F MODEL 1 Prob (F-statistic)

0.000002

Berdasarkan uji F nilai f-statistik sebesar 0.000008 dengan signifikansi sebesar 5%. Maka hal tersebut menunjukkan bahwa f-statistik < nilai signifikansi, dimana kepemilikan bank pemerintah, bank domestik dan bank asing memiliki pengaruh positif terhadap perilaku kehati – hatian bank (LDR).

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan data panel yang telah dilakukan, maka model regresi pertama menyatakan bahwa kepemilikan bank berpengaruh positif signifikan terhadap kehati – hatian bank, karena nilai signifikan government bank sebesar 0.0007 < 0.05 (diterima), domestic bank sebesar 0.0000 (diterima) dan foreign bank sebesar 0.0000 < 0.05 (diterima) dengan dilihat nilai koefisien government bank sebesar 9.941922 nilai koefisien government bank lebih besar dibandingkan dengan foreign bank yang memiliki nilai koefisien sebesar 9.379784, maka dapat disimpulkan bahwa hasil uji regresi kepemilikan bank berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku kehati – hatian bank, namun perilaku bank pemerintah lebih berhati – hati dibandingkan dengan bank asing dan bank domestik. Sedangkan untuk ukuran bank tidak berpengaruh terhadap perilaku kehati - hatian bank.

Tabel 4.13 UJI T MODEL 2 Variabel Coefficient Prob

C -1.910064 0.0187

GB 1.190366 0.0005

FB 0.220845 0.2976

SIZE 0.192833 0.0001

36 ROA = - 1.910064 + 1.190366*GB + 0.220845*FB + 0.192833*SIZE

Hasil uji T regresi, disimpulkan bahwa kepemilikan bank yang diukur melalui variabel dummy dari government bank memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja bank dan foreign bank memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel kinerja bank (ROA) dengan nilai signifikansi 5%. Bank pemerintah (government bank) memiliki return kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank asing (foreign bank) dan bank domestik (domestic bank), hal tersebut dilihat dari nilai koefisien untuk government bank sebesar 1.190366 memiliki nilai lebih besar dibandingkan dengan nilai koefisien foreign bank yaitu sebesar 0.220845 dan nilai koefisien domestic bank sebesar -1.910064. Sementara itu variabel kontrol yang diukur melalui ukuran bank (Size Bank) memiliki pengaruh positif terhadap variabel kinerja bank (ROA) dengan nilai signifikansi sebesar 5%. Sehingga semakin besar ukuran bank maka semakin baik kinerja.

Nilai probabilitas untuk size sebesar 0.0001, dimana probabilitas lebih kecil daripada nilai signifikansi (prob < 0.05).

Gambar 4.9 UJI F MODEL 2 Prob (F-statistic)

0.000000

Sementara itu uji F dengan nilai f-statistik sebesar 0.000000 dengan signifikansi. Maka hal tersebut menunjukkan bahwa f-statistik < nilai signifikansi 5%, dimana variabel independent (government bank, domestic bank dan foreign bank) dalam penelitian ini memiliki pengaruh terhadap variabel dependent (kinerja bank).

Berdasarkan hasil uji regresi dengan data panel yang telah dilakukan, maka model regresi kedua menyatakan bahwa kepemilikan bank memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja bank.

Bank pemerintah (government bank) memiliki nilai signifikan sebesar 0.0005 < 0.05 (diterima), domestic bank 0.0187 (diterima), dan foreign bank sebesar 0.2976 > 0.05 (ditolak) dengan nilai koefisien government bank sebesar 1.190366, nilai koefisien domestic bank sebesar -1.91006, dan nilai koefisien foreign bank sebesar 0.220845, dimana nilai koefisien government bank lebih besar daripada foreign bank dan domesik bank. Disimpulkan bahwa di dalam kepemilikan bank,

37 maka government bank dan domestic bank berpengaruh signifikan terhadap kinerja dengan nilai probabilitas kurang dari 5%, namun untuk foreign bank tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karena nilai probabilitas lebih besar dari 5%. Sehingga pengaruh kepemilikan bank dilihat dari return, maka kinerja dari government bank returnnya lebih besar serta lebih baik daripada foreign bank dan domestic bank.. Sedangkan hasil uji regresi untuk ukuran bank yang diukur melalui size bank berpengaruh positif terhadap kinerja bank, karena nilai signifikan dari ukuran bank sebesar 0.0001 < 0.05 ( diterima ) dengan nilai koefisien sebesar 0.192833, sehingga ukuran bank berpengaruh positif terhadap kinerja bank.

Tabel 4.14 UJI T MODEL 3 Variabel Coefficient Prob

C -1.930444 0.0852

GB 1.188029 0.0007

FB 0.218640 0.3384

LDR 0.000235 0.9789

SIZE 0.192910 0.0001

ROA = -1.930444 + 1.188029*GB + 0.218640*FB + 0.000235*LDR -0.192910*SIZE

Hasil uji T regresi, disimpulkan bahwa kepemilikan bank setelah adanya variabel mediasi dan variabel kontrol tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja bank dengan nilai signifikansi 5%. Namun kepemilikan government bank mempunyai return kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank lainnya, hal tersebut dilihat dari nilai koefisien untuk government bank sebesar 1.188029 dan nilai koefisien foreign bank sebesar 0.218640 dan domestic bank sebesar -1.930444. Perilaku kehati – hatian bank yang diukur melalui LDR memiliki nilai koefisien sebesar 0.000235. Sementara itu variabel kontrol yang diukur melalui ukuran bank (Size Bank) terhadap kinerja bank yang dimediasi oleh perilaku kehati- hatian bank memiliki nilai koefisien sebesar 0.192910 dengan nilai signifikansi 5%. Sehingga semakin besar ukuran bank maka semakin baik kinerja. Nilai probabilitas untuk size sebesar 0.0001, dimana probabilitas lebih kecil daripada nilai signifikansi (prob < 0.05).

38 Gambar 4.10 UJI F MODEL 3

Prob (F-statistic) 0.000000

Sementara itu uji F dengan nilai f-statistik sebesar 0.000000 dengan signifikansi. Maka hal tersebut menunjukkan bahwa f-statistik < nilai signifikansi 5%, dimana variabel independent (government bank, domestic bank dan foreign bank), perilaku kehati – hatian bank sebagai mediasi serta ukuran bank dalam penelitian ini memiliki pengaruh terhadap kinerja bank.

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan data panel yang telah dilakukan, maka model regresi ketiga menyatakan bahwa kepemilikan bank terhadap kinerja bank yang dimediasi oleh perilaku kehati-hatian, memiliki nilai signifikan government bank sebesar 0.0007 < 0.05 (diterima), domestic bank sebesar 0.0852 > 0.05 (ditolak), dan foreign bank sebesar 0.3384 > 0.05 (ditolak) dengan nilai koefisien sebesar 1.188029, -1.930444 dan 0.218640, dimana nilai koefisien government bank lebih besar daripada domestic bank dan foreign bank. Maka dapat disimpulkan bahwa bank milik pemerintah berpengaruh terhadap kinerja bank yang dimediasi oleh perilaku kehati – hatian bank, sedangkan bank domestik dan bank asing tidak berpengaruh terhadap kinerja bank yang dimediasi oleh perilaku kehati – hatian bank. Namun kepemilikan bank yang dilihat dari returnnya, maka kinerja bank pemerintah (government bank) return kinerjanya lebih besar daripada bank lainnya serta disimpulkan bahwa kinerja bank pemerintah lebih baik sertta efisien daripada kinerja bank asing dan bank domestik. Hasil uji model regresi perilaku kehati - hatian bank sebagai variabel mediasi tidak berpengaruh terhadap kinerja bank karena memiliki nilai signifikan sebesar 0.9789 > 0.05 (ditolak) dengan nilai koefisien sebesar 0.000235.

Sedangkan untuk ukuran bank yang diukur melalui SIZE bank berpengaruh positif terhadap kinerja bank, dengan nilai signifikan dari ukuran bank sebesar 0.0001 < 0.05 (diterima) dengan nilai koefisien sebesar 0.192910, sehingga SIZE berpengaruh positif terhadap kinerja bank yang dimediasi oleh perilaku kehati – hatian bank.

39

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 34-39)

Dokumen terkait