BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.5 Uji Hipotesis
Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen (praktik kerja lapangan, lingkungan keluarga, dan self
efficacy) secara individual (parsial) terhadap variabel dependen (kesiapan
kerja siswa). Secara parsial model regresi dapat diuji dengan menggunakan uji t. Berikut ini adalah hasil uji t dengan bantuan program SPSS:
Tabel 4.50
Hasil Uji t dengan Kesiapan Kerja sebagai Variabel Dependen
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 40,775 5,959 6,843 ,000 PKL ,283 ,125 ,192 2,257 ,026 LK ,165 ,075 ,190 2,203 ,030 SelfEfficacy ,556 ,099 ,466 5,644 ,000 a. Dependent Variable: KesiapanKerja
Sumber: Data penelitian, diolah tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.50, dapat dilihat bahwa kesiapan kerja sebagai variabel dependen, pada variabel praktik kerja lapangan (X1) diperoleh nilai thitung = 2,257 dengan sig. 0,026. Karena signifikansi kurang dari 0,05, maka
variabel praktik kerja lapangan berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja, sehingga Ha1 diterima. Untuk variabel lingkungan keluarga (X2) diperoleh nilai thitung = 2,203 dengan sig. 0,030, karena signifikansi kurang dari 0,05, maka variabel lingkungan keluarga berpengaruh secara signifikan terhadap kesiapan kerja, sehingga Ha2 diterima. Sedangkan untuk variabel self-efficacy diperoleh nilai thitung = 5,644 dengan sig. 0.000, karena signifikansi kurang dari 0,05, maka variabel self-efficacy
berpengaruh signifikan terhadap kesiapan kerja, sehingga Ha5 diterima.
Tabel 4.51
Hasil Uji t dengan Self-Efficacy sebagai Variabel Dependen
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 21,841 5,364 4,072 ,000 PKL ,390 ,114 ,315 3,427 ,001 Lingk_Kel ,287 ,071 ,370 4,033 ,000 a. Dependent Variable: SE
Sumber: Data penelitian, diolah tahun 2016
Berdasarkan Tabel 4.51, dapat dilihat bahwa self-efficacy sebagai variabel dependen, pada variabel praktik kerja lapangan (X1) diperoleh nilai thitung = 3,427 dengan sig. 0,001. Karena signifikansi kurang dari 0,05, maka variabel praktik kerja lapangan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
self-efficacy, sehingga Ha3 diterima. Untuk variabel lingkungan keluarga
(X2) diperoleh nilai thitung = 4,033 dengan sig. 0,000, karena signifikansi kurang dari 0,05, maka variabel lingkungan keluarga (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap self-efficacy, sehingga Ha4 diterima.
4.1.5.2Uji Sobel
Pengujian hipotesis mediasi dilakukan dengan prosedur Uji Sobel serta menggunakan aplikasi Sobel Test Calculator for the Signnificance of
Mediation pada www.danielsoper.com dan hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa melalui
self-efficacy sebagai variabel intervening.
a. Menghitung pengaruh langsung dan tidak langsung
Pengaruh langsung = 0,192
Pengaruh tidak langsung = 0,315 x 0,466 = 0,147
Pengaruh total = 0,192 + 0,147 = 0,339
b. Menghitung dengan sobel test
Sab = √
= √
= √
= √ = 0,0624
c. Menghitung nilai t statistic pengaruh intervening t =
= 2,378
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 2,378 dan berdasarkan perhitungan pada aplikasi Sobel Test Calculator for the
Signnificance of Mediation diperoleh nilai thitung sebesar 2,382.
Keduanya lebih besar dari ttabel yaitu 1,658 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Oleh karena itu, secara positif dan signifikan self-efficacy
memediasi pengaruh praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa dan menunjukan bahwa Ha6 diterima.
2. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap kesiapan kerja siswa melalui
self-efficacy sebagai variabel intervening
a. Menghitung pengaruh langsung dan tidak langsung
Pengaruh langsung = 0,190
Pengaruh tidak langsung = 0,370 x 0,466 = 0,172
Pengaruh total = 0,190 + 0,172 = 0,362
b. Menghitung dengan sobel test
Sab = √
= √
= √
= √ = 0,050
c. Menghitung nilai t statistic pengaruh intervening t =
= 3,45
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,450 dan berdasarkan perhitungan pada aplikasi Sobel Test Calculator for the
Signnificance of Mediation diperoleh nilai thitung sebesar 3,493.
Keduanya lebih besar dari ttabel yaitu 1,658 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Oleh karena itu, secara positif dan signifikan self-efficacy
memediasi lingkungan keluarga terhadap kesiapan kerja siswa dan menunjukan bahwa Ha7 diterima.
Secara lengkap, hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel ringkasan hasil pengujian hipotesis berikut ini:
Tabel 4.52
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan Pengaruh (%) Sig. Keputusan
L TL
Ha1
Terdapat pengaruh praktik kerja
lapangan (PKL) terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XII
program keahlian akuntansi
SMK Negeri 1 Kebumen.
28,3 0,026
Diterima
Ha2
Terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap kesiapan kerja
siswa kelas XII program
keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Kebumen
16,5 0,030
Diterima
Ha3
Terdapat pengaruh praktik kerja lapangan (PKL) terhadap
self-efficacy siswa kelas XII program
keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Kebumen
39,0 0,001
Diterima
Ha4
Terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap self-efficacy
siswa kelas XII program
keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Kebumen
28,7 0,000
Diterima
Ha5
Terdapat pengaruh self-efficacy
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian
akuntansi SMK Negeri 1
Kebumen
55,6 0,000
Diterima
Ha6
Terdapat pengaruh tidak
langsung praktik kerja lapangan (PKL) terhadap kesiapan kerja melalui self-efficacy siswa kelas XII program keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Kebumen 21,7 thitung 2,382 > ttabel 1,658 Diterima Ha7
Terdapat pengaruh tidak
langsung lingkungan keluarga terhadap kesiapan kerja melalui
self-efficacy siswa kelas XII
program keahlian akuntansi
SMK Negeri 1 Kebumen 16,0 thitung 3,493 > ttabel 1,658 Diterima
4.1.5.3Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Koefisien determinasi parsial (r2) digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing variabel X (praktik kerja lapangan, lingkungan keluarga, dan self-efficacy) terhadap variabel Y (kesiapan kerja siswa SMK) secara parsial. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi secara parsial (r2) dapat dilihat dari tabel coefficient
kolom correlation partial, kemudian nilai tersebut dikuadratkan dan diubah ke dalam bentuk persentase.
Hasil pengujian dengan perhitungan analisis regresi berganda menggunakan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.53
Hasil Koefisien Determinasi Parsial (r2) dengan Kesiapan Kerja sebagai Variabel Dependen
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta
Zero-order Partial Part 1 (Constant) 40,775 5,959 6,843 ,000 PKL ,283 ,125 ,192 2,257 ,026 ,547 ,210 ,149 LK ,165 ,075 ,190 2,203 ,030 ,555 ,206 ,145 SelfEfficacy ,556 ,099 ,466 5,644 ,000 ,671 ,474 ,372 a. Dependent Variable: KesiapanKerja
Sumber: Data penelitian, diolah tahun 20016
Berdasarkan Tabel 4.53, maka dapat diartikan bahwa: 1. Variabel praktik kerja lapangan (X1)
Besarnya pengaruh variabel praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja siswa SMK dapat dilihat pada nilai r2 pada Tabel 4.53. Nilai r2 pada variabel PKL sebesar (0,210)2 x 100% = 4,41%. Hal ini
menunjukkan bahwa secara parsial variabel PKL mempengaruhi variabel kesiapan kerja siswa SMK sebesar 4,41%, dengan asumsi jika variabel lingkungan keluarga dan self-efficacy dianggap tetap.
2. Variabel Lingkungan Keluarga (X2)
Besarnya pengaruh variabel lingkungan keluarga terhadap kesiapan kerja siswa SMK dapat dilihat pada nilai r2 pada Tabel 4.53. Nilai r2 pada variabel lingkungan keluarga sebesar (0,206)2 x 100% = 4,24% Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel lingkungan keluarga mempengaruhi variabel kesiapan kerja siswa SMK sebesar 4,24%, dengan asumsi jika variabel praktik kerja lapangan dan self-efficacy
dianggap tetap.
3. Variabel Self-Efficacy (X3)
Besarnya pengaruh variabel self-efficacy terhadap kesiapan kerja siswa SMK dapat dilihat pada nilai r2 pada Tabel 4.53. Nilai r2 pada variabel
self-efficacy sebesar (0,474)2 x 100% = 22,47%. Hal ini menunjukkan
bahwa secara parsial variabel self-efficacy mempengaruhi variabel kesiapan kerja siswa SMK sebesar 22,47%, dengan asumsi jika variabel praktik kerja lapangan dan lingkungan keluarga dianggap tetap.
Berdasarkan analisis tersebut, dapat dikatakan bahwa variabel
self-efficacy memberikan kontribusi paling besar terhadap kesiapan kerja siswa
kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Kebumen tahun ajaran 2015/2016.
Tabel 4.54
Hasil Koefisien Determinasi Parsial (r2) dengan Self-Efficacy
sebagai Variabel Dependen
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta
Zero-order Partial Part 1 (Constant) 21,841 5,364 4,072 ,000
PKL ,390 ,114 ,315 3,427 ,001 ,527 ,309 ,258 Lingk_Kel ,287 ,071 ,370 4,033 ,000 ,551 ,357 ,304 a. Dependent Variable: SE
Sumber: Data penelitian, diolah tahun 20016
Berdasarkan Tabel 4.54, maka dapat diartikan bahwa: 1. Variabel praktik kerja lapangan (X1)
Besarnya pengaruh variabel praktik kerja lapangan terhadap
self-efficacy dapat dilihat pada nilai r2 pada Tabel 4.54. Nilai r2 pada
variabel PKL sebesar (0,309)2 x 100% = 9,54%. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel PKL mempengaruhi variabel self-efficacy
sebesar 9,54%, dengan asumsi jika variabel lingkungan keluarga dianggap tetap.
2. Variabel Lingkungan Keluarga (X2)
Besarnya pengaruh variabel lingkungan keluarga terhadap self-efficacy
dapat dilihat pada nilai r2 pada Tabel 4.54. Nilai r2 pada variabel lingkungan keluarga sebesar (0,357)2 x 100% = 12,74% Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel lingkungan keluarga mempengaruhi variabel self-efficacy sebesar 12,74%, dengan asumsi jika variabel praktik kerja lapangan dianggap tetap.