• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Uji Hipotesis I (Pada kelas eksperimen)

a. Uji Persyaratan Uji Normalitas

Perhitungan uji normalitas untuk sampel dengan menggunakan data awal ulangan harian pokok bahasan Lingkaran, data dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 71. Diperoleh = 2,7094, dengan taraf signifikansi sebesar 5 % dan dk = 5 diperoleh = = 7,81. Terlihat bahwa < , hal ini berarti bahwa sampel berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 35 halaman 158. 2 hitung χ 2 tabel χ 2 ) 5 ( 95 , 0 χ 2 hitung χ 2 tabel χ

Setelah penelitian dilaksanakan, diperoleh data hasil belajar dengan menerapkan strategi student team heroic leadership dengan pemberian tugas terstruktur. Data ini diuji normalitasnya. Dari perhitungan diperoleh = 5,022 dengan taraf signifikansi sebesar 5 % dan dk = 3 diperoleh = = 7,81 terlihat bahwa < , hal ini berarti bahwa data berdistribusi normal. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 37 halaman 160.

2 hitung χ 2 tabel χ 2 ) 3 ( 95 , 0 χ 2 hitung χ 2 tabel χ b. Uji t

Untuk mengukur keberhasilan penelitian dengan mengukur masing-masing variabel dengan uji t.

1) Keterampilan Proses

Berdasar data hasil penelitian variabel keterampilan proses pada lampiran 8 halaman 76 yang diolah dengan SPSS versi 12.0 diperoleh output yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran 40 halaman 164. Untuk mendiskripsikan data output yang ada, maka penyimpulan output secara teoritis didasari pada diterima atau ditolaknya Ho dengan ketentuan seperti di bawah ini:

H0 : rata-rata keterampilan proses peserta didik = 70 H1 : rata-rata keterampilan proses peserta didik > 70

Kriteria pengujiannya adalah adalah tolak Ho jika thitung t

tabel, dengan ttabel diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1 - α), taraf signifikansi 5 % dan dk = (n-1).

Tabel 2. Ketuntasan Variabel Keterampilan Proses One-Sample Test 1,545 43 ,130 1,8636 -,569 4,296 ket_proses t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Test Value = 70

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa thitung = 1,545. Kemudian dengan peluang (1 - α), taraf signifikansi 5 % dan dk = (n-1), diperoleh ttabel = 1,68. Berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel

memperlihatkan bahwa thitung < ttabel, sehingga Ho diterima.

Berdasarkan nilai probabilitas, jika probabilitas atau Sig > 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak. Terlihat bahwa thitung = 1,419 dengan Sig (2-tailed) = (0,130) >α(0,05) maka Ho diterima. Dengan kata lain rata-rata hasil belajar peserta didik = 70.

2) Hasil Belajar

Berdasar data hasil penelitian variabel hasil belajar pada lampiran 5 halaman 72 yang diolah dengan SPSS versi 12.0 diperoleh output yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran 40 halaman 164. Untuk mendeskripsikan data output yang ada, maka penyimpulan output secara teoritis didasari pada diterima atau ditolaknya Ho dengan ketentuan seperti di bawah ini:

H0 : rata-rata hasil belajar peserta didik = 68 H1 : rata-rata hasil belajar peserta didik > 68

Kriteria pengujiannya adalah adalah tolak Ho jika thitung t

tabel, dengan ttabel diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1 - α), taraf signifikansi 5 % dan dk = (n-1).

Tabel 3. Ketuntasan Variabel Hasil Belajar

One-Sample Test 1,419 43 ,163 4,3182 -1,817 10,453 hsl_belaja t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference Lower Upper 95% Confidence

Interval of the Difference Test Value = 68

Dari tabel 3 dapat dilihat thitung = 1,419. Kemudian dengan peluang (1 - α), taraf signifikansi 5 % dan dk = (n-1), diperoleh ttabel = 1,68. Berdasarkan perbandingan thitung dengan ttabel

memperlihatkan bahwa thitung <ttabel, sehingga Ho diterima.

Berdasarkan nilai probabilitas, jika probabilitas atau Sig > 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak. Terlihat bahwa thitung = 1,419 dengan Sig (2-tailed) = (0,163) >α(0,05) maka Ho diterima. Dengan kata lain rata-rata hasil belajar peserta didik = 68.

2. Uji Hipotesis 2 (Pada kelas eksperimen)

a. Uji Persyaratan Uji Normalitas

Perhitungan uji normalitas untuk sampel dengan menggunakan data awal ulangan harian pokok bahasan Lingkaran, data dapat dilihat

pada lampiran 4 halaman 71. Diperoleh = 2,7094, dengan taraf signifikansi sebesar 5 % dan dk = 5 diperoleh = = 7,81. Terlihat bahwa < , hal ini berarti bahwa sampel berdistribusi normal Perhitungan selengkapnya pada lampiran 35 halaman 158. 2 hitung χ 2 tabel χ 2 ) 5 ( 95 , 0 χ 2 hitung χ 2 tabel χ

Setelah penelitian dilaksanakan, diperoleh data hasil belajar dengan menerapkan strategi student team heroic leadership dengan pemberian tugas terstruktur. Data ini diuji normalitasnya. Dari perhitungan diperoleh = 5,022 dengan taraf signifikansi sebesar 5 % dan dk = 3 diperoleh = = 7,81 terlihat bahwa < , hal ini berarti bahwa data berdistribusi normal. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 37 halaman 160.

2 hitung χ 2 tabel χ 2 ) 3 ( 95 , 0 χ 2 hitung χ 2 tabel χ

b. Uji Regresi Linier

Untuk menguji ada tidaknya pengaruh keterampilan proses terhadap hasil belajar peserta didik perlu dilakukan uji analisis data dengan SPSS versi 12.0.

Pernyataan di atas dapat diuji sebagai berikut:

Ho: β = 0, keterampilan proses tidak linier terhadap hasil belajar (hubungan tidak berarti)

H1 : β ≠ 0, keterampilan proses linier terhadap hasil belajar (hubungan berarti)

Tabel 4. Kelinearan Regresi Coefficientsa -93,604 11,331 -8,261 ,000 2,309 ,157 ,915 14,731 ,000 (Constant) ket_proses Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: hsl_belajar a.

Untuk menguji pernyataan tersebut, terlebih dahulu di lihat persamaan regresinya. Berdasarkan tabel 4 dapat dibaca persamaan regresinya Y = -93,604 + 2,309X, dengan nilai a = -93,604 dan b= ^ 2,309.

Tabel 5. Keberartian Regresi

ANOVAb 14670,213 1 14670,213 217,005 ,000a 2839,332 42 67,603 17509,545 43 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), ket_proses a.

Dependent Variable: hsl_belajar b.

Berdasarkan nilai probabilitas, jika probabilitas atau Sig > 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak. Dari tabel 5 dapat dilihat nilai probabilitasnya, Sig = 0,000 < 0,05 maka H0

ditolak. Hal ini berarti keterampilan proses linier terhadap hasil belajar. Karena mempunyai hubungan yang linier, maka dapat

dikatakan antara keterampilan proses dan hasil belajar mempunyai hubungan yang berarti.

Untuk melihat besar pengaruh atau kontribusi keterampilan proses (X) terhadap hasil belajar (Y) dapat dibaca dari nilai R Square.

Tabel 6. Kontribusi Keterampilan Proses Hasil Belajar

Model Summary ,915a ,838 ,834 8,2221 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), ket_proses

a.

Nilai R square menunjukkan besarnya kontribusi X yaitu keterampilan proses terhadap Y nilai hasil belajar. Dari tabel 6 dapat dilihat nilai R2 = 0,838 = 83,8%, artinya keterampilan proses mempengaruhi hasil belajar sebesar 83,8%, sedangkan masih ada pengaruh variabel lain sebesar 16,2%.

3. Uji Hipotesis 3 (Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol)

a. Uji Persyaratan 1) Uji Normalitas

Perhitungan uji normalitas untuk sampel dengan menggunakan data awal ulangan harian pokok bahasan Lingkaran, data dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 71. Diperoleh = 4,6061, dengan taraf signifikansi sebesar 5 % dan dk = 5 diperoleh

2

hitung

2

tabel

χ = = 11,1. Terlihat bahwa < , hal ini berarti bahwa sampel berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 36 halaman 159.

2 ) 5 ( 95 , 0 χ 2 hitung χ 2 tabel χ

Setelah penelitian dilaksanakan diperoleh data hasil belajar dengan menerapkan strategi student team heroic leadership dengan pemberian tugas terstruktur dan data hasil belajar strategi pembelajaran ekspositori. Data ini diuji normalitasnya. Dari perhitungan diperoleh = 5,89 dengan taraf signifikansi sebesar 5 % dan dk = 3 diperoleh = = 11,1 terlihat bahwa < , hal ini berarti bahwa data berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 38 halaman 161. 2 hitung χ 2 tabel χ 2 ) 3 ( 95 , 0 χ 2 hitung χ 2 tabel χ 2) Uji Homogenitas

Perhitungan uji homogenitas untuk sampel dengan menggunakan data awal ulangan harian pokok bahasan Lingkaran, data dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 71. Diperoleh Fhitung = 1,442, dengan peluang α

2 1

dan taraf signifikansi sebesar 5 % serta dk pembilang = 43 dan dk penyebut = 43 yaitu F0,25(43,43) = 1,68 terlihat bahwa Fhitung < Ftabel, hal ini berarti bahwa data bervarians homogen. Perhitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 39 halaman 162.

Setelah penelitian dilaksanakan diperoleh data hasil belajar dengan menerapkan strategi student team heroic leadership dengan pemberian tugas terstruktur dan data hasil belajar strategi pembelajaran ekspositori. Data ini diuji homogenitasnya, dengan uji t menggunakan software SPSS yang menghasilkan output pada lampiran 42 halaman 166.

Langkah pertama menguji kesamaan varian. Ho: σ2

1 = σ2

2 (varian nilai kelas eksperimen sama dengan varian nilai kelas kontrol)

H1: σ2

1 ≠ σ2

2 (varian nilai kelas eksperimen berbeda dengan varian nilai kelas kontrol)

Tabel 7 di bawah ini merupakan hasil olah data statistik dari lampiran 40 halaman 164.

Tabel 7. Uji Varian

Test of Homogeneity of Variance

1.074 1 86 .303 1.124 1 86 .292 1.124 1 83.304 .292 1.072 1 86 .303 Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed me HSL_BELA

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat dengan dasar mean didapat sig =0,303=30,3% lebih besar dari 5% hal ini berarti bahwa data bervarians homogen.

Oleh karena data bervarians homogen, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rata-rata dengan uji t menggunakan software SPSS yang menghasilkan output pada lampiran 43 halaman 168.

Uji kesamaan dua rata-rata dapat ditunjukkan sebagai berikut.

H0: μ1 = μ2 (rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol)

H1: μ1 > μ2 (rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol)

Tabel 8. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Paired Samples Test

11.227 23.311 3.514 4.140 18.314 3.195 43 .003

KLS_EKSP - KLS Pair

Mean td. Deviatio

Std. Error

Mean Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Paired Differences

t df ig. (2-tailed

Dari tabel 8 terlihat nilai sig = 0,003 = 0,3%. Oleh karena nilai sig 0,3% adalah kurang dari 5% maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. .

B. Pembahasan

Untuk pengujian ketuntasan belajar kedua variabel dengan uji t secara ringkas dapat disajikan dalam tabel berikut.

Variabel Batas Tuntas Mean Sig Keputusan X = Keterampilan Proses 70 71,86 0,130 H0 diterima

Y = Hasil Belajar 68 72,32 0,163 H0 diterima

Untuk hasil belajar dapat mencapai target skor indikator 68 ditandai dengan Ho diterima. Ini berarti strategi pembelajaran dengan strategi student team heoic leadership yang dilengkapi dengan tugas terstruktur, berhasil dapat membantu peserta didik mencapai ketuntasan belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan dapat membantu peserta didik dalam memahami materi Bangun Ruang Kubus dan Balok. Untuk variabel keterampilan proses, Ho diterima. Ini berarti pembelajaran matematika Bangun Ruang dengan strategi student team heoic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur dapat meningkatkan keterampilan proses peserta didik. Hal ini disebabkan karena semakin peserta didik terampil melakukan aktivitas dalam pembelajaran maka akan semakin bertambah pengalaman yang mereka peroleh sehingga bertambah pula pengetahuannya tentang apa yang mereka pelajari. Dalam pembelajaran ini, peserta didik terlibat secara aktif. Bentuk pelibatan peserta didik yaitu kerja sama antar teman untuk dapat memecahkan masalah berupa soal, saling membantu, dan menanamkan jiwa heroik sehingga peserta didik bisa menemukan solusi pemecahan masalah itu sendiri.

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh persamaan estimator regresi linier sederhana untuk pengaruh keterampilan proses strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur terhadap hasil belajar

peserta didik adalah = -93,604 + 2,309X. Setelah diuji keberartiannya ternyata persamaan regresi linier tersebut berarti dan linier artinya persamaan tersebut dapat digunakan untuk menaksir harga Y jika X diketahui. Diketahui pula nilai b positif, ini menunjukkan bahwa nilai Y akan meningkat jika nilai X meningkat dan sebaliknya jika nilai X menurun maka nilai Y juga akan menurun. Secara ringkas dapat ditunjukkan dalam tabel berikut.

^ Y

Tabel 10. Analisis Regresi variabel X dan Y

Regresi Pers. Regresi Sig Keputusan R2

Pengaruh X terhadap Y ^ Y = -93,604 + 2,309X 0,000 Pers. Linier dan Berarti 83,8%

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar akan meningkat jika keterampilan proses meningkat berdasarkan kelebihan strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur antara lain:

1. Mendidik peserta didik untuk memiliki semangat kepahlawanan akademik;

2. Menanamkan kesadaran diri bahwa peserta didik baik dalam kelompok maupun dalam kelas supaya merasa dirinya adalah pemimpin yang mempunyai sifat heroik.

Sebagai contoh, koefisien regresi variabel X yaitu b = 2,309 maknanya adalah jika skor keterampilan proses (X) naik 1 poin maka skor hasil belajar akan naik 2,309 poin.

Dengan nilai koefisien korelasi juga menunjukkan adanya hubungan antar variabel. Pengaruh keterampilan proses strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur terhadap hasil belajar peserta didik sebesar 83,8 %. Hal ini menandakan pengaruh yang cukup kuat, ini menunjukkan bahwa keterampilan proses peserta didik dalam pembelajaran akan memberikan hasil belajar yang lebih baik. Keterampilan proses strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur yang meliputi kecakapan untuk mengembangkan keterampilan dan mempelajari keterampilan lanjutan yang lebih komplek mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini disebabkan karena keterampilan proses peserta didik dalam mengikuti pembelajaran akan memotivasi peserta didik untuk dapat memahami apa yang sedang mereka pelajari. Keterampilan proses juga akan membantu peserta didik dalam berkomunikasi, karena dengan adanya keterampilan proses tersebut peserta didik akan merasa tertarik sehingga membuat peserta didik merasa perlu untuk berkomunikasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Dengan komunikasi tersebut maka isi pembelajaran dapat dengan mudah diterima oleh peserta didik sehingga akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak mungkin seseorang bisa mengembangkan pengetahuannya tanpa adanya kemauan dan keterampilan proses terhadap apa yang ingin dikembangkannya.

Meningkatkan interaksi peserta didik dalam pembelajaran melalui pengelolaan tanggapan peserta didik, penanaman jiwa heroik, dan umpan

balik berdasarkan tanggapan tersebut dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Adanya keterampilan proses yang meningkat ditambah sikap positif akan membuat pembelajaran menyenangkan dan membantu peserta didik dalam penguasaan konsep. Dengan kelebihan tersebut dapat mempermudah pencapaian ketuntasan pembelajaran yang diharapkan.

Dari tabel nilai uji t, terlihat nilai sig = 0,003 = 0,3%. Oleh karena nilai sig 0,3% adalah kurang dari 5%. Sehingga Ho ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol pada pembelajaran matematika Bangun Ruang. Salah satu penyebabnya didukung oleh adanya strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur.

Strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur merupakan suatu pembelajaran yang mengatur strategi dengan membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok beranggotakan 4 sampai 5 orang, Pada pelaksanaannya, setiap peserta didik diberi tugas terstruktur yang berupa modul yang berisi uraian materi dan soal-soal yang akan didiskusikan sebelum tatap muka di kelas (bisa dikerjakan di rumah). Pada saat tatap muka, setiap peserta didik diminta menyiapkan pertanyaan-pertanyaan (soal-soal) yang akan diajukan/dilempar pada peserta didik kelompok lain. Peran guru pada saat kegiatan belajar berlangsung adalah memfasilitasi berlangsungnya diskusi. Di samping itu, guru juga akan menyiapkan beberapa pertanyaan (soal) yang diambil dari bahan tersebut. Pertanyaan tersebut dipakai sebagai review untuk materi yang ditugaskan saat itu.

Dilihat dari tercapainya ketuntasan belajar masing-masing variabel, dan hubungan antara keterampilan proses terhadap hasil belajar peserta didik yang cukup tinggi (lebih dari 50 %) serta rata-rata hasil belajar peserta didik dengan strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar peserta didik dengan strategi pembelajaran ekspositori sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika bangun ruang dengan strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur lebih baik daripada hasil belajar peserta didik dengan strategi pembelajaran ekspositori. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur dapat mengefektifkan pembelajaran matematika Bangun Ruang kelas VIII SMP N 15 Semarang dan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan keterampilan proses yang terus dibimbing dan diamati, niscaya akan membuahkan hasil belajar yang lebih baik pula. Semakin terampil peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran mengakibatkan semakin baik pula hasil belajar yang dicapainya.

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Variabel hasil belajar dan keterampilan proses mencapai skor tuntas. Ketuntasan belajar keterampilan proses 70 dan ketuntasan hasil belajar 68. Dengan demikian pembelajaran matematika bangun ruang dengan student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur dikatakan berhasil mencapai ketuntasan belajar.

2. Besar pengaruh variabel keterampilan proses terhadap hasil belajar peserta didik menunjukkan pengaruh yang positif dan persentase yang lebih dari 50 % yaitu 83,8 %.

3. Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika bangun ruang dengan strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur lebih baik daripada hasil belajar peserta didik dengan strategi pembelajaran ekspositori.

B. Saran

1. Hendaknya guru kelas VIII SMP Negeri 15 Semarang dalam mengajar menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu alternatif dalam pembelajaran yang menarik dan menyenangkan adalah

dengan menerapkan strategi student team heroic leadership yang dilengkapi tugas terstruktur.

2. Sistem pembelajaran hendaknya tidak hanya terkonsentrasi pada kemampuan kognitif saja akan tetapi juga diperhatikan keterampilan prosesnya agar tercapai keseimbangan dalam belajar.

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi student team heroic leadership pada aspek-aspek matematika lainnya.

Dokumen terkait