• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.7 Metode Analisis Data Penelitian

3.7.2 Analisis Data Akhir

3.7.2.5 Uji Hipotesis III (Analisis Varian Dua Arah)

Analisis data yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah analisis varian dua arah. Varians ini disebut varians antar kelompok atau biasa disebut varians eksperimental. Varians ini menggambarkan adanya perbedaan antara

kelompok-70

kelompok hasil pengukuran, dengan demikian varians ini terjadi karena adanya perbedaan antara kelompok-kelompok individu (Sudjana, 2005: 300). Anova dua jalur digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata sampel bila pada setiap sampel terdiri atas dua atau lebih kategori (Sugiyono, 2010:165). Pada penelitian ini digunakan Treatment by Level Design dimana kemampuan awal siswa (KA) yang diambil dari hasil UTS semester genap tahun ajaran 2014/2015 dibedakan dalam kelompok atas, kelompok tengah, dan kelompok bawah.

Terdapat tiga hipotesis nol yang diuji yaitu:

: (tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan model pembelajaran)

: paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku (terdapat perbedaan

kemampuan pemecahan masalah yang signifikan).

: = (tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan kemampuan awal siswa)

: paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku (terdapat perbedaan

kemampuan pemecahan masalah yang signifikan).

: (tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa)

: paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku (terdapat interaksi

antara model pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa).

71

Menurut Sugiyono (2010:187-189) langkah-langkah dalam penggunaan anova dua jalan adalah sebagai berikut.

1) Menghitung total

2) Menghitung jumlah kuadrat kolom (kolom ke arah bawah)

3) Menghitung Jumlah Kuadrat Baris (baris ke arah kanan)

4) Menghitung Jumlah Kuadrat Interaksi

dengan ( ) ( ) ( )

5) Menghitung jumlah kuadrat dalam

6) Menghitung a) kolom b) baris c) interaksi d) dalam e) total

72

7) Menghitung Mean Kuadrat (MK)

Mean Kuadrat diperoleh dari masing-masing dibagi dengan -nya. 8) Menghitung harga dan

Harga dan diperoleh dengan membagi masing-masing

dan dengan .

Untuk mengetahui bahwa harga-harga tersebut signifikan atau tidak maka perlu dibandingkan dengan tabel.

1) Untuk hipotesis 1 terima apabila

2) Untuk hipotesis 2 terima apabila 3) Untuk hipotesis 3 terima apabila

Analisis varian ini dilakukan dengan berbantuan software IBM SPSS Statistic 20 dengan criteria terima jika sig . Jika hasilnya menolak hipotesis nol, maka diperlukan analisis uji lanjut dimana dalam penelitian ini digunakan uji LSD. 3.7.2.6Uji Hipotesis IV dan Uji Hipotesis V (Uji Pengaruh)

Analisis data yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah analisis regresi. Menurut Sugiyono (2013:261) persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen (dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika) bila nilai variabel independen dimanipuasi (diubah-ubah).

3.7.2.6.1 Bentuk Persamaan Regresi Liner

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2010:261).

73

̂ (Sugiyono, 2010:261)

dimana

̂ : kemampuan pemecahan masalah yang diprediksikan : harga ketika harga

: angka arah atau koefisien regresi : aktivitas belajar siswa

Harga dan diperoleh dari rumus berikut.

3.7.2.6.2 Uji Keberartian dan Linieritas Regresi

Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linearitas. Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah garis regresi antara dan Membentuk garis linear atau tidak. Hipotesis uji keberartian regresi (i) adalah sebagai berikut.

: (koefisien arah regresi tidak berarti) : (koefisien arah regresi berarti)

Hipotesis uji kelinieritas regresi (ii) adalah sebagai berikut. : (regresi linear)

: (regresi non linear)

Rumus-rumus yang digunakan dalam uji keberartian dan uji linieritas yaitu,

74 | { } | ∑ { } dimana

: Jumlah Kuadrat Total : Jumlah Kuadrat koefisien | : Jumlah Kuadrat regresi | : Jumlah Kuadrat Sisa

: Jumlah Kuadrat Tuna Cocok : Jumlah Kuadrat Galat (Sugiyono, 2010:265)

Untuk mempermudah uji linearitas digunakan Tabel 3.9 berikut Tabel 3.9

Daftar Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linear Sederhana Sumber Variasi F Total Koefisien Regresi | | | Sisa Tuna Cocok Galat Sumber : (Sugiyono, 2010:266)

75

Untuk menguji hipotesis nol (i) kriterianya adalah tolak hipotesis nol apabila . Sedangkan untuk menguji hipotesis nol (ii) kriterianya adalah tolak hipotesis nol apabila . Uji pengaruh ini dianalisis dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 20.

104

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4, diperoleh simpulan tentang kemampuan pemecahan masalah siswa SMP Negeri 1 Mungkid kelas VIII pada materi bangun ruang melalui PBL dengan pendekatan kontekstual strategi konflik kognitif. Simpulan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. (1) Kemampuan pemecahan masalah siswa yang menerima PBL dengan

pendekatan kontekstual dan konflik kognitif mencapai ketuntasan.

(2) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang menerima pembelajaran model PBL dengan pendekatan kontekstual dan konflik kognitif, model PBL dengan pendekatan kontekstual, dan model pembelajaran langsung. Rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah yang paling baik yaitu kelas yang menggunakan model PBL dengan pendekatan kontekstual strategi konflik kognitif dan model PBL dengan pendekatan kontekstual, sementara nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas yang menggunakan pembelajaran langsung berada pada urutan kedua.

(3) Tidak terdapat interaksi antara kemampuan awal matematika dan model pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa.

105

(4) Aktivitas belajar berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa yang menerima model pembelajaran PBL dengan pendekatan kontekstual strategi konflik kognitif.

(5) Aktivitas belajar berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa yang menerima model pembelajaran PBL dengan pendekatan kontekstual.

5.2 Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam dunia pendidikan sebagai usaha meningkatkan kualitas secara umum dalam bidang pendidikan dan khususnya matematika. Saran yang dapat disumbangkan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa melalui pembelajaran PBL dengan pendekatan kontekstual dan konflik kognitif mencapai ketuntasan belajar. Oleh karena itu, model ini dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu referensi untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi luas permukaan bangun ruang sisi datar.

(2) Pembelajaran matematika melalui model PBL dengan pendekatan kontekstual dan konflik kognitif dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran pada pokok bahasan matematika yang lain, dimana guru dapat memilih pokok bahasan yang menurutnya dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

106

(3) Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh aktivitas belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, sehingga guru harus mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung untuk dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

(4) Bagi peneliti disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa selain aktivitas belajar.

107

Dokumen terkait