• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

4. Uji Hipotesis Penelitian

Tabel 4. 7.

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel VIF Keterangan

SR (X1) 1,004 Memenuhi Syarat

PTKDT (X2) 1,004 Memenuhi Syarat

4. Uji Hipotesis Penelitian

Setelah proses uji prasyarat terpenuhi maka pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 16,0. Penelitian ini memiliki tiga hipotesis yang perlu diuji yaitu :

a) Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama berbunyi “Ada hubungan antara self regulation dengan prestasi tahfizh Al-Qur’an ”. Hasil analisis regresi menunjukkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,465, F regresi = 23,779 dengan p = 0,000 (p < 0,05), dan R2 = 0,217. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini diterima artinya ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara self regulation dengan prestasi tahfizh Al Qur’an dengan sumbangan efektif sebesar 21,7 persen.

b) Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua berbunyi “Ada hubungan antara persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh Al Qur’an”. Hasil analisis regresi menunjukkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,313, F regresi = 9,325 dengan p =

44

0,003 (p < 0,05), dan R2 = 0,098. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini diterima artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara PTKDT dengan prestasi tahfizh Al Qur’an dengan sumbangan efektif sebesar 9,8 persen.

c) Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga berbunyi “Ada hubungan antara self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh Al-Qur’an”. Hasil analisis regresi ganda menunjukkan besarnya koefisien korelasi adalah 0,578, F regresi =21,360 dengan p = 0,000 (p < 0,01), dan R2 = 0,334. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini diterima artinya ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh Al Qur’an dengan sumbangan efektif sebesar 33,4 persen sedangkan sisanya 66,6 % dipengaruhi oleh prediktor-prediktor lain yang tidak menjadi fokus pada penelitian ini.

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan menguji bagaimana hubungan antara self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh Al Qur’an. Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi ganda menunjukkan bahwa self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh secara simultan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi

45

tahfizh Al Qur’an pada mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi 0,578 dengan koefisien variansi F = 21,360, p = 0,000 (p < 0,01) dan koefisien determinasi R2 = 0,334. Penelitian ini menjelaskan bahwa prestasi tahfizh AlQur’an dapat diprediksi melalui variabel self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh. Sumbangan efektif self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh Al Qur’an sebesar 33,4 %, sedangkan 66,6 % sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak menjadi fokus dalam penelitian ini.

Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwasannya variabel self regulation memberikan pengaruh lebih besar terhadap Prestasi tahfizh Al Qur’an dibandingkan dengan variabel persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh, dengan sumbangan parsial pengaruh self regulation sebesar 21,7% sedangkan sumbangan partial pengaruh persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh terhadap Prestasi tahfizh Al Qur’an sebesar 9,8%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa merasa self regulation dianggap lebih mempengaruhi Prestasi tahfizh Al Qur’an secara langsung dibandingkan dengan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Zur’ah (2015) bahwa self regulation merupakan salah satu faktor yang mampu menopang keberhasilan santri dalam menghafal Al Qur’an dengan sumbangan efektif sebesar 44,9 % di Pondok Tahfidzul Qur’an. Didukung penelitian Lutfiah (2011) yang

46

menemukan bahwa hafalan Al Qur’an siswa terbukti berkontribusi positif dan signifikan dalam meningkatkan prestasi belajar Al Qur’an Hadits. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Muslimah (2016) yang menemukan bahwa tingginya tingkat regulasi diri mahasiswa berhubungan dengan rendahnya tingkat prokrastinasi mahasiswa dalam menghafal Al Qur’an di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Hasil penelitian Hamdan, Gafar dan Li (2010) menunjukkan bahwa kompetensi dosen berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa, karena dosen bertanggung jawab untuk menerjemahkan kebijakan ke dalam tindakan dan prinsip-prinsip berdasarkan praktek selama interaksi dengan mahasiswa. Dosen juga berperan sebagai control dari perilaku mahasiswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hasil penelitian Yuzarion (2006) bahwa siswa yang memiliki persepsi yang rendah terhadap kompetensi guru ternyata prestasinya cenderung rendah. Sedangkan siswa yang memiliki persepsi tinggi terhadap kompetensi guru ternyata mempunyai prestasi tinggi. Persepsi yang tinggi terhadap kompetensi dosen ternyata mampu meningkatkan minat baca Al Qur’an (Yuliyanti, 2010). Hasil ini sejalan dengan penelitian Yusniarsyah (1999) yang menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap pengajaran guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dengan sumbangan efektif sebesar 39,3 persen. Bustami (2009) juga menemukan bahwa persepsi terhadap profesionalisme guru matematika berkorelasi positif dan signifikan terhadap mutu pendidikan . Profesionalisme guru ditentukan dari tingkat

47

kompetensi pedagogis, kompetensi professional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial, dengan sumbangan efektif sebesar 32 persen.

48 BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan terhadap temuan di lapangan maka dapat disimpulkan bahwa self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dan sangat signifikan dengan prestasi tahfizh Al Qur’an dengan sumbangan efektif sebesar 33.4 persen sedangkan 66,6 persen sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak menjadi fokus dalam penelitian ini. Variabel self regulation memiliki pengaruh 21,7 persen lebih tinggi terhadap prestasi tahfizh Al Qur’an dibandingkan dengan variabel persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh yang memiliki pengaruh 9,8 persen.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

Dokumen terkait