• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

D. Validitas Dan Reliabilitas

Tingkat kepercayaan yang diberikan pada kesimpulan penelitian tergantung pada akurasi dan kecermatan data yang diperoleh. Akurasi dan kecermatan data hasil pengukuran tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur (Azwar, 2007)

Suatu skala dikatakan representatif, fungsional dan akurat bila skala tersebut memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Oleh karena itu sebelum skala digunakan pada subyek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mendapatkan validitas

29

dan reliabilitasnya. Uji coba alat ukur penelitian dilakukan pada 30 mahasiswa semester 3 program studi PMI Fakultas Dakwah di IAIN Salatiga pada tanggal 5 Mei 2017. Uji coba alat ukur dilaksanakan dengan cara meminta subyek untuk menjawab pernyataan dari alat ukur dan didampingi oleh peneliti.

1. Validitas

validitas (validity) adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya. Alat ukur dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila mampu menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud diadakannya pengukuran tersebut (Azwar, 2007).

Penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity). Menurut Azwar (2006) validitas isi menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur. Keseluruhan kawasan isi dari alat ukur tersebut harus komprehensif, hanya memuat hal-hal yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur.

Lebih lanjut dijelaskan Azwar (1999) bahwa validitas isi diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment, sehingga diketahui sejauhmana aitem-aitem tes mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (aspek representasi) dan sejauhmana aitem-aitem tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi).

Penelitian ini dinilai valid melalui validitas muka dan validitas logik karena menampilkan aitem-aitem tes yang

30

meyakinkan dan mampu mengungkap atribut yang hendak diukur. Disamping itu, aitem-aitem tes dalam penelitian ini merupakan wakil dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur sebagaimana telah ditetapkan dalam kawasan ukurnya.

Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment. Kreteria untuk menentukan butir aitem gugur atau dipertahankan dengan cara mengkorelasikan setiap aitem dengan skor total. Menurut Azwar (2004b) hasil komputasi dinyatakan dalam corrected item-total correlation atau dikenal dengan indeks daya diskriminasi aitem. Indeks daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan konsistensi item-total. Dasar seleksi aitem adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala. Batas koefisien korelasi aitem total bila rix > 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga rix kurang dari 0,30 diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah. Menurut Cronbach (Azwar, 2006) koefisien yang berkisar antara 0,300-0,500 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi untuk memprediksi hasil suatu produk seleksi. Penelitian ini membatasi aitem-aitem yang dianggap valid adalah aitem yang memiliki koefisien korelasi

31

minimal 0,30. Hasil uji validitas aitem dapat dilihat sebagai berikut

a. Skala Self Regulation

Aitem total skala self regulation berjumlah 44 aitem, dengan koefisien korelasi aitem total antara 0,338 – 0,724. Pemilihan aitem pada skala self regulation menggunakan kreteria yang sama dengan batas koefisien korelasi aitem total sebesar r > 0,30. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan program SPSS, maka butir-butir skala self regulation mengalami pengurangan. Butir yang memiliki diskriminasi aitem memuaskan sebanyak 27 butir, sedangkan butir yang memiliki diskriminasi aitem rendah sebanyak 17 butir, seperti terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.3.

Hasil Ujicoba Skala Self Regulation

Faktor Aitem Uji Coba Aitem Skala Penelitian

Jumlah Nomor Jumlah Nomor

Meta Kognitif 16 4*,6*,7*,9*,10*,25*, 28* , 1,2,5,12,19,26, 30,36,39. 9 1, 2 5, 12,19,26, 30, 36,39, Motivasi 15 11*, 2*,37*,40*,42* 10,13,16,17,18,23,24 ,32,34,38,43 10 10, 2,13,16,17,18, 23,24,32,34,38,43 Perilaku 13 3*,8*,14*,20*, 21* 15,27,29,31,33, 35,41,44 8 15,27,29,31.33, 35,41, 44 Jumlah 44 17 27

32

b. Skala persepsi tentang kompetensi dosen Tahfizh

Aitem total skala persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh berjumlah 30 aitem, dengan koefisien korelasi antara 0,334 – 0,629. Pemilihan aitem untuk dipakai sebagai alat ukur penelitian menggunakan korelasi setiap aitem dengan skor total atau yang dinyatakan sebagai corrected item-total correlation

(Azwar, 2004b). Batas koefisien korelasi aitem total yang digunakan adalah minimal 0,30. Berdasarkan nilai itu maka ada satu aitem yang gugur yaitu aitem nomor 29 dengan nilai rix sebesar 0,055 < 0,30. Digugurkan karena dianggap tidak memiliki daya diskriminasi aitem yang memuaskan. Aitem yang terpilih sebagai bagian dari instrumen ukur berjumlah 29 seperti terlihat dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4.

Hasil Uji Coba Skala PTKDT

Aspek kompetensi

Aitem Uji Coba Aitem Skala Penelitian

Jumlah Nomor Jumlah Nomor

Kompetensi Pedagogik. 10 1, 5, 9, 13, 17, 21, 23, 25, 27, 29* 9 1, 5, 9, 13, 17, 21, 23, 25, 27 Kompetensi Profesional. 10 2, 6, 10, 14, 18, 22, 24, 26, 28, 30 10 2, 6, 10, 14, 18, 22, 24, 26, 28, 30 Kompetensi Kepribadian 5 3, 7, 11, 15, 19 5 3, 7, 11, 15, 19 Kompetensi Sosial. 5 4, 8, 12, 16, 20 5 8, 12, 16, 20 Jumlah 30 29

33 2. Reliabilitas

Reliabilitas (reliability) adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek yang diukur dalam diri subyek belum berubah. Reliabilitas alat ukur mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil alat ukur yang didapatkan melalui uji reliabilitas. Besar koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Bila koefisien reliabilitas semakin mendekati 1,00 berarti terdapat konsistensi hasil ukur yang semakin sempurna (Azwar, 2007)

Cara pengujian untuk mengetahui reliabilitas skala self regulation dan skala persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang prosedurnya hanya menggunakan satu kali pengenaan pada sekelompok mahasiswa sebagai subjek. Hal ini didasarkan pada upaya peneliti untuk menghindari kesulitan yang timbul akibat dari pendekatan ulang maupun dari pendekatan paralel (Suryabrata, 2000).

Untuk menghasilkan estimasi reliabilitas yang cermat maka komputasinya menggunakan formula Alpha Cronbach, pengolahan data dibantu dengan program SPSS. Estimasi reliabilitas terhadap skala persepsi tentang kompetensi dosen menghasilkan koefisien Alpha sebesar 0,880 dan untuk estimasi reliabilitas terhadap skala self regulation menghasilkan koefisien Alpha sebesar 0,913. Nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,913 dan 0,880 cukup handal dan memenuhi syarat

34

untuk melakukan penelitian. Hasil uji reliabilitas kedua skala dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5.

Hasil Uji Reliabilitas Skala

Skala Jumlah item Sahih Koefisien Alpha PMTKD 29 0,880 SR 27 0,913

Dokumen terkait