• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5. Teknik Analisis Dan Pengujian Hipotesis

3.5.2. Uji Hipotesis

3.5.2.1. Uji Kesesuaian Model

Uji F ini dilakukan untuk menguji sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat kemampuan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas, dan Rasio

keuntungan dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang

Prosedur Uji F :

1. H0 : b1,,,b4 = 0 (artinya model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat kemampuan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas,

dan Rasio keuntungan dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang

H1 : b1,,,b4≠ 0 (artinya model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat kemampuan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas, dan

Rasio keuntungan dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang

3. Kriteria keputusan

i. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat kemampuan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas, dan Rasio keuntungan

dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat kemampuan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas, dan Rasio keuntungan dalam

memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang

3.5.2.2. Uji Parsial

Uji t ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris kemampuan rasio keuangan yang terdiri dari Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas, dan Rasio keuntungan dalam

memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang Prosedur Uji t :

1. H0 : bj = 0 (artinya rasio keuangan yang terdiri dari Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas, dan Rasio keuntungan

secara parsial mempunyai kemampuan dalam

memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang H1 : bj≠ 0 (artinya rasio keuangan yang terdiri dari Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas, dan Rasio keuntungan secara parsial tidak mempunyai kemampuan dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 3. Kriteria keputusan :

i. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak, yang berarti rasio keuangan yang terdiri dari Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas, dan Rasio keuntungan secara

parsial tidak mempunyai kemampuan dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang

ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti rasio keuangan yang terdiri dari Rasio likuiditas, Rasio leverage, Rasio aktivitas, dan Rasio keuntungan secara

parsial mempunyai kemampuan dalam memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

Berdasarkan pada teknik penentuan sampel, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 4 perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 – 2008 dan untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan gambaran dari masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel, yaitu :

1. PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk

PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk, didirikan pada tanggal 5 Febuari 1976, dengan berdasarkan akta Notaris No. 5 yang dibuat dihadapkan Abdul Latief, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan dan distribusi, produk – produk farmasi, produk – produk kimia yang berhubungan dengan farmasi dan perawatan kesehatan, dengan kantor pusat yang berkedudukan di Bogor dan Jakarta, dan Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1976.

2. PT. IndoFarma (Persero), Tbk

PT. IndoFarma (Persero), Tbk, didirikan pada tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No 134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari notaris Sutjipto, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia, baik

sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah, selain itu perusahaan juga memproduksi obat jadi, seperti obat – obatan esensial, atau generik, serta produk makanan baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, dengan kantor pusat dan pabrik yang berkedudukan di Jalan Indofarma No. 1 Cibitung, Bekasi, dan Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1983.

3. PT. Kimia Farma, Tbk

PT. Kimia Farma, Tbk, didirikan pada tanggal 16 Agustus 1971, dan diubah dengan akta No 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari notaris Soelaeman Ardjasasmita, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat, dengan kantor pusat yang berkedudukan di Jakarta, dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto), dan Tanjung Morawa Medan dan Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1817.

4. PT. Tempo Scan Pasific Tbk

PT. Tempo Scan Pasific, Tbk, didirikan pada tanggal 20 Mei 1970, dengan berdasarkan akta Notaris No. 37 yang dibuat dihadapkan Ridwan Suselo, SH.

Perseroan bergerak dalam bidang usaha Farmasi, dengan kantor pusat yang berkedudukan di Gedung Bina Mulia II, Lantai 5, Jl Rasuna Said, Kav 11 Jakarta, dan Perseroan memulai kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1970.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Sumber data berasal dari Bursa Efek Indonesia dan berikut ini merupakan hasil dari rekapitulasi data yang diperoleh selama periode penelitian yang ditabulasikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut :

1. Cash Ratio (X1)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ratio dan satuan pengukurannya adalah kali (x).

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, dapat dilihat pada tabel 2, sebagai berikut :

Tabel. 2 : Rekapitulasi Data : “Cash Ratio (X1)” Periode 2005 – 2008 Satuan (x) Cash Ratio Periode Penelitian No Nama Perusahaan 2005 2006 2007 2008

1 PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk. 1,49 1,95 2,18 1,93

2 PT. IndoFarma (Persero) Tbk 0,11 0,24 0,53 0,41

3 PT. Kimia Farma, Tbk. 0,44 0,60 0,52 0,49 4 PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk. 2,06 2,30 2,07 1,88 Sumber : Lampiran 1

Berdasarkan pada tabel 2 dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Cash Ratio tertinggi untuk tahun 2005 dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk yaitu sebesar 2,06 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero) Tbk yaitu sebesar 0,11 kali, begitu juga untuk tahun 2006 besarnya nilai Cash Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk yaitu sebesar 2,30 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero) Tbk yaitu sebesar 0,24 kali, sedangkan untuk tahun 2007 besarnya nilai Cash

sebesar 2,18 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk yaitu sebesar 0,52 kali, Dan untuk tahun 2008 besarnya nilai

Cash Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk,

yaitu sebesar 1,93 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero) yaitu sebesar 0,41 kali.

2. Debt Ratio (DR) (X2)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya adalah kali (x).

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, dapat dilihat pada tabel 3, sebagai berikut :

Tabel. 3 : Rekapitulasi Data : “Debt Ratio (DR) (X2)” Periode 2005 – 2008 Satuan (x) Debt Ratio (DR) Periode Penelitian No Nama Perusahaan 2005 2006 2007 2008

1 PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk. 0,29 0,26 0,82 0,80

2 PT. IndoFarma (Persero) Tbk 0,49 0,59 0,71 0,69 3 PT. Kimia Farma, Tbk. 0,28 0,31 0,35 0,34 4 PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk. 0,20 0,18 0,20 0,22

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan pada tabel 3 dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Debt Ratio (DR) tertinggi untuk tahun 2005 dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero), Tbk yaitu sebesar 0,49 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk yaitu sebesar 0,20 kali, dan begitu juga untuk tahun 2006 besarnya nilai Debt Ratio (DR) tertinggi dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero), Tbk yaitu sebesar 0,59 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik,

Tbk yaitu sebesar 0,18 kali, untuk tahun 2007 besarnya nilai Debt Ratio (DR) tertinggi dimiliki oleh PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk, yaitu sebesar 0,82 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk yaitu sebesar 0,20 kali, begitu juga untuk tahun 2008 besarnya nilai Debt Ratio (DR) tertinggi dimiliki oleh PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk, yaitu sebesar 0,80 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk yaitu sebesar 0,22 kali.

3. Total Assets Turnover (X3)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya adalah kali (x).

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, dapat dilihat pada tabel 4, sebagai berikut :

Tabel. 4 : Rekapitulasi Data : “Total Assets Turnover (X3)” Periode 2005 – 2008

Satuan (x) Total Assets Turnover

Periode Penelitian

No Nama Perusahaan

2005 2006 2007 2008

1 PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk. 0,98 1,03 0,88 0,91 2 PT. IndoFarma (Persero) Tbk 1,32 1,49 1,26 1,53 3 PT. Kimia Farma, Tbk. 1,54 1,74 1,71 1,87

4 PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk. 1,06 0,41 0,46 0,50

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan pada tabel 4 dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Total Assets Turnover tertinggi untuk tahun 2005 dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk yaitu sebesar 1,54 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk. yaitu sebesar 0,98 kali, begitu juga untuk tahun 2006 besarnya nilai Total Assets

Turnover tertinggi dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk yaitu sebesar

1,74 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk yaitu sebesar 0,41 kali, Untuk tahun 2007 besarnya nilai

Total Assets Turnover tertinggi juga dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk

yaitu sebesar 1,71 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk yaitu sebesar 0,46 kali, dan untuk tahun 2008 besarnya nilai Total Assets Turnover tertinggi juga dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk yaitu sebesar 1,87 kali, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk yaitu sebesar 0,50 kali.

4. Return On Assets (ROA) (X4)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala rasio dan satuan pengukurannya adalah persen (%).

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, dapat dilihat pada tabel 5, sebagai berikut :

Tabel. 5 : Rekapitulasi Data : “Return On Assets (ROA) (X4)” Periode 2005 – 2008

Satuan (%) Return On Assets (ROA)

Periode Penelitian

No Nama Perusahaan

2005 2006 2007 2008

1 PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk. 13,00 9,42 8,90 11,11

2 PT. IndoFarma (Persero) Tbk 1,85 2,22 1,10 0,52

3 PT. Kimia Farma, Tbk. 4,49 3,49 3,76 3,83 4 PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk. 12,65 10,99 10,04 10,81 Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan pada tabel 5 dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Return On Assets (ROA) tertinggi untuk tahun 2005 dimiliki oleh PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk, yaitu sebesar 13,00%, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero) Tbk,

yaitu sebesar 1,85%, Sedangkan untuk tahun 2006 besarnya nilai Return

On Assets (ROA) tertinggi dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk,

yaitu sebesar 10,99%, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero) Tbk, yaitu sebesar 2,22%, untuk tahun 2007 besarnya nilai Return On Assets (ROA) tertinggi dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk,. yaitu sebesar 10,04%, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero) Tbk, yaitu sebesar 1,10%, Dan untuk tahun 2008 besarnya nilai Return On Assets (ROA) tertinggi dimiliki oleh PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk. yaitu sebesar 11,11%, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero) Tbk, yaitu sebesar 0,52%.

5. Pertumbuhan Laba (Y)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala ratio dan satuan pengukurannya adalah persen (%)

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode penelitian, dapat dilihat pada tabel 6, sebagai berikut :

Tabel. 6 : Rekapitulasi Data : “Pertumbuhan Laba (Y)” Periode 2005 – 2008

Satuan (%) Return On Assets (ROA)

Periode Penelitian

No Nama Perusahaan

2005 2006 2007 2008

1 PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk. 43,70 -26,64 -4,93 41,87

2 PT. IndoFarma (Persero) Tbk 32,54 58,84 -27,32 -54,57

3 PT. Kimia Farma, Tbk. -32,06 -16,73 18,64 6,14

4 PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk. -8,52 -8,17 2,12 15,19

Sumber : Lampiran 5

Berdasarkan pada tabel 6 dapat diinterprestasikan bahwa besarnya nilai Pertumbuhan Laba tertinggi untuk tahun 2005 dimiliki

oleh PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk, yaitu sebesar 43,70%, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk, yaitu sebesar -32,06%, Sedangkan untuk tahun 2006 besarnya nilai Pertumbuhan Laba tertinggi dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero) Tbk, yaitu sebesar 58,84%, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. Darya - Varia Laboratoria, Tbk, yaitu sebesar -26,64%, Begitu juga untuk tahun 2007 besarnya nilai Pertumbuhan Laba tertinggi dimiliki oleh PT. Kimia Farma, Tbk, yaitu sebesar 18,64%, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero) Tbk, yaitu sebesar -27,32%, Dan untuk tahun 2008 besarnya nilai Pertumbuhan Laba tertinggi dimiliki oleh PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk. yaitu sebesar 15,19%, sedangkan yang terendah dimiliki oleh PT. IndoFarma (Persero) Tbk, yaitu sebesar -54,57%.

4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Dokumen terkait