METODE PENELITIAN
F. Teknik Analisis Data
4. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini perhitungan analisis data untuk uji hipotesis dibantu dengan komputer menggunakan paket program Excel dan SPSS. HA : Ada perbedaan kecerdasan visual-spasial antara kelompok
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengukuran kecerdasan visual spasial masyarakat sekitar kawah Dieng melalui peta RBI dan citra satelit maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tingkat kecerdasan visual-spasial masyarakat sekitar kawah Dieng yang diukur dengan kuesioner peta RBI menunjukkan nilai rata-rata sebesar 92,30. Kategori terbesar adalah tahu yaitu sebanyak 49 responden (90,7%). Hasil hasil kuesioner Citra Satelit diperoleh kecerdasan visual spasial responden dengan kuesioner ini menunjukkan nilai rata-rata sebesar 81,66. Kecerdasan visual spasial dengan citra satelit dari 54 responden yang termasuk kategori tahu ada 38 orang (70,4%), kategori ragu-ragu sebanyak 11 orang ( 20,4%) , dan yang termasuk kategori tidak tahu ada 5 orang (9,3%).
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kecerdasan visual-spasial menggunakan Peta RBI dan Citra satelit. Kecerdasan Visual-Spasial melalui Peta RBI dengan rerata 92,30 lebih tinggi dibandingkan Kecerdasan Visual-Spasial Melalui Citra Satelit dengan rerata 81,66.
B. Saran
Saran-saran yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Bagi Responden
Penelitian ini menyarankan agar responden lebih memperhatikan unsur-unsur dalam pengenalan objek alam lingkungannya baik secara langsung dengan indra maupun menggunakan alat maupun teknologi. 2. Bagi Pengamat Gunung Api
Penelitian ini memberikan saran agar pengamat gunung api memberikan informasi yang lengkap berhubungan dengan kegiatan yang dilakukannya dalam mendeteksi tingkat bahaya gunung api seperti gas beracun, dan sebagainya yang sangat diperlukan oleh masyarakat sekitar gunung api.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini hanya menggunakan variable kecerdasan visual spasial dengan item pertanyaan yang terbatas, sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya melakukan penelitian pada variabel lain dengan jumlah item yang lebih banyak sehingga manfaat dan hasil penelitian menjadi lebih akurat, obyektif, dan lengkap.
Daftar Pustaka
Anni, Catharina Tri, dkk.2006. Psikologi Belajar. Semarang : UNNES
Arikunto, Suharsimi . 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Aziz T. Lukman, dan Ridwan Rachman. 1985. Peta Tematik. Bandung: ITB. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Bambang Rudianto, 2010. Analisis Ketelitian Objek pada Peta Citra Quickbird RS 0,68 m dan Ikonos RS 1,0 m. Jurnal Rekayasa © LPPM Itenas | No. 3| Vol.
XIV Institut Teknologi Nasional Juli – September 2010
Bambang Syaeful Hadi, 2013. Mengintegrasikan Kompetensi Berpikir Spasial Dalam Pembelajaran Geografi Melalui Pemanfaatan Teknologi Geospasial ( Belajar dari Pengalaman Negara Lain ) Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI, eds Jurusan Pendidikan Geografi , FIS Universitas Negeri Yogyakarta, IKATAN GEOGRAF INDONESIA, Banjarmasin, hal 174-181
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan IBM SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamzah, dan Masri Kuadrat. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/455/jbptitbpp-gdl-kevinchann-22726-3-2011ta-2.pdf
Juhadi, dan Dewi Liesnoor S. 2001. Desain dan Komposisi Peta Tematik. Semarang: UNNES.
Liesnoor Setyowati Dewi dan Hardati Puji. 2009. Fenomena Dataran Tinggi Dieng.Yogyakarta. Grafindo Litera Media
Priatna,Atep Kurnia ,dkk.2014. Pesona Bumi Dieng. Bandung : Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral
Rijanto.R,2013. Literasi Geografi dan Kecerdasan Dalam Pembuatan Keputusan Nasional. Prosising Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI, eds Fakultas Geografi UGM, IKATAN GEOGRAF INDONESIA, Banjarmasin, hal 229-237 Sandy, I Made. 1986. Esensi Kartografi. Jakarta : Jurusan Geografi F.M.I.P.A
Universitas Indonesia.
Santoso, Singgih. 2013. Statistik Non Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : Elexmedia Komputindo.
Siskandar. 2008. Pengembangan Multiple Intelligences Melalui Kegiatan Non-Intrakurikuler dalam Rangka Meningkatkan Mutu Proses dan Hasil Pembelajaran. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 5 Nomor 2
Sriyono. 2009. Geologi dan Geomorfologi Indonesia. Semarang : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Soekanto, Soerjono. 1999. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Suharini,Erni.dkk.2008. Geomorfologi, Gaya, Proses, dan Bentuk Lahan. Semarang: Widya Karya
Triyono. 2005. Pintu-pintu Pendidikan Kontekstual Anak Usia Dini. Jakarta. DEPDIKNAS DIKTI
Turasih, et all. 2012. SISTEM NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI KENTANG DI DATARAN TINGGI DIENG (Kasus Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah) . Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 6, No. 2
Wahyudi.2010.„Kajian Kerja Sama Daerah Dalam Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng‟.Tesis.Program
Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas Diponegoro
Yuliani Nuraini Sujiono, Bambang Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.
Lampiran 1
INSTRUMEN PENELITIAN SEBELUM DIUJI COBA
Pengukuran Kecerdasan Visual-Spasial Masyarakat di Sekitar Kawah Dieng Jawa Tengah Melalui Peta RBI dan Citra Satelit
Identitas Responden Nama : Umur : Jenis kelamin : Pekerjaan : Pendidikan terakhir :
Pengetahuan Peta RBI (Rupa Bumi Indonesia)
1. Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud dengan peta RBI ( Rupabumi Indonesia)?
a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu
2. Apakah anda mengetahui fungsi peta RBI (Rupabumi Indonesia)? a. Tahu b.Ragu-ragu c. Tidak tahu
3. Apakah anda mengetahui simbol-simbol dan informasi yang terdapat dalam peta RBI ( Rupabumi Indonesia)?
a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu
4. Apakah anda mengetahui letak desa yang anda huni di dalam peta RBI (Rupabumi Indonesia)?
5. Apakah anda mengetahui seberapa jauh jarak rumah anda dengan kawah di dalam peta RBI (Rupabumi Indonesia) ?
a. Tahu b.Ragu-ragu c.Tidak tahu
6. Apakah anda mengetahui jarak antara pemukiman yang anda huni dengan kawah timbang?
a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu
7. Apakah anda mengetahui kawah-kawah yang ada di Daerah Dieng? a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu
8. Apakah anda mengetahui bahwa daerah yang anda huni ini merupakan kawasan rawan bencana ( Berdasarkan peta dataran tinggi Dieng)? a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu
9. Apakah anda mengetahui kawah di dataran tinggi Dieng yang memiliki potensi bahaya?
a. Tahu b. Ragu-ragu c.Tidak tahu
10.Apakah anda mengetahui kawah mana saja yang mengeluarkan gas beracun di dalam peta RBI (Rupabumi Indonesia)?
a. Tahu b. Ragu-ragu c.. Tidak tahu
11.Apakah anda mengetahui potensi bahaya yang dapat terjadi di kawah Timbang, kawah Sinila, kawah Sileri yang dekat dengan pemukiman anda?
a. Tahu b. Ragu-ragu c.Tidak tahu
12.Apakah anda mengetahui bahwa kawah Timbang, kawah Sinila, kawah Sileri berpotensi mengeluarkan gas beracun?
a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu
13.Apakah anda mengetahui tanda-tanda yang terjadi saat gas beracun muncul?
a. Tahu b. Ragu-ragu c.Tidak tahu
14.Apakah anda mengetahui bahwa di dalam peta kawasan kawah Timbang dan sekitarnya mengeluarkan gas CO2 dalam tanah dengan konsentrasi gas yang tinggi?
15.Apakah anda mengetahui bahwa dusun Simbar dan Serang termasuk dalam wilayah kawasan rawan bencana 3 ?
a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu 16.Apakah anda mengetahui mengetahui ciri-ciri gas beracun yang
berbahaya?
a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu
17.Apakah anda mengetahui dampak dari aktivitas gas beracun yang dapat diamati?
a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu
18.Apakah anda mengetahui jalur evakuasi yang aman saat terjadi aktivitas gas beracun?
a. Tahu b.Ragu-ragu c. Tidak tahu
19.Apakah anda mengetahui di lokasi mana saja tempat yang aman untuk mengungsi?
a. Tahu b. Ragu-ragu c. Tidak tahu
20.Apakah anda mengetahui kriteria kawasan rawan bencana yang ditetapkan oleh PVMBG?
Lampiran 2