• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesadaran Wajib Pajak (X3)

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

E. Uji Hipotesis 1. Uji F

Tabel 4.21 Hasil Uji F

Model Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

Regression 274,206 3 91,402 4,743 0,005

Residual 1310,405 68 19,271

Total 1584,611 71

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

b. Predictors: (Constant), Kesadaran Wajib Pajak (X3), Sanksi Perpajakan (X2), Pemahaman Peraturan Pajak (X1)

Sumber: Data diolah (2020)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh tiga variabel bebas pada variabel terikat secara keseluruhan. Uji F dilakukan berdasarkan nilai probabilitas (nilai P) yaitu jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima, yang berarti ada pengaruh secara signifikan dari ketiga variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak, artinya tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Dari tabel hasil uji F dapat dilihat bahwa hasil uji F menunjukkan nilai 4,743 dengan nilai signifikan sebesar 0,005. Jika dibandingkan dengan Fhitung sebesar 4,743 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,74. Dari hasil tersebut nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka hal tersebut menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen, yang berarti bahwa setiap perubahan yang terjadi pada

Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak akan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

2. Uji t a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak (Y)

Sumber: Data diolah (2020)

Dari tabel hasil uji t dapat dilihat pada kolom t dan signifikansi (Sig.) maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan tabel secara parsial pada rasio Pemahaman Peraturan Pajak diperoleh thitung sebesar 0,914 dengan signifikansi sebesar 0,364.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Pemahaman Peraturan Pajak tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini membuat perubahan rasio Pemahaman Peraturan Pajak tidak akan berpengaruh signifikansi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

2. Berdasarkan tabel secara parsial pada rasio Sanksi Perpajakan diperoleh thitung sebesar 1,096 dengan signifikansi sebesar 0,277. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Sanksi Perpajakan tidak berpengaruh

secara parsial terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini membuat perubahan rasio Sanksi Perpajakan tidak akan berpengaruh signifikansi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

3. Berdasarkan tabel secara parsial pada rasio Kesadaran Wajib Pajak diperoleh thitung sebesar 1,495 dengan signifikansi sebesar 0,139.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini membuat perubahan rasio Kesadaran Wajib Pajak tidak akan berpengaruh signifikansi terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

G. Pembahasan

Penelitian ini menggunakan pengujian validitas, reliabilitas, normalitas, pengujian asumsi klasik, analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis untuk menguji pengaruh pemahaman peraturan pajak, sanksi perpajakan dan kesadaran Wajib Pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Penelitian ini menguji empat variabel yaitu Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Sektor Kerajinan Batik di kota Yogyakarta sebagai variabel dependen dan Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak sebagai variabel independen. Hasil pengujian validitas, reliabilitas dan pengujian asumsi klasik, diketahui bahwa syarat-syarat pengujian tersebut telah terpenuhi. Syarat-syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah data harus valid dan reliabel, data tersebut harus terdistribusi secara

normal, tidak mengandung multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Pada uji t secara parsial diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh antara variabel Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Sektor Kerajinan Batik di Kota Yogyakarta. Pada uji F diperoleh hasil bahwa ketiga variabel independen berhubungan dengan variabel dependen. Hasil pengujian sejalan dengan penelitian yang dilakukan Putut (2017).

1. Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemahaman Peraturan Pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Sektor Kerajinan Batik di Kota Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari rasio Pemahaman Peraturan Pajak diperoleh thitung sebesar 0,914 dengan signifikansi sebesar 0,364. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Pemahaman Peraturan Pajak tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan, Wajib Pajak yang memiliki tingkat Pemahaman Peraturan yang tinggi diharapkan memiliki tingkat Kepatuhan Wajib Pajak yang tinggi juga, namun dalam penelitian ini Kepatuhan Wajib Pajak tidak hanya didukung dari Pemahaman Peraturan Pajak saja, diharapkan ada variabel lain yang secara bersama-sama mendukung Kepatuhan Wajib Pajak.

Pengetahuan Wajib Pajak terhadap peraturan pajak tentu berkaitan dengan pemahaman Wajib Pajak tentang peraturan pajak. Peraturan yang dapat dipahami seperti batas akhir pembayaran, berapa besarnya pajak yang harus dibayarkan, dan mengetahui ketentuan pajak yang berlaku.

Wajib Pajak dapat memahami ketentuan umum perpajakan dan tata cara perpajakan tersebut maka dapat pula memahami peraturan pajak. Hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan serta wawasan terhadap peraturan perpajakan. Wajib Pajak yang memiliki tingkat Pemahaman Peraturan Pajak yang tinggi diharapkan memiliki tingkat Kepatuhan Wajib Pajak yang juga tinggi, namun pernyataan tersebut tidak selaras dengan hasil penelitian ini.

Kepatuhan Wajib Pajak tidak hanya didukung oleh satu variabel saja, sehingga diperlukan variabel-variabel lain secara bersama sama guna mendukung Pemahaman Peraturan Pajak agar Kepatuhan Wajib Pajak dapat meningkat. Penelitian ini selaras dengan penelitian Nurulita (2017) dan Yuli (2012) yang mengatakan bahwa variabel Pemahaman Peraturan Pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

2. Pengaruh Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sanksi Perpajakan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Sektor Kerajinan Batik di Kota Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari rasio Sanksi Perpajakan diperoleh thitung sebesar 1,096 dengan

signifikansi sebesar 0,277. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Sanksi Perpajakan tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian menunjukkan, Wajib Pajak yang memiliki tingkat Sanksi Perpajakan yang tinggi diharapkan memiliki tingkat Kepatuhan Wajib Pajak yang tinggi juga, namun dalam penelitian ini Kepatuhan Wajib Pajak tidak hanya didukung dari Sanksi Perpajakan saja, diharapkan ada variabel lain yang secara bersama-sama mendukung Kepatuhan Wajib Pajak.

Sanksi Perpajakan digunakan untuk meningkatkan tertib administrasi agar para Wajib Pajak dapat menaati peraturan pajak, berhubungan dengan adanya Sanksi Perpajakan maka Wajib Pajak perlu memahami Sanksi Perpajakan sehingga mereka lebih tertib dalam membayar pajak dan melaporkannya tepat waktu agar Sanksi Perpajakan tidak dikenakan kepada Wajib Pajak. Wajib Pajak akan menaati tata tertib perpajakan apabila mengetahui bahwa Sanksi Perpajakan akan lebih banyak merugikan Wajib Pajak. Wajib Pajak yang memiliki tingkat Sanksi Perpajakan yang tinggi diharapkan memiliki tingkat Kepatuhan Wajib Pajak yang juga tinggi, namun pernyataan tersebut tidak selaras dengan hasil penelitian ini.

Kepatuhan Wajib Pajak tidak hanya didukung oleh satu variabel saja, sehingga diperlukan variabel-variabel lain secara bersama sama guna mendukung pemahaman atas Sanksi Perpajakan agar Kepatuhan

Wajib Pajak dapat meningkat. Penelitian ini selaras dengan penelitian Nurulita (2017) yang mengatakan bahwa variabel Sanksi Perpajakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

3. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Sektor Kerajinan Batik di Kota Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari rasio Kesadaran Wajib Pajak diperoleh thitung sebesar 1,495 dengan signifikansi sebesar 0,139. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, dikarenakan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Kesadaran Wajib Pajak dapat diartikan sebagai suatu bentuk sikap moral yang memberikan sebuah kontribusi kepada negara untuk menunjang pembangunan negara dan berusaha untuk menaati semua peraturan yang telah ditetapkan oleh negara serta dapat dipaksakan terhadap Wajib Pajak. Kesadaran Wajib Pajak tidak hanya terdapat pada hal teknis saja seperti pemeriksaan, tarif pajak tetapi pada Kesadaran Wajib Pajak untuk menaati ketentuan perundang-undangan perpajakan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak, diharapkan ada variabel lain yang secara bersama-sama mendukung Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian ini selaras dengan penelitian Nurulita (2017) yang mengatakan bahwa variabel Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM.

74 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah Sektor Kerajinan Batik di Kota Yogyakarta Tahun 2020.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu:

1. Pemahaman Peraturan Pajak tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah Sektor Kerajinan Batik di Kota Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari rasio Pemahaman Peraturan Pajak diperoleh thitung sebesar 0,914 dengan signifikansi sebesar 0,364.

2. Sanksi Perpajakan tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah Sektor Kerajinan Batik di Kota Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari rasio Sanksi Perpajakan diperoleh thitung sebesar 1,096 dengan signifikansi sebesar 0,277.

3. Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah Sektor Kerajinan Batik di Kota Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari rasio Kesadaran Wajib Pajak diperoleh thitung sebesar 1,495 dengan signifikansi sebesar 0,139.

Dokumen terkait