• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

B. Analisis Data

1. Uji Instrumen

50

Sebelum instrument di atas digunakan dalam penelitian, pemeliti terlebih dahulu melakukan pengujian instrument dengan harapan akan mendapatkan data atau informasi yang akurat. Pengujian instrument dilakukan dengan menggunakan uji relibilitas dan uji validitas.

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel penenlitian. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Program SPSS menyediakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas suatu kuesioner melalui uji statistik, dimana pengambilan keputusan reliabilitas didasarkan pada nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai cronbach alpha (α) > 0,60 (Bawono, 2006: 68). b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, maka digunakan metode korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skornya. Butir pertanyaan dikatakan

51

signifikan jika kolom total butir pertanyaan menghasilkan tanda bintang dengan dua kemungkinan (Bawono, 2006: 76):

1. Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0,05) untuk dua sisi.

2. Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level 1% (0,01) untuk dua sisi.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi digunakan untuk data yang bersifat multivariate (Bawono, 2006: 84). Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh variabel independen yang lebih dari satu terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = β0+ β1X1+ β2X2+ ε

Dimana:

Y = Minat Menabung

β0 = Konstanta

X1 = Kualitas produk tabungan

X2 = Kualitas pelayanan

β1 = Koefisien kualitas produk tabungan

β2 = Koefisien kualitas pelayanan

ε = Residual atau prediction error 3. Uji Statistik

Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan dan keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data

52

yang kita analisis (Bawono, 2006: 88). Uji statistik dapat dilihat dari nilai:

a. Uji Ttest (Uji Secara Parsial)

Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel independen dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89). Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dapat dilihat dari nilai signifikansi pada tabel coefficients pada hasil regresi. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen secara signifikan, namun sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka variabel independen secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen.

b. Uji Ftest (Uji Secara Simultan)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91). Untuk mengetahui hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel anova dari persamaan regresi. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen

53

secara signifikan, namun sebaliknya jka nilai signifikansi > 0,05 maka variabel independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 92). Untuk mengetahui hasil dari uji ini dapat dilihat pada tabel model summary dari persamaan regresi. Ciri-ciri nilai R2 adalah:

a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0

sampai dengan 1 atau dapat ditulis 0 ≤ R2≤ 1.

b.Nilai nol menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

c. Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen dengan variabel dependen. 4. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir. Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak

54

banyak bermanfaat dan kurang valid. Disamping itu uji asumsi klasik berguna untuk melengkapi uji statistik (Bawono, 2006: 115). Uji asumsi klasik terdiri dari:

a. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah nilai varian residual dengan varian setiap variabel independen tidak sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala penyakit heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan metode park, yang mengemukakan bahwa σ2 merupakan fungsi dari variabel independen yang dinyatakan sebagai berikut:

σ2

i= αXiβ

Persamaan di atas dijadikan linier dalam bentuk persamaan log

sehingga menjadi: Ln σ2

i = α + β Ln Xi + Vi. Karena σ2i umumnya

tidak diketahui, maka ini dapat ditaksir menggunakan Ut sebagai

proksi sehingga: LnU2i= α + β Ln Xi + Vi.

Apabila koefisien parameter β dari persamaan regresi tersebut

signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas dan

sebaliknya jika β tidak signifikan secara statistik maka asumsi

homokedastisitas pada data model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006: 136-137).

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pangganggu atau residual memiliki distribusi normal

55

(Ghazali, 2012: 160). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu:

1. Analisis grafik

Dalam penelitian ini analisis grafik yang digunakan adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghazali, 2012: 161).

2. Analisis statistik

Disamping menggunakan uji analisis grafik, dalam penelitian ini juga menggunakan uji analisis statistik non- parametrik kolmogrov-smirnov test (K-S), dimana jika nilai signifikansi di atas 0,05 yang berarti nilai residual terdistribusi normal secara normal atau memenuhi asumsi normalitas (Ghazali, 2013: 202).

56

c. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model dalam bentuk lain. Spesifikasi model dapat berupa linier, kuadratik atau kubik (Bawono, 2006: 179). Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, dalam penelitian ini menggunakan metode lagrange multplier, yaitu bertujuan untuk mendapatkan X2 dengan cara mengalikan sejumlah data observasi dengan R2 atau n * R2. Kriteria analisis metode lagrange multplier (Bawono, 2006: 186): 1. Jika X2 hitung > X2 tabel: spesifikasi model persamaan regresi

linier tidak benar.

2. Jika X2 hitung < X2 tabel: spesifikasi model persamaan regresi linier adalah benar.

I. Alat Analisis

Penelitian ini merupakan data kuantitatif dimana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS . SPSS (Stastisical Product and Service Solution) merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan. Statistik menurut Supranto (1987 : 13) dalam arti sempit berarti data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif), sedangkan dalam arti luas berarti suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan,

57

penyajian dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh. Dalam penghitungan statistik, alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS. Program SPSS ini sangat membantu dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya. SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah program komputer SPSS for windows version 20. Analisis ini memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data yang selanjutnya akan di interprestasikan dalam pembahasan.

58

BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Sejarah Berdiri BMT Tumang

Sistem perekonomian dan tatanan kehidupan yang dikedepankan pada masa orde baru ternyata tidak bisa memberikan jawaban akan harapan terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Berangkat dari keprihatinan akan nasib masyarakat desa yang justru merupakan jumlah mayoritas penduduk di Indonesia, khususnya di daerah Boyolali. Juga, apabila melihat perputaran uang yang sebagian besar ada di kota serta sulitnya pengusaha mikro dan kecil di pedesaan dalam mengakses permodalan dari perbankan.

Perbankan dalam hal ini dinilai lemah dalam komitmennya menciptakan lingkungan usaha yang lebih adil dan lebih menyejahterakan masyarakat. Sementara itu, terkait dengan bunga perbankan juga telah menjadi kajian tersendiri di kalangan umat Islam. Hal-hal tersebut juga sangat dirasakan oleh masyarakat Desa Tumang. Terutama beberapa orang yang dalam menjalankan ekonominya berkutat dengan rentenir atau istilah masyarakat setempat adalah bank plecit.

Dalam rangka menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi warga setempat, maka pada bulan Februari 1997 bertempat di rumah dinas Bapak Suryanto SH. di Jakarta, munculah gagasan untuk pendirian BMT di Desa Tumang. Setelah dilakukan pemilihan calon

59

pengelola pada tanggal 1 oktober 1998, Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Tumang mulai beroperasi dengan modal awal 7.050.000 rupiah di desa Tumang, Cepogo, Boyolali. Kemudian, pada tanggal 10 April 1999, BMT Tumang mendapatkan badan hukum dari departemen koperasi dengan nomor 242/BH/KDK.11.25/IV/ 1999 yang kemudian lebih dikenal dengan

nama KSU “BMT TUMANG”.

Dengan mengusung visi; “menjadi lembaga keuangan yang mandiri dan konsisten terhadap ketentuan syariah, memberi manfaat dan mampu mengangkat status sosial ekonomi masyarakat menuju kesejahteraan yang diridhoi Allah Taala,” BMT Tumang terus bekerja keras melayani masyarakat.

Dalam rentang waktu satu dasawarsa melayani umat, BMT Tumang telah berkembang dengan sangat cepat, hingga akhir september 2008 BMT ini mencatat pembiayaan yang diberikan ke masyarakat anggota telah mencapai lebih dari 9 milyar rupiah. Dengan slogan;

“membangun kemandirian menuju kesejahteraan” BMT Tumang ingin terus mengembangkan jaringan dan menebar manfaat bagi masyarakat sekitar.

2. Visi dan Misi BMT Tumang

Dalam rangka melanjutkan keberlangsungan operasi BMT serta untuk mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi BMT di masa depan maka dirumuskanlah Visi dan Misi BMT sebagai gambaran cita–

60

cita, serta harapan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu lima tahun kedepan.

Visi:

Menjadi Lembaga Keuangan Syariah yang Mandiri, Modern dan

Sejahtera”

Makna Visi: Visi tersebut menggambarkan suatu semangat untuk membangun ekonomi masyarakat (umat) yang berbasis syariah, dalam rangka mewujudkan kemandirian melalui tata kelola yang baik, tangguh, modern menuju kesejahteraan anggota yang diridhoi Allah SWT.

Misi:

1. Mewujudkan lembaga keuangan syariah yang mandiri, modern, amanah, dan sejahtera.

Penjelasan : BMT Tumang berupaya mewujudkan sebuah lembaga keuangan syariah yang mandiri, secara terus menerus meningkatkan jati diri, mengandalkan pada kekuatan yang dimiliki, serta mampu memanfaatkan peluang yang ada dengan bekerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas. Modern dari segi pelayanan, daya dukung operasional, dan sejajar atau lebih tinggi dengan lembaga keuangan terkemuka. Dalam melaksanakan jasa layanan lebih mengutamakan norma-norma kebaikan (amanah), memiliki kepekaan sosial yang tinggi sehingga keberadaannya dapat memberikan nilai tambah, serta dapat meningkatkan kesejahteraan bagi anggota serta masyarakat luas.

61

2. Mengembangkan SDM yang tangguh, profesional dan berdaya saing tinggi.

Penjelasan : Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan, BMT berupaya mengembangkan SDM yang profesional, kompeten, memiliki integritas tinggi, berdaya saing sehingga mampu menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung operasional BMT.

Penjelasan : Untuk mendukung layanan keuangan syariah yang modern, BMT berupaya meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai dengan didukung oleh ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang modern sesuai perkembangan zaman

3. Identitas Umum BMT Tumang

Nama Lembaga : Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT TUMANG

Tanggal Pendirian : 30 September 1998 oleh Kakandep Koperasi Kab. Boyolali

Alamat Kantor Pusat : Jl. Boyolali-Magelang Km. 10, Cepogo, Boyolali 57362 Telp. (0276) 323 454 Faks. (0276) 323 336

62

Alamat Kantor Cabang :

1. Kantor Pusat dan Cabang Cepogo : Jl. Boyolali-Magelang Km. 10, Cepogo, Boyolali 57362

2. Kantor Cabang Boyolali : Jl. Pandanaran No. 299 Boyolali Telp. (0276) 323034

3. Kantor Cabang Ampel : Jl. Raya Ampel No.8 Ampel, Boyolali Telp. (0276) 330626

4. Kantor Cabang Tumang : Jl. Melati, Tumang, Cepogo, Boyolali, Telp. 0276-323335

5. Kantor Cabang Andong : Jl. Raya Kacangan, Andong, Boyolali Telp. (0271) 7893025

6. Kantor Cabang Kartasura : Jl. Ahmad Yani, Kartasura, Sukoharjo Telp. (0271) 784 285

7. Kantor Cabang Salatiga : Jl. Letjend. Sukowati No.09 Salatiga Telp. (0298) 312729

8. Kantor Cabang Delanggu : Jl. Raya Solo -Jogja (depan pasar Delanggu) Delanggu, Klaten (0272) 554358

9. Kantor Cabang Selo : Jl. Boyolali-Magelang Km. 18 Selo, Boyolali Telp. (0276) 3295240

63

4. Kelengkapan Organisasi BMT Tumang

Aturan tertulis Organisasi : Anggaran Dasar

Nomor Badan Hukum : 242/BH/KDK.11.25/IV/1999 Nomor Pokok Wajib Pajak : 02.014.0381.4-526.000

Jangkauan pelayanan : Kab. Boyolali dan sekitarnya Waktu Operasional (Jam Buka Kas) : Hari Senin – Jumat : pukul 07.30

64

5. Struktur Organisasi BMT Tumang

Gambar 4.1

Struktur Organisasi BMT Tumang

6. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian

Tugas dan wewenang masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

a. Rapat Anggota

Merupakan lembaga tertinggi pada Koperasi dan akan mengadakan rapat setahun satu kali.

RAPAT ANGGOTA TAHUNAN PENGAWAS MANAJEMEN PENGAWAS SYARI‟AH PENGURUS MANAGER UTAMA

INTERNAL

AUDITOR

MANAGER MARKETING MANAGER CABANG KEPALA DIVISI MAAL KEPALA BIDANG PERSONALIA

STAF ADM. & KEUANGAN STAF TEKNOLOGI STAF UMUM

MARKE

TING

CUSTO

MER

KASIR

STAF

MANAGER OPERASIONAL

65

- Tugasnya antara lain :

1. Mengevaluasi kinerja Koperasi secara keseluruhan selama 1 (satu) tahun

2. Memberikan catatan hasil kinerja selama 1 (satu ) tahun kepada pemangku kepentingan

- Wewenangnya antara lain :

1. Mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran dan Pendapatan Koperasi untuk tahun buku berikutnya dan peninjauan Anggaran belanja untuk tahun buku yang berjalan. 2. Penetapan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)

3. Pemilihan dan pengangkatan anggota Pengurus (jika masa jabatannya telah habis).

b. Pengurus

- Tugasnya antara lain : 1. Menyelenggarakan RAT

2. Menyusun/ merumuskan kebijakan umum untuk mendapat persetujuan Rapat Anggota

3. Menyelenggarakan Rapat Pengurus untuk :

4. Evaluasi bulanan dan perkembangan kinerja BMT Tumang 5. Menentukan dan membuat kebijakan strategi BMT Tumang 6. Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan

BMT Tumang

66

1. Bersama Pengurus yang lain mengangkat, memberi sanksi dan memberhentikan pengelola BMT Tumang

2. Menyetujui / menolak mengenai :

a. Pembiayaan yang nilainya diatas wewenang Manajer Utama

b. Kebijakan baru BMT Tumang dengan pertimbangan dari sekretaris dan bendahara

c. Kerjasama dengan pihak lain (investor dari luar) yang diusulkan Manajer

3. Mengesahkan laporan bulanan yang diajukan Manajer Utama

c. Pengawas Manajemen

- Tugasnya antara lain :

1. Melakukan monitoring setiap saat dan audit internal minimal satu kali dalam satu tahun.

2. Memberikan pengarahan terhadap pengangkatan Pengelola, penyusunan anggaran dan rencana kerja.

3. Memberikan pengarahan terhadap permohonan pembiayaan yang tidak dapat diputuskan oleh Pengurus. 51

- Wewenang:

Mengawasi dan memeriksa laporan keuangan dan aspek manajemen lainnya.

d. Pengawas Syariah

67

1. Melakukan monitoring setiap saat dan audit internal minimal satu kali dalam satu tahun.

2. Memberikan masukan dan pengarahan terhadap pengangkatan Pengelola, penyusunan anggaran dan rencana kerja.

3. Memonitor kegiatan BMT dan memberikan arahan yang berkaitan dengan aspek syariah.

- Wewenangnya:

Mengawasi dan memeriksa kegiatan BMT agar sesuai dengan kaidah syariah Islam.

e. Manajer Utama

- Tugasnya antara lain :

1. Menjabarkan kebijaksanaan umum BMT yang telah disetujui Pengurus, dan untuk hal-hal prinsipil disetujui oleh Pengawas atau Rapat Anggota.

2. Menyusun dan mengusulkan rancangan anggaran BMT dan rencana kerja untuk tahun buku yang akan datang kepada Pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota. 3. Menyusun dan meminta persetujuan Pengurus tentang

pembukaan Rekening Bank dan penandatanganan Rekening simpanan BMT pada Bank secara bersama-sama.

4. Membuat laporan secara periodik kepada Pengurus

5. Menyampaikan laporan keuangan dan laporan tingkat kesehatan BMT secara periodik kepada Pengawas Manajemen.

68

- Wewenangnya antara lain :

1. Menyetujui pembiayaan sampai dengan jumlah Rp. 150.000.000,-, dan lebih dari jumlah tersebut harus dengan persetujuan Rapat Pengurus.

2. Mengajukan usulan produk baru pembiayaan dan tabungan. 3. Mengusulkan promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian

Pengelola.

f. Internal Auditor

- Tugasnya antara lain:

1. Mengumpulan data atau informasi mengenai pencatatan, klasifikasi, penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari Neraca, Daftar Laba/Rugi, Arus Kas, Perubahan Modal, CAR, serta laporan lain yang diperlukan

2. Memastikan bahwa semua kebijakan, rencana dan prosedur koperasi telah benar-benar ditaati.

3. Memastikan bahwa semua harta milik koperasi telah dipertanggung jawabkan dan dijaga dari semua kerugian. 4. Menerima pemberitahuan tentang adanya proses nota

debet/nota kredit. - Wewenangnya antara lain :

1. Dapat menggunakan fungsi pengawasan sebagai alat kontrol mekanisme operasional.

69

2. Meminta data/informasi yang berkaitan dengan hal audit kepada manajemen koperasi.

g. Manajer Operasional

- Tugasnya antara lain:

1. Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (service excellence) kepada mitra/anggota KJKS BMT Tumang

2. Terevealuasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada dalam operasional KJKS BMT Tumang

3. Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan pembiayaan dan laporan mengenai penghimpunan dana secara lengkap, akurat dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai dengan periode yang dibutuhkan.

- Wewenangnya antara lain:

1. Mengeluarkan biaya operasional rutin dalam batas wewenang 2. Menyetujui pengeluaran kas untuk penarikan tabungan dalam

batas wewenang

3. Melakukan kontrol terhadap kehadiran pengelola 4. Memeriksa seluruh laporan dalam bidang operasional

h. Manajer Marketing

- Tugasnya :

1. Pencapaian target marketing baik funding maupun lending. 2. Penyelenggaraan rapat marketing dan penyelesaian

70

3. Penilaian dan evaluasi kinerja bagian marketing - Wewenang :

1. Memberikan usulan untuk pengembangan pasar.

2. Menentukan target funding dan lending bersama dengan Manajer Utama.

i. Manajer Cabang

- Tugasnya antara lain :

1. Menjabarkan kebijaksanaan umum BMT yang telah disetujui Manajer Utama.

2. Menyusun dan mengusulkan rancangan anggaran BMT cabang dan rencana kerja untuk tahun buku yang akan datang kepada Manajer Utama.

3. Menyusun dan meminta persetujuan Manajer Utama tentang

peraturan wewenang „Komite Pembiayaan‟.

4. Mengajukan usul kepada Manajer Utama tentang jenis atau produk baru untuk disetujui penggunaannya.

5. Membuat laporan secara periodik kepada Manager Utama - Wewenangnya antara lain :

1. Menyetujui pembiayaan sampai dengan jumlah Rp 25.000.000,-, dan lebih dari jumlah tersebut harus mendapatkan persetujuan Manajer Utama.

71

3. Mengusulkan promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian Pengelola BMT cabang.

j. Marketing (Pemasaran)

- Tugasnya antara lain :

1. Menjalankan tugas lapangan yaitu menawarkan produk BMT. 2. Mengatur rute kunjungan harian.

3. Melaporkan kendala-kendala yang dihadapi dilapangan kepada Manajer cabang.

4. Menyimpan dokumen terkait sesuai dengan standar baku. - Wewenangnya antara lain :

1. Mengusulkan strategi pemasaran untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

2. Melakukan negosiasi bagi hasil kepada anggota sesuai dengan kebijaksanaan pemasaran.

k. Kasir/Teller

- Tugasnya antara lain :

1. Memberikan pelayanan kepada anggota baik penarikan maupun penyetoran (simpanan atau angsuran).

2. Menghitung keadaan keuangan atau transaksi setiap hari. 3. Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang telah

disetujui oleh Manajer Cabang. - Wewenangnya antara lain :

72

2. Mengajukan pengeluaran kas kepada Manajer Cabang. 3. Kepala Divisi Maal

- Tugasnya :

1. Menyiapkan konsep pengelolaan baitul maal secara tepat yang disesuaikan dengan kondisi ummat yang ada disetiap lingkungan dengan tetap mengacu pada kaidah baku syariah Islam, dan menjadikan sebagai bagian dari dakwah.

2. Menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan agar setiap transasksi tercatat dengan baik, rapi dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Mengatur pemasukan dan pengeluaran dana Maal, serta membuat laporan secara teratur kepada Manajer Utama atau donatur bila diperlukan.

- Wewenangnya antara lain :

1. Menghubungi anggota masyarakat untuk dakwah. 2. Menetapkan pendistribusian Maal kepada yang berhak.

l. Kepala Bidang Personalia

- Tugasnya antara lain :

1. Melakukan aktivitas yang berkaitan dengan hubungan eksternal KJKS atau Koperasi

2. Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan, serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan, pendidikan, pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan

73

- Wewenangnya antara lain :

1. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal umum 2. Melakukan pencairan dana untuk kebutuhan pengadaan

inventaris kantor

m. Staf Adm dan Keuangan

- Tugasnya antara lain :

1. Memberikan pelayanan kepada masing-masing cabang dalam hal kebutuhan rumah tangga.

2. Mengatur dalam pengeluaran kebutuhan di setiap cabang meliputi buku simpanan, slip setoran, slip angsuran, akad, warkat, dll.

- Wewenangnya antara lain : 1. Mengatur pola administrasi.

2. Mengajukan anggaran untuk kebutuhan Administrasi.

n. Staf Teknologi Informasi (TI)

- Tugasnya :

1. Memberikan pelayanan kepada masing-masing cabang dalam hal kebutuhan TI.

2. Menyelesaikan masalah yang timbul terkait dengan sarana dan prasarana TI baik di pusat maupun di cabang.

- Wewenangnya antara lain :

74

2. Mengusulkan pembenahan dan desain sistem TI apabila sudah tidak sesuai dengan kebutuhan.

o. Staf Maal

- Tugasnya antara lain :

1. Mengupayakan penggalian dana dari masyarakat (aghnia‟) dalam hal zakat, infaq dan shodaqoh

2. Mengatur pemasukan dan pengeluaran dana Maal 3. Mengupayakan pengembangan sumber dana Maal - Wewenangnya antara lain :

1. Mengatur pola pendistribusian dana Maal

2. Mengajukan anggara kepada Manajer Utama untuk kebutuhan dana Maal

p. Customer Service (CS)

- Tugasnya antara lain :

1. Memberikan pelayanan paripurna kepada Anggota sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

2. Memberikan informasi kepada anggota baik penarikan maupun penyetoran (simpanan atau angsuran).

- Wewenangnya antara lain :

1. Mengatur pola administrasi CS yang efektif.

2. Mengusulkan pola pelayanan yang efektif dan efisien kepada Manajer Cabang.

75

7. Produk-Produk BMT Tumang a. Produk Pendanaan

1. Simpanan Mudharabah Al Muthlaqah

Simpanan Mudharabah Al Muthlaqah adalah Simpanan berdasarkan kaidah syariah mudharabah al-muthlaqah, dimana nasabah memberikan kepercayaan kepada BMT Tumang untuk memanfaatkan dana yang dapat digunakan dalam bentuk pembiayaan secara produktif, dapat memberikan manfaat pada anggota yang lain secara halal dan profesional. Laba dari

Dokumen terkait