• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji jenis

Dalam dokumen 630_SNI IEC 60439-1_2009 (Halaman 61-78)

8.2.1 Verifikasi batas kenaikan suhu 8.2.1.1 Umum

Uji kenaikan suhu dirancang untuk memverifikasi bahwa batas kenaikan suhu yang

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

58 dari 102

ditentukan dalam 7.3 untuk bagian yang berbeda dari RAKITAN tidak dilampaui.

Secara normal pengujian harus dilakukan pada nilai arus pengenal sesuai dengan 8.2.1.3, dengan aparatus RAKITAN dalam keadaan terpasang.

Pengujian dapat dilakukan dengan bantuan resistor pemanas dengan rugi daya yang ekivalen sesuai dengan 8.2.1.4.

Diijinkan untuk menguji bagian individual dari RAKITAN (panel, kotak, selungkup dan sebagainya) (lihat 8.2.1.2 ), asalkan diambil tindakan berhati-hati yang sesuai untuk memastikan pengujian yang representatif.

Uji kenaikan suhu terhadap sirkit utama dengan nilai pengenal diatas 800 A yang dilakukan pada 50 Hz berlaku bila arus pengenal pada 60 Hz diperkecil hingga 95 %. Untuk arus pengenal sampai 800 A, pengujian yang dilakukan pada 50 Hz secara normal dapat diterapkan untuk 60 Hz.

Uji kenaikan suhu pada sirkit individual harus dilakukan dengan jenis arus dan frekuensi yang sesuai untuk sirkit yang dimaksudkan dan pada frekuensi yang dirancabg. Tegangan uji yang digunakan harus sedemikian sehingga arus yang mengalir dalam sirkit setara dengan arus yang ditentukan sesuai 8.2.1.3. Kumparan dari busbare, kontaktor, pelepas dan sebagainya harus dipasok dengan tegangan pengenal.

RAKITAN jenis terbuka tidak perlu dikenai uji kenaikan suhu bila sudah jelas dari hasil uji jenis pada bagian individual atau dari ukuran konduktor dan dari susunan aparatus, bahwa tidak akan ada kenaikan suhu berlebih dan bahwa tidak akan terjadi kerusakan disebabkan perlengkapan yang dihubungkan ke RAKITAN dan bagian disebelah material insulasi.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

59 dari 102

Tabel 7 – Daftar verifikasi dan pengujian yang harus dilakukan kepada TTA dan PTTA

No. Karakteristik yang

harus diperiksa

Sub-ayat

TTA PTTA

1 Batas kenaikan-shuhu 8.2.1 Verifikasi batas

kenaikan-suhu dengan pengujian (uji jenis)

Verifikasi batas kenaikan-suhu dengan pengujian atau ekstrapolasi

2 Sifat dielektrik 8.2.2 Verifikasi sifat

dielektrik dengan pengujian (uji jenis)

Verifikasi sifat dielektrik dengan pengujian menurut 8.2.2 atau 8.3.2. atau verifikasi resistans

insulasi menurut 8.3.4 (lihat No. 9 dan 11)

3 Kuat daya tahan

hubung-pendek

8.2.3 Verifikasi daya tahan

hubung-pendek dengan pengujian

(uji jenis)

Verifikasi kuat daya tahan hubung-pendek dengan pengujian atau dengan ekstra- polasi dari uji-jenis susunan yang sejenis

4 Keefektifan dari sirkit

proteksi

Hubungan efektif antara bagian konduktif terbuka darri RAKITAN dan sirkit proteksi

Kuat daya-tahan dari sirkit proteksi

8.2.4

8.2.4.1

8.2.4.2

Verifikasi hubungan efektif antara bagian konduktif terbuka dari RAKITAN dan sirkit proteksi

Verifikasi kuat daya-tahan hubung-pendek dari sirkit proteksi dengan pengujian (uji jenis)

Veifikasi hubungan efektif antara bagian konduktif terbuka dari RAKITAN dan sirkit proteksi

Verifikasi kuat daya-tahan hubung-pendek dari sirkit proteksi dengan pengujian atau rancangan dan susunan yang sesuai dari konduktor proteksi (lihat 87.4.3.1.1., paragraf akhir)

5 Jarak bebas dan jarak

rambat

8.2.5 Verifikasi jarak bebas dan jarak rambat (uji jenis)

Verifikasi jarak bebas dan jarak rambat

6 Operasi mekanis 8.2.6 Verifikasi operasi

mekanis (uji jenis)

Verifikasi jarak bebas dan jarak rambat

7 Tingkat proteksi 8.2.7 Verifikasi tingkat proteksi

(uji jenis)

Verifikasi tingkat proteksi

8 Perkawatan, operasi listrk 8.3.1 Inspeksi RAKITAN

termasuk inspeksi

perkawatan dan, bila perlu, uji operasi listrik

(uji rutin)

Inspeksi RAKITAN termasuk inspeksi perkawatan dan, jika perlu, uji operasi listrik

9 Insulasi 8.3.2 Uji dielektrik

(uji rutin)

Uji dielektrik atau verifikasi dari resistans insulasi menurut 8.3.4 (lihat No. 2 dan 11)

10 Tindakan proteksi 8.3.3 Pemeriksaan tindakan

proteksi dan dari kontinuiti listrik dari sirkit proteksi (uji rutin)

Pemeriksaan tindakan proteksi

11 Resistans insulasi 8.3.4 Verifikasi resistans insulasi

kecuali pengujian menurut 8.2.2 atau 8.2.3 telah dilakukan (lihat No. 2 dan 9)

Verifikasi batas kenaikan suhu bagi PTTA harus dilakukan : - dengan pengujian menurut 8.2.1 , atau

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

60 dari 102

- dengan ekstrapolasi, misalnya sesuai dengan IEC 60890 8.2.1.2 Susunan RAKITAN

RAKITAN harus disusun seperti dalam kedaan penggunaan nornal, dengan semua penutup, dan lain sebagainya terpasang di tempatnya.

Bila menguji bagian individual atau unit konstruksional, bagian yang tergabung atau unit konstruksional harus menghasilkan kondisi suhu yang sama dengan penggunaan normal. Resistor pemanas boleh digunakan.

8.2.1.3 Uji kenaikan suhu yang menggunakan arus pada semua aparatus

Pengujian harus dilakukan pada satu atau lebih kombinasi yang mewakili dari sirkit yang mendasari rancangan RAKITAN yang dipilih untuk memperoleh kenaikan suhu dengan ketelitian setinggi mungkin yang dapat dicapai.

Untuk pengujian ini, sirkit saluran masuk dibebani dengan arus pengenalnya (lihat 4.2) dan tiap sikit saluran keluar dibebani dengan arus pengenalnya dikalikan dengan faktor keragaman (diversity factor) pengenalnya (lihat 4.7). Bila dalam RAKITAN termasuk sekering, sekering harus terpasang untuk pengujian seperti yang ditentukan oleh pabrikan. Rugi daya sekering yang digunakan dalam pengujian ini harus dinyatakan dalam laporan pengujian

Ukuran dan penempatan konduktor eksternal yang digunakan untuk pengujian harus dinyatakan dalam laporan uji.

Pengujian harus dilakukan untuk waktu yang cukup agar kenaikan suhu mencapai nilai yang konstan (biasanya tak lebih dari 8 jam). Dalam praktek, kondisi ini tercapai bila variasi tak melebihi 1 K/jam.

CATATAN 1 Untuk menyingkat pengujian, jika gawai memungkinkan; arus boleh ditambah selama bagian pertama dari pengujian, dan sesudah itu arus dikurangi hingga arus pengenal yang ditentukan CATATAN 2 Bila kendali elektro-magnet diberi tegangan selama pengujian, suhu diukur ketika keseimbangan termal dicapai pada sirkit utama maupun pada kendali elektro-magnet.

CATATAN 3 Pada semua kasus, penggunaan a.b. fase-tunggal untuk pengujian RAKITAN fase- banyak hanya diijinkan, jika efek magnetik cukup kecil untuk diabaikan. Hal ini mensyaratkan pertimbangan yang hati-hati terutama untuk arus diatas 400 A.

Dengan tidak adanya informasi rinci mengenai konduktor eksternal dan kondisi pelayanan, penampang konduktor uji eksternal harus dipilih, dengan mempertimbangkan arus pengenal setiap sirkit sebagai berikut :

8.2.1.3.1 Untuk nilai arus pengenal sampai dengan 400 A :

a). Konduktor harus berinti-tunggal, kabel tembaga atau kawat berinsulasi dengan luas penampang seperti tercantum dalam tabel 8;

b). Sepanjang masih dapat dipraktekkan, konduktor harus diudara bebas; c). Panjang minimum tiap hubungan sementara dari terminal ke terminal harus :

- 1 m bagi penampang sampai dengan 35 mm2 ; - 2 m untuk penampang lebih dari 35 mm2

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

61 dari 102

Tabel 8 – Konduktor tembaga uji untuk arus pengenal sampai dengan 400 A

Penampang konduktor 2),

Julat arus pengenal 1)

A mm2 AWG/MCM 0 8 8 12 12 15 15 20 20 25 25 32 32 50 50 65 65 85 85 100 100 115 115 130 130 150 150 175 175 200 200 225 225 250 250 275 275 300 300 350 350 400 1,0 1,5 2,5 2,5 4,0 6,0 10 16 25 35 35 50 50 70 95 95 120 150 185 185 240 18 16 14 12 10 10 8 6 4 3 2 1 0 00 000 0000 250 300 350 400 500 1)

Nilai arus pengenal harus lebih besar dari nilai yang pertama dalam kolom pertama dan kurang dari atau sama dengan nilai kedua dalam kolom.

2)

Untuk kemudahan pengujian dan dengan persetujuan pabrikan, boleh digunakan konduktor yang lebih kecil dari yang diberikan untuk arus pengenal yang dinyatakan.

3)

Salah satu dari dua konduktor ditentukan untuk memberikan julat arus pengenal yang dapat digunakan.

8.2.1.3.2 Untuk nilai arus pengenal lebih besar dari 400 A, tapi tidak melebihi 800 A : a. Konduktor harus berinti-tunggal, berinsulasi PVC, kabel tembaga dengan luas

penampang seperti tercantum dalam Tabel 9, atau setara dengan batang tembaga seperti tercantum dalam Tabel 9 seperti ditentukan pabrikan.

b. Kabel atau batang tembaga harus dipisahkan pada jarak yang sama diantara terminal. Batang tembaga dicat warna hitam tak berkilat. Beberapa kabel paralel per terminal harus diberkas bersama dan disusun dengan jarak diudara kira-kira 10 cm satu sama

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

62 dari 102

lain. Beberapa batang tembaga per terminal harus dipisahkan pada jarak kurang lebih sama dengan ketebalan batang. Jika ukuran yang dinyatakan untuk batang tidak cocok untuk terminal atau tidak tersedia, diijinkan mengunakan batang lain dengan penampang yang hampir sama dan permukaan pendinginan yang lebih kecil atau hampir sama. Kabel atau batang tembaga tidak boleh saling menyisip.

c. Untuk pengujian fase-tunggal atau fase-banyak, panjang minimum sebarang hubungan sementara ke suplai pengujian harus 2 m. Panjang minimum ke titik bintang boleh dikurangi hingga 1,2 m.

8.2.1.3.3 Untuk nilai arus pengenal lebih tinggi dari 800 A tapi tak lebih dari 3 150 A : a). Konduktor harus batang tembaga dengan ukuran yang dinyatakan dalam Tabel 9,

kecuali RAKITAN dirancang hanya untuk hubungan kabel. Dalam hal ini, ukuran dan susunan kabel harus seperti yang ditentukan oleh pabrikan.

b). Batang tembaga harus dipisah kira-kira pada jarak yang sama diantara terminal. Batang tembaga harus dicat hitam tidak mengkilap. Beberapa batang tembaga per terminal harus dipisahkan pada jarak kurang lebih sama dengan ketebalan batang. Jika ukuran yang dinyatakan untuk batang tidak cocok untuk terminal atau tidak tersedia, diijinkan mengunakan batang lain dengan penampang yang hampir sama dan permukaan pendinginan yang lebih kecil atau hampir sama. Batang tembaga tidak boleh saling menyisip.

c). Untuk pengujian fase-tunggal atau fase-banyak, panjang minimum sebarang hubungan sementara ke suplai pengujian harus 3 m, tapi ini dapat dikurangi menjadi 2 m asalkan kenaikan suhu pada ujung suplai hubungan tidak lebih dari 5 K dibawah kenaikan suhu pada pertengahan panjang hubungan. Panjang minimum ke titik bintang harus 2 m.

Tabel 9 – Penampang standar konduktor tembaga berkaitan dengan arus pengenalnya

Konduktor uji

Kabel Batang tembaga 2)

Nilai arus pengenal Julat arus pengenal 1) Jumlah Luas penampang mm2 Jumlah Dimensi mm 500 400 hingga 500 2 150 (16) 2 30 x 5(15) 630 500 hingga 630 2 185 (18) 2 40 x 5(15) 800 630 hingga 800 2 240 (21) 2 50 x 5(17) 1 000 800 hingga 1 000 2 60 x 5(19) 1 250 1 000 hingga 1 250 2 80 x 5(20) 1 600 1 250 hingga 1 600 2 100 x 5(23) 2 000 1 600 hingga 2 000 3 100 x 5(20) 2 500 2 000 hingga 2 500 4 100 x 5(21) 3 150 2 500 hingga 3 150 3 100 x 5(23)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

63 dari 102

1). Nilai arus harus lebih besar dari nilai pertama dan kurang dari atau sama dengan nilai kedua. 2). Batang diasumsikan disusun dengan permukaan panjangnya vertikal. Susunan dengan

permukaan panjangnya horisontal boleh digunakan jika ditentukan oleh pabrikan.

3). Nilai dalam kurung adalah estimasi kenaikan suhu ( dalam Kelvin ) konduktor uji yng diberikan sebagai acuan.

8.2.1.3.4 Untuk nilai arus pengenal lebih dari 3 150 A

Perjanjian harus dicapai antara pabrikan dan pengguna pada semua butir pengujian yang relevan, misalnya jenis suplai, jumlah fase dan frekuensi (bila dapat diterapkan), penampang konduktor uji, dan sebagainya. Informasi ini harus merupakan bagian dari laporan pengujian. 8.2.1.4 Uji kenaikan suhu dengan menggunakan resistor pemanas dengan rugi daya

yang setara.

Untuk RAKITAN berselungkup jenis tertentu dengan sirkit utama dan sirkit bantu yang mempunyai arus pengenal rendah komparatif, rugi daya bisa disimulasikan oleh sarana resistor pemanas yang menghasilkan bahang dengan jumlah yang sama dan dipasang pada tempat yang sesuai didalam selungkup.

Penampang kawat penghubung ke resistor harus sedemikian sehingga tak ada bahang dalam jumlah berarti yang dibuang keluar dari selungkup.

Pengujian dengan resistor pemanas dipertimbangkan cukup representatif untuk semua RAKITAN yang menggunakan selungkup yang sama, meskipun dilengkapi dengan aparatus yang berbeda, asalkan jumlah rugi-rugi daya aparatus yang terpadu, dengan memperhitungkan faktor keragaman, tidak melebihi nilai yang diterapkan dalam pengujian. Kenaikan suhu aparatus terpadu tidak boleh melebihi nilai yang tercantum dalam Tabel 2 (lihat 7.3). Kenaikan suhu ini dapat dihitung dengan pendekatan dengan mengambil kenaikan suhu aparatus, diukur di udara terbuka, ditambah dengan beda antara suhu dalam selungkup dan suhu udara disekeliling selungkup.

8.2.1.5 Pengukuran suhu

Termokopel atau termometer harus digunakan untuk pengukuran suhu. Untuk belitan, metode pengukuran suhu dengan variasi resistans umumnya harus digunakan.Untuk mengukur suhu udara didalam RAKITAN, beberapa gawai pengukuran harus diatur pada tempat-tempat yang mudah.

Termometer atau termokopel harus diproteksi terhadap aliran udara dan radiasi bahang. 8.2.1.6 Suhu udara sekitar

Suhu udara sekitar harus diukur selama seperempat periode uji terakhir dengan sarana paling sedikit dua termometer atau termokopel yang terdistribusi merata disekeliling RAKITAN kira-kira setengah dari ketinggian dan jarak kira-kira 1 m dari RAKITAN. Termometer atau termokopel harus diproteksi terhadap aliran udara dan radiasi bahang . Jika suhu udara sekitar selama pengujian antara +10 0C dan +40 OC, nilai dalam Tabel 2 adalah nilai yang membatasi dari kenaikan suhu.

Jika suhu udara sekitar selama pengujian melebihi +40 0C atau lebih rendah dari +10 0C,

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

64 dari 102

standar ini tak berlaku, dan pabrikan dan pengguna harus membuat perjanjian khusus. 8.2.1.7 Hasil yang akan diperoleh

Pada akhir pengujian, kenaikan suhu tidak boleh melebihi nilai yang ditentukan dalam Tabel 2. Aparatus harus beroperasi secara memuaskan dalam batas tegangan yang ditentukan bagi aparatus pada suhu di dalam RAKITAN.

8.2.2 Verifikasi sifat-sifat dielektris 8.2.2.1 Umum

Uji jenis ini tidak perlu dilakukan pada bagian-bagian RAKITAN yang sudah di uji jenis sesuai spesifikasinya yang relevan asalkan kuat dielektriknya tidak rusak disebabkan oleh cara pemasangannya.

Selanjutnya, pengujian ini tidak perlu dilakukan pada PTTA (lihat Tabel 7)

Bila RAKITAN mencakup konduktor protektif yang diinsulasi dari bagian konduktif terbuka menurut titik d) dari 7.4.3.2.2, maka konduktor ini harus diperlakukan sebagai sirkit terpisah, yaitu konduktor harus diuji dengan tegangan yang sama seperti sirkit utamanya

Pengujian harus dilakukan :

- sesuai dengan 8.2.2.6.1 sampai 8.2.2.6.4 jika pabrikan telah menyatakan nilai tegangan ketahanan impuls pengenal Uimp ( lihat 4.1.3 )

- sesuai dengan 8.2.2.2 sampai 8.2.2.5 pada kasus lain 8.2.2.2 Pengujian selungkup terbuat dari material insulasi

Untuk selungkup terbuat dari material insulasi, uji dielektris tambahan harus dilakukan dengan menerapkan tegangan uji antara foil logam yang ditempatkan di bagian luar selungkup melingkupi bukaan dan sambungan, dan interkoneksi dengan bagian bertegangan dan konduktif terbuka didalam selungkup yang berada dekat dengan bukaan dan sambungan. Untuk uji tambahan ini, tegangan uji harus sama dengan 1,5 kali nilai yang tercantum dalam tabel 10.

CATATAN Tegangan uji untuk selungkup RAKITAN yang diproteksi dengan insulasi total sedang dalam pertimbangan

.

8.2.2.3 Tuas pengoperasi eksternal terbuat dari material insulasi.

Dalam hal tuas dibuat dari atau dibungkus dengan material insulasi untuk tujuan kesesuaian dengan 7.4.3.1.3, uji dielektris harus dilakukan dengan menerapkan tegangan uji sama dengan 1,5 kali tegangan uji yang tercantum dalam tabel 10, antara bagian bertegangan dan foil logam yang dibungkuskan keseluruh permukaan tuas. Selama pengujian, rangka tidak boleh dibumikan atau dihubungkan ke sirkit lain.

8.2.2.4 Penerapan dan nilai tegangan uji. Tegangan uji harus diterapkan :

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

65 dari 102

1). antara semua bagian bertegangan dan bagian konduktif terbuka yang di interkoneksi dari RAKITAN

2). antara tiap kutub dan semua kutub lain yang dihubungkan untuk pengujian ini ke bagian konduktif terbuka yang diinterkoneksi dari RAKITAN

Tegangan uji pada saat penerapan tidak boleh melebihi 50 % dari nilai yang diberikan dalam sub-ayat ini. Tegangan uji kemudian dinaikkan secara ajeg dalam beberapa detik ke nilai penuh yang ditentukan dalam sub-ayat ini dan dipertahankan selama 5 detik. Sumber daya a.b. harus mempunyai daya yang cukup untuk mempertahankan tegangan uji dengan mengabaikan adanya arus bocor. Tegangan uji praktis harus berbentuk gelombang sinusoidal dan frekuensi antara 45 Hz dan 62 Hz.

Nilai tegangan uji harus sebagai berikut :

8.2.2.4.1 Untuk sirkit utama dan sirkit bantu yang tidak tercakup oleh 8.2.2.4.2 dibawah ini, nilainya harus menurut Tabel 10.

Tabel 10

Tegangan insulasi pengenal Ui

(saluran ke saluran) V

Tegangan uji dielektrik a.b.. efektif V Ui ” 60 1 000 60 < Ui ” 300 2 000 300 < Ui ” 690 2 500 690 < Ui ” 800 3 000 800 < Ui ” 1 000 3 500 1 000 < Ui ” 1 500* 3 500

* Hanya untuk a.s.. saja

8.2.2.4.2 Untuk sirkit bantu yang oleh pabrikan diindikasikan sebagai tidak sesuai untuk disuplai langsung dari sirkit utama, nilai nya harus menurut Tabel 11.

Tabel 11.

Tegangan insulasi pengenal Ui

(saluran ke saluran) V

Tegangan uji dielektrik a.b.. efektif V Ui ” 12 250 12 < Ui ” 60 500 60 < Ui 2 Ui + 1 000 demgan minimum 1 500

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

66 dari 102 8.2.2.5 Hasil yang akan diperoleh.

Pengujian ini dianggap lulus bila tidak terjadi dadal atau loncat denyar.

8.2.2.6 Uji ketahanan tegangan impuls. 8.2.2.6.1 Kondisi umum

RAKITAN yang diuji harus dipasang secara lengkap diatas penyangganya atau penyangga yang setara seperti dalam keadaan pelayanan normal, menurut instruksi pabrikan dan kondisi sekitar yang dinyatakan dalam 6.1.

Semua penggerak material insulasi dan semua selungkup non–metalik integral dari perlengkapan yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai selungkup tambahan harus ditutup dengan foil logam yang dihubungkan ke kerangka atau pelat pemasangan. Foil harus diterapkan keseluruh permukaan yang dapat disentuh dengan jari uji standar (probe uji B dari IEC 60529).

8.2.2.6.2 Tegangan uji

Tegangan uji harus seperti yang ditentukan dalam 7.1.2.3.2 dan 7.1.2.3.3.

Dengan persetujuan pabrikan, pengujian boleh dilakukan dengan menggunakan tegangan frekuensi daya atau tegangan arus searah seperti tercantum dalam Tabel 13. Pemutusan hubungan arester surja selama pengujian diperbolehkan, asalkan karakteristik arester surja diketahui. Meskipun demikian, perlengkapan yang terpadu dengan sarana penekan tegangan lebih, lebih disukai harus diuji dengan tegangan impuls. Kandungan energi arus uji tidak boleh melebihi energi pengenal dari sarana penekan tegangan lebih.

CATATAN Nilai pengenal sarana penekan sebaiknya sesuai untuk penerapan ini. Nilai pengenal demikian sedang dalam pertimbangan.

a). Tegangan impuls 1,2/50 μdetik harus diterapkan tiga kali setiap polaritas dengan interval minimum 1 detik.

b). Tegangan frekuensi daya atau tegangan a.s.. harus diterapkan selama tiga siklus dalam hal arus a.b.. atau 10 mdetik untuk setiap polaritas dalam hal a.s..

Jarak bebas sama atau lebih besar dari nilai kasus A dari Tabel 14 boleh diverifikasi dengan pengukuran, menurut metode yang dijelaskan dalam Lampiran F.

8.2.2.6.3 Penerapan tegangan uji. Tegangan uji diterapkan sebagai berikut :

a). antara setiap bagian bertegangan (termasuk sirkit bantu dan kendali yang dihubungkan ke sirkit utama) dan interkoneksi dengan bagian konduktif terbuka dari RAKITAN;

b). antara setiap kutub dari sirkit utama dan kutub lainnya;

c). antara setiap sirkit kendali dan sirkit bantu yang secara normal tidak dihubungkan ke sirkit utama dan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

67 dari 102 - sirkit utama

- sirkit-sirkit lainnya - bagian konduktif terbuka

- selungkup atau pelat pemasangan;

d). untuk bagian yang dapat ditarik pada posisi terisolasi: antar celah pengisolasi, antara sisi suplai dan bagian yang dapat ditarik, dan antara terminal suplai dan terminal beban, yang relevan.

8.2.2.6.4 Hasil yang akan diperoleh

Tidak boleh ada luahan merusak yang tak diinginkan selama pengujian.

CATATAN 1 Pengecualian adalah luahan merusak yang dimaksudkan yang dirancang untuk tujuan, misalnya untuk sarana penekan tegangan-lebih transien.

CATATAN 2 Istilah ”luahan merusak” berhubungan dengan fenomena terkait dengan kegagalan insulasi pada stres listrik, yang luahan seluruhnya menjembatani insulasi yang diuji, mengurangi tegangan antar elektrode menjadi nol atau mendekati nol.

CATATAN 3 Istilah ”loncat busur” digunakan bila luahan merusak terjadi dalam dielektrik gas atau cairan.

CATATAN 4 Istilah ”loncat denyar” digunakan bila luahan merusak terjadi melalui permukaan dielektrik dalam media gas atau cairan.

CATATAN 5 Istilah ”dadal” digunakan bila luahan merusak terjadi menembus dielektrik padat.

CATATAN 6 Luahan merusak dalam dielektrik padat mengakibatkan hilangnya kuat dielektrik secara permanen; dalam dielektrik cair atau gas, hilangnya kuat dielektrik mungkin hanya sementara.

8.2.2.7 Verifikasi jarak rambat

Jarak rambat terpendek antar fase, antar konduktor sirkit dengan tegangan berbeda, dan antara bagian bertegangan dan bagian konduktif terbuka harus diukur. Jarak rambat yang diukur yang berkaitan dengan kelompok material dan derajat polusi harus memenuhi persyaratan 7.1.2.3.5.

8.2.3 Verifikasi kuat ketahanan hubung pendek

8.2.3.1 Sirkit RAKITAN yang dikecualikan dari verifikasi kuat ketahanan hubung pendek Verifikasi kuat ketahanan hubung pendek tidak disyaratkan untuk hal-hal berikut .

8.2.3.1.1 Untuk RAKITAN dengan arus waktu-pendek pengenal atau arus hubung pendek bersyarat pengenal tidak lebih dari 10 kA.

8.2.3.1.2 Untuk RAKITAN yang diproteksi dengan gawai pembatas-arus yang mempunyai arus potong (cut-off) tidak lebih dari 17 kA pada arus hubung pendek prospektif maksimum yang diijinkan pada terminal sirkit masuk dari RAKITAN.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

68 dari 102

8.2.3.1.3 Untuk sirkit bantu RAKITAN yang dimaksudkan untuk dihubungkan ke transformator dengan daya pengenal tidak lebih dari 10 kVA untuk tegangan sekunder pengenal tidak kurang dari 110 V, atau 1,6 kVA untuk tegangan sekunder pengenal kurang dari 110 V , dan impedans hubung-pendek tidak kurang dari 4 %.

8.2.3.1.4 Untuk semua bagian RAKITAN (busbar, penyangga busbar, hubungan ke busbar, unit masuk dan keluar, gawai pensakelar. dan sebagainya) yang sudah dikenai uji jenis berlaku untuk kondisi dalam RAKITAN.

CATATAN Contoh gawai pensakelar adalah gawai dengan arus hubung pendek bersyarat pengenal sesuai IEC60947-3 atau pengasut motor yang dikoordinasikan dengan gawai proteksi hubung pendek sesuai IEC 60947-4-1.

8.2.3.2 Sirkit RAKITAN yang kuat ketahanan hubung pendeknya harus diverifikasi. Sub-ayat ini berlaku untuk semua sirkit yang tidak disebutkan dalam 8.2.3.1.

8.2.3.2.1 Susunan pengujian

RAKITAN atau bagiannya harus dipasang seperti dalam penggunaan normal. Kecuali untuk pengujian busbar dan tergantung pada jenis konstruksi RAKITAN, cukup untuk menguji satu unit fungsional jika fungsional unit yang lain dikonstruksi dengan cara yang sama dan tidak

Dalam dokumen 630_SNI IEC 60439-1_2009 (Halaman 61-78)

Dokumen terkait