• Tidak ada hasil yang ditemukan

630_SNI IEC 60439-1_2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "630_SNI IEC 60439-1_2009"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

Standar Nasional Indonesia

Rakitan perlengkapan hubung bagi dan kendali

voltase rendah

Bagian 1: Rakitan uji-jenis dan rakitan uji jenis

parsial

(IEC 60439-1 (2004), IDT)

ICS 29.130.20 Badan Standardisasi Nasional

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(2)

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(3)

i Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Umum...………...………...1 2 Definisi……...…..………...4 3 Klasifikasi RAKITAN...………...16

4 Karakteristik listrik dari RAKITAN... ...16

5 Informasi yang diberikan berkaitan dengan RAKITAN...19

6 Kondisi pelayanan...21

7 Rancangan dan konstruksi...23

8 Spesifikasi pengujian………...55

Bibliografi………102

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(4)

ii

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai “Rakitan perlengkapan hubung bagi dan kendali tegangan rendah Bagian 1: rakitan uiji- jenis dan rakitan uji- jenis parsial”, diadopsi secara identik dari standar International Electrotechnical Commission (IEC) 60439-1 (2004) dengan judul “Low-Voltage Switchgear And Controlgear Assemblies - Part 1: Tested And Partially Type-Tested AssemblieS”. Bila terdapat ketidakjelasan terhadap terjemahan isi materi standar ini, maka yang dianggap berlaku adalah sebagaimana yang tertera pada teks asli IEC tersebut. Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 29-02, Perlengkapan dan Sistem Proteksi Listrik, melalui proses/prosedur perumusan standar dan terakhir dibahas dalam Forum Konsensus XXVI pada tanggal 28 – 29 Nopember 2006 di Jakarta.

Dalam rangka mempertahankan mutu ketersediaan standar yang tetap mengikuti perkembangan, maka diharapkan masyarakat standardisasi ketenagalistrikan memberikan saran dan usul demi kesempurnaan rancangan ini dan untuk revisi standar ini dikemudian hari.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(5)

1 dari 102

Rakitan perlengkapan hubung bagi dan kendali tegangan rendah Bagian 1: Rakitan uiji- jenis dan rakitan uji- jenis parsial

1 Umum

1.1 Ruang lingkup dan tujuan

Standar ini berlaku untuk RAKITAN perlengkapan hubung bagi dan kendali tegangan rendah (RAKITAN uji jenis=type-tested ASSEMBLIES (TTA) dan RAKITAN uji jenis parsial=partially type-tested ASSEMBLIES (PTTA)) , tegangan pengenal tidak lebih dari 1000 V a.b. pada frekuensi tidak melebihi 1000 Hz, atau 1500 V a.s..

Standar ini juga berlaku untuk rakitan dengan kendali terpadu dan atau perlengkapan daya, dengan frekuensi yang lebih tinggi. dalam hal ini, berlaku persyaratan tambahan yang sesuai.

standar ini berlaku untuk rakitan stasioner atau rakitan yang dapat dipindahkan dengan atau tanpa selungkup

CATATAN Persyaratan tambahan untuk jenis RAKITAN spesifik tertentu tercantum dalam standar IEC tambahan. Standar ini berlaku untuk RAKITAN yang dimaksud untuk digunakan berkaitan dengan pembangkitan, transmisi, distribusi dan konversi energi listrik, dan untuk kendali perlengkapan pemanfaat energi.

Standar ini juga berlaku untuk RAKITAN yang dirancang untuk penggunaan dalam kondisi pelayanan khusus, misalnya dalam kapal, pada kendaraan busbar, untuk perlengkapan pengangkat atau dalam atmosfer ledak, dan untuk penerapan domestik (yang dioperasikan oleh orang bukan ahli), dengan syarat memenuhi persyaratan spesifik yang relevan.

Standar ini juga berlaku untuk RAKITAN yang dirancang untuk perlengkapan listrik dari mesin. Walaupun demikian, bila dapat diterapkan, persyaratan tambahan dari IEC 60204-1 harus dipenuhi.

Standar ini tidak berlaku untuk gawai individual dan komponen terpadu, misalnya pengasut motor, saklar sekering, perlengkapan elektronik dsb yang memenuhi standar relevannya.

Tujuan dari standar ini untuk menjelaskan definisi dan menyatakan keadaan kondisi pelayanan, persyaratan konstruksi, karakteristik teknis dan pengujian untuk RAKITAN perlengkapan hubung bagi dan kendali tegangan rendah.

1.2 Acuan normatif

Dokumen acuan berikut tidak dapat dpisahkan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan bertanggal, hanya edisi tercantum yang berlaku. Untuk acuan tidak bertanggal, edisi terakhir dari dokumen yang diacu (termasuk semua amademennya ) yang berlaku.

IEC 60038:1983, IEC standard voltages

IEC 60050(441):1984, International Electrotechnical Vocabulary (IEV) - Chapter 441: Switchgear, controlgear and fuses

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(6)

2 dari 102

IEC 60050(471):1984, International Electrotechnical Vocabulary (IEV) - Chapter 471: Insulators

IEC 60050(604):1987, International Electrotechnical Vocabulary (IEV) - Chapter 604: Generation, transmission and distribution of electricity – Operation

IEC 60060, High-voltage test techniques

IEC 60071-1:1976, Insulation co-ordination - Part 1: Terms, definitions, principles and rules

IEC 60073:1996, Basic and safety principles for man-machine interface, marking and identification - Coding principles for indication devices and actuators

IEC 60099-1:1991, Surge arresters - Part 1: Non-linear resistor type gapped surge arresters for a.c. systems

IEC 60112:1979, Method for determining the comparative and the proof-tracking indices of solid insulating materials under moist conditions

IEC 60146-2:1974, Semiconductor convertors - Part 2: Semiconductor self-commutated convertors

IEC 60158-2:1982, Low-voltage controlgear - Part 2: Semiconductor contactors (solid state contactors)

IEC 60204-1:1997, Safety of machinery - Electrical equipment of machines - Part 1: General requirements

IEC 60227-3:1993, Polyvinyl chloride insulated cables of rated voltages up to and including 450/750 V - Part 3: Non-sheathed cables for fixed wiring

IEC 60227-4:1992, Polyvinyl chloride insulated cables of rated voltages up to and including 450/750 V - Part 4: Sheathed cables for fixed wiring

IEC 60245-3:1994, Rubber insulated cables of rated voltages up to and including 450/750 VPart 3: Heat resistant silicone insulated cables

IEC 60245-4:1994, Rubber insulated cables of rated voltages up to and including 450/750 V Part 4: Cords and flexible cables

IEC 60269, Low-voltage fuses

IEC 60364-3:1993, Electrical installations of buildings - Part 3: Assessment of general characteristics

IEC 60364-4-41:1992, Electrical installations of buildings - Part 4: Protection for safety - Chapter 41: Protection against electric shock

IEC 60364-4-443:1995, Electrical installations of buildings - Part 4: Protection for safety - Chapter 44: Protection against overvoltages - Section 443: Protection against overvoltages of atmospheric origin or due to switching *

IEC 60364-4-46:1981, Electrical installations of buildings - Part 4: Protection for safety -

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(7)

3 dari 102

Chapter 46: Isolation and switches

IEC 60364-5-54:1980, Electrical installations of buildings - Part 5: Selection and erection of electrical equipment - Chapter 54: Earthing arrangements and protective conductors IEC 60417 (all parts), Graphical symbols for use on equipment. Index, survey and compilation of the single sheets

IEC 60445:1988, Identification of equipment terminals and of terminations of certain designated conductors, including general rules for an alphanumeric system

IEC 60446:1989, Identification of conductors by colors or numerals IEC 60447:1993, Man-machine interface (MMI) - Actuating principles

IEC 60502:1994, Extruded solid dielectric insulated power cables for rated voltages from 1 kV to 30 kV

IEC 60529:1989, Degrees of protection provided by enclosures (IP Code)

IEC 60664-1:1992, Insulation coordination for equipment within low-voltage systems - Part 1: Principles, requirements and tests

IEC 60695-2-10:2000, Fire hazard testing - Part 2-10: Glowing/hot-wire based test methods - Glow-wire apparatus and common test procedure

IEC 60695-2-11:2000, Fire hazard testing - Part 2-11: Glowing/hot-wire based test methods - Glow-wire flammability test method for end-products

IEC 60865 (all parts), Short-circuit currents - Calculation of effects

IEC 60890:1987, A method of temperature-rise assessment by extrapolation for partially typetested assemblies (PTTA) of low-voltage switchgear and controlgear

IEC 60947-1:1988, Low-voltage switchgear and controlgear- Part 1: General rules IEC 60947-3:1999, Low-voltage switchgear and controlgear- Part 3: Switches, disconnectors, switch -disconnectors and fuse-combination units

IEC 60947-4-1:1990, Low-voltage switchgear and contro/gear- Part 4: Contactors and motorstarters - Section 1: Electromechanical contactors and motor-starters

IEC 61000-3-2:2000, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 3-2: Limits - Limits for harmonic current emissions (equipment input current ”16 A per phase)

IEC 61000-4-2:1995, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4: Testing and measurement techniques - Section 2: Electrostatic discharge immunity test - Basic EMC Publication

IEC 61000-4-3:2002, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-3: Testing and measurement techniques - Radiated, radio-frequency, electromagnetic field immunity test IEC 61000-4-4:1995, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4: Testing and measurement techniques - Section 4: Electrical fast transient burst immunity test - Basic

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(8)

4 dari 102

EMC Publication

IEC 61000-4-5:1995, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4: Testing and measurement techniques - Section 5: Surge immunity tests

IEC 61000-4-6:2003, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-6: Testing and measurement techniques - Immunity to conducted disturbances, induced by radio-frequency fields

IEC 61000-4-8:1993, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-8: Testing and measurement techniques - Power frequency magnetic field immunity test

IEC 61000-4-11:1994, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-11: Testing and measurement techniques - Voltage dips, short interruptions and voltage variation immunity tests

IEC 61000-4-13:2002, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 4-13: Testing and measurement techniques - Harmonics and inter harmonics including mains signalling at a.c. power port, low-frequency immunity tests

IEC 61000-6-3:1996, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 6-3: Generic standards - Emission standard for residential, commercial and light-industrial environments

IEC 61000-6-4:1997, Electromagnetic compatibility (EMC) - Part 6-4: Generic standards - Emission standard for industrial environments

IEC 61082 (all parts), Preparation of documents used in electro technology

IEC 61117:1992, A method for Assessing the short-circuit withstand strength of partially type tested Assemblies (PTTA)

IEC 61346-1:1996, Industrial systems, installation and equipment and industrial products – Structural principles and reference designations – Part 1: Base rules

CISPR 11:1997, Industrial, scientific and medical (ISM) radio-frequency equipment – Electromagnetic disturbance characteristics – Limits and methods of measurement Amandment 1 (1999)

2 Definisi

Untuk tujuan standar ini, berlaku definisi berikut.

CATATAN Definisi tertentu dari ayat ini diambil tanpa diubah atau dimodifikasi dari IEC 60050 (IEV) atau dari publikasi IEC yang lain

2.1 Umum 2.1.1

rakitan perlengkapan hubung bagi dan kendali tegangan rendah (RAKITAN).

kombinasi dari satu atau lebih gawai pensaklaran tegangan rendah bersama kendali yang terkait, pengukuran, pensinyalan, proteksi, perlengkapan pengaturan, dsb, dirakit lengkap dengan tanggung jawab pabrikan untuk semua interkoneksi listrik dan mekanis internal serta bagian struktural (lihat 2.4)

CATATAN 1 Dalam standar ini, singkatan RAKITAN digunakan untuk rakitan perlengkapan hubung

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(9)

5 dari 102

bagi dan kendali tegangan rendah.

CATATAN 2 Komponen RAKITAN dapat merupakan elektromekanis atau elektronik

CATATAN 3 Untuk berbagai alasan, misalnya transportasi atau produksi, tahapan rakitan tertentu dapat dilakukan di luar pabrik dari pabrikan.

2.1.1.1

rakitan perlengkapan hubung bagi dan kendali tegangan rendah uji-jenis (TTA)

RAKITAN perlengkapan hubung bagi dan kendali tegangan rendah yang sesuai dengan jenis atau sistem yang telah ada, tanpa deviasi yang mungkin dapat mempengaruh kinerja secara signifikan terhadap RAKITAN tipikal yang diverifikasi sesuai dengan standar ini CATATAN 1 Dalam standar ini , singkatan TTA digunakan untuk rakitan perlengkapan hubung bagi dan kendali tegangan rendah uji jenis.

CATATAN 2 Untuk berbagai alasan, misalnya transportasi atau produksi, tahapan rakitan tertentu dapat dilakukan diluar pabrik dari pabrikan TTA. RAKITAN demikian dianggap sebagai TTA asalkan rakitan yang dibuat sesuai dengan petunjuk pabrikan sedemikian bahwa kesesuaian dari jenis atau sistem yang ditetapkan dengan standar ini dipastikan, termasuk pengujian rutin yang dapat diterapkan.

2.1.1.2

rakitan perlengkapan hubung bagi dan kendali tegangan rendah uji-jenis parsial (PPTA). RAKITAN perlengkapan hubung bagi dan kendali tegangan rendah, terdiri dari susunan uji-jenis dan non-uji-uji-jenis, dengan syarat yang belakangan diturunkan (misalnya dengan perhitungan) dari susunan uji jenis yang telah memenuhi uji yang relevan (lihat tabel 7). CATATAN Dalam standar ini, singkatan PPTA digunakan untuk perlengkapan hubung bagi dan rakitan kendali uji-jenis parsial.

2.1.2

sirkit utama (dari RAKITAN)

semua bagian konduktif dari RAKITAN yang termasuk dalam sirkit yang dimaksudkan untuk mengalirkan energi listrik (IEV 441-13-02).

2.1.3

sirkit bantu (dari RAKITAN)

semua bagian konduktif dari RAKITAN yang termasuk dalam sirkit (selain dari sirkit utama) yang dimaksudkan untuk untuk kendali, mengukur, sinyal, mengatur, proses data, dsb (IEV-13-03 dimodifikasi).

CATATAN Sirkit bantu dari RAKITAN termasuk sirkit kendali dan sirkit bantu dari gawai pensaklaran.

2.1.4 busbar

konduktor dengan impedansi rendah tempat beberapa sirkit listrik dapat dihubungkan padanya secara terpisah.

CATATAN istilah ”busbar” tidak mensyaratkan bentuk geometris, ukuran atau dimensi dari konduktor.

2.1.4.1

busbar utama

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(10)

6 dari 102

busbar untuk tempat satu atau beberapa busbar distribusi dan atau unit masuk dan keluar dapat dihubungkan.

2.1.1.4.2

busbar distribusi

busbar dalam satu seksi yang dihubungkan ke busbar utama dan busbar mensuplai unit keluar.

2.1.5

unit fungsional

bagian RAKITAN yang terdiri atas semua elemen listrik dan mekanis yang mengkontribusi terhadap pemenuhan fungsi yang sama.

CATATAN Konduktor yang dihubungkan ke unit fungsional tetapi merupakan bagian eksternal dari ruang kompartemen atau ruang tertutup yang dilindungi (misalnya kabel bantu dihubungkan ke kompartemen bersama) tidak dianggap sebagai bagian unit fungsional

2.1.6

unit masuk

unit fungsional tempat energi listrik biasanya disulang ke dalam RAKITAN 2.1.7

unit keluar

unit fungsional tempat energi listrik biasanya disuplai ke satu atau lebih sirkit keluar 2.1.8

kelompok fungsional

kelompok dari beberapa unit fungsional yang diinterkoneksi secara listrik untuk memenuhi fungsi operasionalnya

2.1.9 situasi uji

kondisi dari RAKITAN atau bagian RAKITAN yang sirkit utamanya yang relevan terbuka pada sisi suplainya, tetapi tidak perlu diisolasi saat sirkit bantu yang terkait dihubungkan, memungkinkan pengujian operasi dari gawai yang terpadu.

2.1.10

situasi terisolasi

kondisi dari RAKITAN atau bagian RAKITAN yang sirkit utamanya diisolasi pada sisi suplainya dan sirkit bantu yang terkait juga terisolasi

2.1.11

situasi terhubung

kondisi dari RAKITAN atau bagian dari RAKITAN dengan sirkit utama dan sirkit bantu yang relevan dihubungkan untuk fungsi normal yang dimaksudkan.

2.2 Unit konstruksional dari RAKITAN

2.2.1 seksi

unit konstruksional dari RAKITAN antara dua pemisahan vertikal yang berurutan 2.2.2

sub-seksi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(11)

7 dari 102

unit konstruksional dari RAKITAN antara dua pemisahan horisontal yang berurutan dalam seksi

2.2.3

kompartemen

seksi atau sub–seksi tertutup kecuali untuk bukaan yang diperlukan untuk interkoneksi, kendali atau ventilasi

2.2.4

unit transportasi

bagian RAKITAN atau RAKITAN lengkap yang sesuai untuk pengiriman tanpa pembongkaran

2.2.5

bagian pasangan tetap

bagian yang terdiri atas komponen yang dirakit dan dikawati pada penyangga bersama dan dirancang untuk pasangan tetap (lihat 7.6.3)

2.2.6

bagian yang dapat dilepas

bagian yang seluruhnya dapat dilepas dari RAKITAN dan diganti meskipun sirkit yang terhubungkan dengannya mungkin bertegangan

2.2.7

bagian yang dapat ditarik

bagian yang dapat dilepas, yang dapat dilepas dari posisi terhubung ke posisi terpisah dan ke posisi uji, jika ada, sementara secara mekanis tetap menempel pada RAKITAN

2.2.8

posisi terhubung

posisi dari bagian yang dapat dilepas atau dapat ditarik bila terhubung seluruhnya untuk fungsi normal yang dimaksudkan.

2.2.9 posisi uji

posisi dari bagian yang dapat ditarik, dengan sirkit utama yang relevan terbuka pada sisi suplainya, tetapi tidak perlu diisolasi dan sirkit bantunya terhubung, memungkinkan pengujian operasi dari bagian yang dapat ditarik, bagian tersebut secara mekanis tetap tersambung pada RAKITAN

CATATAN Pembukaan dapat juga diperoleh tanpa gerakan mekanis dari bagian yang dapat ditarik dengan operasi gawai yang sesuai

2.2..10

posisi terisolasi

posisi dari bagian yang dapat ditarik yang jarak pemisahan (lihat 7.1.2.2) terpenuhi pada sirkit utama dan sirkit bantu pada sisi suplainya, bagian yang dapat ditarik masih tetap terhubung secara mekanis pada RAKITAN.

CATATAN Jarak pemisahan dapat juga dipenuhi tanpa gerakan mekanis dari bagian yang dapat ditarik dengan operasi gawai yang sesuai.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(12)

8 dari 102 2.2.11

posisi terlepas

posisi dari bagian yang dapat dilepas atau dapat ditarik bila berada diluar RAKITAN, dan secara mekanis dan listrik terpisah dari RAKITAN

2.2.12

hubungan listrik dari unit fungsional 2.2.12.1

hubungan tetap

hubungan yang dihubungkan atau diputuskan dengan sarana perkakas 2.2.12.2

hubungan yang dapat dilepas

hubungan yang dihubungkan atau diputuskan dari sarana penghubungan dengan operasi manual tanpa perkakas

2.2.12.3

hubungan yang dapat ditarik

hubungan yang dihubungkan atau diputuskan dengan membuat unit fungsional ke situasi terhubung atau terisolasi

2.3 Rancangan eksternal RAKITAN

2.3.1

RAKITAN jenis terbuka

RAKITAN yang terdiri atas struktur penyangga yang menyangga perlengkapan listrik, dengan bagian aktif dari perlengkapan listrik dapat diakses

2.3.2

RAKITAN depan-mati

RAKITAN jenis terbuka, dengan penutup depan yang memberikan derajat proteksi dari depan. Bagian aktif dapat diakses dari arah yang lain

2.3.3

RAKITAN tertutup

RAKITAN yang tertutup pada semua sisi dengan pengecualian yang mungkin pada permukaan pemasangan sedemikian untuk memberikan derajat proteksi

2.3.3.1

RAKITAN jenis kubikel

RAKITAN tertutup yang pada prinsip terdiri dari jenis berdiri dilantai, yang terdiri atas beberapa seksi, sub-seksi atau kompartemen

2.3.3.2

RAKITAN jenis multi-kubikel

kombinasi dari sejumlah kubikel yang disambung secara mekanis. 2.3.3.3

RAKITAN jenis meja

RAKITAN tertutup dengan panel kontrol horisontal atau miring atau kombinasi kedua-duanya, yang memadukan aparatus kendali, pengukuran, pensinyalan, dsb.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(13)

9 dari 102 2.3.3.4

RAKITAN jenis kotak (box)

RAKITAN tertutup, yang pada prinsip dimaksudkan untuk dipasang pada bidang vertikal.

2.3.3.5

RAKITAN jenis multi-kotak

kombinasi dari kotak disambung bersama secara mekanis, dengan atau tanpa rangka penyangga bersama, hubungan listrik dilewatkan antara dua kotak yang berurutan melalui lubang pada bidang penyambungan.

2.3.4

sistem trunking busbar

RAKITAN uji-jenis dalam bentuk sistem konduktor terdiri atas busbar yang dipisahkan dan disangga oleh bahan pengisolasi dalam duct, saluran atau selungkup yang sejenis (IEV 441 -12-07 dimodifikasi).

RAKITAN dapat terdiri dari unit seperti :

- unit trunking busbar dengan atau tanpa fasilitas pencabangan; - unit transposisi fase, ekspansi, fleksibel, penyulang dan adapter; - unit pencabangan.

CATATAN Istilah ”busbar” tidak mensyaratkan bentuk geometrik, ukuran, dan dimensi dari konduktor

2.4 Bagian struktural RAKITAN

2.4.1

struktur penyangga

struktur yang merupakan bagian RAKITAN yang dirancang untuk menyangga berbagai komponen RAKITAN dan selungkup, ,jika ada.

2.4.2

struktur pemasangan

struktur yang bukan bagian RAKITAN yang dirancang untuk menyangga RAKITAN berselungkup

2.4.3

pelat pemasangan *

pelat yang dirancang untuk menyangga berbagai komponen dan yang sesuai untuk pemasangan dalam RAKITAN

2.4.4

kerangka pemasangan *

kerangka yang dirancang untuk menyangga berbagai komponen dan yang sesuai untuk pemasangan dalam RAKITAN.

2.4.5 selungkup

wadah yang memberikan jenis dan derajat proteksi yang sesuai untuk aplikasi yang

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(14)

10 dari 102 dimaksudkan

(IEV 195-02-35) 1

*jika bagian struktur ini menyatu dengan aparatus, bagian struktur tersebut dapat merupakan RAKITAN yang dikandung sendiri.

2.4.6 penutup

bagian selungkup eksternal dari RAKITAN. 2.4.7

pintu

penutup yang berengsel atau yang dapat digeser 2.4.8

penutup yang dapat dilepas

penutup yang dirancang untuk menutup bukaan pada selungkup eksternal dan dapat dilepas untuk melakukan operasi tertentu dan pekerjaan pemeliharaan.

2.4.9

pelat penutup

bagian dari RAKITAN - pada umumnya terdiri dari kotak (lihat 2.3.3.4) - yang digunakan untuk menutup bukaan pada selungkup eksternal dan dirancang untuk berada pada tempatnya dengan sekrup atau sarana yang sejenis. Secara normal pelat penutup tidak dapat dilepas setelah perlengkapan dioperasikan.

CATATAN Pelat penutup dapat dilengkapi dengan lubang masuk kabrl 2.4.10

partisi

bagian dari selungkup kompartemen yang memisahkannya dari kompartemen yang lain. 2.4.11

pembatas proteksi (secara listrik)

bagian yang yang memberi proteksi terhadap kontak langsung dari setiap arah akses yang biasa.

2.4.12

penghalang proteksi (secara listrik)

bagian yang mencegah kontak langsung yang tidak disengaja, tetapi tidak mencegah kontak langsung disebabkan tindakan yang disengaja (IEV 195-06-15).

2.4.13

penutup (shutter)

bagian yang dapat digerakkan:

- antara posisi yang memungkinkan menggerakkan kontak dari bagian yang dapat digerakkan atau yang dapat ditarik dengan kontak tetap, dan

- posisi yang menjadi bagian dari petutup atau partisi yang melindungi kontak tetap (IEV 441-13-07 dimodifikasi).

2.4.14

saluran masuk kabel

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(15)

11 dari 102

bagian dengan bukaan yang memungkinkan kabel lewat ke dalam RAKITAN

CATATAN Saluran masuk kabel pada waktu yang sama dapat dirancang sebagai penyekat ujung kabel

2.4.15

ruang cadangan 2.4.15.1

ruang bebas

ruang kosong dari seksi 2.4.15.2

ruang tidak berperlengkapan

bagian dari seksi yang hanya berisi busbar 2.4.15.3

ruang berperlengkapan secara parsial

bagian dari seksi yang dilengkapi secara penuh kecuali untuk unit fungsional. Unit fungsional yang dapat dipasang ditentukan dalam jumlah modul dan ukurannya

2.4.15.4

ruang dilengkapi secara penuh

bagian dari seksi yang dilengkapi secara penuh dengan unit fungsional yang tidak diperuntukkan bagi penggunaan spesifik

2.4.16

ruang diproteksi tertutup

bagian dari RAKITAN yang dimaksudkan untuk memuat komponen listrik dan yang memberikan proteksi yang ditentukan terhadap pengaruh eksternal dan kontak dengan bagian aktif

2.4.17

interlok sisipan

gawai yang mencegah masuknya bagian yang dapat dilepas atau yang dapat ditarik ke dalam lokasi yang tidak dimaksudkan untuk bagian yang dapat dilepas atau yang dapat ditarik tersebut

2.5 Kondisi instalasi RAKITAN 2.5.1

RAKITAN untuk instalasi pasangan dalam

RAKITAN yang dirancang untuk penggunaan dalam lokasi yang kondisi pelayanan untuk pasangan dalam seperti yang ditetapkan dalam 6.1 dari standar ini dipenuhi.

2.5.2

RAKITAN untuk instalasi pasangan luar

RAKITAN yang dirancang untuk penggunaan pada kondisi pelayanan untuk penggunaan pasangan luar seperti yang ditetapkan dalam 6.1 dari standar ini.

2.5.3

RAKITAN stasioner

RAKITAN yang dirancang untuk dimagun pada tempat pemasangannya, misalnya pada lantai atau pada dinding dan digunakan di tempat tersebut

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(16)

12 dari 102 2.5.4

RAKITAN yang dapat dipindahkan

RAKITAN yang dirancang sedemikian sehingga dapat dipindahkan dari satu tempat penggunaan ke tempat yang lain.

2.6 Tindakan proteksi berkaitan dengan kejut listrik

2.6.1

bagian aktif

konduktor atau bagian konduktif yang dimaksudkan untuk diberi bertegangan pada penggunaan normal, termasuk konduktor netral tetapi, berdasar konvensi, bukan konduktor PEN [IEV 826-03-01]

CATATAN Istilah ini tidak berarti dapat menyebabkan risiko kejut listrik. 2.6.2

bagian konduktif terbuka

bagian konduktif dari perlengkapan listrik, yang dapat disentuh dan biasanya tidak aktif, tetapi dapat menjadi aktif pada kondisi gangguan [IEV 826-03-02, dimodifikasi]

2.6.3

konduktor proteksi (identifikasi: PE)

konduktor yang dilengkapi untuk tujuan keselamatan, misalnya proteksi terhadap kejut listrik [IEV 195-02-09]

CATATAN Sebagai contoh, konduktor proteksi dapat menghubungkan secara listrik bagian berikut: - bagian konduktif terbuka;

- bagian konduktif ekstra; - terminal pembumian utama; - elektrode bumi;

- titik pembumian sumber atau netral buatan

2.6.4

konduktor netral

konduktor yang dihubungkan secara listrik ke titik netral dan mampu berkontribusi untuk distribusi energi listrik

[EV 195 -02-06] 2.6.5

konduktor PEN

konduktor yang menggabungkan fungsi konduktor pembumian proteksi dan konduktor netral [IEV 195 -02-06]

2.6.6

arus gangguan

arus diakibatkan oleh kegagalan insulasi atau kebocoran insulasi 2.6.7

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(17)

13 dari 102 arus gangguan ke bumi

arus gangguan yang mengalir ke bumi 2.6.8

proteksi terhadap kontak langsung

pencegahan kontak yang berbahaya bagi orang dengan bagian aktif yang terbuka

2.7 Jalur gang dalam RAKITAN

2.7.1

gang operasi dalam RAKITAN

ruang yang harus digunakan oleh operator untuk operasi dan supervisi yang benar dari RAKITAN

2.7.2

jalur gang pemeliharaan dalam RAKITAN

ruang yang dapat diakses oleh personel yang berwenang saja dan terutama dimaksudkan untuk digunakan pada pemeliharaan perlengkapan yang terpasang

2.8 Fungsi elektronik

2.8.1 skrin

proteksi konduktor atau perlengkapan terhadap interferensi yang disebabkan terutama oleh radiasi medan elektromagnetik dari konduktor atau perlengkapan lain

2.9 Koordinasi insulasi 2.9.1

jarak bebas

jarak antar dua bagian konduktif sepanjang benang yang direntangkan dengan jalan terpendek antara bagian konduktif tersebut [2.5.46 dari IEC 60847-1] [IEV441-17-31]

2.9.2

jarak pemisahan (dari kutub gawai pensaklaran mekanis)

jarak bebas antar kontak terbuka yang memenuhi persyaratan keselamatan yang ditetapkan untuk pemisah [2.5.50 dari IEC 60947-1] [IEV 471-17-35]

2.9.3

jarak rambat

jarak terpendek sepanjang permukaan dari bahan penginsulasi di antara dua bagian konduktif [2.5.51 dari IEC 60947-1][IEV 471-01-08 yang dimodifikasi]

CATATAN Sambungan di antara dua bagian bahan penginsulasi dianggap sebagai bagian dari permukaan

2.9.4

tegangan kerja

nilai tertinggi tegangan a.b.(efektif) atau a.s. yang dapat terjadi (setempat) di antara sembarang insulasi pada tegangan suplai pengenal, transien diabaikan, pada kondisi sirkit

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(18)

14 dari 102

terbuka atau dalam kondisi operasi normal [2.5.52 dari IEC 60947-1] 2.9.5

tegangan-lebih sementara

tegangan lebih fase-ke–bumi, fase-ke-netral atau fase-ke-fase pada lokasi yang ditentukan dan durasi yang busbaratif panjang (beberapa detik) [2.5.53 dari IEC 60947-1] [IEV 604-03-12 yang dimodifikasi]

2.9.6

tegangan lebih transien

tegangan lebih transien dalam pengertian standar ini adalah berikut [2.5.54 dari IEC 60947-1]

2.9.6.1

tegangan lebih pensaklaran

tegangan lebih transien di lokasi yang dtentukan pada sistem yang disebabkan oleh operasi pensakelaran tertentu atau gangguan [2.5.54.1 dari IEC 60947-1] [IEV 604-03-29, dimodifikasi]

2.9.6.2

tegangan lebih petir

tegangan lebih transien pada lokasi yang dtentukan pada sistem yang disebabkan oleh peluahan petir spesifik (lihat juga IEC 60060 dan IEC 60071-1) [2.5.54.2 dari IEC 60947-1] 2.9.7

tegangan ketahanan impuls

nilai puncak tertinggi dari tegangan impuls, dengan bentuk dan polaritas yang ditentukan, yang tidak menyebabkan kegagalan dalam kondisi pengujian tertentu [2.5.55 dari IEC 60947-1]

2.9.8

tegangan ketahanan frekuensi-daya

nilai efektif dari tegangan sinusoidal frekuensi-daya yang tidak menimbulkan kegagalan dalam kondisi pengujian yang ditentukan [2.5.56 dari IEC 60947-1] [IEV 604-03-40, dimodifikasi]

2.9.9 polusi

setiap kondisi benda asing, padat, cairan atau berupa gas (gas terionisasi) yang dapat mempengaruhi kuat dielektrik atau resistivitas permukaan [2.5.57 dari IEC 60947-1]

2.9.10

derajat polusi (dari kondisi lingkungan )

jumlah konvensional berdasarkan banyaknya debu konduktif atau debu higroskopik, gas terionisasi atau garam, dan dengan kelembaban busbaratif dan frekuensi kejadian yang mengakibatkan penyerapan higroskopik atau kondensasi cairan yang menyebabkan pengurangan kuat dielektrik dan atau resistivitas permukaan

CATATAN 1 Derajat polusi di tempat bahan penginsulasi dari gawai dan komponen terpapar mungkin berbeda dari lingkungan makro dimana gawai atau komponen dtempatkan, disebabkan oleh proteksi yang diberikan oleh sarana seperti selungkup atau pemanasan internal untuk mencegah penyerapan atau kondensasi dari kelembaban .

CATATAN 2 Untuk tujuan standar ini, derajat polusi adalah dari lingkungan mikro >2.5.59 dari IEC

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(19)

15 dari 102

60947-1@ 2.9.11

lingkungan mikro (dari jarak bebas dan jarak rambat)

kondisi sekitar yang mengelilingi jarak bebas dan jarak rambat masih dalam pertimbangan CATATAN Lingkungan mikro dari jarak rambat dan jarak bebas dan bukan lingkungan dari RAKITAN atau komponen menentukan pengaruh pada insulasi. Lingkungan mikro mungkin lebih baik atau buruk dari lingkungan RAKITAN atau komponen. Ini mencakup semua faktor yang mempengaruhi insulasi, seperti kondisi iklim atau elektromagnetik, penyebab polusi, dsb >2.5.59 dari IEC 60947-1 dimodifikasi@

2.9.12

kategori tegangan-lebih (dari sirkit atau dalam sistem listrik )

jumlah konvensional berdasarkan pada pembatasan (atau pengendalian) nilai tegangan lebih transien prospektif yang terjadi dalam sirkit (atau dalam sistem listrik yang memiliki tegangan nominal yang berbeda) dan tergantung pada sarana yang digunakan untuk mempengaruhi tegangan lebih

CATATAN Pada sistem listrik, transisi dari satu kategori tegangan lebih ke kategori yang lebih rendah diperoleh melalui cara yang tepat yang memenuhi persyaratan antarmuka, seperti gawai proteksi tegangan lebih atau susunan impedans seri–shunt yang mampu mendisipasi, menyerap, atau mengubah energi dalam arus surja terkait, ke nilai tegangan lebih transien dari kategori tegangan lebih yang lebih rendah yang diinginkan > 2.5.60 dari IEC 60947-1@

2.9.13 arester surja

gawai yang dirancang untuk memproteksi aparatus listrik dari tegangan lebih transien yang tinggi dan untuk membatasi durasi dan amplitido dari arus ikutan >2.2.22 dari IEC 60947-1@ >IEV 604-03-51@

2.9.14

ko-ordinasi insulasi

kobusbarasi dari karakteristik penginsulasi perlengkapan listrik dengan tegangan lebih yang diperkirakan dan karakteristik gawai proteksi tegangan lebih pada satu sisi, dan dengan lingkungan mikro yang diharapkan dan sarana proteksi polusi pada sisi yang lain > 2.5.61 dari IEC 60947-1@ >IEV 604-03-08, dimodifikasi@

2.9.15

medan homogen (seragam)

medan listrik yang memiliki gradien tegangan konstan antar elektrode, seperti antar dua bola jika radius dari setiap bola lebih besar dari jarak antara kedua elektrode tersebut >2.5.62 dari IEC 60947-1]

2.9.16

medan tak-homogen (tidak seragam)

medan listrik yang tidak memiliki gradien esensial konstan antar elektrode >2.5.63 dari IEC 60947-1@

2.9.17

penjejakan (tracking)

pembentukan jejak yang progresif dari jalur konduktif yang terjadi pada permukaan bahan penginsulasi padat, disebabkan oleh kombinasi pengaruh dari stres listrik dan kontaminasi elekrolitik pada permukaan ini >2.5.64 dari IEC 60947-1]

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(20)

16 dari 102 2.9.18

indeks jejak komparatif (CTI )(comparative tracing index)

nilai numerik dari tegangan maksimum dalam volt yang dapat ditahan bahan dengan 50 tetesan dari cairan uji yang ditentukan tanpa terjadi penjejakan

CATATAN Nilai dari setiap tegangan uji dan CTI sebaiknya dapat dibagi dengan 25 >2.5.65 dari IEC 60947-1]

2.10 Arus hubung pendek

2.10.1

arus hubung pendek (Ic) (dari sirkit RAKITAN )

arus lebih yang diakibatkan oleh hubung pendek yang disebabkan gangguan atau hubungan yang salah dalam sirkit listrik [2.1.6 dari IEC 60947-1] [IEV 441-11-07 dimodifikasi] 2.10.2

arus hubung pendek prospektif (Icp) (dari sirkit RAKITAN)

arus yang mengalir bila konduktor suplai ke sirkit dihubung-pendekkan dengan konduktor yang impedansnya dapat diabaikan, ditempat yang sedekat mungkin pada terminal suplai dari RAKITAN

2.10.3

arus putus; arus lewat

nilai sesaat maksimum dari arus yang dicapai sewaktu operasi pemutusan dari gawai pensaklaran atau sekering > IEV 441-17-12 @

CATATAN Konsep ini terutama penting bila gawai pensaklaran atau sekering beroperasi dengan cara sedemikian sehingga arus puncak prospeftif dari sirkit tidak tercapai

2.11

kesesuaian elekromagnetik (EMC )(electromagnetic compatibility) CATATAN Untuk istilah dan definisi berkaitan dengan EMC, lihat lampiran H

3 Klasifikasi RAKITAN

RAKITAN diklasifikasikan sesuai dengan : - desain eksternal (lihat 2.3);

- tempat pemasangan (lihat 2.5.1 dan 2.5.2);

- kondisi pemasangan berkaitan dengan mobilitas ( lihat 2.5.3 dan 2.5.4); - derajat proteksi (lihat 7.2.1);

- jenis selungkup;

- metode pemasangan, misalnya bagian yang magun atau bagian yang dapat dilepas( lihat 7.6.3 dan 7.6.4);

- tindakan untuk proteksi untuk orang (lihat 7.4); - bentuk dari pemisahan internal (lihat 7.7);

- jenis hubungan listrik dari unit fungsional (lihat 7.11).

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(21)

17 dari 102

4 Karakteristik listrik dari RAKITAN

RAKITAN ditentukan oleh karakteristik listrik berikut.

4.1 Tegangan pengenal

RAKITAN ditentukan oleh tegangan pengenal dari berbagai sirkitnya. 4.1.1 Tegangan operasional pengenal (dari sirkit RAKITAN)

Tegangan operasional pengenal (Ue) dari sirkit RAKITAN adalah nilai tegangan yang dikombinasikan dengan arus pengenal sirkitnya, menentukan penerapannya.

Untuk sirkit fase-banyak, dinyatakan sebagai tegangan antar fase.

CATATAN Nilai standar tegangan sirkit kendali pengenal terdapat dalam standar yang relevan untuk gawai yang terpadu.

Pabrikan RAKITAN harus menyatakan batas tegangan yang diperlukan untuk memfungsikan sirkit utama dan sirkit bantu dengan benar. Pada setiap hal, batas ini harus sedemikian agar tegangan pada terminal sirkit kendali dari komponen yang terpadu dijaga dalam kondisi beban normal, dalam batas yang ditetapkan dalam standar IEC yang relevan.

4.1.2 Tegangan insulasi pengenal (Ui) (dari sirkit RAKITAN)

Tegangan insulasi pengenal (Ui) dari sirkit RAKITAN adalah nilai tegangan yang dijadikan acuan uji dielektrik tegangan dan jarak rambat

Tegangan operasional pengenal dari sirkit RAKITAN tidak boleh melebihi tegangan insulasi pengenalnya. Diasumsikan bahwa tegangan kerja dari setiap sirkit RAKITAN tidak akan, meskipun untuk sementara, melebihi 110 % dari tegangan insulasi pengenalnya. CATATAN Untuk sirkit fase tunggal yang berasal dari sistem IT (lihat IEC 60364-3), tegangan insulasi pengenal sebaiknya paling kecil sama dengan tegangan antar fase dari suplai

Untuk sirkit fase banyak, tegangan dinyatakan sebagai tegangan antar fase. 4.1.3 Tegangan ketahanan impuls pengenal (Uimp) (dari sirkit RAKITAN)

Nilai puncak dari tegangan impuls dengan bentuk dan polaritas yang ditentukan, yang mampu ditahan sirkit RAKITAN tanpa kegagalan dalam kondisi pengujian yang ditetapkan dan mengacu kepada nilai jarak bebas

Tegangan ketahanan impuls pengenal dari sirkit RAKITAN harus sama dengan atau lebih besar dari nilai yang dinyatakan untuk tegangan lebih transien yang terjadi dalam sistem dimana RAKITAN disisipkan.

CATATAN Nilai yang disukai dari tegangan ketahanan impuls pengenal tercantum dalam tabel 13.

4.2 Arus pengenal ( In ) (dari sirkit RAKITAN)

Arus pengenal dari sirkit RAKITAN dinyatakan oleh pabrikan, dengan memperhatikan nilai

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(22)

18 dari 102

pengenal komponen dari perlengkapan listrik dalam RAKITAN, disposisi dan penerapannya. Arus ini dapat dialirkan tanpa kenaikan suhu dari berbagai bagian RAKITAN melebihi batas yang ditetapkan dalam 7.3 (tabel 2) bila diverifikasi sesuai dengan 8.2.1.

CATATAN Karena faktor yang kompleks untuk menentukan arus pengenal, tidak dapat diberikan nilai standar.

4.3 Arus ketahanan waktu pendek pengenal (Icw) (dari sirkit RAKITAN )

Arus ketahanan waktu pendek pengenal dari sirkit RAKITAN adalah nilai efektif dari arus waktu pendek yang ditentukan untuk sirkit oleh pabrikan yang dapat dialirkan oleh sirkit tersebut tanpa kerusakan dalam kondisi uji yang ditetapkan dalam 8.2.3. Kecuali ditentukan lain oleh pabrikan, waktunya adalah 1 detik [IEV 441-17-17 dimodifikasi]

Untuk a.b., nilai arus adalah nilai efektif dari nilai komponen a.b.. dan dan diasumsikan bahwa nilai puncak tertinggi yang mungkin terjadi tidak akan melebihi n kali nilai efektifnya, faktor n tercantum dalam 7.5.3.

CATATAN 1 Jika waktunya kurang dari 1 detik, arus ketahanan waktu pendek pengenal dan waktu sebaiknya dinyatakan, misalnya 20 KA, sebesar 0,2 detik.

CATATAN 2 Arus ketahanan waktu pendek pengenal bisa merupakan arus prospektif bila pengujian dilakukan pada tegangan operasional pengenal atau arus aktual bila pengujian dilakukan pada tegangan yang lebih rendah.

4.4 Arus ketahanan puncak pengenal (Ipk)(dari sirkit RAKITAN)

Arus ketahanan puncak pengenal dari sirkit RAKITAN adalah nilai arus puncak yang ditentukan oleh pabrikan pada sirkit yang dapat menahan sirkit tersebut dengan memuaskan pada kondisi uji yang ditetapkan dalam 8.2.3 (lihat juga 7.5.3) [IEV 441-17-18, dimodifikasi]

4.5 Arus hubung pendek bersyarat pengenal (Icc) (dari sirkit RAKITAN)

Arus hubung pendek bersyarat pengenal dari sirkit RAKITAN adalah nilai dari arus hubung pendek prospektif yang dinyatakan oleh pabrikan, yang oleh sirkit tersebut, yang diproteksi oleh gawai proteksi hubung pendek yang ditetapkan oleh pabrikan, dapat ditahan secara memuaskan selama waktu operasi gawai dalam kondisi pengujian yang ditetapkan dalam 8.2.3 ( lihat 7.5.2).

Rincian dari gawai proteksi hubung pendek yang ditentukan harus dinyatakan oleh pabrikan.

CATATAN 1 Untuk a.b., arus hubung pendek bersyarat pengenal dinyatakan dengan nilai efektif dari komponen a.b..

CATATAN 2 Gawai proteksi hubung pendek dapat merupakan bagian integral dari RAKITAN maupun unit yang terpisah.

4.6 Arus hubung pendek pengenal bersekering (Icf ) (dari sirkit RAKITAN)

Kosong

4.7 Faktor diversitas pengenal

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(23)

19 dari 102

Faktor diversitas pengenal dari RAKITAN atau bagian dari RAKITAN yang memiliki beberapa sirkit utama (misalnya seksi atau sub seksi) adalah rasio dari jumlah maksimum, pada satu waktu sembarang, dari arus yang diperkirakan dari semua sirkit utama termasuk jumlah arus pengenal dari semua sirkit utama RAKITAN atau bagian yang dipilih dari RAKITAN.

Bila pabrikan menyatakan faktor diversitas pengenal, faktor ini harus digunakan untuk uji kenaikan suhu sesuai dengan 8.2.1.

CATATAN Jika tidak ada informasi mengenai arus aktual, nilai konvensional berikut dapat digunakan.

Tabel 1- Nilai faktor diversitas pengenal

Jumlah sirkit utama Faktor diversitas pengenal

2 dan 3 0,9

4 dan 5 0,8

6 sampai dengan 9 0,7

10 ( dan diatasnya) 0,6

4.8 Frekuensi pengenal

Frekuensi pengenal dari RAKITAN adalah nilai frekuensi yang ditandai pada RAKITAN dan diacu untuk kondisi pengoperasian.

Jika sirkit dari RAKITAN dirancang untuk nilai frekuensi yang berbeda, frekuensi pengenal dari setiap sirkit harus diberikan.

CATATAN Frekuensi sebaiknya dalam batas yang ditetapkan dalam standar IEC yang relevan untuk komponen yang terpadu. Kecuali ditentukan lain oleh pabrikan dari RAKITAN, batas diasumsikan 98 % dan 102 % dari frekuensi pengenal.

5 Informasi yang diberikan berkaitan dengan RAKITAN

Informasi berikut harus diberikan oleh pabrikan

5.1 Pelat nama

Setiap RAKITAN harus dilengkapi dengan satu atau lebih pelat nama, ditandai dengan cara yang awet dan ditempatkan pada tempat sedemikian sehingga mudah terlihat dan terbaca bila RAKITAN dipasang.

Informasi yang ditentukan dalam butir a) dan b) harus tercantum pada pelat nama.

Informasi dari butir c) hingga t), jika dapat diterapkan, harus diberikan pada pelat nama atau dalam dokumentasi teknis dari pabrikan;

a) nama pabrikan atau merek dagang;

CATATAN Pabrikan dianggap organisasi yang bertanggung jawab atas RAKITAN yang lengkap b) penandaan jenis atau nomor identifikasi, atau sarana identifikasi lain yang

memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang relevan dari pabrikan;

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(24)

20 dari 102 c) IEC 60947-1

d) jenis arus (dan frekuensi, dalam hal a.b.); e) tegangan operasional pengenal (lihat 4.1.1); f) tegangan insulasi pengenal (lihat 4.1.2);

- tegangan ketahanan impuls pengenal, bila dinyatakan oleh pabrikan (lihat 4.1.3); g) tegangan pengenal dari sirkit bantu (jika dapat diterapkan);

a) arus pengenal dari setiap sirkit utama (jika dapat diterapkan lihat 4.2) b) kuat ketahanan hubung pendek (lihat 7.5.2);

c) derajat proteksi (lihat 7.2.1);

d) tindakan proteksi terhadap kejut listrik (lihat 7.4)

e) kondisi pelayanan untuk pasangan dalam, pasangan luar atau penggunaan khusus, jika berbeda dari kondisi pelayanan biasa seperti tercamtum dalam 6.1;

- derajat polusi, bila dinyatakan oleh pabrikan (lihat 6.1.2.3); f) jenis pembumian sistem yang dirancang untuk RAKITAN;

g) dimensi (lihat gambar C.3 dan C.4) lebih disukai diberikan dalam urutan tinggi, lebar (atau panjang), dalam;

h) berat;

i) bentuk pemisahan internal ( lihat 7.7 );

j) jenis hubungan listrik dari unit fungsional (lihat 7.11); k) lingkungan A dan atau B (lihat 7.10.1).

5.2 Penandaan

Didalam RAKITAN, harus memungkinkan untuk mengidentifikasi sirkit individual dan gawai proteksinya.

Jika butir dari perlengkapan RAKITAN ditandai, penandaan yang digunakan harus identik dengan yang terdapat dalam IEC 61346-1 dan dengan diagram perkawatan yang harus sesuai dengan IEC 61082.

5.3 Petunjuk untuk instalasi, operasi dan pemeliharaan

Pabrikan harus menentukan dalam dokumen atau katalognya kondisi, jika ada, untuk pemasangan, operasi dan pemeliharaan dari RAKITAN dan peralatan yang didalamnya. Jika perlu, petunjuk transportasi, pemasangan dan operasi dari RAKITAN harus menunjukkan tindakan yang paling penting untuk pemasangan yang tepat dan benar, komisioning dan operasi dari RAKITAN.

Bila perlu, dokumen tersebut diatas harus menunjukkan cakupan rekomendasi yang jelas dan frekuensi untuk pemeliharaan.

Jika sirkit tidak nampak jelas dari susunan fisik aparatus yang terpasang, informasi yang sesuai harus disediakan , misalnya diagram perkawatan atau tabel.

Pabrikan RAKITAN harus menentukan tindakan yang harus dilakukan, jika ada, mengenai

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(25)

21 dari 102

EMC yang terkait dengan instalasi, operasi dan pemeliharaan dari RAKITAN.

Jika RAKITAN secara spesifik dimaksudkan untuk lingkungan A digunakan dalam lingkungan B, peringatan berikut harus termasuk dalam petunjuk pengoperasian

Peringatan:

Produk ini untuk lingkungan A. Dalam lingkungan domestik produk ini dapat menyebabkan gangguan radio, dalam hal ini pengguna mungkin perlu mengambil tindakan yang sesuai.

6 Kondisi pelayanan 6.1 kondisi pelayanan normal

RAKITAN yang sesuai dengan standar ini dimaksudkan untuk penggunaan dibawah kondisi pelayanan sebagai berikut.

CATATAN Jika komponen, misalnya busbarai, perlengkapan elektronik, digunakan yang tidak dirancang untuk kondisi tersebut, sebaiknya dilakukan langkah yang sesuaii untuk memastikan operasi yang benar (lihat 7.6.2.4 , paragraf ke dua).

6.1.1 suhu udara sekitar

6.1.1.1 suhu udara sekitar untuk instalasi pasangan dalam

Suhu udara sekitar tidak boleh melebihi +40 oC dan reratanya selama periode 24 jam tidak boleh melebihi +35 oC.

Batas terendah dari suhu udara sekitar adalah -5 oC. 6.1.1.2 suhu udara sekitar untuk instalasi pasangan luar

Suhu udara sekitar tidak boleh melebihi +40 oC dan reratanya selama periode 24 jam tidak boleh melebihi +35 oC.

Batas terendah dari suhu suhu udara sekitar adalah : ƒ -25 oC dalam iklim sedang, dan

ƒ -50 0C dalam iklim arktik.

CATATAN Penggunaan RAKITAN dalam iklim arktik dapat mensyaratkan kesepakatan khusus antara pabrikan dan pengguna.

6.1.2 kondisi atmosfer

6.1.2.1 kondisi atmosfer untuk instalasi pasangan dalam

Udara bersih dan kelembaban busbaratifnya tidak boleh melebihi 50 % pada suhu maksimum +40 oC. Kelembaban busbaratif lebih tinggi dapat diijinkan pada suhu lebih

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(26)

22 dari 102

rendah, misalnya 90 % pada +20 oC. Sebaiknya diperhatikan kondensasi sedang yang kadang-kadang dapat terjadi, yang disebabkan variasi suhu .

6.1.2.2 kondisi atmosfer untuk instalasi pasangan luar

Kelembaban busbaratif sementara dapat mencapai 100 % pada suhu maksimum +25 oC. 6.1.2.3 derajat polusi

Derajat polusi (lihat 2.9.10) mengacu ke kondisi lingkungan di tempat RAKITAN dimaksudkan.

Untuk gawai pensaklaran dan komponen didalam selungkup, dapat diterapkan derajat polusi dari kondisi lingkungan didalam selungkup.

Untuk tujuan evaluasi jarak bebas dan jarak rambat, ditetapkan empat derajat polusi dalam lingkungan mikro berikut (jarak bebas dan jarak rambat sesuai dengan derajat polusi yang berbeda diberikan dalam tabel 14 dan tabel 16).

Derajat polusi 1 :

Tanpa polusi atau hanya terjadi polusi kering, non-konduktif Derajat polusi 2:

Secara normal, hanya terjadi polusi non-konduktif. Namun, kadang-kadang, dapat diperkirakan terjadi konduktivitas sementara yang disebabkan oleh kondensasi.

Derajat polusi 3:

Terjadi polusi konduktif atau terjadi polusi kering, non-konduktif yang menjadi konduktif disebabkan oleh kondensasi.

Derajat polusi 4:

Polusi menimbulkan konduktivitas tetap, misalnya disebabkan oleh debu konduktif atau disebabkan oleh hujan atau salju.

Derajat polusi standar dari penerapan industri:

Kecuali dinyatakan lain, RAKITAN untuk penerapan industri umumnya untuk penggunaan dalam lingkungan derajat polusi 3. Namun derajat polusi lain mungkin dipertimbangkan untuk diberlakukan, tergantung atas penerapan khusus atau lingkungan-mikro.

CATATAN Derajat polusi lingkungan-mikro untuk perlengkapan dapat dipengaruhi oleh pemasangan dalam selungkup.

6.1.3 ketinggian

Ketinggian tempat pemasangan tidak boleh melebihi 2.000 m.

CATATAN Untuk perlengkapan elektronik yang digunakan diatas 1000 m, perlu diperhitungkan pengurangan kuat dielektrik dan pengaruh pendinginan udara. Perlengkapan elektronik yang dimaksudkan untuk beroperasi dalam kondisi ini sebaiknya dirancang atau digunakan sesuai dengan kesepakatan antara pabrikan dan pengguna.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(27)

23 dari 102

6.2 kondisi pelayanan khusus

Bila terdapat kondisi pelayanan khusus berikut, persyaratan khusus yang dapat diterapkan harus memenuhi atau kesepakatan khusus harus dibuat antara pengguna dan pabrikan. Pengguna harus memberihukan pabrikan jika ada pengecualian kondisi pelayanan.

Kondisi pelayanan khusus, misalnya:

6.2.1 Nilai suhu, kelembaban busbaratif dan atau ketinggian berbeda dari yang ditentukan dalam 6.1.

6.2.2 Pemakaian dimana terjadi variasi suhu dan atau tekanan udara pada kecepatan sedemikian sehingga terjadi kondensasi di dalam RAKITAN

6.2.3 Polusi berat dari udara disebabkan oleh debu, asap, partikel korosif atau radioaktif, uap atau garam

6.2.4 Paparan terhadap medan listrik atau medan magnetik besar

6.2.5 Paparan terhadap suhu ekstrim, misalnya radiasi matahari atau tungku 6.2.6 Serangan jamur atau makhluk kecil

6.2.7 Pemasangan pada lokasi dimana terdapat bahaya kebakaran atau ledakan 6.2.8 Paparan terhadap getaran dan kejut yang berat

6.2.9 Pemasangan dengan cara sedemikian sehingga dapat mempengaruhi kapasitas penghantaran arus atau kapasitas pemutusan, misalnya perlengkapan yang di pasang di dalam mesin atau tertanam dalam dinding.

6.2.10 Pertimbangan tindakan yang sesuai terhadap : - gangguan konduksi dan radiasi selain EMC

- gangguan elektromagnetik dalam lingkungan selain yang diuraikan dalam lampiran H.

6.2 kondisi selama transport, penyimpanan dan pemasangan

6.3.1 Kesepakatan khusus harus dibuat antara pengguna dan pabrikan jika kondisi selama transport, penyimpanan dan pemasangan, misalnya kondisi suhu dan kelembaban, berbeda dari yang ditentukan dalam 6.1.

Kecuali ditentukan lain, julat suhu berikut berlaku: selama transport dan penyimpanan antara -25 oooC dan +55 oC dan untuk periode pendek tidak melebihi 24 jam, suhu sampai dengan +70 oC.

Perlengkapan yang terkena suhu ekstrim ini tanpa dioperasikan tidak boleh mengalami kerusakan yang tetap dan kemudian harus beroperasi secara normal dalam kondisi yang ditentukan.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(28)

24 dari 102

7 Rancangan dan konstruksi 7.1 rancangan mekanis

7.1.1 umum

RAKITAN harus dikonstruksi hanya dari bahan yang dapat menahan stres mekanis, listrik dan termal maupun pengaruh kelembaban yang mungkin ddapati dalam pelayanan normal. Bagian RAKITAN yang terbuat dari bahan penginsulasi harus mempunyai derajat ketahanan tertentu terhadap bahang yang abnormal dan api.

Proteksi terhadap korosi harus dipastikan dengan penggunaan bahan yang sesuai atau dengan penerapan lapisan pelindung yang ekivalen untuk permukaan yang terbuka,dengan memperhitungkan kondisi penggunaan dan pemeliharaan yang dimaksudkan.

Semua selungkup atau partisi termasuk sarana penguncian untuk pintu, bagian yang dapat ditarik dsb., harus memiliki kuat mekanis yang cukup untuk menahan stres yang terjadi pada selungkup yang terdapat dalam pelayanan normal.

Aparatus dan sirkit dalam RAKITAN harus disusun sedemikian sehingga memungkinkan operasi dan pemeliharaannya, dan pada waktu yang sama untuk memastikan derajat keselamatan yang perlu.

7.1.2 jarak bebas, jarak rambat dan jarak pemisahan 7.1.2.1 jarak bebas dan jarak rambat

Aparatus yang merupakan bagian dari RAKITAN harus memiliki jarak yang sesuai dengan persyaratan dari spesifikasinya yang relevan, dan jarak ini harus dijaga selama kondisi pelayanan normal.

Bila menyusun aparatus di dalam RAKITAN, jarak rambat dan jarak bebas atau tegangan ketahanan impuls pengenal (Uimp) yang ditentukan harus sesuai, dengan memperhatikan

kondisi pelayanan yang relevan.

Untuk konduktor aktif telanjang dan terminasi (misalnya busbar, hubungan antar aparatus, sepatu kabel), jarak rambat dan jarak bebas atau tegangan ketahanan impuls harus sekurang-kurangnya sesuai dengan yang ditentukan untuk aparatus yang tergabung langsung.

Sebagai tambahan, kondisi abnormal seperti hubung pendek tidak boleh secara permanen mengurangi jarak bebas atau kuat dielektrik antar busbar dan atau hubungan selain kabel dibawah nilai yang ditentukan untuk aparatus yang digabungkan secara langsung. Lihat juga 8.2.2.

Untuk RAKITAN diuji sesuai dengan 8.2.2.6 dari standar ini, nilai minimum tercamtum dalam tabel 14 dan 16 dan tegangan uji tercantum dalam 7.1.2.3.

7.1.2.2 isolasi bagian yang dapat ditarik

Dalam hal unit fungsional dipasang pada bagian yang dapat ditarik, isolasi yang terdapat sekurang-kurangnya harus sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi yang relevan untuk pemisah dengan perlengkapan dalam kondisi baru, dengan memperhitungkan toleransi pembuatan dan perubahan dimensi yang disebabkan oleh aus.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(29)

25 dari 102 7.1.2.3 sifat dielektrik

Bila, untuk sirkit atau sirkit-sirkit dari RAKITAN, dinyatakan tegangan ketahanan impuls pengenal oleh pabrikan, berlaku persyaratan 7.1.2.3.1 hingga 7.1.2.3.6 dan sirkit harus memenuhi uji dielektrik dan verifikasi yang ditentukan dalam 8.2.2.6 dan 8.2.2.7.

Pada kasus lain, sirkit dari RAKITAN harus memenuhi uji dielektrik yang ditentukan dalam 8.2.2.2, 8.2.2.3, 8.2.2.4, dan 8.2.2.5.

CATATAN Namun, sebaiknya diingat, bahwa dalam kasus ini persyaratan koordinasi insulasi tidak dapat diverifikasi.

Konsep dari koordinasi insulasi yang didasarkan pada nilai pengenal tegangan impuls lebih disukai.

7.1.2.3.1 umum

Persyaratan berikut berdasarkan pada prinsip dari IEC 60664-1 dan memberikan kemungkinan kordinasi insulasi perlengkapan dengan kondisi di dalam instalasi.

Sirkit dari RAKITAN harus mampu menahan tegangan ketahanan impuls pengenal (lihat 4.1.3) sesuai dengan kategori tegangan lebih yang tercamtum dalam lampiran G atau, jika dapat diterapkan, tegangan a.b. atau a.s. yang berkaitan yang tercamtum dalam tabel 13. Tegangan ketahanan di antara jarak pemisah dari gawai yang sesuai untuk isolasi atau bagian yang dapat ditarik tercamtum dalam tabel 15.

CATATAN Kobusbarasi antara tegangan nominal dari sistem suplai dan tegangan ketahanan impuls pengenal dari sirkit dari RAKITAN tercamtum dalam lampiran G.

Tegangan ketahanan impuls pengenal untuk tegangan operasional yang diberikan tidak boleh kurang dari yang berkaitan dalam lampiran G untuk tegangan nominal dari sistem suplai sirkit pada titik tempat RAKITAN harus digunakan, dan kategori tegangan lebih yang sesuai.

7.1.2.3.2 tegangan ketahanan impuls dari sirkit utama

a) Jarak bebas dari bagian aktif ke bagian yang dimaksudkan untuk dibumikan dan antar kutub harus menahan tegangan uji yang tercantum dalam tabel 13 yang sesuai untuk tegangan ketahanan impuls pengenal.

b) Jarak bebas di antara kontak terbuka untuk bagian yang dapat ditarik pada posisi terpisah harus menahan tegangan uji yang tercantum dalam tabel 15 yang sesuai dengan tegangan ketahanan impuls pengenal.

c) Insulasi padat dari RAKITAN terkait dengan jarak bebas a) dan atau b) harus menahan tegangan impuls yang ditentukan dalam a) dan atau b), bila dapat diterapkan.

7.1.2.3.3 tegangan ketahanan impuls sirkit bantu

a) Sirkit bantu yang beroperasi secara langsung dari sirkit utama pada tegangan operasional pengenal tanpa sarana untuk mengurangi tegangan lebih harus memenuhi persyaratan butir a) dan butir c) dari 7.1.2.3.2.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(30)

26 dari 102

b) Sirkit bantu yang tidak beroperasi secara langsung dari sirkit utama dapat memilikii kapasitas ketahanan tegangan-lebih yang berbeda dari sirkit utama. Jarak bebas dan insulasi padat yang tergabung dari sirkit tersebut – a.b. atau a.s. – harus menahan tegangan yang sesuai dengan lampiran G.

7.1.2.3.4 jarak bebas

Jarak bebas harus cukup agar sirkit mampu untuk menahan tegangan uji, sesuai dengan 7.1.2.3.2 dan 7.1.2.3.3.

Jarak bebas harus sekurang-kurangnya sebesar nilai yang tercantum dalam tabel 14, untuk kasus B - medan homogen.

Pengujian tidak disyaratkan jika jarak bebas, yang berkaitan dengan tegangan ketahanan impuls pengenal dan derajat polusi, adalah lebih besar dari nilai yang tercantum dalam tabel 14 untuk kasus A - medan tidak homogen.

Metode pengukuran jarak bebas tercantum dalam lampiran F. 7.1.2.3.5 jarak rambat

a) Pendimensian

Untuk derajat polusi 1 dan 2, jarak bebas tidak boleh lebih kecil dari jarak bebas tergabung yang dipilih sesuai dengan 7.1.2.3.4. Untuk derajat polusi 3 dan 4, jarak rambat tidak boleh kurang dari jarak bebas kasus A untuk mengurangi risiko luahan merusak yang disebabkan tegangan lebih, bahkan jika jarak bebas lebih kecil dari nilai untuk kasus A, yang diperbolehkan dalam 7.1.2.3.4.

Metode pengukuran jarak rambat tercamtum dalam lampiran F.

Jarak rambat harus sesuai dengan derajat polusi seperti ditentukan dalam 6.1.2.3 dan untuk kelompok bahan yang sesuai pada tegangan insulasi pengenal (atau tegangan kerja) tercamtum dalam tabel 16.

Kelompok bahan dapat diklasifikasikan seperti berikut, sesuai dengan julat nilai dari indeks jejak komparatif (CTI) ( lihat 2.9.18)

- Kelompok bahan I 600 ” CTI - Kelompok bahan II 400 ” CTI < 600 - Kelompok bahan IIIa 175 ” CTI < 400 - Kelompok bahan IIIb 100 ” CTI < 175

CATATAN 1 Nilai CTI mengacu ke nilai yang diperoleh sesuai dengan IEC 60112, metode A, untuk bahan penginsulasi yang digunakan.

CATATAN 2 Untuk bahan penginsulasi tidak organik, misalnya kaca atau keramik, yang tidak dapat berjejak, jarak rambat tidak perlu lebih besar dari jarak bebas yang terkait. Namun luahan merusak sebaiknya dipertimbangkan.

b) Penggunaan rusuk

Jarak rambat dapat dikurangi hingga 0,8 dari nilai dalam tabel 16 dengan penggunaan rusuk dari ketinggian minimum 2 mm, tidak tergantung pada jumlah rusuk. Basis

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

(31)

27 dari 102

minimum dari rusuk ditentukan oleh persyaratan mekanis (lihat ayat F.2). c) Penerapan khusus

Sirkit yang dimaksudkan untuk penerapan tertentu yang konsekuensi yang berat dari gangguan insulasi telah diperhitungkan harus mempunyai satu atau lebih faktor yang mempengaruhi dari tabel 16 (jarak, bahan penginsulasi, polusi dalam lingkungan-mikro) digunakan dalam cara sedemikian sehingga mencapai tegangan insulasi lebih besar dari tegangan insulasi pengenal yang diberikan ke sirkit sesuai dengan tabel 16.

7.1.2.3.6 jarak antar sirkit terpisah

Untuk pendimensian jarak bebas, jarak rambat dan insulasi padat antara sirkit terpisah, nilai pengenal tegangan tertinggi harus digunakan (tegangan ketahanan impuls pengenal untuk jarak bebas dan insulasi padat yang terkait, dan tegangan insulasi pengenal untuk jarak rambat).

7.1.3 terminal untuk konduktor eksternal

7.1.3.1 Pabrikan harus menunjukkan apakah terminal susuai untuk hubungan konduktor tembaga atau aluminium, atau kedua-duanya. Terminal harus sedemikian agar konduktor eksternal dapat dihubungkan dengan sarana (sekrup, konnektor, dsb) yang memastikan bahwa perlu tekanan kontak yang berkaitan dengan nilai pengenal arus dan kuat hubung pendek dari aparatus dan sirkit dijaga.

7.1.3.2 Jika tidak ada kesepakatan khusus antara pabrikan dan pengguna, terminal harus mampu mengakomodasi konduktor dan kabel tembaga dari penampang terkecil hingga yang terbesar sesuai dengan arus pengenal yang sesuai (lihat lampiran A).

Jika digunakan konduktor aluminium, terminal yang dibuat untuk ukuran maksimum dari konduktor padat atau konduktor pilin yang tertera dalam tabel A.1 biasanya dimensinya mencukupi. Pada keadaan demikian dengan penggunaan ukuran maksimum dari konduktor aluminium mencegah penggunaan penuh arus pengenal dari sirkit, maka diperlikan, berdasarkan kesepakatan antara pabrikan dan pengguna, untuk melengkapi sarana hubungan konduktor aluminium dengan ukuran yang lebih besar berikutnya.

Dalam hal kondukltor eksternal untuk sirkit elektronik dengan tingkat arus dan tegangan kecil (arus kurang dari 1 A dan tegangan kurang dari 50 V a.b.. atau 120 V a.s.) harus dihubungkan ke RAKITAN, tabel A.1 tidak berlaku (lihat catatan 2 dari tabel A.1).

7.1.3.3 Ruang perkawatan yang tersedia harus memungkinkan hubungan yang benar dari

konduktor eksternal dari bahan yang ditunjukkan dan dalam hal ini kabel multi inti, penyebaran inti serabut.

Konduktor tidak boleh terkena stres yang mengurangi umur normalnya.

CATATAN Pada peraturan nasional USA ditentukan persyaratan jarak minimum tekukan kawat untuk hubungan yang benar bagi konduktor eksternal.

7.1.3.4 Jika ada kesepakatan lain antara pabrikan dan pengguna, pada sirkit fase tiga

dan netral, terminal untuk konduktor netral harus memungkinkan hubungan konduktor tembaga yang memiliki kapasitas penghantar arus

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

Gambar

Tabel 1- Nilai faktor diversitas pengenal  Jumlah  sirkit utama  Faktor diversitas pengenal
Tabel 2 – Batas kenaikan suhu
Tabel 3 –Penampang  konduktor proteksi (PE, PEN)  Penampang dari konduktor fase
Tabel 3 A – Penampang  dari konduktor ikatan tembaga  Arus operasional pengenal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara karakteristik penderita (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, status imunisasi BCG, status gizi,

Menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil, dan Jaiz Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari. PEMETAAN KD Aqidah Akhlak MTs/Kls VII/Smt

 Tanda (*) korelasi signifikan pada tingkat kepercayaan 95% berdasarkan uji korelasi (hubungan sangat kuat)..  Tanda (-) menunjukkan hubungan korelasi

Gejala kerusakan pada akar lada yang diinokulasi dengan Fusarium solani dan Meloidogyne incognita pada berbagai kombinasi perlakuan; tanda panah menunjukkan gejala puru akar

Hal ini menunjukkan bahwa bunga sepatu merupakan indikator alami yang baik dengan sifat asam, karena dapat menunjukkan perbedaan warna yang signifikan terhadap

Hasil uji korelasi rank Spearman dan chi-square (Tabel 4) menunjukkan bahwa karakteristik individu jumlah anggota keluarga berhubungan sangat nyata (p&lt;0,01) positif dengan

Hasil analisis menunjukkan bahwa pengelolaan aset tetap pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI telah efisien dan terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat perputaran

Pertama, semua penelitian menunjukkan bahwa sifat aerodinamik seperti kecepatan terminal dan koefisien drag sangat dipengaruhi oleh karakteristik fisik biji atau bahan yang diuji,