MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN
MENJAHIT PAKAIAN 1 GAR.OO02.009.01
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 1 dari 33
DAFTAR ISI
Daftar Isi ... 1
BAB I PENGANTAR ... .2
1.1. Konsep Dasar Competency Based Training (CBT) ...5
1.2. Penjelasan Modul ... 5
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)...4
1.4. Pengertian-pengertian Istilah ...5
BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 2.1. Peta Paket Pelatihan ...6
2.2. Pengertian Unit Standar ...6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari ...6
2.3.1. Judul Unit ...7
2.3.2. Kode Unit ...7
2.3.3. Deskripsi Unit ...7
2.3.4. Elemen Kompetensi...7
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja ...6
2.4. Batasan Variabel ...9
2.5. Panduan Sistem Penilaian ...10
2.6. Implikasi Sumber ...12
2.7. Konsistensi Kinerja ...12
2.8. Konteks Pengujian ...12
2.9. Kompetensi Kunci ...13
BAB III STRATEGI BELAJAR DAN METODE BELAJAR ...14
3.1. Strategi Belajar ...14
3.2. Metode Belajar ...14
BAB IV. MATERI UNIT KOMPETENSI ...16
4.1 Pengenalan Alat Jahit ...16
4.2 Bahan dan Benang ... 20
4.3 Mengoperasikan Mesin Jahit Industri ... 21
4.4 Berlatih menjahit dengan garis ... 28
4.5. Istilah istilah dalam industri pakaian jadi ... 32
BAB V.SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI 5.1. Sumber Daya Manusia ...34
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan ...34
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 2 dari 33
BAB I
KATA PENGANTAR
1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
• Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?
Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
• Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
2. Penjelasan Modul 2.1. Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri :
• Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan individual/ mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
2.2. Isi Modul
a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi.
• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 3 dari 33
c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.
• Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.
• Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
• Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
2.3. Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
• Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
• Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.
• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
• Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
• Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
• Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
• Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
• Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
2.4. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
• Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
• Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 4 dari 33
2.5. Pengertian-pengertian Istilah Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/ uji kompetensi.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 5 dari 33
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
1. Peta Paket Pelatihan
Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul-modul lain yang berkaitan diantaranya :
- Kesehatan dan Keselamatan Kerja
2. Pengertian Unit Standar Kompetensi
Apakah Standar Kompetensi?
Setiap Standar Kompetensi menentukan :
b. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
c. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
d. Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?
Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.
Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?
Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
3. Unit Kompetensi yang Dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 6 dari 33
3.1. Judul Unit
Menjahit Pakaian 1
3.2. Kode Unit GAR. 0002.009.01 3.3. Deskripsi Unit
Unit ini meliputi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meragkai dan menjahit pakaian dan komponen-komponennya pada situasi dimana hanya dibutuhkan teknik-teknik dasar.
Ini merupakan salah satu unit kompetensi bidang produksi yang mempunyai tingkatan paling rendah, kompetensinya meliputi sejumlah kecil pengoperasian dasar yang biasanya hanya memakai sejumlah kecil jenis mesin untuk menentukan prosedur/metode baik secara tersendiri atau dalam situasi berkelompok. Bila dikemas dalam pada tingkatan yang lebih tinggi, kompetensinya biasanya meliputi sejumlah pengoperasian yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi. Dalam hal ini mungkin diperlukan variasi jenis mesin yang lebih luas dan pekerjaannya akan meliputi demonstrasi pemilihan pada tingkat yang lebih tinggi, inisiatif dan pengambilan keputusan dalam mengerjakan pekerjaannya sendiri, baik secara individu maupun dalam lingkungan berkelompok. Sejumlah pernyataan variabel dan panduan bukti memberikan detil perbedaan pada bukti yang diperlukan di berbagai tingkatan
3.4. Elemen Kompetensi
1) Menyiapkan tempat kerja
2) Menyiapkan bagian-bagian pekerjaan 3) Mengidentifikasi mesin yang tidak baik 4) Menjahit pakaian
5) Menyerahkan pekerjaan yang telah selesai
6) Menerapkan praktek keselamatan dan kesehatan kerja.
3.5. Kriteria Unjuk Kerja
1) Batas ruang kerja dan tempat duduk disiapkan sesuai dengan standar ergonomik tempat kerja.
2) Mesin dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan prosedur kerja.
3) Menyimpan catatan sesuai dengan persyaratan tempat kerja.
4) Mesin disiapkan dan disesuaikan dengan prosedur kerja serta spesifikasi pekerjaan (misalnya benang yang benar, ukuran jarum dan panjangnya, pengaturan penarikan benang dan kelengkapan lainnya).
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 7 dari 33
5) Jarum, kelengkapan dan/atau bagian-bagiannya diperiksa dan dilaporkan atau diganti, sesuai dengan prosedur kerja dan perintah perusahaan.
6) Bundel pekerjaan diterima, diperiksa dan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur kerja termasuk memeriksa bahwa bundelnya telah sesuai dengan informasi yang ditulis pada label, bahwa tidak ada kesalahan pengguntingan atau kesalahan kain dan bahwa pekerjaan sebelumnya yang sesuai telah diselesaikan
7) Lembaran-lembaran pekerjaan diletakkan secara berurutan sesuai dengan prosedur kerja dan spesifikasinya
8) Tampilan mesin secara tetap diperiksa untuk melihat tanda-tanda kerusakan, termasuk bukti dari pengawasan lembaran yang sudah selesai, dan dilakukan langkah-langkah pada setiap tindakan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan tempat kerja..
9) Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan prosedur kerja serta persyaratan pengoperasian.
10) Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan persyaratan produk dan standar kualitas yang ditentukan.
11) Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan persyaratan keselamatan perorangan serta persyaratan kecepatan kerja.
12) Kecepatan mesin dan penanganan pekerjaan dikontrol untuk setiap jenis pengoperasian, kain, dan jenis produk sesuai dengan prosedur kerja.
13) Penjahitan lembaran diawasi, setiap kesalahan diidentifikasi, dan diambil tindakan seperlunya, lembaran yang sudah selesai diperiksa kualitasnya.
14) Hasil pengawasan lembaran yang sudah selesai dicatat sesuai prosedur kerja.
15) Diambil tindakan penolakan atau pembetulan terhadap lembaran yang salah, dan dicatat sesuai prosedur kerja.
16) Diambil tindakan pencegahan untuk menghindari terulangnya kesalahan, hal ini dicatat sesuai prosedur kerja.
17) Pencatatan produksi atau slip pengemasan dilengkapi sesuai dengan prosedur kerja.
18) Pekerjaan yang telah selesai diarahkan pada pengoperasian berikutnya atau bagian pengemasan sesuai dengan prosedur kerja.
19) Kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diikuti dalam setiap pengoperasian mesin.
Tindakan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta untuk memperkecil bahaya pada keamanan perseorangan
3.6. Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal pada pengetahuan Kesehatan dan Keselamata Kerja.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 8 dari 33
4. Batasan Variabel 4.1. Konteks umum
1) Kompetensi harus didemonstrasikan dalam pekerjaan untuk menentukan prosedur/cara baik secara individu maupun dalam kelompok
2) Pekerjaan dilakukan sesuai dengan persyaratan tetap, persyaratan asuransi organisasi, peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur penanganan manual serta peraturan kesehatan yang sesuai
4.2. Lingkungan kerja meliputi
1) Pekerjaan mungkin dilakukan dalam produksi berskala besar atau situasi bisnis kecil.
2) Kesulitan pengoperasian – pengoperasian mesin jahit mungkin termasuk teknik dasar dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat-alat pemandu lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit.
3) Jumlah pengoperasian/mesin – kompetensi harus didemonstrasikan pada pelaksanaan paling sedikit satu jenis pengoperasian serta satu jenis mesin dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat pemandu lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit.
4). Kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja meliputi:
a. Pakaian pengaman perseorangan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan prosedur kerja.
b. Praktek penanganan bahan yang aman diikuti dengan benar sesuai dengan prosedur kerja
c. Dilakukan masa istirahat sesuai prosedur kerja.
d. Tempat kerja diatur sesuai dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja termasuk ergonomik.
e. Diikuti penandaan gang pada tempat kerja.
f. Bila tidak dipakai peralatan disimpan sesuai dengan prosedur kerja g. Ruang kerja dijaga kebersihannya dan dibebaskan dari hambatan
pada setiap saat sesuai dengan prosedur kerja.
h. Lantai dan tempat kerja dibebaskan dari sisa-sisa benang, bahan, debu dan sampah sesuai dengan prosedur kerja.
i. Peralatan dibersihkan sesuai dengan prosedur kerja dan perintah perusahaan
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 9 dari 33
4.3. Sumber informasi atau dokumen meliputi
1) Bundel tiket
2) Prosedur dan spesifikasi organisasi kerja 3) Staf yang terorganisir atau dari luar 4) Prosedur kualitas dan standar 5) Persyaratan pelanggan
4.4. Konteks tempat kerja meliputi
1) Prosedur organisasi kerja dan praktek yang berhubungan dengan pembuatan dan penjahitan pakaian.
2) Kondisi pelayanan, peraturan dan persetujuan industri meliputi.
3) Praktek standar kerja.
4) Kegiatan pelaporan termasuk komunikasi verbal dan tertulis sesuai dengan kebijakan dan prosedur organisasi.
5) Komunikasi mungkin lisan, tertulis atau visual dan dapat berisi data sederhana.
6) Bertanggungjawab pada pemeliharaan dan kualitas kerja sendiri serta dibutuhkan untuk menyumbangkan peningkatan kualitas hasil tim maupun seksi bila diperlukan.
7) Keselamatan, lingkungan kerapian dan kualitas ditentukan oleh mesin/peralatan pabrik, peraturan pemerintah dan perusahaan
8) Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dapat dimasukkan a. Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan
kegiatan tempat kerja.
b. Peraturan kompensasi pegawai.
5. PANDUAN PENILAIAN
5.1. Aspek-aspek bukti kritis yang perlu diperhatikan
Pengujian harus menentukan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai:
1) Memeriksa pekerjaan disesuaikan dengan tiket informasi dan standar kerja.
2) Menyiapkan tempat kerja dan pekerjaan sebelum pelaksanaan pengoperasian mesin jahit.
3) Menerapkan teknik penjahitan dasar terhadap sejumlah pengoperasian terbatas.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 10 dari 33
4) Mengoperasikan paling sedikit satu jenis mesin pengoperasian dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat panduan lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit.
5) Menerapkan kebijakan keselamatan dan Kesehatan kerja pada pengoperasian pekerjaan.
6) Menyimpan catatan yang akurat.
5.2. Pengujian setiap unit yang saling terikat
Unit ini bisa diuji tersendiri atau bersama dengan unit lain yang membentuk bagian fungsi pekerjaan
5.3. Pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan
1) Pengetahuan utama
a. Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan, peraturan, kode etik, kebijakan dan prosedur yang sesuai dengan kegiatan-kegiatan perusahaan.
b. Proses pembuatan pakaian jadi dan mesin dimana penempatan pekerjaan dikontrol oleh penggaris, lampu sensor, atau perlengkapan lainnya dimana ada pengisian kain yang tidak sulit.
c. Sifat-sifat kain tertentu, benang dan bahan lain yang dipakai dalam pembuatan pakaian jadi secara masal.
d. Peraturan dan kode etik keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai.
e. Prosedur tempat kerja.
f. Prosedur pelaporan.
2) Keterampilan utama.
a. Menangani, menerima dan membuat pakaian
b. Menyimpan catatan dan dokumentasi sesuai prosedur.
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja.
d. Memenuhi tuntutan persyaratan pekerjaan
e. Berkomunikasi secara efektif dengan individu, kelompok kerja maupun pengawas.
f. Menerjemahkan dan melaksanakan prosedur yang telah ditentukan.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 11 dari 33
6. Implikasi sumber
Mengakses pada situasi nyata maupun simulasi pekerjaan yang dilakukan di rumah atau situasi pembuatan pakaian di luar pabrik yang meliputi daerah kerja yang nyata atau simulasi, bahan, peralatan dan informasi pada spesifikasi pekerjaan, peraturan dan prosedur keselamatan yang sesuai, standar kualitas, prosedur organisasi dan persyaratan pelanggan
7. Konsistensi kinerja
7.1. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan utama bila:
a. Mengatur pekerjaan.
b. Menyelesaikan tugas.
c. Mengidentifikasi peningkatan.
d. Menerapkan peringatan keselamatan yang sesuai dengan tugas.
e. Menguji kemampuan pengoperasian peralatan tertentu yang dipakai dalam proses pekerjaan.
7.2. Menunjukkan bukti penerapan prosedur kerja yang sesuai meliputi:
a. Kebijakan dan prosedur bahaya termasuk kode etiknya.
b. Prosedur bekerja dan instruksi pekerjaan.
c. Prosedur kualitas.
d. Sampah, polusi, dan proses pengelolaan daur ulang.
7.3. Mengambil tindakan cepat, kecelakaan dan kejadian dilaporkan sesuai dengan persyaratan tetap dan prosedur perusahaan.
7.4. Pekerjaan diselesaikan secara sistematis dengan memperhatikan detil tanpa merusak barang, peralatan atau orang.
7.5. Catatan pekerjaan disimpan dan dipelihara sesuai dengan peraturan industri yang sesuai.
8. Konteks pengujian
Pengujian dilakukan di tempat kerja atau simulasi lingkungan yang sesuai.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 12 dari 33
9. KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT
1. Mengumpulkan, Mengorganisir dan menganalisa Informasi
1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
1 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas
1 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok
1 5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
1 6. Memecahkan masalah
1 7. Menggunakan Teknologi
1
Kompetensi kunci dibagi dalam tiga tingkatan kemampuan Tingkatan 1 Melaksanakan kegiatan
Tingkatan 2 Mengelola kegiatan
Tingkatan 3 Mengevaluasi dan melaksanakan proses perubahan
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 13 dari 33
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
1. Strategi Belajar
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
“diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
2. Metode Belajar
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 14 dari 33
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 15 dari 33
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
MENJAHIT PAKAIAN 1
4.1. Pengenalan Alat jahit
Berdasarkan fungsinya peralatan menjahit dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) antara lain :
• Mesin jahit dan mesin penyelesaian
• Perlengkapan/ Akseoris menjahit
4.1.1. Mesin jahit dan mesin penyelesaian
Mesin jahit dan mesin penyelesaian yang dipakai di industri pakaian jadi pada umumnya adalah mesin mesin yang memiliki kecepatan tinggi, sehingga orang sering menyebutkan dengan istilah mesin jahit industri atau mesin jahit High Speed. Ada beberapa jenis mesin industri antara lain : 1) Mesin Jahit Single Nedless
Mesin jahit Single Nedle adalah mesin jahit yang menggunakan satu jarum berfungsi untuk menjahit setikan lurus dengan satu jalur. Mesin jahit ini biasanya dipakai untuk menjahit bahan bahan yang tidak mulur (Strech) seperti katun, jean atau yang lain dan kampuhnya diselesaikan dengan mesin obras.
2) Mesin jahit Lockstitch
Mesin jahit Lockstitch, adalah mesin dengan satu jarum yang menghasilkan sebuah locstitch.
Dengan menggunakan sebuah jarum tunggal dan benang
mesin ini dapat
menggabungkan dua bahan/
kain dengan sederatan benang tunggal. Hasil jahitan dikedua
sisi terlihat sama, sangat cocok dipakai untuk menjahit bahan/kain yang mempunyai daya mulur/strech seperti bahan bahan kaos. Mesin jahit ini sangat praktis sehingga paling banyak digunakan digunakan di industri pakaian jadi.
Gb 1
Gb 2
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 16 dari 33
3) Mesin jahit Double Stick
Mesin jahit Double Stick adalah mesin jahit yang menggunakan lebih dari 1 (satu) jarum sehingga dapat menghasilkan beberapa jalur setikan tergantung jumlah jarum yang digunakan.
4) Mesin Obras
Mesin obras adalah mesin yang dipakai untuk menyelesaikan tepi kain yang dilengkapai dua buah pisau di bagian atas dan dibawah plat mesin. Pada saat mesin dijalankan maka pisau bagian Atas akan bergerak sedangkan pisau bagian bawah tidak bergerak. Pisau ini berfungsi sebagai pemotong tepi kain dan membuang tiras tiras yang menjerumbai, jenis mesin obras ini biasanya menggunakan 3 buah benang.
Selain dipakai untuk menyelesaikan tepi kain mesin ini juga dapat dipakai untuk menyatukan dua lembar kain dalam satu kali jalan apabila menggunakan 4 buah benang atau lebih. Pada umumnya mesin ini dipakai untuk menjahit bahan bahan strech/mulur seperti kaos.
4.1.2. Perlengkapan menjahit
1) Jarum Mesin, adalah sepotong logam yang tajam, memliki lubang dibagian bawah dan berfungsi membawa benang menembus bahan/kain. Dipasaran terdapat berbagai merek dengan spesifikasi yang berbeda, tetapi ukuran besar kecilnya jarum ditentukan oleh nomer jarum yang tertera pada kemasan dan pada jarumnya. Nomer yang lebih kecil menunjukkan ukuran jarum lebih kecil karena itu penting bagi operator dapat memilih jarum yang tepat sesuai dengan jenis kain yang akan dijahit.
Ukuran jarum mesin industri pada umumnya menggunakan nomer puluhan seperti 60, 70, 80, 90, 100, 110.
Gb 3
Gb 4
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 17 dari 33
Keterangan Gb
1. Shank adalah Bagian jarum yang terkuat, menahan bagian jarum lain: menunjukkan ukuran jarum; dan disimpan dengan kepitan.
2. Blade adalah batang jarum yang mengarahkan bagian jarum yang tajam melewati bahan dengan ketahanan minimal.
3. Long Grooves Melindungi benang ketika melewati bahan/kain
Gb 5
4. Scraf Lekukan yang memungkinkan kaitan lewat antara jarum dan benang untuk menarik benang ketika membentuk jahitan.
5. Eye adalah, mata/ Lubang jarum yang dapat dilewati benang untuk menjahit bagian-bagian bentuk
6. Point adalah ujung jarum yang dibuat berbagai bentuk untuk memaksimalkan tusukan berbagai jenis bahan/kain
2) Alat pemasuk jarum, adalah alat yang dipakai untuk mempermudah memasukkan benang pada lubang jarum terbuat dari aluminium.
Gb 6
3) Gunting benang, seorang operator jahit harus memiliki dan selalu siap dengan gunting benang walaupun pada umumnya mesin yang dipakai diindustri pakaian jadi telah dilengkapi dengan alat pemotong benang otomatis.
Gunting benang harus tajam dan tidak terlalu besar.
Gb 7
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 18 dari 33
4) Sepatu ritsluiting/Ziper adalah sepatu mesin jahit yang dipasangkan pada saat akan memasang ritsluiting, bentuknya kecil sebelah kanan atau kiri sehingga diistilahkan sepatu sebelah.
Gb 8
5) Pinset, adalah alat penjepit benang yang dipakai untuk memasukkan benang pada lubang jarum mesin obras
Gb 9
6) Pendedel, adalah alat yang dipakai untuk membuka/
mendedel jahitan bila terjadi kesalahan
Gb 10
7) Pita ukur/meteran, terbuat dari plastik pada kedua bagian terdapat ukuran cm dan ukuran inchi
Gb 11
8) Kuas mesin, dipakai untuk membersihkan kotoran atau sisa sisa benang yang yang melekat pada bagian bagian yang sulit dijangkau.
Gb 12
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 19 dari 33
9) Obeng, adalah alat yang di- pakai untuk membuka baut saat akan memasang atau mengganti jarum mesin.
Gb 13
4.2. Bahan dan benang
4.2.1. Bahan/kain, adalah bahan utama yang dipakai untuk membuat pakaian.
Ada beberapa jenis bahan/kain yang kita kenal sesuai nama dipasaran dapat yang dikelompokkan sebagai berikut :
1) Kelompok bahan halus seperti, Sutera/ Silk, Shifon, Georgette, sebaiknya menggunakan jarum yang halus dan kecil atau ukuran nomer 60, 70.
2) Kelompok bahan/kain yang ringan seperti, Linen, Rayon, Katun, Wool, dapat menggunakan ukuran jarum no 70, 80.
3) Kelompok bahan/kain yang berat sedang seperti, Jean/Denim, Korduray, dapat menggunakan ukuran jarum no 90
4) Kelompok bahan/ yang lebih berat seperti Kanvas dapat menggunakan jarum no 100, 110.
4.2.2. Benang, adalah salah satu bahan pendukung yang dipakai untuk menjahit pakaian. dipasaran terdapat bermacam macam merek benang, setiap merek memiliki komposisi asal serat yang terkandung didalamnya.
Secara umum benang jahit dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu :
1) Benang katun adalah benang yang dibuat dari serat alam tumbuh tumbuhan, teksturnya halus, mempunyai daya susut lebih besar dibandingkan dengan benang sintetis.
Tahan terhadap temperatur tinggi sehingga tidak mudah terpengaruh oleh panasnya jarum saat menjahit. Lebih rendah daya tahannya dari benang sintetis.
2) Benang Sintetis adalah benang yang berasal dari serat poliester atau polamida. Daya susut terhadap air sangat rendah.
3) Benang Polyfil adalah benang yang dibuat dari serat campuran polester yang bagian luarnya dilapisi oleh serat tumbuhan/katun.
Benang lebih elastisitas dan daya tahan terhadap panas lebih tinggi.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 20 dari 33
4.3. Mengoperasikan Mesin Jahit Industri (High Speed) 4.3.1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
1) Periksa keadaan mesin, apakah mesin layak pakai
2) Jangan meletakkan benda apapun diatas mesin jahit pada waktu mesin dioperasikan
3) Hindari pemakaian perhiasan yang berlebihan 4) Gunakan sepatu yang datar/tidak berhak
5) Gunakan pakaian kerja/celemek, tutup kepala dan masker 6) Rapihkan rambut , bagi yang berambut panjang harus diikat.
7) Posisi badan harus tegak saat mengoperasikan mesin jahit 8) Matikan mesin jahit saat tidak dipakai
9) Perhatikan tanda tanda bahaya dan tanda tanda keamanan berikut ini
Gb 14
4.3.2. Menyiapkan tempat kerja
1) Merapihkan tempat kerja dari sampah dan peralatan yang tidak digunakan.
2) Menyimpan peralatan milik pribadi yang tidak diperlukan kedalam almari/loker yang telah disiapkan.
3) Tempatkan keranjang sampah disisi kanan tempat duduk 4) Bersihkan lantai dari cairan apapun seperti minyak atau air.
5) Bersihkan mesin jahit setiap kali akan digunakan 6) Perhatikan pencahayaan ruang dan ventilasi udara
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 21 dari 33
4.3.3. Cara mengoperasikan mesin jahit industri
1) Mengindentifikasi bagian bagian mesin jahit dan fungsinya
gb
Gb 15
Keterangan gambar
1. Meja Mesin ( Table Machine ) 2. Kaki Mesin ( Leg Machine ) 3. Laci Mesin ( Drawer )
4. Tempat Benang ( Cotton Holder ) 5. Dinamo ( Motor Machine ) 6. Injakan Kaki Mesin ( Pedal )
7. Tombol menghidupkan dan mematikan ( Switch ON/Off ) 8. Tuas Lutut ( Knee Press )
9. Penggulung benang untuk mengisi spul (Bobin Winder )
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 22 dari 33
Gb 16 Keterangan gambar
1. Skrup pengatur tekanan sepatu (Foot Pressure)
13. Pengatur panjang setikan (Stick Length Selector )
2. Jalannya benang (Thread Guide) 14.Pengatur maju mundur setikan ( Back Tack Handel )
3. Plat penutup (Face Plate) 15. Badan mesin (Body Machine) 4. Jalannya benang (Thread Guide) 16. Jalannya benang ( Thread Guide ) 5. Skrup penguat jarum
( Nedle Clamp)
17. Pengatur tegangan benang
(Nedle Thread Tension) 6. Sepatu mesin (Foot Mechine) 18. Jalannya benang ( Thread Guide ) 7. Plat penutup (Face Plate) 19. Jalannya benang ( Thread Guide ) 8. Jalannya benang (Thread Guide) 20. Skrup penguat jarum (Nedle
Clamp) 9. Pengatur tegangan benang pada
(Nedle Thread Tension)
21. Plat penutup ( Face Plate )i
10. Tiang benang ( Thread Pin) 22. Plat mesin ( Plate Machine ) 11. Pengecek minyak ( Oil Check) 23. Pengatur minyak mesin 12. Roda mesin ( Hand Wheel ) ( Machine Oil Selector )
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 23 dari 33
2) Perhatikan posisi kaki saat akan mengoperasikan mesin jahit, kaki kanan berfungsi menjalankan mesin menekan pedal bagian depan, kaki kiri berfungsi menahan/memberhentikan mesin menekan pedal bagian depan menggunakan tumit.
Gb 17
3) Perhatikan posisi duduk saat mengoperasikan mesin jahit, badan harus tegak.
Gb 18
4) Untuk mempermudah menaikkan sepatu mesin gunakan tuas lutut, tekan kearah kanan maka sepatu mesin akan terangkat, sepatu mesin akan turun bila tuas lutut dilepas.
Gb 19
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 24 dari 33
5) Memasang jarum
Kendorkan baut dengan obeng kemudian masukkan jarum pada rumah/tiang jarum. Perhatikan posisi lekukan (Scarf) arahkan kebagian dalam.
Gb 20
6) Mengisi spul
Masukkan spul kedalam tiang penggulung benang. Gulungkan ujung benang pada spul kemudian tekan penekan spul dengan jempol
Gb 21
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 25 dari 33
7) Memasukkan spul kedalam sekoci
Spul yang telah terisi benang dimasukkan kedalam sekoci kemudian selipkan benang pada tanda A, tarik ke B sampai menuju tanda A. Perhatikan tarikan benang sepul jangan terlalu kencang atau terlalu kendor.
Gb 22 8) Memasukkan sekoci kedalam rumah sekoci
Plat penutup rumah sekoci dibuka kemudian angkat klep sekoci dengan ibu jari, masukkan sekoci kedalam rumahnya selanjutnya sekoci ditekan hingga berbunyi klik.
Gb 23
9) Memasang benang bagian atas
Untuk memasang benang bagian atas ikuti langkah langkah pada gambar
Gb 24
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 26 dari 33
10) Mengeluarkan benang bawah
Untuk mengeluarkan benang bagian bawah, tekan engkol pengatur maju mundurnya setikan ( back tack) roda mesin diputar kemudian tarik kedua benang agian atas dan bawah.
Gb 25 11) Menghidupkan mesin
Tekan tombol On yang berada untuk menghidupkan mesin, dan tekan Off jika akan mematikan mesin.
12) Mengatur panjang setikan
Untuk mengatur panjang setikan tekan engkol back tack kemudian putar tombol pengatur setikan.
Gb 26
13) Mengatur tegangan benang
• Putar skrup pengatur tegangan benang kearah jarum jam maka tegangan benang akan bertambah, sebaliknya putar skrup pengatur tegangan benang kearah berlawanan jarum jam maka tegangan benang akan berkurang.
• Putar skrup sekoci kearah jarum jam maka tegangan benang bawah akan bertambah, putar skrup sekoci kearah berlawanan jarum jam maka tegangan benang bawah akan berkurang
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 27 dari 33
Gb 27 4.4. Berlatih menjahit dengan garis
Menjahit dengan mesin jahit industri tidaklah mudah karena mesin jahit industri mempunyai kecepatan yang tinggi, sehingga perlu berlatih untuk dapat mengendalikan jalannya mesin jahit. Sebagai seorang pemula latihan yang paling efektif adalah menjahit dengan mengikuti garis yang dipakai sebagai acuan. Latihan dimulai dari garis yang paling mudah sampai dengan garis yang lebih spesifik. Garis lurus dan garis lengkung merupakan garis dasar yang dapat dikembangkan menjadi berbagai variasi garis antara lain, garis zigza, garis yang membentuk sudut, garis melingkar dan lainnya. Garis garis tersebut merupakan bentuk atau bagian bagian dari suatu pakaian misalnya, untuk dapat menjahit kerah peserta harus dapat menjahit sudut, untuk memasang lengan peserta harus dapat menjahit garis lengkung dan seterusnya.
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain :
• Mesin Jahit Industri dan pelenkapnya, Gunting benang dan, Pemasuk jarum, Pita ukur/Meteran.
• Kertas Vleselin
• Kain blacu/kaliko
Latihan menjahit dengan garis dibagi kedalam dua tahap yaitu :
Tahap I : Menjahit sesuai garis tanpa menggunakan benang dilakukan diatas kertas vleselin. Hal ini bertujuan memperlancar pengoperasian mesin jahit agar sesorang lebih familier dengan mesin industri.
Tahap II : Menjahit sesuai garis menggunakan benang diatas kain blacu/kaliko dilakukan setelah seseorang kompeten pada tahap I. Strategi ini dilakukan dengan ban berjalan.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 28 dari 33
1) Latihan 1. Menjahit garis lurus.
Latihan menjahit garis lurus merupakan dasar bagi pemula untuk berlatih menggunakan mesin jahit industri. Untuk dinyatakan kompeten peserta harus dapat menjahit sesuai garis tanpa ada kesalahan. Sebelum mulai menjahit perhatikan tanda jahitan harus dimulai dan diakhiri.
Gb 28
2) Latihan 2. Menjahit garis lurus dengan back tack.
Setelah kompeten menjahit garis lurus, berikutnya adalah latihan menjahit garis lurus dengan Back Tack, yaitu cara menguatkan jahitan dengan setikan maju mundur. Perhatikan tanda tanda Back Tack pada garis.
Gb 29
3) Latihan 3. Menjahit garis lengkung dengan back tack.
Menjahit garis lengkung dimaksudkan agar peserta lebih luwes mengoperasikan mesin industri. Hal ini sangat membantu peserta ketika akan menjahit pakaian pada bagian bagian yang melengkung seperti pada kerung lengan atau kerung leher.
Gb 30
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 29 dari 33
4) Latihan 4. Menjahit garis persegi 4 mengecil.
Latihan ini akan membantu peserta ketika akan menjahit bagian bagian pakaian yang bersudut seperti saku, kerah atau yang lainnya.
Gb 31
5) Latihan 5. Menjahit garis lurus dengan sudut dan back tack.
Latihan ini memberikan dasar kepada peserta untuk dapat menjahit bagian bagian yang kecil dan bersudut.
Gb 32
6) Latihan 6. Menjahit garis zigzag.
Menjahit garis zigzag yang dilakukan berulang ulang akan memudahkan peserta ketika akan menjahit bagian bagian yang runcing dan tajam seperti pada sudut kerah atau yang lainnya.
Gb 33
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 30 dari 33
7) Latihan 7. Menjahit garis biku biku.
Setelah mengikuti latihan ini diharapkan peserta memiliki kettlitian ketika akan menjahit pakaian dengan berbagai kesulitan.
Gb 34
8) Latihan 8. Menjahit garis melingkar.
Latihan 8 bertujuan meningkatkan kesabaran peserta ketika akan menjahit pakaian dengan berbagai model
Gb 35
9) Latihan 9. Menjahit garis bertangga.
Latihan ini lebih menekankan pada garis lurus dan sudut saling berhubungan tanpa berhenti.
Dengan latihan ini diharapkan peserta dapat meningkatkan ketelitian dan kesabaran ketika akan menjahit pakaian dengan bagian bagian yang sulit.
Gb 36
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 31 dari 33
10) Latihan 10. Menjahit berbagai garis dengan Back Tack
Latihan tersulit adalah menjahit berbagai garis dalam satu bentuk dan Back Tack. Setelah mengikuti latihan ini diharapkan peserta dapat mengatasi berbagai kesulitan ketika akan menjahit pakaian dengan model yang rumit.
Gb 37
4.4. Istilah istilah dalam Industri Pakaian Jadi
1) Mesin jahit High Speed, adalah mesin jahit berkecepatan tinggi yang dipakai untuk industri pakaian jadi.
2) Mesin Jahit Single Nedless, adalah mesin jahit dengan satu jarum berfungsi untuk menjahit setikan lurus.
3) Mesin jahit Lockstitch, mesin yang menggunakan satu jarum dan menghasilkan jahitan dikedua sisi terlihat sama
4) Mesin jahit Double Stick, mesin yang menggunakan lebih dari satu jarum 5) Mesin Obras
Mesin obras adalah mesin yang dipakai untuk menyelesaikan tepi kain yang dilengkapai dua buah pisau di bagian atas dan dibawah plat mesin
6) Sepatu ritsluiting/Ziper adalah sepatu mesin jahit yang dipasangkan pada saat akan memasang ritsluiting, bentuknya kecil sebelah kanan atau kiri sehingga diistilahkan sepatu sebelah.
7) Sepatu ritsluiting/Ziper adalah
8) Pinset, adalah alat penjepit benang yang dipakai untuk memasukkan
9) Pendedel, adalah alat yang dipakai untuk meebuka/mendedel jahitan bila terjadi kesalahan
10) Benang Katun, benang yang terbuat dari serat alam
11) Benang Sintentis, benang yang terbuat dari bahan kimia atau buatan 12) Benang Polifil, Campuran serat alam dan buatan
13) Masker, Penuutup mulut 14) Pedal, injakan mesin
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 32 dari 33
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk:
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka.
Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut meliputi :
1. Buku referensi (text book) berupa modul, lembar kerja/Job sheet 2. Gambar kerja
3. Rekaman dalam bentuk kaset, video, dan lain-lain.
4. Transparansi dapat mendukung sumber belajar yang ada
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1l
Buku Informasi Versi: 08-05-2006 Halaman: 33 dari 33
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber- sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :
Adapun sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan sebagai referensi tambahan antara lain :
1) West Java Project, Paket Pelatihan, 13/01/04 13 Operasi Penggabungan Garmen, Paket GP 010 J awa Barat - Agustus 2002.
2) Jerram, D & Hoffman, R., Hanging by a Thread – A guide to sewing threads for the apparel industry, Publishing and Production Projects, Pty Ltd, Sydney, 1993
3) Peraturan kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia
4) JUKI CORPORATION, Instruction Manual JUKI DDL – 8300N
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR GARMEN
MENJAHIT PAKAIAN 1 GAR.OO02.009.01
BUKU KERJA
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1
Buku Kerja Versi: 01-08-2006 Halaman: 1 dari 19
DAFTAR ISI
Daftar Isi ...1 BAB I STANDAR KOMPETENSI ...2
1.1. Unit Kompetensi yang Dipelajari ...2 1.1.1 Judul Unit ...2 1.1.2 Deskripsi Unit ...2 1.1.3 Kemampuan Awal ...2 1.1.4 Elemen Kompetensi ...3 1.1.5 Kriteria Unjuk Kerja ...3 1.1.6 Batasan Variabel ...5 1.1.7 Panduan Penilaian ...6 1.2. Kompetensi Kunci ...8
BAB II TAHAPAN BELAJAR ...9 BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA ...13
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1
Buku Kerja Versi: 01-08-2006 Halaman: 2 dari 19
BAB I
STANDAR KOMPETENSI
1.1. Unit Standar Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan dapat menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
Judul Unit
Menjahit Pakaian 1
Deskripsi Unit
Unit ini meliputi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk merangkai dan menjahit pakaian dan komponen-komponennya pada situasi dimana hanya dibutuhkan teknik-teknik dasar.
Unit ini merupakan salah satu unit kompetensi bidang produksi yang mempunyai tingkatan paling rendah, kompetensinya meliputi sejumlah kecil pengoperasian dasar yang biasanya hanya memakai sejumlah kecil jenis mesin untuk menentukan
prosedur/metode baik secara tersendiri atau dalam situasi berkelompok. Bila dikemas dalam pada tingkatan yang lebih tinggi, kompetensinya biasanya meliputi sejumlah pengoperasian yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi. Dalam hal ini mungkin diperlukan variasi jenis mesin yang lebih luas dan pekerjaannya akan meliputi demonstrasi pemilihan pada tingkat yang lebih tinggi, inisiatif dan pengambilan
keputusan dalam mengerjakan pekerjaannya sendiri, baik secara individu maupun dalam lingkungan berkelompok. Sejumlah pernyataan variabel dan panduan bukti memberikan detil perbedaan pada bukti yang diperlukan di berbagai tingkatan
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal pada pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1
Buku Kerja Versi: 01-08-2006 Halaman: 3 dari 19
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01. Menyiapkan tempat kerja
1.1 Batas ruang kerja dan tempat duduk disiapkan sesuai dengan standar ergonomik tempat kerja.
1.2 Mesin dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan prosedur kerja.
1.3 Menyimpan catatan sesuai dengan persyaratan tempat kerja.
1.4 Mesin disiapkan dan disesuaikan dengan prosedur kerja serta spesifikasi pekerjaan (misalnya benang yang benar, ukuran jarum dan panjangnya, pengaturan penarikan benang dan kelengkapan lainnya).
1.5 Jarum, kelengkapan dan/atau bagian-bagiannya diperiksa dan dilaporkan atau diganti, sesuai dengan prosedur kerja dan perintah perusahaan.
02. Menyiapkan bagian- bagian pekerjaan
2.1 Bundel pekerjaan diterima, diperiksa dan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur kerja termasuk memeriksa bahwa bundelnya telah sesuai dengan informasi yang ditulis pada label, bahwa tidak ada kesalahan pengguntingan atau kesalahan kain dan bahwa pekerjaan sebelumnya yang sesuai telah diselesaikan.
2.2 Lembaran-lembaran pekerjaan diletakkan secara berurutan sesuai dengan prosedur kerja dan spesifikasinya
03. Mengidentifikasi mesin yang tidak baik
3.1 Tampilan mesin secara tetap diperiksa untuk melihat tanda-tanda kerusakan, termasuk bukti dari pengawasan lembaran yang sudah selesai, dan dilakukan langkah-langkah pada setiap tindakan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan tempat kerja.
04. Menjahit pakaian 4.1 Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan prosedur kerja serta persyaratan pengoperasian.
4.2 Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan persyaratan produk dan standar kualitas yang ditentukan.
4.3 Lembaran-lembaran dijahit sesuai dengan
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1
Buku Kerja Versi: 01-08-2006 Halaman: 4 dari 19
persyaratan keselamatan perorangan serta persyaratan kecepatan kerja.
4.4 Kecepatan mesin dan penanganan pekerjaan dikontrol untuk setiap jenis pengoperasian, kain, dan jenis produk sesuai dengan prosedur kerja.
05. Menyerahkan pekerjaan yang telah selesai
5.1 Penjahitan lembaran diawasi, setiap kesalahan diidentifikasi, dan diambil tindakan seperlunya, lembaran yang sudah selesai diperiksa kualitasnya.
5.2 Hasil pengawasan lembaran yang sudah selesai dicatat sesuai prosedur kerja.
5.3 Diambil tindakan penolakan atau pembetulan terhadap lembaran yang salah, dan dicatat sesuai prosedur kerja.
5.4 Diambil tindakan pencegahan untuk menghindari terulangnya kesalahan, hal ini dicatat sesuai prosedur kerja.
5.5 Pencatatan produksi atau slip pengemasan dilengkapi sesuai dengan prosedur kerja.
5.6 Pekerjaan yang telah selesai diarahkan pada pengoperasian berikutnya atau bagian pengemasan sesuai dengan prosedur kerja.
06 Menerapkan praktek keselamatan dan kesehatan kerja.
6.1 Kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja diikuti dalam setiap pengoperasian mesin.
6.2 Tindakan dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta untuk memperkecil bahaya pada keamanan perseorangan.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks umum
1.1 Kompetensi harus didemonstrasikan dalam pekerjaan untuk menentukan prosedur/cara baik secara individu maupun dalam kelompok
1.2 Pekerjaan dilakukan sesuai dengan persyaratan tetap, persyaratan asuransi organisasi, peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, prosedur penanganan manual serta peraturan kesehatan yang sesuai
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1
Buku Kerja Versi: 01-08-2006 Halaman: 5 dari 19
2. Lingkungan kerja meliputi
2.1 berskala besar atau situasi bisnis kecil.
2.2 Kesulitan pengoperasian – pengoperasian mesin jahit mungkin termasuk teknik dasar dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat-alat pemandu lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit.
2.3 Jumlah pengoperasian/mesin – kompetensi harus didemonstrasikan pada pelaksanaan paling sedikit satu jenis pengoperasian serta satu jenis mesin dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat pemandu lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit.
2.4 Kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja meliputi:
2.4.1. Pakaian pengaman perseorangan dan peralatan yang dipakai sesuai dengan prosedur kerja.
2.4.2. Praktek penanganan bahan yang aman diikuti dengan benar sesuai dengan prosedur kerja
2.4.3. Dilakukan masa istirahat sesuai prosedur kerja.
2.4.4. Tempat kerja diatur sesuai dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja termasuk ergonomik.
2.4.5. Diikuti penandaan gang pada tempat kerja.
2.4.6. Bila tidak dipakai peralatan disimpan sesuai dengan prosedur kerja.
2.4.7. Ruang kerja dijaga kebersihannya dan dibebaskan dari hambatan pada setiap saat sesuai dengan prosedur kerja.
2.4.8. Lantai dan tempat kerja dibebaskan dari sisa-sisa benang, bahan, debu dan sampah sesuai dengan prosedur kerja.
2.4.9. Peralatan dibersihkan sesuai dengan prosedur kerja dan perintah perusahaan
3. Sumber informasi atau dokumen meliputi
3.1 Bundel tiket
3.2 Prosedur dan spesifikasi organisasi kerja 3.3 Staf yang terorganisir atau dari luar 3.4 Prosedur kualitas dan standar 3.5 Persyaratan pelanggan
4. Konteks tempat kerja meliputi
4.1 Prosedur organisasi kerja dan praktek yang berhubungan dengan pembuatan dan penjahitan pakaian.
4.2 Kondisi pelayanan, peraturan dan persetujuan industri meliputi.
4.3 Praktek standar kerja.
4.4 Kegiatan pelaporan termasuk komunikasi verbal dan tertulis sesuai dengan kebijakan dan prosedur organisasi.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1
Buku Kerja Versi: 01-08-2006 Halaman: 6 dari 19
4.5 Komunikasi mungkin lisan, tertulis atau visual dan dapat berisi data sederhana.
4.6 Bertanggungjawab pada pemeliharaan dan kualitas kerja sendiri serta dibutuhkan untuk menyumbangkan peningkatan kualitas hasil tim maupun seksi bila diperlukan.
4.7 Keselamatan, lingkungan kerapian dan kualitas ditentukan oleh mesin/peralatan pabrik, peraturan pemerintah dan perusahaan
5. Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dapat dimasukkan
5.1 Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai dengan kegiatan tempat kerja.
5.2 Peraturan kompensasi pegawai.
PANDUAN PENILAIAN
1. Aspek-aspek bukti kritis yang perlu diperhatikan
1.1 Pengujian harus menentukan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai:
1.1.1. Memeriksa pekerjaan disesuaikan dengan tiket informasi dan standar kerja.
1.1.2. Menyiapkan tempat kerja dan pekerjaan sebelum pelaksanaan pengoperasian mesin jahit.
1.1.3. Menerapkan teknik penjahitan dasar terhadap sejumlah pengoperasian terbatas.
1.1.4. Mengoperasikan paling sedikit satu jenis mesin pengoperasian dimana penempatan pekerjaan mungkin dikontrol oleh penggaris, lampu sensor atau alat panduan lainnya atau dimana ada pengisian kain yang tidak sulit.
1.1.5. Menerapkan kebijakan keselamatan dan esehatan kerja pada pengoperasian pekerjaan.
1.1.6. Menyimpan catatan yang akurat.
2. Pengujian setiap unit yang saling terikat
2.1 Unit ini bisa diuji tersendiri atau bersama dengan unit lain yang membentuk bagian fungsi pekerjaan
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dipersyaratkan
3.1 Pengetahuan utama
3.1.1. Aspek-aspek keselamatan dan kesehatan, peraturan, kode etik, kebijakan dan prosedur yang sesuai dengan kegiatan-kegiatan perusahaan.
3.1.2. Proses pembuatan pakaian jadi dan mesin dimana penempatan pekerjaan dikontrol oleh penggaris, lampu sensor, atau perlengkapan lainnya dimana ada pengisian kain yang tidak sulit.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1
Buku Kerja Versi: 01-08-2006 Halaman: 7 dari 19
3.1.3. Sifat-sifat kain tertentu, benang dan bahan lain yang dipakai dalam pembuatan pakaian jadi secara masal.
3.1.4. Peraturan dan kode etik keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai.
3.1.5. Prosedur tempat kerja.
3.1.6. Prosedur pelaporan.
3.2 Keterampilan utama.
3.2.1. Menangani, menerima dan membuat pakaian
3.2.2. Menyimpan catatan dan dokumentasi sesuai prosedur.
3.2.3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kebijakan dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja.
3.2.4. Memenuhi tuntutan persyaratan pekerjaan
3.2.5. Berkomunikasi secara efektif dengan individu, kelompok kerja maupun pengawas.
3.2.6. Menerjemahkan dan melaksanakan prosedur yang telah ditentukan.
4. Implikasi sumber
4.1 Mengakses pada situasi nyata maupun simulasi pekerjaan yang dilakukan di rumah atau situasi pembuatan pakaian di luar pabrik yang meliputi daerah kerja yang nyata atau simulasi, bahan, peralatan dan informasi pada spesifikasi pekerjaan, peraturan dan prosedur keselamatan yang sesuai, standar kualitas, prosedur organisasi dan persyaratan pelanggan
5. Konsistensi kinerja
5.1 Menerapkan pengetahuan dan keterampilan utama bila:
5.1.1. Mengatur pekerjaan.
5.1.2. Menyelesaikan tugas.
5.1.3. Mengidentifikasi peningkatan.
5.1.4. Menerapkan peringatan keselamatan yang sesuai dengan tugas.
5.1.5. Menguji kemampuan pengoperasian peralatan tertentu yang dipakai dalam proses pekerjaan.
5.2 Menunjukkan bukti penerapan prosedur kerja yang sesuai meliputi:
5.2.1. Kebijakan dan prosedur bahaya termasuk kode etiknya.
5.2.2. Prosedur bekerja dan instruksi pekerjaan.
5.2.3. Prosedur kualitas.
5.2.4. Sampah, polusi, dan proses pengelolaan daur ulang.
5.3 Mengambil tindakan cepat, kecelakaan dan kejadian dilaporkan sesuai dengan persyaratan tetap dan prosedur perusahaan.
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1
Buku Kerja Versi: 01-08-2006 Halaman: 8 dari 19
5.4 Pekerjaan diselesaikan secara sistematis dengan memperhatikan detil tanpa merusak barang, peralatan atau orang.
5.5 Catatan pekerjaan disimpan dan dipelihara sesuai dengan peraturan industri yang sesuai.
6. Konteks pengujian
6.1 Pengujian dilakukan di tempat kerja atau simulasi lingkungan yang sesuai.
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT
1. Mengumpulkan, Mengorganisir dan menganalisa Informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 1 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok
1
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6. Memecahkan masalah
1
7. Menggunakan Teknologi 1
Kompetensi kunci dibagi dalam tiga tingkatan kemampuan Tingkatan 1 Melaksanakan kegiatan
Tingkatan 2 Mengelola kegiatan
Tingkatan 3 Mengevaluasi dan melaksanakan proses perubahan
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1
Buku Kerja Versi: 01-08-2006 Halaman: 9 dari 19
BAB II
TAHAPAN BELAJAR
Langkah-langkah/ tahapan belajar
• Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi.
• Isi perencanaan merupakan kaitan antara criteria unjuk kerja dengan pokok- pokok keterampilan dan pengetahuan.
K U K Indikator Kerja Tahapan Belajar Sumber 1.1
1.2
1.3
1.4
Batas ruang kerja dan tempat duduk
disiapkan sesuai dengan standar ergonomik tempat kerja.
Mesin dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan prosedur kerja.
Menyimpan catatan sesuai dengan persyaratan tempat kerja.
Mesin disiapkan dan disesuaikan dengan prosedur kerja serta spesifikasi pekerjaan (misalnya benang yang benar, ukuran jarum dan
panjangnya,
pengaturan penarikan benang dan
kelengkapan lainnya).
Dapat menyiapkan tempat kerja sesuai standar Ergonomic
Dapat memeriksa dan
membersihkan mesin sesuai prosedur kerja Dapat menyimpan catatan sesuai prosedur kerja
Dapat melakukan persiapan mesin jahit sesuai prosedur
Persyaratan tempat kerja sesuai standar Ergonomic
Pemeliharaan mesin jahit
Pengarsipan
Persiapan mesin jahit
- Cara memasang benang
- Memilih Ukuran - Mengatur
tegangan benang - Mengisi spul dan
memasang sekoci
Judul Modul: Menjahit Pakaian 1
Buku Kerja Versi: 01-08-2006 Halaman: 10 dari 19
1.5
2.1
2.2
3.1
Jarum, kelengkapan dan/atau bagian- bagiannya diperiksa dan dilaporkan atau diganti, sesuai dengan prosedur kerja dan perintah perusahaan.
Bundel pekerjaan diterima, diperiksa dan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur kerja termasuk
Memeriksa bahwa bundelnya telah sesuai dengan
informasi yang ditulis pada label, bahwa tidak ada kesalahan pengguntingan atau kesalahan kain dan bahwa pekerjaan sebelumnya yang sesuai telah diselesaikan
Lembaran-lembaran pekerjaan diletakkan secara berurutan sesuai dengan prosedur kerja dan spesifikasinya Tampilan mesin secara tetap diperiksa untuk melihat tanda- tanda kerusakan, termasuk bukti dari pengawasan lembaran yang sudah selesai, dan dilakukan
langkah-langkah pada setiap tindakan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan tempat kerja.
Dapat memeriksa kelengkapan mesin jahit sesuai prosedur Kerja dan sesuai perintah
perusahaan Dapat memeriksa dan menerima bundel pekerjaan berdasarkan informasi dalam label sesuai prosedur kerja
Dapat mengatur lembaran
pekerjaan secara berurutan sesuai prosedur
Dapat melakukan pemeriksaan tampilan mesin jahit berdasarkan kebutuhan tempat kerja sesuai prosedur
Cara memasang/
mengganti jarum sesuai prosedur
Pemeriksaan
bundel berdasarkan informasi pada label
Cara
mengatur/meletakk an lembaran kain
Tata letak mesin jahit sesuai kebutuhan/jenis pekerjaan