• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Uji Koefisien Determinasi (R²) Uji Koefisien Determinasi (R²)

METODE PENELITIAN

3.4. Metode Analisis Data

3.4.5 Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit) Uji Koefisien Determinasi (R²) Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji koefisien determinasi dilakukan dengan maksud untuk melihat seberapa besar pengaruh perubahan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan pengaruhya terhadap variabel tidak bebasnya. Uji ini melihat nilai koefisien determinasi (R²) yang diperoleh dari persamaan yang diestimasi.

Koefisien determinasi menunjukkan kemampuan garis regresi menerangkan variasi variabel terikat (proporsi persen) variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai R² berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1, semakin baik.

Uji F-Statistik

Uji F merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara keseluruhan berpengaruh signifikan atau tidak signifikannya terhadap variabel dependen. Dengan derajat kepercayaan yang digunakan adalah 5%, apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan menggunakan distribusi F dengan cara membandingkan nilai F-hitung yang diperoleh dari hasil regresi dengan F-tabelnya. Untuk pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut :

1) Ho : β1, β2, β3 = 0 Ho diterima (Prob F-statistik signifikan pada α = 5% atau F satistik < F tabel), artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

2) Ha : β1, β2, β3 ≠ 0 Ha ditolak (Prob F-statistik tidak signifikan pada α = 5%

atau F satistik < F tabel), artinya variabel independen secara bersamasama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Ho ditolak, jika t-hitung ≥ t-tabel ; t-hitung ≤ t-tabel. Artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

Uji t-Statistik

Uji t-statistik dilakukan untuk mengetahui signifikansi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel tidak bebas. Dalam uji ini, suatu koefisien disebut signifikan secara statistik jika t-stat berada pada daerah kritis yang dibatasi oleh nilai t-tabel sesuai dengan tingkat signifikansi tertentu. Tahap yang dilakukan dalam Uji t adalah sebagai berikut :

1) Menetukan Ho dan Ha.

Jika hipotesis positif, maka : Ho : β1 ≤ 0

H1: β1 > 0

Jika hipotesis negatif, maka : Ho : β1 ≥ 0

H1: β1 < 0

2) Menentukan tingkat keyakinan dan daerah kritis (Df = n – k – 1 )

3) Menentukan nilai t tabel kemudian membandingkan nilai t tabel dan nilai t-statistik. Kriteria dalam uji t yaitu :

Ho diterima, jika t-hitung < t-tabel ; t-hitung > t-tabel Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

Untuk menganalisis hipotesis 2 yakni, bagaimana elemen bauran pemasaran variabel (harga, produk, dan prosedur ekspor) mempengaruhi eksportir dalam meningkatkan volume ekspor digunakan metode scoring, yang dilanjutkan dengan regresi linier. Variabel penelitian yang diukur dengan skala Likert ini dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak penyusunan item – item instrumen ini, bisa berbentuk pernyataan maupun pertanyaan. Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban – jawaban tersebut diberi skor.

Sangat Setuju, dengan skor 5

Setuju, dengan skor 4

Kurang Setuju, dengan skor 3 Tidak Setuju, dengan skor 2

Sangat Tidak Setuju, dengan skor 1

Untuk menjawab perumusan masalah bagaimana Bauran Pemasaran (Produk, Harga, dan Prosedur Ekspor) tersebut mempengaruhi eksportir dalam meningkatkan volume ekspor kopi dari Provsinsi Sumatera Utara, ditinjau dari hasil Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit Test), yakni dengan menganalisis keadaan Koefisien Determinasi (R2), serta hasil Uji-F (uji serempak) dan Uji-t (uji parsial).

Elemen masing-masing variabel bauran pemasaran diuraikan pada tabel berikut : Tabel : Scoring Elemen Bauran Pemasaran Kopi

Terkait Dengan Produk Biji Kopi Yang Diekspor.

No. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Apakah Saudara setuju bahwa Jenis Varietas Biji Kopi berpengaruh terhadap volume pembelian buyer kopi di luar negeri?

2. Apakah Saudara setuju bahwa Ukuran Butiran Biji kopi yg diekspor berpengaruh terhadap volume pembelian buyer kopi di luar negeri ? 3. Apakah Saudara setuju bahwa Warna Biji

Kopi yg diekspor berpengaruh terhadap volume pembelian buyer kopi di luar negeri ?

4. Apakah Saudara setuju bahwa Rasa dari Biji Kopi yg diekspor berpengaruh terhadap volume pembelian buyer kopi di luar negeri ?

5. Apakah Saudara setuju bahwa Aroma Biji Kopi yg diekspor berpengaruh terhadap volume

pembelian buyer kopi di luar negeri ?

6. Apakah Saudara setuju bahwa Kemasan Biji Kopi yang praktis, mudah dibawa, serta memiliki design menarik berpengaruh terhadap volume pembelian buyer kopi di luar negeri ? 7. Apakah Saudara setuju bahwa Musim Panen

Kopi di Sumut berpengaruh terhadap volume ekspor kopi ?

8. Apakah Saudara setuju bahwa Volume Produksi Biji Kopi di negara pesaing (negara produsen kopi lainnya), berpengaruh terhadap volume ekspor kopi dari Sumatera Utara?

Terkait Dengan Harga Biji Kopi

No. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Apakah Saudara setuju bahwa Harga Pembelian Biji Kopi di tingkat petani kopi di Sumatera Utara, berpengaruh terhadap volume ekspor kopi ?

2. Apakah Saudara setuju bahwa Harga Pembelian Biji Kopi di tingkat agen/pengumpul kopi Sumatera Utara, berpengaruh terhadap volume ekspor kopi ? 3. Apakah Saudara setuju bahwa Harga Jual Biji

Kopi di negera pembeli (buyer,) berpengaruh

terhadap volume ekspor kopi ?

4. Apakah Saudara setuju bahwa Harga Biji Kopi di Pasar Dunia (global market,) berpengaruh terhadap volume ekspor kopi dari Sumatera Utara?

Terkait Dengan Prosedural Ekspor No

.

PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Apakah anda setuju Korespondensi dengan importer (buyer) diluar negeri, merupakan hambatan dalam meningkatkan volume ekspor biji kopi ?

2. Apakah anda setuju isi dan persyaratan Kontrak Dagang dengan importir, merupakan hambatan dalam meningkatkan volume ekspor biji kopi ?

3. Apakah anda setuju Sistem Letter of Credit (L/C) dilakukan oleh importir melalui bank, merupakan hambatan dalam meningkatkan volume ekspor biji kopi ?

4. Apakah anda setuju persyaratan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ke bank devisa merupakan hambatan dalam meningkatkan volume ekspor biji kopi ?

5. Apakah anda setuju persyaratan pemesanan ruang kapal ke Perusahaan Pelayaran atau

Perusahaan Penerbangan merupakan hambatan dalam meningkatkan volume ekspor biji kopi ??

6. Apakah anda setuju ekspor barang (kopi) melalui perusahaan jasa pengiriman barang (ekspedisi) merupakan hambatan dalam meningkatkan volume ekspor biji kopi ??

7. Apakah anda setuju Pemeriksaan Bea Cukai oleh pihak Bea Cukai terhadap dokumen dan produk yang akan dikirim, merupakan hambatan dalam meningkatkan volume ekspor biji kopi ? 8. Apakah anda setuju bahwa pengurusan B/L (Bill

of Lading) merupakan hambatan dalam meningkatkan volume ekspor biji kopi ?

9. Apakah anda setuju bahwa Pajak Ekspor atas produk yang diekspor merupakan hambatan dalam meningkatkan volume ekspor biji kopi ?

Dokumen terkait