BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
2. Uji Kualitas Data
Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah pernyataan yang terdapat pada kuesioner yang telah dibagikan kepada responden telah memenuhi syarat penelitian. Setiap instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Penentuan kevalidan suatu instrumen dengan cara membandingkan rhitungdan rtabel. Kriteria ujivaliditas pada penelitian ini adalah:
1) Jika nilai rhitung> rtabel (dengan tingkat signifikansi 0,05) maka item-item pertanyaan dikatakan valid.
2) Jika nilai rhitung< rtabel (dengan tingkat signifikansi 0,05) maka item-item pertanyaan dikatakan valid.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan alat bantu program SPSS versi 23,0. Pada penelitian ini rtabel didapat menggunakan rumus dk = n – 2 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 didapat rtabel sebesar 0,254 (dk = 60 -2, alpha = 0,05). Berikut ini merupakan ringkasan hasil uji validitas dari setiap variabel penelitian:
Tabel 5.19 Hasil Uji Validitas Variabel X1
(Partisipasi Pemakai Sistem)
Nomor Pernyataan rhitung Keterangan Pernyataan 1 0,678 Valid Pernyataan 2 0,704 Valid
Lanjutan Tabel 5.19 Pernyataan 3 0,728 Valid Pernyataan 4 0,548 Valid Pernyataan 5 0,574 Valid Pernyataan 6 0,592 Valid Pernyataan 7 0,705 Valid Pernyataan 8 0,609 Valid Pernyataan 9 0,599 Valid Pernyataan 10 0,571 Valid Pernyataan 11 0,630 Valid Pernyataan 12 0,704 Valid Pernyataan 13 0,682 Valid Pernyataan 14 0,716 Valid
Sumber: Data primer diolah pada tahun 2017
Melalui tabel 5.19 mengenai uji validitas variabel partisipasi pemakai sistem menunjukkan bahwa keseluruhan rhitung> rtabel (0,254 pada tingkat signifikansi 0,05). Oleh karena itu, semua item pernyataan variabel X1 (partisipasi pemakai sistem) adalah valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Tabel 5.20 Hasil Uji Validitas Variabel X2
(Dukungan Manajemen)
Nomor Pernyataan rhitung Keterangan Pernyataan 15 0,790 Valid Pernyataan 16 0,837 Valid Pernyataan 17 0,819 Valid Pernyataan 18 0,574 Valid
Sumber: Data primer diolah pada tahun 2017
Melalui tabel 5.20 mengenai uji validitas variabel dukungan manajemen menunjukkan bahwa keseluruhan rhitung> rtabel (0,254 pada tingkat signifikansi 0,05). Oleh karena itu, semua item pernyataan variabel X2 (dukungan manajemen) adalah valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Tabel 5.21 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Sistem Informasi Akuntansi)
Nomor Pernyataan rhitung Keterangan Pernyataan 19 0,519 Valid Pernyataan 20 0,511 Valid Pernyataan 21 0,601 Valid Pernyataan 22 0,704 Valid Pernyataan 23 0,656 Valid Pernyataan 24 0,688 Valid Pernyataan 25 0,680 Valid Pernyataan 26 0,446 Valid Pernyataan 27 0,725 Valid Pernyataan 28 0,597 Valid Pernyataan 29 0,776 Valid Pernyataan 30 0,762 Valid Pernyataan 31 0,656 Valid Pernyataan 32 0,750 Valid Pernyataan 33 0,830 Valid Pernyataan 34 0,746 Valid Pernyataan 35 0,785 Valid Pernyataan 36 0,736 Valid Pernyataan 37 0,750 Valid Pernyataan 38 0,714 Valid Pernyataan 39 0,726 Valid Pernyataan 40 0,659 Valid Pernyataan 41 0,447 Valid Pernyataan 42 0,661 Valid Pernyataan 43 0,695 Valid
Sumber: Data primer diolah pada tahun 2017
Melalui tabel 5.21 mengenai uji validitas variabel kinerja sistem informasi akuntansi menunjukkan bahwa keseluruhan rhitung> rtabel (0,254 pada tingkat signifikansi 0,05). Oleh karena itu, semua item pernyataan variabel Y (kinerja sistem informasi akuntansi) adalah valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
b. Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi alat ukur dalam memberikan hasil dari waktu ke waktu.Setiap instrumen dikatakan reliabel atau handal jika jawaban terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kriteria uji reliabilitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai alpha> 0,7 pada signifikansi 5 % dan bernilai positif maka item-item pada kuesioner adalah reliabel. 2) Jika nilai alpha < 0,7 pada signifikansi 5 % atau bernilai
negatif maka item-item pada kuesioner adalah tidak reliabel. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode Cornbach Alpha (α) dengan alat bantu program SPSS 23,0. Berikut ini merupakan ringkasan hasil uji reliabilitas dari setiap variabel penelitian:
Tabel 5.22 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1
(Partisipasi Pemakai Sistem) Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items .880 14
Sumber: Data primer diolah tahun 2017
Tabel 5.22 menunjukkan hasil uji reliabilitas variabel partisipasi pemakai sistem memperoleh nilai alpha sebesar 0,880 dan hasil tersebut melebihi 0,7. Maka dapat disumpulkan bahwa 14 item pernyataan variabel partisipasi pemakai sistem dalam penelitian ini adalah reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Tabel 5.23 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2 (Dukungan Manajemen) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .748 4
Sumber: Data primer diolah tahun 2017
Tabel 5.23 menunjukkan hasil uji reliabilitas variabel dukungan manajemen memperoleh nilai alpha sebesar 0,748 dan hasil tersebut melebihi 0,7. Maka dapat disumpulkan bahwa 4 item pernyataan variabel dukungan manajemen dalam penelitian ini adalah reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
Tabel 5.24 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Kinerja Sistem Informasi Akuntansi)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.950 25
Sumber: Data primer diolah tahun 2017
Tabel 5.24 menunjukkan hasil uji reliabilitas variabel kinerja sistem informasi akuntansi memperoleh nilai alpha sebesar 0,950 dan hasil tersebut melebihi 0,7. Maka dapat disimpulkan bahwa 25 item pernyataan variabel kinerja sistem informasi akuntansi dalam penelitian ini adalah reliabel atau konsisten, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal. Pengujian normalitas pada penelitian ini dengan melihat normal probability plot dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Melalui alat bantu SPSS 23,00 hasil uji normal probability plots dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:
Gambar 5.1 Normal Probabilty Plots
Melalui gambar 5.1 mengenai hasil uji normal probability plots dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka dengan begitu dapat ditarik kesimpulan bahwa data terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Dalam penelitian ini cara pengujian multikolinieritas dilakukan dengan cara membandingkan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kriteria pengambilan keputusan untuk uji multikolinier adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai tolerance> 0,1 dan nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi multikolinieritas terhadap data yang diuji.
2) Jika nilai tolerance> 0,1 dan nilai VIF > 10,00 maka tidak terjadi multikolinieritas terhadap data yang diuji.
Melalui alat bantu SPSS 23,00 hasil uji multikolinieritas data dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:
Tabel 5.25 Hasil Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF
1 (Constant)
Total skor variabel independen
"Partisipasi Pemakai Sistem" 0,802 1,247 Total skor variabel independen
"Dukungan Manajemen" 0,802 1,247 Sumber: Data primer diolah pada tahun 2017
Berdasarkan tabel 5.25 diatas diperoleh hasil nilai tolerance pada data adalah sebesar 0,802 dan nilai VIF adalah sebesar 1,247. Karena nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10,00 maka dapat disimpulkan bahwa data di dalam penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjdai ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadi homokedastisitas. Di dalam penelitian ini cara mendeteksi
heteroskedastisitas dengan cara melihat adanya pola tertentu pada grafik Scaterplot. Kriteria pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Jika pada grafik ada pola tertentu, seperti titik-titik yaang membentuk pola tertentu yang teratur, maka menunjukkan telah terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika pada grafik tidak ada pola tertentu serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Melalui alat bantu SPSS 23,00 hasil uji heteroskedastisitas data dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:
Gambar 5.2 Grafik scatterplot uji heteroskedastisitas Sumber: Data primer diolah pada tahun 2017
Dari grafik 5.1 mengenai grafik scatterplot uji heteroskedastisitas diatas dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar pada pola yang tidak jelas di atas dan di bawah sumbu Y, maka dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.