ANALISIS PERSEPSI PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
Studi Kasus di PT PLN (Persero) Area Klaten
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Adhitya Putra W NIM : 132114112
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ANALISIS PERSEPSI PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
Studi Kasus di PT PLN (Persero) Area Klaten
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Adhitya Putra W NIM : 132114112
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv MOTTO
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga
dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara besar.”
(Lukas 16: 10-11)
“Bukan karena apa yang telah orang lain berikan kepada kita,
tetapi apa yang telah kita berikan kepada orang lain.”
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Bapak dan Mamah
Adikku Ryan
Monica Felicia Mutiarasari Putri
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PERSEPSI PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN
MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Studi Kasus di PT PLN (Persero) Area Klaten
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 15 Juni 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta,31 Mei 2017 Yang membuat pernyataan,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Adhitya Putra W Nomor Mahasiswa :132114112
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PERSEPSI PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Studi Kasus di PT. PLN (Persero) Area Klaten
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpang, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Mei 2017
Yang menyatakan
vii KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S,E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dr. FA Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA selaku dosen pembimbing
akademik yang telah senantiasa menyertai selama 4 tahun kuliah di
Universitas ini.
5. Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA selaku pembimbing, yang telah sabar
membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Aris Edi Susangkiyono selaku pimpinan PT. PLN (Persero) Area
Klaten yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Dan segenap
karyawan PT. PLN (Persero) Area Klaten yang telah bersedia memberikan
data yang diperlukan.
7. Bapak dan Mamah yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak
mendorong dan mendoakan penulis hingga skripsi ini dapat selesai.
8. Adhetya Ryan W adikku yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan
pada penulis dalam penyelesaian skripsi.
9. Monica Felicia Mutiarasari Putri yang senantiasa mendampingi dan
viii
10.Teman-teman seperjuangan mulai dari teman-teman C Class, kelas MPAT,
genk Gaje, genk Bakul Jawaban yang mendoakan kelancaran penulisan skripsi
ini.
11.Pengurus HIMAKS 15 yang memberikan dukungan dan doa.
12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Mei 2017
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
ABSTRAK ... xv
3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 13
B. Penelitian Terdahulu ... 20
C. Pengembangan Hipotesis Penelitian ... 23
1. Partisipasi Pemakai Sistem Informasi (X1) dalam Kinerja Sistem Informasi Akuntansi... 23
2. Dukungan Manajemen (X2) dalam Kinerja Sistem Informasi Akuntansi... 24
D. Kerangka Konseptual Penelitian ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A. Jenis Penelitian ... 26
B. Objek dan Subjek Penelitian... 26
C. Tempat dan Waktu Penelitian... 26
x
Halaman
2. Variabel Dependen ... 31
G. Teknik Analisis Data ... 31
1. Analisis Data... 31
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35
a. Uji Validitas ... 35
b. Uji Reliabilitas ... 35
3. Uji Asumsi Klasik ... 36
a. Uji Normalitas ... 36
b. Uji Multikolinieritas ... 37
c. Uji Heteroskedastisitas ... 38
4. Pengujian Hipotesis ... 39
B. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Area Klaten ... 44
C. Visi, Misi, Nilai-nilai dan Motto PT. PLN (Persero) ... 45
D. Bisnis PLN ... 46
E. Logo PT. PLN (Persero) ... 48
F. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Klaten ... 50
G. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 51
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 63
A. Deskripsi Responden ... 63
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 69
1. Partisipasi Pemakai Sistem Informasi Akuntansi ... 69
2. Dukungan Manajemen ... 77
3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 78
C. Analisis Data... 82
1. Perhitungan dan Penilaian Kuesioner ... 82
2. Uji Kualitas Data ... 87
c. Uji Heteroskedastisitas ... 94
4. Hasil Pengujian Hipotesis ... 96
a. Uji Parsial (Uji Statistik t) ... 98
b. Uji Simultan (Uji Statistik f) ... 100
xi
Halaman
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 103
1. Persepsi Partisipasi Pemakai Sistem terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 103
2. Faktor Dukungan Manajemen terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 105
BAB VI PENUTUP ... 107
A. Kesimpulan ... 107
B. Keterbatasan Penelitian ... 107
C. Saran ... 108
DAFTAR PUSTAKA ... 109
xii
5.5 Jenjang Pendidikan Responden ... 69
5.6 Dimensi Hubungan ... 70
5.7 Dimensi Wawasan ... 71
5.8 Dimensi Tanggung Jawab ... 72
5.9 Dimensi Waktu ... 73
5.10 Dimensi Keinginan Pemakai ... 74
5.11 Dimensi Nilai Kepuasan, Kepercayaan, dan Dukungan Manajemen ... 75
5.12 Dimensi Biaya ... 76
5.13 Dimensi Kemahiran, Keaktifan, dan Perhatian Manajer ... 78
5.14 Dimensi Kepuasan Pemakai Sistem Informasi ... 79
5.15 Dimensi Pemakai Sistem Informasi ... 81
5.16 Perhitungan Kuesioner Variabel Partisipasi Pemakai Sistem Informasi Akuntansi (X1) ... 82
5.17 Perhitungan Kuesioner Variabel Dukungan Manajemen (X2) 84
5.18 Perhitungan Kuesioner Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y) ... 85
5.25 Hasil Uji Multikolinieritas ... 94
5.26 Hasil Uji Regresi Linier berganda ... 97
5.27 Tabel Anova Uji Regresi Linier Berganda ... 101
xiii
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Gambar Halaman
2.1 Gambar Kerangka Penelitian ... 25
4.1 Logo PT. PLN... 48
4.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Klaten ... 50
5.1 Normal Probabilty Plots ... 93
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Lampiran Halaman
1 Kuesioner Penelitian ... 113
2 Hasil Uji Validitas Variabel X1 ... 120
3 Hasil Uji Validitas Variabel X2 ... 122
4 Hasil Uji Validitas Variabel Y... 123
5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 ... 126
6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2 ... 126
7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 127
8 Hasil Uji Multikolinieritas ... 128
9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 131
10 Hasil Uji Regresi Linier ... 134
11 Tabulasi Kuesioner Partisipasi Pemakai Sistem ... 136
12 Tabulasi Kuesioner Dukungan Manajemen ... 138
xv
ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI PARTISIPASI PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
Studi Kasus di PT. PLN (Persero) Area Klaten
Adhitya Putra W NIM : 132114112 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi pemakai sistem dan dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang diperoleh berdasarkan persepsi dari karyawan. Kinerja dari sistem informasi sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor agar sistem informasi tersebut dapat menyajikan informasi yang baik.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara persepsi partisipasi pemakai sistem dan faktor dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Koefisien determinan diperoleh 0,752 menunjukkan adanya kontribusi dari persepsi partisipasi pemakai dan faktor dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Jadi, persepsi pemakai sistem dan faktor dukungan manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
xvi
ABSTRACT
THE PERCEPTION ANALYSIS OF USER PARTICIPATION, MANAGEMENT SUPPORT TO ACCOUNTING INFORMATION
SYSTEM PERFORMANCE
The aim of this study is to find out the influence of perception of user participationt and the perception of management support to accounting information system performance based on the perception of employees.The performance of the information system is affected by several factors that can make good information.
This study is case study. This data was obtained by spreading the questionnaire. The data analysis technique of this study was multiple linear regression.
The result of the research shows that there is a positive influence between the perception of the user participation and the perception of the management support to accounting information system performance. The value of the determination coefficient was 0,752, the valueshowed that there was 75,2 % contribution of the perception of the user participation and the perception of the management support to accounting information system performance. So, the perception of the user participation and the perception of the management support influence to accounting information system performance.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting
untuk dilakukan perusahaan. Romney dan Steinbart (2014:5) menyatakan
semua organisasi membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang
efektif. Baridwan (2002:4) menyatakan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
merupakan suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan,
mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang
relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak luar dan pihak dalam.
Penerapan teknologi informasi merupakan salah satu elemenyang
mendukung sistem informasi akuntansi pada perusahaan.Romney dan
Steinbart (2014:7) menyatakan pada perusahaan-perusahaan modern saat ini
penerapan Sistem Informasi Akuntansi menjadi hal yang wajib dilakukan
untuk mendapatkan nilai tambah sebagai berikut: meningkatkan kualitas,
mengurangi biaya produksi dan jasa, meningkatkan efisiensi perusahaan,
mendistribusikan pengetahuan, meningkatkan efisiensi dan efektifitas rantai
pasokan, meningkatkan struktur kontrol internal, meningkatkan kemampuan
dalam mengambil keputusan.
Anggraini (2012) menyatakan kinerja sistem informasi akuntansi
menunjukkan efektifitas/keberhasilan sistem informasi yang diukur oleh
Irmaya (2008) menyatakan bahwa ukuran efektifitas kinerja sistem informasi
akuntansi dapat dilihat melalui dua pendekatan yaitu kepuasan pemakai
informasi dan pemakaian SIA oleh pegawai bagian keuangan dalam
membantu menyelesaikan pekerjaannya mengolah data keuangan menjadi
informasi akuntansi.
Beberapa riset yang dilakukan berkaitan dengan bidang Sistem
Informasi memberikan pandangan bahwa terdapat sejumlah faktor yang
mempengaruhi kinerja SIA. Penelitian Soegiharto (2001) dan penelitian Tjhai
Fung Jen (2002) mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, diantaranya:
keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik
personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen,
formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan
pendidikan pemakai, keberadaan dewan pengarah sistem informasi, dan lokasi
departemen sistem informasi.
Nur Sari Dewi (2014) melalui hasil risetnya menemukan bahwa faktor
keterlibatan pemakai sistem dan faktor dukungan manajemen berpengaruh
positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi dengan objek penelitian
koperasi syariah. Penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Fein Suwira (2014) dengan objek penelitian perusahaan
pendanaan, pada hasil penelitiannya faktor dukungan manajemen tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sedangkan untuk
pemakai dan formalisasi pengembangan sistem tetap berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk menilai kinerja Sistem Informasi
Akuntansi melalui persepsi karyawan pada PT. PLN (Persero) Area Klaten
dengan mengacu pada faktor partisipasi pengguna sistem dan dukungan
manajemen. PT. PLN (Persero) Area Klaten pada saat ini menerapkan dua
aplikasi utama dalam mendukung operasi perusahaannya yaitu AP2T dan
SAP. Aplikasi AP2T lebih berfokus pada pelayanan pelanggan dengan
penggunanya adalah divisi niaga dan divisi pelayanan pelanggan sedangkan
aplikasi SAP merupakan aplikasi yang mengatur hal internal perusahaan
dengan penggunanya adalah divisi akuntansi, divisi keuangan, dan divisi
logistik. Penerapan kedua sistem tersebut dilakukan baik yang ada di cabang
maupun yang ada di rayon.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
mengambil judul penelitian “Analisis Persepsi Partisipasi Pemakai Sistem
dan Dukungan Manajemen terhadap Kinerja Sistem Informasi
B. Rumusan Masalah
Beberapa pertanyaan yang muncul dan akan dibahas dalam penelitian
ini guna melihat permasalahan yang akan terjadi dalam penerapan sistem
informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah persepsi partisipasi pemakai sistem terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi di perusahaan PT. PLN (Persero) Area Klaten?
2. Bagaimanakah pengaruh faktordukungan manajemen terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi pada PT PLN (Persero)Area Klaten?
3. Apakah faktor partisipasi pemakai sistem dan faktor dukungan manajemen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi pada PT PLN (Persero) Area Klaten?
C. Batasan Masalah
Penilaian kinerja sistem informasi akuntansi dinilai melalui beberapa
faktor seperti: partisipasi pemakai sistem, kemampuan teknik personal sistem
informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen, formalisasi
pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pemakai,
keberadaan dewan pengarah sistem informasi, dan lokasi departemen sistem
informasi. Penelitian iniberfokus pada penilaian kinerja sistem informasi
akuntansi pada perusahaan PT. PLN (Persero) Area Klaten yang didasarkan
pada dua faktor yaitu partisipasi pemakai sistem dan dukungan
Area Klaten maka penelitian ini hanya berpengaruh pada karyawan-karyawan
perusahaan tersebut.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh persepsi partisipasi pemakai sistem terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi di perusahaan PT. PLN (Persero) Area Klaten.
2. Mengetahui pengaruhfaktor dukungan manajemen terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi pada PT PLN (Persero)Area Klaten?
3. Mengetahui apakah secara bersama-sama faktorpartisipasi pemakai sistem
dan faktordukungan manajemen berpengaruh terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi pada PT PLN (Persero) Area Klaten.
E. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Memberikan kontribusi bagi pengembangan teori dalam Sistem Informasi
Akuntansi, terkhusus dalam penilaian kinerja suatu Sistem Informasi
Akuntansi dalam suatu perusahaan.
2. Memberikan kontribusi bagi perusahaan melalui faktor-faktor penghambat
maupun pendukung dalam pengembangan sistem informasi akuntansi,
sehingga perusahaan dapat meminimalkan terjadinya kegagalan dalam
F. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan pada penelitian ini dibagi menjadi beberapa
bagian:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori yang mendukung penelitian,
penelitian-penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis penelitian serta
kerangka konseptual penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian jenis penelitian, objek dan subjek penelitian, tempat
dan waktu penelitian, populasi penelitian, teknik pengumpulan data
penelitian, variabel penelitian, dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Bab ini berisi uraian gambaran umum dari objek penelitian, dalam
penelitian ini objek penelitiannya adalah PT. PLN (Persero) Area Klaten.
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan mengenai analisis hipotesis dan hasil dari
kuisioner.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, saran, dan keterbatasan
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti(Belch & Belch,2007:
113).
Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami
oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang
lingkungannya baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan,
perasaan, dan penciuman(Thoha, 2011:141).
Departemen Pendidikan Nasional (2003) mendefinisikan
persepsi sebagai kesan seseorang terhadap objek persepsi tertentu yang
dipengaruhi faktor internal, yakni perilaku yang berada di bawah
kendali pribadi dan faktor eksternal, yakni perilaku yang dipengaruhi
oleh situasi di luarnya.
Melaui pengertian pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
persepsi adalah proses seseorang menanggapi masukan
informasi-informasi yang diterimanya melalui panca indera dan dipengaruhi oleh
b. Tahap Pembentukan Persepsi
Belch (2007: 114) menyatakan terdapat sejumlah tahapan
seseorang dalam membentuk sebuah persepsi pada suatu
informasi.Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas: Exposure, Attention,
Comprehension, dan Retention.
1) Exposure:tahap dimana seseorang mulai menerima
informasi melalui panca indera yang dimiliki.
2) Attention:seseorang mulai menempatkan
informasi-informasi yang diterima ke dalam sebuah stimulus.
3) Comprehension:seseorang mulai menginterpretasikan
informasi yang masuk tersebut menjadi sebuah arti yang
spesifik.
4) Retention:tahap dimana seseorang sudah mulai tidak
mengingat lagi keseluruhan dari apa yang mereka baca,
lihat atau dengar meskipun mereka sudah tertarik dan dapat
menginterpretasikan informasi tersebut.
Melalui uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
pembentukan persepsi melalui beberapa tahap yaitu: Exposure (tahap
menerima informasi), Attention (tahap menstimuluskan informasi),
Comprehension (tahap menginterpretasikan informasi), Retention
2. Sistem Informasi Akuntansi
a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu (Jogiyanto,
1999:1).
Hall (2001) dalam Abdul Kadir (2014:9) menjelaskan bahwa
sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur-prosedur dimana
data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan
kepada pemakai.
Gelinas (2004:23) mendefinisikan sistem informasi adalah
sebuah sistem buatan manusia yang terdiri atas serangkaian komponen
terpadu berbasis komputer dan manual yang ditetapkan untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data, informasi sehingga
menjadi output yang berguna bagi pengguna.
Sedangkan untuk pengertian sistem informasi akuntansi
terdapat berbagai definisi dari para ahli seperti:
Azhar Susanto (2008:3) menyatakan sistem informasi
akuntansi merupakan kumpulan dari sub-sub sistem/komponen baik
fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu
sama lain secara harmonis untuk mengelola data tranksaksi yang
Samiaji Sarosa (2009:5) mendefinisikan sistem informasi
akuntansi sebagai sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan informasi
yang berguna dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi
akuntansi menyediakan cara mengolah dan menyajikan informasi
berguna, informasi tersebut merupakan bagian terpenting dari seluruh
informasi yang diperlukan manajemen untuk membuat keputusan.
Dapat disimpulkan definisi sistem informasi akuntansi
merupakan kumpulan sub-sub sistem yang saling berkaitan dan
berhubungan untuk mengelola data tranksaksi hingga nantinya
menghasilkan informasi keuangan dan informasi keuangan tersebut
dipergunakan manajemen dalam membuat suatu keputusan.
b. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi merupakan aspek-aspek yang di
dalamnya berfungsi untuk membentuk suatu informasi yang berguna
bagi penggunanya. Menurut Azhar Susanto (2008 : 7) terdapat
beberapa komponen yang membentuk suatu sistem informasi:
1) Hardware (Perangkat Keras)
Perangkat keras merupakan aspek dalam bentuk
fisik yang berfungsi untuk mengumpulkan, memasukkan,
memproses, dan mengeluarkan informasi yang berguna
2) Software (Perangkat Lunak)
Perangkat lunak berisikan aplikasi-aplikasi guna
mengolah data mentah yang telah dimasukkan ke
perangkat keras untuk kemudian dengan aplikasi yang ada
mengolah informasi menjadi data yang berguna bagi
pengguna.
3) Brainware (Manusia/pengoperasi)
Merupakan aspek yang mengoperasikan aplikasi di
dalam perangkat keras, sebagai pengguna yang
membutuhkan informasi dari data mentah. Merupakan
komponen yang tidak dapat di pisahkan dari komponen
lainnya, karena komponen Brainware yang membutuhkan
informasi dari data yang dimasukkan.
4) Procedure (Prosedur)
Prosedur merupakan kumpulan perintah-perintah
yang berisikan aktivitas yang ada di dalam sistem dan
aktivitas tersebut dilakukan secara berulang-ulang sesuai
dengan perintah pengguna.
5) Database (Basis Data)
Basis data merupakan sekumpulan datum yang siap
di olah guna memperoleh suatu informasi yang berguna
6) Communication Network (Jaringan Komunikasi)
Komunikasi dipergunakan untuk memudahkan
dalam pengambilan dan pengumpulan data, selain itu pula
berguna dalam pemindahan data dari satu ke lokasi
menuju ke lokasi yang lainnya terutama bila dalam
pengambilan data terdapat keterbatasan geografis dan
waktu.
Romney dan Steinbart (2014:11) menyebutkan terdapat enam
komponen dari sistem informasi akuntansi, yaitu:
1) Orang yang menggunakan sistem.
2) Prosedur dan instruktur yang digunakan untuk
mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.
3) Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.
4) Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
5) Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer,
perangkat periferal, dan perangkat jaringan komunikasi
yang digunakan dalam SIA.
6) Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang
c. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Dengan adanya ke enam komponen dalam Sistem Informasi
Akuntansi, Romney dan Steinbart (2014:11) lalu berpendapat bahwa
SIA dapat memenuhi 3 fungsi penting yaitu
1) Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas,
sumber daya, dan personel organisasi.
2) Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen
dapat merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, dan
mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan personel.
3) Memberikan pengendalian yang memadai untuk
mengamankan aset dan data organisasi.
Melalui penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi
penting sistem informasi akuntansi bagi suatu aktivitas adalah mulai
dari fungsi pengumpulan dan penyimpanan data untuk kemudian di
ubah menjadi sebuah informasi yang berguna bagi manajemen selain
itu pula dengan adanya SIA memungkinkan untuk pemberian
pengendalian yang memadai untuk aset dan organisasi.
3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
a. Pengertian Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Kamus Besar Bahasa Indonesiamendifinisikan kinerja sebagai
sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Sedangkan
menurut Trisnantoro dan Agastya (1996) dalam Ryan (2015:36)
suatu organisasi dalam memberikan jasa dan produk kepada
pelanggan.
Soegiharto (2001) dalam Nur Sari (2014: 25) mengartikan
kinerja sistem sebagai sebuah penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari
pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian kinerja
sistem informasi merujuk pada apakah pelaksanaan suatu kegiatan
sudah sesuai atau belum dengan tujuan yang sebelumnya telah
ditetapkan.
Melalui pemaparan pengertian kinerja sistem di atas dapat
disimpulkan bahwa pengertian kinerja sistem informasi akuntansi
adalah kesatuan penilaian sistem yang di dalamnya memuat pelaporan
keuangan dalam suatu perusahaan, penilaian keberhasilan suatu sistem
dilihat berdasarkan tujuan yang sebelumnya telah diterapkan. Kinerja
sistem informasi yang baik adalah sebuah sistem yang mampu
memenuhi kebutuhan pemakai sistem di dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
b. Mengukur Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Soegiharto (2001) dan Tjhai Fung Jen(2002) dalam Nur Sari
(2014: 25) membagi pengukuran kinerja sistem informasi menjadi dua
dimensi:
1) Kepuasan pemakai sistem informasi
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi
Tjhai Fung Jen (2002) dalam Nur Sari (2014:26)
menemukanterdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja suatu
sistem informasi akuntansi, adalah sebagai berikut:
1) Keterlibatan pemakai sistem
Seringnya pemakai sistem terlibat maka akan
semakin meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi
hal tersebut dikarenakan adanya hubungan positif antara
keterlibatan pemakai dengan kinerja sistem informasi
akuntansi.
2) Kemampuan teknik personal sistem informasi
Semakin tingginya kemampuan teknik individu
dalam pengoperasian sistem informasi akan semakin
meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, hal ini
dikarenakan adanya hubungan positif antara standar
kemampuan teknik personal sistem informasi dengan
kinerja sistem informasi akuntansi.
3) Ukuran organisasi
Semakin besar ukuran suatu organisasi akan
semakin meningkatkan juga kinerja sistem informasi
positifantara ukuran organisasi dengan kinerja sistem
informasi akuntansi.
4) Dukungan manajemen puncak
Semakin besar dukungan dari manajemen puncak
maka akan semakin meningkatkan kinerja sistem informasi
akuntansi, hal ini dikarenakan adanya hubungan positif
antara dukungan dari manajemen puncak terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi.
5) Formalisasi pengembangan sistem informasi
Semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan
sistem informasi akan semakin meningkatkan kinerja
sistem informasi akuntansi, hal ini dikarenakan adanya
hubungan positif antara formalisasi pengembangan sistem
informasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.
6) Program pelatihan dan pendidikan pemakai
Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih
maksimal jika adanya program pelatihan dan pendidikan
pemakai sistem informasi.
7) Keberadaan dewan pengarah sistem informasi
Keberadaan dewan pengarah sistem informasi akan
8) Lokasi departemen sistem informasi
Kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih
maksimal bila departemen sistem informasi berdiri sendiri
dan terpisah dari departemen lain.
Namun dalam penelitian ini penulis hanya akan mengambil dua
faktor yaitu partisipasi pemakai sistem dan dukungan manajemen:
1. Partisipasi Pemakai Sistem
Davis dan Newstrom (2004:72) mendefinisikan partisipasi
sebagai keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam
situasi kelompok sehingga mendorong mereka untuk memberikan
suatu kontribusi demi tujuan kelompok dan juga sebagai tanggung
jawab dalam pencapaian tujuan. Berdasarkan definisi partisipasi
tersebut, maka partisipasi pemakai sistem dapat diartikan sebagai
keterlibatan pemakai sistem untuk memberikan suatu kontribusi
dalam pengembangan sistem sehingga sistem yang digunakan
sesuai dengan tujuan perusahaan.
Suwira (2014:14) menyatakan pemakai atau pengguna
merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan
penerapan suatu sistem dan teknologi. Menyadari bahwa
operasionalisasi teknologi komputer menyangkut aspek manusia
dan perubahan yang disebabkannya maka penting untuk
memperhatikan keberadaan manusia dalam pemanfaatan suatu
pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-orang
yang akan menggunakan sistem informasi yang telah
dikembangkan, seperti operator dan manajer (end user).
Soegiharto dalam Rivaningrum (2015:24) menyatakan
secanggih apapun sistem informasi yang dibuat, bila dalam
perancangan maupun pengoperasian sistemnya tidak
memperhatikan faktor manusia maka dapat dipastikan terjadinya
beberapa hambatan yang disebabkan karena ketidaksesuaian antar
sistem penggunanya. Pengguna sistem informasi akuntansi dinilai
sebagai orang yang paham mengenai seluk beluk sistem informasi
yang digunakannya, kendala teknis dan non teknis pasti dialami
oleh pemakai sistem. Oleh sebab itu pemakai harus dilibatkan
dalam suatu proses pengembangan sistem. Adanya partisipasi
pengguna dalam pengembangan SIA dapat diartikan sebagai
bentuk keterlibatan mental dan emosi pegawai dalam situasi
kelompok yang menggiatkan mereka untuk menyumbang pada
tujuan kelompok serta bertanggungjawab di dalam pengembangan
SIA.
2. Dukungan Manajemen
Kuntjoro (2002) menjelaskan dukungan sebagai segala
bentuk informasi verbal maupun non verbal yang bersifat saran,
bantuan nyatamaupun tingkah laku dilakukan oleh sekelompok
lingkungannya. Atau dalam bentuk lainjuga bisa berupa kehadiran
atau segala sesuatu hal yang dapat memberikan keuntungan
emosional yang berpengaruh terhadap tingkah laku penerimanya.
Komara (2004:65) memberikan beberapa alasan mengenai
betapa pentingnya dukungan manajemen dalam pengembangan
sistem. Diantaranya adalah bahwa pengembangan sistem
merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan korporat
yang diketahui manajemen puncak karenanya pengembangan juga
diharuskan sejalan dengan perencanaan korporat, sehingga
mendukung tujuan yang hendak dicapai korporat. Dengan
demikian, maka akan dijadikan pembuatan dan pengambilan
keputusan dalam pengembangan sistem menjadi lebih baik.
Soegiharto (2001) dalam Rivaningrum (2015: 27)Manajer
puncak merupakan titik sentral dari sebuah sistem informasi,
dimana manajer tersebut menggunakan sistem informasi untuk
dijadikan sebagai pengambilan keputusan tertentu. Karenanya
dalam setiap aktivitas pengembangan sistem, manajemen puncak
memiliki andil yang besar mengenai bagaimana sistem informasi
tersebut nantinya diarahkan. Selain itu pimpinan bagian juga
bertugas untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi
yang digunakan, sehingga akan memotivasi pemakai untuk
berpartisipasi dalam pengembangan sistem untuk keberhasilan
B. Penelitian Terdahulu
1. Beriyaman Adventri (2008) dengan judul penelitian Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(Survei terhadap Tiga Ba dan Usaha Milik Negara di Bandung).
Penelitian dengan subjek tiga badan usaha milik negara ini
lebih jauh menganalisa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi beserta seberapa besar pengaruh
dari faktor-faktor tersebut. Melalui penelitian yang dilakukan pada PT.
Bank Rakyat Indonesia Tbk., PT. Jaminan Sosial (Persero), PT. Pos
Indonesia (Persero) ini menunjukkan bahwa faktor-faktor partisipasi
pemakai sistem informasi, kemampuan pemakai sistem informasi,
pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di tiga
badan usaha milik negara tersebut.
2. Nur Sari Dewi (2014) dengan judul penelitian Analisis Persepsi
Keterlibatan Pemakai Sistem dan Dukungan Manajemen terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada KJKS BMT
BIMA Magelang).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh persepsi keterlibatan pemakai sistem dan dukungan
manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada
perusahaan yang bergerak di bidang koperasi yaitu KJKS BMT BIMA.
keterlibatan pemakai dan persepsi dukungan manajemen berpengaruh
positif terhadap variabel independen yaitu kinerja sistem informasi
akuntansi.
3. Fein Suwira (2014) dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada
Perusahaan Pendanaan di Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapabilitas personil
sistem informasi, keterlibatan pemakai, dan formalisasi pengembangan
sistem berpengaruh terhadap pengembangan sistem informasi
akuntansi, sedangkan untuk variabel manajemen puncak tidak
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada
perusahaan pendanaan yang menjadi subjek penelitian. Tingginya
dukungan manajemen puncak menyebabkan pemakai sistem menjadi
puas dengan sistem yang ada namun di lain sisi rating dari
departemen-departemen pemakai masih rendah.
4. Ajeng Rivaningrum (2015) dengan judul penelitian Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Rumah
Sakit Saras Husada Purworejo.
Melalui variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan
sistem, program pendidikan dan pelatihan pengguna, dan dukungan
manajemen puncak peneliti ingin mengukur pengaruhnya terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil penelitian yang telah
keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, program
pendidikan dan pelatihan pengguna, dan dukungan manajemen puncak
akan meningkatkan kepuasan pengguna terhadap sistem informasi
akuntansi.
5. Alfonsus Ryan (2015) dengan penelitian yang berjudul Analisis
Dukungan Manajemen Puncak, Partisipasi Pemakai Sistem Informasi,
dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Studi Kasus pada PT. Berlico
Mulia Farma.
Melalui penelitian kualitatif deskriptifnya peneliti ingin
mengetahui persepsi karyawan terhadap dukungan manajemen puncak,
partisipasi pemakai sistem informasi, dan kinerja sistem informasi
akuntansi. Penelitian ini dilatar belakangi oleh bergantinya
kepemilikan sistem informasi akuntansi di PT Berlico Mulia Farma
dikarenakan akuisisi oleh PT industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul.
Hasil penelitian menunjukkan walaupun adanya perubahan
kepemilikan persepsi karyawan terhadap dukungan manajemen puncak
dan partisipasi pemakai sistem informasi adalah baik, di lain sisi
persepsi kinerja sistem informasi akuntansi sudahlah baik namun
C. Pengembangan Hipotesis Penelitian
1. Partisipasi Pemakai Sistem Informasi (X1) dalam Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi
Partisipasi pemakai sistem informasi sangat berhubungan erat
dengan keberhasilan penerapan sistem informasi dalam sebuah
perusahaan.Hal ini dikarenakan operasional sebuah sistem informasi
menyangkut aspek manusia sebagai pihak yang
mengoperasikannya.Melalui hubungan tersebut maka aspek manusia
mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada pada sebuah sistem
yang dioperasikannya.Maka timbal balik berupa masukan maupun
solusi permasalahan dari sebuah sistem sangat berguna bagi
pengembangan kinerja sistem informasi di dalam perusahaan.
Bruwer (1984), Hirschheim (1985), Soegiharto (2001) dalam
Acep Komara (2004:24) menyatakan bahwa partisipasi pemakai secara
signifikan berpengaruh pada kinerja sistem informasi
akuntansi.Banyak penelitian yang membuktikan bahwa faktor individu
atau perilaku pemakai sistem berpengaruh terhadap keberhasilan
teknologi informasi karena tanggapan pemakai terhadap sistem
sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan sistem tersebut.
H1: Persepsi partisipasi pemakai sistem memiliki pengaruh
2. Dukungan Manajemen (X2) dalam Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi
Kemampuan manajemen mendukung karyawan di dalam
perusahaan dapat menjadi salah satu pendukung baiknya kinerja sistem
informasi yang ada dalam perusahaan.Keterampilan dan kemampuan
manajemen dalam memberikan motivasidapat berpengaruh terhadap
kepuasan karyawan.
Menurut Komara (2004) dalam Fein Suwira (2014:12)
dukungan manajemen bertanggung jawab atas penyediaan pedoman
umum bagi kegiatan sistem informasi.Tingkat dukungan yang
diberikan oleh manajemen bagi sistem informasi organisasi dapat
menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi. Soegiharto
(2001) dalam Rivaningrum (2015:27) menyatakan manajemen
memiliki andil yang besar mengenai bagaimana sistem informasi
tersebut nantinya akan diarahkan. Selain itu pimpinan bagian juga
bertugas untuk mensosialisasikan pengembangan sistem informasi
yang digunakan, sehingga akan memotivasi pemakai untuk
berpartisipasi dalam pengembangan sistem untuk keberhasilan suatu
sistem.
H2: Faktordukungan manajemen memliki pengaruh positif
D. Kerangka Konseptual Penelitian
Berdasarkan uraian dalam pengembangan hipotesis maka
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu
kerangka pemikiran seperti di bawah ini:
Gambar 2.1 Gambar Kerangka Konseptual Penelitian H3
H2 H1 Persepsi Partisipasi
Pemakai Sistem dalam Pengembangan SIA
(X1)
Faktor Dukungan Manajemen
(X2)
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah studi kasus,
dengan melakukan pengamatan pada semua sampel yang terbatas pada dua
faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada PT. PLN
(Persero) Area Klaten. Kesimpulan di dalam penelitian ini hanya akan berlaku
pada perusahaan tersebut.
B. Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian pada skripsi ini adalah dua faktor yaitu persepsi
partisipasi pemakai sistem (X1) dan faktor dukungan manajemen (X2)
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y). Sedangkan subjek pada
penelitian ini adalah karyawan PT. PLN (Persero)Area Klaten yang
menggunakan aplikasi Sistem Informasi Akuntansi.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian inidilaksanakan di kantor cabang PT. PLN (Persero)
Area Klaten yang beralamatkan di Jalan Raya Solo, Jonggrangan, Klaten
Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
2. Waktu penelitian
D. Populasi Penelitian
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PLN
(Persero) Area Klaten yang menggunakan aplikasi sistem informasi akuntansi
di dalamnya terbagi ke dalam1 cabang dan 5 wilayah rayon dengan perincian
jumlah karyawan pengguna sistem informasi akuntansi di kantor cabang Area
Klaten 24 responden,rayon Klaten Kota sebanyak 12 responden, rayon
Boyolali sebanyak 11 responden, rayon Pedan sebanyak 7 responden, rayon
Tulung sebanyak 8 responden, dan rayon Delanggu sebanyak 11 responden
dengan begitu maka jumlah populasi pengguna sistem informasi dalam PT.
PLN (Persero) Area Klaten adalah sebanyak 74 responden. Karena jumlah
populasi kurang dari 100 orang maka jumlah responden yang digunakan
diambil dari seluruh populasi sebanyak 74 responden, hal tersebut diambil
dari penjelasan dari sampling jenuh. Sampling jenuh merupakan teknik
penentuan sampel bila semua populasi digunakan sebagai sampel,
pengambilan sampling jenuh dilakukan bila jumlah populasi penelitian relatif
kecil atau kurang dari 100 (Sarwono 2010: 54).
E. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah jenis data primer
dimana cara memperoleh data primer tersebut melaluicara:
1. Kuesioner
Kuesioner atau angket adalah suatu alat pengumpul
informasi dengan cara membuat daftar pertanyaan tertulis untuk
yang akan diteliti. Kuesioner akan diberikan kepada pihak yang
berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti.
Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket tertutup dimana responden hanya akan memberikan tanda
centang (
√
) pada kolom yang disediakan. Setiap item pertanyaandi dalam kuesioner merupakan pernyataan positif yang diukur
dalam skala Likert.Riduwan (2014:20) menjelaskan bahwa skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang suatu kejadian atau gejala.
Penggunaan pernyataan-pernyataan dalamkuesioner ini
mengadopsi dari Nur Sari (2014).
Tabel 3.1 Skala Likert
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen (variabel bebas)
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain (Indriantoro 2001:63). Variabel
independen pada penelitian ini adalah persepsi partisipasi pemakai sistem
(X1) dan faktor dukungan manajemen (X2).
a. Persepsi partisipasi pemakai sistem (X1)
Partisipasi memiliki arti sebagai kegiatan ikut turut serta dalam
suatu kegiatan. Dalam penelitian ini partisipasi yang dimaksud adalah
bagaimana pemakai sistem ikut berperan dalam pengembangan dan
pemeliharaan sistem informasi dalam perusahaan. Dalam kuesioner
penelitian ini terdapat 14 pernyataan yang tujuannya untuk mengukur
13 indikator variabel persepsi partisipasi pemakai sistem (Azhar
Susanto 2008:367) yaitu:
1) Diikutsertakan dalam berpartisipasi.
2) Meningkatkan hubungan antara pemakai, manajemen dan ahli
sistem informasi.
3) Memperluas wawasan pemakai dan manajemen dalam bidang
komputer.
4) Mengusulkan bagaimana dan apa dari sistem yang harus dibangun.
5) Meringankan pemakai sistem dan manajemen.
6) Merasa memiliki dan turut menjaga sistem informasi yang
7) Ikut menjalankan sistem informasi yang dibangun.
8) Mempersingkat waktu pengembangan sistem.
9) Keinginan pemakai lebih tepat.
10)Sistem informasi lebih bernilai.
11)Meningkatkan kepercayaan pemakai dan manajemen terhadap
proyek pengembangan sistem informasi.
12)Meningkatkan dukungan pemakai dan manajemen terhadap proyek
pengembangan sistem informasi.
13)Mengurangi biaya pemeliharaan sistem.
b. Faktor dukungan manajemen (X2)
Dukungan adalah segala bentuk informasi verbal ataupun non
verbal yang bersifat saran, bantuan yang nyata maupun tingkah laku
diberikan oleh orang yang dekat dan akrab dengan subjek di dalam
lingkungan sosialnya, pemberian dukungan tersebut dapat memberikan
keuntungan emosional bagi tingkah laku penerimanya. Dalam
kuesioner penelitian ini terdapat 4 pernyataan yang tujuannya untuk
mengukur 3 indikator variabel dukungan manajemen (Nur Sari 2012:
47), yaitu:
1) Kemampuan manajer menggunakan komputer.
2) Perhatian manajer terhadap kinerja sistem informasi.
2. Variabel Dependen (variabel terikat)
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro 2001:63). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kinerja sistem informasi akuntansi
(Y).Dalam kuesioner penelitian ini terdapat 25 pernyataan yang tujuannya
untuk mengukur 10 indikator variabel kinerja sistem informasi akuntansi
(Jogiyanto 2007:41), yaitu:
1) Informasi sesuai dengan kebutuhan.
2) Informasi yang akurat, relevan, detail, lengkap.
3) Sesuai dengan kenyataan atau kejadian yang sesungguhnya terjadi.
4) Format sesuai kebutuhan.
5) Easy to use.
6) Tepat waktu.
7) Penyelesaian dari suatu masalah.
8) Kesempatan yang harus di ambil.
9) Kebutuhan informasi terpenuhi.
10)Batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data
Sugiyono (2008:206) dalam Nur Sari (2014) menyatakan
langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner akan disebarkan ke kantor cabang dan masing-masing
Untuk Variabel X
̅
Untuk Variabel Y
̅
kuesioner merupakan pernyataan positif mempunyai nilai
masing-masing yang berbeda diukur dengan skala Likert yaitu:
Jawaban Sangat Setuju, memiliki nilai 5
Jawaban Setuju, memiliki nilai 4
Jawaban Ragu-ragu, memiliki nilai 3
Jawaban Tidak Setuju, memiliki nilai 2
JawabanSangat Tidak Setuju, memiliki nilai 1
b. Setelah data terkumpul maka akan dilakukan pengolahan data,
disajikan, dan dianalisis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
uji statistik dengan bantuan softwatre SPSS versi 23,0. Untuk menilai
variabel X dan Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata
dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata didapat dengan
menjumlah data keseluruhan dalam setiap variabel kemudian dibagi
dengan jumlah responden. Bila dijabarkan dengan rumus maka akan
menjadi:
Keterangan:
̅ = Rata-rata X
̅ = Rata-rata Y
Xi = Nilai X ke i sampai ke-n
Yi = Nilai Y ke i sampai ke-n
Setelah didapat rata-rata masing-masing variabel kemudian
dibandingkan dengan kriteria yang penulis tentukan berdasar nilai
tertinggi dan terendah dari hasil kuesioner. Nilai tertinggi dan nilai
terendah didapat dari banyaknya pernyataan dalam kuesioner dikali
dengan nilai tertinggi (5) dan nilai terendah (1) yang telah penulis
terapkan.
1) Nilai variabel persepsi partisipasi pemakai (X1) terdapat 14
pernyataan, nilai tertinggi X1 adalah (5x14)=70 dan nilai terendah
adalah (1x14)=14
2) Nilai variabel dukungan manajemen (X2) terdapat 4 pernyataan,
nilai tertinggi X1 adalah (5x4)=20 dan nilai terendah adalah
(1x4)=4
3) Nilai variabel kinerja sistem informasi akuntansi (Y) terdapat 25
pernyataan, nilai tertinggi X1 adalah (5x25)=125 dan nilai terendah
adalah (1x25)=25
Berdasarkan nilai tertinggi dan terendah di atas, maka dapat
ditentukan rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah
dibagi jumlah kriteria. Maka akan dapat ditentukan panjang interval
kelas masing-masing variabel:
1) Untuk menilai partisipasi pemakai sistem informasi akuntansi (X1),
rentang 70-14=56 jadi 56:5=11,2, maka nilai interval akan
a) Nilai 14-25,2 masuk ke dalam kriteria “Tidak Berpartisipasi”
b) Nilai 25,3-36,4 masuk ke dalam kriteria “Kurang
Berpartisipasi”
c) Nilai 36,5-47,6 masuk ke dalam kriteria “Cukup
Berpartisipasi”
d) Nilai 47,7-58,8 masuk ke dalam kriteria “Berpartisipasi”
e) Nilai 58,9- 70 masuk ke dalam kriteria “Sangat Berpartisipasi”
2) Untuk menilai dukungan manajemen (X2), rentang 20-4=16 jadi
16:5=3,2, maka nilai interval akan ditetapkan sebagai berikut:
a) Nilai 4-7,2 masuk ke dalam kriteria “Tidak Mendukung”
b) Nilai 7,3-10,4 masuk ke dalam kriteria “Kurang Mendukung”
c) Nilai 10,5-13,6 masuk ke dalam kriteria “Cukup Mendukung”
d) Nilai 13,7-16,8 masuk ke dalam kriteria “Mendukung”
e) Nilai 16,9- 20 masuk ke dalam kriteria “Sangat Mendukung”
3) Untuk menilai kinerja sistem informasi akuntansi (Y), rentang
125-25=100 jadi 100:5=20, maka nilai interval akan ditetapkan sebagai
berikut:
a) Nilai 25-45 masuk ke dalam kriteria “Tidak Baik”
b) Nilai 46-65 masuk ke dalam kriteria “Kurang Baik”
c) Nilai 66-85 masuk ke dalam kriteria “Cukup Baik”
d) Nilai 86-105 masuk ke dalam kriteria “Baik”
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau keabsahan dari suatu instrumen. Pengujian
validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasiPearson
Product Moment. Setiap instrumen dikatakan valid bila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data variabel yang
diteliti secara tepat. Hasil korelasi lalu dibandingkan dengan rtabel pada
tingkat signifikansi 0,05. Instrumen dikatakan valid apabila rhitung
positif dan rhitung > dari rtabel (P > 0,05). Perhitungan korelasi pearson
product moment dengan rumus (Arikunto 1998: 326) :
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Keterangan:
r = koefisien korelasi
XY = jumlah perkalian item dengan total item
X=tingkat skor indikatro yang diuji/nilai dari setiap pertanyaan
Y = total skor indikator
n = jumlah sampel
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat pengukur yang menunjukkan stabilitas
dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan
berguna untuk mengakses kebaikan dari suatu pengukur. Suatu
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali
2005 : 41). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan koefisien
Cronbach Alpha. Jika dari hasil perhitungan diperoleh ralpha positif dan
ralpha> 0,7 maka instrumen penelitian yang digunakan dinilai reliabel.
Penghitungan tingkat reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha (α)
dengan rumus:
Keterangan:
α = koefisien reliabilitas
K = jumlah item reliabilitas
r = rata-rata korelasi antar item
1 = bilangan konstan
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi
normal. Uji t dan F mengamsusikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Cara dalam mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik. Dalam penelitian ini penulis akan menguji normalitas dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi
normal, dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah
(Ghozali 2011:160):
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen (Ghozali 2001:91).
Uji asumsi klasik ini dapat dilakukan dengan cara
meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel
independen, dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF).
Batas dari VIF adalah 10 dan nilai tolerance value kurang dari 0,1. Jika
nilai VIF < 10 dan nilai tolerance value > 0,1 maka tidak terjadi
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi
homokedastisitas dalam model atau dengan kata lain tidak terjadi
heteroskedastisitas. Cara mendeteksi adalah dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRISED dan
ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu
X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah
distudentized. Dasar pengambilan keputusan untuk uji
heteroskedastisitas adalah (Ghozali 2011:139):
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur, maka mengidentifikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
4. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan uji-F, uji-t dan koefisien
determinan. Riduwan (2014: 110) menyatakan analisis regresi digunakan
untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikasn
melalui variabel independen secara parsial maupun simultan. Metode
analsis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh dari
variabel bebas (partisipasi pemakai sistem dan dukungan manajemen)
dengan variabel terikat (kinerja sistem informasi akuntansi). Model
persamaan regresi untuk menguji hipotesis, dengan formula:
Y = a +b1X1 + b2X2+ e
Keterangan:
Y = Skors dimensi variabel kinerja sistem informasi akuntansi
a = Konstanta, titik perpotongan dengan sumbu y, bila x = 0
X1 = Skors dimensi variabel partisipasi pemakai
X2 = Skors dimensi variabel dukungan manajemen
b1 = Koefisien regresi persepsi keterlibatan pemakai
b2 = Koefisien regresi faktor dukungan manajemen
e = Error Term
a. Uji Parsial (Uji statistik t)
Uji parsial menggunakan uji t untuk menguji seberapa jauh
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali 2011:98).
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
a) Variabel X1 persepsi partisipasi pemakai dalam
pengembangan sistem
H0 : X1 = 0, berarti tidak ada pengaruh partisipasi pemakai
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Ha : X1 ≠ 0, berarti ada pengaruh partisipasi pemakai terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
b) Variabel X2 faktor dukungan manajemen
H0 : X2 = 0, berarti tidak ada pengaruh dukungan manajemen
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Ha : X2 ≠ 0, berarti ada pengaruh dukungan manajemen
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
2) Menentukan tingkat signifikansi α = 5%
3) Menghitung thitung dengan rumus:
thitung= keterangan:
b = koefisien variabel independen
σb = deviasi standar koefisien variabel independen
b. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel
atau simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Langkah-langkah pengujian statistik F adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
H0 : X1 = X2 = 0, berarti secara simultan tidak ada pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha : X1≠ X2 ≠ 0, berarti secara simultan ada pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
2) Menentukan tingkat signifikansi α = 5%
3) Menghitung Fhitung dengan rumus:
Fhitung = = keterangan:
R2 = explained sum of squares (ESS)
(1-R2) = residual sum of squares (RSS)
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel
c. Uji Koefisien Determinan (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur
seberapa besar variasi dalam variabel independen dalam menjelaskan
bersama-sama variabel dependen. Semakin besar koefisien determinasi
semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)
Tonggak awal sejarah ketenagalistrikan di Indonesia berawal pada
akhir abad ke 19 di mana saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik
untuk keperluannya sendiri. Kemanfaatan listrik secara umum baru mulai ada
pada saat perusahaan swasta milik Belanda yaitu NV.NIGN memperluas
bidang usahanya yang semula adalah di bidang gas memperluas menjadi di
bidang listrik.
Antara tahun 1942-1945 terjadi perpindahaan pengelolaan
perusahaan-perusahaan yang awalnya milik Belanda menjadi milik Jepang setelah pihak
Belanda menyerah pada tentara pasukan Jepang, hal ini terjadi pada saat awal
perang dunia II.
Peralihan kekuasaan pun terjadi lagi pada akhir perang dunia II
tepatnya pada bulan Agustus 1945 pada saat pasukan Jepang menyerah pada
pasukan sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan
buruh-buruh listrik pada bulan September 1945 melalui delegasi buruh-buruh listrik dan
gas yang bersama dengan pimpinan KNI Pusat yang waktu itu diketuai oleh
Mr. Kasman Singodimejo berinisiatif menghadap Presiden Soekarno guna
menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada pemerintah Indonesia.
Oktober 1945 melalui Penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 tertanggal 27
Oktober 1945 membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen
Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik
sebesar 157,5 MW.Tanggal 27 Oktober setiap tahunnya kemudian dijadikan
sebagai hari listrik nasional.
Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi
BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang
bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang kemudian dibubarkan pada
tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, dua perusahaan negara yaitu
Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara
dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.Pada
saat itu kapasitas pembangkit listrik PLN adalah sebesar 300 MW.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum
Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan
(PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka
sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan
listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.Peralihan bentuk perusahaan
menjadi persero memiliki maksud dan tujuan, maksud dan tujuan dari