BAB III (METODELOGI PENELITIAN)
D. Metode Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
3. Uji Hipotesis,
a. Koefisien Determinasi b. Uji Statistik t
48
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji kebenarannya (Syofian Siregar, 2010:152). Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis sebagai berikut:
1. Pengaruh variabel pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan.
Ho: β1=0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel pengembangan
karir terhadap kepuasan kerja karyawan.
Ha: β1≠0: Terdapat pengaruh antara variabel pengembangan karir
terhadap kepuasan kerja karyawan.
2. Pengaruh komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Ho: β2=0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Ha: β2≠0: Terdapat pengaruh antara variabel komunikasi organisasi
terhadap kepuasan kerja karyawan.
3. Pengaruh variabel pengembangan karir dan komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Ho: β1+ β2=0: Tidak terdapat pengaruh antara pengembangan karir
dan komunikasi organisasi secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan.
49 Ha: β1+ β2≠0: Terdapat pengaruh antara variabel pengembangan karir
dan komunikasi organisasi secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan.
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian mengenai pengaruh pengembangan karir dan komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan yang bekerja di PT Cogindo Daya Bersama. Hasil dari penelitian diharapkan menjadi masukan untuk PT Cogindo Daya Bersama. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Agustus 2015.
B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:80). Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh karyawan PT Cogindo Daya Bersama yang berjumlah 47orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi terlalu besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Oleh
51 karena itu sampel yang diambil dari populasi harus representatif (mewakili) (Sugiyono, 2013:81). Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampling jenuh atau sensus, yaitu metode penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2013:85). Berdasarkan metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, maka jumlah sampel sama dengan jumlah populasi penelitian, yaitu berjumlah 47 orang karyawan.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang dibutuhkan untuk mendukung dan melengkapi proses penelitian ini, peneliti melakukan serangkaian kegiatan pengumpulan informasi dan data yang bersumber dari :
1. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013:137). Adapun untuk mendapatkan data primer tersebut, peneliti melakukan metode pengumpulan data melalui wawancara dan penyebaran kuesioner.
a. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknk pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti (Sugiyono, 2013:137). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak tersturktur, yaitu dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
52 wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan kepada karyawan dan bagian HRD PT Cogindo Daya Bersama.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:142). Penyebaran kuesioner tersebut secara langsung diajukan kepada karyawan PT Cogindo Daya Bersama, sebagai objek penelitian. Sehingga data yang diperoleh sesuai dengan keaadan sebenarnya yang terjadi di perusahaan tersebut.
Kuesioner berfungsi sebagai instrumen penelitian, instrumen penelitian tersebut harus dapat diukur. Sehingga akan mempermudah proses pengolahan data penelitian. Skala pengukuran yang digunakan peneliti untuk mengukur instrumen penelitian, yaitu skala
likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu (Syofian Siregar, 2010:138). Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan dari variabel menjadi dimensi, dari dimensi dijabarkan menjadi indikator, dari indikator dijabarkan menjadi sub indikator yang dapat diukur. Akhirnya sub indikator dapat dijadikan tolak ukur
53 untuk membuat suatu pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain, sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (Sugiyono, 2013:93). Untuk penelitian kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor, seperti dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Skala Likert
Jawaban Skor
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2 Ragu-ragu 3 Setuju 4 Sangat setuju 5 Sumber : Sugiyono, 2013 2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2013:137). Dapat diakatakan data sekunder merupakan data yang diperoleh selain dari hasil wawancara dan kuesioner yang dilakukan oleh peneliti. Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti selain
54 wawancara dan kuesioner tersebut, yaitu buku-buku, dokumen, jurnal- jurnal, dan internet.
D. Metode Analisis Data
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat kuantitatif. Metode analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Adapun statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif.
Statistik deskriptif adalah statistik yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan swekness (Imam Ghozali, 2013:19). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu meliputi uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan ssesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Sugiyono, 2010:52). Untuk mengukur tingkat validitas kuesioner, peneliti melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dan total skor
55 konstruk menggunakan menggunakan bantuan aplikasi komputer, yaitu SPSS. Adapun SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS versi 22.
Dalam aplikasi SPSS terdapat teknik pengukuran validitas menggunakan korelasi bivariate melalui pearson correlation
(moment product correlation). Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of
freedom (df) = n – 2, dalam hal ini ‘n’ adalah jumlah sampel
dengan alpha = 0,05 (Imam Ghozali, 2013:53).
Untuk memastikan valid atau tidaknya kuesioner, maka korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan nilai korelasi ‘r’
moment product. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilainya
positif, maka pertanyaan atau indikator kuesioner tersebut dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Imam Ghozali, 2013:47). Pengukuran reliabilitas kuesioner dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
56
1) Repeated measure atau pengukuran ulang : dalam cara ini
seseorang akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One shot atau pengukuran sekali saja : pada cara ini
pengukurannnya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Dalam SPSS terdapat fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk dikatakan realibel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally dalam Imam Ghozali, 2013:48).
2. Uji Asumsi Klasik