• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Uji Multikolonearitas

Uji Multikolonearitas pada penelitian ini digunakan untuk melihat ada tidaknya gejala multikolonearitas antar variabel independen. Pada Tabel 4.9 berikut dapat dilihat hasil Uji Multikolonearitas dengan melihat nilai Tolerance dan nilai VIF .

Tabel 4.11 Uji Multikolonearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Periklanan ,979 1,022

Harga ,979 1,022

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Pada Tabel 4.11 disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terlihat adalanya gejala multikolonearitas antar variabel indevenden. Hal ini dapat diketahui dari nilai tolerance dan nilai VIF. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel Periklanan (X1) dan variabel Harga sebesar 0,979 > 0,1 dengan nilai VIF sebesar 1,022 < 10.

Dengan demikian terlihat bahwa nilai tolerance variabel independen lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Berdasarkan kriteria pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi multikolonearitas terlah terpenuhi.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (periklanan dan harga) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Nilai koefisien regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 12 berikut

Tabel 12

Koefisien Regresi Linear Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 11,809 4,308 2,741 ,008

Periklanan ,344 ,158 ,200 2,175 ,033 ,979 1,022 Harga ,588 ,092 ,587 6,379 ,000 ,979 1,022 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh persamaan sebagai berikut: Y=a+b1X1 + b2X2 + e

Keputusan Pembelian= 11,809a(constant) + 0,344Periklanan + 0,588Harga + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Konstanta (a) = 11,809 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel

independen (periklanan dan harga) = 0 maka variabel dependen (keputusan pembelian) sebesar 11,809.

2. Koefisien regresi variabel periklanan sebesar 0,344 menunjukkan bahwa variabel periklanan memiliki pengaruh yang bernilai positif terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain, jika variabel periklanan meningkat, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,344.

3. Koefisien regresi variabel harga sebesar 0,588 menunjukkan bahwa variabel harga memiliki pengaruh yang bernilai positif terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain, jika variabel harga meningkat maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,588.

4.2.4 Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Uji Serempak (Uji F)

Uji Serempak (Uji F) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (periklanan dan harga) secara serempak terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Hasil Uji Serempak (Uji t) dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13 Uji Serempak (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 220,054 2 110,027 25,260 ,000b

Residual 304,905 70 4,356

Total 524,959 72

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian b. Predictors: (Constant), Harga, Periklanan Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa nilai Fhitung sebesar 25,260>Ftabel

sebesar (3,12) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa periklanan dan harga secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, maka Ha diterima atau H0 ditolak.

4.2.4.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil Uji Parsial (Uji t) dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14 Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 11,809 4,308 2,741 ,008

Periklanan ,344 ,158 ,200 2,175 ,033 ,979 1,022 Harga ,588 ,092 ,587 6,379 ,000 ,979 1,022 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Periklanan (X1) memiliki nilai thitung sebesar 2,175>ttabel (1,66629) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,033<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka Ha diterima atau H0 ditolak. 2. Harga (X2) memiliki nilai thitung sebesar 6,379>ttabel (1,66629) dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka Ha diterima dan H0 ditolak.

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kemampuan model dalam menjelaskan variabel terikat. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,647a ,419 ,403 2,087 1,841

a. Predictors: (Constant), Harga, Periklanan b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Sumber: Hasil Penelitian (2016)

Berdasarkan Tabel 4.15 terlihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,403. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 40,3% keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan dapat dijelaskan oleh variabel periklanan dan harga sedangkan sisanya sebesar 50,97% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan pada penelitian ini.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian

Periklanan menjadi salah satu bauran dari marketing mix. Periklanan memegang peran penting dalam memasarkan suatu produk. Hasil pengujian secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,033<0,05.

Secara umum periklanan pasta gigi Pepsodent sudah baik hal ini terlihat dari distribusi jawaban responden yang mayoritas menyatakan setuju untuk setiap item pernyataan pada kuesioner yang disebar dengan nilai total rata-rata jawaban responden sebesar 4,084. Responden menilai Iklan pasti gigi Pepsodent secara umum mampu menciptakan perhatian, menarik, dan mendorong terjadinya

keputusan pembelian. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel periklanan akan meningkatkan keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent.

Responden menilai bahwa periklanan pasta gigi Pepsodent terutama melalui media iklan televisi yang mampu menjangkau berbagai daerah termasuk di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan secara umum mampu menarik perhatian, memiliki daya tarik, dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.

Intensitas serta variasi penayangan iklan pasta gigi yang relatif tinggi melalui media televisi mampu menciptakan persepsi positif responden terhadap produk pasta gigi Pepsodent terlebih pasta gigi Pepsodent sudah sangat dikenal luas di Indonesia sehingga berbagai inovasi varian produk pasta gigi Pepsodent menjadi pilihan mayoritas responden. Responden juga menilai bahwa penayangan iklan pasta gigi Pepsodent sangat baik terutama karena mengajak untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut, serta dapat mendidik anak-anak untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan benar. Hal ini menyebabkan ilkan pasta gigi Pepsodent sudah familiar bagi mayoritas responden.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kotler & Keller (2012:146) menyatakan bahwa tahapan-tahapan pengambilan keputusan pembelian konsumen diantaranya adalah pengenalan kebutuhan, pencarian informasi dan pemilihan alternatif, dengan adanya periklanan, maka konsumen akan menjadikan informasi yang diperoleh melalui iklan sebagai refrensi dalam mengambil keputusan. Hal ini karena tujuan dari periklanan

diantaranya adalah menginformasikan, membujuk, mengingatkan, dan menguatkan sehingga dengan iklan yang efektif, diharapkan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk yang diiklankan.

Selanjutnya hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2012) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Secara simultan dan parsial, Attention, Interest, Desire, dan Action berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Pepsodent di Kota Makassar

4.3.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Faktor harga menjadi pertimbangan penting konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Hasil pengujian secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kesesuaian antara harga dengan harapan konsumen maka akan meningkatkan keputusan pembelian secara signifikan.

Secara umum responden menilai harga pasta gigi Pepsodent relatif terjangkau sesuai dengan varian produk yang dibutuhkan konsumen. Variasi produk serta harga yang bervariasi memberi banyak pilihan bagi konsumen dalam membeli pasta gigi merek Pepsodent. Hal ini menyebabkan adanya kesesuaian antara harga dengan manfaat produk yang diperoleh konsumen dengan membeli pasta gigi Pepsodent

Hal ini terlihat dari distribusi jawaban responden mayoritas menyatakan setuju untuk setiap item pernyataan pada kuesioner yang disebar dengan nilai total

rata-rata jawaban responden sebesar 3,898. Namun demikian, masih ditemukan sebagian responden yang menilai bahwa harga pasta gigi Pepsodent relatif lebih mahal dibanding pasta gigi merek lain. Hal ini menyebabkan responden terkadang beralih ke pasta gigi merek lain yang menawarkan harga yang lebih murah, terlebih jika ketersediaan varian pasta gigi Pepsodent yang biasa digunakan tidak tersedia beberapa responden tidak akan membeli varian Pepsodent lainnya dengan harga yang lebih mahal, namun akan memilih pasta gigi merek lain dengan harga yang lebih terjangkau. Namun secara umum hal ini tidak menjadi perhatian utama mayoritas responden karena perbedaan harganya relatif kecil dibanding pasta gigi merek lain serta variasi harga dan produk yang tersedia menjadikan responden dapat memilih pasta gigi Pepsodent yang sesuai dengan daya belinya.

Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas responden menilai bahwa harga pasta gigi Pepsodent telah sesuai dengan harapannya. Kesesuaian harga dengan harapan konsumen ini mendorong meningkatnya keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Griffin dan Ebert, (2007 : 281) menyatakan bahwa harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk tertentu akan dijatuhkan pada produk tersebut. Selanjutnya hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi (2012). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Close Up pada Mahasiswa Universitas Negeri Padang.

BAB V

Dokumen terkait