ETUI(PEMPU
Tabcl 4.10. Uji Multivariat X'aktor Risiko Terjadinya KKvM
48
Tabel
4.10. Laqiutan
SelebiIV
DSTaVR
TDSKGDadrandom Krcatinin
SkorTIMI
Konstanta1,132 2,163 1,409 1,357
1,95',1
-2,609
0,039 0,007 0,017 0,018 0,003 0,000
3,102 8,700 4,092 3,884 7,0']9 0,o74
1,061-9,073 1,78742,357 r,283-13,047 1,257-12,002 1,956-25,617
Penelitian ini merupakan studi retospektif yang bprtujuan
untuk mengetahui hubungan depresi segmenST di
sadapanaVR
dan kejadianklinis
kardiovaskular mayor(KKvM)
pada pasienMAEST inferior
selama perawatandi
RSUPH.Adam Matik
Medan. Tujuan khusus dari penelitianini juga
rmtuk mengetahui bahwaDST di aVR
dapat digunakanuntuk
memprediksiKKvM
selama perawatandi rumah sakit pada
penderitaIMAEST inferior.
Padapenelitian
ini
data diambil dari data sekunder rekam medis pasienIMAEST
yang dirawatdi CVCU
RStP HAdam Malik
Medanmulai
periode Januari20lF
Maret 2016. Pada penelitian
ini
diperoleh sampel berjumlah 105 subjek dengan diagnosis IMAEST yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.Beberapa penelirian sebelurnnya telah
menilai
perubahan segmen STdi
sadapan aVR pada
IMAEST inferior.
Senaratnedkk
melaporkan bahwa depresi segmen ST (DST) pada sadapanaVR
lebih sering dijumpai pada pasien denganIMAEST
inferior daripada IMAEST anterior (20,6Yovs 5,8o/o, p<0,05) (Senaratne,2003). Kukla dkk
melaporkan bahwa perubahan segmenST di
sadapan aVR dijumpai pada harnpir sebagian pasienIMAEST inferior
danDST lebih
sering dijumpai daripada ESTdi
sadapan aVR. PenelitianKukla dkk
pada 320 pasienIMAEST
inferior menunjukkanjumlah
subyek denganDST di
aVR sebanyak 88 orang (27,5%) (Kukla dkk,2012). Penelitian Salem dkk pada 100 pasien denganIMAEST inferior
menunjukkanjumlah
subyek denganDST di aVR
sebanyak2lVo.
Pada penelitianini
terdapat41
orang (397o) pasien denganDST di
aVR (Salemdkt,
2014).Dari
data karakteristik subjek penelitian didapatkan mayoritas subjekdi
dua kelompokbe{enis
kelaminlaki-laki,
85,4oh pada kelompok subjek denganDST di aVR
dar^ 87,5o/o pada kelompok subjek tanpaDST di
aVR. Rerata usia pada kedua kelompokjuga tidak
berbedasignifikan
GF0,22). Pada kelompok49
50
subjek dengan
DST di
aVR reratausia
adalah 57+8 tahun dan pada kelompok subjek tanpaDST di
aYR rerata usia 54+10 tahun. Penelitianoleh
Salem dkk terhadap 100 pasien dengan IMAEST inferior menunjukkan bahwa jumlah subyeklaki-laki lebih banyak
(82olo) dibandingkan perernpuarl ElYo pada kelompok subjek dengar DSTdi
aVRdn
82% pada kelompok subjek tanpa DSTdi aVR
Pada penelitian tersebut
juga
diperoleh rerata usia 55+4 tahun pada kelompok subjek dengan DST di aVR dan 57+ 6 tahun pada kelompok subjek tanpa DSTdi
aVR (Salemdkl
2014).Ilasil
penelitianini
menunjukkantidak
terdapat perbedaan rerata kadar enzimjantuq (CKMB)
yang bermakna antara kelompok subyek dengan DSTdi
aYR (134+124)d"n
kelompok subyek tanpaDST di avR
133+122( y0,7a!.
Hal
ini
berbeda dengan penelitian Mahmouddkk
sebelurnnya yang melaporkan bahwa kadar enzim jantung(CPK-MB)
yanglebih tinggi
dijumpailebih
seringpada kelompok subyek dengan DST di aVR (p:0,028). Mahmoud
dkk melaporkan bahwa subyek dengan DSTdi
aVR mengalami perluasaninfark
yang diestimasi denganpeningkatan
kadar puncakCPK-MB
(Malunoud, 2015).IIal
yang serupa
juga
didapati pada penelitian yang dilakukan olehKukla dkk
yang menunjukkan bahwa subyek denganDST di aVR memiliki
kadarenzim
CPK yanglebih tinggi
dibandingkan kelompok subyek tanpaDST di
aVR(p:0,004)
(Kukla, 2012). Penelitian oleh Senaratne dkkjuga
menemukan kadar enzim CPK yanglebih tinggi
dibandingkarkelompok
subyek tanpaDST di aVR
namun perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik(F0,79)
(Senamtne ,2003).Onset
nyeri
dada>
12jam lebih
seringdijumpai
pada sebagian besar pasien(63
orang, 6Q%$. Sedangkan untuk onset<
12jan,
onset nyeri dada <6jam lebih
sering dijumpai dan paling banyak terdapat kelompok subyek dengan DSTdi
aVR sebanyak 15 orang (36,6Vo). Halini
berbeda dengan penelitian oleh Jim dkk (2009) yang menuqiukkan onset nyeri dada<
6jam
dijumpai lebih dari sebagian besar (71%) pasien denganIMAEST inferior.
Theurapetic window padaIMAEST inferior lebih
singkat (<6jam)
dibandiagkanIMAEST inferior
(<12jam). Oleh
karenaitu
penumnan manfaatterapi fibrinolitik
pada penelitian-penelitian sebelumnyadijumpai
pada kebanyakan pasienyang
datang dengan onset nyeri dada antara 6-12jarr
(Keneddy, 1988; Jim, 2009). Penelitian Jim dkkmenunjukkan manfaat
terapi fibrinolitik
dalam menunrnkanmortalitas
selama perawatan di RS melalui analisis multivariat [RO:0,12 (l,61 l1-339,755, p=0,02U.
Hasil penelitian ini
juga
menunjukkan bahwa terapifibrinolik
dapat menurunkan risikoKKvM
selama perawatan di RS pada pasien dengan IMAEST inferior (RO:0,149;
IK
95% 0,0324,6E6,p-
0,015). Pada suatu penelitian acak (randomized HERO-2trial), Worg
dkk melapor{<an bahwa DST di aVR pada sekitar sepertiga(367o) pasien IMAEST inferior mengalami resolusi
setelah60 menit
dan berhubungan secarasip.ifikan
dengan penurunanmortalitas dalam 30
hariCH,048)
(Wong dkk, 201 2).Dari 99
subyek yang menjalani pemeriksaan ekokardiografi, kelompok zubyek denganDST aVR memiliki nilai
rerataEF yang sedikit lebih
rendah (49,82+
9,58) dibandingkan kelompok subyek tanpa DST di aVR (51A5+
9,73) namun perbedaanini tidak
berrrakna secara statistikGF0/75, P0,05).
HaIini berbda
dengan penelitian Mahmoud dkk yang menunjukkannilai
rerata EF yanglebih
rendah terdapat pada kelompok subyek denganDST di aVR (53,7t
8,7) dibandingkan subyek'-npa DST di aVR
(59,2+7,8,p{,03)
(Mahmoud dkJq20ts).
Hasil
angiograli koroner menu4iukkan bahwa pada kelompokIMAEST inferior
denganDST di aVR
terdapatlebih dari
sebagiansubyek
(51,9%)memiliki lesi
hanyapada satu
cabangutama aderi koroner (CAD 1 VD)
dibandingkan lesimultipel (IvtVD)
(48,1%), sedangkan pada kelompok subyek tanpaDST di
aVRmemiliki
proporsi lesi koronerlVD
danMVD
yang sama . Narnun perbedaanini tidak
bermakna secarastatistik
(p=0,882). KeterlibatanLAD juga lebih sedikit dtt""pui
pada kelompok subyek denganDST di
aVR(40,7%)
dibandingkankelompok
subyektanpa DST di aVR (45%).
Namun perbedaan ini juga tidak bermakna secara statistik(F0,730).
Penelitian Mahmouddkk
menunjukkan subyek denganMVD lebih
sedikit dijumpai pada kelompok denganDST di aVR
dibandingkan subyek tanpaDST di aVR
dan perbedaan tersebuttidak
bermakna secara statistik (Mahmoud, 2015). Penelitian Salemdkk
menunjukkanproporsi
subyek denganlesi MVD hampir
sama pada keduakelompok yaitu 48% pada kelompok
denganDST di aVR dan
49Vo pada kelompok tanpa DST di aVR(p:0,89)
(Salem dkk, 2014).52
Hasil
uji
analisis bivariat pada penelitianini
menunjukkan bahwa DSTdi aVR
berhubungan secarasignfikan
denganKKvM
selama perawatandi
RS dengannilai RO
4,32(IK 95%
1,870-
9,982,p
<0,001) yang menunjukkan bahwa pasien dengan DSTdi
sadapan aVR berisiko akan mengalamiKKvM
4,32kali
dibandingkanpasien taopa DST di
sadapanaVR. Dari hasil
analisis berdasarkanjenis KKvM diperoleh DSTdi aVR memiliki
hubungan yangsigrifikan
secara statistik denganarihnia maligna
(RO13,169;lK
95Yo1,219-8,240, p=0,015) dan syok kardiogenik (RO: 2,897; lK 95%
1,065-7,879' p=0,033). Halini
mungkin didasari oleh kejadianinfark RV
danblok AV
totatyang
secarasigdfikan (F0,05) lebih
banyak diiumpai pada kelompok subyek denganDST di aVR
dibandingkan kelompok subyek tanpaDST di aVR
pada penelitianini.
PenelitianKukla dkk
membandingkanhasil
luaranklinis
padapasien IMAEST inferiot dengan atau tanpa
infark
RV dan menemukan hubungan yang signifikan antarainfark RV
dengan syok kardiogenik (P<0,0M) danblok
Av
rotal (p<0,001)(Kukla dklq
2006).Kukla d}ft juga
melaporkan hubrmganyang sigrifikan
antaraDST di aVR
dengansyok
kardiogenik padaIMAEST
inferior (p<0,00 I ) (Kukla, 20 12).Dari hasil
penelitianini tidak
terdaPat hubungan yangsipifikan
anlaraDST
di
aVR dengan mortalitas mauPrm gagal jantung akut' Penelitian Salemdkk
menunjukkan kejadian mortaliras yang lebih tinggi pada kelompok subyek dengan
DST di
aVR @=0,03) dan pasien denganDST di
aVRjuga
metrgalami lebih banyak mengalami gagal jantung akut dibandingkan pasientarpa DST di
aVR(f0,007).
Halini
mungkin disebabkan subyek dengan dengan DSTdi
aVR lebih banyak dijumpai dengan artericulprit di
LCx dibandingkan dengan subyek tanpa DST di aVR (Salern dkk,2014).Hasil
analisisuji multivariat pada
penelitianini
menunjukkan falilor-faktor independen yang dapat memprediksiKKvM
selama perawatandi
RS yaituDST
aVR, tekanan darahsistolik (TDS), skor TIMI, terapi fibrinolitik,
kadarglukosa darah, dan kreatinin. Hat id sesuai dengan
beberapa penelitian sebelumnyayang juga
menunjukkanfaktor-faktor
tersebut sebagai predil'torKKvM
selama perawatandi
RS pada pasien denganIMAEST
inferior (Jim Chandkk
2009; Kukla dkk, 2012, Salem dkk, 2014).6.1. Kesimpulan
Berdasarker hasil analisis data yang diperoleh pada
penelitim ini' 'l'Fat
disimpulkan bahwa :
1.
Terdapat hubungan antaraDST di
sadapanaVR
pada pasien dengan IMAEST inferior denganKKvM
selama perawatan di RS .2. DST di
sadapanaVR pada IMAEST inferior
merupakan prediktor independen terhadapKKvM
selarna p€rawatandi
RS dengannilai
rasio odds 3,1026.2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini dengan jumlah
sampel yangrelatif kecil
dibandingkan dengan penelitian-penelitianyang
dilakukan sebelumnyadan
hanya dilalrukan pada satu tempat penelitian yang melibatkanjumlah
subjek yangrelatif
sedikit.Dat:- penelitian ini
mengambil data sekunderdari rekam
medis, sehinggakekurangar/
kesalahan pencatatanyang terekam pada rekam medis
dapatmempengaruhi hasil penelitian
ini.
Pada penelitian ini tidak dinilai perubahan DST di aVR dan enzim jantung secara
serial untuk lebih menilai
pengaruhyang signifikan
terhadapKKvM
sebagaimana beberapa penelitian sebelumnya.
6.3 Saran
Diperlukan penelitian lanjutan
secaraprospektif dimana
dilakukan penilaian depresi segmenST
secara serial untuk mengetahui perubahan segrnen (resolusi) pada sadapanaVR,
khususnya pada pasien yarrg mendapat tempi53
tli+A i'r'r
fibrinolitik
sehingga dapatdinilai
pengaruh yang signifikan terhadap hasil luaranklinis
atauKKvM
pada pasienIMAEST inferior
dengan onsetnyeri
dada<
72jam.
Pemeriksaan enzimjantung CKMB
secara serialjuga
diperlukan untukmenilai kadar
puncak enzimjantmg
sebagai estimasi perluasaninfark
padaIMAEST inferior
denganDST di
sadapan aVR yang dapar mempengaruhi hasil luaran klinis,Dari hasil
penelitianini
didapati bahwa depresi segm.enST di
sadapanaVR
padaIMAEST inferior
berhubungan denganKKvM
selama pemwatandi
rumah sakit dan merupakan prediktor independen lerhadapKKvM.
Oleh karenaitu
penilaian sadapanaVR
pada pemeriksaanEKG
dapat bemanfaat dart perludilalokan
pada pasien-pasienIMAEST inferior
sebagaimana diketahui gambaranDST di aVR
dapat berhub,'ngan dengan peningkatanrisiko
terjadinyaKKvM
selama perawatan di rumah sakit.
54
MILIN PERFU$TR.IL}-I
;i. .AIam
M,
Wardell J, Anderson E, et al. Rightventicular
flrnction in patientswith
first inferior myocardial infarction: assessment by tricuspid annular motion and tricuspid asnular velocity. Am Heart J 2000; 139:710-5.
Atmansori
M,
Armstrong P, FuY, Kaul
P. Electrocardiographic identificationof the culprit
coronarJrartery in inferior wall ST elevation
myocardial tufarction. Can J Cardiol 2010;26(6):293-296.Antman EM, Braunwald E. ST Elevation Myocardial Infarction:
Pathology, patophysiology and clinical feature. Braunwald's Heart Diseas, a textbook of cardiovascular, New York:McGraw-Hill;
2008.Baltazar
RF. Acute Coronary
Syndrome:ST ElevationMyocardial
Infarction.In:Baltazar RF, editor. Basic and bedside
electrocardiography.lst edition.Baltimore: Lippincott Williams and Wilkins; 2N9.p.337 ^339.Baptista SB, Farto e Abreu P, Loureiro JR, et
al.Electrocardiographicidentification of the irfarct-related artery in
acuteinferior
myocardial infmction. Rev Port Cmdio1.2S4',23 ;963Bayes de Luna
A,
Fiol-SalaM. The
Surface Electrocardiographyin
IschaemicHeart Disease. Clinical and Imaging Correlations and
Prognostic Implications. Blackwell Publishing; 2008 : p5 5- I 0?Bayes de Luna A, Goldwasser D, Fiol M, Bayes Genis A.
Surfaceelectrocardiography. In: Fuster ,Walsh RA, Harrington RA' editors. Hurst's the hea(.13th edition. New york: McGraw
Hill;
201 1.p.350-358.Behar S, Zissman
E,
ZionM,
et al. Complete atriovantricular block complicatinginferiot
acute myocardial infarction: short- and long-term prognosis.Am
Heart J 1 993; 125:1622-1627.
Bender JR, Russel
KS,
RosenfeldLE,
etal.
Coronary/ltery
Disease, Oxford American Handbook of Cardiolog,t. NewYork:
Oxford University Press;2011.
Berger PB, Ryan TJ. Inferior myocardial infarction. High-risk
subgroups.Circulation I 990;8 I :401-1
I
Bimbaum
Y,
Drew BJ. The electrocardiogramin
ST elevation acute myocardialinfarction: correlation with coronary anatomy apd
prognosis.Postgrade.Med J 2003 :7 9 :490 -504
55
56
Braat SH, de Zwaar C, Brugada P, et al. Right ventricular involvement
with
acuteinferior wall
myocardialinfarction identifies high risk of
developingatiovenlricular nodal conduction disturbances. Am Heart
J.1984:107:l183-1 187.
Chen
YL,
Hang CL, FangHY,
et al. Comparison of prognostic outcome betweenleft circumflex
artery-relatedand right coronary
artery-related acuteinferior wall myocardial infarction
undergoingprimary
percutaneous coronary intervention. Clin Cmdiol 20 I I ; 34:249-253 .Boersma
E,
MercadoN,
PoldermanD. Acute
myocardialinfarotion.
Lancet 2003;361 :847-858.Dickstein
K,
SolalA,
Filippatos G, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and teatulent of acute and chronic heart failure 2008. European Heart Joumal 2008:'29:2388-2442Eagle KA,
GoodmanSG, Avezum A et al.
Practicevariation and
missedopportunities for reperfirsion in ST
segmentelevation
myocmdialinfraction-finding frm the Global Registry of Acute
Coronary Events (GRACE). Lancet. 2002;359:373 -37'1.Eichofer J, Curzen
N.
Unexpected profound transient anterior ST elevation afteracclusion of the conal branch of the right coronary artery
during angioplasty. Circulation 2005;1 1 1:l
1 3Elhammady
W. aVR
The Neglected Electrocardiographic Lead: Diagnostic and ProgrrostioValue in Inferior
ST-Elevation MyocardialInfarction
HeartMirror
J 2013; 7(1):71-76Engstrom
AE, Vis MM,
Bouma BJ, van den Brink RB, Baan J, Jr., Claessen BE,et al. Right ventricular dysfimction is an
independentpredictor for mortality in
ST-elevation myocmdial infarction patients presentingwith
cardiogenic shock on admission. Eur J Heart Fail. 2010;12(1):276-82.Fiol,
M,
Carrilio,A,
CygankiewiczI,
et al.Nerr
Criteria Based on ST Changesin l2-Lead
Surface ECGto
Detect Proximal versusDistal
Right CoronaryArtery Occlusion in a Case of Acute Inferoposterior
Myocardial lnfarction. Ann Noninvasive Electrocardiol 2004; 9:383-387.Foster
DB. Twelv+Lead
Electrocardiography.Theory and Interpretation. Second Edition. London: Springer; 2007Fuster
V,
WalshRA,
O'Rourke p.lat,, Poole-WilsonP.
Cardiac Catheterization,Cardiac Angiography, and Coronary Blood Flow and
Pressuxe56
Measurements.
ln;
FusterV,
WalshRA,
O'Rourkeft.{
poole-Wilson P, editors. Hursfs The Heart, 12th Edition. New York: McGrawHill;
2012'Goldberger AL, Borer JS, Shvilkin A. Goldberger's Clinical
Electrocardiogra.phic:
A
Simplified Approach. Eight edition' St.Louis:CV Mosby;2013.Goldsteir
JA" LeeDT,
PicaMC, Dixon
SR,O'Neill WW.
Pattemsof
coronary compromiseleailing to
bradyarrhyttrmiasand
hypotensionin inferior
myocardial
idarction.
Coron Artery Dis. 2005; 16:265-74Gorgels AP, Engelen DJ, Wellens HJ. The electrocardiogram in acute myocardial
infarction. In:Fuster V, et aI, editor. Hurst's The Heart,
lltlred'
Toronto:McCrraw
Hill:
2004: P.1351Gorgels AP, Engelen DJ, Wellens HJ. AVR, a mostly
igrored
but valuable leadin
clinical electrocardiography. J AmColl
Cardiol 2001;38;1355Haque
M,
ShafrulalamM,
Jashimahmed S, et al. Prediction oflncation
ofInfarct-relared Artery h aclrte Myocardial Infarction from
Surface Electrocardiogram,its Clinical
Importance and TherapeuticStratery: A
Review. University Heart Joumal. 2014;10: 85-87.
Herz
I,
AssaliA&
AdlerY,
SolodkyA,
Sclarovsky S.New
electrocardiographic criteriafor predicting either the right orleft
circum{lex artery as the culprir coronary arteryin
inferiorwall
acute myocardial infarction'Am
J Cardiol 1997:80:1343-1345Hicks I(A,
TchengJE, Bozkurt B, et al' ACC/AHA Key
Data Elements and f)efrnitionsfor
cardiovascutar and stroke End Point Eventsfor clinical
Trials. Circulati olo..20l 4.1 -1O2.
Jim
MH,
Chan AO, TsetIF,
Lau CP. Predictors of inhospital outcome after acute infedor wall myocardial infarction. Singapore Med J 2009; 50(10) : 956 KaneiY,
Sharma J, Diwan R, et al. ST-segrnent depressionin
aVR as a predictorof culprit artery and infarct size in acute inferior
wall
Stsegnent elevation myocardial infarction. J Electrocardiol 2010; 43: 112-135Kondur AK, Hari P, & Afonso LC.
Complicationsof Myocardial
Infarction4--.t crne
I
Medscape.20 1 3.Available:
overview.
Kosuge
M, Kimura K,
IshikawaT
et al. ST-segment depressionin
leadaVR:
ausefirl ptedictor of impaired
myocardial reperfusionin
patientswith
inferior acute myocardial infarction.Chest, 2005; 128: 780-786'57
58
Kukla P, Dudek
D,
Rakowski T, et al. tnferiorwall
myocardial infarction wittror without right
ventricular involvement-tleatnent
and in-hospital course.Kardiol Pol 2OO6. 64:- 583-588.
Kukla P, Bryniarski L,
DudekD,
etal.
Progrostic significanceof ST
segment changesin
leadavR in
patientswith
acuteinferior
myocardial infarctionwith
ST segment elevation. Kardiologia Polska 2012; 70' 2: 111-l l8
Libby P.
cuffent
conceptsofthe
Pathogenesis of the Acute coronary syndromes.Circulation. 2001 ;104 :365'37 2.
Libby P,
TherouxP.
Pathophysiologyof coronary Artery
Disease.circulation.
2005;11 1:3481-3488.
LangRM,BadanoLP,Mor-AviV,etal'RecommendationofCardiacChamber Quantification by
Echocardiographyin Adults: An Update from
theAmericanSocietyofEchocardiographyandtheErrropeanAssociationof Cardiovascular Imagrng. Journal of American Society of
Echocardiography, 20 I 5 :28(l) ;1 -3 9.
Mandelzweig
L,
BattlerA, Boyko v, et al. The
secondEuro
Heart srrrvey on acute coronary syndromes (ACS): characteristic, treatment and outcomeof
patientswithACsinErnopeandMediteranianBasisin2004.ErrrHeart
J.2006;27:2285'2293.Mahmoud
KS, Tarek MA.
TahaH, Mostafa S.
Sigrrifrcanceof
ST-segrrrent deviationin
leadavR for
predictionof culprit
artery andinfirct
sizein
acute inferior
wall
sT-elevation myocardial infarction. The Egyptian Heart Jouma1.20 I 5; 67 : I 45-149Mehta SR, Eikelboom JW,
NatarajanMK, et al' lmpact of right
ventricularinvolvementonmortalityarrdmorbidityinpatientswithinferior
myocardial infarction. J Am
Coll
Cardiol. 200l;3'1(1):37 -43 'Menown IB, Adgey
AA.
lmproving the ECG classificationof
inferior and lateral myocardial infarction by inversion of lead aVR' Heart 2000; 83: 657-660 Nair\
Glancy D. ECG discrimination between right and left circumflex coronaryarterial
occlusionin
patientswith
acuteinferior
myocardial infarction:Value of old criteria and use
oflead
aVR' Chest' 2002;122:134-139'Nienhuis
MB,
Ottervanger JP, Dambrink JH, et al. comparative predictive value of infarct location, peakCK
and ejection fraction after pri4rary PCI for ST elevation myocardial infarction. Coron Artery Dis 2O09;20t9'1458
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia
(PERKI).Pedoman Talalaksana
Sindroma Koroner Akut. Edisi ketiga
Communications2015.
Centa
Rudski,
LG Lai WW, Afilalo, J, et al.
Guidelinesfor the
echocardiographic assessment of the right heart in adults: A report from the American Society of Echocardiography. JAm
Soc Echocardiogr 2010;23:685-7 13Rasoul
S,
de BoerMJ,
SuryapranataH, et al. Circumflex
artery-related acute myocardial infarction: Limited ECG abnormalities but poor outcome. Neth Heart J 2007;1 5:286-90.Salem
M, Attia A,
ElrabatK,
et al. Progrostic valueof
ST segment depressionin lead aVR
asa
pretlictorof in
hospital outcomesin
patientswith
acute inferior myocardial infarction.Int
Jof
Cardiol and Cardiovasc Res. 2014:t(t):2-6
Senaratne
MP,
WeerasingheC, Smith G, Mooney D. Clinical Utility of
STsegment Depression in Lead
AVR
in Acute Myocardial lnfarction. Journal of ElectrocardiologyVol.
36 No. 1 2003.Tamura
A. Sipificance
of lead aVR in acute coronary syndrome. 'il/orld J Cardiol2014:6(7):61U637
Thejanandan Reddy CS, Rajasekhar D, Vanajakshamma
V.
Electrocardiographiclocalization of infarct related coronary artery in acute ST
elevation myocardial infarction. JClin
Sci Res 2013;2:151{0.Thygesen
K,
Alpert JS, Jaffe AS et al. Third Universal Definitionof
Myocardial Infarction. Circulation. 2012; 202O-2O3O.Tierala
I, Nikl$ K
SclarowskyS. Prcdiaing the culprit artery in
acute ST-elevation myocardial infarction and introducing a new algorithm to predictinfarct-reiated artery in inferior ST-elevation myocardial
infarction:correlation with coronfiy anatomy in the HAAMU Trial.
JElectrocardiol.2009: 42: l2O-127.
Van de Werf, Bax J, Betriu
A,
et al. Management of Acute Myocardial Infractionin
patientswith
persistent ST segment elevation,the
Task Force on the managementof ST
segment elevation acute myocardialinfarction.
Eur Heart J. 2008; 2909-2945.Verouden NJ, Bmwari
K,
Koch KT, et al. Distinguishing the right coronary arteryfrom
theleft circumflex
coronary artery asthe
infarct-rplated arteryin
s9
60
patients undergoing primary percutaneous coronary intervention for acute inferior myocardial infarction- Europace 2009:1517'1521.
Wong CK, Gao W,
StewartP"A' et al. The prognostic meanng of the firll
spechum
of aVR
ST-segnent changesin
acute myocardial infarction.European Heart Joumal 2012:33
:!84-392.
Woild
Health Organization.Deaths from Coronary Heart Disease (2013). Diunduh dari http:iAilww.tilho.inUmediac€ntre/factsheets/fs3 1 0/en/index.htmlZehender
M, Kasper W,
KauderE,et al. Right venlricular infarction as
an independentpredictor of proposis after acute inferior
myocardialinfarctionN
Engl J Med 1993;328:981-988Zimetbaum PJ, Josephson
ME.
Use of the electrocardiogram in acute myocardial infarction. N Engl J Med 2003;348:933-940.Zhongqun Z, Wei W,
Shu-yiD, et al.
Electrocardiographic characteristicsin
angiographically documented oclusionof the
dominanleft
circumllex arterywith
acute inferior myocmdial infarction:limitation of
ST elevationIII/II ratio and ST deviation in lateral limb leads. Joumal of
Electrocardiology.2009 : 42:432439.
Zhongqun Z,
Nikus CK.
Factors influencing and sigrificanceof
ST deviationin lead aVR in acute inferior wall
ST-elevation myocardral infarction.Journal of Electocardiography.20 t0;43:288:291
60
MR
I. Identitas pribadi
NamaUsia
Jenis Kelamin Alarnat
No TelplHP Diagrrosa