BAB IV ANALISIS DATA
B. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013:160).
2. Uji Multikolinieritas
Adalah suatu model dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel yang tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang
nilai korelasi sama dengan nol. Masalah Mulcollinearly biasanya muncul pada data time series. Yang apabila masalah Mulcollinearly ini serius dapat mengakibatkan berubahnya data dari parameter estimasi (Bawono, 2006:115-116).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdatisidas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisidas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisidas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran dari mulai kecil, sedang dan besar (Ghozali, 2013:139).
4. Uji Linieritas
Uji linieritas menguji untuk melihat spesifikasi apakah sebuah model yang digunakan itu sudah benar atau tidak. Dan fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris itu sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Dengan uji linieritas ini akan diperoleh informasi apakah model empiris tersebut sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik (Ghozali, 2013:166).
J. Uji Statistik 1. Uji Ttes
Uji Ttes digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006:89-90).
Dengan rumus perhitungan sebagai berikut : - Mencari r hitung dengan cara :
rxy ( ) ( )( )
√* ( ) * + * ( ) +
- Setelah mendapatkan r hitung berikutnya dapat mencari t hitung, dengan cara :
t hitung √ √
2. Uji Ftes
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel independen (X1,2,3...)secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Y), Dengan langkah pengujiannya menurut (Bawono, 2006:91) adalah sebagai berikut:
Fhitung ( )
Dimana :
R2: koefesien determinasi
K : banyaknya variabel independen n : Jumlah sampel yang dieliti 3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien deteminasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%) pengaruh keseluruhan variabel independen yang digunakan (X1,2,3..) terhadap variabel dependen (Y). Pengujian ini dilakukan dengan melihat R2 pada hasil analisis persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefesien determinan (R2) semakin mendekati 1 berarti model regresi yang digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen (Y) (Bawono, 2016:93) dengan rumus sebagai berikut :
R2 ( ) ( ) ( )
Dimana : R : Besarnya koefisien determinasi sampel JKT : Jumlah kuadrat total
JKR : Jumlah kuadrat regresi
n : Jumlah data sampel yang digunakan
Y : Nilai variabel dependen X1,2,3 : Nilai variabel independen
β1,2,3 : Nilai koefisien variabel independen garis regresi 4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur meruapakan perluasan dari analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner (Ghozali, 2013:249).
K.Alat Analisis
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data kuantitatif yakni sebuah analisis statistik dengan menggunakan perangkat lunak (software) komputer berupa SPSS (Statistical Product and Service Sollution) versi 22, untuk membantu peneliti mengolah data statistik sehingga hasil data yang diperoleh dapat dicapaijugadapatdipertanggungjawabkan dan dipercaya kebenarannya.
45 BAB IV ANALISIS DATA
A.Deskripsi Obyek Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
Bank Syariah Sragen beroperasi sejak 2 Juni 2008 dengan bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah (Perda No.7 Tahun 2007 Tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditaan Syariah (PD. BPRS) Kabupaten Sragen tanggal 15 Agustus 2007 dan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 10/36/KEP.GBI/DGS/2008 tentang Pemberian Ijin Usaha PD. BPRS Sragen tanggal 12 Mei 2008), namun sejak 2 November 2009 bentuk Badan Hukum dan Nama berubah menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembiayaan Syariah (PT. BPRS) Sukowati Sragen berdasarkan :
a. Undang-Undan Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Tanggal 16 Juli 2008.
b. Perda No. 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Nama dan Bentuk Badan Hukum PD. BPRS Sragen menjadi PD BPRS Sukowati Sragen tanggal 16 Mei 2009.
d. PengesahanMenkum danHAM Nomor: AHU-41113.A.H.01.01.Tahun 2009 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 24 Agustus 2009. e. Surat Bank Indonesia Nomor: 11/50/DPbS/PadBS/Slo tentang Persetujuan
Ijin Usaha Peruabahan Bentuk Badan Hukum tanggal 28 Oktober 2009. Bank Syariah Sragen berupaya untuk menjadi solusi dalam bermuamalah yang berdasarkan prisip syariah dengan terus mengembangkan produk dan pelayanan kepada masyarakat serta membangun kemitraan dengan Pemerintah, Swasta dan Non Pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan semboyan AMANAH dan BAROKAH, sehingga kehadiran Bank Syariah Sragen mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat Bumi Sukowati dan sekitarnya, dengan harapan dalam 7 tahun mampu membuka kantor cabang di Eks Karisedanan Surakarta (Sobosuka Wonosraten).
2. Visi dan Misi a. Visi
Terwujudnya Lembaga Keuangan yang sehat, Kuat dan Istiqomah dengan prinsip Syariah untuk Kemaslahatan Masyarakat.
b. Misi
1) Terciptanya tata kelola dan sistem perbankan berdasarkan prinsip syariah yang sehat, kuat dan efisien.
2) Terwujudnya kesadaran umat Islam dalam menjalankan muamallah berdasarkan prinsip syariah.
3) Terwujudnya kesejahteran masyarakat yang berkeadilan prinsip syariah. 4) Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara Pemerintah, masyarakat dan
lembaga non pemerintah dalam rangka mempercepat pembangunan daerah.
3. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sumber : PT BPRS Sukowati Sragen
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah
Direksi Kabag. Marketing Lending (Pembiayaan) Remidial Kakas Teller Customer Service SID Akt./Pelaporan Admin & Legal
Sekretariatan Kabag. Operasional Funding (Investasi) Personalia Pimpinan Kakas Teller Customer Service OB Teller Internal Audit Internal Audit
B.Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu uji yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. sebuah item dapat dinyatakan valid membentuk suatu konstruk atau kelompok bila mempunyai nilai < 0.05 (Ghozali, 2013:52-53). Item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation berbintang dua dengan tingkat signifikan pada level 5% dan berbintang satu dengan tingkat signifikansi pada level 1%.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan
Total Score Correlation
Keterangan Pelatihan Butir 1 ,707** Valid
Butir 2 ,813** Valid Butir 3 ,835** Valid Butir 4 ,728** Valid Motivasi Butir 1 ,812** Valid Butir 2 ,795** Valid Butir 3 ,771** Valid Butir 4 ,748** Valid Butir 5 ,769** Valid Kepuasan Kerja Butir 1 ,704** Valid Butir 2 ,830** Valid Butir 3 ,776** Valid Butir 4 ,754** Valid Butir 5 ,800** Valid Kinerja Karyawan Butir 1 ,764** Valid
Butir 2 ,727** Valid Butir 3 ,737** Valid Butir 4 ,701** Valid Butir 5 ,768** Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa semua pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah valid, semua item pertanyaan yang digunakan dalam variabel berbintang dua yang menunjukan signifikan pada level 5%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang dihapus dan semua item pertanyaan dapat digunakan pada keseluruhan model pengujian.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dan variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).Adapun hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s
Alpha
Keterangan Pelatihan (X1) ,764 Reliabel Motivasi (X2) ,835 Reliabel Kepuasan Kerja (Z) ,829 Reliabel Kinerja Karyawan (Y) ,788 Reliabel
Berdasarkan tabel 4.2 diatas terlihat seluruh variabel memiliki nilai
Cronbach’s Alpha ≥ 0,60. Dengan demikian variabel, pelatihan, motivasi,
kepuasan kerja dan kinerja karyawan dapat dikatakan handal atau reliabel.
C.Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2013:160).
Gambar 4.2 Histogram
Gambar 4.3 Normal Plot
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Tabel 4.3 Uji Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,99876879 Most Extreme Differences Absolute ,097 Positive ,082 Negative -,097 Test Statistic ,097 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Dengan melihat tampilan grafik histogram dan grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal.
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang menunjukan pola distribusi normal. Selain itu pada uji Kolmogrof-Semirnof menunjukan bahwa residual data yang di dapat berdistribusi normal, yang ditunjukan oleh nilai Kolmogrof-Semirnof signifikan pada 0,200 > 0,05. Dengan demikian, model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.