• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.2 Uji Normalitas Data

Data yang diperoleh dari pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan kesadaran akan nilai globalisasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dianalisis dengan uji normalitas data menggunakan statistik non parametris dalam hal ini yaitu one Kolmogorov-SmirnovTest dengan progam komputer SPSS 18 for Windows. Uji normalitas ini bertujuan untuk menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Kriteria yang digunakan sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansi atau harga sig. (2-tailed)> 0,05 , distribusi data dikatakan normal.

2. Jika nilai signifikansi atau harga sig. (2-tailed)< 0,05 , distribusi data dikatakan tidak normal.

Hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

54 Tabel 10 : Hasil uji normalitas data pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

No Aspek Hasil

Signifikansi

Keterangan 1 Rerata skor pretest kelompok kontrol 0.924 Normal 2 Rerata skor posttest kelompok kontrol 0,203 Normal 3 Rerata skor pretest kelompok eksperimen 0,664 Normal 4 Rerata skor posttest kelompok eksperimen 0,224 Normal

Dari analisis statistik tersebut, aspek pretest dan posttest kelompok kontrol memiliki distribusi data normal karena harga sig. (2-tailed) pretest kelompok kontrol berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,924 dan harga sig. (2-tailed) posttest kelompok kontrol yaitu 0,203. Pada kelompok eksperimen memiliki distribusi data yang normal pada pretest dan posttest. Harga sig. (2-tailed) pada pretest berada di atas 0,05 yaitu 0,664 dan harga sig. (2-tailed) posttest yaitu 0,224. Harga sig. (2-tailed) pretest dan posttest kelompok kontrol dan harga sig. (2-tailed) pretest dan posttest kelompok eksperimen menunjukan keadaan normal sehingga aspek kesadaran akan nilai pada kedua kelompok akan dianalisis menggunakan statistik parametrik independent sample t-test.

Analisis data dilakukan dengan dua langkah, yaitu : 1) Uji homogenitas skor pretest kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun eksperimen. Uji ini bertujuan mengetahui perbedaan kondisi awal siswa sebelum mendapat perlakuan. 2) Uji perbandingan skor pretest ke posttest pada masing-masing kelompok. Uji ini bertujuan untuk mengetahui kenaikan yang signifikan pada masing-masing kelompok.

55 4.1.3Uji Homogenitas Skor Pretest Antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Analisis perbandingan skor pretest kedua kelompok dapat dilakukan setelah menguji normalitas data. Uji perbandingan skor pretest bertujuan untuk mengetahui kondisi awal atau titik pijak antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdapat perbedaan kemampuan atau tidak. Jika memiliki kondisi awal yang sama maka dapat dilakukan perbandingan antara skor kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametris dalam hal ini independent sampel t-test . Uji independent sample t-test digunakan karena data memiliki distribusi yang normal yaitu harga sig. (2-tailed) diatas 0,05. Harga sig. (2-tailed) pada pretest kelompok kontrol yaitu 0,924 dan kelompok eksperimen 0,203. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%.

Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Menurut Yulius (2010:85), kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Jika harga sig. (2-tailed)< 0,05, H0 ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Jika ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest

56 kedua kelompok maka kedua skor berada pada level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Jika harga sig. (2-tailed)> 0,05, H0 diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sehingga dapat dikatakan kedua skor berada pada level yang sama maka akan digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Hasil perhitungan uji perbandingan skor pretest dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 11: Perbandingan skor pretest

Hasil Pretest Nilai

Signifikansi

Keterangan Homogenitas Kelompok Kontrol dan

kelompok eksperimen

0,358 Tidak berbeda

Homogen

Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) adalah 0,358 atau > 0,05 maka H0 diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan (homogen) antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada pada level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor pretest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

57 4.1.4 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest

Langkah kedua dilakukan untuk mengetahui kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil perhitungan juga memberikan penjelasan kenaikan dalam bentuk persentase. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik dalam hal ini paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%.

Analisis data pada kedua kelompok tersebut menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara skor pretest ke posttest. Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan yang terjadi antara skor pretest ke posttest. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan yaitu:

1. Jika harga sig. (2-tailed)< 0,05, maka H0 ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

2. Jika harga sig. (2-tailed)> 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.

Hasil perhitungan uji perbedaan skor pretest ke posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

58 Tabel 12: Perbandingan skor pretest ke posttest

No Kelompok Nilai Mean Peningkatan

(%)

Signifikansi Keputusan

Pretest Posttest

1 Kontrol 2, 65 3,49 31,69 % 0,000 Berbeda

2 Eksperimen 2,76 3,89 40,94 % 0,000 Berbeda

Dari tabel di atas harga sig. (2-tailed) kelompok kontrol adalah 0,000 atau < 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelompok kontrol.

Harga sig. (2-tailed) untuk kelompok eksperimen adalah 0,000 atau < 0,05, maka H0 ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelompok eksperimen. Hasil analisa perbandingan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 2: Perbandingan skor pretest ke posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 Pretest Posttest Kontrol Eksperimen

59 Tabel 13 : Kenaikan kesadaran akan nilai globalisasi kelompok kontrol dan eksperimen

Responden Kelompok Kontrol dan Eksperimen Kelompok Kontrol Kenaikan Kelompok Eksperimen Kenaikan Pretest Posttest Pretest Posttest

1 3,44 3,20 -0,24 1,92 4,00 2,08 2 2,00 3,40 1,40 2,84 3,92 1,08 3 3,04 3,76 0,72 2,52 3,88 1,36 4 3,36 3,48 0,12 3,28 3,72 0,44 5 2,80 3,40 0,60 2,24 3,76 1,52 6 1,72 3,56 1,84 2,88 3,92 1,04 7 3,16 3,48 0,32 2,72 3,84 1,12 8 2,76 3,48 0,72 3,36 3,88 0,52 9 2,40 3,96 1,56 3,00 4,00 1,00 10 2,44 3,36 0,92 3,16 3,88 0,72 11 2,44 3,40 0,96 3,04 3,76 0,72 12 2,44 3,12 0,68 2,96 3,88 0,92 13 2,36 3,40 1,04 2,88 3,88 1,00 14 3,44 3,52 0,08 2,44 3,88 1,44 15 1,92 3,44 1,52 2,96 3,92 0,96 16 2,84 3,40 0,56 2,44 4,00 1,56 17 2,52 3,52 1,00 3,44 3,96 0,52 18 3,28 3,28 0,00 2,00 3,80 1,80 19 2,24 3,44 1,20 3,04 3,96 0,92 20 2,88 3,48 0,60 3,00 3,80 0,80 21 2,72 3,20 0,48 2,84 3,88 1,04 22 3,36 3,40 0,04 1,80 3,72 1,92 23 2,72 4,00 1,28 3,16 4,00 0,84 24 3,16 3,40 0,24 2,76 3,88 1,12 25 3,04 3,52 0,48 2,40 3,96 1,56 26 2,80 3,44 0,64 2,56 3,96 1,40 27 1,84 3,96 2,12 2,56 4,00 1,44 28 1,84 3,60 1,76 3,00 3,96 0,96 29 2,96 3,56 0,60 2,40 3,96 1,56 30 2,44 3,48 1,04 3,44 3,92 0,48 31 1,96 3,68 1,72 Total 83,32 108,32 26 83,04 116,88 33,84 Rata-rara 2,65 3,49 0,83 2,76 3,89 1,12

60 Dari tabel 13, hasil rata-rata pretest dan posttest kelompok kontrol adalah 2,65 dan 3,49. Sementara hasil rata-rata pretest dan posttest kelompok eksperimen adalah 2,76 dan 3,89. Kelompok eksperimen lebih meningkat daripada kelompok kontrol karena kelompok eksperimen menggunakan model PBM dalam proses pembelajarannya, sementara kelompok kontrol menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata total kenaikan sebesar 1,12 pada kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 0,83.

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian yang telah diperoleh dari hasil analisis data menggunakan program komputer SPSS Statistic 18 for Windows dengan menggunakan uji normalitas dan uji statistik. Uji statistik dengan 2 tahap yaitu : 1) Uji homogenitas antara pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 2) Uji perbedaan data pretest dan posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Dari uji normalitas data yang diperoleh adalah normal, karena nilai signifikansi atau harga sig. (2-tailed)> 0,05. Harga sig. (2-tailed) pretest kelompok kontrol berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,924 dan harga sig. (2-tailed) posttest kelompok kontrol yaitu 0,203. Pada kelompok eksperimen memiliki distribusi data yang normal pada pretest dan posttest. Harga sig. (2-tailed) pada pretest berada di atas 0,05 yaitu 0,664 dan harga sig. (2-tailed) posttest yaitu 0,224. Harga sig. (2-tailed) pretest dan posttest kelompok kontrol dan harga sig. (2-tailed) pretest dan posttest kelompok eksperimen menunjukan keadaan normal sehingga aspek

61 parametrik independent sample t-test.

Pada tahap pertama melakukan uji homogenitas pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, hasilnya menunjukan bahwa skor pada kelompok kontrol dan eksperimen berada pada level yang sama atau berada pada titik pijak yang sama, hal ini dapat dilihat dari harga sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu sebesar 0,358. Jadi, pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan (homogen) antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada pada level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor pretest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Pada uji yang kedua adalah uji perbedaan data pretest dan posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh hasil perhitungan sig. (2-tailed) untuk kelompok kontrol yaitu 0,000 dan kelompok eksperimen 0,000. Kedua kelompok memiliki harga sig. (2-tailed) < 0,05 yang berarti terjadi peningkatan yang signifikan. Kenaikan skor pada kelompok kontrol dari 2,65 menjadi 3,49, berarti persentase kenaikan skor pada kelompok kontrol yaitu sebesar 31,69 % sedangkan kelompok eksperimen, dari 2,76 menjadi 3,89 berarti persentase kenaikan skor kelompok eksperimen sebesar 40,94 %.

Persentase kenaikan skor pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol karena siswa pada kelompok eksperimen dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu model PBM yang mengangkat suatu permasalahan atau realita globalisasi kemudian siswa diminta

62 mengambil nilai apa saja yang dapat dipetik dari setiap permasalahan yang ada dan menggunakan media audiovisual seperti foto dan video yang membuat pembelajaran menjadi menarik. Kemampuan siswa untuk mengkritisi suatu permasalahan yang disajikan sangat bagus. Siswa dapat menyebutkan pengaruh apa saja yang bisa dirasakan pada masa sekarang. Misalnya penggunaan alat komunikasi, transportasi, gaya hidup, pakaian, dan makanan jaman tradisional dan modern. Sedangkan kelompok kontrol guru melakukan proses pembelajaran secara tradisional yaitu guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Kenaikan kelompok eksperimen juga bisa disebabkan banyak faktor. Tahap ketiga yaitu uji perbandingan selisih pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang menunjukan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 atau < 0,05 yang berarti metode PBM berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Maka Hi penelitian ini diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain metode PBM mempunyai pengaruh untuk meningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi.

63 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V akan membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya. Pada bagian kesimpulan menunjukkan hasil penelitian dan menjawab hipotesis penelitian. Pada bagian saran berisi saran bagi penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

1. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dapat berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi terhadap siswa kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1 Tahun Ajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan pada hasil statistik pada data posttest bahwa signifikansi data harga sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,000. Maka Hi penelitian ini diterima dan Ho ditolak. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest pada kelompok eksperimen dan model PBM berpengaruh sangat signifikan terhadap peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. 2. Kesadaran akan nilai globalisasi kelas eksperimen lebih tinggi dengan

penggunaan model PBM dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Hal ini ditunjukkan pada hasil statistik pada data posttest bahwa signifikansi data harga sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,000. Maka Hi penelitian ini diterima dan Ho ditolak. Artinya bahwa penggunaan model PBM memiliki

64 metode ceramah (kelas kontrol).

Dokumen terkait