• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

5.1.3 Uji Paired t-test

Gambar 5.4 menunjukkan bahwa kelompok nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2013 (X3) dengan interval Rp. 252.000.000 - Rp. 2.241.600.000 sebagai

49 kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar 50 bidang tanah dan kelompok dengan jumlah sampel terkecil berada pada interval nilai tanah sebesar Rp. 8.210.500.000 - Rp. 10.200.000.000 dimana tidak terdapat sampel pada interval tersebut. Sementara itu, nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2014 (X3-i) dengan interval Rp. 252.000.000 - Rp. 2.241.600.000 sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar 43 bidang tanah dan kelompok

dengan jumlah sampel terkecil berada pada interval nilai tanah sebesar Rp. 4.231.300.000 - Rp. 6.220.800.000

5.1.3 Uji Paired t-test

dimana hanya terdapat 1 sampel pada interval nilai tanah tersebut.

Uji Paired t-test pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2010 (X1) dan 2011 (X1-i), tahun 2012 (X2) dan tahun 2013 (X2-i), tahun 2013 (X3) dan tahun 2014 (X3-i

Kriteria pengujian hipotesis secara parsial (individual) adalah sebagai berikut : ). Uji t dilakukan untuk menentukan signifikansi pengaruh masing- masing variabel yang ada dalam model. Nilai statistik t bias dilihat dari tabel 5.5 Paired

Samples Test untuk nilai tanah di Kelurahan Anggrung.

0

c. H0 = X1 = X1-i H0 = X2 = X2-i H0 = X3 = X3-i

Artinya, tidak ada perbedaan nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014.

,

d. H0 = X1 ≠ X1-i H0 = X2 ≠ X2-i H0 = X3 ≠ X3-i

Artinya, ada perbedaan nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014.

,

50

Tabel 5.5

Paired Samples Test untuk Nilai Tanah di Kelurahan Anggrung

Paired Samples Test

Deskripsi Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Nilai Tanah di kelurahan Anggrung tahun 2010 – Nilai Tanah di kelurahan Anggrung tahun 2011 -125540350.9 227241275.3 30098842.2 -185835577.2 -65245124.6 -4.171 56 .000 Pair 2 Nilai Tanah di kelurahan Anggrung Tahun 2012- Nilai Tanah di kelurahan Anggrung tahun 2013 -514701754.4 644467487.9 85361804.1 -685701996.2 -343701512.6 -6.030 56 .000 Pair 3 Nilai Tanah di kelurahan Anggrung tahun 2013 – Nilai Tanah di kelurahan Anggrung tahun 2014 -501938596.5 660125421.5 87435748 -677093447.3 -326783745.7 -5.741 56 .000

Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)

Dalam penelitian ini, nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel

Ho tidak ditolak jika : - t

pada tingkat signifikansi alpha 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah:

tabel≤ thitung ≤ ttabel

Ho ditolak jika : t

hitung >ttabel atau - thitung ≤ -t Mencari t

tabel tabel

Df = n – k – 1,

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

= 57-6-1 = 50

51 Maka berdasarkan rumus mencari nilai ttabel diketahui bahwa nilai ttabel adalah sebesar 2,00856. Kemudian nilai ttabel dibandingkan dengan nilai statistik tbias

Selain dengan cara melihat hasil nilai hitung diatas, pengujian juga dapat dilakukan dengan melihat nilai Sig. dari variabel independen, dimana apabila nilai Sig. tersebut lebih kecil dari nilai α, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel dependennya.

dilihat dari Tabel 5.5 Paired Samples Test untuk nilai tanah di kelurahan Anggrung.

Secara parsial hasil pengujian uji t untuk masing – masing variabel penelitian diuraikan sebagai berikut :

a) Variabel Nilai Tanah di Kelurahan Anggrung Tahun 2011 (X1) dan Variabel Nilai Tanah di Kelurahan Anggrung Tahun 2011 (X1-i

Nilai t

)

hitung dari variabel nilai tanah di Kelurahan Anggrung tahun 2010 (X1) dan 2011 (X1-i) sebesar -4,171 < ttabel = -2,00856, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel nilai tanah di Kelurahan Anggrung tahun 2010 (X1) dan nilai

tanah di Kelurahan Anggrung tahun 2011 (X1-i) sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji parsial variabel nilai tanah di Kelurahan Anggrung tahun 2010 (X1) dan nilai tanah di Kelurahan Anggrung tahun 2011 (X1-i) ini menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak, thitung > ttabel atau –thitung ≤ -ttabel, artinya variabel nilai tanah di Kelurahan Anggrung tahun 2010 (X1) dan nilai tanah di Kelurahan Anggrung tahun 2011 (X1-i

Terdapat perbedaan pengaruh dari masing-masing variabel bebas penelitian terhadap variabel terikat nya (nilai tanah di kelurahan Anggrung) dan seluruh

) sebagai akibat penetapan Perda RTRW kota Medan No. 13 tahun 2011 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah di kelurahan Anggrung.

52 variabel bebas tersebut berpengaruh sigifikan terhadap variabel terikat. Variabel bebas berupa nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2012 dan 2013 yang merupakan nilai tanah di kelurahan Anggrung sebelum dan sesudah pembangunan mall Hermes Palace merupakan variabel bebas penelitian yang paling berpengaruh terhadap nilai tanah di kelurahan Anggrung. Variabel bebas berupa nilai tanah di Kelurahan Anggrung tahun 2010 dan 2011 yang merupakan nilai tanah dikelurahan anggrung sebelum dan setelah ditetapkannya Perda RTRW kota Medan No. 13 tahun 2011 merupakan variabel ke dua yang berpengaruh terhadap nilai tanah dikelurahan Anggrung. Sementara itu, variabel bebas nilai tanah dikelurahan Anggrung tahun 2013 dan 2014 yang merupakan nilai tanah sebelum dan setelah perpindahan bandara adalah variabel bebas yang paling kecil pengaruhnya terhadap nilai tanah dikelurahan Anggrung. Hal tersebut didasarkan pada besarnya nilai rata-rata (mean) dan nilai t dari masing-masing perbandingan variabel bebasnya.

b) Nilai Tanah di Kelurahan Anggrung tahun 2012 (X2) dan 2013 (X2-i Nilai t

)

hitung dari variabel nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2012 (X2), yaitu nilai tanah di kelurahan Anggrung sebelum peresmian pembangunan mall

Hermes Palace dan variabel nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2013 (X2-1), yaitu nilai tanah di kelurahan Anggrung setelah pembangunan mall Hermes

Palace (X2-i) sebesar -6,030 < ttabel = -2,00856, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2012 (X2) dan 2013 (X2-i) sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji parsial variabel nilai tanah setelah nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2013 (X2-i) ini menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak, thitung > ttabel atau –thitung ≤ -ttabel

53 , artinya variable nilai tanah dikelurahan

Anggrung tahun 2012 (X2) dan variabel nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2012 tahun 2013 (X2-i

c) Nilai tanah di kelurahan Anggrung Tahun 2013 (X

) yang merupakan nilai tanah sebelum dan sesudah pembangunan Mall Hermes Palace secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah di kelurahan Anggrung.

3) dan 2014 (X3-i

Nilai t

)

hitung dari variabel nilai tanah di kelurahan Anggrung (X3) yang merupakan nilai tanah di kelurahan Anggrung sebelum perpindahan bandara dan nilai tanah di kelurahan Anggrung tahun 2014 (X3-i) yang merupakan nilai tanah di kelurahan Anggrung setelah perpindahan bandara Tahun 2014 sebesar -5,741 < ttabel = -2,00856, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel nilai tanah di kelurahan Anggrung Tahun 2013 (X3) dan 2014 (X3-i) sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji parsial variabel nilai tanah di kelurahan Anggrung Tahun 2013 (X3) dan 2014 (X3-i) ini menunjukkan bahwa hipotesis H0 ditolak, thitung > ttabel atau -thitung

merupakan nilai tanah di kelurahan Anggrung sebelum perpindahan bandara dan nilai tanah di kelurahan Anggrung Tahun 2014 (X3-i

Dokumen terkait