• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan

4.1.1.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan

dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh metode inkuiri dalam penelitian ini. Penghitungan selisih ini dilakukan dengan cara mengurangkan skor posttest dengan skor pretest pada masing-masing kelompok. Sebelum melakukan uji selisih skor, dilakukan uji normalitas data selisih skor mengaplikasi dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji selisih skor kemampuan mengaplikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini (lihat lampiran 11, halaman 115):

Tabel 11. Uji Normalitas Selisih Skor

No Aspek Nilai Signifikansi Keterangan

1 Selisih skor mengaplikasi kelompok kontrol 0,139 Normal 2 Selisih skor mengaplikasi kelompok

eksperimen 0,023

Tidak Normal

Hasil uji selisih skor tersebut menunjukkan bahwa data selisih skor pada kelompok kontrol tersebut normal dan data selisih skor pada kelompok eksperimen tersebut tidak normal sehingga analisis statistik yang digunakan dalam uji perbandingan kemampuan mengaplikasi menggunakan Mann-Whitney. Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut :

Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi.

Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest-posttest kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi.

Kriteria yang digunakan adalah:

1. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan antara selisih skor pretest-posttest terhadap kemampuan mengaplikasi.

2. Jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan antara selisih skor pretest-posttest terhadap kemampuan mengaplikasi.

Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan atau tidak secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi. Hasil analisis perbandingan antara selisih skor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan digunakan untuk menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis penelitian sehingga dapat diketahui hasil penelitian mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian. Berikut merupakan grafik selisih skor pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

Gambar 11. Diagram Skor Selisih Pretest-Posttest Kemampuan Mengaplikasi

Gambar diatas merupakan diagram hasil dari selisih skor aspek mengaplikasi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selisih skor kelompok kontrol menunjukkan 0,52 sedangkan pada kelompok ekperimen menunjukkan skor 0,17.

Hasil analisis statistik penelitian dengan menggunakan Mann-Whitney dapat dilihat pada tabel di bawah ini (lihat lampiran 11, halaman 115):

Hasil Posttest Signifikasi Keterangan

Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,75 Tidak Berbeda Tabel 12. Uji Selisih Skor Posttest Kemampuan Mengaplikasi

Hasil pengolahan data menunjukkan nilai Z = -1,78 dengan harga Sig. (2-tailed) > 0,05 yaitu 0,75 maka Hi ditolak maka Hnull diterima dengan kata lain mengafirmasi hipotesis bahwa metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi.

4.1.1.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi

Langkah keempat dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh metode terhadap kemampuan mengaplikasi. Pengujian ini dilakukan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Hasil penghitungan analisis menggunakan rumus effect size diperoleh hasil sebagai berikut (lihat lampiran 11, halaman 116): 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 KONTROL EKSPERIMEN MENGAPLIKASI

No. Kelompok t df r R2 Presentase

Efek Size Keterangan 1 Kontrol -3,24 36 0,47 0,225 22,5% Efek r kecil ke

menengah 2 Eksperimen -1,31 37 0,21 0,045 4,5% Efek r kecil Tabel 13. Hasil Uji Besar Pengaruh Metode terhadap Kemampuan Mengaplikasi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui metode inkuiri memberikan efek kecil terhadap kemampuan mengaplikasi siswa, yaitu dengan ditunjukkan dengan harga r = 0,212, t(37) = -1,31, R2= 0,045 yang masuk dalam kategori efek kecil dengan presentase efek sebesar 4,5% dibandingkan dengan metode ceramah yang menunjukkan harga r = 0,475, t(36) = -3,24, R2= 0,225 yang masuk dalam kategori efek kecil ke menengah dengan presentase efek sebesar 22,5%.

4.1.1.5 Uji Retensi Pengaruh

Langkah kelima dalam penelitian ini adalah menguji perbedaan pada posttest I dan posttest II. Proses pengambilan data atau dilaksanakanya posttest II ini 2 bulan setelah dilakukannya posttest I. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa tetap atau ajeg pengaruh penggunaan sebuah perlakuan. Apabila tidak terdapat perbedaan secara signifikan maka tidak terjadi penurunan yang drastis atau stabil. Sebelum dilakukan uji beda data posttest II kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan uji normalitas terlebih dahulu menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas posttest II kelompok kontrol yaitu 0,190 dan posttest II kelompok eksperimen yaitu 0,520. Kedua harga Sig. (2-tailed) > 0,05 sehingga distribusi data normal. Analisisstatistik yang digunakan untuk mengetahui keajegan suatu perlakuan adalah paired t-test karena data yang digunakan memiliki distribusi data normal. Hipotesis yang digunakan pada analisis statistik ini adalah:

Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain tidak ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skor posttest I dan posttest II

Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengankata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skor posttest I dan posttest II.

Kriteria yang digunakan adalah:

1. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang Signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttest I dan posttest II. 2. Jika harga Sig.(2-tailed)> 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada penurunan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II

Hasil analisis statistik perbandingan posttest I dan posttest II pada kelompok kontrol maupun eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini (lihat lampiran 11 , halaman 118): No. Kelompok Test % Peningkatan atau penurunan Signifikansi Keputusan Posttest I Posttest II 1 Kontrol 2,34 2,11 -10,3 0,79 Tidak berbeda 2 Eksperimen 2,45 2,43 -0,8 0,817 Tidak berbeda Tabel 14. Hasil Uji Beda Posttest I dan Posttest II Kemampuan Mengaplikasi

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak mengalami penurunan yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II. Hal tersebut ditunjukkan pada kelompok kontrol dengan harga M = 0,23, SE = 0,12, Sig.(2-tailed) = 0,079 , sedangkan pada kelompok eksperimen dengan harga M = 0,13, SE = 0,56, Sig.(2-tailed) = 0,817.

Kelima langkah tersebut dapat diringkas dalam grafik yang memperlihatkan skor pretest hingga posttest II.

Gambar.12 Perbandingan antara skor pretest, posttest I dan posttest II kelompok kontrol dan kelompok eksperimen kemampuan mengaplikasi.

Grafik di atas menggambarkan bahwa pretest atau kemampuan awal yang berbeda pada kelompk kontrol dan kelompok eksperimen dengan harga Sig.(2-tailed)< 0,05 yaitu 0,031. Pada pretest ke posttest I kelompok kontrol terdapat kenaikan dengan harga Sig.(2-tailed)< 0,05 yaitu 0,003 sedangkan pada kelompk eksperimen tidak terdapat kenaikan dengan harga Sig.(2-tailed)> 0,05 yaitu 0,195. Pada posttest I ke posttest II kelompok kontrol tidak terdapat kenaikan dengan harga Sig.(2-tailed)> 0,05 yaitu 0,079 juga pada kelompk eksperimen tidak terdapat kenaikan dengan harga Sig.(2-tailed)> 0,05 yaitu 0,817.

4.1.2 Pengaruh Penggunaan Inkuiri Terhadap Kemampuan Menganalisis

Dokumen terkait