• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA SD Bopkri Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA SD Bopkri Gondolayu Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI

TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS MATA PELAJARAN IPA SD BOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : Nama : Himawan Hari Pramono NIM : 091134135

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)

iii

(4)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur, penulis persembahkan karya sederhana ini kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan Rahmat dan berkat serta

bimbingan sehingga mempermudah jalan yang penulis tempuh sampai saat ini.

2. Ayah dan Ibu yang tanpa henti memberikan dukungan, doa, dan pengorbanan serta selalu sabar merawat dan membesarkanku sampai kini. 3. Kakak-kakakku dan saudara yang telah mendukung saya selama ini. 4. Teman-temanku yang selalu memberi semangat.

(5)

v MOTTO

Apa yang mernurutmu baik, akan tetapi belum tentu baik di mata orang lain (Ibuku)

(6)

-noname-PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Agustus 2014

Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Himawan Hari Pramono NIM : 091134135

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI

TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS MATA PELAJARAN IPA SD BOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun member royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 24 Agustus 2014 Yang menyatakan

(8)

ABSTRAK

Pramono, Himawan Hari. 2014. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis Mata Pelajaran IPA SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci: metode inkuiri, proses kognitif Bloom, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menganalisis, mata pelajaran IPA.

Pada proses pembelajaran, siswa hanya mendengarkan dan mencatat pokok penting pada materi yang disampaikan guru. Proses pembelajaran tersebut hanya memfasilitasi kemampuan siswa pada kemampuan mengingat saja sehingga siswa belum dilibatkan dalam penggunaan prosedur-prosedur tertentu dan menghubungkan materi-materi pembelajaran untuk menyelesaikan masalah. Selain itu, informasi atau pengetahuan yang hanya diperoleh siswa dari buku atau guru, berakibat siswa tidak mengetahui bagaimana informasi atau pengetahuan tersebut diperolehPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya terhadap kemampuan kognitif mengaplikasi dan menganalisis pada siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi-experimental design tipe non-equivalent control group design. Sampel dalam penelitian ini salah siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu yang terdiri dari siswa kelas V.2 sebanyak 38 siswa sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas V.1 sebanyak 37 sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pretest dan posttest yang terdiri dari 2 soal essay yaitu satu soal untuk kemampuan mengaplikasi dan satu soal untuk kemampuan menganalisis. Analisis data menggunakan program IBM Statistics 20 forWindows 7 dengan lima langkah yaitu uji perbedaan skor pretest, uji perbedaan skor pretest ke posttest, uji selisih skor pretest dan posttest, uji besar pengaruh (size effect), dan uji retensi posttest pertama dan posttest kedua kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

(9)

ix ABSTRACT

Pramono, Himawan Hari.2014. Influence of the Use Inquiry method toward the ability to apply and analyze for science subject in BOPKRI Gondolayu Yogyakarta Elementary School. Yogyakarta. Sanata Dharma University.

Keywords: inquiry method, Bloom’s cognitive ability, apply ability, analyze ability, science.

In the learning process, the students just listen and record the important subject material presented on the teacher. The learning process just facilitate student's ability to remember so the students have not been involved in the use of certain procedures and connecting learning materials to solve the problem. In addition, the information or knowledge that students acquired only from books or teachers, resulting in students did not know how the information or the knowledge design. The sample of the research was an experiental group of 38 students (class V.2) and a control group of 37 students (class V.1). For data collecting, the research used a pre-test and a post-test consisting of 2 essay questions; the 1st question was to measure the ability to apply and the 2nd was to measure the ability to analyze The data were analyzed using IBM SPSS Statistics 20 for windows 7 with 5 steps of analysis namely: 1) pretest score differences, 2) pretest-posttest scores differences, 3) group scores differences, 4) effect size test, and 5) retention test 1st posttest and 2nd control group and experimental group also.

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISISMATA PELAJARAN IPA SDBOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA” ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

2. G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus dosen pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan, masukan yang sangat bermanfaat dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd, Wakil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah membantu dalam proses pembuatan karya ilmiah ini.

4. Agnes Herlina D.H, S.Si., M.T., M.Sc, dosen pembimbing II yang telah membimbing dalam pembuatan karya ilmiah ini.

5. Ester Markis Sarwo Rini, S.Pd , Kepala Sekolah SD BOPKRI Gondolayu yang telah memberikan dukungan serta ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SD BOPKRI Gondolayu

6. Agnita Kristi Purnaningtyas, S.Si , guru mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu yang telah bekerja sama serta memberikan waktu dan tenaganya sebagai guru mitra dalam penelitian kolaboratif.

(11)

xi

8. Ayah Hendrikus Sugiman, Ibu Diah Purwaningsih dan kakak-kakakku Ardianus Ardian Galih Prastowo dan Danar Ade Kristanto dan saudara yang selalu memberikan doa, kasih sayang dan dukungan kepada penulis. 9. Anggarwati Risca Putantri yang selalu mendukung dan membantu penulis

selama ini.

10.Teman-teman penelitian kolaboratif (Hero dan Dita) yang banyak membantu selama penelitian dan selalu berbagi pengetahuan, semangat dan dukungan kepada penulis.

11.Teman-teman PPL yang sudah memberikan bantuan selama melakukan penelitian di sekolah.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan karya ilmiah ini. Untuk itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari semua pihak. Besar harapan penulis semoga semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan pada umumnya.

(12)

DAFTAR ISI

PENGARUH PENGGUNAAN METODE INKUIRI ... i

TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASI DAN MENGANALISIS ... i

MATA PELAJARAN IPA SD BOPKRI GONDOLAYU YOGYAKARTA ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

MOTTO ...v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan Penelitian ...4

(13)

xiii

BAB II LANDASAN TEORI ...5

2.1 Kajian Pustaka...5

2.1.1 Teori-teori yang Relevan ... 5

2.1.1.1 Metode Inkuiri ... 5

2.1.1.2 Proses Kognitif Mengaplikasi dan Menganalisis ... 9

2.1.1.3 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 12

2.1.1.4 Materi Ajar Kelas V ... 12

2.2 Penelitian yang relevan ...17

2.2.1 Metode Inkuiri ... 17

2.2.2 Proses Kognitif ... 18

2.3 Literature Map ...19

2.4 Kerangka Berpikir ...20

2.5 Hipotesis Penelitian...21

BAB IIIMETODE PENELITIAN ...22

3.1 Jenis Penelitian ...22

3.2 Setting penelitian...23

3.2.1 Tempat Penelitian ... 23

3.2.2 Waktu Pengambilan Data ... 23

3.3 Populasi dan Sampel ...24

3.4 Variabel Penelitian ...24

3.5 Definisi Operasional ...25

3.6 Instrumen Penelitian ...26

3.7 Validitas dan Reliabilitas ...27

3.8 Teknik Pengumpulan Data ...29

3.9 Teknik Analisis Data ...30

3.9.1 Uji Normalitas Distribusi Data ... 30

3.9.2 Uji Statistik ... 30

3.9.2.1 Uji Perbedaan Skor Pretest ... 30

3.9.2.2 Uji Perbedaan Skor Pretest dan Posttest ... 31

3.9.2.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-Posttest ... 32

(14)

3.9.2.5 Uji Retensi Pengaruh ... 34

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...36

4.1 Hasil Penelitian ...36

4.1.1 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi ... 36

4.1.1.1 Uji Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasi ... 38

4.1.1.2 Uji Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasi ... 39

4.1.1.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Mengaplikasi ... 41

4.1.1.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi ... 43

4.1.1.5 Uji Retensi Pengaruh ... 44

4.1.2 Pengaruh Penggunaan Inkuiri Terhadap Kemampuan Menganalisis ... 46

4.1.2.1 Uji Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Menganalisis ... 48

4.1.2.2 Uji Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Menganalisis ... 49

4.1.2.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-Posttest Kemampuan Menganalisis ... 51

4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menganalisis ... 53

4.1.2.5 Uji Retensi Pengaruh ... 54

4.2 Pembahasan ...56

4.2.1 Kemampuan Mengaplikasi ... 56

4.2.2 Kemampuan Menganalisis ... 57

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN...58

5.1 Kesimpulan ...58

5.2 Keterbatasan Penelitian ...59

5.3 Saran...59

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Pengambilan Data ...23

Tabel 2. Matriks pengembangan instrumen ...26

Tabel 3. Validitas Instrumen ...27

Tabel 4. Validitas instrumen aspek mengaplikasi dan menganalisis ...28

Tabel 5. Kriteria koefisien reliabilitas ...28

Tabel 6. Reliabilitas instrumen ...29

Tabel 7. Teknik pengumpulan data ...30

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengaplikasi dengan Kolmogorov-Smirnov ...37

Tabel 9. Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasi ...39

Tabel 10. Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengaplikasi ...40

Tabel 11. Uji Normalitas Selisih Skor ...41

Tabel 12. Uji Selisih Skor Posttest Kemampuan Mengaplikasi ...43

Tabel 13. Hasil Uji Besar Pengaruh Metode terhadap Kemampuan Mengaplikasi ...44

Tabel 14. Hasil Uji Beda Posttest I dan Posttest II Kemampuan Mengaplikasi ...45

Tabel 15. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Menganalisis dengan Kolmogorov-Smirnov ...47

Tabel 16. Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Menganalisis ...49

Tabel 17. Perbedaan Skor Pretestke Posttest Kemampuan Menganalisis ...50

Tabel 18. Uji Normalitas Selisih Skor ...51

Tabel 19 Uji Selisih Skor Posttest Kemampuan Menganalisis ...53

Tabel 20. Hasil Uji Besar Pengaruh Metode terhadap Kemampuan Menganalisis ...53

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Cahaya Merambat Lurus ...13

Gambar 2. Cahaya menembus benda bening ...13

Gambar 3. Cahaya memantul pada cermin datar ...14

Gambar 4. Cahaya memantul pada cermin cekung ...15

Gambar 5. Cahaya memantul pada cermin cembung ...15

Gambar 6. Pembiasan cahaya ...16

Gambar 7. Pelangi ...16

Gambar 8. LiteratureMap ...19

Gambar 9. Desain Penelitian ...22

Gambar 10. Variabel Penelitian ...25

Gambar 11. Diagram Skor Selisih Pretest-Posttest Kemampuan Mengaplikasi ...43

Gambar 12. Perbandingan antara skor pretest, posttest I dan posttest II kelompok kontrol dan kelompok eksperimen kemampuan mengaplikasi. ...46

Gambar 13. Diagram Skor Selisih Pretest-Posttest KemampuanMenganalisis ....52

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Silabus Kelompok Kontrol ...63

Lampiran 2: Silabus Kelompok Eksperimen ...67

Lampiran 3: RPP Kelompok Kontrol...70

Lampiran 4: RPP Kelompok Eksperimen ...78

Lampiran 5: Rubrik Penilaian ...96

Lampiran 6: Kasus dan Soal Essay Penelitian ...99

Lampiran 7: LKS Kelompok Kontrol ...100

Lampiran 8: LKS Kelompok Eksperimen ...102

Lampiran 9: Kunci Jawaban ...105

Lampiran 10: Hasil Analisis SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...108

Lampiran 11: Hasil Analisis Data dengan SPSS Kemampuan Mengaplikasi ...110

Lampiran 12: Hasil Analisis Data dengan SPSS Kemampuan Menganalisis ...119

Lampiran 13: Rekap Nilai Kemampuan Mengaplikasi Kelompok Kontrol ...128

Lampiran 14: Rekap Nilai Kemampuan Mengaplikasi Kelompok Eksperimen ..132

Lampiran 15: Rekap Nilai Kemampuan Menganalisis Kelompok Kontrol ...136

Lampiran 16: Rekap Nilai Kemampuan Mencipta Kelompok Eksperimen ...140

Lampiran 17: Foto Penelitian ...144

Lampiran 18: Surat Ijin Penelitian ...150

Lampiran 19: Surat Keterangan Penelitian dari SD BOPKRI GONDOLAYU ...151

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dibahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

Belajar merupakan kegiatan yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Belajar yang bermakna menghadirkan pengetahuan dan proses-proses kognitif yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan masalah (Anderson & Krathwohl, 2010 : 97). Sedangkan hakekat belajar menurut Surakhmad (2009 : 51) adalah penemuan hubungan unsur-unsur didalam ikatan keseluruhan belajar. Pada penemuan hubungan unsur-unsur tersebut kemampuan kognitif siswa dapat dikembangkan dengan baik. Kemampuan kognitif yang baik perlu didukung kemampuan mengaplikasi dan kemampuan menganalisis yang baik pula, sehingga kemampuan siswa tidak hanya sampai pada kemampuan mengingat saja. Kemampuan mengaplikasi merupakan kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Kemampuan menganalisis merupakan kemampuan yang melibatkan proses memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian serta struktur keseluruhannya, sehingga siswa dapat memilih pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah (Anderson & Krathwohl, 2010 : 101).

(19)

belum dilibatkan dalam penggunaan prosedur-prosedur tertentu dan menghubungkan materi-materi pembelajaran untuk menyelesaikan masalah. Selain itu, informasi atau pengetahuan yang hanya diperoleh siswa dari buku atau guru, berakibat siswa tidak mengetahui bagaimana informasi atau pengetahuan tersebut diperoleh. Maka, dengan metode ceramah siswa tidak dapat menerapkan suatu prosedur dan menentukan hubungan pengetahuan-pengetahuan tersebut dalam proses pembelajaran. Dari kenyataan dapat dilihat rendahnya kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada siswa. Berdasarkan realita tersebut perlu adanya penelitian yang menggunakan metode pembelajaran inovatif untuk mengetahui pengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

(20)

kemampuan kognitif mengaplikasi dan menganalisis. Peneliti berharap dengan menggunakan metode inkuiri dapat mengembangkan kemampuan kognitif mengaplikasi dan menganalisis siswa serta dapat membuat materi yang dipelajari lebih bermakna.

Penelitian ini dibatasi pada pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuanmengaplikasi dan menganalisis siswa SD BOPKRI Gondolayu pada semester genap TahunAjaran 2012/2013 pada Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melaluikegiatan membuat suatu model dengan Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahansederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Untuk mengetahui pengaruh metode inkuiriterhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis tersebut, peneliti menggunakan jenis quasi-experimental design dengan tipe non equivalent control group design untuk mengetahui pengaruh metode inkuiri.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap proses kemampuan mengaplikasi siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dan pembuatan model sederhana semester genap tahun ajaran 2012/2013?

(21)

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dan pembuatan model sederhana semester genap tahun ajaran 2012/2013.

1.3.2 Mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dan pembuatan model sederhana semester genap tahun ajaran 2012/2013.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain siswa , guru, sekolah, peneliti, dan masyarakat. Manfaat tersebut antara lain :

1.4.1 Bagi Siswa

Mendapatkan pengalaman belajar menggunakan metode inkuiri dan melakukan eksperimen-eksperimen dalam pembelajaran.

1.4.2 Bagi Guru

Menambah wawasan guru mengenai metode-metode pembelajaran sehingga dapat menginspirasi guru untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran.

1.4.3 Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dimanfaatkan guru untuk mngembangkan model pembelajaran inovatif lainnya dalam upaya untuk meningkatkan kualitas sekolah.

1.4.4 Bagi Peneliti

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas landasan teori, penelitian terdahuluyang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Landasan teori membahas teori-teori yang relevan dan hasil penelitian sebelumnya yang berisi pengalaman penelitian yang pernah ada. Selanjutnya dirumuskan kerangka berpikir dan hipotesis yang berisi dugaan sementara dari rumusan masalah.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Relevan 2.1.1.1Metode Inkuiri

1. Pengertian Metode Inkuiri

Gulo (2008 : 84) menyatakan bahwa inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga dapat merumuskan sendiri penemuan dengan penuh percaya diri. Hal tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat paham informasi yang diperoleh secara langsung sehigga dapat memiliki kemampuan mengaplikasi dan menganalisis yang baik. Menurut Sanjaya (2006 : 194) metode inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Selain itu, metode inkuiri didasari oleh teori belajar konstruktivisme yaitu proses belajar dimana peserta didik membangun pengetahuanya sendiri sehingga pengetahuanya itu akan bermakna.

2. Macam Inkuiri

Macam inkuiri menurut Amien (dalam Sriningsih, 2011 : 7-8) yaitu : a. Guided Discovery-Inquiry

(23)

b. Modified Inquiry

Modified Inquiry ini merupakan metode yang memberikan kebebasan siswa untuk memecahkan masalah melalui pengamatan, eksplorasi dan atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawaban. Guru dalam metode inkuiri ini memberikan masalah, merupakan sumber untuk menemukan cara-cara yang tepat dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada jawaban.

c. Free Inquiry

Free Inqiuiry ini siswa mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang akan dipelajari

d. Invitation into Inquiry

Invitation into Inquiry ini merupakan proses pemecahan masalah serupa dengan cara-cara umum yang diikuti oleh para ilmuwan. Cara-cara tersebut yaitu merancang eksperimen, merumuskan hipotesis, menetapkan kontrol, menentukan sebab akibat, menginterpretasikan data, dan menentukan kesimpulan.

e. Inquiry Role Approach

Inquiry Role Approach ini merupakan metode yang melibatkan siswa dalam tim. Tim bekerja sama dalam memecahkan yang berkaitan dengan topik.

Guided Discovery-Inquiry atau inkuiri terbimbing merupakan inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu macam metode inkuiri yang sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar karena siswa Sekolah Dasar masih perlu adanya bimbingan dari guru dalam proses pembelajaran. Metode inkuiri terbimbing akan dibahas pada sub bab berikutnya.

3. Metode Inkuiri Terbimbing

(24)

bimbingan seorang guru (Amien, 1979 : 15). Pratiknyo Prawironegoro (1980 : 1) menjelaskan ciri-ciri pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing :

a. Mengutamakan aktivitas murid untuk belajar sendiri b. Berorientasi pada proses

c. Dengan bantuan guru, siswa mengarahkan atau memimpin dirinya sendiri untuk memecahkan masalah.

Metode inkuiri merupakan metode yang tepat untuk siswa dalam memperoleh pengetahuan secara langsung. Berikut keuntungan metode inkuiri terbimbing menurut Amien (1987 : 133) :

a. Pengajaran menjadi student centered

b. Membentuk dan mengembangkan konsep diri c. Tingkat pengharapan bertambah

d. Mengembangkan bakat individu e. Menghindari cara belajar tradisional

f. Mengakomodasi dan mengasilmilasi informasi

4. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Inkuiri

Menurut Hamalik (1993: 119) terdapat 5 langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri:

a. Merumuskan masalah

b. Mengembangkan suatu jawaban tentatif dalam bentuk perumusan hipotesis

c. Menguji jawaban tentatif

d. Mengembangkan suatu kesimpulan

e. Melaksanakan kesimpulan terhadap data atau pengalaman-pengalaman Menurut Sanjaya (2006:199) langkah-langkah inkuiri adalah:

a. Orientasi

(25)

f. Merumuskan kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, langkah pembelajaran inkuiri yang digunakandalam penelitian ini adalah:

a. Orientasi

Orientasi merupakan langkah awal dalam metode inkuiri yang digunakan guru untuk mengondisikan siswa agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru melihat kemampuan awal siswa terkait materi yang akan diajarkan. Kemampuan awal siswa dapat dilihat ketika guru menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.

b. Merumuskan masalah

Pada langkah ini, siswa dibimbing guru untuk mencari masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

c. Merumuskan Hipotesis

Pada langkah merumuskan hipotesis, guru membimbing siswa untuk menentukan jawaban sementara dari permasalahan yang dibahas. d. Melakukan percobaan

Pada langkah ini, siswa dibimbing guru untuk mengumpulkan data – data yang dibutuhkan dengan melakukan percobaan, menganalisis data yang diperoleh, dan membahas hasil percobaan yang telah dilakukan.

e. Membuat kesimpulan

Pada langkah membuat kesimpulan, guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan.

f. Mempresentasikan Hasil

(26)

g. Evaluasi

Pada langkah evaluasi, guru dan siswa mengevaluasi proses dan hasil selama pembelajaran berlangsung.

2.1.1.2Proses Kognitif Mengaplikasi dan Menganalisis 1. Proses Kognitif Benjamin S. Bloom

Berdasarkan tahapan taksonomi Bloom (Anderson, 2010 : 43) dimensi proses kognitif dibagi menjadi beberapa ketegori dengan tingkatan proses-proses kognitif yang dimiliki oleh para siswa yang terdapat dalam tujuan di bidang pendidikan. Berikut diuraikan 6 tahap proses kognitif Bloom (Anderson, 2010 : 99), yaitu:

a. Mengingat

Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Proses kognitif mengingat meliputi mengenali dan mengingat kembali.

b. Memahami

Proses memahami adalah mengonstruksi makna dari pembelajaran yang telah diperoleh, baik yang bersifat lisan, tulisan maupun grafis. Proses memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, menjelaskan.

c. Mengaplikasi

Proses mengaplikasi adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur. Proses kognitif mengaplikasi meliputi mengeksekusi dan mengimplementasikan.

d. Menganalisis

(27)

e. Mengevaluasi

Proses mengevaluasi adalah mengambil keputusan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Proses koginitif meliputi memeriksa dan mengritik.

f. Mencipta

Proses mencipta adalah proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang fungsional. Proses mencipta ini membentuk suatu produk yang orisinal.

2. Kemampuan Mengaplikasi dan Kemampuan Menganalisis

Dalam penelitian ini akan digunakan dan dibahas lebih lanjut kemampuan mengaplikasi dan kemampuan menganalisis

a. Kemampuan Mengaplikasi

Proses kognitif mengaplikasi melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kategori Mengaplikasi terdiri dari empat proses kognitif, yakni mengeksekusi, melaksanakan, menggunakan, dan mengimplementasikan (Anderson dan Krathwohl, 2010 : 44-45).

1) Mengeksekusi

Dalam mengeksekusi, siswa secara rutin menerapkan prosedur ketika menghadapi tugas atau soal latihan. Tugas atau soal latihan sering kali memberikan petunjuk yang cukup untuk memilih prosedur yang tepat dan menggunakannya.

2) Melaksanakan

(28)

3) Menggunakan

Dalam menggunakan, siswa menentukan prosedur-prosedur yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan, siswa memilih prosedur yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi siswa. 4) Mengimplementasi

Mengimplementasi berlangsung pada saat siswa memilih dan menggunakan sebuah prosedur untuk menyelesaikan suatu permasalahan. siswa harus memahami jenis masalahnya dan jenis alternatif-alternatif prosedur yang tersedia. Maka mengimplementasikan terjadi bersama kategori-kategori proses kognitif lain, seperti memahami dan mencipta.

b. Kemampuan Menganalisis

Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar-bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses Menganalisis ini meliputi proses-proses kognitif membedakan, memilih, mengorganisasi, dan mengatribusikan (Anderson dan Krathwohl, 2010 : 44-45).

1) Membedakan

Membedakan melibatkan proses memilah-milah bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Membedakan terjadi sewaktu siswa mendiskriminasikan informasi yang relevan dan tidak relevan, yang penting dan tidak penting, dan kemudian memperhatikan informasi yang relevan atau penting.

2) Memilih

Memilih merupakan kemampuan melibatkan proses mengidentifikasi dan proses mengenali bagaimana bagian-bagian ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Siswa membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren antarpotongan informasi.

3) Mengorganisasi

(29)

yang tidak relevan, bagian yang penting dengan yang penting, bagian yang tidak penting dengan yang tidak penting.

4) Mengatribusi

Mengatribusikan terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan dibalik komunikasi. Mengatribusikanmelibatkan proses dekontruksi, yang di dalamnya siswa menentukan tujuan materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.

2.1.1.3Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Fisher (dalam Amien, 1987 : 4) menyatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi. Sedangkan Iskandar (2001 : 1) menjelaskan hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang meliputi pengetahuan tentang alam yang diperoleh lewat proses ilmiah yang dilandasi oleh sikap ilmiah sehingga dihasilkan produk ilmiah.

Tujuan pembelajaran IPA yaitu untuk membantu setiap orang agar mempunyai sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah (Iskandar, 2001 : 12) antara lain, yaitu :

1. Objektif terhadap fakta artinya tidak dicampuri oleh perasaan dalam mengungkapakan sesuatu, sesuai dengan fakta.

2. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan sebelum ada banyak bukti yang menguatkan data.

3. Berhati terbuka artinya mempertimbangkan penemuan orang lain sekalipun pendapat orang lain bertentangan dengan penemuan diri sendiri. 4. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.

5. Bersifat hati-hati. 6. Ingin menyelidiki

2.1.1.4Materi Ajar Kelas V

(30)

Dasar 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

Sifat-sifat cahaya menurut Haryanto (2004 : 143-160) yaitu: 1. Merambat lurus

Saat siang kita berada pada ruang yang gelap dan ruangan itu terdapat celah pasti kita dapat melihat berkas cahaya yang merambat lurus dari celah tersebut. Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan atau celah-celah ruangan yang gelap akan membentuk bayangan.

Gambar 1. Cahaya Merambat Lurus Sumber: Hermana (2009:134)

2. Cahaya menembus benda bening

Benda-benda yang dapat ditembus oleh cahaya disebut benda bening. Benda-benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya disebut benda gelap. Contoh benda bening yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah gelas kaca, kaca bening, plastik bening, botol bening, dsb.

Gambar 2. Cahaya menembus benda bening

(31)

3. Cahaya dapat dipantulkan

Benda yang mempunyai permukaan licin atau mengkilap disebut cermin. Cermin dapat membentuk bayangan benda yang tampak sama seperti benda asli. Hal itu terjadi karena cermin mempunyai permukaan yang licin yang dapat menghasilkan pemantulan teratur.

Berdasarkan permukaannya, cermin digolongkan menjadi tiga, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.

a. Cermin datar adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya yang datar. Bayangan pada cermin datar bersifat semu, tegak, dan sama besar. Contoh : cermin hias

Gambar 3. Cahaya memantul pada cermin datar

Sumber: (

http://idris-pamekasan.blogspot.com/2012/07/pemantulan-cahaya-hukum-pemantulan.html)

(32)

Gambar 4. Cahaya memantul pada cermin cekung

Sumber: (http://blackpearlvida.wordpress.com/2009/04/07/cahaya-dan-alat-optik/) c. Cermin cembung adalah cermin yang memiliki bagian pemantul cahaya berupa cembungan. Bayangan pada cermin cembung bersifat semu, lebih kecil, dan tegak. Contoh : kaca spion pada mobil dan motor

Gambar 5. Cahaya memantul pada cermin cembung Sumber : (http://bigbozz.wordpress.com/2009/04/11/cahaya/) 4. Cahaya dapat dibiaskan

(33)

Gambar 6. Pembiasan cahaya

Sumber : ( http://dwijunianto.wordpress.com/modul-belajar-ipa-kelas-v-sd-cahaya-dan-alat-optik/)

5.Cahaya putih terdiri atas berbagai warna

Pelangi akan tampak jika kita membelakangi matahari, sedangkan pada tempat yang jauh di depan kita terjadi hujan. Pelangi memiliki warna yang bermacam-macam seperti: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Warna-warna itu timbul karena sinar matahari dibiaskan, diuraikan, dan dipantulkan oleh tetes-tetes air hujan. Warna-warna itu membentuk semacam pita setengah lingkaran.

Gambar 7. Pelangi

(34)

2.2 Penelitian yang relevan

Berikut merupakan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

2.2.1 Metode Inkuiri

Lestari (2011) meneliti pengaruh penggunaan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap pretasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif. Subjek penelitian yang diteliti adalah kelas VA dan VB SDK Ganjuran Yogyakarta dengan jumlah 54 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanyapengaruh penerapan metode inkuiri terhadap pretasi belajar siswa dengan ditunjukkan harga sig.(2 tailed) sebesar 0,000 atau (< 0,05) dan pengaruh penerapan metode kognitif terhadap kemampuan berpikir kritis kognitif ditunjukkan dengan harga sig.(2 tailed) 0,000 atau (< 0,05).

Istianto (2010) meneliti penggunaan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar matematika di kelas V Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) penggunaan langkah-langkah metodeinkuiri dapat berjalan sesuai skenario, (2) penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V sekolah dasar. Peningkatan hasil belajar matematika dari pratindakan mencapai 40% di siklus I 60% dan siklus II 73% dan siklus III meningkat menjadi 80%

(35)

2.2.2 Proses Kognitif

Putriyana (2012) menggunakan metode mind map untuk mengetahui kemampuan menerapkan dan mencipta pada mata pelajaran IPA di SDK Sengkan Yogyakarta. nilai siginifikansi pada pada perbandingan skor posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen 0,000 atau < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen pada kemampuan mencipta.

Gitawati (2012) menggunakan metode mind map terhadap kemampuan mengingat dan memahami siswamateri IPA materi pelapukan batuan kelas V SD Kanisius Sengkan pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Pada kemampuan mengingat perbandingan posstest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan analisis statistik non parametrik Mann-Whitney U test diperoleh harga sig. (2-tailed) sebesar 0,005. Sedangkan pada kemampuan memahami perbandingan posstest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan analisis stastistik parametrik independent samples tast diperoleh harga sig.(2-tailed z) sebesar 0,0006. Kedua hal tersebut menunjukan bahwa penggunaan mind map berpengaruh terhadap kemampuan kognitif mengingatdan memahami.

Trisnawati (2012) menggunakan metode mind map untuk mengetahui kemampuan mengingat dan memamahami pada mata pelajaran IPA SDK Sorowajan Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan hasil analisis statistik pada data posttest bahwa signifikansi data harga sig.(2-tailed) < 0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hnull diterima maka Hi ditolak dengan kata lain mengafirmasi hipotesis bahwa metode mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat. Hasil analisis statistik pada data posttest bahwa signifikansi data harga sig.(2-tailed) < 0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hnull diterima maka Hi ditolak dengan kata lain mengafirmasi hipotesis bahwa metode mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami

(36)

2.3 Literature Map

Berikut merupakan literature map dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya metode inkuiri digunakan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar sedangkan kemampuan mengaplikasi dan menganalisis hanya dilatih menggunakan metode mind map. Dengan demikian belum ada yang meneliti peningkatan kemampuan mengaplikasi dan menganalisis menggunakan metode inkuiri di Sekolah Dasar.

Gambar 8. Literature Map

inkuiri - aktivitas dan hasil belajar

Yang perlu diteliti Kemampuan mengingat dan

(37)

2.4 Kerangka Berpikir

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang mempelajari gejala-gejala alam. Materi pelajaran IPA kelas V tentang sifat-sifat cahaya merupakan salah satu gejala alam yang umum bagi kehidupan sehari-hari siswa. Materi tersebut diajarkan oleh guru menggunakan teknik hafalan atau siswa hanya mendapatkan pengetahuan dari buku yang disuguhkan oleh guru maka siswa tidak memiliki kemampuan. Kemampuan proses yang tidak dimiliki siswa tersebut akan berakibat rendahnya kemampuan siswa dalam mengaplikasikan dan menganalisis materi pembelajaran ke dalam kehidupan sehari-hari.

Metode inkuiri merupakan salah satu metode yang mendukung siswa untuk mengembangkan kemampuan proses yang berasal dari pengetahuan awal siswa tersebut. Metode inkuiri memiliki langkah-langkah, yang pertama yaitu Orientasi, pada langkah ini guru melihat kemampuan awal siswa terkait materi yang akan diajarkan. Yang kedua merumuskan masalah, pada langkah ini, guru membimbing siswa untuk mencari masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Yang ketiga merumuskan hipotesis, pada langkah merumuskan hipotesis, guru membimbing siswa untuk menentukan jawaban sementara dari permasalahan yang dibahas. Yang keempat melakukan percobaan, pada langkah melakukan percobaan, siswa mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan melakukan percobaan, menganalisis data yang diperoleh, dan membahas hasil percbaan yang telah dilakukan dengan bimbingan dari guru. Yang kelima membuat kesimpulan, pada langkah membuat kesimpulan, guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan. Yang keenam mempresentasikan Hasil, pada tahap ini, siswa melaporkan hasil percobaannya di depan kelas. Yang ketujuh evaluasi, pada langkah evaluasi, guru dan siswa mengevaluasi proses dan hasil selama pembelajaran berlangsung.

(38)

2.5 Hipotesis Penelitian

2.5.1 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat cahaya dan pembuatan model sederhana siswa kelas V.2 SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta semester genap tahun ajaran 2012/2013.

(39)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini akan membahas tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, jadwal pengambilaan data, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design (Sugiyono, 2008 : 77) dengan menggunakan tipe Non-equivalent Control Group Design (Sugiyono, 2008 : 79). Penelitian eksperimen jenis quasi experimental design tipe non-equivalent control group design digunakan karena kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Pada desain ini kelompok eksperimen akan mendapat treatment (perlakuan) metode inkuiri dan kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan sebagai pembanding hasil dengan kelompok kontrol. Dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa.

Hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan dibandingkan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan awal pada masing-masing kelompok. Selanjutnya peneliti akan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen (kelas V.2) dengan menerapkan pembelajaran inquiry sedangkan kelompok kontrol (kelas V.1) tidak diberi perlakuan. Setelah diberikan perlakuan dilakukan posstest pada masing-masing kelompok, posttest dilakukan untuk mengetahui pengaruh treatment (perlakuan) yang diberikan pada kelompok eksperimen. Pengaruh perlakuan yang diberikan dapat dihitung dengan cara : (O2 -O1)-(O4-O3). Pengaruh dari perlakuan tersebut digambarkan dengan gambar berikut:

Gambar 9. Desain Penelitian O1 X O2

(40)

Keterangan :

O1 = Rata-rata skor pretest kelompok eksperimen O2 = Rata-rata skor posttest kelompok eksperimen X = Perlakuan penggunaan metode inkuiri

O3 = Rata-rata skor pretest kelompok kontrol O4 = Rata-rata skor posttest kelompok kontrol

3.2Setting penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD BOPKRI Gondolayu yang beralamat di Jln. Jend. Soedirman No.24 Yogyakarta 55232. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-18 Februari. SD BOPKRI Gondolayu dijadikan tempat penelitian karena terdapat kelas yang pararel dan jumlah siswa mencukupi untuk digunakan penelitian yaitu kelas kontrol 37 siswa dan kelas eksperimen 38 siswa. Selain itu, SD BOPKRI Gondolayu merupakan sekolah yang bekerja sama dengan PGSD Universitas Sanata Dharma sehingga peneliti dapat melakukan komunikasi dengan pihak sekolah dengan baik.

3.2.2 Waktu Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan selama bulan Februari 2013 dan bulan April 2013 akhir. Jadwal pengambilan data diperinci sebagai berikut:

Tabel 1 . Waktu Pengambilan Data

Kelompok Hari, tanggal Pertemuan Kegiatan Alokasi Waktu

Kontrol V.1

Sabtu, 2 Februari 2013 I Pretest 1x35

menit

Rabu 6 Februari 2013 II Penyampaian materi sifat-sifat cahaya

2x35 menit

Senin, 11 Februari 2013 III Penyampaian materi sifat-sifat cahaya

2x35 menit

Rabu, 13 Februari 2013 IV Penyampaian materi sifat-sifat cahaya Jum’at, 19 April 2013 VII Posttest II 1x35 menit Eksperimen

V.2 Sabtu, 2 Februari 2013 I

Pretest 1x35

(41)

Kamis, 7 Februari 2013 II

Sabtu, 9 Feberuari 2013 III Percobaan sifat cahaya dapat dibiaskan.

2x35 menit

Kamis, 14 Februari 2013 IV Membuat kaleidoskop 2x35 menit

Sabtu, 16 Februari 2013 V Membuat spectrum cahaya

2x35 menit

Senin, 18 Feberuari 2013 VI Posttest I 1x35 menit Jum’at, 19 April 2013 VII Posttest II 1x35 menit

3.3Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008 : 80). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu yang berjumlah 75 siswa.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008 : 81). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V.2 sebagai sampel kelompok eksperimen yang berjumlah 38 siswa. Kelas V.1 sebagai sampel kelompok kontrol yang berjumlah 37 siswa. Proses pemilihan kelas kontrol maupun kelas eksperimen dilakukan dengan cara undian. Penelitian ini dilakukan bersama dengan guru mitra yang merupakan pelaksana proses kegiatan belajar mengajar dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan peneliti mendokumentasikan dan melakukan pengamatan selama kegiatan penelitian berlangsung. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi bias dalam penelitian ini.

3.4Variabel Penelitian

(42)

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel independent (variabel bebas) dan variabel dependent (variabel terikat). Menurut Sugiyono (2008 : 39) variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau atau timbulnya variabel dependen (terikat),metode inkuiri yang akan menjadi variabel independent dalam penelitian ini. Variabel dependent (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen.Variabel dependent dalam penelitian ini adalah kemampuan mengaplikasi. Di bawah ini merupakan gambar hubungan antara variabel independent dan variabel dependent :

Variaibel Independent Variabel Dependent

Gambar 10. Variabel Penelitian

3.5Definisi Operasional

3.5.1 Metode inkuiri adalah metode yang digunakan guru untuk mengajar agar siswa dapat menentukan sendiri jawaban atas permasalahan yang berkaitan dengan materi menggunakan langkah-langkah pembelajaran metode inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, membuat kesimpulan, mempresentasikan hasil, dan evaluasi 3.5.2 Metode inkuiri terbimbing adalah salah satu jenis metode inkuiri yang

didalam proses pembelajarannya guru sebagai pembimbing, pendamping, dan pengarah siswa untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan seputar masalah yang membimbing. 3.5.3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari peristiwa

yang terjadi di alam Metode Inkuiri

Kemampuan Mengaplikasi

(43)

3.5.4 Kemampuan mengaplikasi adalah kemampuan yang melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah.

3.5.5 Kemampuan menganalisis adalah kemampuan memecah-mecah suatu materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan struktur dari keseluruhan struktur tersebut.

3.5.6 Siswa SD adalah siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu yang terdiri dari kelas V.1 sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 37 siswa dan kelas V.2 sebagai kelompok eksperimen yang berjumlah 38 siswa.

3.6Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian, menurut Sugiyono (2008 : 102), adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Instrumen dalam penelitian ini adalah bentuk tes. Peneliti membuat 6 soal instrumen dengan 6 soal essai yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa yaitu kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, evaluasi, dan mencipta. Berdasarkan 6 soal essai tersebut peneliti menggunakan dua soal sebagai instrumen untuk mengukur kemampuan mengaplikasi dan menganalisis yaitu pada soal nomer 2 dan 3. Sedangkan soal nomor 1,4,5,6 merupakan soal milik teman penelitian kolaboratif di SD BOPKRI Gondolayu.

Instrumen penelitian ini berdasar pada mata pelajaran IPA standar kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model. Kompetensi dasar yang akan diteliti yaitu 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

Tabel 2. Matriks pengembangan instrumen

Variabel Aspek Indikator No Soal

(44)

Mengimplementasi Menerapkan cara bahwa cahaya Memilih Memilih benda-benda bening

atau transparan

Mengorganisasi

Menemukan benda-benda bening yang dapat ditembus cahaya

Mengatribusikan Menunjukan benda-benda yang dapat ditembus cahaya

3.7Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang digunakan dalam penelitian telah diujikan sehingga memenuhi syarat instrumen valid dan reliabel. Sukardi (2008 : 30) mengatakan bahwa instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang akan diukur. Sedangkan hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono 2008 : 121). Validitas menurut Azwar (2009:45) dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria instrumen penelitian yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruk dan validitas isi (Sugiyono 2008 : 123). Untuk menguji validitas isi dapat digunakan pendapat dari ahli yaitu dosen pembimbing dalam penelitian ini. Untuk menguji validitas konstrukdapat menggunakan IBM SPSS Statistic 20. Instrumen penelitian yang telah diujikan di SDK Sorowajan dengan jumlah 35 siswa dan dinyatakan valid dan reliabel sehingga soal tersebut dapat digunakan untuk menguji dalam penelitian ini. Menurut Masidjo (1995 : 262), instrumen untuk responden sebanyak 30 dikatakan valid jika r Product-momen dari Pearson untuk taraf signifikansi 5% sebesar 0,361 dan untuk taraf signifikansi 1% sebesar 0,463. Berikut ini hasil perhitungan validitas dari instrumen secara teknis menggunakan IBM SPSS Statistic 20 dengan rumus Pearson Correlation:

Tabel 3. Validitas Instrumen

No. Variabel Pearson Correlation Sig.(2-tailed) Keputusan

(45)

Tabel 4. Validitas instrumen aspek mengaplikasi dan menganalisis

Melaksanakan 0,880 0,000 Valid

Menggunakan 0,887 0,000 Valid

Mengimplementasi 0,883 0,000 Valid

2 Menganalisi s

Membedakan 0,857 0,000 Valid

Memilih 0,893 0,000 Valid

Mengorganisasi 0,856 0,000 Valid

Mengatribusikan 0,865 0,000 Valid

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang diselenggarakan oleh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yaitu G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., dan Agnes Herlina D.H, S.Si., M.T., M.Sc., sehingga yang digunakan oleh peneliti hanya bagian kognitif mengaplikasi dan menganalisis saja.

Reliabilitas (Sukardi, 2008 : 43) dapat diartikan sebagai konsistensi atau keajegan. Nunnally (dalam Ghozali, 2007 : 42) mengatakan bahwa suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach> 0.60. Di bawah ini merupakan tabel yang dapat digunakan untuk mengukur kualifikasi reliabilitas.

Tabel 5. Kriteria koefisien reliabilitas

(46)

Penghitungan instrumen yang menggunakan IBM SPSS statistic 20 dengan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

Tabel 6. Reliabilitas instrumen

Aspek Alpha Cronbach Kualifikasi

Mengaplikasi 0,901 Sangat tinggi

Menganalisis 0,853 Tinggi

Hasil uji reliabilitas pada kemampuan mengaplikasi yaitu 0,901 dengan kualifikasi sangat tinggi, sedangkan pada kemampuan menganalisis yaitu 0,853 dengan kualifikasi tinggi (lihat lampiran 10 , halaman 109-113). Setelah melalui uji validitas dan reliabilitas diperoleh kesimpulan bahwa instrumen yang digunakan untuk penelitian dinyatakan valid dan reliabel.

3.8Teknik Pengumpulan Data

(47)

Tabel 7. Teknik pengumpulan data

Skor pretest Pretest Soal essai (no. 2) Skor posttest I Posttest I Soal essai (no. 2) Skor posttest II Posttest II Soal essai (no. 2)

2. Eksperimen Mengaplikasi

Skor pretest Pretest Soal essai (no. 2) Skor posttest I Posttest I Soal essai (no. 2) Skor posttest II Posttest II Soal essai (no. 2)

3. Kontrol Menganalisis

Skor pretest Pretest Soal essai (no. 3) Skor posttest I Posttest I Soal essai (no. 3) Skor posttest II Posttest II Soal essai (no. 3)

4. Eksperimen Menganalisis

Skor pretest Pretest Soal essai (no. 3) Skor posttest I Posttest I Soal essai (no. 3) Skor posttest II Posttest II Soal essai (no. 3)

3.9Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti merupakan teknik analisis data dengan menggunakan program komputer IBM SPSS Statistics 20 yang meliputi: 3.9.1 Uji Normalitas Distribusi Data

Penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov pada uji normalitas distribusi data dengan tujuan mengetahui apakah data terdistribusi dalam data normal atau tidak normal kemudian untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan pada langkah selanjutnya (Sarwono, 2010 : 27).

Kriteria yang digunakan dalam teknik Kolmogorov-Smirnov yaitu :

1. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05, distribusi data normal. Jika distribusi data normal, teknik statistik yang digunakan adalah statistik parametrik t-test. 2. Jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05, distribusi data tidak normal. Jika distribusi

data tidak normal, teknik statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik Mann-Whitney atau Wilcoxon .

3.9.2 Uji Statistik

Uji statistik merupakan pengujian data pada penelitian ini. Pengujian data tersebut ini akan dijabarkan sebagai berikut:

3.9.2.1Uji Perbedaan Skor Pretest

(48)

kontrol. Prayitno (dalam Trisnawati, 2008 : 31) menjelaskan jika nilai Sig. (2-tailed)> 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari kedua kelompok data adalah sama. Apabila hasil uji normalitas data dalam kategori normal, maka pengujian perbedaan skor pretest menggunakan statistik parametrik independent samples t-test sedangkan statistik non-parametrik Mann-Whitney digunakan apabila hasil uji normalitas data yang diperoleh termasuk kategori tidak normal.

Hipotesis statistiknya adalah:

Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

Kriteria yang digunakan adalah:

1. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

2. Jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

3.9.2.2Uji Perbedaan Skor Pretest dan Posttest

(49)

Hipotesis statistiknya adalah :

Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest.

Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan antara skor pretest ke posttest.

Kriteria yang digunakan adalah:

1. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan pada antara pretest ke posttest.

2. Jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan pada antara pretest ke posttest.

3.9.2.3Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-Posttest

Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif mengaplikasi dan menganalisis dilakukan uji perbedaan selisih skor pretest-posttest. Johnson, B. & Christensen, L (2008 : 312,330) menjelaskan bahwa uji selisih skor dilakukan dengan membandingkan perbedaan skor tersebut untuk mengetahui apakah skor kelompok eksperimental berbeda secara signifikan dari skor kelompok kontrol. Pengujian selisih skor dengan menghitung selisih rata-rata dari skor pretest dan skor posttest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Apabila Data yang terdistribusi secara normal dianalisis menggunakan independent samples t-test sedangkan data yang terdistribusi tidak normal menggunakan statistik non-parametrik Mann-Whitney.

Hipotesis statistiknya adalah :

Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

(50)

berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

Kriteria yang digunakan adalah :

1. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

2. Jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan posttest kelompok kontrol dan kelompok ekperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis

Hasil analisis perbedaan skor pretest-posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan digunakan untuk menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis sehingga dapat diketahui hasil penelitian mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian.

3.9.2.4Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi dan Menganalisis

Untuk mengetahui besarnya pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis dilakukan uji besar pengaruh. Pengujian ini dilakukan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Untuk mengetahui besar pengaruh metode pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Menurut Field (2009 : 57,179) data yang terdistribusi secara normal menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

r = effect size (dengan menggunakan koefisien Pearson) t = harga uji t

df = harga derajad kebebasan

(51)

Sedangkan menurut Field (2009 : 550) untuk data yang terdistribusi tidak normal menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

r = effect size (dengan menggunakan koefesien korelasi Pearson)

Z = harga konversi dari Standar Deviasi (diperoleh dari SPSS uji Wilcoxon) N = jumlah total observasi (2x jumlah siswa)

Untuk mengetahui persentase pengaruh tersebut digunakan koefisien determinasi ( ) dengan rumus sebagai berikut:

Kriteria yang digunakan untuk menentukan besar pengaruh (Field, 2009:179) adalah:

1. Jika r = 0,10 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki kecil atau setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.

2. Jika r = 0,30 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki menengah atau setara dengan 9% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.

3. Jika r = 0,50 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki besar atau setara dengan 25% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen

3.9.2.5Uji Retensi Pengaruh

Krathwohl (1998 : 546) menjelaskan bahwa untuk meningkatkan ketelitian analisis dianjurkan untuk melakukan posttest kedua sesudah sekian waktu dari posttest pertama. Uji retensi ini dilakukan dengan cara membandingkan posttest I dan posttest II. Pemberian posttest II pada kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan 2 bulan setelah dilakukannya posttest I. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II dan efek pada posttest II apakan pengaruhnya

(52)

masih sama dengan posttest I atau tidak. Apabila Jika data terdistribusi normal digunakan paired samples t-tes sedangkan Wilcoxon untuk data yang terdistribusi secara tidak normal.

Hipotesis statistiknya adalah:

Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain tidak ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skor posttest I dengan posttest II.

Hi :Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skor posttest I ke posttest II.

Kriterianya adalah sebagai berikut :

(53)

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian dan pembahasan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. Hasil penelitian akan menjelaskan deskripsi data dan analisis data yang dilakukan.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengaplikasi

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang meneliti tentang pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Kemampuan tersebut yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Peneliti akan lebih memfokuskan pembahasan penelitian tentang kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. Pada bagian ini akan dibahas kemampuan mengaplikasi. Penelitian dilakukan dengan memberi pretest baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberi perlakuan dengan metode inkuiri sedangkan kelas eksperimen merupakan kelas yang diberi perlakuan berupa metode inkuiri dengan materi yang diajarkan sama. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi yang akan diajarkan. Apabila penyampaian materi sudah selesai kelas kontrol dan kelas eksperimen selanjutnya diberi posttest pada kedua kelas yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakukan berupa metode inkuiri serta membandingkan hasil dari kelas kontrol dan kelas eksperimen.

(54)

untuk membuktikan hipotesis penelitian bahwa metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi siswa.

Data yang diperoleh dari pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program IBM SPSS Statistics 20. Uji normalitas tersebut menentukan uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data responden dengan berdasarkan kriteria berikut :

1. Jika nilai signifikasi atau harga Sig. (2-tailed) > 0,05, distribusi data dikatakan normal.

2. Jika nilai signifikasi atau harga Sig. (2-tailed) < 0,05, distribusi data dikatakan tidak normal.

Berdasarkan kriteria di atas diperoleh data seperti pada tabel di bawah ini (lihat lampiran 11, halaman 111)

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengaplikasi dengan Kolmogorov-Smirnov

No Aspek Nilai

Signifikansi Keterangan 1 Rata-rata skor Pretest kelompok kontrol 0, 096 Normal 2 Rata-rata skor Posttest I kelompok kontrol 0, 121 Normal 3 Rata-rata skor Pretest kelompok eksperimen 0, 204 Normal 4 Rata-rata skor Posttest I kelompokeksperimen 0, 066 Normal 5 Rata-rata skor Posttest II kelompok kontrol 0,190 Normal 6 Rata-rata skor Posttest II kelompok eksperimen 0, 520 Normal

Hasil analisis statistik di atas menunjukkan bahwa pada pretest dan posttest baik untuk kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki harga Sig. (2-tailed) di atas 0,05 sehingga distribusi data dikatakan yang normal. Menurut kriteria semua aspek memiliki distribusi data yang normal, maka data akan dianalisis dengan statistik parametrik dalam hal ini t-test.

(55)

masing-masing kelas. Langkah kedua, dilanjutkan dengan menguji perbedaan pretest ke posttest pada masing-masing kelas yang bertujuan untuk mengetahui kenaikan yang signifikan pada masing-masing kelompok yaitu kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Langkah ketiga, dilakukan uji perbedaan selisih skor prettest-posstest untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri pada kemampuan mengaplikasi. Langkah keempat, dilakukan uji besar pengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi. Langkah kelima, uji beda posttest I dan posttest II untuk mengetahui retensi pengaruh perlakuan.

Hasil penelitian untuk kemampuan mengaplikasi menunjukkan bahwa metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi. Hal ini ditunjukkan dengan data skor rata-rata siswa pada kelompok kontrol lebih tinggi dengan nilai M = -0,52 , SE = 0,16, Sig.(2-tailed) = 0,003 , t(52) = -3,2 dibandingkan dengan kelompok eksperimen dengan nilai M = -0,17 , SE = 0,12, Sig.(2-tailed) = 0,195 , t(52) = -0,13. Uji besar pengaruh juga menunjukan bahwa metode inkuiri memberikan pengaruh dalam kategori kecil dengan r = 0,045 dengan presentase 4,5%. Untuk lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut:

4.1.1.1 Uji Perbedaan Skor Pretest Kemampuan Mengaplikasi

Uji perbedaan skor pretest dilakukan analisis perbandingan skor pretest pada kelompok kontrol dan skor pretest pada kelompok eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui sama atau tidaknya kemampuan awal yang dimiliki pada kedua kelompok tersebut. Untuk itu dilakukan uji perbedaan pada aspek mengaplikasi menggunakan analisis statistik parametrik independent samples t-test. Dengan uji Kolmogorov-Smirnov harga Sig. (2-tailed) pretest kelompok kontrol aspek mengaplikasi yaitu 0,96 dan pretest kelompok eksperimen aspek mengaplikasi yaitu 0,204 , kedua harga Sig. (2-tailed) pretest kedua kelompok lebih besar dari 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

Gambar

Gambar 1. Cahaya Merambat Lurus
Gambar 3. Cahaya memantul pada cermin datar
Gambar 5. Cahaya memantul pada cermin cembung
Gambar 6. Pembiasan cahaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

dijangkau, calon mahasiswa akan mendapatkan informasi wilayah FT lebih cepat daripada harus datang ke kampus FT. Berbagai informasi wilayah FT bisa berisi mengenai

Sebagian perusahaan menggunakan cek yang dibuat melalui komputer berdasarkan informasi yang tercantum dalam file transaksi akuisisi pada saat barang dan jasa

Kontrak (seharusnya dijelaskan dalam acara penjelasan), maka Pokja ULP wajib berkoordinasi dengan PPK segera setelah surat sanggahan diterima.. Penanganan

mengembangkan kemampuan dan ketrampilan untuk memecahkan persoalan, (6) membantu siswa mengetahui bagaimana dan kapan menggunakan berbagai alat peraga/media

Pada TWR, Traffic management akan lebih berguna untuk penataan traffic yang lebih rapi, terutama jika tidak terdapat DEL dan GND, maka akan dibutuhkan pemikiran dua kali lipat

Karakteristik dadih sebelum penyimpanan Setelah fermentasi lanjutan sampai jam ke- 48, hampir semua dadih susu sapi yang terbentuk pada penggunaan berbagai jenis kemasan

Melakukan pembinaan terhadap kaum perempuan agar mampu menjalankan peran utama dan strategisnya dengan baik, sebagai pencetak generasi berkualitas prima, yang siap

[r]