• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji normalitas memiliki tujuan yakni untuk mengetahui distribusi data-data yang sudah terjaring oleh masing-masing variabel, apakah data-data tersebut berdistribusi normal atau malah sebaliknya. Uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas analisis bivariat. Uji normalitas ini menggunakan metode Mahalanobis. Nilai R Square pada tabel Model Summary and Parameter Estimates dapat menentukan normalitas dari data yang diuji.

Pengambilan keputusan dari hasil uji normalitas suatu data yang diuji dengan metode mahalanobis memiliki syarat sebagai berikut: 1) Jika nilai R Square > 0.8, maka angka tersebut menandakan

2) Jika nilai R Square < 0.8, maka angka tersebut menandakan bahwa data yang diperoleh dari populasi berdistribusi tidak normal.

3. Pengujian Hipotesis

Pengaruh variabel independen (harga, kualitas produk, dan desain produk) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) baik secara simultan atau parsial pada penelitian ini dapat diketahui melalui uji hipotesis. Dalam uji hipotesis ini dirumuskan dengan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).

a. Uji Chi-Square

Uji Chi-Square termasuk dalam salah satu uji non-parametrik atau distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui, selain itu, uji Chi-Square juga merupakan teknik analisis komparasional yang mendasarkan diri pada perbedaan frekuensi data yang sedang dilakukan observasi, Sugiyono (Pradhana, 2008:73). Berkaitan dengan hal tersebut, variabel independennya adalah harga, kualitas produk dan desain produk. Sedangkan variabel dependennya adalah keputusan pembelian. Dalam penelitian ini, peneliti telah merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H0 = Tidak ada pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Ha = Ada pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Uji model Chi-Square dapat digunakan agar mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Uji tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Fo = frekuensi observasi

Fe = frekuensi yang diharapkan X2 = Chi-Square

i = jumlah kriteria

Melalui tabel output “Chi-Square Test” pada hasil oleh data SPSS, dapat diperoleh pedoman atau dasar pengambilan keputusan. Dalam mengambil keputusan pada uji Chi-Square, terdapat dua hal yang bisa dijadikan pedoman atau patokan, yaitu dengan cata membandingkan nilai Asymp. Sig dengan batas kritis 0,05 atau dengan cara membandingkan antara nilai Square hitung dengan nilai Chi-Square tabel pada tingkat signifikansi 5%.

 

k i i i i

fe

fe

fo

1 2 2

Berikut ini adalah pengambilan keputusan dalam uji Chi-Square berdasarkan nilai signifikansi:

1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-sided) < 0.05, berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-sided) > 0,05, berarti H0 diterima dan Ha ditolak.

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Data dalam penelitian ini terdiri dari data harga, kualitas produk, desain produk, dan keputusan pembelian konsumen brand H&M. Data-data tersebut dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada konsumen brand H&M.

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Responden Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan April 2020. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden sebanyak 100 responden. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen brand H&M, dalam penyebaran kuesioner didapat identitas responden yang mengisi kuesioner. Identitas responden dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.1

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah

Responden Frekuensi Relatif 1 Laki-laki 52 52% 2 Perempuan 48 48% TOTAL 100 100%

Tabel di atas memperlihatkan jumlah responden berdasarkan jenis kelamin, dimana konsumen yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 52

orang atau 52%. Sedangkan konsumen yang berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 48 atau 48%.

2. Deskripsi Variabel

Deskripsi variabel dilakukan untuk mengetahui gambaran variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini dibagi menjadi 2 jenis variabel, yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Variabel bebas terdiri dari tiga variabel, yaitu harga (X1), kualitas produk (X2), desain produk (X3). Sedangkan variabel terikatnya terdiri dari satu variabel yaitu keputusan pembelian konsumen brand H&M (Y1). Berikut disajikan rangkuman tabel frekuensi dan interpretasi dari variabel harga, kualitas produk, desain produk dan keputusan pembelian siswa berdasarkan output data yang dihasilkan dengan bantuan SPSS versi 22.

Tabel 4.2

Rangkuman Hasil Analisis Deskriptif Statistik Deskriptif Statistik Harga Kualitas Produk Desain Produk Keputusan Pembelian N 100 100 100 100 Mean 29,69 43,91 48,62 45,73 Median 30,00 44,00 48,00 46,00 Modus 29 44 48 48 Standar Deviasi 3,997 3,875 4,089 5,490 Rentang Kelas 26 26 22 33 Nilai Minimal 14 28 38 25 Nilai Maksimal 40 54 60 58 a. Harga

Berdasarkan penelitian, skor tertinggi untuk variabel harga adalah 40 (5 x 8) dan skor terendah 8 (1 x 8). Dari hasil perhitungan pada tabel 4.3 diperoleh nilai mean harga = 29.69, nilai median harga = 30.00, nilai

modus harga = 29. Dari data yang diperoleh, berikut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) II.

Tabel 4.3

Kategori dan Interpretasi Variabel Harga

No. Perhitungan Interval frekuensi Persentase Kategori 1 8 + 81% (40-8) 34 – 40 12 12% Sangat Baik

2 8 + 66% (40-8) 29 – 33 55 55% Baik

3 8 + 56% (40-8) 26 – 28 24 24% Cukup Baik 4 8 + 46% (40-8) 23 – 25 6 6% Kurang Baik 5 8 + 0% (40-8) 8 – 22 3 3% Sangat Kurang Baik

Jumlah 100 100%

Berdasarkan tabel frekuensi harga dengan total responden sebanyak 100, jika diurutkan dari persentase yang terbesar terlihat ada 55 responden (55%) yang memiliki persepsi baik terhadap harga, 24 responden (24%) yang memiliki persepsi cukup baik terhadap harga, 12 responden (12%) yang memiliki persepsi sangat baik terhadap harga, 6 responden (6%) yang memiliki persepsi kurang baik terhadap harga, dan 3 responden (3%) yang memiliki persepsi sangat kurang baik terhadap harga. Jadi dari sampel yang diambil, dapat disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap harga brand H&M adalah baik yaitu pada interval 29 – 33 sebesar 55%.

b. Kualitas Produk

Berdasarkan penelitian, skor tertinggi untuk variabel kualitas produk adalah 55 (5 x 11) dan skor terendah 11 (1 x 11). Dari hasil perhitungan pada tabel 4.3 diperoleh nilai mean kualitas produk = 43.91, nilai median kualitas produk = 44.00, nilai modus kualitas produk = 44.

Dari data yang diperoleh, berikut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) II.

Tabel 4.4

Kategori dan Interpretasi Variabel Kualitas Produk

No Perhitungan Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 11 + 81% (55-11) 47 – 55 16 16% Sangat Tinggi 2 11 + 66% (55-11) 40 – 46 77 77% Tinggi 3 11 + 56% (55-11) 36 – 39 5 5% Cukup 4 11 + 46% (55-11) 31 – 35 1 1% Rendah 5 11 + 0% (55-11) 11 – 30 1 1% Sangat Rendah Jumlah 100 100%

Berdasarkan tabel frekuensi kualitas produk dengan total responden sebanyak 100, jika diurutkan dari persentase yang terbesar terlihat ada 77 responden (77%) memiliki persepsi yang tinggi terhadap kualitas produk, 16 responden (16%) memiliki persepsi yang sangat tinggi terhadap kualitas produk, 5 responden (5%) memiliki persepsi cukup terhadap kualitas produk. Jadi dari sampel yang diambil, dapat disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap kualitas produk brand H&M adalah tinggi yaitu pada interval 40 – 46 sebesar 77%.

c. Desain Produk

Berdasarkan penelitian, skor tertinggi untuk variabel desain produk adalah 60 (5 x 12) dan skor terendah 12 (1 x 12). Dari hasil perhitungan pada tabel 4.3 diperoleh nilai mean desain produk = 48,62, nilai median desain produk = 48.00, nilai modus desain produk = 48. Dari data yang diperoleh, berikut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) II.

Tabel 4.5

Kategori dan Interpretasi Variabel Desain Produk

No. Perhitungan Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 12 + 81% (60-12) 51 – 60 25 25% Sangat Baik 2 12 + 66% (60-12) 44 – 50 67 67% Baik 3 12 + 56% (60-12) 39 – 43 7 7% Cukup Baik 4 12 + 46% (60-12) 34 – 38 1 1% Kurang Baik 5 12 + 0% (60-12)

12 – 33 0 0% Sangat Kurang Baik

Jumlah 100 100%

Berdasarkan tabel frekuensi desain produk dengan total responden sebanyak 100, jika diurutkan dari persentase yang terbesar terlihat ada 67 responden (67%) yang memiliki persepsi baik terhadap desain produk, 25 responden (25%) yang memiliki persepsi sangat baik terhadap desain produk, 7 responden (7%) yang memiliki persepsi cukup baik terhadap desain produk, 1 responden (1%) yang memiliki persepsi kurang baik terhadap desain produk. Jadi dari sampel yang diambil, dapat disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap desain produk brand H&M adalah baik yaitu pada interval 44 – 50 sebesar 67%.

d. Keputusan Pembelian

Berdasarkan penelitian, skor tertinggi untuk variabel keputusan pembelian adalah 60 (5 x 12) dan skor terendah 12 (1 x 12). Dari hasil perhitungan pada tabel 4.3 diperoleh nilai mean keputusan pembelian = 45.73, nilai median keputusan pembelian = 46.00, nilai modus keputusan

pembelian = 48. Dari data yang diperoleh, berikut disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) II.

Tabel 4.6

Kategori dan Interpretasi Variabel Keputusan Pembelian No. Perhitungan Interval Frekuensi Persentase Kategori

1 12 + 81% (60-12) 51 – 60 14 14% Sangat Tinggi 2 12 + 66% (60-12) 44 – 50 64 64% Tinggi 3 12 + 56% (60-12) 39 – 43 12 12% Cukup 4 12 + 46% (60-12) 34 – 38 8 8% Rendah 5 12 + 0% (60-12) 12 – 33 2 2% Sangat Rendah Jumlah 100 100%

Berdasarkan tabel frekuensi keputusan pembelian dengan total responden sebanyak 100, jika diurutkan dari persentase yang terbesar terlihat ada 64 responden (64%) memiliki persepsi yang tinggi terhadap keputusan pembelian, 14 responden (14%) memiliki persepsi yang sangat tinggi terhadap keputusan pembelian, 12 responden (12%) memiliki persepsi yang cukup terhadap keputusan pembelian, 8 responden (8%) memiliki persepsi yang rendah terhadap keputusan pembelian, dan 2 responden (2%) memiliki persepsi yang sangat rendah terhadap keputusan pembelian. Jadi dari sampel yang diambil, dapat disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap keputusan pembelian brand H&M adalah tinggi yaitu pada interval 44 – 50 sebesar 64%.

B. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis bivariat metode mahalanobis. Suatu data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai R

Square pada tabel Model Summary and Parameter Estimates > 0,8. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil pengujian normalitas data:

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas

No. Variabel R Square Keterangan

1 Harga 0,346 < 0,8 Tidak Normal

2 Kualitas Produk 0,378 < 0,8 Tidak Normal 3 Desain Produk 0,554 < 0,8 Tidak Normal

Distribusi data dikatakan normal apabila nilai R Square > 0,8 (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5), untuk variabel harga berdistribusi tidak normal, hal ini terlihat dari nilai R Square yang bernilai 0,346 < 0,8. Pada variabel fasilitas kualitas produk berdistribusi tidak normal, hal ini terlihat dari nilai R Square yang bernilai 0,378 < 0,8. Pada variabel desain produk berdistribusi tidak normal , hal ini terlihat dari nilai R Square yang bernilai 0,554 < 0,8.

C. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dengan teknik pengujian uji statistik non parametrik yaitu uji Chi-Square, hal ini dikarenakan semua variabel independen (harga (X1), kualitas produk (X2), dan desain produk (X3)) distribusi datanya tidak normal. Dalam melakukan pengujian, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 22.0 for windows. Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah :

H0 = Tidak ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen. Ha = Ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen.

Dari data yang diperoleh, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan Chi-Square dengan alat bantu SPSS versi 22.0 for windows. Pada variabel harga terdapat tiga kategori yaitu: rendah, sedang dan tinggi. Di bawah ini disajikan tabel kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen brand H&M (output SPSS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6).

Tabel 4.8

Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

(Tahap 1)

Dari hasil analisis yang nampak pada tabel kontingensi di atas pada harga hanya ada kategori sedang dan tinggi. Hal ini dikarenakan adanya

penggabungan kategori dalam variabel harga yang memiliki nilai frekuensi harapan kurang dari 5 dengan kategori yang terdekat. Hasil penggabungan tabel kontingensi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.9

Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian

(Tahap 2)

Berdasarkan tabel kontingensi di atas, maka dilakukan uji Chi-Square yang hasilnya sebagai berikut :

Tabel 4.10

Hasil Analisis Chi-Square

Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil analisis Chi-Square (𝜒²) di atas diketahui bahwa nilai Pearson Chi-Square sebesar 2,532 dan nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,112. Oleh karena

nilai 𝑎 0,112 > 0,05 maka H0 gagal ditolak yang berarti harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen brand H&M. Dari hal tersebut, terlihat bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen brand H&M tidak didukung oleh data.

2. Uji Hipotesis Kedua

Uji hipotesis kedua dalam penelitian ini :

H0 = Tidak ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

Ha = Ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

Dari data yang diperoleh, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan Chi-Square dengan alat bantu SPSS versi 22.0 for windows. Pada variabel kualitas produk terdapat tiga kategori yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Di bawah ini disajikan tabel kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen brand H&M (output SPSS selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6).

Tabel 4.11

Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (tahap 1)

Dari hasil analisis yang nampak pada tabel kontingensi di atas pada kualitas produk hanya ada kategori sedang dan tinggi. Hal ini dikarenakan adanya penggabungan kategori dalam variabel harga yang memiliki nilai frekuensi harapan kurang dari 5 dengan kategori yang terdekat. Hasil penggabungan tabel kontingensi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.12

Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (tahap 2)

Berdasarkan tabel kontingensi di atas dilakukan uji Chi-Square yang hasilnya sebagai berikut :

Tabel 4.13

Hasil Analisis Chi-Square

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil analisis Chi-Square (𝜒²) di atas diketahui bahwa nilai Pearson Chi-Square sebesar 31,014 dan nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,000. Oleh karena nilai 𝑎 0,000 < 0,05 maka H0 berhasil di tolak yang berarti kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen brand H&M.

Dokumen terkait