• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Sampel Penelitian

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan rumus13: χ2 = fe fe fo 2 ) (   Keterangan :

fe = frekuensi yang diharapkan fo = frekuensi observasi

Langkah-langkah untuk mengadakan uji chi-kuadrat adalah: 1) Menentukan batas kelas

2) Mencari nilai Z-score dengan rumus

Z =

S

mean Bataskelas

3) Mencari luas 0 – Z tabel kurva normal 0 – Z 4) Mencari luas tiap kelas interval

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)

13

6) Mencari Chi kuadrat 7) Membandingkan χ2

hitung dengan χ2 tabel

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data homogen (sama) atau tidak. Uji homogenitas dilakukan menggunakan uji Fisher dengan rumus14:

Keterangan: F = uji Fisher S12 = varians terbesar S22 = varians terkecil Dimana,

 

1) n(n X X n S 2 i 2 1 2   

 

Adapun kriteria pengujiannya adalah:

1. Jika F hitung ≤ F tabel, maka kedua data memiliki varians yang homogen.

2. Tolak Ho, jika harga F hitung≤ F tabel 3. Terima Ho, jika harga F hitung > F tabel

Untuk taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan penyebut dk1 = n1– 1, dan derajat kebebasan pembilang dk2 = n2– 1. 2. Uji Prasyarat Analisis (posttest)

Setelah sampel diketahui memenuhi persyaratan berdistribusi normal dan homogen, maka sampel tersebut layak dijadikan sampel dalam penelitian. Selanjutnya yaitu memberikan treatment kemudian memberikan tes sebagai data posttest. Pengujian prasyarat analisis

14

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: CV. Alfabeta, 2007), Cet. Kelimabelas, h. 232

menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data.

3. Analisis Data

a. normalized gain <g>

Menganalisis data pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang memperhatikan ketuntasan hasil belajar setelah pembelajaran menggunakan model guided discovery learning. Dalam hal ini digunakan rumus normalized gain <g> sebagai berikut15:

) nilai 100 ( ) nilai nilai ( g pretest pretest posttest   

Dengan kategori penilaian sebagai berikut: g-tinggi = nilainya >0,7

g-sedang = nilainya 0,7 ≤ g ≥0,3 g-rendah = nilainya < 0,3

b. Uji-t

Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji-t dengan taraf signifikan α 0,05. Rumus yang digunakan yaitu16

: t-hit = s n n X X 2 1 2 1 1 1   dimana S = 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1      n n S n S n 15

David E. Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains in Physics: a Possible Hidden Variable in Diagnostic Pretest scores, (Departement of Physics And Astronomy University Ames, 2002), h. 3

16

Keterangan:

t-hit : hasil hitung distribusi t

X1 : Nilai rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen X2 : Nilai rata-rata hasil belajar kimia kelompok kontrol.

S : Simpangan baku gabungan kelompok eksperimen dan kontrol n1 : Jumlah siswa pada kelompok eksperimen

n2 : Jumlah siswa pada kelompok kontrol S12 : Varians kelompok eksperimen S22 : Varians kelompok kontrol.

H. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran guided discovery learning, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:

Ho : μ1 = μ2

Ha : μ1 > μ2

Keterangan :

μ1 adalah rata-rata hasil belajar kimia siswa melalui model pembelajaran

guideddiscovery learning

μ2 adalah rata-rata hasil belajar kimia siswa melalui pembelajaran konvensional.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil

Data yang digunakan dalam peneitian ini diambil dari hasil tes. Tes yang diberikan merupakan aspek kognitif dengan menggunakan instrumen berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 soal yang diberikan setelah pembelajaran. Data yang diperoleh meliputi data skor hasil belajar dari 69 siswa yang terdiri dari 34 siswa kelas eksperimen dan 35 siswa kelas kontrol.

1. Hasil Belajar Kimia Siswa di SMAN 72 Jakarta dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Learning (Kelompok Eksperimen) a. Nilai Pretest Hasil Belajar Kimia Kelompok Eksperimen

Dari hasil penelitian ini didapatkan data hasil belajar kimia siswa pada kelompok eksperimen ini berada diantara nilai 10 sampai 40 dan hasil pretest pada kelompok eksperimen dari penelitian ini dapat divisualisasikan dalam diagram batang yang disajikan pada gambar 4.1 berikut:(nilai pretest siswa pada lampiran 7)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 14-10 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 Kelas Interval

Gambar 4.1 Sebaran Hasil Pretest Kelompok Eksperimen

Berdasarkan penghitungan-penghitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest

(perhitungan lengkap lihat lampiran 9). Dan data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 4.1 Sebaran Data Hasil Pretest Kelompok Eksperimen No Pemusatan dan Penyebaran data Nilai

1 Rata-rata 25,23

2 Median 23,38

3 Modus 19,5

4 Simpangan Baku 8,3

b. Nilai Posttest Hasil Belajar Kimia Kelompok Eksperimen

Dari hasil penelitian ini didapatkan data hasil belajar kimia siswa pada kelompok eksperimen ini berada diantara nilai 50 sampai 85 dan hasil posttest pada kelompok eksperimen dari penelitian ini dapat divisualisasikan dalam diagram batang yang disajikan pada gambar 4.2 berikut:(nilai posttest siswa pada lampiran 7)

0 2 4 6 8 10 12 50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 Kelas Interval

Gambar 4.2 Sebaran Hasil Posttest Kelompok Eksperimen

Berdasarkan penghitungan-penghitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest

(perhitungan lengkap lihat lampiran 10). Dan data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 4.2 Sebaran Data Hasil Posttest Kelompok Eksperimen No Pemusatan dan Penyebaran data Nilai

1 Rata-rata 72,8

2 Median 75

3 Modus 85,5

4 Simpangan Baku 9,53

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata nilai pretest

dan posttest pada kelompok eksperimen yang menggunakan model

guided discovery learning sebesar 25,23 untuk nilai pretest dan 72,8 untuk nilai posttes. (Data disajikan pada lampiran )

2. Hasil Belajar Kimia Siswa di SMAN 72 Jakarta dengan Model Pembelajaran Konvensional (Kelompok Kontrol)

a. Nilai Pretest Hasil Belajar Kimia Kelompok Kontrol

Dari hasil penelitian ini didapatkan data hasil belajar kimia siswa pada kelompok kontrol ini berada diantara nilai 10 sampai 40 dan hasil pretest pada kelompok eksperimen dari penelitian ini dapat divisualisasikan dalam diagram batang yang disajikan pada gambar 4.3 berikut:(nilai pretest siswa pada lampiran 8)

0 2 4 6 8 10 14-10 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 Kelas Interval

Gambar 4.3 Sebaran Hasil Pretest Kelompok Kontrol

Berdasarkan penghitungan-penghitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest

(perhitungan lengkap lihat lampiran 11). Dan data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 4.3 Sebaran Data Hasil Pretest Kelompok Kontrol No Pemusatan dan Penyebaran data Nilai

1 Rata-rata 24,86

2 Median 23,25

3 Modus 21,17

4 Simpangan Baku 8,04

b. Nilai Posttest Hasil Belajar Kimia Kelompok Kontrol

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa pada kelompok kontrol ini berada diantara nilai 40 sampai 70 dan hasil posttest pada kelompok kontrol dari penelitian ini dapat divisualisasikan dalam diagram batang yang disajikan pada gambar 4.4 berikut:(nilai posttest siswa pada lampiran 8)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 Kelas Interval

Gambar 4.4 Sebaran Hasil Posttest Kelompok Kontrol

Berdasarkan penghitungan-penghitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest

(perhitungan lengkap lihat lampiran 12). Dan data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah:

Tabel 4.4 Sebaran Data Hasil Posttest Kelompok Kontrol No Pemusatan dan Penyebaran data Nilai

1 Rata-rata 54,86

2 Median 54,2

3 Modus 53,5

4 Simpangan Baku 8,06

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rata-rata nilai pretest

dan posttest pada kelompok kontrol yang menggunakan model konvensional sebesar 24,86 untuk nilai pretest dan 54,86 untuk nilai

posttest.

3.Normalized Gain <g>

a. Normalized Gain Hasil Belajar Kimia Siswa (Kelompok Eksperimen) dengan model Guided Discovery Learning

<g> pada kelompok eksperimen yang memiliki <g> tinggi sebanyak 9 siswa, sedang 25 siswa dan tidak ada satupun dalam kelompok ini memiliki <g> rendah, perhitungan dapat disajikan dalam lampiran 21. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah sesuai kategori nilai <g> tersebut:

Tabel 4.5 Deskripsi Jumlah <g> Kelompok Eksperimen

Katagori Jumlah Siswa Persentase

Tinggi 9 26,47%

Sedang 25 73,53%

Rendah 0 0%

Jumlah 34 100%

b.Normalized Gain Hasil Belajar Kimia Siswa (Kelompok Kontrol) dengan Model Konvensional

<g> pada kelompok kontrol yang memiliki nilai <g> sedang sebanyak 30, rendah 5 siswa dan tidak ada satupun dalam kelompok kontrol ini memiliki nilai <g> tinggi, perhitungan dapat dilihat dalam lampiran 22. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah sesuai katagori nilai <g> tersebut:

Tabel 4.6 Deskripsi Jumlah <g> Kelompok Kontrol

Katagori Jumlah Siswa Persentase

Tinggi 0 0%

Sedang 30 85,71%

Rendah 5 14,29%

Jumlah 35 100%

Berdasarkan data yang dijabarkan di atas bahwa hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu nilai <g> kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai <g> kelompok kontrol. Kelompok eksperimen memiliki kategori <g> sedang dan kelompok kontrol memiliki kategori kelompok sedang. Maka dapat dilihat rekapnya pada tabel dibawah:

Tabel 4.7 Rekap Nilai <g> Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Kelompok Banyak Siswa Rata-rata Pretest Rata-rata Posttest <g> Katagor i Eksperimen 34 25,23 72,8 0,64 Sedang Kontrol 35 24,86 54,86 0,39 Sedang

Data pada tabel tersebut diatas dapat divisualisasikan dalam diagram batang berikut:

-5 5 15 25 35 45 55 65 75 Pret est Pos test Eksperimen Kontrol

Gambar 4.5 Sebaran Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kontrol

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Data variabel penelitian yang dianalisis dengan menggunakan statistik uji-t harus memenuhi beberapa persyaratan. Diantaranya adalah: 1. Uji Prasyarat Sampel Penelitian (pretest)

Uji prasyarat sampel ini untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan layak atau tidak untuk menjadi sampel penelitian, dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas Pretest

Pengujian normalitas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah sebaran data dari masing-masing kelompok tidak menyimpang dari ciri-ciri data yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan statistik Chi-kuadrat χ2

.

Berdasarkan hasil pengujian normalitas pretest dari kelompok eksperimen didapatkan χ2

hitung adalah 9,235 dan χ2

tabel adalah 11,1 (perhitungan lengkap pada lampiran 13 dan 15). Begitu juga pada kelas kontrol didapatkan χ2

hitung adalah 5,867 dan χ2

tabel adalah 12,6. Berikut ini adalah hasil dari penghitungan tersebut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pretest

No. Kelompok χ2

hitung χ2

tabel Keterangan

1 Eksperimen 9,235 11,1 Data terdistribusi normal

2 Kontrol 5,867 12,6 Data terdistribusi normal

Dari hasil penghitungan pretest uji normalitas untuk kelas eksperimen didapat χ2

hitung ≤χ2

tabel yaitu 9,235 ≤ 11,1 dan untuk kelas kontrol χ2

hitung ≤ χ2

tabel yaitu 5,867 ≤ 12,6. Dalam hal ini derajat kebebasan (db) = k – 1 = 7 – 1 = 6 dan taraf kesalahan 0,05.

Dengan ketentuan: jika χ2

hitung ≥χ2

tabel artinya distribusi data tidak normal jika χ2

hitung ≤χ2

tabel artinya distribusi data normal Berdasarkan data diatas didapatkan χ2

hitung ≤ χ2

tabel untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas memiliki data berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas (pretest)

Pengujian homogenitas dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah sebaran data dari masing-masing kelompok tidak menyimpang dari ciri-ciri data yang homogen. Pengujian homogenitas dilakukan dengan uji perbedaan varians dengan menggunakan statistik F atau uji-F.

Pengujian homogenitas data pretest kelompok eksperimen dan data

pretest kelompok kontrol menghasilkan harga Fhitung sebesar 1,06 sedangkan Ftabel sebesar 1,69. Pengujian homogen disajikan pada lampiran 17. Berikut ini adalah hasilnya:

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest

No Kelompok Varians Fhitung Ftabel Keterangan

1 Eksperimen 68,94 1,06 1,69 Kedua kelas berasal dari populasi yang homogen 2 Kontrol 64,7

Sama halnya dengan pengambilan keputusan pada uji normalitas, pada uji homogenitas juga didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas yaitu jika nilai F hitung≤ F tabel maka data memiliki varians homogen. Sebaliknya jika F hitung > F tabel maka data memiliki varians tidak homogen.

Dari hasil penghitungan uji homogenitas data pretest kelompok eksperimen dan data pretest kelompok kontrol di dapat harga Fhitung ≤ Ftabel yaitu 1,06 ≤ 1,69 dengan taraf kesalahan 0,05. Berdasarkan data diatas didapatkan Fhitung ≤ Ftabel, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas memiliki data yang homogen

2. Uji Prasyarat Analisis (posttest)

Dokumen terkait