• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Pengujian Instrumen

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala

pengukuran) menurut Kuncoro (2003:154). Realibilitas merupakan alat

untuk mengukur suatu kuisoner yang merupakan indikator dari variabel

atau konstruk. Suatu kuisoner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu menurut Ghozali (2006:4). Dalam menguji reliabilitas. Peneliti

menggunakan rumus cronboach alpha menurut sebagai berikut:

r11 = [ π‘˜ π‘˜ βˆ’ 1] [1 βˆ’ Ʃ𝜎2 𝑏 𝜎2 1 Keterangan : r11 = Reliabitas Instrumen

k = Banyaknya Butir Pertanyaan atau Pernyataan Soal

Ʃ𝜎2𝑏 = Jumlah Varian Butir

𝜎2𝑏 = varian total

Jadi, untuk menyatakan suatu instrumen realiable atau tidak digunakan

ketentuan:

a. Jika nilai chronbach, s alpha (r11) β‰₯ 0,60 maka dinyatakan reliable

b. Jika nilai chronbach, s alpha (r11) ≀ 0,60 maka dinyatakan tidak

K. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiarto (2017:270) Analisis deskriptif adalah analisis yang

dilakukan dengan memaparkan atau mendiskripsikan data. Analisi data

berfungsi untuk memberikan gambaran data yang telah terkumpul melalui

sampel dari populasi, dan deskriptif variabel menggambarkan tentang

tanggapan responden tentang pengaruh orientasi strategi, orientasi

kewirausahaan dan orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran pada warung

burjo/warmindo di kabupaten Sleman, Yogyakarta

a. Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini ditunjukan kepada sebagian pedagang

burjo/warmindo di kabupaten Sleman, Yogyakarta. Adapun pertanyaan

yang terdapat dari kuisoner yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing,

koordinasi antar fungsi, kemampuan berinovasi, proaktifitas,

kemampuan mengambil resiko dan agretivitas bersaing.

b. Deskriptif Variabel

Deskriptif variabel menjelaskan tentang variabel yang digunakan dan

diperoleh jawabannya dari persepsi responden. Terdapat lima alternatif

jawaban. Alternatif jawaban akan diberikan skor sebagai berikut :

ο‚· Alternatif jawaban SS = bobot 5 ο‚· Alternatif jawaban S = bobot 4

ο‚· Alternatif jawaban N = bobot 3 ο‚· Alternatif jawaban TS = bobot 2 ο‚· Alternatif jawaban STS = bobot 1

Masing-masing variabel dalam kriteria tentu menginterpretasikan,

sehingga perlu menentukan interval dengan rumus :

π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘™ =π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘–π‘›π‘”π‘”π‘– βˆ’ π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘›π‘‘π‘Žβ„Ž

jumlah alternative =

5 βˆ’ 1

5 = 0,8 Dari data di atas, batasan kriteria penafsiran masing-masing variabel

penelitian dapat ditentukan:

Tabel III.2

Nilai Interval dan Kategori

Nilai interval Kategori

1.0 – 1.7 Sangat tidak setuju

1.8 – 2.5 Tidak setuju

2.6 – 3.3 Ragu-ragu

3.4 – 4.1 setuju

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Sanusi (2011:132) regresi linear pada dasarnya merupakan

perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel

bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas.

Analisis ini digunakan untuk mengukur orientasi strategi, orientasi

kewirausahaan, orientasi pasar dan kinerja pemasaran.

Rumus : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y = kinerja pemasaran a = konstanta regresi X1 = orientasi strategi X2 = orientasi kewirausahaan X3 = orientasi pasar b1, b2, b3 = koefisien regresi e = variabel pengganggu

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Menurut Sanusi (2011:136) pendeteksian terhadap multikolinearitas

dari hasil analisis regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika nilai VIF lebih dari 10 dan

nilai tolerance kurang dari 0,1 maka terdapat gejala multikolinearitas

yang tinggi, jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari

0,1 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadi ketidaksamaan

varian dari residual satu pengamatan ke kepengamatan lain. Jika satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap maka terjadi heteroskedastisitas,

dan jika satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Menurut Sanusi (2011:135) gejala

heteroskedastisitas diuji dengan metode Glejser dengan cara menyusun

regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Apabila

masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap

absolut residual (Ξ± = 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Menurut Santoso (2017:42) tujuan dari uji normalitas adalah ingin

mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendeteksi

distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri

Adapun pedoman yang dapat digunakan untuk dapat

mengetahui residual berdistribusi normal atau tidak dengan melihat

pada nilai signifikansi pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu

sebagai berikut:

1) Jika angka signifikansi (SIG)>0,05, maka data berdistribusi normal.

2) Jika angka signifikansi (SIG)<0,05, maka data tidak berdistribusi

normal.

4. Uji Hipotesis

a. Uji T

Menurut Widarjono (2014:22) uji t ini digunakan untuk

membuktikan apakah variabel independen secara individu

mempengaruhi variabel dependen. Ada dua hipotesis yang diajukan

oleh setiap peneliti yaitu hipotesis nol H0 dan hipotesis HΞ±. Hipotesis

nol merupakan angka numerik dari nilai parameter populasi. Hipotesis

nol ini dianggap benar sampai kemudian bisa dibuktikan salah

berdasarkan data sampel yang ada. Sementara itu hipotesis alternative

merupakan lawan dari hipotesis nol. Hipotesis alternatif ini harus benar

ketika hipotesis nol terbukti salah.

Di dalam melakukan uji t ini seorang peneliti harus menentukan

apakah menggunakan uji satu sisi atau dua sisi. Uji hipotesis satu sisi

sebaliknya uji dua sisi dipilih peneliti jika peneliti tidak mempunyai

landasan teori atau dugaan awal yang kuat.

Misalnya kita mempunyai regresi berganda dengan dua variabel

independen dengan estimator Ξ²1 dan Ξ²2. Adapun prosedur langkahnya sebagai berikut :

1. Membuat hipotesis nol H0 dan hipotesis alternatif HΞ± untuk Ξ²1

ο‚· Jika hipotesis negatif, maka digunakan uji hipotesis satu sisi negatif

H0 : Ξ²1 = 0 HΞ± : Ξ²1 < 0

ο‚· Jika hipotesis positif, maka digunakan uji hipotesis satu sisi positif

H0 : Ξ²1 = 0 HΞ± : Ξ²1 > 0

ο‚· Jika hipotesis bisa positif maupun negatif, maka digunakan uji hipotesis dua sisi

H0 : Ξ²1 = 0 HΞ± : Ξ²1 β‰  0

3. Menghitung nilai statistic t (t hitung ) untuk Ξ²1 dan Ξ²2 dan mencari nilai t kritis dari tabel distribusi t pada Ξ± dan degree of freedom

tertentu. Nilai t hitung dicari dengan formula sebagai berikut :

t =𝑠𝑒 (𝛽1)Ξ²1βˆ’Ξ²1

Dimana Ξ²1 merupakan nilai pada hipotesis nol.

4. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya. Keputusan

menolak atau gagal menolak H0 sebagai berikut :

ο‚· Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima HΞ± Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H0 gagal ditolak atau menolak HΞ±

Jika kita menolak H0 atau menerima HΞ± berarti secara statistik

variabel independen signifikan mempengaruhi variabel

dependen dan jika gagal menolak H0 dan menolak HΞ± berarti

secara statistic variabel independen tidak signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

Keputusan menolak H0 atau menerima HΞ± dapat juga dijelaskan melalui distribusi probabilitas t.

b. Uji F

Menurut Widarjono (2014:19) uji F digunakan untuk mengevaluasi

merupakan uji signifikansi model regresi. Uji F ini bisa dijelaskan

dengan menggunakan analisis varian (analysis of variance = ANOVA).

Prosedur uji F untuk menguji apakah koefisien regresi berganda dengan

sejumlah k variabel independen di dalam persamaan secara

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen Y sebagai berikut :

1. Membuat hipotesis nol H0 dan hipotesis alternatif Ha sebagai berikut:

H0 : Ξ²1 = Ξ²2 = …= Ξ²k = 0

Ha : paling tidak satu dari Ξ²k β‰  0 dimanak= 1,2,3,…,k

2. Mencari nilai F hitung dan nilai F kritis dari tabel distribusi F. Nilai

F kritis berdasarkan besarnya Ξ± dan df dimana besarnya ditentukan F = 𝑅2/(π‘˜βˆ’1)

(1βˆ’π‘…2)/(π‘›βˆ’π‘˜)~𝐹{(π‘˜ βˆ’ 1), (𝑛 βˆ’ π‘˜)}

3. oleh numerator (k – 1 ) dan df untuk denominator ( n – k). Nilai F

hitung dicari dengan formula sebagai berikut :

Dimana: R2 adalah koefisien determinasi; n= jumlah observasi dan

k= jumlah parameter estimasi termasuk konstanta (intersep).

4. Keputusan menolak atau gagal menolak H0 sebagai berikut :

Jika F dihitung > F kritis, maka kita menolak H0 berarti secara

bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel

H0 yang berarti secara bersama-sama semua variabel independen

tidak mempengaruhi variabel dependen.

Kita bisa menolak hipotesis H0 uji F ini dengan melihat nilai

probabilitasnya. Jika nilai F hitung lebih kecil dari nilai

probabilitasnya maka menolak H0 sedangkan sebaliknya jika F

hitung lebih besar dari nilai probabilitasnya maka gagal menolak H0.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2012:97) delta koefisien determinasi (R2)

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variabel-variabel dependen. Penggunaan delta koefisien determinasi

menghasilkan nilai yang relatif kecil dari pada nilai koefisien

determinasi (R2). Nilai delta koefisien determinasi (R2) yang kecil

disebabkan adanya varians error yang semakin besar. Varians error

menggambarkan variasi data secara langsung. Semakin besar variasi

data penelitian akan berdampak pada semakin besar varians error.

Varians error ketika rancangan kuisoner yang tidak reliabel, teknik

wawancara pengumpulan data semuanya mempunyai kontribusi pada

variasi data yang dihasilkan. Dengan demikian semakin besar nilai delta

koefisien determinasi (R2), maka variabel independen mampu

59 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Dalam artikel Styawan (2015) Warung Burjo β€œbubur kacang ijo” adalah

warung makan familiar kalangan mahasiswa jogja. Burjo pertama beridiri

sekitar tahun 1989 di pogung, oleh Pak Pai. Burjo Pak Pai berjualan tepat di

atas Selokan Mataram, antara Teknik Sipil dan Pogung Kidul. Warung burjo

ini menggunakan bambu sebagai sejenis jembatan di atas Selokan Mataram.

Menu yang disajikan hanya ada empat jenis: Indomie, bubur kacang hijau, nasi

telur dan minuman. Karena ada penggusuran, maka warung burjo ini pindah ke

Pogung dalangan pada tahun 2005. Burjo kedua didirakan pada tahun 1995 oleh

Mas Sapri di Pogung, setelah dua burjo ini berdiri, makin banyak

pengusung-pengusung lain yang mendirikan warung yang bernama burjo, seiring

berjalannya waktu, akhirnya menu burjo mulai megalami perubahan dan ada

penambahan menu. Pertama kali nasi telur kemudian burjo mulai

memvariasikan menunya lebih banyak lagi, seperti nasi sarden, nasi ayam, nasi

bandeng, nasi goreng magelangan, mie dokdok, dan lain-lain.

Hingga akhirnya sekitar tahun 2010 menu burjo (bubur kacang hijau)

menghilang dai daftar menu sebagian warung burjo karena waktu itu harga

kacang hijau yang melonjak, satu kilo kacang hijau bisa mencapai tiga kilo

yang mencabut bubur kacang hijau dari menu. Harga di warung burjo juga

berkembang sesuai dengan berjalannya waktu. Tahun 2009 nasi telur seharga

Rp3.500,- dan es teh Rp500, sedangkan harga nasi telur sekarang mencapai

harga Rp.7.000 sampai Rp.8.000 dan harga es teh Rp.2.000, dan saat ini warung

burjo sering dikenal juga dengan sebutan nama warmindo atau warung indomie.

B. Warna banner pada warung burjo/warmindo

Gambar IV.1

Pada umumnya warna dari warung burjo atau warmindo ini adalah

sebagian besar ciri khas dengan warna merah, kuning dan hijau di setiap burjo

yang di jumpai, sehingga untuk mengetahui warung burjo/warmindo di jalan

sangat muda karena warna merah, kuning dan hijau itu sendiri sangat identik

C. Menu warung Burjo/Warmindo

Sebagian besar warung burjo mempunyai mempunyai menu makanan dan

minuman yang sama

Makanan: 1. Nasi telur 2. Nasi goreng 3. Nasi ayam 4. Mie indomie 5. magelangan 6. Nasi sarden 7. Orak-arik 8. Mie dok-dok Minuman: 1. Panas/es teh 2. Panas/es jeruk 3. Panas/es nutrisari, 4. Kopi, dll.

D. Fasilitas

Untuk mempermudah dan mendukung kenyamanan konsumen, warung burjo

dilengkapi dengan fasilitas berupa:

1. Sebagian besar warung burjo/warmindo memberikan fasilitas nobar atau

nonton bareng sepakbola dengan menikmati makanan dan minuman yang

ada.

2. Sebagian besar warung burjo/warmindo mempunyai tempat yang cukup

untuk tongkrongan para mahasiswa yang menikmati secangkir

kopi/minuman lainnya.

3. Beberapa burjo yang cukup besar memberikan fasilitas wifi kepada

konsumen yang mampir di warung burjo mereka.

E. Fakta warung burjo/warmindo

ο‚· Pemiliknya identik dengan orang sunda

ο‚· Pemilik biasanya menggunakan sapaan a’a dan teteh

ο‚· Warung bubur kacang hijau namun menu burjo sebagian besar tidak ada ο‚· Menu seragam setiap burjo

F. Karyawan

Karyawan dan pemilik warung burjo/warmindo sebagian besar merupakan

orang sunda, dan karyawan tiap warung burjo/warmindo mulai dari satu

karyawan sampai empat karyawan, terdapat lebih dari empat karyawan pada

warung burjo/warmindo yang warungnya sudah cukup besar.

G. Identitas Responden

No Nama responden Alamat Usia

Lama usaha Banyaknya karyawan Lama kerja warung

1 Ade Sunarya Jl. Kepuh Sari,

Maguwoharjo

24 jam 3 tahun 3 orang 24 jam

2 Nunu Nugraha Jln. Kaliurang km

6,2 gang Pandega

Siwi

35 tahun 4 tahun 1 orang 12 jam

3 Sahidi Belakang kampus

upn

28 tahun 15 tahun 4 orang 10 jam

4 Muhaemin Selokan mataram 33 tahun 10 tahun 2 orang 20 jam

5 Mita Roslina Condong catur 22 tahun 7 bulan 2 orang 16 jam

6 Trian Jln. Wahid hasyim

nglaren, condong

catur

7 Andri Jln. Wahid

hasyim, condong

catur

22 tahun 1 tahun 4 orang 24 jam

8 Herliani Jln. Wahid

hasyim, gorongan

38 tahun 15 tahun 3 orang 24 jam

9 Dian Septian Jln. Selokan

mataram

30 tahun 5 tahun 3 orang 20 jam

10 Nana Selokan mataram 45 tahun 2 minggu 1 orang 10 jam

11 Didin Nasridin Condong catur 31 tahun 11 tahun 2 orang 19 jam

12 Yogi Jln. Nologaten no.

254

19 tahun 2 tahun 3 orang 24 jam

13 Ali Mudin Juangen kalasan

sleman

50 tahun 25 tahun 1 orang 12 jam

14 Sandi Saputra Jln. Wahid hasyim

no.28

prenggolayan

sleman

23 tahun 15 tahun 4 orang 24 jam

15 Bayu Andi Jln. Wahid hasyim

no.49

29 tahun 5 tahun 2 orang 18 jam

16 Audi Ramdani Jln. Wahid hasyim

condong catur

17 Asep Jln. Wahid hasyim 32 tahun 10 tahun 3 orang 24 jam

18 Rudi Hartono Cupuwatu

purwomartani

kalasan

24 tahun 3 tahun 3 orang 18 jam

19 Alias Asli Purwomartani

kalasan

26 tahun 3 tahun 2 orang 18 jam

20 Rama Dani Jln. Sambisari 26 tahun 6 tahun 2 orang 24 jam

21 Aji Wisnu Saputra Jln. Nologaten 19 tahun 8 tahun 4 orang 24 jam

22 Agus Setiawan Jln. Candi

sambisari kalasan

29 tahun 6 tahun 2 orang 18 jam

23 Andi Priatama Jln. Ukrim/bulog,

gang tonjung 3 no.

4 kalasan

22 tahun 2 tahun 2 orang 19 jam

24 Junaedi Kadirojo 28 tahun 2 tahun 2 orang 22 jam

25 Abas Jln.Perumnas,

condongcatur

30 tahun 2 tahun 6 orang 24 jam

26 Indra Jln. Perumnas 34 tahun 10 tahun 4 orang 24 jam

27 Sandi Jln. Perumnas

Gorongan

24 tahun 4 tahun 2 orang 24 jam

29 Ending Dartono Jln. Perumnas

blok a3

23 tahun 3 tahun 4 orang 24 jam

30 Ahmad Seturan 32 tahun 20 tahun 3 orang 24 jam

31 Udin Samsudin Jln. Perumnas 23 tahun 7 bulan 4 orang 24 jam

32 Aji Jln. Payu

kledokan

caturtunggal

40 tahun 4 bulan 2 orang 13 jam

33 Yuli Jln. Kledokan 34 tahun 6 tahun 2 orang 13 jam

34 Ramdan Jln. Kledokan

no.2 caturtunggal

26 tahun 1 tahun 5 orang 24 jam

35 Didi Jln. Kledokan 50 tahun 4 tahun 2 orang 17 jam

36 Ajis Jln. Kledokan

caturtunggal

20 tahun 5 bulan 6 orang 24 jam

37 Mamat Jln. Kledokan 40 tahun 20 tahun 2 orang 21 jam

38 Asep Triana Katineung group 23 tahun 7 tahun 2 orang 24 jam

39 Tono Hartono Jln. Kepuh sari

paingan

27 tahun 6 tahun 1 orang 12 jam

40 Yayat Jln. Kepuh sari 29 tahun 5 tahun 3 orang 24 jam

41 Iman Muttakin Jln. Pangan 1

maguwoharjo

23 tahun 1 tahun 4 orang 24 jam

43 M.A Junior Jln. Tasura 28 tahun 4 tahun 4 orang 20 jam

44 Komar Jln. Mawar,

Timnburejo,

krodan, no. 1

Maguwoharjo

19 tahun 1 tahun 3 orang 19 jam

45 Yogi Jln. Nangka 2

Maguwoharjo

25 tahun 1 tahun 5 orang 24 jam

46 Surya Jln. Nangka,

Maguwoharjo

27 tahun 2 tahun 2 orang 20 jam

47 Supandi Jln. Tasura 39 tahun 2 tahun 1 tahun 12 jam

48 Alim Jln. Nanas Mundu

Saren

40 tahun 12 tahun 2 orang 23 jam

49 Irman Jln. Perumnas

mundu,

caturtunggal no.

158

21 tahun 3 bulan 3 orang 24 jam

50 Abdul Masjid Jln. Cempaka no.

26

28 tahun 5 bulan 1 orang 12 jam

51 Fredy Dwi Saputra Jln. Brojo Musti,

Panggojani

23 tahun 8 tahun 2 orang 24 jam

53 Yono Gang Argulo

Santren no. 14

25 tahun 2 tahun 2 orang 24 jam

54 Elon Jln. Cempaka 28 tahun 8 tahun 2 orang 24 jam

55 Ahmad Fauzi Jln. Nangka,

Maguwoharjo

21 tahun 3 tahun 3 orang 24 jam

56 Aksa Bilkis Gang Surya 30 tahun 11 tahun 2 orang 12 jam

57 Adi Supriadi Gang Garawangi 27 tahun 10 tahun 2 orang 16 jam

58 Jamal Jln. Pandega

Marta

40 tahun 24 tahun 2 orang 16 jam

59 Maryadi Ginanjar Jln. Dumung 48 tahun 10 tahun 7 orang 24 jam

60 Ian Sardiana Kledokan 20 tahun 10 tahun 2 orang 24 jam

61 Jeri Hutabarat Jln. Nangka 11,

maguwoharjo

23 tahun 1 bulan 1 orang 12 jam

62 Kholis Azam Jln. Tasuna,

Maguwoharjo

19 tahun 1 bulan 2 orang 12 jam

63 Rahayu Slamet Jln. Kaliurang km

4,5 kocoran

52 tahun 1 tahun 1 orang 12 jam

64 Nana Jln. Kaliurang,

gadis mas

28 tahun 7 tahun 4 orang 24 jam

65 N. Djohana Sunaryo Jln. Kaliurang km

5

66 Icha Popongan 26 tahun 3 bulan 2 orang 17 jam

67 Uci Sanusi Jln. Selokan

Mataram

47 tahun 5 tahun 2 orang 16 jam

68 Gofar Ismail Jln. Selokan

Mataram, Karang

Jati

30 tahun 7 bulan 2 orang 24 jam

69 Muhammad Shaleh Jln. Monjali 23 tahun 3 tahun 2 orang 18 jam

70 Hardi Jln. Selokan

Mataram

44 tahun 10 tahun 2 orang 18 jam

71 Euis Jln. Tirta Marta 36 tahun 6 tahun 3 orang 20 jam

72 Dede Wahyudin Jln. Pandega

Marta

26 tahun 3 tahun 4 orang 24 jam

73 Cahyono Jln. Pandega

Marta

29 tahun 5 tahun 3 orang 24 jam

74 Panjul Maguwoharjo 20 tahun 3 tahun 2 orang 24 jam

75 Andi Jln. Monjali no.

54

54 tahun 10 tahun 4 orang 24 jam

76 Ricky Paingan no. 100

Maguwoharjo

22 tahun 3 tahun 2 orang 18 jam

77 Agus Riadi Paingan,

Maguwoharjo

78 Ken Jln. Monjali 24 tahun 9 tahun 4 orang 20 jam 79 Muhammad Samsul Romli Perumahan Swakarya, Caturtunggal, Depok

23 tahun 5 tahun 2 orang 14 jam

71 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Proses Penelitian

Pada bab V peneliti menyajikan hasil pengumpulan dan analisis data

yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan pembahasan. Dalam rangka

mendapatkan data peneliti menyebarkan kuesioner pada tanggal 21 dan 22

Februari 2020. Kuesioner dibagikan kepada pemilik buro/warmindo di

kabupaten Sleman, Yogyakarta sebanyak 80 responden. Kuesioner memiliki 36

pertanyaan, masing-masing variabel memeliki 9 pertanyaan. Skor yang

digunakan untuk menghitung nilai setiap pernyataannya adalah sangat setuju

mendapatkan skor 5, setuju mendapatkan skor 4, netral mendapatkan skor 3,

tidak setuju mendapatka skor 2 dan sangat tidak setuju mendapatkan skor 1.

Kuesioner ini disebarkan dengan cara menitipkan kepada salah satu

karyawan/pemilik burjo, kemudian besoknya mengambil kuesioner yang

pernyataannya sudah terisi penuh.

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai deskripsi responden yang

meliputi usia, lama bekerja, banyaknya karyawan dan lamanya jam kerja

warung. Data deskripsi yang akan memaparkan skor rata-rata mengenai

orientasi strategi, orientasi kewirausahaan, orientasi pasar dan kinerja

pemasaran. Kuantitatif pada variabel orientasi strategi, orientasi

(Validitas dan Reabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas, uji

multikolinearitas, dan uji hetroskedastsitas) analisis data (analisis linear

berganda) serta pengujian hipotesis (uji f, uji t, uji determinasi)

B. Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini peneliti akan menguji kuesioner dengan menggunakan

perangkat lunak program excel dan analisis menggunakan program SPSS 23.

1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus korelasi product moment

pearson. Dikatakan valid apabila rhitung lebih besar dari pada rtabel. Untuk

mengetahui rtabel dapat dilakukan dengan menggunakan rumus (a, n-2) dari

tabel product moment. Dalam pengujian uji validitas dapat diketahui bawa n=80

dan a=5% maka rtabel (5%, 80-2) = 0,2199. Hasil uji validitas data dapat dilihat

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Orientasi Strategi

Variabel Butir rhitung rtabel Status

Orientasi Strategi(X1) 1 0,559 0,219 Valid

2 0,549 0,219 Valid 3 0,680 0,219 Valid 4 0,749 0,219 Valid 5 0,774 0,219 Valid 6 0,662 0,219 Valid 7 0,762 0,219 Valid 8 0,743 0,219 Valid 9 0,743 0,219 Valid

Tabel V.2

Hasil Uji Validitas Orientasi Kewirausahaan

Variabel butir rhitung rtabel Status

Orientasi Kewirausahaan (X2) 1 0,623 0,219 Valid 2 0,695 0,219 Valid 3 0,762 0,219 Valid 4 0,730 0,219 Valid 5 0,722 0,219 Valid 6 0,806 0,219 Valid 7 0,803 0,219 Valid 8 0,688 0,219 Valid 9 0,833 0,219 Valid

Tabel V.3

Hasil Uji Validitas Orientasi Pasar

Variabel Butir rhitung rtabel Status

Orientasi Pasar (X3) 1 0,793 0,219 Valid

2 0,781 0,219 Valid 3 0,611 0,219 Valid 4 0,671 0,219 Valid 5 0,724 0,219 Valid 6 0,680 0,219 Valid 7 0,693 0,219 Valid 8 0,618 0,219 Valid 9 0,492 0,219 Valid

Tabel V.4

Hasil Uji Validitas Kinerja Pemasaran

Variabel Butir rhitung rtabel Status

Kinerja Pemasaran (Y) 1 0,873 0,219 Valid

2 0,810 0,219 Valid 3 0,815 0,219 Valid 4 0,815 0,219 Valid 5 0,772 0,219 Valid 6 0,699 0,219 Valid 7 0,676 0,219 Valid 8 0,807 0,219 Valid 9 0,854 0,219 Valid

rhitung rtabel yang mana masing-masing pertanyaan nilainya lebih dari 0,219.

Maka dapat disimpulkan hasil uji validitas pada semua pertnyataan pada

tabel V.1, V.2, V.3, dan V.4 secara keseluruhan data dinyatakan valid,

dengan demikian ditinjau dari validitas item pertanyaan, maka seluruh

pertanyaan yang terdapat pada kuesioner layak digunakan sebagai alat

pengumpulan data.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu alat pengukur

konsisten. Uji reliabilitas dilakukan menggunakan teknik analisis Conbach

Alpha lebih besar dari 0,6 maka dinyatakan reliabel dan jika nilai Cronbach Alpha kurang dari 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel. Dibawah ini merupakan

hasil pengujian reliabilitas mengunakan bantuan program SPSS. Hasil uji

reliabilitas dapat dilihat dari tabel V.5:

Tabel V.5 Hasil Uji Realiabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

N of Items

Keterangan

Orientasi Strategi 0,857 9 Reliabel

Orientasi Kewirausahaan 0,895 9 Reliabel

Orientasi Pasar 0,845 9 Reliabel

Kinerja Pemasaran 0,925 9 Reliabel

Sumber : data primer yang diolah menggunakan SPSS, Maret 2020.

Dari tabel V.5 menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan variabel

orientasi srategi, orientasi kewirausahaan, orientasi pasar dan kinerja

pemasaran dinyatakan reliabel karena Cronbach Alpha dari orientasi

strategi, orientasi kewirausahaan, orientasi pasar dan kinerja pemasaran

Dokumen terkait