BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Pengujian Instrumen
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran) menurut Kuncoro (2003:154). Realibilitas merupakan alat
untuk mengukur suatu kuisoner yang merupakan indikator dari variabel
atau konstruk. Suatu kuisoner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu menurut Ghozali (2006:4). Dalam menguji reliabilitas. Peneliti
menggunakan rumus cronboach alpha menurut sebagai berikut:
r11 = [ π π β 1] [1 β Ζ©π2 π π2 1 Keterangan : r11 = Reliabitas Instrumen
k = Banyaknya Butir Pertanyaan atau Pernyataan Soal
Ζ©π2π = Jumlah Varian Butir
π2π = varian total
Jadi, untuk menyatakan suatu instrumen realiable atau tidak digunakan
ketentuan:
a. Jika nilai chronbach, s alpha (r11) β₯ 0,60 maka dinyatakan reliable
b. Jika nilai chronbach, s alpha (r11) β€ 0,60 maka dinyatakan tidak
K. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiarto (2017:270) Analisis deskriptif adalah analisis yang
dilakukan dengan memaparkan atau mendiskripsikan data. Analisi data
berfungsi untuk memberikan gambaran data yang telah terkumpul melalui
sampel dari populasi, dan deskriptif variabel menggambarkan tentang
tanggapan responden tentang pengaruh orientasi strategi, orientasi
kewirausahaan dan orientasi pasar terhadap kinerja pemasaran pada warung
burjo/warmindo di kabupaten Sleman, Yogyakarta
a. Deskriptif Responden
Responden dalam penelitian ini ditunjukan kepada sebagian pedagang
burjo/warmindo di kabupaten Sleman, Yogyakarta. Adapun pertanyaan
yang terdapat dari kuisoner yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing,
koordinasi antar fungsi, kemampuan berinovasi, proaktifitas,
kemampuan mengambil resiko dan agretivitas bersaing.
b. Deskriptif Variabel
Deskriptif variabel menjelaskan tentang variabel yang digunakan dan
diperoleh jawabannya dari persepsi responden. Terdapat lima alternatif
jawaban. Alternatif jawaban akan diberikan skor sebagai berikut :
ο· Alternatif jawaban SS = bobot 5 ο· Alternatif jawaban S = bobot 4
ο· Alternatif jawaban N = bobot 3 ο· Alternatif jawaban TS = bobot 2 ο· Alternatif jawaban STS = bobot 1
Masing-masing variabel dalam kriteria tentu menginterpretasikan,
sehingga perlu menentukan interval dengan rumus :
π‘πππ£ππ =π πππ π‘πππ‘πππππ β π πππ π‘ππππππβ
jumlah alternative =
5 β 1
5 = 0,8 Dari data di atas, batasan kriteria penafsiran masing-masing variabel
penelitian dapat ditentukan:
Tabel III.2
Nilai Interval dan Kategori
Nilai interval Kategori
1.0 β 1.7 Sangat tidak setuju
1.8 β 2.5 Tidak setuju
2.6 β 3.3 Ragu-ragu
3.4 β 4.1 setuju
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Sanusi (2011:132) regresi linear pada dasarnya merupakan
perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu menambah jumlah variabel
bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi dua atau lebih variabel bebas.
Analisis ini digunakan untuk mengukur orientasi strategi, orientasi
kewirausahaan, orientasi pasar dan kinerja pemasaran.
Rumus : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y = kinerja pemasaran a = konstanta regresi X1 = orientasi strategi X2 = orientasi kewirausahaan X3 = orientasi pasar b1, b2, b3 = koefisien regresi e = variabel pengganggu
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Menurut Sanusi (2011:136) pendeteksian terhadap multikolinearitas
dari hasil analisis regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika nilai VIF lebih dari 10 dan
nilai tolerance kurang dari 0,1 maka terdapat gejala multikolinearitas
yang tinggi, jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari
0,1 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadi ketidaksamaan
varian dari residual satu pengamatan ke kepengamatan lain. Jika satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap maka terjadi heteroskedastisitas,
dan jika satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Menurut Sanusi (2011:135) gejala
heteroskedastisitas diuji dengan metode Glejser dengan cara menyusun
regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Apabila
masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap
absolut residual (Ξ± = 0,05) maka dalam model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Menurut Santoso (2017:42) tujuan dari uji normalitas adalah ingin
mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendeteksi
distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri
Adapun pedoman yang dapat digunakan untuk dapat
mengetahui residual berdistribusi normal atau tidak dengan melihat
pada nilai signifikansi pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu
sebagai berikut:
1) Jika angka signifikansi (SIG)>0,05, maka data berdistribusi normal.
2) Jika angka signifikansi (SIG)<0,05, maka data tidak berdistribusi
normal.
4. Uji Hipotesis
a. Uji T
Menurut Widarjono (2014:22) uji t ini digunakan untuk
membuktikan apakah variabel independen secara individu
mempengaruhi variabel dependen. Ada dua hipotesis yang diajukan
oleh setiap peneliti yaitu hipotesis nol H0 dan hipotesis HΞ±. Hipotesis
nol merupakan angka numerik dari nilai parameter populasi. Hipotesis
nol ini dianggap benar sampai kemudian bisa dibuktikan salah
berdasarkan data sampel yang ada. Sementara itu hipotesis alternative
merupakan lawan dari hipotesis nol. Hipotesis alternatif ini harus benar
ketika hipotesis nol terbukti salah.
Di dalam melakukan uji t ini seorang peneliti harus menentukan
apakah menggunakan uji satu sisi atau dua sisi. Uji hipotesis satu sisi
sebaliknya uji dua sisi dipilih peneliti jika peneliti tidak mempunyai
landasan teori atau dugaan awal yang kuat.
Misalnya kita mempunyai regresi berganda dengan dua variabel
independen dengan estimator Ξ²1 dan Ξ²2. Adapun prosedur langkahnya sebagai berikut :
1. Membuat hipotesis nol H0 dan hipotesis alternatif HΞ± untuk Ξ²1
ο· Jika hipotesis negatif, maka digunakan uji hipotesis satu sisi negatif
H0 : Ξ²1 = 0 HΞ± : Ξ²1 < 0
ο· Jika hipotesis positif, maka digunakan uji hipotesis satu sisi positif
H0 : Ξ²1 = 0 HΞ± : Ξ²1 > 0
ο· Jika hipotesis bisa positif maupun negatif, maka digunakan uji hipotesis dua sisi
H0 : Ξ²1 = 0 HΞ± : Ξ²1 β 0
3. Menghitung nilai statistic t (t hitung ) untuk Ξ²1 dan Ξ²2 dan mencari nilai t kritis dari tabel distribusi t pada Ξ± dan degree of freedom
tertentu. Nilai t hitung dicari dengan formula sebagai berikut :
t =π π (π½1)Ξ²1βΞ²1
Dimana Ξ²1 merupakan nilai pada hipotesis nol.
4. Membandingkan nilai t hitung dengan t kritisnya. Keputusan
menolak atau gagal menolak H0 sebagai berikut :
ο· Jika nilai t hitung > nilai t kritis maka H0 ditolak atau menerima HΞ± Jika nilai t hitung < nilai t kritis maka H0 gagal ditolak atau menolak HΞ±
Jika kita menolak H0 atau menerima HΞ± berarti secara statistik
variabel independen signifikan mempengaruhi variabel
dependen dan jika gagal menolak H0 dan menolak HΞ± berarti
secara statistic variabel independen tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
Keputusan menolak H0 atau menerima HΞ± dapat juga dijelaskan melalui distribusi probabilitas t.
b. Uji F
Menurut Widarjono (2014:19) uji F digunakan untuk mengevaluasi
merupakan uji signifikansi model regresi. Uji F ini bisa dijelaskan
dengan menggunakan analisis varian (analysis of variance = ANOVA).
Prosedur uji F untuk menguji apakah koefisien regresi berganda dengan
sejumlah k variabel independen di dalam persamaan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen Y sebagai berikut :
1. Membuat hipotesis nol H0 dan hipotesis alternatif Ha sebagai berikut:
H0 : Ξ²1 = Ξ²2 = β¦= Ξ²k = 0
Ha : paling tidak satu dari Ξ²k β 0 dimanak= 1,2,3,β¦,k
2. Mencari nilai F hitung dan nilai F kritis dari tabel distribusi F. Nilai
F kritis berdasarkan besarnya Ξ± dan df dimana besarnya ditentukan F = π 2/(πβ1)
(1βπ 2)/(πβπ)~πΉ{(π β 1), (π β π)}
3. oleh numerator (k β 1 ) dan df untuk denominator ( n β k). Nilai F
hitung dicari dengan formula sebagai berikut :
Dimana: R2 adalah koefisien determinasi; n= jumlah observasi dan
k= jumlah parameter estimasi termasuk konstanta (intersep).
4. Keputusan menolak atau gagal menolak H0 sebagai berikut :
Jika F dihitung > F kritis, maka kita menolak H0 berarti secara
bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel
H0 yang berarti secara bersama-sama semua variabel independen
tidak mempengaruhi variabel dependen.
Kita bisa menolak hipotesis H0 uji F ini dengan melihat nilai
probabilitasnya. Jika nilai F hitung lebih kecil dari nilai
probabilitasnya maka menolak H0 sedangkan sebaliknya jika F
hitung lebih besar dari nilai probabilitasnya maka gagal menolak H0.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2012:97) delta koefisien determinasi (R2)
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variabel-variabel dependen. Penggunaan delta koefisien determinasi
menghasilkan nilai yang relatif kecil dari pada nilai koefisien
determinasi (R2). Nilai delta koefisien determinasi (R2) yang kecil
disebabkan adanya varians error yang semakin besar. Varians error
menggambarkan variasi data secara langsung. Semakin besar variasi
data penelitian akan berdampak pada semakin besar varians error.
Varians error ketika rancangan kuisoner yang tidak reliabel, teknik
wawancara pengumpulan data semuanya mempunyai kontribusi pada
variasi data yang dihasilkan. Dengan demikian semakin besar nilai delta
koefisien determinasi (R2), maka variabel independen mampu
59 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Dalam artikel Styawan (2015) Warung Burjo βbubur kacang ijoβ adalah
warung makan familiar kalangan mahasiswa jogja. Burjo pertama beridiri
sekitar tahun 1989 di pogung, oleh Pak Pai. Burjo Pak Pai berjualan tepat di
atas Selokan Mataram, antara Teknik Sipil dan Pogung Kidul. Warung burjo
ini menggunakan bambu sebagai sejenis jembatan di atas Selokan Mataram.
Menu yang disajikan hanya ada empat jenis: Indomie, bubur kacang hijau, nasi
telur dan minuman. Karena ada penggusuran, maka warung burjo ini pindah ke
Pogung dalangan pada tahun 2005. Burjo kedua didirakan pada tahun 1995 oleh
Mas Sapri di Pogung, setelah dua burjo ini berdiri, makin banyak
pengusung-pengusung lain yang mendirikan warung yang bernama burjo, seiring
berjalannya waktu, akhirnya menu burjo mulai megalami perubahan dan ada
penambahan menu. Pertama kali nasi telur kemudian burjo mulai
memvariasikan menunya lebih banyak lagi, seperti nasi sarden, nasi ayam, nasi
bandeng, nasi goreng magelangan, mie dokdok, dan lain-lain.
Hingga akhirnya sekitar tahun 2010 menu burjo (bubur kacang hijau)
menghilang dai daftar menu sebagian warung burjo karena waktu itu harga
kacang hijau yang melonjak, satu kilo kacang hijau bisa mencapai tiga kilo
yang mencabut bubur kacang hijau dari menu. Harga di warung burjo juga
berkembang sesuai dengan berjalannya waktu. Tahun 2009 nasi telur seharga
Rp3.500,- dan es teh Rp500, sedangkan harga nasi telur sekarang mencapai
harga Rp.7.000 sampai Rp.8.000 dan harga es teh Rp.2.000, dan saat ini warung
burjo sering dikenal juga dengan sebutan nama warmindo atau warung indomie.
B. Warna banner pada warung burjo/warmindo
Gambar IV.1
Pada umumnya warna dari warung burjo atau warmindo ini adalah
sebagian besar ciri khas dengan warna merah, kuning dan hijau di setiap burjo
yang di jumpai, sehingga untuk mengetahui warung burjo/warmindo di jalan
sangat muda karena warna merah, kuning dan hijau itu sendiri sangat identik
C. Menu warung Burjo/Warmindo
Sebagian besar warung burjo mempunyai mempunyai menu makanan dan
minuman yang sama
Makanan: 1. Nasi telur 2. Nasi goreng 3. Nasi ayam 4. Mie indomie 5. magelangan 6. Nasi sarden 7. Orak-arik 8. Mie dok-dok Minuman: 1. Panas/es teh 2. Panas/es jeruk 3. Panas/es nutrisari, 4. Kopi, dll.
D. Fasilitas
Untuk mempermudah dan mendukung kenyamanan konsumen, warung burjo
dilengkapi dengan fasilitas berupa:
1. Sebagian besar warung burjo/warmindo memberikan fasilitas nobar atau
nonton bareng sepakbola dengan menikmati makanan dan minuman yang
ada.
2. Sebagian besar warung burjo/warmindo mempunyai tempat yang cukup
untuk tongkrongan para mahasiswa yang menikmati secangkir
kopi/minuman lainnya.
3. Beberapa burjo yang cukup besar memberikan fasilitas wifi kepada
konsumen yang mampir di warung burjo mereka.
E. Fakta warung burjo/warmindo
ο· Pemiliknya identik dengan orang sunda
ο· Pemilik biasanya menggunakan sapaan aβa dan teteh
ο· Warung bubur kacang hijau namun menu burjo sebagian besar tidak ada ο· Menu seragam setiap burjo
F. Karyawan
Karyawan dan pemilik warung burjo/warmindo sebagian besar merupakan
orang sunda, dan karyawan tiap warung burjo/warmindo mulai dari satu
karyawan sampai empat karyawan, terdapat lebih dari empat karyawan pada
warung burjo/warmindo yang warungnya sudah cukup besar.
G. Identitas Responden
No Nama responden Alamat Usia
Lama usaha Banyaknya karyawan Lama kerja warung
1 Ade Sunarya Jl. Kepuh Sari,
Maguwoharjo
24 jam 3 tahun 3 orang 24 jam
2 Nunu Nugraha Jln. Kaliurang km
6,2 gang Pandega
Siwi
35 tahun 4 tahun 1 orang 12 jam
3 Sahidi Belakang kampus
upn
28 tahun 15 tahun 4 orang 10 jam
4 Muhaemin Selokan mataram 33 tahun 10 tahun 2 orang 20 jam
5 Mita Roslina Condong catur 22 tahun 7 bulan 2 orang 16 jam
6 Trian Jln. Wahid hasyim
nglaren, condong
catur
7 Andri Jln. Wahid
hasyim, condong
catur
22 tahun 1 tahun 4 orang 24 jam
8 Herliani Jln. Wahid
hasyim, gorongan
38 tahun 15 tahun 3 orang 24 jam
9 Dian Septian Jln. Selokan
mataram
30 tahun 5 tahun 3 orang 20 jam
10 Nana Selokan mataram 45 tahun 2 minggu 1 orang 10 jam
11 Didin Nasridin Condong catur 31 tahun 11 tahun 2 orang 19 jam
12 Yogi Jln. Nologaten no.
254
19 tahun 2 tahun 3 orang 24 jam
13 Ali Mudin Juangen kalasan
sleman
50 tahun 25 tahun 1 orang 12 jam
14 Sandi Saputra Jln. Wahid hasyim
no.28
prenggolayan
sleman
23 tahun 15 tahun 4 orang 24 jam
15 Bayu Andi Jln. Wahid hasyim
no.49
29 tahun 5 tahun 2 orang 18 jam
16 Audi Ramdani Jln. Wahid hasyim
condong catur
17 Asep Jln. Wahid hasyim 32 tahun 10 tahun 3 orang 24 jam
18 Rudi Hartono Cupuwatu
purwomartani
kalasan
24 tahun 3 tahun 3 orang 18 jam
19 Alias Asli Purwomartani
kalasan
26 tahun 3 tahun 2 orang 18 jam
20 Rama Dani Jln. Sambisari 26 tahun 6 tahun 2 orang 24 jam
21 Aji Wisnu Saputra Jln. Nologaten 19 tahun 8 tahun 4 orang 24 jam
22 Agus Setiawan Jln. Candi
sambisari kalasan
29 tahun 6 tahun 2 orang 18 jam
23 Andi Priatama Jln. Ukrim/bulog,
gang tonjung 3 no.
4 kalasan
22 tahun 2 tahun 2 orang 19 jam
24 Junaedi Kadirojo 28 tahun 2 tahun 2 orang 22 jam
25 Abas Jln.Perumnas,
condongcatur
30 tahun 2 tahun 6 orang 24 jam
26 Indra Jln. Perumnas 34 tahun 10 tahun 4 orang 24 jam
27 Sandi Jln. Perumnas
Gorongan
24 tahun 4 tahun 2 orang 24 jam
29 Ending Dartono Jln. Perumnas
blok a3
23 tahun 3 tahun 4 orang 24 jam
30 Ahmad Seturan 32 tahun 20 tahun 3 orang 24 jam
31 Udin Samsudin Jln. Perumnas 23 tahun 7 bulan 4 orang 24 jam
32 Aji Jln. Payu
kledokan
caturtunggal
40 tahun 4 bulan 2 orang 13 jam
33 Yuli Jln. Kledokan 34 tahun 6 tahun 2 orang 13 jam
34 Ramdan Jln. Kledokan
no.2 caturtunggal
26 tahun 1 tahun 5 orang 24 jam
35 Didi Jln. Kledokan 50 tahun 4 tahun 2 orang 17 jam
36 Ajis Jln. Kledokan
caturtunggal
20 tahun 5 bulan 6 orang 24 jam
37 Mamat Jln. Kledokan 40 tahun 20 tahun 2 orang 21 jam
38 Asep Triana Katineung group 23 tahun 7 tahun 2 orang 24 jam
39 Tono Hartono Jln. Kepuh sari
paingan
27 tahun 6 tahun 1 orang 12 jam
40 Yayat Jln. Kepuh sari 29 tahun 5 tahun 3 orang 24 jam
41 Iman Muttakin Jln. Pangan 1
maguwoharjo
23 tahun 1 tahun 4 orang 24 jam
43 M.A Junior Jln. Tasura 28 tahun 4 tahun 4 orang 20 jam
44 Komar Jln. Mawar,
Timnburejo,
krodan, no. 1
Maguwoharjo
19 tahun 1 tahun 3 orang 19 jam
45 Yogi Jln. Nangka 2
Maguwoharjo
25 tahun 1 tahun 5 orang 24 jam
46 Surya Jln. Nangka,
Maguwoharjo
27 tahun 2 tahun 2 orang 20 jam
47 Supandi Jln. Tasura 39 tahun 2 tahun 1 tahun 12 jam
48 Alim Jln. Nanas Mundu
Saren
40 tahun 12 tahun 2 orang 23 jam
49 Irman Jln. Perumnas
mundu,
caturtunggal no.
158
21 tahun 3 bulan 3 orang 24 jam
50 Abdul Masjid Jln. Cempaka no.
26
28 tahun 5 bulan 1 orang 12 jam
51 Fredy Dwi Saputra Jln. Brojo Musti,
Panggojani
23 tahun 8 tahun 2 orang 24 jam
53 Yono Gang Argulo
Santren no. 14
25 tahun 2 tahun 2 orang 24 jam
54 Elon Jln. Cempaka 28 tahun 8 tahun 2 orang 24 jam
55 Ahmad Fauzi Jln. Nangka,
Maguwoharjo
21 tahun 3 tahun 3 orang 24 jam
56 Aksa Bilkis Gang Surya 30 tahun 11 tahun 2 orang 12 jam
57 Adi Supriadi Gang Garawangi 27 tahun 10 tahun 2 orang 16 jam
58 Jamal Jln. Pandega
Marta
40 tahun 24 tahun 2 orang 16 jam
59 Maryadi Ginanjar Jln. Dumung 48 tahun 10 tahun 7 orang 24 jam
60 Ian Sardiana Kledokan 20 tahun 10 tahun 2 orang 24 jam
61 Jeri Hutabarat Jln. Nangka 11,
maguwoharjo
23 tahun 1 bulan 1 orang 12 jam
62 Kholis Azam Jln. Tasuna,
Maguwoharjo
19 tahun 1 bulan 2 orang 12 jam
63 Rahayu Slamet Jln. Kaliurang km
4,5 kocoran
52 tahun 1 tahun 1 orang 12 jam
64 Nana Jln. Kaliurang,
gadis mas
28 tahun 7 tahun 4 orang 24 jam
65 N. Djohana Sunaryo Jln. Kaliurang km
5
66 Icha Popongan 26 tahun 3 bulan 2 orang 17 jam
67 Uci Sanusi Jln. Selokan
Mataram
47 tahun 5 tahun 2 orang 16 jam
68 Gofar Ismail Jln. Selokan
Mataram, Karang
Jati
30 tahun 7 bulan 2 orang 24 jam
69 Muhammad Shaleh Jln. Monjali 23 tahun 3 tahun 2 orang 18 jam
70 Hardi Jln. Selokan
Mataram
44 tahun 10 tahun 2 orang 18 jam
71 Euis Jln. Tirta Marta 36 tahun 6 tahun 3 orang 20 jam
72 Dede Wahyudin Jln. Pandega
Marta
26 tahun 3 tahun 4 orang 24 jam
73 Cahyono Jln. Pandega
Marta
29 tahun 5 tahun 3 orang 24 jam
74 Panjul Maguwoharjo 20 tahun 3 tahun 2 orang 24 jam
75 Andi Jln. Monjali no.
54
54 tahun 10 tahun 4 orang 24 jam
76 Ricky Paingan no. 100
Maguwoharjo
22 tahun 3 tahun 2 orang 18 jam
77 Agus Riadi Paingan,
Maguwoharjo
78 Ken Jln. Monjali 24 tahun 9 tahun 4 orang 20 jam 79 Muhammad Samsul Romli Perumahan Swakarya, Caturtunggal, Depok
23 tahun 5 tahun 2 orang 14 jam
71 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Proses Penelitian
Pada bab V peneliti menyajikan hasil pengumpulan dan analisis data
yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan pembahasan. Dalam rangka
mendapatkan data peneliti menyebarkan kuesioner pada tanggal 21 dan 22
Februari 2020. Kuesioner dibagikan kepada pemilik buro/warmindo di
kabupaten Sleman, Yogyakarta sebanyak 80 responden. Kuesioner memiliki 36
pertanyaan, masing-masing variabel memeliki 9 pertanyaan. Skor yang
digunakan untuk menghitung nilai setiap pernyataannya adalah sangat setuju
mendapatkan skor 5, setuju mendapatkan skor 4, netral mendapatkan skor 3,
tidak setuju mendapatka skor 2 dan sangat tidak setuju mendapatkan skor 1.
Kuesioner ini disebarkan dengan cara menitipkan kepada salah satu
karyawan/pemilik burjo, kemudian besoknya mengambil kuesioner yang
pernyataannya sudah terisi penuh.
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai deskripsi responden yang
meliputi usia, lama bekerja, banyaknya karyawan dan lamanya jam kerja
warung. Data deskripsi yang akan memaparkan skor rata-rata mengenai
orientasi strategi, orientasi kewirausahaan, orientasi pasar dan kinerja
pemasaran. Kuantitatif pada variabel orientasi strategi, orientasi
(Validitas dan Reabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas, uji
multikolinearitas, dan uji hetroskedastsitas) analisis data (analisis linear
berganda) serta pengujian hipotesis (uji f, uji t, uji determinasi)
B. Pengujian Instrumen
Dalam penelitian ini peneliti akan menguji kuesioner dengan menggunakan
perangkat lunak program excel dan analisis menggunakan program SPSS 23.
1. Uji Validitas
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus korelasi product moment
pearson. Dikatakan valid apabila rhitung lebih besar dari pada rtabel. Untuk
mengetahui rtabel dapat dilakukan dengan menggunakan rumus (a, n-2) dari
tabel product moment. Dalam pengujian uji validitas dapat diketahui bawa n=80
dan a=5% maka rtabel (5%, 80-2) = 0,2199. Hasil uji validitas data dapat dilihat
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas Orientasi Strategi
Variabel Butir rhitung rtabel Status
Orientasi Strategi(X1) 1 0,559 0,219 Valid
2 0,549 0,219 Valid 3 0,680 0,219 Valid 4 0,749 0,219 Valid 5 0,774 0,219 Valid 6 0,662 0,219 Valid 7 0,762 0,219 Valid 8 0,743 0,219 Valid 9 0,743 0,219 Valid
Tabel V.2
Hasil Uji Validitas Orientasi Kewirausahaan
Variabel butir rhitung rtabel Status
Orientasi Kewirausahaan (X2) 1 0,623 0,219 Valid 2 0,695 0,219 Valid 3 0,762 0,219 Valid 4 0,730 0,219 Valid 5 0,722 0,219 Valid 6 0,806 0,219 Valid 7 0,803 0,219 Valid 8 0,688 0,219 Valid 9 0,833 0,219 Valid
Tabel V.3
Hasil Uji Validitas Orientasi Pasar
Variabel Butir rhitung rtabel Status
Orientasi Pasar (X3) 1 0,793 0,219 Valid
2 0,781 0,219 Valid 3 0,611 0,219 Valid 4 0,671 0,219 Valid 5 0,724 0,219 Valid 6 0,680 0,219 Valid 7 0,693 0,219 Valid 8 0,618 0,219 Valid 9 0,492 0,219 Valid
Tabel V.4
Hasil Uji Validitas Kinerja Pemasaran
Variabel Butir rhitung rtabel Status
Kinerja Pemasaran (Y) 1 0,873 0,219 Valid
2 0,810 0,219 Valid 3 0,815 0,219 Valid 4 0,815 0,219 Valid 5 0,772 0,219 Valid 6 0,699 0,219 Valid 7 0,676 0,219 Valid 8 0,807 0,219 Valid 9 0,854 0,219 Valid
rhitung rtabel yang mana masing-masing pertanyaan nilainya lebih dari 0,219.
Maka dapat disimpulkan hasil uji validitas pada semua pertnyataan pada
tabel V.1, V.2, V.3, dan V.4 secara keseluruhan data dinyatakan valid,
dengan demikian ditinjau dari validitas item pertanyaan, maka seluruh
pertanyaan yang terdapat pada kuesioner layak digunakan sebagai alat
pengumpulan data.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu alat pengukur
konsisten. Uji reliabilitas dilakukan menggunakan teknik analisis Conbach
Alpha lebih besar dari 0,6 maka dinyatakan reliabel dan jika nilai Cronbach Alpha kurang dari 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel. Dibawah ini merupakan
hasil pengujian reliabilitas mengunakan bantuan program SPSS. Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat dari tabel V.5:
Tabel V.5 Hasil Uji Realiabilitas
Variabel Cronbachβs
Alpha
N of Items
Keterangan
Orientasi Strategi 0,857 9 Reliabel
Orientasi Kewirausahaan 0,895 9 Reliabel
Orientasi Pasar 0,845 9 Reliabel
Kinerja Pemasaran 0,925 9 Reliabel
Sumber : data primer yang diolah menggunakan SPSS, Maret 2020.
Dari tabel V.5 menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan variabel
orientasi srategi, orientasi kewirausahaan, orientasi pasar dan kinerja
pemasaran dinyatakan reliabel karena Cronbach Alpha dari orientasi
strategi, orientasi kewirausahaan, orientasi pasar dan kinerja pemasaran