• Tidak ada hasil yang ditemukan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.2. Metode Penelitian

3.2.5. Teknik Analisis Data

3.2.5.3. Uji Instrumen Penelitian

3.2.5.3.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan “terjemahan dari kata reliability yang berarti keterpercayaan, keterandalan, konsistensi dan sebagainya” (Imam Ghozali, 2007).

“Uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian (kuisioner) dilakukan untuk menguji apakah hasil pengukuran dapat dipercaya, dalam hal ini jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu”

(Nurcahyani, 2010). Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran terhadap aspek yang sama pada alat ukur yang sama. Reliabilitas kuesioner menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Keandalan suatu alat ukur menunjukkan ketepatan, kemantapan suatu alat ukur yang baik, dalam hal ini kuesioner haruslah berisi pertanyaan-pertanyaan yang jelas sehingga hasilnya memang benar-benar sesuai dengan kenyataan. Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha menurut Suharsimi Arikunto (1998:193):

64

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu { } {

}

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

12

= varians total

2

= jumlah varians butir tiap pertanyaan

Dalam Umar (2008:172) jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini:

∑ ∑

Keterangan: n = jumlah sampel

= jumlah varians

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Insturmen dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien Cronbach Alpha yang semakin mendekati 1 (>0,06), semakin tinggi koefisien internal reliabilitasnya (Nunnally, 1967, dalam Imam Ghozali, 2007:42). Dan seperti yang dikemukakan oleh Uma Sekaran (2011:110):

Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukkan

seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi atau satu sama lain. Cronbach alpha dihitung dalam rata-rata interkolrasi antar item yang mengukur konsep.Semakin dekat Cronbach alpha dengan 1, semakin tinggi keandalan konsistensi internal.

65

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.5.4. Analisis Jalur (Path Analysis)

Untuk menjawab permasalahan dalam rumusan masalah, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur (Path

Analysis).

„Analisis jalur pada awalnya dikembangkan oleh seorang ahli genetika, Sewall Wright, pada tahun 1920-an untuk menguji pengaruh yang dihipotesiskan di model studi phylogenetic’ (Lleras dalam Nindjo, 13: 2011). Analisis yang dilakukan oleh Wright membuat suatu sistem persamaan berdasarkan korelasi antara variabel-variabel yang mempengaruhi hasil dan kemudian untuk menyelesaikan parameter-parameter yang tidak diketahui di dalam model.

Menurut Wright, metode analisis tersebut dimaksudkan untuk mengukur „…

pengaruh langsung setiap jalur tersendiri di sistem tersebut dan penemuan tingkat

mana variasi satu pengaruh yang diberikan kepastian oleh tiap penyebab khusus‟

(Lleras dalam Nindjo, 13: 2011). Lebih lanjut dinyatakan bahwa Wright juga membenarkan kenyataan tersebut bahwa hubungan sebab akibat sering tidak pasti dan mengingatkan bahwa metode ini tidak dimaksudkan untuk menyimpulkan hubungan kausal sekedar dari koefisien korelasi. Sebaliknya, metode tersebut memanfaatkan informasi yang disediakan oleh korelasi statistik bersama-sama dengan infomasi yang kualitatif sehubungan denga relasi kausal untuk menemukan akibat dari struktur hipotesis (Nindjo, 2011).

Untuk menentukan keeratan hubungan antar variabel digunakan kriteria Guilford (Sugiyono, (2012:216)) dengan kriteria sebagai berikut:

66

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6.

Kriteria Guilford

≥ 0,00 - < 0,20 Hubungan yang sangat rendah dan bisa diabaikan

≥ 0,20 - < 0,40 Hubungan yang rendah

≥ 0,40 - < 0,70 Hubungan yang sedang

≥ 0,70 - < 0,90 Hubungan yang kuat

≥ 0,90 - < 1,00 Hubungan yang sangat kuat

Langkah-langkah dalam menggunakan analisis jalur (Path Analysis) adalah sebagai berikut dalam Harun Al Rasyid (2005:7):

1. Menggambar struktur hubungan antar variabel berdasarkan diagram kerangka pemikiran.

Gambar 3.1.

Struktur Model Penelitian dan Analisis Jalur

Orientasi Profesional (X1) Konflik Peran (Y) Partisipasi Penyusunan Anggaran (Z) Orientasi Manajerial (X2) rX1X2 Y Y ZX1 ZX2 YZ

67

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menghitung besaran pengaruh antara variabel penyebab dan variabel akibat yang didasarkan pada substruktur hubungan.

a. Pengujian sub hipotesis pertama: hubungan orientasi profesional (X1), orientasi manajerial (X2), dan konflik peran (Y).

Untuk menguji sub hipotesis pertama, maka digunakan bentuk sub struktur sebagai berikut:

Gambar 3.2.

Sub Struktur Hubungan antara Variabel X1, Variabel X2, dan Variabel Y

Sub struktur di atas memiliki persamaan struktural sebagai berikut:

Y =

Berdasarkan substruktur di atas maka koefisien dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung Matrik Korelasi antar seluruh Variabel (R)

R = X1 X2 Y 1,0000 rX1X2 rX1Y X1 rX1X2 1,0000 rX2Y X2 rX1Y rX2Y 1,0000 Y X1 X2 Y rX1X2 YX1 YX2

68

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yang mana untuk menghitung korelasi tersebut dipergunakan rumus:

√ ∑

b. Menghitung Matrik Korelasi antar Variabel Independen (Eksogen) saja (R1):

R1 =

X1 X2

1,0000 rX1X2 X1

rX1X2 1,0000 X2

c. Menghitung Invers Matrik Korelasi antar Variabel Independen (Eksogen) tersebut:

R1-1=

X1 X2

CrX1X1 CrX1X2 X1

CrX1X2 CrX2X2 X2

d. Menghitung Korfisien Jalur variabel independen, melalui perhitungan sebagai berikut:

PYX1X1

= CrX1X1 CrX1X2 rX1Y

PYX2X2 CrX1X2 CrX2X2 rX2Y

e. Perhitungan Koefisien yang menyatakan determinasi total seluruh variabel independen terhadap variabel dependen.

(R2Yi(X1,X2) = [PYX1X1 . PYX2X2] rX1Y rX2Y

69

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Perhitungan Pengaruh Variabel Lain di Luar X1, X2 terhadap Variabel Y

g. Perhitungan Pengaruh Parsial

- Pengaruh X1 terhadap Y secara langsung

Y =

- Pengaruh langsung X2 terhadap Y

Y =

- Pengaruh X1 terhadap Y melalui X2 atau pengaruh X1 secara tidak langsung terhadap Y

Y =

h. Sedangkan untuk mengetahui keberartian dari koefisien jalur, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan bentuk hipotesis statistic sebagai berikut:

Ho : PYX1 = PYX2 = 0;

H1 : Sekurang-kurangnya ada sebuah PYX1 ≠ 0;

Hipotesis dalam bentuk kalimat

Ho : Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap Konflik Peran.

70

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1 : Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial berpengaruh signifikan terhadap Konflik Peran.

Dengan rumus Pengujian Hipotesis sebagai berikut:

(Nirwana SK Sitepu, 1994:38)

Apabila F > Fα;k;(n-k-1), maka Ho ditolak, yang berarti dapat diteruskan pada pengujian secara individu dan statistik uji yang digunakan:

(Nirwana SK Sitepu, 1994:39) (Nirwana SK Sitepu, 1994:39) Keterangan: n = ukuran sampel

k = banyaknya variabel eksogen yang sedang diuji

t = berdistribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1

PYX1 = merupakan koefisien jalur atau besarnya pengaruh variabel penyebab (Xi) terhadap variabel akibat (Y)

R2Y(X1X2) = korfisien determinasi total variabel X1 dan X2 terhadap variabelY

Bila harga-harga t1 dan t2 jatuh di daerah Ho ditolak, artinya koefisien jalur signifikan dan diagram jalurnya tidak mengalami perubahan.

71

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil pengujian koefisien jalur diperoleh keterangan bahwa koefisien jalur dari X1 ke X2, X1 ke Y, dan dari X2 ke Y, ketiga-tiganya secara statistik dapat diketahui.

Sedangkan pengaruh variabel lainnya dapat ditentukan melalui:

b. Pengujian sub hipotesis kedua: hubungan orientasi profesional (X1), orientasi manajerial (X2), konflik peran (Y), dan partisipasi penyusunan anggaran (Z)

Untuk menguki hipotesis kedua, maka digunakan bentuk substruktur sebagai berikut:

Gambar 3.3.

Sub Struktur Hubungan antara Variabel X1, Variabel X2, Variabel Y, dan Variabel Z (X1) (Y) (Z) (X2) rX1X2 Y X Y X1 ZX1 ZX2 YZ

72

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sub struktur di atas memiliki persamaan struktural sebagai berikut: Z =

Berdasarkan substruktur di atas maka koefisien dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung Matrik Korelasi antar seluruh Variabel (R)

R = X1 X2 Y Z 1,0000 rX1X2 rX1Y rX1Z X1 rX1X2 1,0000 rX2Y rX2Z X2 rX1Y rX2Y 1,0000 rYZ Y rX1Z rX2Z rYZ 1,0000 Z

Yang mana untuk menghitung korelasi tersebut dipergunakan rumus:

√ ∑

b. Menghitung Matrik Korelasi antar Variabel Independen (Eksogen) saja (R1):

R1 =

X1 X2 Y

1,0000 rX1X2 rX1Y X1

rX1X2 1,0000 rX2Y X2

rX1Y rX2Y 1,0000 Y

c. Menghitung Invers Matrik Korelasi antar Variabel Independen (Eksogen) tersebut:

R1-1= X1 X2 Y

73

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

CrX1X2 CrX2X2 CrX1Y X2

CrYX1 CrYX2 CrYY Y

d. Menghitung Koefisien Jalur variabel independen, melalui perhitungan sebagai berikut:

PYX1X1

= CrX1X1 CrX1X2 rX1Y

PYX2X2 CrX1X2 CrX2X2 rX2Y

e. Perhitungan Koefisien yang menyatakan determinasi total seluruh variabel independen terhadap variabel dependen.

(R2Zi(X1,X2,Y) = [PZX1X1 . PZX2X2 . PZYY] rX1Y rX2Y rYZ

f. Perhitungan Pengaruh Variabel Lain di Luar X1, X2 terhadap Variabel Y

g. Perhitungan Pengaruh Parsial

- Pengaruh X1 terhadap Z secara langsung

Y =

- Pengaruh langsung X2 terhadap Y

Y =

74

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Y =

- Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Z melalui Y

Y =

- Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Z melalui Y

Y =

h. Sedangkan untuk mengetahui keberartian dari koefisien jalur, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan bentuk hipotesis statistic sebagai berikut:

Ho : PYiXi ≤ 0, (dengan Yi = 1,2,3; Xi = 1,2)

H1 : PYiXi > 0

Hipotesis dalam bentuk kalimat

Ho : Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran.

H1 : Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial berpengaruh signifikan terhadap konflik peran dalam partisipasi penyusunan anggaran.

Dengan rumus Pengujian Hipotesis sebagai berikut:

75

Ashma Nurul Fajri,2014

Pengaruh Orientasi Profesional dan Orientasi Manajerial Terhadap Konflik Peran Dalam Partisipasi Penyusunan Anggaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apabila F > Fα;k;(n-k-1), maka Ho ditolak, yang berarti dapat diteruskan pada pengujian secara individu dan statistik uji yang digunakan:

(Nirwana SK Sitepu, 1994:39) (Nirwana SK Sitepu, 1994:39) (Nirwana SK Sitepu, 1994:39) Keterangan: n = ukuran sampel

k = banyaknya variabel eksogen yang sedang diuji

t = berdistribusi t-student dengan derajat kebebasan n-k-1

PYX1 = merupakan koefisien jalur atau besarnya pengaruh variabel penyebab (Xi) terhadap variabel akibat (Y)

R2Y(X1X2) = korfisien determinasi total variabel X1 dan X2 terhadap variabelY

Bila harga-harga t1 dan t2 jatuh di daerah Ho ditolak, artinya koefisien jalur signifikan dan diagram jalurnya tidak mengalami perubahan.

Sedangkan pengaruh variabel lainnya dapat ditentukan melalui:

Dokumen terkait