• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas

IV.5.1. Uji Serempak (Uji F)

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah karakteristik individu, dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan. Untuk menguji pengaruh variabel karakteristik individu, dan budaya organisasi secara serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Universitas Asahan Kisaran digunakan uji Statistik F (uji F). Apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai Fhitung < nilai Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara serempak dapat dilihat pada Tabel IV.8 berikut ini.

Tabel IV.8. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 182.170 2 91.085 22.323 .000(a)

Residual 179.532 44 4.080

Total 361.702 46

a Predictors: (Constant), Karakteristik Individu, Budaya Organisasi b Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Hasil pengujian hipotesis secara serempak diperlihatkan pada Tabel IV.8 diperoleh nilai Fhitung sebesar 22,323 dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau alpha (á) = 0,05 maka dari Tabel distribusi F

diperoleh nilai Ftabel sebesar 3,15. Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, maka Fhitung (22,323) > Ftabel (3,15). Keputusannya adalah Ho ditolak, dan Ha diterima, artinya secara serempak variabel karakteristik individu (X1), dan budaya organisasi (X2) berpengaruh sangat signifikan (highly significant) terhadap kinerja pegawai Universitas Asahan (Y).

Kemampuan variabel karakteristik individu (X1), dan budaya organisasi (X2) menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai Universitas Asahan (Y) ditunjukkan pada Tabel IV.9 berikut ini.

Tabel IV.9. Nilai Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .710(a) .504 .481 2.01997

a Predictors: (Constant), Karakteristik Individu, Budaya Organisasi

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Tabel IV.9 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,504 atau 50,4%. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel independen, yaitu karakteristik individu (X1), dan budaya organisasi (X2) menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai Universitas Asahan (Y) sebesar 50,4%. Sedangkan sisanya sebesar 49,6% merupakan variabel yang tidak diteliti.

Variabel-variabel lain yang tidak diteliti tersebut antara lain adalah faktor lingkungan kerja organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mangkunegara (2007) bahwa faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud

antara lain adalah uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai. IV.5.2. Uji Parsial (Uji t)

Penelitian untuk menguji pengaruh variabel karakteristik individu (X1), dan budaya organisasi (X2) secara parsial terhadap kinerja pegawai Universitas Asahan (Y) digunakan uji Statistik t (uji t). Apabila nilai thitung > nilai ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai thitung < nilai ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.10 berikut ini.

Tabel IV.10. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 3.796 2.771 1.370 .178 Karakteristik Individu (X1) .461 .171 .351 2.695 .010 Budaya Organisasi (X2) .409 .119 .446 3.425 .001

a Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Sumber: Hasil Penelitian, 2010 (Data Diolah)

Hasil pengujian hipotesis secara parsial diperlihatkan pada Tabel IV.10 di atas diperoleh nilai thitung dari setiap variabel independen dalam penelitian ini. Nilai thitung

dari setiap variabel independen akan dibandingkan dengan nilai ttabel dengan menggunakan tingkat kepercayaan (confidence interval) 95% atau á = 0,05 (0,05/2 = 0,025), maka diperoleh nilai ttabel sebesar 2,000.

Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel karakteristik individu (X1) memiliki nilai thitung (2,695) > nilai ttabel (2,000), maka keputusannya adalah menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel karakteristik individu (X1) berpengaruh signifikan (significant) terhadap kinerja pegawai Universitas Asahan (Y).

Variabel budaya organisasi (X2) memiliki nilai thitung (3,425) > nilai ttabel

(2,000), maka keputusannya adalah menerima Ha dan H0 ditolak. Hal ini berarti variabel budaya organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Universitas Asahan (Y).

Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kinerja pegawai Universitas Asahan. Hasil penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Khoirul (2002) bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. IV.5.3. Pengaruh Karakteristik Individu terhadap Kinerja Pegawai

Karakteristik individu akan mempengaruhi kinerja pegawai. Semakin baik karakteristik individu, maka kinerja pegawai akan semakin tinggi. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa pengaruh yang terjadi dalam regresi adalah positif dan signifikan. Pengaruh yang positif menunjukkan bahwa jika karakteristik individu semakin baik, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai. Sedangkan pengaruh yang signifikan menunjukkan bahwa karakteristik individu berperan penting dalam peningkatan kinerja pegawai Universitas Asahan Kisaran.

Pada pengukuran karakteristik individu dipergunakan 5 (lima) indikator diantaranya etos kerja bagi pegawai, semangat kerja bagi pegawai, komitmen bagi pegawai, kreativitas bagi pegawai dan ketelitian bagi pegawai. Dari 5 (lima) indikator di atas jika diurutkan, maka ketelitian bagi pegawai merupakan indikator karakteristik individu yang sangat kuat mempengaruhi kinerja pegawai Universitas Asahan Kisaran. Hal ini berarti pegawai Universitas Asahan Kisaran menyadari sangat pentingnya ketelitian pegawai dalam bekerja karena ketelitian yang dimiliki seorang pegawai akan sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga kesalahan-kesalahan dalam melakukan pekerjaan dapat diminimalkan dan pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sehingga pencapaian tujuan organisasi sesuai dengan yang diharapkan oleh pimpinan.

Indikator urutan kedua dari karakteristik individu yang mempengaruhi kinerja pegawai Universitas Asahan adalah semangat kerja bagi pegawai karena semangat kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam segala aktivitas kerja bahkan semangat kerja akan menentukan perkembangan suatu organisasi. Oleh karena itu Universitas Asahan harus menjaga agar semangat pegawai tetap tinggi. Seorang pegawai yang memiliki semangat kerja yang tinggi tentunya akan memberikan sikap positif seperti kesetiaan, kegembiraan, kerja sama, kebanggaan dalam kerja dan ketaatan dalam kewajiban sehingga akan mendorong setiap pegawai untuk dapat menyelesaikan setiap tugas dan pekerjaannya dengan hasil yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerjanya.

Indikator komitmen bagi pegawai merupakan urutan ketiga dalam karakteristik individu dalam mempengaruhi kinerja pegawai Universitas Asahan Kisaran. Hal ini berarti bahwa seorang pegawai sangat penting memiliki komitmen dalam bekerja sehingga dalam melaksanakan pekerjaan penuh dengan tanggung jawab dan mempunyai loyalitas yang tinggi pada organisasi tempatnya bekerja. Komitmen pegawai bukan sekedar kesetiaan yang pasif melainkan menyiratkan hubungan pegawai dengan organisasi secara aktif karena pegawai yang menunjukkan komitmen yang tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih dalam mendukung keberhasilan organisasi. Oleh sebab itu pimpinan Universitas Asahan Kisaran harus secara terus-menerus membina komitmen pegawai agar pegawai terlibat dengan sungguh-sungguh dan mempunyai perhatian terhadap organisasi sehingga akan tampil perilaku yang berusaha ke arah tujuan organisasi dan keinginan untuk tetap bergabung dengan organisasi dalam jangka waktu yang lama.

Indikator urutan keempat dari karakteristik individu yang mempengaruhi kinerja pegawai Universitas Asahan Kisaran adalah etos kerja. Etos kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seorang pegawai. Etos kerja yang tinggi tentunya rutinitas tidak akan membuat bosan pegawai bahkan mampu meningkatkan kinerjanya dengan cara menjunjung tinggi mutu pekerjaannya. Oleh sebab itu pimpinan Universitas Asahan Kisaran harus terus berupaya membina dan meningkatkan etos kerja pegawai karena etos kerja pegawai yang tinggi akan berperan aktif memberikan masukan-masukan atau ide-ide bagi perkembangan dan kemajuan organisasi.

Kreativitas bagi pegawai merupakan karakteristik individu urutan kelima yang mempengaruhi kinerja pegawai Universitas Asahan Kisaran. Seorang pegawai yang kreatif selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru serta biasanya tidak dilihat oleh orang lain. Pegawai yang mempunyai kreativitas pada umumnya mempunyai ide-ide baru atau cara baru yang berguna dan dapat diimplementasikan dalam organisasi sehingga pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien. Oleh karena itu pimpinan Universitas Asahan Kisaran perlu membina pegawai yang memiliki kreativitas yang tinggi dengan menciptakan suasana dengan nyaman dan menyenangkan tanpa tekanan serta membangun hubungan kerja yang harmonis dalam rangka mendukung dan meningkatkan kinerja pegawai.

Berdasarkan pembahasan di atas menunjukkan bahwa karakteristik individu sangat penting dalam organisasi karena kemajuan suatu organisasi sangat tergantung pada prestasi individu. Keefektifan suatu organisasi sangat diperangaruhi karakteristik individu yang dapat mengimplementasi perilaku manusia dalam bekerja. Pimpinan organisasi harus memahami karakteristik individu anggotanya karena perbedaan individual yang ada pada diri orang-orang dalam organisasi adalah faktor yang sangat penting untuk diintegrasikan dalam menunjang kinerjanya. Oleh sebab itu pimpinan Universitas Asahan Kisaran harus memahami karakteristik individu seperti, etos kerja, semangat kerja, komitmen, kreativitas dan ketelitian bagi pegawai sehingga mampu menggerakkan pegawai dengan arif dan bijaksana dalam meningkatkan kinerja pegawai dan dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Dokumen terkait